You are on page 1of 12

Modul XII

Aliran Viskos di Dalam Pipa Pada bab-bab sebelumnya kita telah meriinjau berbagai topik yang berkaitan dengan gerakan fluida. Prinsip-prinsip aturan dasar yang menyangkut massa, momentum dan energi telah dikembangkan dan diterapkan, dengan nieng-gunakan asumsi-asumsi yang agak kasar pada banyak situasi aliran. Dalam bab ini kita akan menerapkan prinsip-prinsip dasar pada sebuah topik khusus dan pentingaliran fluida-fluida viskos, tak mampu-mampat di dalam pipa atau saluran duct. Perpindahan fluida (cairan atau gas) di dalam sebuah saluran tertutup (biasanya disebut sebuah pipa jika penampangnya bundar atau saluran duct jika bukan) sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari. Perhatian sejenak pada keadaan di sekeliling kita akan menunjukkan bah a terdapat banyak variasi penerapan dari aliran pipa. Penerapan-penerapan tersebut mencakup mulai dari jalur pipa besar !laska buatan manusia yang menyalurkan minyak mentah hampir sejauh "## mil melintasi !laska, sampai ke sistem $pipa$ alamiah yang lebih kompleks (dan pasti tidak kurang kegunaannya) yang menyalurkan darah ke seluruh tubuh kita dan udara keluar masuk paru-paru kita. %ontoh-contoh lain termasuk pula air pada pipa-pipa di rumah kita dan sistem distribusi yang mengirimkan air dari sumur kota ke rumah-rumah. &anyak selang-selang dan pipa-pipa menyalurkan fluida hidrolik atau fluida lainnya ke berbagai komponen kendaraan-kendaraan dan mesin-mesin. 'ua-litas udara di dalam gedung-gedung dijaga pada tingkat yang nyaman dengan distribusi udara yang terkondisi (dipanaskan, didinginkan, dilembabkan( dikeringkan) melalui suatu jaringan pipa atau saluran duct yang rumit. )eski-pun sistem-sistem ini berbeda, prinsip-prinsip mekanika fluida yang meng-atur gerakan fluidanya adalah sama. *ujuan dari bab ini adalah untuk me-mahami proses-proses dasar yang terlibat di dalam aliran-aliran seperti itu. &eberapa komponen dasar yang khas dari suatu sistem pipa ditunjukkan pada +ambar ".,. 'omponen-komponen ini meliputi pipa-pipa itu sendiri (mungkin dengan lebih dari satu diameter), berbagai sambungan (fitting) yang digunakan untuk menyambung masing-masing pipa guna membentuk

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

"

sistem yang diinginkan, peralatan pengatur laju aliran (katup-katup) dar pompa-pompa atau turbinturbin yang menambahkan energi atau mengambi energi dari fluida. &ahkan sistem pipa yang paling sederhana sekalipun se-sungguhnya merupakan sistem yang sangat rumit apabila dilihat dari per-timbangan analitis yang menyeluruh. 'ita akan menggunakan suatu analisis $eksak$ dari topik-topik aliran pipa yang paling sederhana (misalnya aliran laminar di dalam pipa-pipa yang panjang, lurus dan berdiameter konstan) serta pertimbangan analisis dimensional yang dikombinasikan dengan hasil-hasil eksperimental untuk topik-topik aliran pipa lainnya. Pendekatan seperti itu bukanlah hal yang tidak la-im dalam penelitian-penelitian mekanika fluida. !pabila efekefek $dunia nyata$ penting untuk dipertimbangkan (misalnya efek viskos di dalam aliran pipa), seringkali menjadi sulit atau $mustahil$ bila hanya menggunakan metode-metode teoretis untuk memperoleh hasil yang diinginkan. .uatu kombinasi penuh perhitungan yang dilakukan antara data eksperimental dengan pertimbangan teoretis dan analisis dimensional biasanya memberikan hasil-hasil yang kita inginkan. !liran-aliran pipa yang dibahas dalam bab ini adalah contoh dari analisis seperti itu. #." Sia$a%-&i$a% Umum Aliran Pi'a .ebelum kita menerapkan berbagai persamaan pengatur pada contoh-contoh aliran pipa, kita akan membahas beberapa konsep dasar aliran pipa. Dengan aturan-aturan dasar yang terbentuk selanjutnya kita dapat merumuskan dan menyelesaikan berbagai persoalan aliran yang penting. /alapun tidak seluruh saluran yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lainnya mempunyai penampang bundar, namun kebanyakan yang digunakan adalah yang seperti itu. .aluran ini meliputi pipa-pipa air, selang-selang hidrolik dan saluransaluran lainnya yang dirancang untuk menahan perbedaan tekanan yang sangat besar melintasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

dinding-dindingnya tanpa mengakibatkan perubahan bentuk. .aluran-saluran yang tidak berpenampang bundar meliputi antara lain saluran-saluran duct untuk pemanasan dan pengkondisian udara yang biasanya berpenampang segiempat. &iasanya perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar saluran-

+ambar"-0.(a)!liran Pipa. (b) !liran 'anal *erbuka saluran duct relatif kecil. .ebagian besar prinsip dasar yang terlibat tidak tergantung pada bentuk penampang, meskipun gambaran rinci aliran mungkin tergantung padanya. 1ika tidak ditentukan sebelumnya, kita akan meng-asumsikan bah a saluran berpenampang bundar, meskipun buku ini akan menunjukkan cara untuk menangani bentuk-bentuk yang lainnya. 2ntuk seluruh aliran yang terlibat dalam bab ini, kita akan mengasumsi-kan bah a pipa terisi penuh oleh fluida yang sedang dipindahkan seperti yang ditunjukkan pada +ambar. ".0a. 1adi, kita tidak akan meninjau sebuah pipa beton yang dilalui air hujan yang mengalir tanpa mengisi penuh pipa tersebut, seperti yang ditunjukkan dalam +ambar. ".3. !liran seperti itu, yang disebut aliran kanal-terbuka. Perbedaan antara aliran kanal-terbuka dan aliran pipa pada bab ini adalah pada mekanisme dasar yang menggerakkan aliran. 2ntuk aliran kanal-terbuka, hanya gravitasi yang menjadi gaya penggeraknyaair mengalir menuruni sebuah lereng. 2ntuk aliran pipa, gravitasi mungkin memiliki arti penting (pipa tidak selalu hori-ontal), tetapi gaya penggerak yang utamanya adalah gradien tekanan sepanjang pipa. 1ika pipa tidak terisi penuh, tidaklah mungkin untuk menjaga perbedaan tekanan, p1 - p2 ini. #."." #.".( !liran fluida di dalam sebuah pipa mungkin merupakan aliran laminar atau aliran turbulen. *&born) R)+nold& (,"40-,5,0), ilmu an dan ahli matematika 6nggris, adalah orang yang pertama kali membedakan dua klasifi-kasi aliran ini dengan menggunakan sebuah peralatan sederhana seperti yang ditunjukkan pada +ambar. ".7a. 1ika air mengalir melalui sebuah pipa berdiameter D dengan kecepatan rata-rata 8, sifat-sifat berikut ini dapat diamati dengan Aliran !aminar a%au Turbul)n

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

menginjeksikan -at pe arna yang mengambang seperti ditunjukkan. 2ntuk $laju aliran yang cukup kecil$ guratan -at pe arna (sebuah garis-gurat) akan tetap berupa garis yang terlihat jelas selama mengalir, dengan hanya sedikit saja menjadi kabur karena difusi molekuler dari -at pe arna ke air di sekelilingnya. 2ntuk suatu $laju aliran sedang$ yang lebih besar, guratan -at pe arna berfluktuasi menurut aktu dan ruang, dan olakan putus-putus dengan perilaku tak beraturan muncul di sepanjang guratan. .ementara itu, untuk $laju aliran yang cukup besar$ guratan -at pe arna dengan sangat segera menjadi kabur dan menyebar di seluruh pipa dengan pola yang acak. 'etiga karakteristik ini, yang masing-masing disebut sebagai aliran laminar, transisi dan turbulen, diilustrasikan pada +ambar. ".3. 'urva-kurva yang ditunjukkan pada +ambar. ".4 menggambarkan komponen x dari kecepatan sebagai fungsi dari aktu pada sebuah titik A di dalam aliran.

9luktuasi acak dari aliran turbulen (dengan percampuran partikel yang berkaitan) itulah yang mendispersikan -at pe arna ke seluruh pipa dan menyebabkan tampilan yang kabur sebagaimana diilustrasikan dalam +ambar. ".7b. 2ntuk aliran laminar :di dalam sebuah pipa, terdapat hanya satu komponen kecepatan, 8 ; u i. 2ntuk aliran turbulen komponen kecepatan yang mendominasi juga searah panjang pipa, tetapi tidak tunak (acak) dan disertai dengan komponen-komponen acak yang normal terhadap sumbu pipa, 8 ; ui < v j < k. +erakan seperti itu di dalam sebuah aliran yang biasa terlalu cepat terjadinya untuk bisa diikuti oleh penglihatan kita. +ambar gerak lambat dari aliran dapat dengan lebih jelas mengungkapkan sifat tak beraturan, acak dan turbulen dari aliran. 'ita tidak seharusnya menyebut-kan besaran berdimensi sebagai $besar$ atau $kecil$ seperti $laju aliran yang cukup kecil$ dalam paragraf sebelumnya. =amun, besaran tak berdimensi yang cocok harus diidentifikasi dan sifat $kecil$ atau $besar$ terkait padanya. .ebuah besaran adalah $besar$

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

atau $kecil$ hanya relatif pada besaran acuan. Perbandingan antara besaran-besaran tersebut menghasilkan sebuah besaran yang tak berdimensi. 2ntuk aliran pipa parameter tak berdimensi yang paling penting adalah bilangan >eynolds, >eperbandingan antara efek inersia dan viskos dalam aliran. Dengan demikian pada paragraf sebelumnya, istilah laju aliran harus diganti dengan bilangan >eynolds, >e ; pVD/ di mana V adalah kecepatan rata-rata di dalam pipa. !rtinya, aliran di dalam sebuah pipa adalah laminar, transisi atau turbulen jika bilangan >eynoldsnya $cukup kecil$, $sedang$ atau $cukup besar$. &ukan hanya kecepatan fluida yang menentukan sifat alirannamun kerapatan, viskositas dan diameter pipa juga sama pentingnya. Parameter-parameter ini berkombinasi menghasilkan bilangan >eynolds. Perbedaan antara aliran pipa laminar dan turbulen dan ketergantungannya terhadap sebuah besaran tak berdimensi yang sesuai pertama kali ditunjukkan oleh ?sborne >eynolds pada tahun ,""7. 'isaran bilangan >eynolds di mana akan diperoleh aliran pipa yang laminar, transisi atau turbulen tidak dapat ditentukan dengan tepat. *ransisi yang aktual dari aliran laminar ke turbulen mungkin berlangsung pada ber-

bagai bilangan >eynolds, tergantung pada berapa besar afiran terganggu oleh getaran pipa, kekasaran dari daerah masuk, dan hal-hal sejenis, lainnya. 2ntuk keperluan teknik pada umumnya (artinya tanpa upaya menghilangkan terlebih dahulu gangguan-gangguan tersebut), nilai-nilai berikut cukup memadai@ !liran di dalam pipa bundar adalah laminar jika bilangan >eynoldsnya kurang dari kira-kira 0,##. !liran di dalam pipa bundar adalah turbulen jika bilangan >eynoldsnya lebih besar dari kira-kira 4###. 2ntuk bilangan >eynolds di antara kedua batas ini, aliran mungkin berubah dari keadaan laminar menjadi turbulen dengan perilaku acak yang jelas (aliran transisi). .on%o/0

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

!ir pada temperatur A# 2

mengalir melalui sebuah pipa berdiameter D = #,B7 in. (a) *entukan aktu maksimum yang diperlukan untuk

aktu minimum yang diperlukan untuk mengisi sebuah gelas ,0-o- (volume ; #,#,0A ft 7) dengan air jika aliran dalam pipa adalah laminar, (b) *entukan mengisi gelas jika aliran menjadi turbulen. 2langi perhitungan jika temperatur air adalah ,4# 2 PEN3E!ESAIAN (a) 1ika aliran dalam pipa akan tetap laminar, aktu minimum untuk mengisi gelas akan diperoleh jika bilangan >eynoldsnya adalah maksimum yang memungkinkan bagi aliran laminar, yakni >e ; pVD/ C; 06??. 1adi, 8; 0,##C(D, di mana dari *abel &.6, p= ,,54 slugs( ft7 dan C; 0,B7 D ,#-A 6b E s(ft0 pada A# F9, sementara p = ,,5, slugs( ft7 dan fi - #,5B4 D ,#-A 6b E s(ft0 pada ,4# F9. 1adi, kecepatan rata-rata maksimum untuk aliran laminar dalam pipa adalah

Dengan cara yang sama, V = #,,B3 ft(s pada ,4# F9. Dengan V = volume gelas dan memperoleh

= !t kita

Dengan cara yang serupa, t = 04,4 s pada ,4# F9. 2ntuk menjaga aliran laminar, air panas yang kurang viskos memerlukan laju aliran lebih rendah dibandingkan air dingin. (5)1ika aliran di dalam pipa akan menjadi turbulen, aktu maksimum untuk mengisi gelas

akan diperoleh jika bilangan >eynoldsnya adalah minimum yang memungkinkan bagi aliran turbulen, yakni >e ; 4###. 1adi, V = 4###C(pD = #,50A ft(s dan t = 4,3A s pada A# F9, sementara V ; #,77A ft(s dan t = ,0," s pada ,4# F9. Perhatikan karena air $tidak terlalu viskos$, kecepatan pasti $cukup kecil$ untuk menjaga aliran laminar. .ecara umum, aliran turbulen lebih sering dihadapi daripada aliran laminar karena viskositas yang relatif kecil dari fluida-fluida yang umum (air, bensin, udara). !pabila fluida yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

mengalir adalah madu dengan viskositas kinematik ( =

) 7### kali lebih besar daripada air,

kecepatan di atas akan meningkat dengan sebuah faktor sebesar 7### dan

aktunya berkurang

dengan faktor yang sama. .ebagaimana yang akan kita lihat pada subbab berikut ini, tekanan yang dibutuhkan untuk memaksa fluida yang sangat viskos melalui sebuah pipa dengan kecepatan sebesar itu mungkin sangat luar biasa besarnya. #.".( Da)ra/ Ma&u5 dan Aliran B)r5)mbang P)nu/ .etiap fluida yang mengalir dalam sebuah pipa harus memasuki pipa pada suatu lokasi. Daerah aliran di dekat lokasi fluida memasuki pipa disebut sebagai daerah masuk (entrance regi"n) dan diilustrasikan pada +ambar. ".A. Daerah tersebut mungkin sekitar beberapa kaki permulaan dari sebuah pipa yang dihubungkan pada sebuah tangki atau bagian a al dari saluran duct udara panas yang berasal dari sebuah tungku. .ebagaimana ditunjukkan pada +ambar. ".A, fluida biasanya memasuki pipa dengan profil kecepatan yang hampir seragam pada bagian (,). .elagi fluida bergerak mele ati pipa, efek viskos menyebabkannya tetap menempel pada dinding pipa (kondisi lapisan batas tanpa-slip). Gal ini berlaku baik jika fluidanya adalah udara yang relatif inviscid ataupun minyak yang sangat viskos. 1adi, sebuah lapisan batas (b"undar# la#er) di mana efek viskos menjadi penting timbul di sepanjang dinding pipa sedemikian hingga profil kecepatan a al berubah menurut jarak sepanjang pipa, x, sampai fluida mencapai ujung akhir dari panjang daerah masuk, bagian (0), di mana setelah di luar itu profil kecepatan tidak berubah lagi menurut x$ Hapisan batas telah tumbuh ketebalannya sehingga memenuhi pipa secara menyeluruh. Ifek viskos sangat penting di dalam lapisan batas. 2ntuk fluida di luar lapisan batas Jdi dalam inti inviscid (in%iscid c"re) yang mengelilingi garis sumbu dari (,) ke (0)K, efek viskos dapat diabaikan. &entuk dari profil kecepatan di dalam pipa tergantung pada apakah aliran laminar atau turbulen, .ebagaimana pula panjang daerah masuk, ll

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

7 GAMBAR #.1 Da)ra/ ma&u5 aliran &)dang b)r5)mbang dan aliran b)r5)mbang ')nu/ di dalam &)bua/ &i&%)m 'i'a. .eperti pada banyak sifat lainnya dari aliran pipa, pan&ang masu' tak her-dimensi, ()D, berkorelasi cukup baik dengan bilangan >eynolds. Panjang masuk pada umumnya diberikan oleh hubungan@

ll ; #,#3 >e untuk aliran laminar L..(".,) D


Dan

ll 1/ 6 ; 4,4 ( Re ) untuk aliran turbulen L(".0) D


1.-. Turbul)n% lo8. R)+nold& Numb)r. IDperiment indicates that there is a combination of four factors that determines hether or not the flo, of a fluid through a pipe is laminar. *he combination is kno n as *e#n"lds number, 18$>e, and is defined as

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

2ntuk aliran-aliran dengan bilangan >eynolds sangat rendah panjang masuk dapat sangat pendek (le = #,3D jika >e ; ,#), sementara untuk aliran-aliran dengan bilangan >eynolds besar daerah masuk tersebut dapat sepanjang berkali-kali diameter pipa sebelum ujung akhir dari daerah masuk dicapai (te = ,0#D untuk >e ; 0###). 2ntuk banyak masalah-masalah teknik praktis ,# 4 M >e M ,#A sehingga 0#D M lc + 7#D. Perhitungan profil kecepatan dan distribusi tekanan di dalam daerah masuk sangat rumit. =amun, apabila fluida telah mencapai ujung akhir dari daerah masuk, bagian (0) dari +ambar. ".A, aliran lebih mudah digambarkan karena kecepatan hanyalah fungsi jarak dari sumbu pipa, r, dan tidak tergantung pada jc. Gal ini berlaku sampai sifat dari pipa berubah karena sesuatu hal, misalnya perubahan diameter, atau sampai fluida mengalir melalui sebuah belokan, katup, atau komponen lainnya pada bagian (7). !liran antara (0) dan (7) disebut ber'embang penu, (full# de%el"ped)$ .etelah gangguan atas aliran berkembang penuh Jpada bagian (4)1, aliran secara bertahap mulai kembali ke sifat berkembang penuhnya Jbagian (A)K dan terus dengan profil ini sampai komponen pipa berikutnya dicapai Jbagian (3)K. Dalam banyak kasus pipa cukup panjang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

sehingga terdapat panjang aliran berkembang penuh yang lebih besar dibandingkan dengan panjang aliran yang sedang berkembang -(x. - x2) N le dan -(x/- x0) 1 -(x0 - x2)3$ Dalam kasus lainnya, jarak antara satu komponen (belokan, cabang *, katup, dan lain-6ain) dari sistem pipa dengan komponen berikutnya sedemikian pendek sehingga aliran berkembang penuh tidak pernah tercapai. #."., T)5anan dan T)gangan G)&)r !liran tunak berkembang penuh di dalam pipa berdiameter konstan mungkin digerakkan oleh gaya-gaya gravitasi dan(atau tekanan. 2ntuk aliran pipa hori-ontal, gravitasi tidak memberikan pengaruh kecuali terhadap variasi tekanan hidrostatik pada pipa, D, yang biasanya diabaikan. &eda tekanan 4p = p5 - p2, antara satu bagian pipa hori-ontal dengan bagian lainnya yang mendorong fluida mengalir mele ati pipa. Ifek viskos memberikan efek gaya penghambat yang dengan tepat mengimbangi gaya tekan, sehingga memungkinkan fluida mengalir melalui pipa tanpa percepatan. 1ika efek viskos tidak ada dalam aliran serupa itu, tekanan akan konstan di seluruh pipa, kecuali untuk variasi hidrostatik. Dalam daerah aliran yang tidak berkembang penuh, seperti pada daerah masuk sebuah pipa, fluida mengalami percepatan atau perlambatan selagi mengalir (profil kecepatan berubah dari profil seragam pada bagian masuk pipa menjadi profil berkembang penuhnya pada ujung akhir daerah masuk). 1adi, di daerah masuk terdapat keseimbangan antara gaya-gaya tekanan, viskos dan inersia (percepatan). Gasilnya adalah distribusi tekanan sepanjang pipa hori-ontal seperti yang ditunjukkan pada +ambar. ".3. &esarnya gradien tekanan, dp/dx, lebih besar di daerah masuk daripada di daerah berkembang penuh, di mana gradien tersebut merupakan sebuah konstanta, dp/dx = -4p/l+ #. 'enyataan bah a terdapat gradien tekanan yang tidak nol sepanjang pipa $hori-ontal adalah akibat dari efek-efek viskos. 1ika viskositas adalah nol, tekanan tidak akan bervariasi terhadap x$ Perlunya penurunan tekanan dapat dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda. Ditinjau dari kesetimbangan gaya, gaya tekanan diperlukan untuk mengatasi gaya viskos yang timbul. Ditinjau dari kesetimbangan energi, kerja yang dilakukan oleh gaya tekanan diperlukan untuk mengatasi disipasi viskos dari energi di seluruh fluida. 1ika pipa tidak hori-ontal, gradien tekanan di sepanjang pipa disebabkan sebagian oleh berat dalam arah tersebut. atau naik. 'ontribusi dari berat ini bisa meningkatkan atau menghambat aliran, tergantung pada apakah aliran tersebut mengarah turun

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

":

.ifat alamiah aliran pipa sangat tergantung pada apakah aliran tersebut laminar atau turbulen. Gal ini merupakan konsekuensi langsung dari per-bedaan-perbedaan dari sifat alamiah tegangan geser di dalam aliran laminar dan turbulen. *egangan geser di dalam aliran laminar adalah akibat langsung dari perpindahan momentum di antara molekul-molekul yang bergerak secara acak (fenomena mikroskopik). *egangan geser dalam aliran turbulen terutama diakibatkan oleh perpindahan momentum di antara bundel-bundel partikel fluida berukuran terhingga yang bergerak secara acak (fenomena makroskopik). Gasil akhirnya adalah bah a sifat fisika dari tegangan geser sangat berbeda untuk aliran laminar daripada untuk aliran turbulen.

GAMBAR #.4 Di&%ribu&i %)5anan &)'an;ang 'i'a /ori<on%al.

Aliran !aminar B)r5)mbang P)nu/ . .eperti yang ditunjukkan pada subbab sebelummya, aliran di dalam bagian yang panjang, lurus, dengan diameter konstan dari sebuah pipa menjadi berkembang penuh. !rtinya, profil kecepatannya saraa pada setiap penampang manapun dari pipa tersebut, )eskipun hal ini berlaku baik pada aliran laminar maupun turbulen, profil kecepatan yang terperinci (dan sifat-sifat aliran lainnya) sangat berbeda antara kedua jenis aliran mi. .eperti akan terlihat selanjutnya dalam bab ini, pengetahuan mengenai profil kecepatan dapat menuntun langsung kepada informasi lain yang berguna seperti penurunan tekanan, kerugian head, laju aliran, dan sejenisnya. 1adi, kita mulai mengem-bangkan persamaan untuk profil kecepatan di dalam aliran laminar berkembang penuh. 1ika alirannya tidak faerkembang penuh, analisis teoretis menjadi jauh lebih kompleks dan di luar cakupan buku teks ini. 1ika alirannya turbulen, analisis teoretis yang sulit belum memungkinkan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

""

)eskipun kebanyakan aliran adalah turbulen dibandingkan laminar, dan banyak pipa tidak cukup panjang untuk dapat memperoleh aliran berkembang penuh, pembahasan teoretis dan pemahaman menyeluruh mengenai aliran laminar berkembang penuh sangat penting. Pertama, hal tersebut me akili salah satu dari sedikit analisis viskos teoretis yang dapat dilakukan dengan $pasti$ (dalam kerangka asumsi-asumsi yang agak umum) tanpa menggunakan asumsi-asumsi atau pendekatan-pendekatan ad hoc lainnya. Pemahaman mengenai metode analisis dan hasilhasil yang diperoleh memberikan sebuah dasar untuk melakukan analisis yang jauh lebih rumit. 'edua, banyak situasi praktis yang melibatkan penggunaan aliran pipa laminar yang berkembang penuh. *erdapat banyak cara untuk menurunkan hasil-hasil penting yang berkaitan dengan aliran laminar berkembang penuh. *iga alternatif meliputi@ (,) dari 9 ; ma yang diterapkan langsung pada elemen fluida, (0) dari persamaan =avier.tokes mengenai gerak, dan (7) dari metode analisis dimensional. .on%o/ Soal 0.!ir pada temperatur ,##% dan viscositas = 0.0131cm 2 / sec . mengalir dalam sebuah pipa berdiameter 0#mm.*entukanlah kecepatan fluida tersebut sehingga kita dapat menentukan apakah aliran tersebut merupakan laminer atau turbulent. 1a ab. Dari definisi @ Re =

VD
VD

Pada umumnya bila R =

,maka > disebut %ritical >eynolds number dan ditulis

Rc =

VD

yang mempunyai limit nilai sebesar Rc = 2310 2ntuk diameter pipa D;.#.#0m dan viscositas = 0.0131cm 2 / sec . ; = 0.0131 10 4 m 2 / sec . ,didapat@@ V =

Rc 2310 0.0131 10 4 = = 0.151m / sec . = 15.1cm / sec . D 0.02

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Ir. Abdul Hamid M.Eng. MEKANIKA !UIDA

"(

You might also like