You are on page 1of 15

DESCRIPTION

Title : 女の男の子/ Onna no Otoko no Ko / Boys and Girls

Author : Dila (di LA —SAFE, BoA-Indo, Sujunesia, TVXQ-Indo—)

Rating : PG-15

Pairing : Boa ♥ Jaejoong

Location : Japan

Cast : Boa, TVXQ, Yui

Cameo : Meisa Kuroki, Tablo (Epik High), Iwasa Mayuuko

Length : series

Genre : romance, school drama

Language : Indonesian, Japanese (a little)

A/N : The title was taken from Yuko Ogura’s song , which used for School Rumble’s
soundtrack.

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
RELATION CHART

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
JAEJUNG’S APARTMENT

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
CHAPTER 15 USOTSUKI23

Aku tak bisa berkata apa-apa, aku hanya bisa menangis dan memeluknya. Setelah beberapa
menit pun Boa diam saja dan tak memaksaku bercerita mengapa aku menangis. Dia sangat
mengerti aku. Aku tidak ingin bercerita karena dipaksa. Tapi aku juga tidak ingin
memendamnya.

“Yappari24…” aku berkata di sela tangisku, “Okaasan nante iranai. Aku tidak butuh ibu. Aku
hanya butuh kamu…”

“Tunggu, apa yang kau bicarakan?! Dou iu imi? Apa maksudmu?” tanya Boa.

Aku tidak bisa menjawab. Aku melepas pelukanku, lalu berjalan ke kamar. Boa
menghadangku.

“Kau sudah berjanji akan bercerita padaku kalau kau punya masalah, ingat?” tanya Boa
galak.

Aku berpaling menghindari tatapannya. Entah kenapa kalau aku melihat matanya, aku
merasa dia bisa membaca pikiranku. Aku hanya tidak ingin mengkhawatirkannya.

“Ne, oboeteru no? Kau ingat, tidak?!” tanya Boa.

Aku mengangguk pelan. Aaa, untuk apa tadi aku berjanji seperti itu?

Aku sudah bersiap-siap duduk di sofa ketika kepalaku mendadak pusing. Reflek aku
mencengkram pundak Boa.

“Jae, Jaejung-kun, daijoubu? Kau tidak apa-apa?” tanya Boa sambil menopangku. Kemudian
dia mendudukkanku di sofa.

23
Pembohong
24
Ternyata benar ; sudah kuduga

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
Singkat cerita, sekarang kami sedang duduk di kamarku. Tepatnya, aku tiduran di tempat
tidur dan Boa duduk di kursi. Di dahiku ada handuk basah. Boa sedang mengenolkan
termometer yang ketika kupakai tadi menunjukkan angka 38.

“Salahmu sendiri, belajar sampai larut malam,” kata Boa.

“He? Bagaimana kau bisa tahu?” tanyaku.

Boa menunjuk buku-buku kedokteran di atas meja belajar yang akhir-akhir ini memang
sedang kupelajari.

“Sebenarnya kau sayang kan pada ibumu?” tanya Boa lembut.

“Kau tidak tahu apa-apa…. Padahal baru saja hatiku luluh… baru saja aku akrab dengan
okaasan… baru saja aku mencoba menyayanginya…” kata-kataku tak rampung.

“Apa maksudmu?” tanya Boa pelan.

Aku memandang fotoku dan adikku yang kupajang tepat di depan tempat tidur. Boa
mengikuti arah pandanganku.

“Kare wa ore no kyoudai janai… dia bukan adik kandungku”

Boa langsung menoleh kaget padaku.

“Dia anak dari okaasan dan bosnya saat itu,” aku berhenti sejenak. Menunggu reaksi Boa.
Tapi seperti dugaanku, dia hanya mendengarkanku, dan dia akan mendengarkanku sampai
selesai.

“Bos okaasan suka padanya. Dia merusuhi okaasan dengan ancaman pemecatan. Saat itu
aku masih kecil, dan orang tuaku butuh biaya banyak untuk merawatku. Setelah kejadian itu,
oyaji langsung menyuruh okaasan keluar dari perusahaan itu, tapi oyaji tidak marah. Oyaji
tidak bisa marah pada okaasan.

“Aku pernah bilang kan, bahkan okaasan mau menggugurkan kandungannya saat itu, tapi
oyaji tidak setuju. Pengguguran itu tidak hanya bisa merenggut nyawa bayi, tapi juga bisa

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
merenggut nyawa ibunya. Akhirnya aku tahu mengapa okaasan benci pada adikku. Dia benci
pada ayah dari adikku.

“Okaasan merasa sangat bersalah walaupun oyaji bersikap biasa saja. Okaasan merasa
hidupnya sudah kotor dan rusak. Dia bilang, dia ingin oyaji menyalahkannya, dia ingin oyaji
marah padanya. Tapi oyaji terlalu baik padanya. Aku sepertinya mengerti kenapa okaasan
sampai depresi. Dia bilang bahkan oyaji tidak menunjukkan bahwa dia cemburu pada bos
okaasan. Mungkin karena itulah okaasan ragu apakah oyaji benar-benar mencintainya.

“Ne, aku pernah bercerita tentang okaasan yang aku kenal, kan? Ya, dia melakukan itu
semua agar kami membencinya. Dia tidak ingin dijadikan malaikat yang selalu benar. Dia
membawa banyak pacar untuk membuat oyaji cemburu. Kekanakan sekali menurutku—“

“Menurutku tidak!” potong Boa. Aku diam, saking kagetnya Boa memotong pembicaraanku.
“Itu naluri perempuan. Kau ingat kan saat aku pacaran dengan Yunho dulu? Aku bermanja-
manja padanya untuk membuatmu cemburu!” kata Boa emosi. Suasana hening sejenak, Boa
menunduk malu dan memintaku untuk melanjutkan cerita.

“Tapi oyaji tidak menunjukkan tanda-tanda cemburu atau marah sama sekali. Setelah adikku
meninggal, aku semakin marah pada okaasan. Sejak okaasan hamil kedua, dia sudah hampir
lupa padaku. Padahal sebelumnya tidak. Kau ingat saat aku menunjukkan jembatan itu? Aku
bilang dulu dia sering mengajakku ke sana. Dulu dia sangat baik. Okaasan sangat sayang
padaku. Sebenarnya karena itulah dia pergi dari rumah. Karena aku memintanya pergi dari
rumah. Okaasan sadar dia keterlaluan, dia sadar kalau dia egois, dan dia tidak ingin
menyakitiku lebih dari itu. Dan dia pergi dari rumah.

“Yang aku sesalkan, kenapa mereka tidak pernah cerita padaku? Mereka selama ini
berbohong padaku. Kenapa mereka memberitahuku saat okaasan sakit? Kenapa mereka
memberitahuku saat hidup okaasan tinggal sebentar?! Dan kenapa… saat aku hampir
memaafkannya?!” kepalaku makin pusing saat memikirkannya. Tapi aku lega. Rasanya
semua bebanku terangkat ketika selesai menceritakannya, seakan memuntahkan sesuatu
yang busuk, yang lama kupendam.

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
Boa memandangku, masih dalam diam. Kemudian dia menghela napas juga.

“Perempuan memang tidak ingin terlalu dimanjakan. Perempuan itu ingin disalahkan juga,
ingin dimarahi. Kalau tidak, perempuan akan merasa tidak enak pada pasangannya.
Perempuan akan merasa bahwa segala yang diucapkan pasangannya adalah bohong karena
segala yang diucapkan pasangannya hanya hal yang baik-baik saja,” kata Boa. “Kau mengerti
maksudku?”

Aku berpikir. “Rumit sekali sih…”

“Memang begitulah perempuan. Aku heran, laki-laki itu sering mengejar perempuan, tapi
sama sekali tidak mengerti tentang perempuan,” kata Boa sambil membasahi handuk dan
meletakkannya kembali di dahiku.

“Demo nee, “ Boa melanjutkan,”Syukurlah kau tidak seperti ojisan.”

“Apanya?”

“Kau jujur pada perempuan. Kalau kau marah, kau akan marah padanya. Kalau kau sedih,
kau akan menangis di depannya,” kata Boa.

Aku berpikir. Tidak. Aku tidak sepenuhnya setuju pada Boa. Kalau dipikir-pikir aku menjadi
seperti itu karena Boa. Sebelum bertemu Boa, aku tidak pernah mendekatkan diri pada
perempuan manapun. Bagaimana bisa jujur pada perempuan kalau dekat saja tidak
pernah?!

Aku hendak mengatakannya pada Boa, tapi sepertinya dia mengerti apa yang aku pikirkan.
Boa hanya tersenyum dan menutupkan selimut sampai dadaku.

“Jangan berpikir apa-apa dulu, turunkan dulu panasmu, kemudian kita bicarakan lagi setelah
panasmu turun,” kata Boa.

Aku pun tak sanggup lagi berpikir. Semua melayang-layang di kepalaku tak tertata. Biarkan
aku tidur. Biarkan aku melupakannya sesaat, dan ketika bangun nanti aku akan siap
menghadapi semuanya.

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
女の男の子

Ternyata dugaanku salah. Aku tetap tidak siap menghadapi okaasan walaupun aku sudah
bangun dengan panas normal. Ketika Boa mengajakku ke rumah sakit, aku menolaknya.
Beberapa hari kemudian aku tetap tidak mau berkunjung ke rumah sakit. Hanya Boa saja
yang rutin pergi ke sana. Bahkan oyaji menginap di sana setiap hari.

“Ne, Jaejung-kun… ikou yo byouin… ayo ke rumah sakit…” ajak Boa setelah seminggu aku
menolak pergi ke sana.

“Iia da. Tidak. Aku masih belum bisa memaafkan mereka,” tolakku untuk yang kesekian kali.

“Coba pikirkan perasaan obasan. Waktu itu dia masih sangat muda,” kata Boa.

“Sore de? Lalu?” tanyaku dingin. Huh, memangnya apa hubungannya dengan usia? Umur
segitu seharusnya dia sudah bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk kan?!

“Ck… mou ii. Sudahlah…” kata Boa menyerah. Dia sudah mau berangkat ketika telepon
rumah berbunyi. Boa mengangkatnya. Aku duduk di sofa sambil mendengarkan percakapan
satu sisi itu.

“Moshi-moshi… hai, sou desu, benar… EEE???? SOU DESU KA? BENARKAH???... hai, arigatou
gozaimasu…” apa sih yang mereka bicarakan? Boa terlihat senang sekali. Kemudian dia
berhenti agak lama dan mendengarkan orang di seberang dengan serius. Sesekali dia
menghela napas panjang. Ada apa sih?

“Sumimasen… beri saya waktu berpikir sedikit lagi,” kata Boa pelan. Aku hampir tidak bisa
mendengarkannya. “Arigatou gozaimasu.” Boa mengakhiri percakapan, lalu meletakkan
telepon di tempatnya.

“Ada apa?” tanyaku segera.

“Kami menang lomba dance, juara 1,” kata Boa sambil tersenyum. Anehnya, dia tidak
terlihat bahagia.

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
“Aaa, sou na no? Benarkah? Omedeto! Selamat ya,” ucapku. “Lalu tadi kenapa kau terlihat
bingung?”

“Hm… bukan apa-apa, hanya masalah pengambilan hadiah,” kata Boa. Benarkah hanya itu?

“Sudah ya, aku ke rumah sakit dulu,” kata Boa. Aku mengangguk, lalu kembali ke kamar. Aku
bersiap-siap pergi kerja sambilan. Aku masih tetap tidak menerima karena mereka tidak
menceritakannya padaku dari dulu. Ck… aku jadi bingung sendiri. Aku benci pada mereka
(oyaji juga), tapi aku tetap mencarikan uang untuk biaya operasi. Apa aku berhenti kerja saja
ya???

“Jaejung-kun, daijoubu? Kamu tidak apa-apa?” tanya tenchou-san25 saat aku duduk di
belakang toko.

“Eh? Da-daijoubu desu. Saya baik-baik saja. Doushimasuka? Ada apa memangnya?” tanyaku
sopan.

“Sonooo…” kata tenchou-san sambil menunjuk koran yang sedang kubaca. Aku baru sadar
kalau koran yang aku baca terbalik!!! Aku buru-buru menutupnya.

“Ah, iie… daijoubu desu… saya tidak apa-apa kok,” kataku lagi sambil tersenyum canggung.

“Dari tadi pagi kamu bengong terus. Sedang ada masalah?” tanya tenchou sambil duduk di
sebelahku.

“Maa… begitulah…” jawabku. “Anooo, shitsurei desu ga… maaf kalau tidak sopan, saya ingin
bertanya sesuatu. Okusan wa dou desu ka? Istri Anda bagaimana?” tanyaku.

“Heee? Bagaimana apanya?” tenchou balik bertanya.

“Hmmm… misalnya sifatnya, kekurangannya, atau apalah…”

Tenchou memandangku penasaran. Tentu saja dia penasaran. Anak di bawah umur seperti
aku menanyakan tentang istri orang. Tapi akhirnya da menjawab juga.

25
Manager toko

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
“Gomen ne, Jaejung-kun, aku tidak bisa memberitahumu secara khusus,” kata tenchou-san.
aku sudah menunduk lemas. Tapi dia melanjutkan, “Demo nee, tapi, istri itu ingin sekali
diperhatikan suaminya, ingin dicintai suaminya, dan ingin selalu di sisi suaminya. Memang
tidak mungkin, mengingat seorang suami harus mencari nafkah untuk keluarganya dan
jarang di rumah. Jadi biasanya istri, terutama yang tidak bekerja, suka menghabiskan waktu
dengan anak-anaknya. Hanya anak-anaklah penghilang kesepian para istri,” tenchou-san
mengakhiri ceritanya. Otakku mulai berpikir lagi.

Tenchou-san tersenyum, lalu menepuk punggungku. Setelah itu dia kembali bekerja. Aku
masih tetap duduk di tempatku sambil memikirkan kata-kata tenchou-san. Memang… oyaji
dulu bekerja terus dan jarang di rumah. Mungkin karena kesepian, okaasan mencari
pekerjaan. Saat itu memang masih tidak ada masalah. Okaasan masih cukup sering
menemaniku bermain. Tapi setelah kejadian itu…

Aku menarik napas panjang, lalu mengembuskannya.

Tidak berubah. Tetap saja masih ada yang mengganjal pikiranku.

Tenchou-san menyuruhku pulang lebih awal dan beristirahat. Pikiranku memang capek. Aku
ingin segera tidur di kasurku yang empuk, atau paling tidak tiduran di sofa.

女の男の子

Beberapa hari ini Boa jadi terlihat seperti aku. Sering melamun dan berpikir. Di malam hari,
dia sering berbicara di telepon dengan raut wajah serius. Ketika aku tanya, dia tidak mau
jujur. Sebenarnya ada apa? Padahal pengambilan hadiah lomba sudah selesai dan mereka
mengadakan pesta di apartemenku.

Aku tetap menolak ajakan Boa pergi ke rumah sakit. Seperti sore itu, Boa pergi sendirian.
Namun hari ini tidak biasa. Normalnya, Boa akan pulang malam sekitar pukul 9, tapi pukul 7
dia sudah pulang ke rumah. Dia menghadapku dengan raut muka serius.

“Ayo kita pergi!” kata Boa sambil menarik tanganku. Aku melepaskan pegangannya.

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
“Kemana?” tanyaku.

“Byouin ni kimatteru n darou?! Tentu saja ke rumah sakit!!!” kata Boa sambil menarik
tanganku lagi.

“Doushite?” aku melepaskan genggamannya.

“Obasan semakin parah. Kalau tidak cepat dioperasi… gawat sekali…” kata Boa. Air mata
mulai menggenang di kelopak matanya.

“Oyaji wa? Bukannya dia sudah mendaftarkannya?” tanyaku.

“Belum. Uangnya masih kurang. Dia tidak boleh mendaftar kalau administrasi belum lunas.
Shiyoganai darou, apa boleh buat, yang mengantre operasi juga sangat banyak,” jawab Boa.

Yappari. Sudah kuduga. Uang hasil kerja sambilanku juga masih kurang, padahal aku sudah
diam-diam mentransfer ke rekening oyaji.

“Kalau begitu ayo kita pergi dulu,” kata Boa sambil menggandeng tanganku. Sekali lagi aku
melepaskannya.

“Iia da. Tidak,” kataku.

“Doushite??? Kenapa? Kamu tidak khawatir dengan keadaan obasan?” tanya Boa. Aku
masuk ke dalam. Boa mengikutiku.

“Betsu ni… tidak juga…” dustaku. Tentu saja aku khawatir. Dia adalah ibu kandungku. Tapi…

“Usotsuki!!! Pembohong! Jelas-jelas kamu khawatir! Ayo kita ke rumah sakit!” paksa Boa
sambil menggoyang-goyangkan lenganku, memaksa.

“AKU KAN SUDAH BILANG TIDAK!!!” teriakku. Mau bagaimana lagi, dia sangat keras kepala.
Aku terpaksa berteriak padanya. “MASALAH KHAWATIR DAN PERGI MENEMUINYA ITU
URUSAN YANG BERBEDA!!!”

Boa menangis.

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
“Tapi kau sudah bekerja keras mencari uang untuk biaya operasi kan??? Walaupun kamu
diam-diam tentu saja aku tahu! Dan setelah kau bekerja keras, paling tidak temui obasan,”
kata Boa di sela tangisnya.

Aku membelakanginya. Aku tidak mau melihatnya menangis.

“Aku kan sudah bilang, masalah ini dan itu berbeda! Memangnya kurang apa sih?! Aku sudah
membantunya mencari uang untuk biaya operasi. Harusnya dia senang dong,” kataku.

“BAKA26!!! OBASAN TIDAK AKAN PERNAH SENANG KALAU KAU TIDAK MEMAAFKANNYA!!!”
teriak Boa.

“AKU SUDAH MEMAAFKANNYA!!! BERES KAN?!” teriakku.

“LALU KENAPA KAU TIDAK MAU MENEMUINYA?” tangis dan teriakan Boa makin keras.

“AKU MEMAAFKANNYA BUKAN BERARTI AKU HARUS BERTEMU DENGANNYA KAN?!!”


balasku.

“JAEJUNG, KALAU BICARA HADAPLAH KE SINI, DASAR PENGECUT!!!” teriak Boa sambil
menarik lenganku. Aku berbalik dan melihat Boa masih menangis.

“CK… DASAR CENGENG!!! PERCUMA KAU MENANGIS, AKU TIDAK AKAN MAU BERTEMU
DENGAN MEREKA LAGI!!!” teriakku. Jaejung, baka!!! Kenapa kau malah bicara seperti ini???

Tangis Boa semakin keras sampai dia tak sanggup bicara.

“Kenapa sih kau ini mengurusi urusan keluarga orang lain? Ini semua tidak ada hubungannya
denganmu,” kataku, tidak lagi berteriak.

“Atashi wa Jaejung no koto ga suki dakara… itu karena aku suka kamu…” kata Boa. “Aku ingin
membantumu…”

Aku jadi tidak tahu harus berkata apa. Suasana hening sejenak. Hanya terdengar isakan
tangis Boa.
26
bodoh

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
“Ne, ikou yo… ayo ke rumah sakit…” ajak Boa sekali lagi.

“Kenapa bicara itu lagi?! Aku kan sudah bilang tidak mau!” kataku kembali gusar.

“Obasan sangat ingin bertemu denganmu…”

“DIA INGIN BERTEMU DENGANKU??? UNTUK MEMBOHONGIKU LAGI???” teriakku. “AITSU27


WA USOTSUKI DA YO!!! DIA ITU PEMBOHONG!!! DIA TIDAK SAYANG PADAKU!!! HANYA
KARENA ADIKKU HASIL HUBUNGANNYA DENGAN ORANG LAIN, DIA MENELANTARKANNKU
DAN ADIKKU!!! BAGAIMANAPUN KAMI ANAK KANDUNGNYA! SEBAGAI SEORANG IBU
SEHARUSNYA DIA TIDAK BEGITU!!!” teriakku kalap. Aku sudah tidak tahu lagi apa yang
barusan aku katakan. Aku sudah kehilangan kontrol. Dan belum sempat aku menarik napas…

PLAKKK!!!

Tamparan Boa mendarat di pipiku.

“BERANI SEKALI KAU BICARA SEPERTI ITU TENTANG IBUMU!!! KAU KETERLALUAN!!! SAITE
DA YO28!!!” teriak Boa.

“KAU TIDAK MENGERTI APA-APA SOAL IBUKU!!!” balasku berteriak.

“KAULAH YANG TIDAK TAHU APA-APA!!! MOU II!!! SUDAHLAH!!! MOU TSUKARETA YO
ATASHI! AKU SUDAH CAPEK!!! SUKI NI SHIROU! LAKUKAN SAJA SESUKAMU!!! PADAHAL AKU
PIKIR KAU MASIH BUTUH AKU!!! AKU SENGAJA MENUNDA KEPUTUSAN DEMI KAMU. TAPI
APA BOLEH BUAT!!! HIDUPLAH DENGAN TENANG DI SINI, AKU AKAN PERGI KE AMERIKA!!!”
teriak Boa. Tanpa menoleh lagi, dia pergi dan membanting pintu.

Menunda keputusan? Amerika? Apa maksudnya???

Aku terlalu lama berpikir. Kakiku tidak mau bergerak dari tempatku berdiri. Baru kali ini aku
melihat Boa begini emosi. Baru kali ini aku melihat Boa marah. Padahal biasanya dia selalu
dewasa dan tenang. Apakah aku memang jahat sekali, sampai membuatnya seperti itu?

27
Dia (kasar, apalagi untuk ibu)
28
You’re the worst

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)
Aku memikirkan kembali semua ucapanya. Setelah mencerna kembali semuanya, walaupun
masih belum tertata rapi di otakku, aku segera berlari ke luar apartemen mencari Boa.

CHAPTER 15 おしまい

女の男の子
wrote by di LA @ dila-no-nikki.blogspot.com
(SAFE, BOA-INDO, THE GRACE-INDO, TVXQ-INDO, SUJUNESIA, WONDERLAND INDO, etc)

You might also like