You are on page 1of 4

Nama : Vidik Eko Novan Galih D P

Tugas Interaksi Manusia dan Komputer I


Nim : 07560362

Jelaskan Kapasitas Manusia berhubungan dengan : Kelas : B

1. Pengindaraan
2. Sistem Motor
3. Memory (STM,LTM)
4. Proses Kognitif

Jawab

1. Penginderaan
Manusia dilahirkan dan berhubungan dengan dunia luar maka saat itu ia menerima
rangsangan atau stimulus dari luar selain rangsangan dari dalam dirinya. Ia mulai merasa
suasana di sekitarnya. Manusia mengenal dunia luar atau stimulus melalui alat indera.melalui
alat indera dia akan tahu apa yang harus di lakukan.alat indera akan berfungsi jika ada hal-hal
berikut ini. Antara lain :
Adanya objek yang diamati atau kekuatan stimulus dari dunia luar
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi
sensasi. Untuk bisa diterima oleh indera diperlukan kekuatan stimulus yang
disebut sebagai ambang mutlak (absolute threshold).
Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik
sebagai penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon
Pengalaman dan lingkungan budaya. Pengalaman dan budaya mempengaruhi
kapasitas alat indera yang mempengaruhi sensasi.
2. Sistem Motor
Kapasitas manusia berhubungan dengan system motor adalah sebagai pengolah informasi
yang di terima oleh alat indera, yang menangkap sinyal dan mentransmisikannya ke
processing unit di otak dengan tempat penyimpanan. Hasil dari proses berupa output respon.
Kapasitas yang dimiliki manusia untuk menerima input dan menghasilkan output terbatas.
Ketika kapasitas manusia untuk memproses informasi telah penuh, kelebihan beban informasi
dapat menyebabkan berkurangnya laju respon yang akan di keluarkan.
3. Memory (STM,LTM)
Sebagian besar akitifitas manusia bergantung pada memori. Selain menyimpan
pengetahuan faktual, memori manusia juga menyimpan pengetahuan prosedural. Pengetahuan
tersebut memungkinkan kita melakukan aktifitas secara berulang, menggunakan bahasa,
menggunakan informasi yang kita terima dari indera, serta memberikan identitas pada
manusia dengan menyimpan informasi mengenai pengalaman masa lalu.
Terdapat 3 jenis fungsi memori.
Memori sensor bekerja sebagai buffer untuk menampung masukan yang diterima dari panca
indera manusia. Memori sensor terdiri dari memori iconic (iconic memory) untuk indera
visual, memori echoic (echoic memory) untuk indera aural / auditory, dan memori haptic
(haptic memory) untuk indera peraba. Informasi yang diterima oleh memori sensor ini akan
hilang / tertimpa setiap kali diperoleh informasi baru. Informasi yang diterima oleh memori
sensor akan diteruskan ke memori jangka pendek (short-term memory) karena adanya
perhatian kita terhadap informasi tersebut (attention) dengan menyaring atau memilih hanya
informasi yang menarik saja atau yang kita perlukan. Karena terbatasnya kapasitas memori
sensor, kita tidak dapat mengolah semua informasi yang masuk melalui indera. Kita dapat
memusatkan perhatian pada suatu informasi tertentu dan berpindah ke hal yang lain, namun
tidak menerima semuanya sekaligus. Informasi yang diterima oleh memori sensor akan
diteruskan ke tipe memori lain yang lebih permanen atau ditimpa informasi lain dan akhirnya
hilang.
Memory Jangka Pendek
Beberapa informasi dalam sensory memory kemudian ditransfer ke short-term memory.
Short-term memory memungkinkan manusia untuk memanggil kembali materi dalam
beberapa detik hingga satu menit tanpa latihan. Kapasitasnya juga sangat terbatas. George
Miller, ketika bekerja di Bell Laboratories, melakukan eksperimen yang menunjukkan bahwa
penyimpanan short-term memory adalah 7-12 item (tema dari makalahnya yang terkenal :
“The magic number 7±2“). Perkiraan sekarang kapasitas short-term memory berkisar antara
4-5 item, dan diketahui memori ini dapat ditingkatkan melalui proses yang disebut
pengelompokkan (chunking).
Contohnya, jika ditampilkan barisan : Lapisan scratch (scratch - pad) untuk pengingatan
kembali (recall) sementara. Recency effect adalah pengingatan kembali (recall) sesuatu yang
terakhir dilihat lebih baik daripada pengingatan kembali (recall) item – item yang lebih dulu.
beberapa bukti elemen dari memory jangka pendek, yaitu saluran artikulasi / pengucapan,
saluran visual, dan lain – lain. Campur tangan pada saluran yang berbeda tak mengganggu
pengingatan kembali (recall)
Memory Jangka Panjang
Penyimpanan dalam sensory memory dan short-term memory pada umumnya mempunyai
durasi dan kapasitas yang terbatas.Ini berarti informasi hanya berlaku untuk periode waktu
tertentu. Sebaliknya, long-term memory bisa menyimpan lebih banyak informasi dengan
potensi durasi yang tak terbatas (adakalanya selama jangka waktu hidup manusia). Jika short-
term memory mengkodekan informasi secara akustik, maka long-term memory mengkodekan
informasi secara semantik. Baddeley (1966), menemukan bahwa setelah 20 menit, subjek
sangat kesulitan mengingat kumpulan kata yang mempunyai makna identik (misalnya : big,
large, great, huge).
Salah satu bagian penting dalam proses memori manusia adalah rehearsal atau repetition
atau pengulangan. Contohnya apabila subjek diberi tujuh huruf secara acak, mungkin akan
diiingat hanya dalam beberapa detik lalu kemudian lupa, artinya informasi tersebut disimpan
dalam short-term memory. Sebaliknya, subjek dapat mengingat sebuah nomor telepon dalam
beberapa tahun lewat pengulangan (repetition atau rehearsal), artinya informasi tersebut
tersimpan dalam long-term memory. Tempat penyimpanan (repository) untuk semua
pengetahuan kita, akses pelan : 1/10 detik, decay (penghilangan) pelan, jika ada, kapasitas
yang besar atau tidak terbatas
Terdapat dua jenis :
Episodik : memory berurutan dari kejadian – kejadian
Sematik : memory terstruktur dari fakta – fakta, konsep dan keterampilan
Informasi dalam memory jangka panjang sematik diturunkan dari memory jangka panjang
episodic. Struktur memory semantik, yaitu menyediakan akses ke informasi ,
merepresentasikan hubungan diantara bit – bit (bagian kecil) informasi, mendukung
inferensia.
Model : Semantik Network (jaringan semantik) ;
Inheritance adalah node – node anak dituruni properti (siaft dan kemampuan) dari
node – node orang tuanya

Hubungan diantara bit – bit informasi dilakukan secara eksplisit

Mendukung inferensia melalui inheritance (penurunan sifat)

Model lain dari memory jangka panjang :


a. Frame (kerangka / bingkai)
Informasi diorganisasikan dalam struktur data. Slots dalam struktur diinstansi (diberi
nilai) dengan nilai – nilai tertentu untuk data istan yang diperlukan.
b. Scripts (baris perintah)
Model dari informasi yang bersifat stereotipe yang dibutuhkan untuk menginterpretasikan
situasi atau bahasa. Script juga mempunyai elemen yang dapat diberi nilai dengan nilai –
nilai tertentu

Proses – proses dalam memory jangka panjang :


1. Penyimpanan informasi
Informasi berpindah dari memory jangka pendek ke memory jangka penjang
dengan adanya latihan / ulang / repetisi

Jumlah yang bertahan bersifat proposiona; menurut waktu latihannya, hipotesis


waktu total

Dioptimasikan dengan pembelajaran yang diperluas sepanjang waktu, distribusi


efek latihan

Struktur, arti dan familitas membuat informasi lebih mudah untuk diingat
2. Proses melupakan
Decay (penghilangan) : informasi hilang secara bertahap tetapi sangat lambat
terjadinya
Interference (gangguan / campur aduk) : informasi baru menggantikan yang lama,
gangguan berlaku surut (retroactive interference)
Yang lama mungkin tercampur denagn yang baru : pencegahan proaktif (proactive
inhibition), maak mungkin akan lupa sama sekali
Memory dipilih dan dipengaruhi oleh emosi, dapat dipilih mana untuk yang
dilupakan Informasi retrieval (temu kembali informasi)
Recall (pengingat kembali) : informasi diproduksi dari memory. Dapat dibantu
dengan bantuan petunjuk, seperti misalnya kategori dan juga perumpanpamaan /
perbandingan
Recognition (pengenalan kembali) : informasi memberikan pengetahuan yang
telah pernah dilihat sebelumnya. Sedikit lebih kompleks bila dibandingkan dengan
recall, informasi adalah petunjuk

4. Proses Kognitif

Ketika seseorang memproses suatu informasi, ada tiga unsur utama dalam sistem memori
yang terlibat, yaitu memori penginderaan (sensory memory), memori bekerja (working
memory) dan memori jangka panjang (long term memory). Secara umum, memori
penginderaan dan memori bekerja mempunyai keterbatasan dalam menyimpan (menahan)
informasi, baik jumlah maupun durasinya. Memori penginderaan berfungsi untuk
mempersepsikan informasi yang diterima oleh alat indera, yang kemudian akan dipilih dan
diberi makna oleh memori bekerja. Memori pekerja berfungsi untuk mengorganisasikan
informasi tersebut, membentuk (mengkonstruksi) pengetahuan dan menyimpannya ke
memori jangka panjang. Memori jangka panjang mempunyai ketakterbatasan dalam
menyimpan informasi. Informasi di dalam memori jangka panjang berperan penting dalam
proses-proses kognitif selanjutnya.Proses kognitif dalam sistem memori ini menentukan
bagaimana pengetahuan dibangun dan disimpan dengan baik oleh seseorang. Oleh karenanya,
prinsip kerja (fungsi) dari setiap unsur di sistem memori berkonsekuensi dalam penyajian
materi pembelajaran.

You might also like