You are on page 1of 2

Pemeriksaan Penunjang Glukosa darah Aseton plasma (keton) Asam lemak bebas Osmolalitas serum Natrium Kalium Fosfor

um Fosfor Hemoglobin glikosilat Gas darah arteri : meningkat 200 100 mg/dl, atau lebih : positif secara menyolok : kadar lipid dan kolesterol meningkat : menngkat tetapi biasanya kurang dari 330 m Osm/l : mungkin normal, meningkat atau menurun : normal atau peningkatan semu (perpindahan seluler), selanjutnya akan menuru : lebih sering menurun. : kadarnya menngkat 2 4 kali lipat : biasanya menunjukkan PH rendah dan penurunan pada HCO3 (Asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik. : Ht mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis, hemokonsentraasi merupakan respon terhadap stress atau infeksi. : mungkin meningkat atau normal (dehidrasi/penurunan fungsi ginjal) : mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya pankreatitis akut sebagai penyebab dari Diaabetes melitus (Diabetik ketoasidosis) : peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat menongkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin : gula dan asetan positif, berat jenis dan osmolalitas mungkin meningkat. : kemungkinan adanya infeksi saaluran kemih, infeksi pernafasan, dan infeksi pada luka.

Trombosit darah

Ureum/Kreatinin Amilase darah

Pemeriksaan fungsi ttiroid Urin Kultur dan sensitivitas

1. Glukosa darah sewaktu 2. Kadar glukosa darah puasa 3. Tes toleransi glukosa Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl) Bukan DM Kadar glukosa darah sewaktu - Plasma vena <> <80 Belum pasti DM 100-200 80-200 DM >200 >200

- Darah kapiler Kadar glukosa darah puasa - Plasma vena - Darah kapiler

<110 <90

110-120 90-110

>126 >110

Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan : 1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L) 2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L) 3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

You might also like