You are on page 1of 20

D I AG N O S I S DA N P E N ATA L A K S A N A A N S I R O S I S H E PA T I S D A N E N S E FA L O PA T I H E PA T I K U M

Fajar Maulidan Alamin


702009017

PENDAHULUAN
Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatic yang berlangsung progresuf yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulud regenerative. Gambaran ini terjadi akibat adanya nekrosis hepatoselullar.1 Penyebab munculnya sirosis hepatis di Negara barat tersering akibat alkoholik sedangkan di Indonesia kebanyakan disebabkan akibat hepatitis B atau C. Terapi sirosis ditunjukan untuk mengurangi progress penyakit, menghindarkan bahan- bahan yang bisa menambah kerusakan hati, pencegahan dan penaganan komplikasi Salah satu komplikasinya adalah Ensefalopati Hepatikum, suatu sindrom neuro psikiatri kompleks, berupa gangguan kesadaran, perilaku, perubahan kepribadian, gangguan kognitif, akibat komplikasi penyakit hati akut atau kronik yang berhubungan dengan gangguan fungsi hepatoseluller atau akibat pintasan portosistemik atau kombinasi keduanya

TINJAUAN PUSTAKA
Sirosis hepatis
suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh system arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkin hati yang mengalami regenerasi.

TINJAUAN PUSTAKA
Etiologi
kebiasaan minum alcohol penyakit hati kronis diantaranya adalah infestasi parasite (schistosomiasis) penyakit autoimun yang menyerang hepatosit atau epitel bilier, penyakit hati bawaanm penyakit hati metabolic seperti wilsons disease Indonesia, virus hepatitis B merupakan penyebab tersering dari sirosis hepatis yaitu sebesar 40-50% kasus, diikuti oleh virus hepatitis C dengan 30-40%

TINJAUAN PUSTAKA
Manifestasi klinis
Kulit berwarna kuning, Rasa capai, Lemah, Nafsu makan menurun, Nyeri perut

Pasien sirosis dapat berjalan kompensata selama bertahun-tahun, sebelum berubah menjadi Dekompensata
Sirosis Dekompensata timbulnya bermacam komplikasi , seperti ikerus, perdarahan varises , asites atau ensefalopati. Ikterus terjadi karena kegagalan fungsi hati

TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis
Biopsi Hati

Anamnesis
Konsumsi alkohol penggunaan narkotik suntikan Pasien dengan hepatitis virus B atau C

TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan fisik
Hepatomegali atau splenomegaly. Palpasi hepar teraba keras, dan berbentuk irreguler Spider telangiectasis Iketerus

TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan laboratorium
Peningkatana enzim transminase (AST dan ALT) Penurunan kadar albumin Peningkatan jumlah zat besi dalam darah

Pemeriksaan CT Scan (CAT) atau MRI dan USG


Evaluasi kemungkinan penyakit hepar dan dapat ditemui hepatomegaly, nodul dalam hati, splenomegali dan cairan dalam abdomen yang dapat menuju sirosis Kanker hati dapat ditemukan dengan pemeriksaan ini

Fungsi asites

TINJAUAN PUSTAKA
Komplikasi
Edema dan asites Spontaneus bacterial peritonitis (SBP) Peradarahan saluran cerna Ensefalopatik hepatik Kanker hati

TINJAUAN PUSTAKA
Ensefalopati hepatik
bahan toksik dalam darah tidak masuk ke dalam hepar akumulasi bahan toksiktoksik terkumpul cukup banyak fungsi otak terganggu ENSEFALOPATIK HEPATIK. Bahan-bahan toksik ini juga menyebabkan otak pasien sangat sensitive terhadap obat-obat yang normalnua disaring dan didetoksifikasi dalam hati

TINJAUAN PUSTAKA
Gambaan klinis(west haven classification. Trey et.al (1966)
Stadium 1 (Prodormal

Perubahan mental; kepandaian menurun, tidur terganggu atau tidak teratur, euforia dn kadangkala depresi, kebingugan yang ringan, bereaksi lambat, bicara tidak jelas dan suara monoton. Tremor ada tapi sedikit Tidak ada perubahan pada rekaman EEG

TINJAUAN PUSTAKA
Gambaan klinis(west haven classification. Trey et.al (1966)
Stadium 1 (Prodormal

Perubahan mental; kepandaian menurun, tidur terganggu atau tidak teratur, euforia dn kadangkala depresi, kebingugan yang ringan, bereaksi lambat, bicara tidak jelas dan suara monoton. Tremor ada tapi sedikit Tidak ada perubahan pada rekaman EEG

TINJAUAN PUSTAKA
Gambaan klinis(west haven classification. Trey et.al (1966)
Stadium 3 (stupor)

Mulai tampak seperti tidur, reaksi terkadang ada. Berbicara inkoheren dan kekacauan pikiran makin nyata Flapping tremor masih ada bila pasien kooperatif EEG abnormal

TINJAUAN PUSTAKA
Gambaan klinis(west haven classification. Trey et.al (1966)
Stadium 4 (Koma dalam)

Terlihat seperti orang tidur yang dalam dan nyenyak. Bisa atau tidak berekasi terhadap rangsangan Tremor tidak ada EEG abnormal

TINJAUAN PUSTAKA
Penatalkasanaan
Diet cair tanpa protein Rendah garam Pembatasan jumlah cairan kurang dari 1 liter/hari* infus kombinasi NaCl 0,9%, Dekstrosa 10% dan aminolebah dengan jumlah 20 tetesan permenit

TINJAUAN PUSTAKA
Penatalaksanaan
Pasien perdarahan saluran cerna melena. Kumbah lambung dengan air dingin tiap 4 jam. Kemudian pantau warna dan isi kurasan lambung sterilisasi usus dengan pemberian antibiotik Obat hemostatik (as.traneksamat dan propanolol) Obat pelindung lambung (antasida, omepraole dan sulcrafat) Pada asites pasien harus melakukan tirah baring dengan terapi diawali diet rendah garam, diet rendah garam disertai dengan pemberian terapi diuretic

TINJAUAN PUSTAKA
Prognosis
Prognosis pasien sirosis tergantung ada tidaknya komplikasi sirosis. Pasien sirosis Kompensata mempunyai harapan hidup lebih lama, bila tidak berkembang menjadi sirosis dekompensata. Diperkirakan harapan hidup sepuluh tahun pasien sirosi kompensara 47%. Sebaliknya Pasien sirosis Dekompensata mempunyai harapan hidup hanya sekitar 16% Prognosis pasien dengan ensefalopati hepatikum tergantung pada keparahan EH/ gagal hato dan lamanya/waktu. Pasien dengan gagal hati berat 30% meninggal karena EH. Ensefalopati akut dengan koma atau gagal hati fulminant 80% akan berakhir dengan kematian

KESIMPULAN
Sirosis merupakan komplikasi penyakit hati yang ditandai dengan menghilangnya sel-sel hati dan pembentukan jaringan ikat dalam hati yang bersifat ireversibel Alkohol dan hepatitis virus B dan C merupakan penyebab terbanyak sirosis hati , meskipun masih terdapat banyak penyebab lain. Sirosis dapat menyebabkan rasa lemah, menghilangnya nafsu makan, mudah berdarah, icterus dan cepat lelah

KESIMPULAN
Ensfalopatik merupakan salah satu komplikasi dari sirosis hati akibat banyaknya bahan- bahan toksik yang terakumulasi dalam darah terkumpul cukup banyak sehingga fungsi otak terganggu, sehingga timbul pola tidur yang terganggu,

tidak mampu berkonsentrasi, kehilangan memori dan penurunan kesadaran


secara bertahap yang akhirnya menyebabkan koma dan kematian.

Pengobatan sirosis hati bertujuan mencegah kerusakan hati lebih lanjut dan mengobati komplikasi..

TERIMA KASIH

You might also like