You are on page 1of 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar Ada dua kelompok getaran yang umum dikenal, yaitu getaran bebas dan getaran paksa. Kelompok ini didasarkan atas gaya yang menyebabkan suatu benda bergetar serta daya yang mempertahankannya. Getaran merupakan suatu peristiwa gerak bolak-balik dari suatu titik materi yang disebabkan oleh gaya dan senantiasa mengarah kepada kedudukan yang seimbang . Banyak sekali aplikasi getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya getaran pada mobil diwaktu berjalan atau waktu mobil diam sedangkan motornya dihidupkan ,getaran mesin-mesin produksi seperti mesin freis,getaran pada mesin gerinda dsb. Pada suatu sistem ,getaran mempunyai parameter-parameter diantarnya: 1. massa (m) 2. Pegas yang punya kekakuan (k) 3. Redaman 4. Gaya gangguan f(t) Sebagaimana contoh beriut ini

m X k X X

Maka berdasarkan hukum I newton dapatkan persamaan sistem getaran diatas sebagai berikut; mx +cx +kx = f(t)

Massa suatu benda (m) ada dua yaitu massa terpusat (lump mass) dan massa konsisten (consisten mass0 sehingga persamaan diffeerensial gerak pada massa konsisten menggunakan sistem balik. Kemudian pegas ada dua macam yaitu :pegas linier dan pegas yang tak linier , dimana ketaklinieran pegas

disebabkan oleh geometri pegas maupun oleh material pegas itu sendiri. Padda suatu sistem pemasangan pegas ada dua yaitu yang dipasang secara seri atau yang di pasang secara paralel atau kedua-duanya .sebagaimana contoh berikut

Ada dua kelompok getaran yang umum dikenal, yaitu getaran bebas dan getaran paksa. Kelompok ini didasarkan atas gaya yang menyebabkan suatu benda bergetar serta daya yang mempertahankannya.

Getaran Bebas Getaran bebas terjadi bila sistem berisolasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri (inherit) tanpa adanya gaya luar. Pada Objek ini, pembahasan difokuskan terhadap getaran bebas yang teredam oleh akibat redaman viskos. Posisi atau simpangan benda terhadap waktu dapat dilihat pada gambar 1.1.

X1

gambar 1.1.

Dari data percoban, dengan mengetahui perbandingan amplitudo, X1, X2, ....,Xn dapat ditentukan pengurangan logaritmik dengan menggunakan Pers. (1.1) ......................................................................................... (1.1) Atau bentuk persamaan yang lebih umum, dengan n buah amplitudo yang bisa diukur dengan pengurangan logaritmik, yaitu : ......................................................................................... (1.2) Selanjutnya dari yang diketahui dapat ditentukan faktor redaman dari pers. (1.3) berikut : ......................................................................................... (1.3) Dari persamaan gerak sistem yang diuji, dicari harga redaman kritis cc dan frkunsi pribadi n. Akhirnya didapatkan koefisien redaman c dengan pers. (1.4) ......................................................................................... (1.4) Hubungan antara frekuensi redaman d dengan frekuensi pribadi n adalah memenuhi pers (1.5) dibawah ini : ......................................................................................... (1.5)

Getaran Paksa Dilihat dari derajat kebebasannya, getaran dapat dibagi menjadi getaran satu derajat, dua derajat dan banyak derajat kebebasan. Derajat kebebasan

adalah banyak koordinat yang diperlukan untuk menyatakan gerak sistem getaran. Dilihat dari gangguan yang bekerja, getaran dapat berupa getaran bebas dan getaran paksa. Getaran bebas adalah gerak sistem getaran tanpa adanya gangguan dari luar, gerakan ini terjadi karena kondisi awal saja. Dan getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena adanya gangguan dari luar, gangguan ini dapat berupa gaya yang bekerja pada massa.gaya yang timbul akibat massa unbalance maupun simpangan yang bekerja pada tumpuan. Pada objek ini, pembahasan difokuskan terhadap getaran paksa dua derajat kebebasan, dimana gaya paksa diberikan oleh suatu massa unbalance rotasi. Alat bertujuan untuk mengamati perilaku getaran paksa dua derajat kebebasan, diantaranya hubungan gaya gangguan yang diberikan terhadap respon struktur, bentuk simpangan dan modus getar yang terjadi serta hubungan fungsi simpangan terha

dap putaran motor pemberi gaya unbalance. Pemodelan alat getaran paksa dua derajat kebebasan diperlihatkan pada gambar 1.2 berikut.
Fo sint

keq1 M1

k2 M2

keq2

X1

X2

Gambar 1.2 Pemodelan alat getaran paksa dua derajat

Dari pemodelan diatas didapat persamaan amplitudo X1 dan X2

Gaya yang bekerja akibat massa unbalance (m) dihitung berdasarkan gambar 1.3 berikut

Fo = me m t m x

Gambar 1.3 Penentuan gaya yang bekerja akibat massa unbalance

You might also like