You are on page 1of 4

Asuhan keperawatan bagi sebagaian orang terbilang sulit, namun sekarang anggapan tersebut dapat Anda hilangkan karena

sekarang saya akan memberikan Contoh Makalah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Mellitus yang mana merupakan kumpulan makalah asuhan keperawatan (koleksi pribadi). Bisa juga dibilang sebagai lanjutan dari ASKEP Pasien Hipertensi. Seperti biasa, ini merupakan contoh saja bukan makalah yang mutlak anda tiru dan copas mentah-mentah. Jika Anda ingin menjadi perawat yang pro esional (!ro esional "urse) ber ikirlah lebih kreati dan genius lagi untuk membuat #akalah Asuhan $eperawatan !ada !asien %iabetes #ellitus karya Anda pribadi.

Contoh Makalah Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus Pengertian %iabetes #ellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relati (Arjatmo, &''&). %iabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, &''&). Klasifikasi $lasi ikasi diabetes mellitus sebagai berikut ( ). *ipe + ( %iabetes mellitus tergantung insulin (+%%#) &. *ipe ++ ( %iabetes mellitus tidak tergantung insulin ("+%%#) ,. %iabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya -. %iabetes mellitus gestasional (.%#) Etiologi ). %iabetes tipe + ( o /aktor genetik !enderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe + itu sendiri0 tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya %# tipe +. $ecenderungan genetik ini ditemukan pada indi1idu yang memiliki tipe antigen 23A.
o

/aktor- aktor imunologi Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. 4aitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau 3angerhans dan insulin endogen.

/aktor lingkungan 5irus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.

&. %iabetes *ipe ++ #ekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe ++ masih belum diketahui. /aktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. /aktor- aktor resiko (
o o o

6sia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 78 th) 9besitas :iwayat keluarga

Tanda dan Gejala $eluhan umum pasien %# seperti poliuria, polidipsia, poli agia pada %# umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degenerati kronik pada pembuluh darah dan sara . !ada %# lansia terdapat perubahan pato isiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya ber1ariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. $eluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati peri er) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan la;im. #enurut Supartondo, gejala-gejala akibat %# pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah ( ). $atarak &. ,. -. 8. 7. <. =. >. )'."europati )).Amiotropi )&.6lkus ),.!enyakit )-.!enyakit )8.!enyakit )7.!enyakit )<.2ipertensi .laukoma :etinopati badan 5ul1ae kulit kulit %ermatopati peri er 1iseral "eurotropik ginjal peri er koroner otak

.atal !ruritus +n eksi +n eksi jamur "europati

seluruh bakteri di

pembuluh pembuluh

darah darah

9smotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. !erasaan haus pada pasien %# lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. $arena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut. !enyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien %# usia

lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami in eksi akut. %e isiensi insulin yang tadinya bersi at relati sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiper1entilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. .ejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak ada pada %# usia lanjut. Biasanya tampak bermani estasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak. !ada usia lanjut reaksi 1egetati dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas. Pe eriksaan Penunjang ). .lukosa darah sewaktu &. $adar glukosa darah puasa ,. *es toleransi glukosa $adar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis %# (mg?dl). $adar glukosa darah sewaktu

!lasma 1ena ( o @)''A


o o

)'' B &'' C belum pasti %# A&'' C %#

%arah kapiler (
o o o

@='A =' B )'' C belum pasti %# A &'' C %#

$adar glukosa darah puasa

!lasma 1ena ( o @))'A


o o

))' B )&' C belum pasti %# A )&' C %#

%arah kapiler (
o o o

@>'A >' B ))' C belum pasti %# A ))' C %#

$riteria diagnostik D29 untuk diabetes mellitus pada sedikitnya & kali pemeriksaan (

). .lukosa plasma sewaktu A&'' mg?dl ()),) mmol?3) &. .lukosa plasma puasa A)-' mg?dl (<,= mmol?3) ,. .lukosa plasma dari sampel yang diambil & jam kemudian sesudah mengkonsumsi <8 gr karbohidrat (& jam post prandial (pp) A &'' mg?dl). Penatalaksanaan *ujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan akti1itas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi 1askuler serta neuropati. *ujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal. Ada 8 komponen dalam penatalaksanaan diabetes ( ). %iet &. 3atihan ,. !emantauan -. *erapi (jika diperlukan) 8. !endidikan

You might also like