You are on page 1of 48

Memahami dan Menjelaskan Anatomi Meningen, Ventrikel dan Liquid Cerebrospinal

Otak dilindungi oleh tulang tengkorak serta dibungkus membran jaringan ikat yangdisebut meninges. Dimulai dari lapisan paling luar, berturut-turut terdapat dura mater,araknoid mater, dan pia mater. Araknoid dan pia mater saling melekat dan seringkali dipandang sebagai 1 membran yang disebut pia-araknoid. Dura mater adalah meninges luar, terdiri atas jaringan ikat padat. Dura mater dipisahkan dari araknoid oleh celah sempit, disebut ruang subdural. Permukaan dalam dan luar dura mater dilapisi epitel selapis gepeng yang asalnya dari mesenkim. Arachnoidea mater bentuknya seperti jaring laba-laba. Terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah. Permukaannya dilapisi oleh epitel selapis gepeng. Memiliki menghubungkan lapisan itu dengan pia mater. !ongga di komponen, trabekel yaitu lapisan yang berkontak dengan dura mater dan sebuah sistem trabekel yang antara membentuk ruangsubaraknoid , yang terisi cairan serebrospinal "#$%&. Pada beberapa daerah, araknoid menerobos dura mater, membentuk juluran-juluran yang berakhir pada sinus 'enosus dalam dura mater. (uluran ini "yang dilapisi oleh sel-sel endotel dari 'ena& disebut 'ili araknoid,)ungsinya ialah untuk menyerap cairan serebrospinal ke dalam darah dari sinus 'enosus. Pia mater terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah. Pia mater dilapisi oleh sel-sel gepeng yang berasal dari mesenkim. Pia mater menyusuri seluruh lekuk permukaan $$P dan menyusup ke dalamnya untuk jarak tertentu bersama pembuluh darah. Pembuluh darah menembus $$P melalui tero*ongan yang dilapisi oleh pia mater,

disebut ruang peri'askular. Pia mater lenyap sebelum pembuluh darah ditrans)ormasi menjadi kapiler. Pleksus Koroid $istem sara) pusat pada 'ertebra memiliki rongga. Disaat masa a*al embrional dimulai dengan bentuk tabung yang tertutup, namun diakhir terdapat lumen ditengahnya. !ongga ini diisi dengan cairan serebro spinal, yang dihasilkan oleh ple+us choroidalis. Ple+us ini terdapat pada 'entrikel lateral "rongga pada hemis)er serebral&, diujung kranial pada rongga diba*ah serebrum "'entrikel terteir& dan satu lagi yang terletak kaudal diba*ah serebellum "diatas 'entrikel ,uadratus&. $etiap ple+us merupakan lingkaran yang berliku-liku yang terdiri dari kapiler, yang dikelilingi epitel kuboid. Ple+us menjorok kedala lumen yang berisi carian ditiap 'entrikel. Pada sediaan mikroskop sel sel melapisi pembuluh darah yang memiliki mikro'illi. -ntuk mempertahankan )ungsinya menghasilkan cairan serebrospinal yang mengisi 'entrikel dan lumen pada korda spinalis. Pleksus koroid terdiri atas lipatan-lipatan ke dalam dari pia mater yang menyusup ke bagian dalam 'entrikel..a ditemukan pada atap 'entrikel ketiga dan keempat dan sebagian pada dinding 'entrikel lateral. .a merupakan struktur 'asikular yang terbuat dari kapiler 'enestra yang berdilatasi.Pleksus koroid terdiri atas jaringan ikat longgar dari pia mater, dibungkus oleh epitel selapis kuboid atau silindris.

%ungsi utama pleksus koroid adalah membentuk cairan serebrospinal,yang hanya mengandung sedikit bahan padat dan mengisi penuh 'entrikel, kanal sentral dari medulla spinalis, ruang subaraknoid, dan ruang peri'asikular. .a penting untuk metabolisme susunan sara) pusat dan merupakan alat pelindung, berupa bantalan cairan dalam ruang subaraknoid. #airan itu jernih, memiliki densitas rendah, dan kandungan proteinnya sangat rendah.(uga

terdapat beberapa sel deskuamasi dan dua sampai lima lim)osit per milliliter. #airan serebrospinal mengalir melalui 'entrikel, dari sana ia memasuki ruang subaraknoid. Disini 'ili araknoid merupakan jalur utama untuk absorbsi #$$ ke dalam sirkulasi 'ena. Menurunnya proses absorsi cairan serebrospinal atau penghambatan aliran keluar cairan dari 'entrikel menimbulkan keadaan yang disebut hidrose)alus, yang mengakibatkan pembesarab progresi) dari kepala dan disertai dengan gangguan mental dan kelemahan otot.

$istem 'entrikular /entrikel otak0 1 rongga dalam otak yg saling berhubungan, dilapisi sel ependim dan berisi #$% yang dihasilkan oleh ple+us choroideus pada tiap 'entrike 1. /entriculus lateralis0 ada masing-masing di tiap hemis)er serebri. !ongga berbentuk

huru) # yg corpusnya menempati lobus parietalis. Perluasan ke lobus )rontalis -cornu anterior Perluasan ke lobus occipitalis -- cornu posterior Perluasan ke lobus in)erior -- cornu in)erior /entriculus lateralis berlanjut ke 'entriculus tertius melalui )oramen inter'entrikularis monro . /entriculus tertius0 celah sempit diantara 1,2cm dan dilapisi sel ependima 3. /entriculus ,uartus0 rongga berbentuk tenda. Terletak di anterior cerebellum dan di posterior pons dan setengah MO. Terdapat 3 lubang0 )oramen luschka "lateral& dan 1 )oramen magendie "medial& yangmenghubungan 'entriculus ,uartus dengan subarachnoid space. 4e arah in)erior 'entriculus ,uartus berlanjut menjadi canalis talamus. Dibagian posterior berhubungan

dengan 'entriculus ,uartus melalui a,uaductus syl'ii--kanalsempit dengan panjang

spinalis yang terbentang melalui15 bagian in)erior MO dan sepanjang M$. Di conus medullaris canalis spinalis meluas danmenutup membentuk 'entriculus terminalis.

A.Meninges Duramater " 6apisan 6uar & $elaput keras pembungkus otak merupakan jaringan ikat tebal dan kuat, dibagian tengkorak dan duramater propia di bagian dalam. Dalam kanalis 'ertebralis kedua lapisan ini terpisah. Duramater terdapat rongga yang mengalirkan darah 'ena dari otak, dinamakan sinus longitudinalis superior terletak diantara kedua hemis)er otak. Arachnoid $elaput halus yang memisahkan duramater dengan piamater yang membentuk sebuah kantung atau balon berisi cairan otak meliputi seluruh sumsum sara) sentral. Meedula spinalis terhenti di ba*ah lumbal . 7 .. terdapat kantung berisi cairan, berisi sara) peri)er yang keluar dari medula spimalis dapat diman)aatkan untuk mengambil cairan otak yang disebut )ungsi lumbal. Piameter $elaput tipis pada permukaan jaringan otak yang berhubungan dengan arakhnoid melalui struktur jaringan ikat yang disebut turbekel, Tepi %alks serebri membentuk sinus longitudinalis in)erior yang mengeluarkan darah dari )alks serebri . Tentorium

memisahkan serebri dengan serebelum. %ungsi,melindungi otak dari benturan atau pengaruh gra'itasi yang diperkuat oleh cairan serebrospinal. .Ventrikulus Dalam hemisphere cerebri Antara kedua thalamus Depan cerebrum 8elakang pons Dibagian atau medulla oblongata

/entrikulus lateralis "dalam hemisphere cerebri&, berbentuk huru) # menempati kedua hemisphere cerebri berhubungan dengan 'entrikulus tertius./entrikulus Tertius, antara kedua thalamus kanan kiri berhubungan 'entrikulus ,uartus./entrikulus ,uartus,terletak antara pons,medulla oblongata bagian atas dengan cerebellum dan ke medulla spinalis. C. LC! Pembentuknya ple+us choroidalis dari 'entriculus cerebri, $irkulasi o Pada otak Dari 'entrikulus lateralis melalui monroi berhubungan dengan 'entrikulus 3 kemudian melalui a,uaductus cerebri masuk ek 'entrikulus 1 dan melalui magendi dan lusckha masuk ke ca'um sub arachnioid. o Medulla spinalis Dalam ca'um sub arachnoid spinalis dimana cranial berhubungan dengan 'entrikulus 1 melalui )oramen magendi dan )oramen lusckha.lalu melalui medulla spinalis. #airan serebrospinal yang berada di ruang subarakhnoid merupakan salah satu

proteksi untuk melindungi jaringan otak dan medula spinalis terhadap trauma atau gangguan dari luar. Pada orang de*asa 'olume intrakranial kurang lebih 19:: ml, 'olume otak sekitar 11:: ml, 'olume cairan serebrospinal ; -1< ml "rata-rata 1:1 ml& dan darah sekitar 1;: ml. 2:= dari jaringan otak terdiri dari cairan, baik ekstra sel maupun intra sel. !ata-rata cairan serebrospinal dibentuk sebanyak :,3; ml5menit atau ;::ml5hari, sedangkan total 'olume cairan serebrospinal berkisar 9;-1;: ml dalam se*aktu. .ni merupakan suatu kegiatan dinamis, berupa pembentukan, sirkulasi dan absorpsi. -ntuk mempertahankan jumlah cairan serebrospinal tetap dalam se*aktu, maka cairan serebrospinal diganti 1-; kali dalam sehari. Perubahan dalam cairan serebrospinal dapat merupakan proses dasar patologi suatu kelainan klinik. Pemeriksaan cairan serebrospinal sangat penyakit neurologi. $elain itu juga membantu dalam mendiagnosa penyakituntuk e'aluasi pengobatan dan perjalanan

penyakit, serta menentukan prognosa penyakit. Pemeriksaan cairan serebrospinal adalah suatu tindakan yang aman,tidak mahal dan cepat untuk menetapkan diagnosa, mengidenti)ikasi organisme penyebab serta dapat untuk melakukan test sensiti'itas antibiotika.

%ungsi, sebagai bumper antara ssp dengan tulang disekelilingnya, sbagai pengatur 'olume tengkorak,member makan pada ssp, membuang sisa metabolism pada ssp.

M"MA#AM$ DA% M"%&"LA!KA% '$!$(L()$ CA$*A% !"*" *(!P$%AL

%ungsi #airan #erebrospinal #$$ menyediakan keseimbangan dalam sistem sara). -nsur-unsur pokok pada#$$ berada dalam keseimbangan dengan cairan otak ekstraseluler, jadimempertahankan lingkungan luar yang konstan terhadap sel-sel dalam sistemsara). #$$ mengakibatkann otak dikelilingi cairan, mengurangi berat otak dalamtengkorak dan menyediakan bantalan mekanik, melindungi otak darikeadaan5trauma yang mengenai tulang tengkorak #$$ mengalirkan bahan-bahan yang tidak diperlukan dari otak, seperti#O ,laktat, dan ion >idrogen. >al ini penting karena otak hanya mempunyaisedikit sistem lim)atik. Dan untuk memindahkan produk seperti darah, bakteri, materi purulen dan nekrotik lainnya yang akan diirigasi dan dikeluarkan melalui'illi arakhnoid. 8ertindak sebagai saluran untuk transport intraserebral. >ormon- hormon darilobus posterior hipo)ise, hipothalamus, melatonin dari )ineal dapat dikeluarkan ke#$$ dan transportasi ke sisi lain melalui intraserebral.

Mempertahankan

tekanan

intrakranial.

Dengan

cara

pengurangan

#$$

denganmengalirkannya ke luar rongga tengkorak, baik dengan mempercepat pengalirannya melalui berbagai )oramina, hingga mencapai sinus 'enosus, ataumasuk ke dalam rongga subarakhnoid lumbal yang mempunyai kemampuanmengembang sekitar 3:=.

$i)at #airan #erebrospinal +arna ?ormal cairan serebrospinal *arnamya jernih dan patologis bila ber*arna0

kuning,santokhrom, cucian daging, purulenta atau keruh. @arna kuning muncul dari protein.Peningkatan protein yang penting danbermakna dalam perubahan *arna adalah bila lebih dari1 g56. #airan serebrospinal ber*arna pink berasal dari darah dengan jumlah sel darah merahlebih dari ;:: sdm5cm3. $el darah merah yang utuh akan memberikan *arna merah segar.Aritrosit akan lisis dalam satu jam danakan memberikan *arna cucian daging di dalam cairanserebrospinal. #airan serebrospinal tampak purulenta bila jumlah leukosit lebih dari 1:::sel5ml. &umlah sel (umlah sel leukosit normal tertinggi 1-; sel5mm3, dan mungkin hanya terdapat 1 sel polymorphonuklear saja, $el leukosit junlahnya akan meningkat pada proses in)lamasi.Perhitungan jumlah sel harus sesegera mungkin dilakukan, jangan lebih dari 3: menit setelah dilakukan lumbal pungsi. 8ila tertunda maka sel akan mengalami lisis, pengendapan danterbentuk )ibrin. 4eadaaan ini akan merubah jumlah sel secara bermakna. 6eukositosis ringanantara ;- : sel5mm3 adalah abnormal tetapi tidak spesi)ik. Pada meningitis bakterial akutakan cenderung memberikan respon perubahan sel yang lebih besar terhadap peradangandibanding dengan yang meningitis aseptik. Pada meningitis bakterial biasanya jumlah sellebih dari 1::: sel5mm3, sedang pada meningitis aseptik jarang jumlah selnya tinggi. (ika jumlah sel meningkat secara berlebihan ";:::-1:::: sel 5mm3&, kemungkinantelah terjadi rupture dari abses serebri atau perimeningeal perlu dipertimbangkan. Perbedaan jumlah sel memberikan petunjuk ke arah penyebab peradangan. Monositosis tampak pada

in)lamasi kronik oleh 6. monocytogenes. Aosinophil relati) jarang ditemukan dan akantampak pada in)eksi cacing dan penyakit parasit lainnya termasuk #ysticercosis, jugameningitis tuberculosis, neurosiphilis, lympoma susunan sara) pusat, reaksi tubuh terhadap benda asing. )lukosa ?ormal kadar glukosa berkisar 1;-2: mg=. 4adar glukosa cairann serebrospinalsangat ber'ariasi di dalam susunan sara) pusat, kadarnya makin menurun dari mulai tempat pembuatannya di 'entrikel, sisterna dan ruang subarakhnoid lumbar. !asio normal kadar glukosa cairan serebrospinal glukosa lumbal dibandingkan ke cairan kadar glukosa serum secara adalah di)usi B:,<.Perpindahan dari darah serebrospinal

di)asilitasitransportasi membran. 8ila kadar glukosa cairan serebrospinalis rendah, pada keadaanhipoglikemia, rasio kadar glukosa cairan serebrospinalis, glukosa serum tetap terpelihara.>ypoglicorrhacia menunjukkan penurunan rasio kadar glukosa cairan serebrospinal,glukosa serum, keadaan ini ditemukan pada derjat yang ber'ariasi, dan paling umum pada proses in)lamasi bakteri akut, tuberkulosis, jamur dan meningitis oleh carcinoma. Penurunankadar glukosa ringan sering juga ditemukan pada meningitis sarcoidosis, in)eksi parasitmisalnya, cysticercosis dan trichinosis atau meningitis Cat khemikal..n)lamasi pembuluh darah semacam lupus serebral atau meningitis rhematoidmungkin juga ditemukan kadar glukosa cairan serebrospinal yang rendah. Meningitis 'iral,mump, limphostic khoriomeningitis atau herpes simplek dapat menurunkan kadar glukosaringan sampai sedang. Protein 4adar protein normal cairan serebrospinal pada 'entrikel adalah ;-1; mg=. Padasisterna 1:; mg= dan pada daerah lumbal adalah 1;-1; ,g=. 4adar gamma globulinnormal ;-1; mg= dari total protein. 4adar protein lebih dari 1;: mg= akan menyebabkancairan serebrospinal ber*arna +antokrom, pada peningkatan kadar protein yang ekstrim lebihdari 1,; gr= akan menyebabkan pada permukaan tampak sarang laba-laba "pellicle& atau bekuan yang menunjukkan tingginya kadar )ibrinogen.4adar protein cairan serebrospinal akan meningkat oleh karena hilangnya sa*ar darah otak "blood barin barrier&, reabsorbsi yang lambat atau peningkatan sintesis immunoglobulinloka. $a*ar darah otak hilang biasanya terjadi pada keadaan peradangan,iskemia baktrialtrauma atau neo'askularisasi tumor, reabsorsi yang lambat dapat terjadi pada situasi yang berhubungan dengan tingginya kadar protein cairan serebrospinal, misalnya pada meningitisatau perdarahan subarakhnoid. Peningkatan kadar

immunoglobulin cairan serebrospinal ditemukan pada multiple sklerosis, acut in)lamatory polyradikulopati, juga ditemukan padatumor intra kranial dan penyakit in)eksi susunan sara) pusat lainnya, termasuk ense)alitis,meningitis, neurosipilis, arakhnoiditis dan $$PA "sub acut sclerosing panense)alitis&.Perubahan kadar protein di cairan serebrospinal bersi)at umum tapi bermakna sedikit, bila dinilai sendirian akan memberikan sedikit nilai diagnostik pada in)eksi susunan sara) pusat. "lektrolit 4adar elektrolit normal #$$ adalah ?a 111-1;: mA,56, 4 , -3,3 m!,, #l 1 :-13:mA,56, Mg ,9 mA,56. 4adar elektrolit ini dalam cairan serebrospinal tidak menunjukkan perubahan pada kelainan neurologis, hanya terdpat penurunan kadar #l pada meningitis tapitidak spesi)ik. (smolaritas Terdapat osmolaritas yang sama antara #$$ dan darah " DD mosmol56:. 8ila terdapat perubahan osmolaritas darah akan diikuti perubahan osmolaritas #$$. P# 4eseimbangan asam bas harus dipertimbangkan pada metabolik asidosis danmetabolik alkalosis. P> cairan serebrospinal lebih rendah dari P> darah, sedangkan P#O lebih tinggi pada cairan serebrospinal. 4adar >#O3 adalah sama " 3 mAg56&. P> #$$ relati) tidak berubah bila metabolik asidosis terjadi secara subakut atau kronik, dan akan berubah bila metabolik asidosis atau alkalosis terjadi secara cepat. Aliran #airan #erebrospinal $ebagian besar #$$ "dua pertiga atau lebih& diproduksi di pleksus choroideus 'entrikelserebri "utamanya 'entrikel lateralis&. $ejumlah kecil dibentuk oleh sel ependim yangmembatasi 'entrikel dan membran arakhnoid dan sejumlah kecil terbentuk dari cairan yang bocor ke ruangan peri'askuler disekitar pembuluh darah otak "kebocoran sa*ar darah otak&.Pada orang de*asa, produksi total #$$ yang normal adalah sekitar 1 m65jam ";:: m65hari&, 'olume #$$ total hanya sekitar 1;: m6. #$$ mengalir dari 'entrikel lateralis melalui)oramen intra'entrikular ")oramen Monroe& ke 'enrikel ketiga, lalu mele*ati cerebrala,uaductus "a,uaductus syl'ii& ke 'enrikel keempat, dan melalui apertura medialis ")oramen Magendi& dan apertura lateral ")oramen 6uschka& menuju ke sisterna

cerebelomedular "sisterna magna&. Dari sisterna cerebelomedular, #$$ memasuki ruang subarakhnoid, bersirkulasi disekitar otak dan medula spinalis sebelum diabsorpsi pada granulasi arachnoidyang terdapat pada hemis)er serebral. $ekresi Pleksus 4oroideus Pleksus koroideus adalah pertumbuhan pembuluh darah seperti kembang kol yang dilapisioleh selapis tipis sel. Pleksus ini menjorok ke dalam kornu temporal dari setiap 'entrikellateral, bagian posteror 'entrikel ketiga dan atap 'entrikel keempat.$ekresi cairan oleh pleksus koroideus terutama bergantung pada transpor akti) dari ionnatrium mele*ati sel epitel yang membatasi bagian luar pleksus. .on- ion natrium pada *aktukembali akan menarik sejumlah besar ion-ion klorida, karena ion natrium yang bermuatan positi) akan menarik ion klorida yang bermuatan negati). 4eduanya bersama E samameningkatkan kuantitas osmotis substansi akti) dalam cairan serebrospinal, yang kemudiansegera menyebabkan osmosis air melalui membran, jadi menyertai sekresi cairan tersebut. Transpor yang kurang begitu penting memindahkan sejumlah kecil glukosa ke dalam cairanserebrospinal dan ion kalium dan bikarbonat keluar dari cairan serebrospinal ke dalamkapiler. Oleh karena itu, si)at khas dari cairan serebrospinal adalah sebagai berikut0 tekananosmotik kira-kira sama dengan plasmaF konsentrasi ion natrium kira-kira sama dengan plasmaF klorida kurang lebih 1;= lebih besar dari plasmaF kalium kira-kira 1:= lebih kecilFdan glukosa kira-kira 3:= lebih sedikit. .nhibitor carbonic anhidrase dan agen "acetaColamide&,kortikosteroid, spironolactone, )urosemide, iso)lurane

'asokonstriksi untuk mengurangi produksi #$$.

Absorpsi #airan $erebrospinal Melalui /ili Arakhnoidalis Absorpsi #$$ melibatkan translokasi cairan dari granulasi arachnoid ke dalam sinus'enosus otak. /ili arakhnoidalis, secara mikroskopis adalah penonjolan seperti jari darimembran arakhnoid ke dalam dinding sinus 'enosus. 4umpulan besar 'ili-'ili ini biasanyaditemukan bersama-sama, dan membentuk suatu struktur makroskopis yang disebut granulasiarakhnoid yang terlihat menonjol ke dalam sinus. Dengan menggunakan mikroskop elektron,terlihat bah*a 'ili ditutupi oleh sel endotel yang memiliki lubang-lubang 'esikular besar yang langsung menembus badan sel. Telah dikemukakan bah*a lubang ini cukup besar untuk menyebabkan aliran yang relati) bebas dari cairan serebrospinal, molekul protein, dan bahkan partikelEpartikel sebesar eritrosit dan leukosit ke dalam darah 'ena. $ebagian kecil diabsorpsidi ner'e root slee'es dan lim)atik meningen. @alaupun mekanismenya belum jelas diketahui, absorpsi #$$ ini tampaknya berbanding lurus terhadap tekanan intra kranial "T.4& dan berbanding terbalik dengan tekanan 'ena serebral "#erebral /enous Pressure G #/P&. 4arena otak dan medula spinalis sedikit disuplai oleh sistem lim)atik, absorpsi melalui #$$ merupakan mekanisme utama untuk mengembalikan protein peri'askuler dan interstitiil kedalam aliran darah.

!uang Peri'askuler dan #airan $erebrospinal Pembuluh darah yang mensuplai otak pertama-tama berjalan melalui sepanjang permukaan otak dan kemudian menembus ke dalam, membe*a selapis pia mater, yaitumembran yang menutupi otak. Pia mater hanya melekat longgar pada pembuluh darah,sehingga terdapat sebuah ruangan, yaitu ruang peri'askuler, yang ada di antara pia mater dansetiap pembuluh darah. Oleh karena itu, ruang peri'askuler mengikuti arteri dan 'ena kedalam otak sampai arteriol dan 'enula, tapi tidak sampa ke kapiler

M"MA#AM$ DA% M"%&"LA!KA% K"&A%) D"MAM De,inisi 4ejang demam adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang tinggi yangdisebabkan oleh kelainan ekstrakranial. Derajat tinggi suhu yang dianggap cukup untuk diagnosa kejang demam adalah 32 derajat celcius atau lebih "$oetomenggolo, 1D2DF6umbantobing, 1DD;&. 4ejang terjadi akibat loncatan listrik abnormal dari sekelompok neuron otak yang mendadak dan lebih dari biasanya, yang meluas ke neuron sekitarnya ataudari substansia grasia ke substansia alba yang disebabkan oleh demam dari luar otak "%reeman, 1D2:&. "tiologi

$emua jenis in)eksi yang bersumber di luar susunan sara) pusat yang menimbulkandemam dapat menyebabkan kejang demam. Penyakit yang paling sering menimbulkan kejangdemam adalah in)eksi saluran perna)asan atas, otitis media akut, pneumonia, gastroenteritisakut, e+antema subitum, bronchitis, dan in)eksi saluran kemih "Hoodridge, 1D29F$oetomenggolo, 1D2D&. $elain itu juga in)eksi diluar susunan syara) pusat seperti tonsillitis,)aringitis, )orunkulosis serta pasca imunisasi DPT "pertusis& dan campak "morbili& dapat menyebabkan kejang demam. %aktor lain yang mungkin berperan terhadap terjadinya kejang demam adalah 0 Produk toksik mikroorganisme terhadap otak "shigellosis, salmonellosis& !espon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena in)eksi. Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit. Habungan dari )aktor-)aktor diatas.

Pato,isiologi

$umber energi otak adalah glukosa yang melalui proses oksidasi dipecah menjadi #O dan air. $el dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam adalah lipoiddan permukaan luar adalah ionik. Dalam keadaan normal, membran sel neuron dapat dilaluioleh ion 4, ion ?a, dan elektrolit seperti #l. 4onsentrasi 4I dalam sel neuron tinggi

dankonsentrasi ?aI rendah, sedangkan di luar sel neuron terdapat keadaan sebaliknya.4arena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel maka terdapat perbedaan potensial yang disebut potensial membran dari sel neuron. -ntuk menjagakeseimbangan potensial membran ini diperlukan energi dan bantuan enCim ?a-4-ATPase yang terdapat pada permukaan sel. Perbedaan potensial membran sel neuron disebabkan oleh0 1. Perubahan konsentrasi ion di ruang ekstraseluler. . !angsangan yang datangnya mendadak, misalnya mekanis, kimia*i, aliran listrik dari sekitarnya. 3. Perubahan pato)isiologis dari membran sendiri karena penyakit atau keturunan Pada keadaan demam, kenaikan suhu 1 derajat celcius akan menyebabkan metabolisme basal meningkat 1:-1;= dan kebutuhan oksigen meningkat :=. Pada seorang anak yang berumur 3 tahun sirkulasi otak mencapai <;= dari seluruh tubuh, sedangkan pada orangde*asa hanya 1;=. (adi pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran dan dalam *aktu yang singkat terjadi di)usi dari ion kaliummaupun natrium melalui membran tadi, dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik. 6epasmuatan listrik ini sedemikian besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun kemembran sel lainnya dengan bantuan bahan yang disebut neurotransmitter sehingga terjadi kejang. Tiap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda dan tergantung dari tinggi rendahnyaambang kejang seorang anak. Ada anak yang ambang kejangnya rendah, kejang telah terjadi pada suhu 32 derajat celcius, sedangkan pada anak dengan ambang kejang tinggi, kejang baruterjadi pada suhu 1: derajat celcius.

Klasi,ikasi Kejang Demam Menurut 6i'ingstone "1D9:&, membagi kejang demam menjadi dua 0

4ejang demam sederhana Diagnosisnya 0 -mur anak ketika kejang antara < bulan J 1 tahun 4ejang berlangsung hanya sebentar saja, tak lebih dari 1; menit 4ejang bersi)at umum, )rekuensi kejang bangkitan dalam 1th tidak B 1 kali 4ejang timbul dalam 1< jam pertama setelah timbulnya demam

Pemeriksaan sara) sebelum dan sesudah kejang normal Pemeriksaan AAH yang dibuat sedikitnya seminggu sesudah suhu normal tidak menunjukkan kelainan

Apilepsi yang dipro'okasi demamDiagnosisnya 0 4ejang lama dan bersi)at lokal -mur lebih dari < tahun %rekuensi serangan lebih dari 1 kali 5 tahun AAH setelah tidak demam abnormal

Menurut sub bagian syara) anak %4--. membagi tiga jenis kejang demam, yaitu 0 4ejang demam kompleks Diagnosisnya 0 -mur kurang dari < bulan atau lebih dari ; tahun 4ejang berlangsung lebih dari 1; menit 4ejang bersi)at )okal5multipel Didapatkan kelainan neurologis AAH abnormal %rekuensi kejang lebih dari 3 kali 5 tahun Temperatur kurang dari 3D derajat celcius

4ejang demam sederhana Diagnosisnya 0

4ejadiannya antara umur < bulan sampai dengan ; tahun $erangan kejang kurang dari 1; menit atau singkat 4ejang bersi)at umum "tonik5klonik& Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang %rekuensi kejang kurang dari 3 kali 5 tahun Temperatur lebih dari 3D derajat celcius

4ejang demam berulang Diagnosisnya 0 4ejang demam timbul pada lebih dari satu episode demam"$oetomenggolo, 1DD;&

Mani,estasi klinik $erangan kejang biasanya terjadi dalam 1 jam pertama se*aktu demam, berlangsungsingkat dengan si)at bangkitan dapat berbentuk tonik-klonik, klonik, )okal, atau akinetik.-mumnya kejang berhenti sendiri. $etelah kejang berhenti, anak tidak member reaksi apapunsejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak terbangun dan sadar kembali tanpade)isit neurologis. 4ejang dapat diikuti oleh hemiparesis sementara ">emiparesis Todd& yang berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. 4ejang unilateral yang lama diikuti olehhemiparesis yang menetap. 8angkitan kejang yang berlangsung lama sering terjadi padakejang demam yang pertama "$oetomenggolo, 1DD;&.Durasi kejang ber'ariasi, dapat berlangsung beberapa menit sampai lebih dari 3:menit, tergantung pada jenis kejang demam tersebut. $edangkan )rekuensinya dapat kurangdari 1 kali dalam 1 tahun sampai lebih dari kali sehari. Pada kejang demam kompleks,)rekuensi dapat sampai lebih dari 1 kali sehari dan kejangnya berlangsung lebih dari 3:menit.

Diagnosis

Diagnosis kejang tidak selalu mudah. Anse)alopati tanpa sebab yang jelas kadangmemberi gejala kejang yang hebat. $inkop atau kejang sebagai re)leksi anoksia juga dapatterpacu oleh demam. Demam menggigil pada bayi juga dapat keliru dengan kejang demam.$ering orang tua menyangka anak gemetar karena suhu yang tinggi sebagai kejang.Diagnosis didasarkan atas gejala dan tanda menurut kriteria 6i'ingstone sebagai berikut0 1. -mur anak kejang pertama antara < bulan sampai 1 tahu? . 4ejang terjadi dalam 1< jam pertama setelah mulai panas. 3. 4ejang bersi)at umum 1. 4ejang berlangsung tak lebih dari 1; menit ;. %rekuensi bangkitan tak lebih dari 1 kali dalam setahun <. Pemeriksaan AAH yang dibuat 1:-11 hari setelah bebas panas tidak

menunjukkankelainan 9. Tidak didapatkan kelainan neurologic "Pedoman tatalaksana medik anak !$-P D!. $A!D(.TO,1DD1& Anamnesa 1. Dalam anamnesa khususnya pada penyakit anak dapat digali data-data yang berhubungandengan kejang demam meliputi0 . .dentitas0 .dentitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, nama orang tua, alamat, umur penndidikan dan pekerjaan orang tua, agama dan suku bangsa. $ebagaimana disebutkansebelumnya, epidemiologi kejang demam lebih banyak terjadi pada anak laki-laki pada usia < bulan sampai dengan ; tahun. 3. !i*ayat Penyakit0 Pada ri*ayat penyakit perlu ditanyakan keluhan utama dan ri*ayat perjalanan penyakit. 4eluhan utama adalah keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien diba*a berobat. Pada ri*ayat perjalanan penyakit disusun cerita yang kronologis, terinci dan jelasmengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum ada keluhan sampai anak diba*a berobat.8ila pasien mendapat pengobatan sebelumnya, perlu ditanyakan kapan berobat, kepada siapa,obat yang sudah diberikan, hasil dari pengobatan tersebut dan ri*ayat adanya reaksi alergiterhadap obat. Pada kasus kejang

demam, perlu digali in)ormasi mengenai demam dan kejangitu sendiri. Pada setiap keluhan demam perlu ditanyakan berapa lama demam berlangsungF karakteristik demam apakah timbul mendadak, remitten, intermitten, kontinou, apakahterutama saat malam hari, dsb. >al lain yang menyertai demam juga perlu ditanyakanmisalnya menggigil, kejang, kesadaran menurun, merancau, mengigau, mencret, muntah, se-sak na)as, adanya mani)estasi perdarahan, dsb. Demam didapatkan pada penyakit in)eksi dannon in)eksi.Dari anamnesa diharapkan kita bisa mengarahkan kecurigaan terhadap penyebabdemam itu sendiri. Pada anam-nesa kejang perlu digali in)ormasi mengenai kapan kejangterjadiF apakah didahului adanya demam, berapa jarak antara demam dengan onset kejangFapakah kejang ini baru pertama kalinya atau sudah pernah sebelum-nya "bila sudah pernah berapa kali ")rekuensi per tahun&, saat anak umur berapa mulai muncul kejang perta-ma&Fapakah terjadi kejang ulangan dalam 1 jam, berapa lama *aktu sekali kejang.Tipe kejangharus ditanyakan secara teliti apakah kejang bersi)at klonik, tonik, umum, atau )okal.Ditanyakan pula lamanya serangan kejang, inter'al antara dua serangan, kesadaran pada saatkejang dan setelah kejang. Hejala lain yang menyer-tai juga penting termasuk panas, muntah,adanya kelumpuhan, penurunan kesadaran dan apakah ada kemunduran kepandaian anak.Pada kejang demam juga perlu dibedakan apakah termasuk kejang demam sederhana ataukejang suatu epilepsi yang dibangkitkan serangannya oleh demam "berdasarkan kriteria6i'ingstone&. 1. !i*ayat 4ehamilan .buPerlu ditanyakan kesehatan ibu selama hamil, ada atau tidaknya penyakit, serta upayaapa yang dilakukan un-tuk mengatasi penyakit. !i*ayat mengkonsumsi obat-obatan tertentu,merokok, minuman keras, konsumsi makanan ibu selama hamil. ;. !i*ayat PersalinanPerlu ditanyakan kapan tanggal lahir pasien, tempat kelahiran, siapa yang menolong,cara persalinan, keadaan bayi setelah lahir, berat badan dan panjang badan bayi saat lahir danhari-hari pertama setelah lahir. Perlu juga ditanyakan masa kehamilan apakah cukup bulanatau kurang bulan atau le*at bulan. Dengan mengetahui in)or-masi yang lengkap tentangkeadaan ibu saat hamil dan ri*ayat persalinan anak dapat disimpulkan beberapa hal pentingtermasuk terdapatnya as)iksia, trauma lahir, in)eksi intrapartum,dsb yang mungkin berhubungan dengan ri*ayat penyakit sekarang, misalnya kejang demam.

<. !i*ayat Pertumbuhan dan Perkembangan 0 Perlu digali bagaimana status pertumbuhan anak yang dapat ditelaah dari kur'a berat badan terhadap umur dan panjang badan terhadap umur. Data ini dapat diperoleh dari 4M$ atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya. $tatus perkembangan pasien perlu ditelaah secararinci untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan. Pada anak balita perlu ditanyakan perkembangan motorik kasar, motorik halus, sosial-personal dan bahasa. 9. !i*ayat .munisasi0 Apakah penderita mendapat imunisasi secara lengkap, rutin, sesuai jad*al yangdiberikan. Perlu juga ditanyakan adanya kejadian ikutan pasca imunisasi. 2. !i*ayat Makanan0 M akanan dinilai dari segi kualitas dan kuantitasnya D. !i*ayat Penyakit Kang Pernah DideritaPada kejang demam perlu ditanyakan apakah sebelumnya pernah mengalami kejangdengan atau tanpa demam, apakah pernah mengalami penyakit sara) sebelumnya. 1:. !i*ayat 4eluarga8iasanya didapatkan ri*ayat kejang demam pada keluarga lainnya "ayah, ibu, atausaudara kandung&, oleh sebab itu perlu ditanyakan ri*ayat )amilial penderita. Pemeriksaan ,isik Pemeriksaan )isik dibagi menjadi yakni pemeriksaan umum dan pemeriksaansistematis.

Penilaian keadaan umum pasien antara lain meliputi kesan keadaan sakit pasien"tampak sakit ringan, sedang, atau berat&F tanda-tanda 'ital pasien "kesadaran pasien, nadi,tekanan darah, perna)asan dan suhu tubuh&F status giCi pasienF serta data antropo-metrik "panjang badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar dada&. $elanjutnya dilanjutkan dengan pemeriksaan sistematik organ dari ujung rambut sampai ujung kuku untuk mengarahkan kesuatu diagnosis. Pada pemeriksaan kasus kejang demam perlu diperiksa )aktor )aktor yang berkaitan dengan terjadinya kejang dan demam itu sendiri. Demam merupakan salah satukeluhan dan gejala yang paling sering terjadi pada anak dengan penyebab bisa in)ek-simaupun non in)eksi, namun paling sering disebabkan oleh in)eksi. Pada pemeriksaan )isik, pasien diukur suhunya baik aksila maupun rektal. Perlu dicari adanya sumber terjadinyademam, apakah ada kecurigaan yang meng-arah pada in)eksi baik 'irus, bakteri maupun jamurF ada tidaknya )okus in)eksiF atau adanya proses non in)eksi seperti misalnya kelainandarah yang biasanya ditandai dengan dengan pucat, panas, atau perdarahan. Pemeriksaaankejang sendiri lebih

diarahkan untuk membedakan apakah kejang disebabkan oleh prosesekstra atau intrakranial. (ika kita mendapatkan pasien dalam keadaan kejang, perlu diamatiteliti apakah kejang bersi)at klonik, tonik, umum, atau )okal. Amati pula kesadaran pasien pada saat dan setelah kejang. Perlu diperiksa keadaan pupilF adanya tanda-tanda lateralisasiFrangsangan meningeal "kaku kuduk, 4ernig sign, 8rudCinski ., ..&F adanya paresis, paralisaFadanya spastisitasF pemeriksaan re)lek patologis dan )isiologis. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang terdiri dari0 Pemeriksaan 6aboratorium 0 Pemeriksaan rutin tidak dianjurkan, kecuali untuk menge'aluasi sumber in)eksi5mencari penyebab "darah tepi, elektrolit dan gula darah&. Pemeriksaan !adiologi0 %oto L-ray kepala dan neuropencitraan #Tscan atau M!. tidak rutin dan hanya dikerjakan atas indikasi. Pemeriksaan #airan $erebro$pinal "#$$&0 Tindakan pungsi lumbal untuk pemeriksaan #$$ dilakukan untuk menegakkan ataumenyingkirkan kemungkinan meningitis. Pada bayi kecil, klinis meningitis tidak jelas,maka tindakan pungsi lumbal dikerjakan dengan ketentuan sebagai berikut bayi M 1 bulan 0 diharuskanbayi antara 1 -12 bulan 0 dianjurkan-

bayi B12 bulan 0 tidak rutin, kecuali bila ada tanda-tanda meningitis. 8ilayakin bukan meningitis secara klinis tidak perlu lumbal pungsi.

Pemeriksaan AlektroAnse)aloHra)i "AAH&0 Pemeriksaan AAH tidak dapat memprediksi berulangnya kejang atau memperkirakankemungkinan kejadian epilepsi pada pasien kejang demam, oleh sebab itu tidak direkomendasikan, kecuali pada kejang demam yang tidak khas "misalnya padakejang demam komplikata pada anak usia B< tahun atau kejang demam )okal&

Di,erensial Diagnosa

4ejang dengan suhu badan yang tinggi dapat terjadi karena kelainan lain, misalnyaradang selaput otak "meningitis&, radang otak "ense)alitis&, dan abses otak. Menegakkan diagnosa meningitis tidak selalu mudah terutama pada bayi dan anak yang masih muda. Pada kelompok ini gejala meningitis sering tidak khas dan gangguanneurologisnya kurang nyata. Oleh karena itu agar tidak terjadi kekhila)an yang berakibat )atalharus dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinal yang umumnya diambil melalui )ungsilumbal "6umbatobing, 1DD;&. Penatalaksanaan

Dalam penanggulangan kejang demam ada < )aktor yang perlu dikerjakan, yaitu 0 Mengatasi kejang secepat mungkin

Pengobatan penunjang Memberikan pengobatan rumat Mencari dan mengobati penyebab Mencegah terjadinya kejang dengan cara anak jangan sampai panas Pengobatan akuta.

Mengatasi kejang secepat mungkin0 $ebagai orang tua jika mengetahui seorang kejang demam, tindakan yang perlu kitalakukan secepat mungkin adalah semua pakaian yang ketat dibuka. 4epala sebaiknyamiring untuk mencegah aspirasi isi lambung. Penting sekali mengusahakan jalan na)asyang bebas agar oksigenasi terjamin. Dan bisa juga diberikan sesuatu benda yang bisadigigit seperti kain, sendok balut kain yang berguna mencegah tergigitnya lidah atautertutupnya jalan na)as. 8ila suhu penderita meninggi, dapat dilakukan kompres denganes5alkohol atau dapat juga diberi obat penurun panas5antipiretik Pengobatan penunjang0 Pengobatan penunjang dapat dilakukan di rumah, tanda 'ital seperti suhu, tekanandarah, perna)asan dan denyut jantung dia*asi secara ketat. 8ila suhu penderita tinggidilakukan dengan kompres es atau alkohol. 8ila penderita dalam keadaan kejang obat pilihan utama adalah diaCepam yang diberikan secara per rectal, disamping cara pemberian yang mudah, sederhana dan e)ekti) telah dibuktikan keampuhannya"6umbantobing, $M, 1DD;&. >al ini dapat dilakukan oleh orang tua atau tenaga lain yangmengetahui dosisnya. Dosis tergantung dari berat badan, yaitu berat badan kurang dari1: kg diberikan ; mg dan berat badan lebih dari 1: kg rata-rata pemakaiannya :,1-:,<mg54g88. 4emasan terdiri atas ; mg dan 1: mg dalam rectiol. 8ila kejang tidak berhenti dengan dosis pertama, dapat diberikan lagi setelah 1; menit dengan dosis yangsama.-ntuk mencegah terjadinya udem otak diberikan kortikosteroid yaitu dengan dosis :-3: mg5kg885hari dibagi dalam 3 dosis. Holongan glukokortikoid sepertideksametason diberikan :,;-1 ampul setiap < jam sampai keadaan membaik. Pengobatan rumat0

$etelah kejang diatasi harus disusul dengan pengobatan rumat dengan cara mengirim penderita ke rumah sakit untuk memperoleh pera*atan lebih lanjut. Pengobatan ini dibagi atas dua bagian, yaitu0. Profilaksis intermitten0 -ntuk mencegah terulangnya kejang di kemudian hari, penderita kejang demamsederhana diberikan obat campuran anti kon'ulsan dan antipiretika yang harusdiberikan kepada anak yang bila menderita demam lagi. Antikon'ulsan yangdiberikan ialah )enobarbital dengan dosis 1-; mg5kg885hari yang mempunyai e)ek samping paling sedikit dibandingkan dengan obat antikon'ulsan lainnya.Obat yang kini ampuh dan banyak dipergunakan untuk mencegah terulangnyakejang demam ialah diaCepam, baik diberikan secara rectal maupun oral pada *aktuanak mulai terasa panas.Pro)ilaksis intermitten ini sebaiknya diberikan sampai kemungkinan anak untuk menderita kejang demam sedehana sangat kecil yaitu sampai sekitar umur 1 tahun. Profilaksis jangka panjang0 Pro)ilaksis jangka panjang gunanya untuk menjamin terdapatnya dosis teurapetik yang stabil dan cukup di dalam darah penderita untuk mencegah terulangnya kejang di kemudian hari. Obat yang dipakai untuk pro)ilaksis jangka panjang ialah0 %enobarbital Dosis 1-; mg5kg885hari. A)ek samping dari pemakaian )enobarbital jangka panjang ialah perubahan si)at anak menjadi hiperakti), perubahan siklus tidur dan kadang-kadang gangguan kogniti) atau )ungsi luhur. $odium 'alproat 5 asam 'alproat0 Dosisnya ialah :-3: mg5kg885hari dibagi dalam 3 dosis. ?amun, obat iniharganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan )enobarbital dan gejala toksik berupa rasa mual, kerusakan hepar, pancreatitis. %enitoin0 Diberikan pada anak yang sebelumnya sudah menunjukkan gangguan si)at berupa hiperakti) sebagai pengganti )enobarbital. >asilnya tidak atau kurangmemuaskan. Pemberian antikon'ulsan pada pro)ilaksis jangka panjang inidilanjutkan sekurang-kurangnya 3 tahun seperti mengobati epilepsi.Menghentikan pemberian antikon'ulsi kelak harus perlahan-lahan dengan jalanmengurangi dosis selama 3 atau < bulan. Mencari dan mengobati penyebab

Penyebab dari kejang demam baik sederhana maupun kompleks biasanya in)eksitraktus respiratorius bagian atas dan otitis media akut. Pemberian antibiotik yang tepat dankuat perlu untuk mengobati in)eksi tersebut.$ecara akademis pada anak dengan kejang demam yang datang untuk pertama kalisebaiknya dikerjakan pemeriksaan pungsi lumbal. >al ini perlu untuk menyingkirkan)aktor in)eksi di dalam otak misalnya meningitis.Apabila menghadapi penderita dengan kejang lama, pemeriksaan yang intensi) perludilakukan, yaitu pemeriksaan pungsi lumbal, darah lengkap, misalnya gula darah, kalium,magnesium, kalsium, natrium, nitrogen, dan )aal hati. Mencegah Terjadinya kejang dengan cara anak jangan sampai panas Dalam hal ini tindakan yang perlu ialah mencari penyebab kejang demam tersebut.Misalnya pemberian antibiotik yang sesuai untuk in)eksi. -ntuk mencegah agar kejangtidak berulang kembali dapat menimbulkan panas pada anak sebaiknya diberi antikon'ulsan atau menjaga anak agar tidak sampai kelelahan, karena hal tersebut dapatterjadi aspirasi ludah atau lendir dari mulut.4ambuhnya kejang demam perlu dicegah karena serangan kejang merupakan pengalaman yang menakutkan dan mencemaskan bagi keluarga. 8ila kejang berlangsunglama dapat mengakibatkan kerusakan otak yang menetap "cacat&.Ada 3 upaya yang dapat dilakukan 0 1. Pro)ilaksis intermitten . Pro)ilaksis terus menerus dengan obat antikon'ulsan tiap hari 3. Mengatasi segera jika terjadi serangan kejang Pengobatan Akut Dalam pengobatan akut ada 1 prinsip, yaitu 0 1. $egera menghilangkan kejang . Turunkan panas 3. Pengobatan terhadap panas 1. $uporti) DiaCepam diberikan dalam dosis :, -:,; mg5kg88 secara ./ perlahan-lahan selama ;menit.

8ersamaan dengan mengatasi kejang dilakukan0 8ebaskan jalan na)as, pakaian penderita dilonggarkan kalau perlu dilepaskan Tidurkan penderita pada posisi terlentang, hindari dari trauma. #egah trauma pada bibir dan lidah dengan pemberian spatel lidah atau sapu tangan diantara gigi Pemberian oksigen untuk mencegah kerusakan otak karena hipoksia $egera turunkan suhu badan dengan pemberian antipiretika "asetamino)en5 parasetamol& atau dapat diberikan kompres es #ari penyebab kenaikan suhu badan dan berikan antibiotic yang sesuai Apabila kejang berlangsung lebih dari 3: menit dapat diberikan kortikosteroiduntuk mencegah oedem otak dengan menggunakan cortisone :-3: mg5kg88atau

de+ametason :,;-:,< mg5kg88

Prognosis Apabila tidak diterapi dengan baik, kejang demam dapat berkembang menjadi 0 4ejang demam berulang 4ejang demam akan terjadi kembali pada sebagian kasus. %aktor resiko terjadinya kejang demam berulang adalah !i*ayat kejang demam dalam keluarga -sia kurang dari 1; bulan. Temperatur yang rendah saat kejang #epatnya kejang saat demam

8ila seluruh )aktor di atas ada, kemungkinan berulang 2:= sedangkan bila tidak terdapat )aktor tersebut hanya 1:=-1;= kemungkinan berulang. 4emungkinan berulang adalah pada tahun pertama.

Apilepsi %aktor resiko lain adalah terjadinya epilepsi di kemudian hari. %aktor resiko menjadiepilepsi adalah0 4elainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertama 4ejang demam kompleks !i*ayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung

Masing-masing )aktor resiko meningkatkan kemungkinan kejadian epilepsi sampai 1-<=. 4ombinasi dari )aktor resiko tersebut meningkatkan kemungkinan epilepsi 1:-1D=. 4emungkinan menjadi epilepsi tidak dapat dicegah dengan pemberian obatrumat pada kejang

demam. 4elainan motorik Hangguan mental dan belajar M"MA#AM$ DA% M"%&"LA!KA% M"%$%)$-$! DA%.?.$. Meningitis adalah in)lamasi pada membran yang menutupi organ sistemsara) pusat, yang biasanya dikenal dengan meningens "radang pada arachnoid danpiamater&. Meningitis biasanya disebabkan oleh in)eksi tetapi bahan kimia*i yang mengiritasi apabila disuntik atau dimasukkan ke dalam ruang subaraknoid juga bisa menimbulkan peradangan pada lapisan pembungkus otak meninges. Meningitis yang disebabkan oleh in)eksi ini diklasi)ikasikan kepada akut piogenik "biasanya disebabkan oleh bakteri&, aseptik meningitis "biasanya karena 'iral& danmeningitis kronik "tuberculous, spirochetal, atau cryptococcal&. 4lasi)ikasi ini dibuat berdasarkan karakteristik dari eksudat pada pemeriksaan 6#$ dan e'olusiklinis daripada penyakit tersebut. Meningitis dapat berkembang sebagai respon dari berbagai kasus, sepertiagen in)eksi, trauma, kanker, atau penyalahgunaan obat. Agen in)eksi dapatberupa bakteri, 'irus, ricketsia, protoCoa, dan jamur. Meningitis adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulangbelakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran bahkan kematian. Perjalanan penyakit meningitis dapat terjadi secara akut dan kronis. AT.O6OH.

4ebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti'irus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Penyebab in)eksi ini dapat diklasi)ikasikan atas 0 Meningitis bakteri0 a. Pneumococcus b. Meningococcus c. >aemophilus in)luenCa d. $taphylococcus e. Ascherichia coli ). $almonella g. Mycobacterium tuberculosis

/irus 0 a. Antero'irus b. Mumps c. >erpes 'irus d. Arbo'irus e. 4asus yang sangat jarang0 6M#/ "lymphocyticchoriomeningitis 'irus&

(amur 0 a. #ryptococcus neo)ormans b. #occidioides immitris c. #andida "jarang& d. >istoplasma "terutama pada kasus immunocompromise& e. Meningitis juga bisa berlaku pada kasus non in)eksi terutama pada kasusseperti A.D$, kanker, diabetes, trauma )isik atau oleh kerna obat obatan yang bisamenurunkan sistem imunitas tubuh

PA-('$!$(L()$ Meningitis pada umumnya sebagai akibat dari penyebaran penyakit di organ atau jaringan tubuh yang lain. /irus 5 bakteri menyebar secara hematogen sampai ke selaput otak, misalnya pada penyakit %aringitis, Tonsilitis, Pneumonia, 8ronchopneumonia dan Andokarditis. Penyebaran bakteri5'irus dapat pula secara perkontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan yang ada di dekat selaput otak, misalnya Abses otak, Otitis Media, Mastoiditis, Trombosis sinus ka'ernosus dan $inusitis. Penyebaran kuman bisa juga terjadi akibat trauma kepala dengan )raktur terbuka atau komplikasi bedah otak. .n'asi kumankuman ke dalam ruang subaraknoid menyebabkan reaksi radang pada pia dan araknoid, #$$ "#airan $erebrospinal& dan sistem 'entrikulus. Mula-mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami hiperemiF dalam *aktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel-sel leukosit polimor)onuklear ke dalam ruang subarakhnoid, kemudian terbentuk eksudat. Dalam beberapa hari terjadi pembentukan lim)osit dan histiosit dan dalam minggu kedua selsel plasma. Aksudat yang terbentuk terdiri dari dua lapisan, bagian luar mengandung leukosit polimor)onuklear dan )ibrin sedangkan di lapisaan dalam terdapat makro)ag. Proses radang selain pada arteri juga terjadi pada 'ena-'ena di korteks dan dapat menyebabkan trombosis, in)ark otak, edema otak dan degenerasi neuronneuron. Trombosis serta organisasi eksudat perineural yang )ibrino-purulen menyebabkan kelainan kraniales. Pada Meningitis yang disebabkan oleh 'irus, cairan serebrospinal tampak jernih dibandingkan Meningitis yang disebabkan oleh bakteri

Agen penyebab N .n'asi ke susunan sara) pusat melalui aliran darah N 8ermigrasi ke lapisan subarachnoid N

!espon in)lamasi di piamater, arachnoid, cairan cerebrospinal, dan 'entrikuler N Aksudat menyebar di seluruh sara) cranial dan sara) spinal N 4erusakan neurologist.

4olonisasi 8akteri pada mukosa

.n'asi 6okal

8acterimia

Meningkatkan permiabilitas 888

.n'asi ke meningitis

/askulitis cerebral

.n)lamasi pada ca'um subaraknoid

Meningkatkan 6#$ "aliran&

Adem /asogenik

Adema .ntersisial

.n)raksi cerebral

Meningkatkan tekanan intrakranial

Menurunnya aliran darah pada cerebral

MA%$'"!-A!$ KL$%$K Meningitis ditandai dengan adanya gejala-gejala seperti panas mendadak, letargi, muntah dan kejang. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan cairan serebrospinal "#$$& melalui pungsi lumbal. Meningitis karena 'irus ditandai dengan cairan serebrospinal yang jernih serta rasa sakit penderita tidak terlalu berat. Pada umumnya, meningitis yang disebabkan oleh Mumpsvirus ditandai dengan gejala anoreksia dan malaise, kemudian diikuti oleh pembesaran kelenjer parotid sebelum in'asi kuman ke susunan sara) pusat. Pada meningitis yang disebabkan oleh Echovirus ditandai dengan keluhan sakit kepala, muntah, sakit tenggorok, nyeri otot, demam, dan disertai dengan timbulnya ruam makopapular yang tidak gatal di daerah *ajah, leher, dada, badan, dan ekstremitas. Hejala yang tampak pada meningitis Coxsackie 'irus yaitu tampak lesi 'asikuler pada palatum, u'ula, tonsil, dan lidah dan pada tahap lanjut timbul keluhan berupa sakit kepala, muntah, demam, kaku leher, dan nyeri punggung. 1 Meningitis bakteri biasanya didahului oleh gejala gangguan alat perna)asan dan gastrointestinal. Meningitis bakteri pada neonatus terjadi secara akut dengan gejala panas tinggi, mual, muntah, gangguan perna)asan, kejang, na)su makan berkurang, dehidrasi dan konstipasi, biasanya selalu ditandai dengan )ontanella yang mencembung. 4ejang dialami lebih kurang 11 = anak dengan penyebab Haemophilus influenzae, ; = oleh Streptococcus pneumoniae, 1 = oleh Streptococcus, dan 1: = oleh in)eksi Meningococcus. Pada anak-anak dan de*asa biasanya dimulai dengan gangguan saluran perna)asan bagian atas, penyakit juga bersi)at akut dengan gejala panas tinggi, nyeri kepala hebat, malaise, nyeri otot dan nyeri punggung. #airan serebrospinal tampak kabur, keruh atau purulen. Meningitis Tuberkulosa terdiri dari tiga stadium, yaitu stadium . atau stadium prodormal selama -3 minggu dengan gejala ringan dan nampak seperti gejala in)eksi biasa. Pada anak-anak, permulaan penyakit bersi)at subakut, sering tanpa demam, muntah-muntah, na)su makan berkurang, murung, berat badan turun, mudah tersinggung, cengeng, opstipasi, pola tidur terganggu dan gangguan kesadaran berupa apatis. Pada orang de*asa terdapat panas yang hilang timbul, nyeri kepala, konstipasi, kurang na)su makan, )oto)obia, nyeri punggung, halusinasi, dan sangat gelisah. $tadium .. atau stadium transisi berlangsung selama 1 7 3 minggu dengan gejala penyakit lebih berat dimana penderita mengalami nyeri kepala yang hebat dan kadang disertai kejang terutama pada bayi dan anak-anak. Tanda-tanda rangsangan meningeal mulai nyata, seluruh tubuh dapat menjadi kaku, terdapat tanda-tanda peningkatan intrakranial, ubun-ubun

menonjol dan muntah lebih hebat. $tadium ... atau stadium terminal ditandai dengan kelumpuhan dan gangguan kesadaran sampai koma. Pada stadium ini penderita dapat meninggal dunia dalam *aktu tiga minggu bila tidak mendapat pengobatan sebagaimana mestinya.

Hejala meningitis meliputi 0 Hejala in)eksi akut Panas ?a)su makan tidak ada Anak lesu

Hejala kenaikan tekanan intracranial 4esadaran menurun 4ejang-kejang -bun-ubun besar menonjol

Hejala rangsangan meningeal kaku kuduk 4ernig 8rudCinky . dan .. positi)

D$A)%(!$! Diagnosis kerja ke arah meningitis dapat dipikirkan apabila menemukan gejala dan tandatanda klinis meningitis. Hejala dan tanda dari in)eksi akut,peningkatan tekanan intrakranial dan rangsang meningeal perlu diperhatikan. -ntuk mengkon)irmasi diagnosis meningitis dilakukan tes laboratorium berupates darah dan cairan sumsum tulang belakang. Pemeriksaan !angsangan Meningeal Pemeriksaan Kaku Kuduk, Pasien berbaring terlentang dan dilakukan pergerakan pasi) berupa )leksi danrotasi kepala. Tanda kaku kuduk positi) "I& bila didapatkan kekakuan dan tahananpada pergerakan )leksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot. Dagu tidak dapat disentuhkan ke dada dan juga didapatkan tahanan pada hiperekstensi danrotasi kepala. Pemeriksaan -anda Kernig Pasien berbaring terlentang, tangan diangkat dan dilakukan )leksi pada sendipanggul kemudian ekstensi tungkai ba*ah pada sendi lutut sejauh mengkin tanparasa nyeri. Tanda 4ernig positi) "I& bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut13;O "kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna& disertai spasme otot pahabiasanya diikuti rasa nyeri. Pemeriksaan -anda rud.inski $ / rud.inski Leher0 Pasien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kirinya diba*ah kepala dan tangan kanan diatas dada pasien kemudian dilakukan )leksi kepaladengan cepat kearah dada sejauh mungkin. Tanda 8rudCinski . positi) "I& bilapadapemeriksaan terjadi )leksi in'olunter pada leher.

Pemeriksaan -anda rud.inski $$ / rud.inski Kontra Lateral -ungkai0 Pasien berbaring terlentang dan dilakukan )leksi pasi) paha pada sendipanggul "seperti pada pemeriksaan 4ernig&. Tanda 8rudCinski .. positi) "I& bilapada pemeriksaan terjadi )leksi in'olunter pada sendi panggul dan lutut kontralateral. Pemeriksaan Penunjang Meningitis Pemeriksaan Pungsi Lumbal 6umbal pungsi biasanya dilakukan untuk menganalisa jumlah sel dan proteincairan cerebrospinal, dengan syarat tidak ditemukan adanya peningkatan tekananintrakranial.a. Pada Meningitis $erosa terdapat tekanan yang ber'ariasi, cairan jernih,sel darah putih meningkat, glukosa dan protein normal, kultur "-&.b. Pada Meningitis Purulenta terdapat tekanan meningkat, cairan keruh, jumlah sel darah putih dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur "I&beberapa jenis bakteri. Pemeriksaan darah Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, 6aju AndapDarah "6AD&, kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.a. Pada Meningitis $erosa didapatkan peningkatan leukosit saja.Disamping itu, pada Meningitis Tuberkulosa didapatkan juga peningkatan6AD.b. Pada Meningitis Purulenta didapatkan peningkatan leukosit. Pemeriksaan *adiologis a. Pada Meningitis $erosa dilakukan )oto dada, )oto kepala, bila mungkindilakukan #T $can. b. Pada Meningitis Purulenta dilakukan )oto kepala "periksa mastoid, sinusparanasal, gigi geligi& dan )oto dada.

P"%A-ALAK!A%AA%. (ika berdasarkan pemeriksaan penderita didiagnosa sebagai meningitis,maka pemberian antibiotik secara .n)us "intra'enous& adalah langkah yang baik untuk menjamin kesembuhan serta mengurang atau menghindari resikokomplikasi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan.

%armakologis Obat anti in)lamasi 0 1& Meningitis tuberkulosa 0 a& .soniaCid 1: 7 : mg5kg5 1 jam oral, kali sehari maksimal ;::gr selama 1 P tahun.

b& !i)am)isin 1: 7 1; mg5kg5 1 jam oral, 1 kali sehari selama 1tahun. c& $treptomisin sul)at : 7 1: mg5kg5 1 jam sampai 1 minggu, 1 7 3 bulan. kali sehari, selama

& Meningitis bacterial, umur M bulan 0 a& $e)alosporin generasi ke 3 b& ampisilina 1;: 7 :: mg "1:: gr&5kg5 1 jam ./, 1 7 < kalisehari. c& 4oloram)enikol ;: mg5kg5 1 jam ./ 1 kali sehari.

3& Meningitis bacterial, umur B bulan 0 a& Ampisilina 1;:- :: mg "1:: mg&5kg5 1 jam ./ 1-< kali sehari. b& $e)alos)orin generasi ke 3.

Pengobatan simtomatis 0 1& DiaCepam ./ 0 :. 7 :.; mg5kg5dosis, atau rectal :.1 7 :.<5mg5kg5dosiskemudian klien dilanjutkan dengan. & %enitoin ; mg5kg5 1 jam, 3 kali sehari. 3& Turunkan panas 0 Antipiretika 0 parasetamol atau salisilat 1: mg5kg5dosis.

4ompres air PAM atau es.

Pengobatan suporti) 0 #airan intra'ena. Qat asam, usahakan agar konsitrasi O berkisar antara 3: 7 ;:=.

Pera*atan a. Pada *aktu kejang 1. 6onggarkan pakaian, bila perlu dibuka. . >isap lender. 3. >indari dari mencoba untuk mameasuki sesuatu ke dalam mulutpenderita. 1. 4osongkan lambung untuk menghindari muntah dan aspirasi. ;. >indarkan penderita dari rudapaksa "misalnya jatuh&.

b. 8ila penderita tidak sadar lama. 1. 8eri makanan melalui sonde. . #egah dekubitus dan pnemunia ortostatik dengan merubah posisipenderita sesering mungkin. 3. #egah kekeringan kornea dengan boor *ater atau salepantibiotika.

c. Pada inkontinensia urine lakukan katerisasi dan pada inkontinensia al'i lakukanla'ement.d. Pemantauan ketat0 1. Tekanan darah

. !espirasi 3. ?adi 1. Produksi air kemih ;. %aal hemostasis untuk mengetahui secara dini adanya D#.

Pencegahan 6angkah dalam mencegah meningitis antara lain0 #uci tangan anda secara benar untuk menghindari terkena penyebab in)eksi. Tetap sehat. (aga sistem imun anda ber)ungsi dengan baik dengan cukupistirahat, olahraga teratur dan makan makanan sehat dan bergiCi. Tutup mulut dan hidung anda ketika bersin atau batuk. (ika anda sedang hamil, berhati-hatilah dengan apa yang anda konsumsi.

K(MPL$KA!$ a. cairan subdural. b. >idrose)alus. c. $embab otak d. Abses otak e. !enjatan septic. ). Pneumonia "karena aspirasi& g. 4oagulasi intra'askuler menyeluruh. P*()%(!$! Penderita meningitis dapat sembuh, baik sembuh dengan cacat motorik ataumental atau meninggal tergantung 0 "a& umur penderita. "b& (enis kuman penyebab "c& 8erat ringan in)eksi

"d& 6ama sakit sebelum mendapat pengobatan. "A& 4epekaan kuman terhadap antibiotic yang diberikan ")& Adanya dan penanganan penyakit.

M"MA#AM$ DA% M"%&"LA!KA% P"%)AM $LA% CA$*A% !"*" *(!P$%AL

Pengambilann cairan serebrospinal dapat dilakukan dengan cara 6umbal Punksi, $isternal Punksi atau 6ateral #er'ical Punksi. 6umbal Punksi merupakan prosedure neuro diagnostik yang paling sering dilakukan, sedangkan sisternal punksi dan lateral hanya dilakukan oleh orang yang benar-benar ahli. .ndikasi 6umbal Punksi0 1. -ntuk mengetahui tekanan dan mengambil sampel untuk pemeriksan sel, kimia dan bakteriologi . -ntuk membantu pengobatan melalui spinal, pemberian antibiotika, anti tumor dan spinal anastesi 3. -ntuk membantu diagnosa dengan penyuntikan udara pada pneumoencephalogra)i, dan Cat kontras pada myelogra)i 4ontra .ndikasi 6umbal Punski0 1. Adanya peninggian tekanan intra kranial dengan tanda-tanda nyeri kepala, muntah dan papil edema . Penyakit kardiopulmonal yang berat 3. Ada in)eksi lokal pada tempat 6umbal Punksi Persiapan 6umbal Punksi0 1. Periksa gula darah 1;-3: menit sebelum dilakukan 6P . (elaskan prosedur pemeriksaan, bila perlu diminta persetujuan paisen5keluarga terutama pada 6P dengan resiko tinggi Teknik 6umbal Punksi0

1. Pasien diletakkan pada pinggir tempat tidur, dalam posisi lateral decubitus dengan leher, punggung, pinggul dan tumit lemas. 8oleh diberikan bantaltipis diba*ah kepala atau lutut. . Tempat melakukan pungsi adalah pada kolumna 'etebralis setinggi 6 3-1, yaitu setinggi crista iliaca. 8ila tidak berhasil dapat dicoba lagi inter'ertebrale ke atas atau ke ba*ah. Pada bayi dan anak setinggi inter'ertebrale 61-; 3. 8ersihkan dengan yodium dan alkohol daerah yang akan dipungsi 1. Dapat diberikan anasthesi lokal lidocain >#6 ;. Hunakan sarung tangan steril dan lakukan punksi, masukkan jarum tegak lurus dengan ujung jarum yang mirip menghadap ke atas. 8ila telah dirasakan menembus jaringan meningen penusukan dihentikan, kemudian jarum diputar dengan bagian pinggir yang miring menghadap ke kepala. <. Dilakukan pemeriksaan tekanan dengan manometer dan test Rueckenstedt bila diperlukan. 4emudian ambil sampel untuk pemeriksaan jumlah danjenis sel, kadar gula, protein, kultur baktri dan sebagainya. 4omplikasi 6umbal Punksi 1. $akit kepala0 8iasanya dirasakan segera sesudah lumbal punksi, ini timbul karena pengurangan cairan serebrospinal . 8ackache, biasanya di lokasi bekas punksi disebabkan spasme otot 3. .n)eksi 1. >erniasi ;. -ntrakranial subdural hematom <. >ematom dengan penekanan pada radiks 9. Tumor epidermoid intraspinal

You might also like