You are on page 1of 12

Marini

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH TSANAWIYAH AL-FATAH TARAKAN Marini*
ABSTRACT Skripsi ini membahas seputar efektifitas pengunaan metode Gallery Walk dalam meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan. Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya minat dan motivasi siswa, sehingga menimbulkan perilaku seperti bermain hand phone, bercerita dengan temannya, mengerjakan tugas mata pelajaran lain, mengantuk bahkan tertidur di dalam kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode Gallery Walk dalam meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah AlFatah Tarakan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu eksperimen yang didesain dengan pemberian kuesioner setiap pertemuan. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, kuesioner dan wawancara. Sementara sampel yang digunakan yaitu kelas VIII putra dan putri yang berjumlah 57 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik inferensial dan statistik deskriptif. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dengan menggunakan metode Gallery Walk lebih tinggi dibanding dengan kemampuan siswa tanpa Gallery Walk. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan perolehan nilai rata-rata kelas kontrol dan eksperimen, masing-masing yaitu kontrol 70.5 dan eksperimen 83.5. Hal ini pula ditunjukkan melalui hasil analisis statistik inferensial dengan sistem Paired Sample Test. Adapun hasilnya yaitu Sig. (2-tailed) < 0.05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, dengan demikian penggunaan metode Gallery Walk efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Tarakan
1

*Mahasiswa Jurusan Sastra Asia Barat Fakultas Sastra Unhas 1

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
Fase perkembangan pembelajaran bahasa Arab kini tidak hanya diprogramkan oleh sekolah-sekolah pesantren saja, tetapi pembelajaran bahasa Arab juga sudah banyak diprogramkan oleh sekolah-sekolah umum sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah tersebut. Jadi, tidak berlebihan jika pembelajaran bahasa Arab saat ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih oleh para pengajar bahasa Arab. Meskipun bahasa Arab sudah diprogramkan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah, namun tidak mudah bagi siswa untuk menyerap dan memahami materi bahasa Arab yang telah diajarkan. Banyak siswa yang beranggapan bahwa mempelajari bahasa Arab itu sangat sulit. Hal inilah yang harus menjadi tugas bagi pengajar, agar bahasa Arab ini dapat diserap dan dipahami dengan mudah oleh siswa, dan tidak menjadi hal yang menyulitkan bagi mereka. Fakta yang sering dijumpai dalam proses pembelajaran, siswa justru lebih memilih untuk bermain hand phone, mengerjakan tugas mata pelajaran lain, bercerita dengan temannya, mengantuk, bahkan sampai tertidur, daripada harus mengikuti proses pembelajaran tersebut secara serius. Fenomena ini tentu memberikan gambaran bahwa minat dan motivasi siswa tersebut kurang dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila hal tersebut dibiarkan terus berkelanjutan tanpa ada upaya-upaya untuk memperbaikinya, maka keadaan seperti ini bisa berpengaruh buruk terhadap prestasi belajar siswa dan tidak adanya ketuntasan dalam proses pembelajaran. Hal ini membuktikan terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi. Hal semacam ini pula yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan. Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan dari kepala sekolah madrasah tersebut melalui telepon, siswa-siswa mereka memiliki kemampuan yang kurang dalam menyerap dan memahami pembelajaran bahasa Arab. Hal ini ditunjukkan dengan nilai-nilai mereka dalam pembelajaran bahasa Arab kurang memuaskan. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila hasil belajar (nilai) mereka kurang memuaskan, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran tidak efektif karena apa yang diharapkan dan yang dihasilkan tidak sesuai. Penyebab pembelajaran tidak efektif dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: faktor internal siswa (psikologis dan fisiologis), faktor eksternal (lingkungan sosial dan non sosial) dan faktor teknik pembelajaran (strategi, metode, cara dan kiat). Dalam hal ini, peneliti berfokus pada faktor teknik pembelajaran dengan menentukan metode pembelajaran apa yang harus diterapkan, agar bahasa Arab ini mudah untuk dipelajari dan dipahami oleh siswa. Berdasarkan masalah di atas, maka masalah pokok yang akan dijawab dalam penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan berikut:

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
1. Bagaimana metode yang diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan? 2. Bagaimana penerapan metode Gallery Walk dalam pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan? 3. Bagaimana kemampuan siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan pada pembelajaran bahasa Arab setelah menggunakan metode Gallery Walk? A. Pengertian Metode Menurut Para Ahli Nasution (dalam Asmani, 2011:19) metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Methodos berasal dari kata meta dan hodos. Meta berarti melalui, sedang hodos berarti jalan. Sehingga metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur. Lebih lanjut, Djajasudarma (1993:1) mengatakan bahwa metode adalah cara yang teratur dan terpikir dengan baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan, dan sebagainya); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Hal serupa dikatakan oleh Sanjaya (2009: 126) metode adalah bagaimana upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. B. Pengertian Metode Gallery Walk Pengertian Gallery Walk, Ismail (dalam Gufron: 2011) menguraikan sebagai berikut: Secara etimologi Gallery Walk terdiri dari dua kata, yaitu Gallery dan Walk. Gallery adalah pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai. Misalnya pameran buku, tulisan, lukisan dan sebagainya. Sedangkan Walk artinya berjalan, melangkah. Menurut Silberman (2007:264), yang menyebutnya dengan istilah Galeri Belajar, merupakan suatu cara untuk menilai dan merayakan apa yang telah peserta didik pelajari setelah rangkaian pelajaran studi. Kemudian hal serupa pula dikemukakan oleh Machmudah (2008: 152), menyebut Gallery Walk dengan sebutan Galeri Belajar. Galeri Belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang telah siswa pelajari. Adapun menurut Francek dalam Journal of College Science Teaching (2006:27), Gallery walk is a discussion technique that gets students out of their chairs and actively involved in synthesizing important science concepts, writing, and public speaking. The technique also cultivates listening and team building skills.

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
1. Langkah-langkah metode Gallery Walk Adapun langkah-langkah penerapan metode Gallery Walk (Tim Teaching: 2010), sebagai berikut: 1) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok. 2) Kelompok diberi kertas plano/ flip chart. 3) Tentukan topik/tema pelajaran. 4) Hasil kerja kelompok ditempel di dinding. 5) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain. 6) Salah satu wakil kelompok menjawab setiap apa yang ditanyakan oleh kelompok lain. 7) Koreksi bersama-sama. 8) Klarifikasi dan penyimpulan. 2. Tujuan Gallery Walk Asmani (2011:50), metode Gallery Walk ini disebut dengan istilah metode keliling kelompok. Metode ini mempunyai tujuan agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lainnya. Tujuan-tujuan lain dari metode Gallery Walk adalah sebagai berikut: 1) Menarik siswa ke dalam topik yang akan dipelajari 2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pengetahuan dan keyakinan mereka tentang topik yang akan dibahas (pemahaman yang benar maupun keliru). 3) Mengajak siswa menemukan hal yang lebih dalam dari pengetahuan yang sudah mereka peroleh. 4) Memungkinkan siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya (seperti berpikir, meneliti, berkomunikasi dan bekerjasama) dalam mengumpulkan informasi baru. 5) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memilah, mengolah dan menyajikan informasi dan pemahaman baru yang diperoleh. 6) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri cara mendemonstrasikan hal yang telah dipelajari (pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai) (Entrepreneurship Center). 3. Kelebihan Metode Gallery Walk 1) Siswa terbiasa membangun budaya kerjasama memecahkan masalah dalam belajar. 2) Terjadi sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan pembelajaran.

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
3) Membiasakan siswa bersikap menghargai dan mengapresiasi hasil belajar kawannya. 4) Mengaktifkan fisik dan mental siswa selama proses belajar. 5) Membiasakan siswa memberi dan menerima kritik. (Gufron, 2011:14). 4. Kelemahan Metode Gallery Walk 1) Bila anggota terlalu banyak akan terjadi sebagian siswa menggantungkan kerja kawannya. 2) Guru perlu ekstra cermat dalam memantau dan menilai keaktifan individu dan kolektif. 3) Pengaturan seting kelas yang lebih rumit. (Gufron, 2011:15). C. Pengertian Efektifitas Belajar Menurut Asmani (2011:61), efektifitas adalah proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya dikemukakan oleh Komariah (2005:34), efektifitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasaran/ tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) yang telah dicapai. Dalam bentuk persamaan, efektifitas adalah sama dengan hasil nyata dibagi dengan hasil yang diharapkan. Menurut Wortruba dan Wright (dalam Uno, 2011:174-190) berdasarkan pengkajian dan hasil penelitian, mengidentifikasi 7 (tujuh) indikator yang dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif, yaitu: 1. Pengorganisasian materi yang baik 2. Komunikasi yang efektif 3. Penguasaan dan antuisiasme terhadap materi pelajaran 4. Sikap positif terhadap siswa 5. Pemberian nilai yang adil 6. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran 7. Hasil belajar siswa yang baik. D. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab Menurut Uno (2011:144), pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan, yaitu tercapainya tujuan kurikulum. Lebih lanjut, menurut Brown (2008:8) pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan pengetahuan tentang suatu subjek atau sebuah keterampilan dengan belajar, pengalaman, atau instruksi. Menurut Mahsun, dalam pembelajaran bahasa Arab, hendaknya mengacu pada upaya membina dan mengembangkan keempat segi 5

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
kemampuan bahasa, yaitu : kemampuan menyimak (istima), berbicara (takallum), membaca (qiroah), dan menulis (kitabah). E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran a. Faktor Internal Murid Faktor yang berasal dari dalam diri murid sendiri terdiri dari dua aspek, yaitu: 1) Fisiologis Ada beberapa faktor fisiologis yang dapat mempengaruhi pembelajaran yaitu: kondisi umum jasmani, tegangan otot yang ditandai dengan kebugaran organ tubuh dan sendi-sendi dan organ khusus yang ditandai dengan tingkat kesehatan baik dari indra pendengaran maupun indra penglihatan. 2) Psikologis Ada beberapa faktor psikologis yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran yaitu sebagai berikut: a) Tingkat intelegensi atau kecerdasan murid b) Sikap murid c) Bakat murid d) Motivasi 3) Faktor Eksternal Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran terdiri dari dua hal yaitu: a) Lingkungan Sosial (sekolah, masyarakat, tetangga, orang tua dan keluarga) b) Lingkungan Non Sosial (gedung sekolah, rumah, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar) 4) Faktor Teknik Pembelajaran Faktor teknik pembelajaran ini dapat berupa strategi, cara dan kiat. Pada dasarnya murid yang terbiasa dengan teknik kissas, akan semakin berpeluang berhasil daripada yang tidak diberikan teknik ini. F. Upaya-Upaya Meningkatkan Motivasi Murid Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi murid yaitu: a. Ciptakan suasana yang menyenangkan b. Memberi pujian wajar c. Memberi penilaian d. Memberi komentar terhadap hasil belajar peserta didik

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
e. Ciptakan persaingan kelas f. Cara yang sifatnya negatif (kasus-kasus tertentu) G. Sejarah Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan Pada tahun 1994 dengan izin Allah SWT, terbukalah pendidikan menengah pertama dengan nama Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan. Meskipun dengan jumlah murid yang terbatas serta sarana gedung yang masih sederhana, pengelola pendidikan ini terus berjalan dengan penuh komitmen, kesabaran, keikhlasan, unruk menuju pendidikan yang berkompetetif. Bersama tekad yang kuat itu pasti akan mampu mengantarkan anak didik menjadi manusia yang cerdas, bertakwa, dan moderat. H. Metode yang Diterapkan dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan Metode pembelajaran bahasa Arab yang diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan yaitu metode ceramah, di mana guru memberikan penjelasan tentang materi yang diajarkan di depan kelas dan menuliskan kosa-kata yang dianggap penting di papan tulis sesuai dengan topik yang dibahas. Setelah itu gurunya memerintahkan siswa-siswa untuk mencatat kosa-kata tersebut di buku catatan masing-masing. Selanjutnya gurunya menerapkan metode menghafal, di mana siswa-siswa diperintahkan untuk menghafal kosa-kata yang sudah dicatat sebelumnya. Secara bergiliran siswa-siswa tersebut naik ke atas untuk menghafalkan kosa kata tersebut di depan gurunya. Setelah semua siswa selesai, maka langkah selanjutnya siswa-siswa diperintahkan untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku panduan, jika pada hari itu juga tidak selesai, maka soal-soal tersebut dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Itulah gambaran kegiatan pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru bahasa Arab di madrasah tersebut. I. Penerapan Metode Gallery Walk dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan Penerapan metode Gallery Walk yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan, peneliti bertindak sebagai pengajar dalam pembelajaran bahasa Arab di Madrasah tersebut. Penelitian ini dilakukan sebanyak delapan kali pertemuan dan dilaksanakan dua kali dalam seminggu, yaitu hari senin dan rabu. Untuk satu kali pertemuan alokasi waktunya 2 x 40 menit. Selama penerapan metode Gallery Walk, peneliti mengajar dengan cara: 1) membacakan teks bahasa Arab bersama-sama, 2) mengartikan dan menjelaskan pokok-pokok bahasan yang

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
menjadi target hasil belajar setiap pertemuannya, 3) jika semua penjelasan sudah dimengerti oleh siswa dan tidak ada lagi pertanyaan, 4) peneliti mulai menerapkan langkah-langkah metode Gallery Walk itu sendiri. Adapun rinciannya yaitu: membagi mereka ke dalam 5 kelompok dengan cara meminta kepada siswa-siswa untuk menyebutkan nomor 1 sampai dengan 5. Setelah itu setiap siswa yang memiliki nomor yang sama bergabung dan membentuk menjadi satu kelompok. Selanjutnya, setiap kelompok diberikan tugas untuk didiskusikan bersama rekan-rekan kelompoknya. Setelah hasil diskusi mereka selesai dan dikerja di kertas karton yang sudah dibagikan, selanjutnya hasil kerja kelompok ditempelkan di dinding atau kertasnya yang digilir dan setiap kelompok berkeliling untuk mengamati hasil kerja kelompok lainnya, kemudian memberikan pertanyaan ataupun komentar dengan cara menuliskan di lembar kerja kelompok lain. Salah satu anggota dari masing-masing kelompok menjaga stand mereka sebagai perwakilan kelompok. Setelah semua selesai dan kembali ke stand masingmasing, masing-masing kelompok menanggapi dan menjawab setiap pertanyaan maupun komentar dari kelompok lain. Selanjutnya, pengajar memberikan klarifikasi dan kesimpulan. Pada akhir pertemuan peneliti membagikan lembaran kuesioner yang berisi soal-soal pilihan ganda sesuai materi yang diajarkan pada pertemuan ini dan siswi-siswi mengisi soal-soal kuesioner tersebut sebanyak 25 soal. J. Kemampuan Siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan pada Pembelajaran Bahasa Arab Setelah Menggunakan Metode Gallery Walk. 1. Nilai Rata-Rata Kelas Kontrol dan Eksperimen pada Kuesioner I sampai Kuesioner VIII
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kuesioner I II III IV V VI VII VIII Nilai Rata-Rata Kuesioner Kontrol Eksperimen 83.5 94 85 66 49 82.8 55 82.9 87.6 96.4 60 79.6 56 69.9 85.9 96

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan perolehan nilai rata-rata kelas kontrol dan eksperimen untuk setiap kuesioner.

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
2. Perbandingan Nilai Kelas Kontrol dan Eksperimen Perkuesioner

100 80 60 40 20 0 I II III IV V VI VII VIII Kontrol Eksperimen

Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat perbandingan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kuesioner I, III, IV, V, VI, VII dan VIII kelas eksperimenlah yang lebih tinggi hasilnya dibanding kelas kontrol, sedangkan pada kuesioner II kelas eksperimen mengalami penurunan, sehingga kelas kontrol lebih unggul daripada kelas eksperimen. 3. Akumulasi Nilai Rata-Rata dari Setiap Responden Kelas Kontrol dan Eksperimen dari Kuesioner I sampai dengan Kuesioner VIII
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. Kelas Kontrol 67 87 52.5 56.5 48.5 67 74 55 86.5 60 91 43 65.7 84 62 92 92 78.5 86.5 82 59 85 81.5 41.5 Eksperimen 91 93.7 84 77 74 80.6 92 71.5 81.5 85.5 90 79.5 59 88 76 93 83 89 80.5 88 89 80.6 83 87

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
25. 26. 53.5 83 84 90.5 93 83.5 81 83.5 80.6

Berdasarkan tabel di atas, terlihat jelas akumulasi nilai dari masinggmasing kelas. Selanjutnya untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh penulis, maka langkah selanjutnya membandingkan akumulasi nilai rata-rata kuesioner I sampai kuesioner VIII antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data tersebut diolah dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dengan menggunakan sistem analisis Paired Sampel Test. Adapun hasil olah dari tabel di atas adalah sebagai berikut:

Paired Differences Std. Error Mean Lower 2.93849 95% Confidence Interval of the Difference Upper -19.00194 Lower -6.89806

df

Sig. (2tailed) Std. Error Mean Upper 0.000

Pair 1 Kontrol Eksperimen

Mean

Std. Deviation Upper 14.98344

Mean

Std. Deviation Lower 25

Lower -12.95000

Upper -4.407

Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis di atas dengan menggunakan software SPSS, data tersebut menunjukkan bahwa Sig.(2-tailed) 0.000 < 0.05, Itu berarti Ho di tolak dan H1 diterima dan terdapat signifikansi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dengan kata lain metode Gallery Walk efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan. K. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis di atas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dengan menggunakan metode Gallery Walk (kelas eksperimen) pada pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan lebih tinggi dibanding dengan kemampuan siswa tanpa menggunakan metode Gallery Walk (kelas kontrol). Hal ini dapat ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-ratanya dan hasil uji melalui analisis statistik inferensial. 2. Kemampuan siswa pada pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan yang menggunakan metode Gallery Walk 10

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
(kelas eksperimen), cenderung selalu lebih unggul perolehan nilainya untuk setiap kuesioner dibanding dengan kemampuan siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan kuesioner I sampai dengan VIII, hanya pada kuesioner II hasil nilai kelas kontrol lebih ungul di banding kelas eksperimen. Selain itu untuk kuesioner I, III, IV, V, VI, VII dan VIII kelas eksperimenlah lebih unggul dibanding kelas kontrol. Hal ini dapat ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata kelas kontrol dan eksperimen untuk setiap kuesioner dan dipertegas dengan diagram perbandingannya. 3. Penggunaan metode Gallery Walk dalam meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Al-Fatah Tarakan efektif. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya perbedaan hasil perolehan nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen. L. Saran-Saran Merujuk pada hasil kajian pustaka dan hasil yang dicapai dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran-saran yaitu sebagai berikut: 1. Mengingat pembelajaran bahasa Arab itu penting, maka guru perlu untuk memberikan metode Gallery Walk. Karena metode ini menekankan pada sistem kerjasama dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga mereka tidak merasa jenuh. 2. Sebagai pendidik dan calon pendidik harus lebih memahami keadaan siswa, dalam hal ini metode harus kita padukan sehingga interaksi antara siswa dengan guru lebih baik dan guru tidak monoton dengan satu metode saja. 3. Perlu ditegaskan bahwa penelitian ini lebih berfokus pada metodenya saja. Untuk itu, diharapkan kepada calon peneliti jika tertarik pada faktor-faktor lain yang mendasari hasil belajar kurang memuaskan bukan hanya metode saja, tetapi pula diperhatikan faktor psikologis, fisiologis, serta faktor eksternalnya. M. Bahan Bacaan Anik Mahsun. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab. Http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2236638-pengertianpembelajaran-bahasa-arab/ (18 Januari 2012).

Asmani, Jamal Mamur, 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.

11

Makassar, 21 Mei 2012

Marini
Brown, H. Douglas. 2008. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. Dialihbahasakan oleh cholis dan Pareanom: Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat. Djadjasudarma, T. Fatimah. 1993. Metode Linguistik, Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Jakarta: Refika Aditama. Entrepreneurship Center, Konferensi Nasional: Sistem Pendidikan Entrepeneur K-12 Ciputra Way Keunikan dan Praktek Terbaik. Situs resmi Universitas Ciputra. http://www.ciputra.org/files/Kapita%20Selekta%202%20%203.pdf (10 November 2011). Francek, Mark. Promoting Discussion in the Science Classroom Using Gallery Walk: A Journal of College Science Teaching (2006). http://blog.stetson.edu/jrseminars/wp-content/uploads/Gallery walk.pdf(Diakses 10 November 2011). Gufron, Moch. 2011. Implementasi Metode Gallery Walk dan Small Group Discussion dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII E di SMP Negeri 1 Banyuanyar Probolinggo. Skripsi Sarjana. Malang: Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Hamzah, Andi Abdul. 2010. Teknik Pembelajaran dalam Al-Quran Al-Karim. Disertasi Pascasarjana. Makassar: UIN Alauddin Komariah, Aan dan Cepi Triatna. 2005. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara. Machmudah, Umi dan Abdul Wahab Rasyidi. 2008. Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN-Malang Press. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Silberman, Melvin L. 2007. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Dialihbahasakan oleh Sarjuli dkk. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Tim Teaching, Pendidikan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) LPTK Rayon IAIN Walisongo Semarang. http://www.scribd.com/doc/41637080/6-aplikasiPAIKEM-revisi (10 November 2011). Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

12

Makassar, 21 Mei 2012

You might also like