You are on page 1of 26

KUKUH HERU SUBAGYO

SEMINAR KEPERAWATAN DI STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG 2013

Bentuk

asuhan / layanan yang diberikan kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan akut yang mengancam / berresiko terganggunya kehidupan melalui intervensi / tindakan (menggunakan alat berteknologi lanjut) dengan tujuan mencapai stabilitas kondisi secara aman dan cara yang benar.

Etik Medik: Aturan etika yang diterapkan dalam layanan medik untuk mengatur kerja staf medik.
Etik Keperawatan: Serangkaian etika yang diterapkan dalam layanan keperawatan melalui pengaturan sikap, perilaku dan tindakan dalam kinerja praktik keperawatan.

Keduanya memiliki 3 fokus yaitu: pasien, pelayanan, dan sikap/perilaku/tindakan dalam rangka menghargai martabat pasien yang memiliki hak untuk menerima layanan yang aman.

Menghargai

manusia lain:

Otonomi pasien Preferensi pasien (pilihan)

Bertindak

untuk kepentingan terbaik

pasien

Non maleficence (tidak merugikan) Beneficence (bertindak yang terbaik )

Mengalokasikan

sumber2 secara sesuai

Otonomi:

menghargai otonomi individu terutama kemampuan membuat keputusan.

Termasuk menghargai privasi dan konfidensialitas (kerahasiaan) individu. Perlu memberikan informasi yang cukup sebelum mereka membuat keputusan. Melindungi mereka yang tidak memiliki otonomi atau otonomi sedang terganggu.

Beneficence:

kebiasaan untuk bertindak dilandasi oleh kepentingan terbaik pasien terutama untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi bahaya.
: menjamin bahwa tindakan terapi tidak menimbulkan bahaya :

Non-Maleficence

Negligence (kelalaian) Misconduct (penyimpangan)

Justice

: kebutuhan untuk memperlakukan semua orang setara dan adil.

Masyarakat menggunakan berbagai indikator untuk adil, ini termasuk: mendapatkan bagian yang sama, tergantung kebutuhan individual, upaya, dan kontribusi. Kita tim kesehatan wajib menndahulukan kepentingan pasien dan meminimalisasi ketimpangan/perbedaan layanan terhadap masyarakat tanpa memandang kemampuan membayar.

Veracity:
Fidelity:

mengatakan yang benar.

jujur dan menghargai komitmen atau perjanjian.

Menjadikan KEBUTUHAN PASIEN sebagai PRIORITAS. Mempertahankan ketrampilan dan pengetahuan Meningkatkan kualitas (kajian KINERJA KRITIKAL) Menyiapkan LAPORAN yang jujur.

Klarifikasi

dilemma etik. Kumpulkan data tambahan. Identifikasi opsi lain. Buat suatu keputusan. Lakukan tindakan. Evaluasi apakah dilemma teratasi atau tidak?

Nilai-nilai

etik sering dipengaruhi oleh dan mempengaruhi doktrin hukum dan prinsip hukum yang berkaitan erat dengan etik.
etik melebihi kewajiban tugas.

Kewajiban Hukum

mencoba menegakkan batas otonomi individual dalam kaitan kepentingan masyarakat. Tetapi tetap melindungi hak-hak individual.

Definisi:

suatu aturan atau standar dari sikap / perilaku manusia yang ditetapkan dan dipaksakan oleh otoritas, masyarakat atau kebiasaan. Dibuat untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melibatkan peran hukum perawat dalam menjamin pasien menerima asuhan kompeten, aman dan holistik. Perlu untuk mendokumentasikan setiap tindakan.

Asuhan

emergensi memfokuskan perhatian terhadap:


Interaksi keperawatan dan aspek legal. Liabilitas legal (pelayanan yang bisa dipertanggungjawabkan) Isu legal medik

Elemen

tentang tuduhan hukum:

Duty / tugas: terdapat hubungan perawat pasien dan menentukan kegiatan diantara keduanya. Pelanggaran duty /tugas: Gagal untuk melaksanakan standar. Penyebab: hubungan antara tindakan dan cedera. Kerusakan: ada kerugian / kehilangan yang telah terjadi.

Lindungi

hak pasien. Lindungi diri dari liabilitas legal:


Lakukan tindakan sesuai standar Berikan asuhan yang kompeten dan aman Kembangkan dan gunakan kemampuan dan berpikir kritis dan ketrampilan yang memadai

Berikan obat sesuai dengan benar. Pantau dan laporkan penurunan kondisi pasien. Berkomunikasi secara efektif. Mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab. Dokumentasikan secara akurat dan tepat waktu. Ketahui dan ikuti kebijakan dan prosedur fasilitas. Gunakan peralatan dengan sebaik-baiknya. Lakukan dan peroleh informed consent

Sesuatu yang diekspresikan dan disuratkan. Meyakinkan usia legal pasien dan rasionalnya. Harus membuat INFORMED CONSENT Harus diambil SEBELUM TINDAKAN, dari seseorang yang dewasa, dan sadar. Termasuk: untuk pasien tidak sadar dengan asumsi pasien akan memberikan konsennya jika sadar.

Diperlukan

melalui orang tua / wali yang

syah Mencakup kedaruratan yang mengancam jiwa Penerapan bisa berbeda-beda tergantung kebijakan RS.

Informasi yang diberikan tentang:

Gambaran tindakan atau terapi Resiko tindakan Manfaat tindakan Alternatif tendakan lain

Pasien

tidak kompeten. Situasi emergensi yang mengharuskan mendahulukan tindakan. Jika tidak diperlukan : prognosis buruk dan tidak ada pilihan lain

Pasien

berhak menolak pengobatan jika MEREKA:


Secara hukum berkemampuan untuk menolak. Kompeten Diberi tahu secara lengkap tentang RESIKOnya Menanda tangani FORM PENOLAKAN

Jika

ragu-ragu, jangan memberikan tindakan ---- minta orang yang lebih senior menjelaskan
termasuk kepada orang yang dihargai dan dihormati pasien. Jika tetap menolak ---- tanda tangani FORM PENOLAKAN dengan menyertakan SAKSI.

Perawat

memiliki tanggung jawab lebih

besar. Banyaknya jenis tenaga perawat Hukum digunakan untuk membantu membuat keputusan yang melibatkan praktik keperawatan. Hukum ada untuk perlindungan praktik keperawatan Hukum ada untuk identifikasi resiko dari dugaan pelanggaran hukum

Dasar

hukum untuk praktik keperawatan

Nama dan umur pasien, Kondisi emergensi Pasien yang dikorbankan, Penggunaan restraint Keinginan terakhir pasien, Konfidensialitas Dokumentasi, Laporan kejadian luar biasa

Perawat

diperlukan sebagai saksi. Adanya pengabaian (negligence, malpraktik).

Negligence: pengabaian (contoh: cara mengangkat pasien) Malpraktik : melakukan tindakan tidak sesuai Standar. Assault / Battery : - Menyentuh pasien secara melanggar hukum tanpa ada informed consent dianggap battery. - Memberikan tindakan tanpa consent.

Disiplin

Etik

Hukum

Semua kesalahan berpotensi terjadi di sini, tinggal pelaksanaan. Banyak organisasi yang belajar dan hidup melalui kesadaran serta tindakan yang cepat/segera/spontan dan berresiko. Tindakan cepat/segera/spontan itu etis. Ketika waktu untuk bertindak datang, akan menjadi tidak etis jika tidak melakukan apa2. Karena itu: Yakini bahwa ada hubungan antara lingkungan kerja dan keselamatan pasien. Lingkungan kerja yang aman tidak datang tiba2. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat membutuhkan perubahan budaya, dan tradisi yang lama.

Peraturan dan Perundang-undangan terkait dengan Kesehatan dan Tenaga Kesehatan di Indonesia

You might also like