You are on page 1of 49

ASMA PADA ANAK

Elsye Souvriyanti
Bagian Anak Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

2/27/2014

Definisi asma:
Definisi asma: bermacam-macam KNAA: diduga asma bila: batuk dan atau mengi bersifat episodik, nokturnal, reversibel, musiman, aktifitas, atopi(+) Serangan asma: Episode perburukan yang progresif dari gejala.
2/27/2014 2

Asma
Pencetus
Kegagalan terapi Terapi jangka panjang
Debu rumah Tungau Asap Makanan

Serangan
2/27/2014 3

Faktor pencetus
Inhalan Zat kimia Stres Aktivitas (exercise) Obat-obatan

2/27/2014

Faktor pencetus

2/27/2014

Patofisologi serangan asma


Triggers b.constriction, oedema, secretion

Airway obstruction

ununiform ventilation atelectasis mismatch ventilation-perfution surfactant alv.hypoventilation acidosis pulmonary v.constriction
2/27/2014

pulmonary hyperinflation compliance abnormality

Resp.rate

PaCO2

PaO2

2/27/2014

Pembagian asma
Derajat penyakit
Asma Episodik Jarang Asma Episodik Sering Asma Persisten

Derajat serangan
Ringan Sedang Berat Ancaman henti nafas

2/27/2014

Setiap pasien asma


Harus ada klasifikasi derajat penyakit dan derajat serangan misal:
Asma Asma Asma Asma Asma episodik jarang di luar serangan episodik jarang dengan serangan sedang episodik sering dengan serangan berat episodik sering di luar serangan persisten dengan serangan berat

Derajat penyakit tidak bergantung derajat serangan

2/27/2014

Penilaian derajat serangan


Parameter
Aktivitas (bayi) Bicara Posisi Kesadaran Sianosis Mengi

Ringan
Berjalan (menangis keras) Kalimat Bisa baring Mungkin teragitasi Tidak ada

Sedang
Berbicara (menangis lemah) Penggal klm. Lebih suka duduk Biasanya teragitasi Tidak ada

Berat
Istirahat (berhenti makan) Kata-kata Duduk bertopang lgn. Biasanya teragitasi Ada Terdengar tanpa steto. Berat

Ancaman gagal napas

Bingung

Sedang, Nyaring, akhir eksp. eksp. + insp. Sesak napas Minimal Sedang
2/27/2014

Sulit / tidak terdengar


10

Otot bantu napas Retraksi

Biasanya tidak Dangkal, ret. interkostal Takipnu Normal Tidak ada (<10 mmHg) (% nilaiduga >60% >80% >95% Normal <45 mmHg

Biasanya ya Ya Sedang, + ret.sup.ster n Takipnu Takikardi Dalam, + nps.cpg.hdg Takipnu Takikardi

Gerakan paradok Dangkal / hilang Menurun Bradikardi Tidak ada (Otot lelah)

Laju napas Laju nadi Pulsus paradoksus PEF / FEV1 -pra b.dilat. -pasca b.dil SaO2 PaO2 PaCO2

Ada Ada 10-20 mmHg >20 mmHg / % nilai ter- baik) 40-60% <40% 60-80% <60% 91-95% <90% >60 mmHg <45 mmHg <60 mmHg >45 mmHg

2/27/2014

11

Tujuan tatalaksana asma (umum)


Menghilangkan dan mengendalikan asma Mencegah serangan akut Meningkatkan fungsi paru dan mencegah gangguan menetap Melakukan aktivitas secara normal Meminimalisasi penggunaan obat Menghindari efek samping obat Mencegah kematian
2/27/2014 12

Tujuan tatalaksana asma (serangan)


meredakan penyempitan jalan napas secepatnya mengurangi hipoksemia mengembalikan faal paru normal secepatnya reevaluasi tatalaksana untuk mencegah kekambuhan
2/27/2014 13

Tatalaksana serangan asma


Tatalaksana di rumah Tatalaksana di Rumah Sakit (Ruang Gawat Darurat)

2/27/2014

14

Tatalaksana di rumah
Kenali gejala serangan asma Nebulisasi dengan -2 agonis Bila tidak mungkin: MDI dengan atau tanpa spacer atau pemberian per oral Indonesia: kurang populer Hati-hati obat bebas

2/27/2014

15

Algoritma serangan asma


Klinik / IGD Nilai derajat serangan Tatalaksana awal
nebulisasi -agonis 3x, selang 20 menit nebulisasi ketiga + antikolinergik

Serangan ringan
(nebulisasi 1x, respons baik

Serangan sedang
(nebulisasi 2-3x,

bertahan 1-2 jam, boleh pulang gejala timbul lagi serangan sedang

respons parsial) berikan O2 nilai ulang sedang Ruang Rawat Sehari pasang infus

Serangan berat (nebulisasi 3x, respons buruk) O2 sejak awal pasang infus nilai ulang berat, Ruang Rawat Inap foto Ro toraks
16

2/27/2014

Boleh pulang bekali -agonis


(hirupan / oral) jika ada obat pengendali, teruskan inf.virus (+), steroid oral 24-48 jam kontrol proevaluasi

Rng. Rawat Sehari


Oksigen teruskan

Ruang Rawat Inap


Oksigen teruskan atasi dehidrasi & asidosis jika ada steroid IV tiap 6-8 jam nebulisasi/1-2 jam aminofilin IV awal, lanjutkan rumatan nebulisasi 4-6x baik, interval 4-6 j 24 jam stabil boleh pulang dengan steroid & aminofilin IV tetap tidak baik ICU

steroid oral
nebulisasi / 2 jam 8-12 jam klinis stabil boleh pulang 12 jam tetap belum

baik rawat inap

Catatan: Jika menurut penilaian serangannya berat, nebulisasi 1x,

langsung -agonis + antikolinergik Bila belum ada alatnya, nebulisasi awal dapat diganti dgn adrenalin sk. 0,01 ml/kgBB/kali, maksimal 0,3 ml/kali. Untuk serangan sedang dan terutama berat, O2 2-4L/mnt diberikan sejak awal, termasuk saat nebulisasi
2/27/2014

17

Tatalaksana serangan asma


Tatalaksana di rumah Tatalaksana di Rumah Sakit (Ruang Gawat Darurat)

2/27/2014

18

Tatalaksana Awal
Nilai prediksi derajat serangan Nebulisasi -agonis, selang 20 menit Nebulisasi ketiga: tambahkan antikolinergik Serangan berat: langsung tambah antikolinergik Bila tidak ada nebulizer:
MDI dengan Spacer Adrenalin SC

2/27/2014

19

Serangan Ringan
Respons pasca nebulisasi: baik Observasi 1-2 jam Jika baik: PULANG Jika timbul gejala lagi: perlakukan sebagai serangan SEDANG Teruskan obat rutin Kontrol ulang ke Rawat jalan
2/27/2014 20

TATALAKSANA SERANGAN ASMA


RINGAN

Nebulisasi
Observasi 1-2 jam SEDANG

PULANG Teruskan obat rutin


Kontrol ulang Poliklinik
2/27/2014 21

Serangan sedang
Respons parsial setelah nebulisasi Rawat di Ruang Rawat Sehari Oksigen Steroid oral Jalur parenteral Nebulisasi ulang Respons baik: PULANG Respons tidak baik: RAWAT INAP
22

2/27/2014

RINGAN

TATALAKSANA SERANGAN ASMA


SEDANG

Nebulisasi
Observasi 1-2 jam

PULANG

RRS Oksigen Nebulisasi IVFD

BERAT

2/27/2014

Steroid oral

23

Mengapa tidak respons?


Dehidrasi Asidosis metabolik Atelektasis

2/27/2014

24

Serangan Berat
Respons buruk pasca nebulisasi Oksigen Jalur parenteral: Atasi dehidrasi dan asidosis Steroid IV Aminofilin IV lnisial, lalu rumatan Nebulisasi Foto toraks Baik: PULANG Respons tidak baik: RAWAT INTENSIF
2/27/2014 25

RINGAN

TATALAKSANA SERANGAN ASMA


SEDANG

Nebulisasi
Observasi 1-2 jam

PULANG

RRS Oksigen Nebulisasi IVFD

BERAT
O2, steroid Nebulisasi Hidarasi Aminofilin R ICU (?) 26

2/27/2014

Steroid oral

Serangan asma
Nilai derajat serangan Stabil

(Di luar serangan)


Nilai kelas penyakit Episodik jarang Episodik sering Edukasi dan AVOIDANCE Reliever (+) 2/27/2014 Controller (-)

Asma persisten

Reliever (+) Controller (+)

Reliever (+) 27 Controller (+)

Farmakoterapi
Reliever (pereda): dianjurkan scr inhalasi

Controller (pengendali):
Steroid LABA Leukotrien

2 agonist : inhaler, nebulized, oral Epinephrine : subcutan Theophylline : oral, I.V. Anticholinergic (ipratropium br) : inhaler Steroid : oral, I.M.
: inhaler : inhaler, oral : oral

2/27/2014

PNAA, 2002
28

Kesimpulan:
prevalensi asma anak klasifikasi asma: episodik jarang, episodik sering, persisten Serangan asma: ringan, sedang, dan berat tatalaksana asma anak: kontroversi telah ada konsensus nasional penanganan asma anak
2/27/2014 29

Terapi inhalasi
Pemberian obat secara langsung ke dalam saluran respiratorik melalui hirupan Mengurangi efek samping dosis yg digunakan sangat kecil dibandingkan dg pengobatan parenteral atau per oral
2/27/2014 30

Keuntungan inhalasi
Obat bekerja langsung di sal.respiratorik Awitan kerja cepat Dosis obat kecil Efek samping minimal
Obat dalam bentuk aerosol
2/27/2014 31

Jenis terapi inhalasi


1. Metered Dose Inhaler (MDI) - tanpa spacer - dengan spacer 1. Dry Powder Inhaler (DPI) 2. Nebulizer

2/27/2014

32

MDI

2/27/2014

33

MDI tanpa spacer


Cara pemakaian MDI:
Kanister dikocok, tutup dibuka Inhaler dipegang tegak, ekspirasi maksimal perlahan Mulut kanister diletakkan diantara bibir, bibir dirapatkan, inspirasi perlahan sampai maksimal Pada pertengahan inspirasi kanister ditekan agar obat keluar Tahan nafas 10 detik Berkumur
2/27/2014 34

2/27/2014

35

MDI dengan spacer


Koordinasi pada saat menekan kanister dengan saat penghisapan dapat dikurangi atau bahkan tidak memerlukan koordinasi Untuk anak yang lebih kecil

2/27/2014

36

2/27/2014

37

2/27/2014

38

2/27/2014

39

DPI
Memerlukan inspirasi yang cukup kuat Sulit pada anak kecil, dianjurkan > 5 th Deposisi obat di paru lebih tinggi dari MDI Banyak tersedia: turbuhaler

2/27/2014

40

Turbuhaler
Cara penggunaan: Buka tutup Putar bagian bawah ke kanan (searah jarum jam) sp maksimal Putar balik ke kiri sampai bunyi klik Ekspirasi maksimal Mouth piece letakkan di kedua bibir, katupkan bibir Lakukan hirupan secara cepat dan dalam Tahan nafas 10 detik Hembuskan napas, berkumur

2/27/2014

41

2/27/2014

42

Nebulizer
Mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol scr terus menerus dg tenaga yg berasal dr udara yg dipadatkan atau gelombang ultrasonik

2/27/2014

43

2/27/2014

44

Nebulizer

2/27/2014

45

Jenis alat inhalasi menurut usia


<2 tahun: - nebulizer - MDI dg spacer aerochamber, babyhaler 5-8 tahun:- nebulizer - MDI dg spacer - DPI : diskhaler, turbuhaler > 8 tahun: - Nebulizer - MDI dengan atau tanpa spacer - DPI
2/27/2014 46

2/27/2014

47

2/27/2014

48

2/27/2014

49

You might also like