Professional Documents
Culture Documents
http://www.kalbefarma.com/cdk
International Standard Serial Number: 0125 – 913X
149.
Kesehatan Jiwa
Daftar isi :
2005 2. Editorial
http. www.kalbefarma.com/cdk
4. English Summary
ISSN : 0125 –913X
Artikel
5. Kesehatan Jiwa (Mental Health) di Kehidupan Modern – Kusumanto
Setyonegoro
8. Diagnosis dan Penatalaksanaan Depresi Pascastroke – Nurmiati Amir
14. Gangguan Fungsi atau Perilaku Seksual dan Penanggulangannya –
LS.Chandra
19. Antidepresan Pemicu Disfungsi Seksual – Myrna Yustina
Faces of emotion.
21. Penanganan Psikologik pada Obesitas – Sylvia D. Elvira
24. Diagnosis dan Penatalaksanaan Gangguan Asperger – Theresia Kaunang
32. Aspek Klinik dan Farmakoterapi Anak dengan Gangguan Pemusatan
149 Perhatian / Hiperaktivitas – Yusuf Alam Romadhon
Kesehatan Jiwa
38. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penyalahgunaan NAPZA
(Narkotika, Psikotropika & Zat Adiktif) di Kalangan Siswa SMU –
Raharni, Max J. Herman
44. Pengaruh Pendedahan Morfin terhadap Perilaku Masa Prasapih Mencit
Keterangan gambar : (Mus musculus) Swiss-Webster – Dewi Peti Virgianti,Hana Apsari
Faces of emotion. www.altavista.com Pawestri
49. Konsep Sehat, Sakit dan Penyakit dalam Konteks Sosial Budaya – Sunanti
Z. Soejoeti
53. Respon Terapi Tamoxifen pada Kanker Payudara Lanjut Lokal dengan
Reseptor Estrogen, Reseptor Progesteron dan Mr 29.000 Positif – Azamris
57. L-Ornitin-L-Aspartat (LOLA) Menghindari Blebbing akibat Keracunan E-
tanol pada Hepatosit – Nelson Simanungkalit Pospos
60. Beberapa Temuan yang tak lazim (aneh) selama Bekerja Meneliti Susunan
Kimia Batu Ginjal – Oen Liang Hie
Redaksi
- Prof. Drg. Siti Wuryan A Prayitno, SKM, - Prof. DR. Hendro Kusnoto, Drg, SpOrt.
PELAKSANA
MScD, PhD. Laboratorium Ortodonti
- Sriwidodo WS. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti
Bagian Periodontologi, Fakultas Kedokteran Gigi
TATA USAHA Universitas Indonesia, Jakarta Jakarta
- Dodi Sumarna
- E. Nurtirtayasa
NOMOR IJIN
151/SK/DITJEN PPG/STT/1976 DEWAN REDAKSI
Tanggal 3 Juli 1976
PENERBIT
Grup PT. Kalbe Farma Tbk. - Dr. Boenjamin Setiawan Ph.D - Prof. Dr. Sjahbanar Soebianto
Zahir MSc.
PENCETAK
PT. Temprint http://www.kalbefarma.com/cdk
STRESS RELATIF
anxiety). Dalam kondisi itu, individu akan berkurang dapat bekerja dan berusaha seperti biasa, tetapi
RINGAN
mengalami problem hidup dan penghidupan (problems
efektivitas dan efisiensi hidupnya, banyak upaya dan of life and living). Mereka dapat menyelesaikan
pekerjaannya tidak sesuai dengan yang diharapkan, seolah-olah problem itu sendiri atau dengan orang lain yang dekat
sia-sia belaka. Individu tersebut makin lama makin hidup dengannya untuk mencapai solusi. Mereka dapat
dalam dunia fantasinya dan jika tidak ditangani secara meminta nasihat counsellor.
profesional dapat terjerumus dalam keadaan sakit jiwa (mental
illness).
Pada umumnya individu yang terganggu kesehatan Pasien-pasien dengan problem hidup dan
kehidupan mendesak, memerlukan segera konseling
PSIKOSOMATIK -
STRESS SEDANG
jiwanya terbagi dalam : pada ahli yang terlatih secara ilmiah: clinical
NEUROSIS
1. Pasien-pasien dengan jiwa yang relatif sehat (dapat psychologist, professional mental health nurse,social
bekerja dan berusaha seperti biasa) tetapi mengalami worker, dan ahli sosial lain. Sering mereka langsung
berbagai problem hidup yang kadang-kadang minta bantuan atau pertolongan psikiater (swasta atau
pemerintah) sesuai dengan keinginannya sendiri,
memerlukan orang lain (suami, isteri atau orang • counsellor non-psikiater tidak pernah memberi obat
tua/saudara) untuk mencapai penyelesaian (solusi) • counsellor psikiater dapat meresepkan obat
yang sebaik-baiknya. Mereka dapat meminta nasihat
(counseling) pada seorang profesional: psikiater,
psychologist, educator, social worker, certified nurse dan Pasien dengan kondisi mendesak, atau “tak
STRESS BERAT
profesional lain. Dianjurkan tidak menghubungi ahli terkendali” sering mengeluh konsentrasi menurun ,
(Psikosis)
nujum, dukun magician, dan sejenis karena penge- fokus pikiran kabur, mendengar bisikan (halusinasi)
dan pikiran-pikiran kecurigaan atau menganggap
tahuannya tidak didasarkan atas asas-asas ilmiah modern. dirinya “jahat” (paranoid). Sering mereka sedang atau
2. Pasien neurosis khronis, psikosomatis khronis dan pasien sudah berobat ke dokter atau rumah sakit lain. Mereka
neuropsikiatrik perlu diobati oleh psikiater atau dokter ini dianjurkan segera berkonsultasi dengan psikiater
nonpsikiater yang berpengalaman. dan dirawat.
ABSTRAK
Depresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan sejumlah gejala klinik yang
manifestasinya bisa berbeda pada masing-masing individu. Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders (DSM-IV) merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk menegakkan
diagnosis depresi.
Gejala depresi terdiri dari penurunan mud (mood), gangguan kognitif, vegetatif, retardasi
psikomotor. Ada beberapa bentuk depresi yaitu gangguan depresi mayor (unipolar, bipolar),
gangguan mud spesifik lainnya, gangguan depresi akibat kondisi medik umum atau akibat zat, dan
gangguan penyesuaian dengan mud depresi. Sampai saat ini, penyebab pasti gangguan depresi belum
diketahui. Ada beberapa faktor yang berkrontribusi yaitu faktor stresor psikososial, genetik,
kepribadian, dan biologik.
Pada stroke, gangguan depresi merupakan gangguan emosi yang paling sering ditemukan.
Sekitar 15%-25% pasien stroke dalam komunitas menderita depresi, sedangkan pasien stroke yang
dirawat di rumah sakit, sekitar 30%-40% menderita depresi.
Ada beberapa jenis penatalaksanaan depresi; medikasi, psikoterapi, kombinasi keduanya,
Terapi Kejang Listrik (TKL), terapi cahaya, atau gabungan terapi cahaya dan medikasi. Mengingat
ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan depresi, penatalaksanaan yang komprehensif sangat
diperlukan.
PENDAHULUAN lebih sering pada laki-laki, terutama lelaki usia muda dan usia
Depresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan tua. Penyebab depresi secara pasti, belum diketahui. Faktor-
sejumlah gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda pada faktor yang diduga berperan yaitu peristiwa-peritiwa kehidupan
masing-masing individu. Diagnostic and Statistical Manual of yang bersifat stresor (problem keuangan, perkawinan, pe-
Mental Disorders (DSM)-IV merupakan salah satu instrumen kerjaan, penyakit, dan lain-lain), faktor kepribadian, genetik,
yang digunakan untuk menegakkan diagnosis depresi. Jika dan biologik lain seperti gangguan hormon, keseimbangan
manifestasi depresi muncul dalam bentuk keluhan yang ber- neurotransmiter biogenik amin, dan imunologik(2).
kaitan dengan mud (mood) (seperti murung, sedih, rasa putus Pada stroke, depresi merupakan gangguan emosi yang
asa), diagnosis depresi dapat dengan mudah ditegakkan; tetapi paling sering ditemukan. Sekitar 15%-25% pasien stroke dalam
jika gejala depresi muncul dalam keluhan psikomotor atau komunitas menderita depresi. sedangkan yang sedang dirawat
somatik seperti malas bekerja, lamban, lesu, nyeri ulu hati, di rumah sakit, sekitar 30%-40% menderita depresi.(3) Ganggu-
sakit kepala terus-menerus, adanya depresi yang melatar- an depresi dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Ia
belakanginya sering tidak terdiagnosis. Ada masalah-masalah dapat pula mecetuskan, memperlambat penyembuhan atau
lain yang juga dapat menutupi diagnosis depresi misalnya memperberat penyakit fisik. Selain itu, depresi dapat pula
pasien menyalahgunakan alkohol atau obat untuk mengatasi meningkatkan beban ekonomi.
depresi, atau muncul dalam bentuk gangguan perilaku(1). Depresi perlu diidentifikasi secara dini makin dini penata-
Gangguan depresi sering ditemui. Prevalensi selama laksanaan makin baik prognosisnya. Ada beberapa jenis
kehidupan, pada wanita 10%-25% dan pada laki-laki 5%-12%. penatalaksanaan depresi psikofarmaka, psikoterapi, kombinasi
Sekitar 15% penderita depresi melakukan usaha bunuh diri. keduanya, Terapi Kejang Listrik (TKL), terapi cahaya, atau
Walaupun depresi lebih sering pada wanita, kejadian bunuh diri gabungan terapi cahaya dan psikofarmaka. Mengingat ada
LESI SIRKULASI SEREBRI MEDIA DAN POSTERIOR DEPRESI DAN HENDAYA KOGNITIF
Suatu penelitian dilakukan terhadap 37 pasien dengan lesi Pasien stroke dengan depresi mengalami defisit intelektual
sirkulasi serebri posterior dibandingkan dengan 42 pasien dengan mengobati depresi, defisit intelektualnya membaik.
dengan lesi sirkulasi serebri media. Lesi sirkulasi serebri Hendaya kognitif (penurunan skor Mini Mental State
posterior dibagi lagi menjadi hemisfer temporo-oksipital dan Examination - MMSE), lebih berat pada pasien dengan lesi
lesi batang otak/serebelum. Depresi mayor/minor terjadi pada hemisfer kiri yang mengalami depresi mayor daripada pasien
48% pasien dengan lesi sirkulasi serebri media dan pada 35% dengan lesi yang sama tetapi tidak mengalami depresi
pasien dengan lesi batang otak/serebelum. Setelah enam bulan, sedangkan pada pasien dengan lesi hemisfer kanan tidak
frekuensi depresi 82% pada pasien dengan lesi sirkulasi serebri terlihat adanya perbedaan penurunan fungsi kognitif antara
media dan 20% pada sirkulasi serebri posterior; setelah 1-2 kelompok yang depresi dengan nondepresi. Dengan perkataan
tahun, frekuensi depresi adalah 68% dan 0%. Perjalanan lain, depresi mayor yang dikaitkan dengan stroke hemisfer kiri
depresi di regio batang otak/serebelum lebih pendek. Penemuan terlihat menimbulkan hendaya kognitif yang bermakna.
ini menunjukkan bahwa mekanisme depresi akibat lesi di arteri
serebri media berbeda dengan lesi di batang otak/serebelum. DEPRESI DAN AFASIA
Hal ini karena lesi di batang otak biasanya kecil dan tidak Sekitar 53% pasien afasia mengalami depresi. Penemuan
begitu merusak jaras biogenik amin yang berperan penting ini hampir sama dengan frekuensi depresi mayor atau minor di
dalam memodulasi emosi. antara pasien stroke nonafasia. Frekuensi depresi lebih tinggi
pada pasien afasia motorik daripada afasia global (71%:44%)
LESI HEMISFER KANAN Peneliti lain juga melaporkan bahwa depresi pada pasien afasia
Suatu penelitian terhadap 54 pasien stroke (diagnosis motorik lebih tinggi daripada global (63%:16%)(14). Tingginya
dengan CT-scan) melaporkan bahwa 66% pasien dengan frekuensi depresi pada pasien afasia motorik disebabkan oleh
depresi mayor dan 63% dengan depresi minor mempunyai lesi tingginya kesadaran mereka akan hendaya mereka. Selain itu,
di massa putih (white matter) lobus parietal. Riwayat psikiatrik lesi yang menimbulkan afasia motorik juga menimbulkan
dalam keluarga pasien dengan lesi hemisfer kanan yang depresi. Menegakkan diagnosis depresi pada pasien dengan
menderita depresi, lebih tinggi secara bermakna bila dibanding- defisit pemahaman yang berat agak sulit. Diagnosis dapat
kan dengan pasien dengan lesi di hemisfer kanan yang tidak dibuat berdasarkan perilaku yang dapat diobservasi seperti
depresi(12). kurang tidur, menolak makan, gelisah, agitasi, atau retardasi,
dan adanya pemeriksaan DST positif.(15)
FAKTOR RISIKO PREMORBID DAN DEPRESI
Meskipun lesi anterior kiri dan posterior kanan ber- MEKANISME TERJADINYA DPS
hubungan dengan depresi pascastroke, tidak semua pasien Penyebab pasti belum diketahui. Ada dugaan DPS
dengan lesi ini menjadi depresi. Pasien depresi lebih sering disebabkan oleh disfungsi biogenik amin. Badan sel serotoni-
mempunyai riwayat keluarga atau pribadi menderita depresi nergik dan noradrenergik terletak di batang otak dan ia
dibandingkan dengan pasien nondepresi; lokasi bukanlah faktor mengirim proyeksinya melalui bundel forebrain media ke
tunggal dalam terjadinya depresi pascastroke. Adanya atrofi korteks frontal. Lesi yang mengganggu korteks prefrontal atau
subkorteks, riwayat keluarga dan pribadi menderita depresi ganglia basalis dapat merusak serabut-serabut ini. Ada dugaan
sebelum stroke merupakan faktor yang berperan dalam DPS disebabkan oleh deplesi serotonin dan norepinefrin akibat
terjadinya depresi pascastroke(13). lesi frontal dan ganglia basalis(16). Respons biokimia terhadap
Pasien dengan lesi hemisfer kanan yang berkembang lesi iskemik bersifat lateralisasi. Lesi hemisfer kiri menyebab-
menjadi depresi mayor setelah stroke mempunyai riwayat kan penurunan biogenik amin tanpa adanya kompensasi pe-
keluarga menderita gangguan psikiatrik lebih tinggi dibanding- ninggian regulasi serotonin akibatnya, gejala depresi dapat
kan dengan yang tidak depresi. Ini menunjukkan bahwa faktor muncul. Sebaliknya lesi hemisfer kanan menyebabkan pe-
genetik juga ikut berperan dalam terjadinya depresi ninggian regulasi serotonin (karena mekanisme kompensasi)
pascastroke(12). yang bersifat protektif terhadap depresi.
Antikonvulsan 1. Akiskin HS. Mood disorder; introduction and overview. Dalam: Sadock
Juga sama baiknya dengan lithium untuk mengobati BJ, Sadock VA (eds.) Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of
kondisi akut, meskipun kurang efektif untuk pemeliharaan(1,11). Psychiatry, 7th ed, Philadelphia: Lippincott, Williams & Wilkins, 1999,
Antidepresan dan lithium dapat dimulai bersama-sama dan 1284-98
2. Blazer DG, Kessler RC, McGonagle KA. The prevalence and distribution
lithium diteruskan setelah remisi. of major depression in a national community sample: the National
Pasien psikotik, paranoid atau sangat agitasi membutuhkan Comorbidity Survey. Am J Psychiatr. 1994;151:979-86.
antipsikotik, tunggal atau bersama-sama dengan antidepresan, 3. Fricchione G, el-Chemali Z, Weilburg JB, Murray GB. Neurology and
lithium antipsikotik atipik juga terlihat efektif. Microsurgery. Dalam: Wise MG, Rundell JR, (eds). Textbook of
Consultation-Liaison Psychiatry, Psychiatry in the Medically Ill.
Terapi Kejang Listrik (TKL) American Psychiatric Publ., Inc, Washington DC, London, England, 2nd
ed., 2002; hal. 679-700.
Mungkin merupakan terapi pilihan bila : 4. Nierenberg AA, Alpert JE, Pava J. Course and treatment of atypical
a. Obat tak berhasil depression. J Clin Psychiatr. 1998;59(suppl 18);5-9.
b. Kondisi pasien menuntut remisi segera (misalnya; bunuh 5. Lewy AJ, Bauer VK, Cutler NL. Morning vs evening light treatment of
diri yang akut). patients with winter depression. Arch Gen Psychiatr. 1998;55:890-96.
6. Robinson RG, Starkstein SE. Neuropsychiatric Aspect of Cerebrovascular
c. Pada beberapa depresi psikotik. Disease. Dalam: Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of
d. Pada pasien yang tak dapat mentoleransi obat (misalnya Psychiatry, 7th ed, Sadock BJ, Sadock VA, (eds.), Philadelphia,
pasien tua yang berpenyakit jantung). Lebih dari 90% Lippincott, Williams & Wilkins, 1999, 242-50
pasien memberikan respons. 7. Lipsey JR, Spencer WC, Rabin PV. Phenomenological comparison of
postsroke depression and functional depression. Am J Psychiatr. 1986;
143:527-29.
Latihan fisik 8. Kennedy SH, Javanmard M, Vaccarino FJ. A review of functional
Lari dan renang dapat memperbaiki depresi, dengan neuroimaging in mood disorders: positron emission tomography and
mekanisme biologis yang belum dimengerti dengan baik(1). depression. Can J Psychiatr. 1997;42:467-75.
9. Robinson RG, Starr LB, Kubos KL. A two-year longitudinal study
poststroke mood disorder: findings during the initial evaluation. Stroke
KESIMPULAN 1983;14:736-41.
Depresi merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan 10. Robinson RG, Bolduc PL, Price TR. Two-year longitudinal study of
sejumlah gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda pada poststroke mood disorder: diagnosis at one and two years. Stroke
masing-masing individu. Diagnostic and Statistical Manual of 1987;18:837-43.
11. Robinson RG, Price TR. Comparison of cortical and subcortical lesions in
Mental Disorders (DSM-IV) merupakan salah satu instrumen the production of poststroke mood disorder. Brain, 1987; 110;1045-59.
yang digunakan untuk menegakkan diagnosis depresi. 12. Soares JC, Mann JJ. The anatomy of mood disorders—review of
Gejala depresi terdiri dari penurunan mood, gangguan structural neuroimaging studies. Biol Psychiatr. 1997;41:86-106.
kognitif, vegetatif, retardasi psikomotor. Ada beberapa bentuk 13. Starkstein SE, Robinson RG, Price TR. Comparison of patients with and
without post-stroke major depression matched for size and location of
depresi yaitu gangguan depresi mayor (unipolar, bipolar), lesion. Arch Gen Psychiatr 1988,45: 247-55.
gangguan mood spesifik lainnya,gangguan depresi akibat 14. Signer S, Cummings JL, Benson DF. Delusion and mood disorders in
kondisi medik umum atau akibat zat, dan gangguan penyesuai- patients with chronic aphasia. J Neuropsychiatr Clin. Neurosciences,
an dengan mood depresi. Sampai saat ini, penyebab pasti 1989;1:40-5.
15. Ross ED, Gordon WA, Hibbart M. The dexamethasone suppression test,
gangguan depresi belum diketahui. Ada beberapa faktor yang post-stroke depression, and the validity of DSM-II-based diagnostic
berkrontribusi yaitu faktor stresor psikososial, genetik, ke- criteria. Am J Psychiatr. 1986;38;1344-30
pribadian, dan biologik. 16. Robinson RG, Strarr LB, Kubos KL. Mood disorders in stroke patients:
Pada stroke, gangguan depresi merupakan gangguan emosi importance of lesion location. Brain 1989;107: 81-93.
17. Jorgensen MB, Dam H, Bolwig TG. The efficacy of psychotherapy in
yang paling sering ditemukan. Sekitar 15%-25% pasien stroke non-bipolar depression: a review. Acta Psychiatr Scand 1998;98:1-13.
dalam komunitas menderita depresi. sedangkan pasien stroke 18. DeRubies RJ, Gelfand LA, Tang TZ. Medications versus cognitive
yang sedang dirawat di rumah sakit, sekitar 30%-40% men- behavior therapy of severely depressed outpatients: meta-analysis of four
derita depresi. randomized comparisons. Am J Psychiatr. 1999;156:1007-13.
Penanganan Psikologik
pada Obesitas
Sylvia D. Elvira
Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta,Indonesia
PENDAHULUAN dengan kriteria diagnosis Gillberg & Gillberg (1989) atau de-
Gangguan Asperger merupakan salah satu jenis gangguan ngan kriteria ICD-10 terlihat meningkat. Gillberg & Gillberg
dari kelompok gangguan perkembangan pervasif(1-3). Dalam memperkirakan 0,26%(14).
DSM IV kategori ini meliputi gangguan autistik, gangguan Pada tahun 1991 suatu penelitian menyebutkan prevalensi
Rett, gangguan disintegrasi pada anak, gangguan Asperger dan gangguan Asperger 2,6-3 setiap 1000 anak(11). Menurut
gangguan perkembangan pervasif yang tidak ditentukan penelitian suatu populasi 3,6-7,1 dalam 1000 anak dengan
(pervasive developmental disorder not otherwise specified)(4-6). rentang usia 7-16 tahun (Ehler & Gillberg, 1993)(3,8,15). Di RS
Tulisan asli tentang gangguan Asperger pertama kali Broadmoor, sebuah rumah sakit khusus, prevalensi gangguan
dipublikasikan di Jerman oleh Hans Asperger (1942)(7-9). Asperger mencapai 1,5%(15). Wolf dkk (1991) menemukan 3-
Asperger menggambarkan 4 anak yang mengalami kesulitan 5% kasus skizoid mirip dengan gangguan Asperger(8).
integrasi sosial dalam kelompoknya. Ia menyebutkan kondisi Wing (1978) mengatakan bahwa gangguan Asperger me-
ini sebagai “autistic psychopathy”, yang menunjukkan suatu nunjukkan rasio laki-laki : perempuan 15:4, sedangkan menurut
gangguan kepribadian dengan ditandai oleh isolasi sosial(10-13). Wolff & Barlow(1979) rasio laki-laki : perempuan adalah
Dengan meningkatnya jumlah kasus autisme dalam tahun- 9:1(9). Kepustakaan lain (1981) mengatakan 10-15:1. Ehler dan
tahun terakhir ini, terlihat meningkat pula angka kejadian Gillberg (1993) menyebutkan 4:1(8). Prevalensi gangguan
gangguan Asperger, karena gangguan ini termasuk dalam Asperger pada anak usia 7-16 tahun adalah 0,71 % ; laki-laki
spektrum autistik. Pada awalnya, di Indonesia sangat jarang 0,97% dan perempuan 0,44%(15).
klinikus mendiagnosis gangguan Asperger, bahkan hampir
tidak ada. Akan tetapi beberapa tahun terakhir ini mulai ada ETIOLOGI
beberapa kasus gangguan Asperger yang terdiagnosis, Etiologi gangguan Asperger masih menjadi perdebatan(16).
demikian juga seperti yang terlihat dalam media massa dan Gangguan Asperger merupakan kondisi yang termasuk dalam
website. Namun demikian belum ada data di RSUPN Cipto spektrum autisme, sehingga kepustakaan menyebutkan bahwa
Mangunkusumo Jakarta. Sangatlah penting mengetahui dan etiologinya sama(10). Beberapa kepustakaan mengatakan bahwa
menyegarkan kembali ingatan tentang gangguan Asperger agar etiologinya terkait dengan genetik dan kerusakan otak(17-20).
memudahkan klinikus mendiagnosis gangguan ini. Tulisan ini Sedangkan Ciaranello dan Ciaranello (1995) membagi etiologi
berusaha membahas gangguan Asperger secara singkat. gangguan Asperger ke dalam dua tipe yaitu genetik dan non
genetik(3).
DEFINISI
Gangguan Asperger ditandai dengan gangguan dalam
interaksi sosial dan terhambatnya perhatian serta perilaku Tipe genetik.
seperti yang terlihat pada autisme, tetapi tidak ada kelambatan Etiologi genetik berhubungan dengan kontrol gen pada
dalam berbicara dan berbahasa reseptif, perkembangan perkembangan otak(3). Hubungan genetik antara autisme dan
kognitif, ketrampilan menolong diri sendiri, atau keingintahuan gangguan Asperger dapat digambarkan sebagai berikut: anak
terhadap lingkungan(1). yang menderita gangguan Asperger seringkali ayahnya me-
miliki kesulitan dalam interaksi sosial(1). Terdapat beberapa
EPIDEMIOLOGI laporan adanya transmisi keluarga pada gangguan Asperger.
Menurut Volkmar, prevalensi gangguan Asperger adalah 1 Gillberg mengatakan terdapat patologi “Asperger Syndrome-
di antara 10.000(1). Kepustakaan lain menyebutkan 20-25 setiap like” pada anggota keluarga terdekat dari penderita gangguan
10.000 orang anak(5). Angka kejadian gangguan Asperger Asperger(8). De Long & Dwyer menemukan gangguan Asperger
ABSTRAK
Algoritma Klinik
1
Klinisi di pelayanan primer:
pertimbangkan GPP/H pd anak yg datang
Anak usia 6-12 th datang dengan orang tua dg keluhan sbb:
atau guru yang memprihatinkan prestasi • Tak dapat duduk tenang/hiperaktif
akademik yang rendah dan/atau perilaku • Kurang atensi/konsentrasi yg buruk
khusus ATAU klinisi menilai /tampak spt tdk mendengarkan/melamun
kondisi-kondisi ini selama skrining • Bertindak tanpa berfikir/impulsif
kesehatan • Problem perilaku
Penilaian di keluarga:
Penilaian anak oleh klinisi di • Pencatatan elemen khusus dgn wawancara atau
pelayanan primer meliputi: gunakan cbecklist GPP/H:
• Ax dan Pmx baku • Pencatatan harus meliputi
2
• Pmx neurologik o inatensi; hiperaktivitas dan impulsivitas dalam
• Penilaian di keluarga 2 situasi/lebih
• Penilaian di sekolah o usia onset
o lamanya gejala
o derajat hendaya fungsional
Memenuhi
kriteria GPP/H Penilaian di Sekolah:
DSM IV harus • Penilaian elemen khusus
meliputi apakah o inatensi ; hiperaktivitas dan impulsivitas
gejala • Gunakan checklist (btk singkat) perilaku GPP/H
berpengaruh • Ax dari guru meliputi
secara fungsional o perilaku dalam kelas
dan pd performa o pola belajar
dalam 2 situasi o intervensi dalam kelas
/lebih dalam 6 bl o derajat hendaya fungsional
terakhir • Bukti pekerjaan di sekolah
3
o kartu laporan
o sampel pekerjaan sekolah
Tidak
Tidak
Kondisi yg
berhubungan/menyer-
tai) dpt meliputi:
• Ggn belajar/bahasa
• ODD
• Ggn perilaku
• Anxietas
• Depresi
• Kondisi lain 9
12
Apakah terdapat kondisi Nilai kondisi yg
Ya menyertai
yg berkaitan
Tidak
13
10 15
Kondisi yg Dx GPP/H &
Diagnosis GPP/H menyertai dpt Ya kondisi yg
dikonfirmasi? menyertai
11 Tidak
16
14
Edukasi orang tua/
pasien dan terapi Edukasi orang tua/
Kembali ke box 10 pasien dan terapi
Tabel 3. Psikostimulansia yang umumnya diresepkan untuk terapi GPP/H pada pasien
pediatri; sediaan yang tersedia dan strategi penentuan dosis yang dianjurkan*
Neuroleptik KEPUSTAKAAN
Neuroleptik potensi rendah seperti thioridazine dan
chlorpromazine, juga potensi tinggi seperti haloperidol mampu 1. Goldman LS et al. Diagnosis and Treatment of Attention
Deficit/Hyperactivity Disorder in Children and Adolescent. Council
menurunkan perilaku disruptif (mengganggu) dalam penelitian Report. JAMA 1998; 279: 14
terkontrol. Akan tetapi karena efek sampingnya dan kenyataan 2. Biederman J. Attention Deficit/ Hyperactivity Disorder: A Life Span
bahwa stimulansia lebih efektif ketimbang antipsikotik, neuro- Perspective. J. Clin. Psychiatr. 1998; 59 (Suppl 7) : 4-12
leptik tidak dianjurkan pada GPP/H tanpa komplikasi(5). 3. Inu Wicaksono. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas.
Manifestasi Klinis dan Penatalaksanaanya dalam: Seminar Kesulitan
Rapley dan kawan-kawan melakukan penelitian deskriptif Belajar Bukan Halangan untuk Berprestasi pada Kasus Anak dengan
mengenai pola diagnosis dan terapi pada 223 anak GPP/H GPP/H. PPPTKA dan Kandepdiknas Jogjakarta, Februari, 2000.
berusia 1-3 tahun dari data klaim Medicaid Michigan. Lebih 4. American Academy of Pediatrics Clinical Practice Guideline. Diagnosis
dari separuhnya menerima pengobatan psikotropik (57%), and Evaluation of the Child with Attention Deficit/Hyperactivity
Disorder. Pediatrics 2000; 105 (5).
hanya sedikit yang mendapat layanan psikologis (27%). Dua 5. Findling RL, Dogin JW. Psychopharmacology of ADHD. Children and
puluh dua obat psikotropik yang berbeda telah digunakan, 46% Adolescents. J. Clin. Psychiatr. 1998 ; 59 (Suppl 7) : 42-8.
menggunakan lebih dari 1 obat psikotropik, 30% dengan 6. Biederman J. Psychopharmacology. in: Wiener JM (ed.). Textbook of
kombinasi yang digunakan secara bersamaan dan 44% kombi- Child &Adolescent Psychiatry. American Psychiatric Press, 1991.
7. Rappley MD et al. Diagnosis of Attention Deficit/Hyperactivity Disorder
nasi yang digunakan secara berurutan. Obat-obat psikotropik and Use of Psychotropic Medication in Very Young Children. Arch
yang digunakan dapat dilihat pada tabel 5. Pediatr Adolesc Med. 1999; 153.
PENDAHULUAN kunjungan pasien rawat jalan maupun rawat inap korban napza
Masalah penyalahgunaan napza telah mengkhawatirkan, cenderung meningkat. Baik pasien rawat jalan maupun rawat
yang jika tidak segera ditanggulangi merupakan ancaman bagi inap sebagian besar berpendidikan SLTA (38% untuk rawat
kesejahteraan generasi yang akan datang. Penanggulangan jalan dan 42,5% untuk rawat inap). Sebagian besar (78,1%)
secara preventif harus dimasyarakatkan dengan berbagai upaya. berusia 15–24 tahun. Jenis napza yang digunakan sangat ber-
Penyalahgunaan napza (narkotika, psikotropika & zat variasi, di antaranya opiat, ganja, amfetamin, sedatif hipnotik,
adiktif) adalah pemakaian obat secara terus-menerus atau inhalansia, alkohol, kokain, atau multipel(3).
sekali-sekali secara berlebihan, serta tidak menurut petunjuk Dari hasil penelitian terhadap siswa SMU di Jakarta Timur
dokter. Penyalahgunaan obat tersebut dapat menimbulkan diketahui pengetahuan siswa terhadap narkoba, sikap, peng-
gangguan baik badan maupun jiwa seseorang, diikuti dengan awasan orang tua, hubungan dengan orang tua responden
akibat sosial yang tidak diinginkan(1). berpengaruh terhadap risiko penyalahgunaan napza (4).
Korban penyalahgunaan napza di Indonesia akhir-akhir ini Sekolah merupakan lingkungan formal kedua yang besar
cenderung makin meningkat dan tidak hanya terbatas pada pengaruhnya terhadap perkembangan kepribadian anak.
kelompok masyarakat mampu tetapi telah merambah ke Sekolah tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan dan
kalangan masyarakat kurang mampu baik di perkotaan maupun ketrampilan, setiap sekolah mempunyai kebudayaan sendiri
pedesaan dan melibatkan tidak hanya pelajar SMU dan yang unik berupa aturan, tata tertib, dan kebiasaan yang
mahasiswa tetapi juga pelajar SD(2). mempengaruhi proses dan cara belajar anak. Dengan demikian
Narkotika adalah bahan yang diperoleh dari opium kurikulum dan peraturan sekolah mempengaruhi kepribadian
mentah (getah yang membeku) dari buah tanaman Papaver anak(5). Di sekolah yang tidak baik dan terutama muatan
somniverum L dan telah mengalami proses pengolahan tertentu pendidikan agama dan budi pekertinya minimal, jumlah murid
(morfin, candu, heroin) selain itu petidin, kokain, ganja juga yang terlibat tawuran dan penyalahgunaan obat lebih banyak
tergolong bahan narkotika (1). Psikotropika adalah beberapa dibandingkan dengan di sekolah yang kondusif(6).
obat atau zat tertentu yang dapat disalahgunakan dan dalam Dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan napza perlu
keadaan tertentu bisa menimbulkan ketergantungan (adiktif) dilakukan melalui pola pre-emptif, preventif, represif,
misalnya fenobarbital, diazepam, benzodiazepin, amfetamin (1). treatment dan rehabilitasi serta pola peningkatan partisipasi
Zat adiktif lain adalah nikotin dalam rokok, etanol dalam masyarakat melalui Siskamtibmas Swakarsa(7).
minuman beralkohol dan pelarut lain yang mudah menguap
seperti bensin dan lain-lain. Faktor -faktor yang berhubungan dengan penyalahgunaan
Penyalahgunaan napza merupakan penyakit endemik zat pada remaja
masyarakat modern, penyakit kronik yang berulangkali Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menyalah-
kambuh dan merupakan gangguan mental adiktif. Semua zat gunakan napza meliputi faktor individu (personal) dan faktor
yang termasuk napza menimbulkan adiksi (ketagihan) yang lingkungan. Penerimaan masyarakat, keadaan lingkungan yang
pada gilirannya berakibat ketergantungan. mis kin atau serba kurang dan patologi individual dapat me-
Berdasarkan data Rumah Sakit Ketergantungan Obat nambah kemungkinan penyalahgunaan zat(1). Faktor kepri-
(RSKO) di Jakarta, dalam kurun waktu 4 tahun (1997-2000) badian, teman sebaya dan pengaruh orang tua berpengaruh kuat
Keterangan :
(*) = berbeda nyata dengan kontrol, PND=post natal day
2. Perkembangan Kemampuan Mengangkat badan dan Pengamatan deskriptif memperlihatkan tidak satupun yang
Anggota Belakang berbeda dengan kontrol. Hal tersebut terjadi karena morfin
tidak merusak korteks sensorik serebrum karena di daerah itu
Tabel 3. Persentase keberhasilan anak mencit dalam uji kemampuan
mengangkat badan pada tiap dosis (%) tidak terdapat reseptor opiat. Selain itu, pemberian morfin
dilakukan pada saat neurulasi, saat organ belum terbentuk
Hari sehingga morfin tidak mengganggu pembentukan organ-organ
Dosis
7 8 9 10 11 12 13 14
Kontrol 0 0 0 11 44 50 83 100
sensorik.
2,8 mg/kg 0 5.6 11 22 44 89 100 100
bb/hari Tabel 5. Rata-rata perkembangan berat badan anak mencit PND-4,7,14,21
5,6 mg/kg 0 17 28 50 61 100 100 100
Berat badan (g)
bb/hari Dosis
PND-1 PND-4 PND-7 PND-14 PND-21
9,8 mg/kg 0 22 39 56 72 100 100 100 Kontrol 1.46 2.94 4.50 6.84 10.37
bb/hari 2,8 mg/kgbb./hari 1.51 3.01 4.53 6.61 10.02
5,6 mg/kgbb./hari 1.32 2.61 4.03 5.93 9.31
Tabel 3 menunjukkan peningkatan persentase kemampuan 9,8 mg/kgbb./hari 1.24 2.46 3.83 5.67 8.91
mengangkat badan dari hari ke hari pada semua perlakuan,
keberhasilan mengangkat badan terjadi lebih awal pada anak Uji statistik data tabel 5 menunjukkan berat badan anak
mencit yang diberi morfin di antaranya memanjat(2). mencit berbeda nyata dengan kontrol pada dosis 5,6
mg/kgbb./hari dan 9,8 mg/kgbb./hari. Ini berarti morfin dapat
C. Uji Kemampuan Sensorik lebih menurunkan berat badan dibandingkan dengan kontrol.
Morfin berpengaruh langsung menghambat pertumbuhan fetus,
Tabel 4. Perkembangan Kemampuan Sensorik Anak Mencit (n=72) selain itu zat asing selain morfin dapat menyebabkan malnutrisi
karena mengganggu aliran darah yang menuju fetus sehingga
Dosis (mg/kg bb./hari)
Jenis Uji 0 menghambat pertumbuhan dan berat badan fetus(17).
2,8 5,6 9,8
(Kontrol)
Uji Penglihatan
61 % 50 % 50 % 44 %
KESIMPULAN
- PND-14 1. Pemberian morfin dosis subletal pada masa kebuntingan
100 % 100 % 100 % 100 %
- PND-15
menyebabkan penyimpangan perilaku masa prasapih dan
Uji Pendengaran
- PND-13
56 % 56 % 61 % 56 % penurunan berat badan anak mencit Swiss-Webster.
89 % 94 % 89 % 89 % Penyimpangan yang berbeda nyata dengan kontrol
- PND-14
100 % 100 % 100 % 100 %
- PND-15 ditemukan pada uji refleks (membalikkan tubuh,
Uji Penciuman menghindari jurang, dan geotaksis negatif) dan pada uji
100 % 100 % 100 % 100 %
- PND-21
motorik (kemampuan berenang dan mengangkat anggota
ABSTRAK
Kanker payudara stadium lanjut lokal (III B) menduduki tempat teratas di Indonesia yang
penanganan primernya dengan radiasi dan penanganan sekunder secara hormonal sistemik.
Pengobatan hormonal reseptor estrogen dan reseptor progesteron belum memberikan hasil
maksimal, untuk itu diupayakan parameter lain yang dikenal dengan Mr 29.000.
Telah dilakukan penelitian secara uji klinik acak terkontrol, dengan pemeriksaan Estrogen
reseptor positif, Progesteron reseptor positif dan Mr 29.000 positif, pada penderita kanker
payudara lanjut lokal stadium III B, yang mendapat terapi Tamoxifen. Kemudian dinilai hasil
terapi setelah 3 bulan, apakan responnya lebih baik atau tidak.
Penelitian ini melibatkan 42 kasus kanker payudara lanjut lokal. Jumlah penderita
premenopause sama dengan penderita postmenopause, ER(+) ditemukan 11kasus, dan ER (–) 31
kasus. Dan Mr 29.000 (+) 7 kasus dari 11 kasus ER (+). Hanya 5 kasus yang memenuhi syarat
untuk penelitian, karena itu penelitian ini hanya deskriptif saja, penelitian perlu dilanjutkan
dengan kriteria yang lebih terarah dengan umur penderita 50 tahun atau lebih, sampel diperbesar
lebih dari 30 kasus dan waktu penelitian minimal tiga tahun. Kesimpulan pada penelitian ini
belum dapat diambil oleh karena jumlah kasus yang sedikit.
Kata kunci : kanker payudara lanjut lokal, reseptor estrogen, reseptor progesteron, Mr 29.000.
( Sambungan Halaman 4 )
English Summary
L-ORNITHIN-L-ASPARTATE (LOLA) SOME UNUSUAL FINDINGS DURING Our analysis revealed that the
PREVENTS BLEBBING IN KIDNEY STONES ANALYSIS stone was formed around a rubber
HEPATOCYTES CAUSED BY ETHANOL eraser usually attached at the top
EXPOSURE Oen Liang Hie of a pencil. The patient could not
recall when he used that kind of
Nelson Simanungkalit Pospos Professor emeritus, Department of pencil during childhood.
Biochemistry, Faculty of Medi- 2. A bladder stone the size of a
Board of Technologial Research cine, University of Indonesia, tennis ball.
and Application, Jakarta, Jakarta, Indonesia. Analysis revealed that the stone
Indonesia Some experiences during urinary was formed around a roll of
stone analysis are presented. gauze, left behind by a surgeon
Freshly isolated hepatocytes Among them are : who operated on the patient years
exposed to ethanol 0,65 mol/l, 1. A stone removed from the back ago for prostate hypertrophy.
produced blebs on cell surfaces. part of the nose of a young man
Blebs formation can be totally of about 20 year-old. No pain was Cermin Dunia Kedokt. 2005 ; 149 : 60 -61
prevented by 30 min aminoacid reported, only a feeling of some olh
LOLA preincubation. obstruction of his airway.
L-Ornitin-L-Aspartat (LOLA)
Menghindari Blebbing akibat
Keracunan Etanol pada Hepatosit
Nelson Simanungkalit Pospos
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta Indonesia
ABSTRAK
Isolat sel hati tikus segar bila dipapari etanol dengan konsentrasi 0,65 mol/l akan menimbul-
kan terbentuknya blebs di permukaan sel. Bila asam amino LOLA diinkubasikan lebih dulu
selama 30 menit baru setelah itu dipapari etanol, pembentukan blebs dapat dihindari.
Tabel 1.
Rumus LOLA
Nama Kandungan
Penggunaan
Obat Asam Amino
Sulfolitruw L-Serin, Methionin Hepatokholesistopati kronis. Sementara itu dilaporkan pula, bahwa LOLA dapat
Hepa-Merz LOLA Gangguan penyakit hati akut dan
menghindari terjadinya coma hepaticum akibat Amoniak,
kronis dengan hiperammonemi. dimana terjadi peningkatan ekskresi Urea yang signifikan(8).
Leberam Arginin Gangguan fungsi hati dgn atau Pemberian lebih dulu LOLA pada tikus percobaan meningkat-
tanpa hiperammonemi. kan metabolisme, terlihat dari bertambahnya stamina berenang
Rochmalat Arginin Hiperammonemi.
tikus tikus tsb(9,10 ).
Hepasteril Arginin Hepatitis kronis. Penelitian ini bertujuan menguji efek proteksi LOLA
Polilevo Arginin-HCl terhadap keracunan etanol pada isolat sel hati tikus
PENDAHULUAN lihat bahwa benda tersebut bukan berasal dari seekor serangga.
Beberapa waktu yang lampau, ketika masih aktif di bagian Setelah dicuci bersih maka warna menjadi kurang hitam, akan
Biokimia FKUI Jakarta, kami telah melakukan analisis kimia tetapi tidak dapat ditemukan tanda-tanda pengenal asalnya.
komponen penyusun batu di sistem traktus urinarius. Batu yang Oleh karena kerasnya bagian luar,maka kami berusaha
telah diteliti berasal dari yang keluar secara spontan maupun membelah benda tersebut agar dapat melihat bagian tengahnya
yang dikeluarkan melalui tindakan pembedahan ( MKI 38, 155 - dan memperoleh bahan agar dapat dianalisis susunan kimianya.
158, 1988 ). Bagian luar yang keras dan berperan sebagai pembungkus memang
Batu tersebut selain datang dari RSCM-FKUI juga datang tersusun dari garam kalsium (Ca) hingga pantas disebut batu. Batu
dari rumah sakit lain dan juga atas permintaan perseorangan. tersebut dicoba dibelah dengan gergaji kecil dan tipis yang
Analisis kimiawi komponen batu ginjal dilakukan dengan tujuan lazim dipakai untuk membuat huruf atau gambar dari kayu
agar diketahui susunannya, seperti urat, oksalat atau fosfat. triplek. Sewaktu gergaji mendekati bagian tengah, dirasakan
Dengan pengetahuan ini dokter atau pasien dapat mengambil sulit bergerak leluasa terasa gergaji tersebut terjepit. Hal
langkah-langkah, misalnya dengan mengubah diet, sehingga seperti ini tak pernah kami alami sebelumnya. Dengan susah
mengurangi kemungkinan terulang kembali pembentukan batu payah pemotongan dengan gergaji diteruskan sehingga benda
(rekurensi). terbelah dua. Terlihat bagian tengah "batu" bersifat kenyal seperti
Selama kegiatan tersebut pernah diterima permintaan analisis karet. Dengan mengambil sedikit bahan bagian tengah dan
batu bukan hanya berasal dari traktus urinarius, tetapi juga membakarnya maka tercium bau sangit yang mengingatkan
berasal dari organ lain seperti kandung empedu. Juga pernah seperti karet dibakar; berarti terdapat elemen sulfur atau belerang.
terjadi permintaan analisis sebuah batu dari seorang "penderita" Apa mungkin benda ini berasal dari karet? Kemudian saya
yang berhasil dikeluarkan dari tubuh oleh seorang "pintar", akan teringat akan salah satu cara yang kami pergunakan sewaktu
tetapi terbukti bahwa batu tersebut hanya sebuah batu kali biasa. masih kecil yaitu bila hendak membuat sebuah bola bekel yang
telah mengeras menjadi lunak kembali, yaitu dengan merendam-
ILUSTRASI KASUS nya dalam minyak tanah.
Berikut akan diuraikan beberapa temuan yang tidak lazim
atau aneh selama analisis rutin di atas: Catatan: Karet yang dipakai dalam pembuatan bola bekel adalah
A. Pada suatu hari seorang dokter bagian Telinga Hidung karet yang telah mengalami vulkanisasi yang berarti karet telah
Tenggorakan (THT) RSCM-FKUI mengirim surat dengan direaksikan dengan sulfur untuk memperoleh elastisitas (daya
permintaan analisis susunan batu yang berhasil dikeluarkan pantul) karet yang diinginkan. Hasil rendaman potongan benda
dari bagian dalam hidung pasien laki-laki berumur kurang tersebut dalam minyak tanah selama satu malam, membuat
lebih 20 tahun. Pada surat tersebut juga diberi keterangan benda menjadi besar dan juga menjadi lebih kenyal seperti karet.
bahwa penderita hanya mengeluh tentang rasa tersumbat
pada salah satu saluran pernapasannya tanpa disertai rasa Kesimpulan
nyeri. Tak dapat diingat olehnya hal-hal yang dapat Inti dari batu hidung yang diteliti memang berasal dari
menerangkan kehadiran benda tersebut di dalam hidungnya. karet. Bagaimana menerangkan ini? Hasil pemikiran kami
adalah karet di bagian tengah batu berasal dari karet penghapus
Analisis yang terdapat di ujung pensil (gb. 1). Memang dapat diingat
Benda yang berhasil dikeluarkan oleh dokter THT tersebut oleh penderita bahwa pada masa kecilnya, ia menggunakan
keras seperti batu berbentuk agak bulat, berdiameter kurang pensil dengan karet penghapus di ujungnya. Diperkirakan
lebih 1 cm, berwarna hitam, dan tidak berbau busuk. Jelas ter - sewaktu memasukkan ujung pensil ke dalam liang hidung, ujung
Penjelasan
Sebagai mekanisme pertahanan, tubuh akan membungkus
atau melapisi benda tersebut dengan menggunakan lapisan atau
endapan berunsur kalsium sehingga akhirnya terbentuk batu.
KESIMPULAN
Kedua uraian tersebut mengingatkan kita akan berita yang
dimuat dalam surat kabar tentang ditemukannya sebuah mumi
yang tertinggal selama 26 tahun di dalam perut seorang wanita.
Dalam kalangan ahli kebidanan, hal ini disebut lithopaedion.
Sebagai seorang yang menggeluti ilmu biokimia, perlu
disampaikan kepada pembaca bahwa elemen kalsium di dalam
tubuh yang sudah memiliki berbagai fungsi, masih juga dapat
bekerja sebagai pelapis benda asing di dalam tubuh.
Innogene Kalbiotech, anak perusahaan PT Kalbe Farma untuk Seminar BTXA, Jakarta 10 Agustus
menembus pasar dunia, Jakarta 29 Juli 2005 2005
Tidak hanya unggul dalam negeri saja (saat ini "KLBF" adalah Menurut dr Juan P Sanchez ahli bedah
perusahaan farmasi terbesar di Bursa Efek), PT Kalbe Farma bercita- plastik dan rekonstruksi dari Makati
cita menembus pasar dunia. Caranya adalah menciptakan produk- Medical Center Filipina, hal-hal yang perlu
produk baru (paten internasional). Jadi bangsa Indonesia bisa bangga diperhatikan dalam penggunaan produk
bahwa nantinya akan lahir obat-obatan farmasi original yang kecantikan antara lain: sudah terdaftar pada
diproduksi oleh PT Kalbe Farma. Melalui Innogene Kalbiotech, Kalbe badan otoritas suatu negara dan
Farma akan menjadi drug development company dengan fokus pada kredibilitasnya. Selama kurang lebih 4
clinical development. Demikian hasil Press Conference di Kantor jam, dokter ahli bedah plastik dan penulis
Marketing PT Kalbe Farma, Jumat 29 Juli 2005, yang diikuti dengan buku “Bagaimana Komunikasi Efektif dengan Pasien“, menjelaskan
acara penandatanganan kerjasama dengan perusahaan Recombio pada hal-hal yang berhubungan dengan BTXA® (toksin clostridium
Senin 1 Agustus 2005 (tampak dalam foto: Peserta dari acara botulinum tipe A), produk bioteknologi PT Kalbe Farma. Moto yang
penandatanganan co-developement agreement Innogene Kalbiotech digunakan adalah Goodbye Wrinkles.
dengan Recombio untuk produk vaksin kanker dengan kode 1E10).
Presentasi Buku Terbitan Baru UI: Komunikasi Dokter dengan
Kalbe Farma Dinner Symposium, Solo 23 Juli 2005
Kontroversi cairan Koloid versus Kristaloid sudah berlalu Pasien, Jakarta 2 Juni 2005
Acara Peluncuran Buku "Kupersembahkan Buku Untukmu
beberapa dekade yang lalu. Saat ini menurut penuturan Dr. Sun
Indonesia" merupakan acara penutup dari rangkaian acara Dies Natalis
Sunatrio, para ahli sudah menyadari bahwa kedua cairan ini bisa
UI ke 55 tahun 2005 untuk bagian FKUI. Ketua Umum Dies tahun ini
saling melengkapi. Hal ini diungkapkan dokter dari FKUI/RSCM
adalah Dr. Tjandra Yoga Aditama. Pada acara tersebut dr.Sjamsurijal
dihadapan sekitar 200-an dokter peserta acara Dinner Symposium
Djauzi mempresentasikan bukunya yang merupakan salah satu dari 51
Kalbe Farma yang mengambil tema: Acid Base Balance in Colloid
buku terbaru terbitan UI tahun 2004.
Therapy (Fluid Therapy).
Kalbe Farma Lunch Symposium, Solo 23 Juli 2005 Simposium Ilmiah Elektrofisiologi sebagai penatalaksanaan
Pada keadaan sepsis, terapi antimikroba harus segera dimulai terkini Aritmia, RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading, 18 Juni 2005
setelah sampel darah untuk pemeriksaan biakan diambil. Resume Atrial fibrillation (AF) adalah kelainan irama jantung yang paling
diskusi mengenai antibiotik pada Simposium Makan Siang kali ini, banyak didapat. Begitu banyaknya kejadian sehingga AF sudah
menjelaskan bahwa Levofloksasin (Cravit®) diketahui mempunyai menjadi penyakit epidemik global. Saat ini, menurut Dr Yoga Yuniadi
efek yang cepat dengan penetrasi sel yang tinggi. Begitu pula, obat SpJP, penatalaksanaan AF dapat dilakukan dengan tindakan invasif,
untuk gram negatif ini, mempunyai kadar intraseluler yang tinggi yaitu pemasangan alat pacu jantung atau yang lebih dikenal dengan
dalam sel fagosit sehingga bermanfaat untuk terapi sepsis karena tindakan ablasi.
bakteri.
KONAS PETRI XI, PERPARI VII, PKWI VIII, PIT II PAPDI First International Meeting on Hospital Role in Occupational
cabang Surakarta, Solo 22 – 24 Juli 2005 Medicine, Jakarta 19 - 20 Agustus 2005
Para dokter sebaiknya memberlakukan preparat herbal sebagai Pencegahan merupakan pendekatan yang relatif murah di-
obat ajuvan yang berarti tidak seharusnya diberikan terus menerus. bandingkan mengobati. Apalagi jika kita turut memperhitungkan juga
Manfaat fitofarmaka memang sangat baik jika diberikan pada mereka waktu kerja yang terbuang selama pengobatan. Hal ini diutarakan Sr.
yang mengalami kekurangan zat tersebut. Namun pemberian terus Specialist on Occupational Safety and Health ILO Subregional Office
menerus adalah berlebihan dan jangka panjang bisa mengakibatkan for South Asia, Ingrid Christensen, pada saat memberikan Plenary
efek yang tidak diinginkan. Demikian pembahasan yang disampaikan Lecture, hari pertama Simposium Internasional Pertama yang
Prof. Dr. HA Guntur Hermawan, dr, SpPD-KPTI dihadapan sekitar mengambil topik Hospital Role in Occupational Medicine di Hotel
800 peserta acara yang berlangsung di Hotel Quality Solo, pada sesi Borobudur Jakarta, Indonesia. Simposium dihadiri oleh sekitar 200
"Peran Respon Imun pada Usia Lanjut". peserta pelaku/pengamat Kesehatan Kerja (dokter dan non dokter).
Hidup Fit Bebas Anemia, Jakarta 23 Juli 2005 The 5th Annual Scientific Meeting on Pharmacology, Jakarta 26-
IKCC kembali mengadakan pertemuan rutin bulanan bagi 27 Agustus 2005
penderita ginjal dan rekan-rekan yang peduli terhadap ginjal, Sabtu, The 5th Annual Scientific Meeting on Pharmacology and
23 Juli 2005, bertempat di RS Pertamina Pusat Jakarta Selatan, dengan Therapy yang berlangsung 2 hari mengambil tema Recent
mengangkat tema Hidup fit, bebas anemia bagi penderita ginjal dan Pharmacotherapy. Acara dibuka dengan kata sambutan dari ketua
gagal ginjal. Bersama dr. Hariadi Wirotomo, DSPD. panitia Dr. Suharti K Suherman SpFK(K) dilanjutkan dengan kata
sambutan oleh wakil Dekan II FK UI, dr Prijo Siditomo Sp. Rad.
Pelatihan VI PERMAPKIN: Pengenalan Proses Sertifikasi ISO
9001:2000 di RS, Jakarta 25-27 Juli 2005 The 4th Annual Scientific Meeting Raffles Hospital Singapore 27
Bagi pelanggan (baik perorangan maupun perusahaan), MUTU Agustus 2005
biasanya diartikan dengan (1) permintaan/persyaratan yang sudah Ada beberapa hal baru pada acara tahunan ke-4 dari Raffles
dinyata-kan sebelumnya, (2) kecocokan dalam penggunaan dan (3) Hospital Singapore. Misalnya, menurut Ketua Panitianya, dr Tan Yew
barang/ tempat/waktu/harga yang tepat/sesuai. Demikian Pengenalan Ghee, tempat pelaksanaannya yang tidak lagi dilakukan di rumah
Proses Sertifikasi ISO 9001:2000 yang disampaikan oleh Ibu Dwi sakit, melainkan di Sheraton Towers Hotel dengan fasilitas konferensi
Indah Prastyastuti kepada sekitar 40 manager perumahsakitan dari dan audiovisual yang baik. Hal kedua dalam simposium bertema
seluruh Indonesia di Jakarta. "Gynaecology and Paediatrics - The GP's Perspective" adalah
diundangnya dokter-dokter luar negeri seperti dari Indonesia,
12th International Symposium on Shock and Critical Care, Bali, Malaysia, Bangladesh, Myanmar dan Sri Lanka.
12 – 14 Agustus 2005
Acara ini diselenggarakan di Discovery Kartika Plaza Hotel,
Kuta Bali, merupakan satu rangkaian yang terdiri dari simposium
utama, tracheostomy workshop, dan dilanjutkan Basic Course hingga Laporan lengkap dari pelbagai simposium di atas, bisa diakses
16 Agustus 2005. Simposium utama dibuka dengan pemukulan gong pada http://www.kalbefarma.com/seminar.
1. Pola penyesuaian diri terhadap stres meliputi hal berikut, 6. Perbedaan gangguan Asperger dengan autisme ialah dalam
kecuali: hal :
a) Melawan a) Teori vaksinasi
b) Menarik diri b) Perkembangan kognitif
c) Mengubah situasi c) Kemungkinan penyebab genetis
d) Kompromi d) Mula timbul masa kanak-kanak
e) Membenci e) Menarik diri
2. Depresi pasca stroke dikaitkan dengan lesi di : 7. Anjuran diet pada gangguan Asperger berupa diet :
a) Frontal a) Bebas lemak dan kolesterol
b) Temporal kiri b) Tinggi protein
c) Temporal kanan c) Rendah gula/karbohidrat
d) Parietal d) Bebas gluten dan kasein
e) Oksipital e) Rendah garam
3. Yang bukan merupakan uji biologik depresi : 8. Terapi utama Gangguan Pemusatan Perhatian / Hiperaktif :
a) Dexamethasone suppresion test a) Psikoterapi
b) Kadar kortikosteroid cairan otak b) Metilfenidat
c) Kadar kortisol serum c) Haloperidol
d) Kadar MHPG serum d) Imipramin
e) Uji stimulasi TSH e) Bupropion
4. Antidepresan yang dianjurkan saat awal terapi : 9. Zat berikut merupakan derivat opiat kecuali :
a) Trisiklik a) Morfin
b) MAO inhibitor b) Petidin
c) SSRI c) Kodein
d) Litium d) Heroin
e) Psikoterapi e) Kokain
5. Anksiolitik yang dikenal lebih efektif untuk mengatasi
sexual phobia/anticipatory anxiety :
a) Diazepam
b) Buspiron JAWABAN RPPIK :
c) Klobazam
d) Alprazolam 1. B 2. A 3. B 4. C 5. D
e) Trazodon 6. A 7. D 8. B 9. E