Professional Documents
Culture Documents
426 HENNY SARMA BARUTU P07 131312 424 HIKMA MARIA SILVA P07 131312 425 WENI ZUHRIYA P07 131312 448
PENGERTIAN GINJAL
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vert ebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin. ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Struktur paling mendasar pada ginjal adalah nephrons. Masing-masing ginjal memiliki satu juta struktur mikroskopis ini yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah buangan. Pembuluh darah arteri menyalurkan darah ke ginjal setiap hari, 180 liter atau 50 galon. Ketika darah memasuki ginjal, maka ia akan disaring dan dikembalikan ke jantung melalui pembuluh darah vena. Proses penyaringan dan pembuangan limbah dari cairan tubuh disebut ekskresi. Sistem urinisasi adalah salah satu sistem organ dalam ekskresi. Ia bertugas membuah limbah, racun, hormon, garam, besi hidrogen, dan air yang tidak diperlukan lagi di dalam tubuh.
Berat dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.
Jaringan ikat pembungkus Hilus Sinus ginjal Pelvis ginjal Parenkim ginjal
Glomerulus Tubulus kontortus proksimal Ansa Henle Tubulus dan duktus pengumpul
1. Filtrasi (tahap penyaringan). Proses filtrasi berlangsung di badan Malpighi, tepatnya di glomerulus, menghasilkan urine primer, yaitu urine yang masih mengandung zat yang di butuhkan tubuh, seperti air, glukosa, ion Na+, dan Ca+.
2. Reabsorpsi (tahap penyerapan kembali ) Proses reabsorpsi terjadi pada saluran pengumpul yang berasal dari kapsula bowman. Pada tahap ini, zat-zat gula dan asam amino dibawa ke darah, sedangkan urea, garam, vitamin dan zat lain yang bercampuran dengan air membentuk urine.
3. Augmentasi (tahap pembuangan) Pada tahap ini, zat-zat masuk ke pembuluh ginjal. Tahap ini terjadi di piramida pada medula ginjal. Kemudian di salurkan ke rongga ginjal masuk ke ureter kemudian masuk ke kandung kemih dan yang terakhir urine keluar tubuh melalui uletra
Bagian-Bagian Ginjal
Ginjal manusia sendiri terdiri atas 3 bagian, yaitu : Korteks (bagian Luar/kulit luar) Medula (sumsum ginjal) Pelvis (Rongga Ginjal)
FUNGSI GINJAL
Adapun ginjal ini sendiri memiliki fungsi sebagai berikut: Menyaring dan menyerap sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh (dibuang dalam bentuk Urine). Mengatur kadar garam. Mengatur zat terlarut dalam darah (seperti vitamin yang larut dalam darah) Mengatur jumlah air dalam darah. Mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh (agar tidak terjadi kelainan dalam darah) Memproses vitamin D agar dapat digunakan oleh tubuh. Memproduksi hormon eritropoitein.
Pyelonephritis infeksi dan peradangan jaringan ginjal dan renal pelvis (ruang yang terbentuk dari perluasan ujung atas ureter tubulus yang menyalurkan urin ke kandung kemih). Infeksi ini biasanya disebabkan karena bakteri.
Kelainan ginjal yang paling sering terjadi, pyelonephritis dapat menjadi kronis
dan akut.
3. Glomerulonephritis, penyakit ginjal lain yang sering terjadi, ditandai dengan peradangan sebagian glomeruli ginjal. Kondisi ini dapat terjadi ketika sistem imun tubuh lumpuh. Antibodi dan zat-zat lainnya membentuk partikel dalam aliran darah yang terjebak dalam glomeruli. Hal ini menyebabkan peradangan dan membuat glomeruli tidak dapat bekerja dengan baik. Gejala dari penyakit ini bisa termasuk darah dalam urin, pembengkakan jaringan tubuh, dan adanya protein dalam urin, dalam hasil tes laboratorium.
Infeksi saluran kemih bagian bawah . Nyeri atau rasa terbakar pada saat kencing Sering kencing Tidak dapat menahan kencing Rasa susah kencing Nyeri perut bagian bawah Demam
Infeksi saluran kemih bagian atas . Demam Muntah Nyeri kosto Vertebral yaitu nyeri di belakang atau samping sekitar pinggang.
-
Banyak minum
Jangan menahan kencing bila Anda ingin buang air kecil Mandi dengan gayung/shower, tidak dengan bath tub
PENYAKIT PADA INFEKSI SALURAN KEMIH b. Pielonefritis kronis Pyelonefritis kronis juga berasal dari adanya bakteri, tetapi dapat juga karena faktor lain seperti obstruksi saluran kemih dan refluk urin. Pyelonefritis kronis dapat merusak jaringan ginjal secara permanen akibat inflamasi yang berulangkali dan timbulnya parut dan dapatmenyebabkan terjadinya renal failure (gagal ginjal) yang kronis. Ginjal pun membentuk jaringan parut progresif, berkontraksi dan tidak berfungsi. Proses perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi ginjal yang berulang-ulang berlangsung beberapa tahun atau setelah infeksi yang gawat. Pembagian Pielonefritis akut Sering ditemukan pada wanita hamil, biasanya diawali dengan hidro ureter dan hidronefrosis akibat obstruksi ureter karena uterus yang membesar.
Pengertian batu saluran kemih Batu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih).
Penyebab Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit. Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium, dan fosfat) juga disebut batu infeksi karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi. Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut kalkulus staghorn. Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.
Komposisi Batu 1. Batu Kalsium Batu kalsium (kalsium oksalat dan atau kalsium fosfat) paling banyak ditemukan yaitu sekitar 75-80% dari seluruh batu saluran kemih. 2. Batu Struvit Batu struvit disebut juga batu sebagai batu infeksi karena terbentuknya batu ini dipicu oleh adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah golongan pemecah urea (uera splitter seperti: Proteus spp., Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus) yang dapat menghasilkan enzim urease dan mengubah urine menjadi basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak. Suasana basa ini memudahkan garamgaram magnesium, amonium, fosfat dan karbonat membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP) dan karbonat apatit.
3. Batu Urat Batu asam urat meliputi 5-10% dari seluruh batu saluran kemih, Faktor yang mempengaruhi terbentuknya batu asam urat adalah: urine terlalu asam (pH kurang dari 6, volume urine kurang dari 2 liter/hari atau dehidrasi dan hiperurikosuria. Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih.
PENYAKIT PADA INFEKSI SALURAN KEMIH Penatalaksanaan Urolithiasis/Batu Ginjal Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya obstruksi, infeksi atau indikasi sosial
kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7%/tahun atau kambuh lebih dari 50% dalam 10 tahun. Secara umum, tindakan
Menghindari dehidrasi dengan minum cukup, upayakan produksi urine 2-3 liter per hari
kekambuhan adalah:
1. Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam. 2. Rendah oksalat 3. Rendah garam karena natiuresis akan memacu timbulnya
hiperkalsiuria
Makanan yang seimbang agar bisa terhindar dari penyakit batu ginjal. 1. Batasi Kalsium
Batu Ginjal Asam Urat Penatalaksanaan : - Konsumsi cairan dalam jumlah banyak, 1,5-2,5 liter perhari - Batasi makanan yang menghasilkan sisa asam tinggi Contoh : nasi, roti dan olahan terigu lainnya. Daging, ikan, kerang, telur, keju, kacang-kacangan dan hasil olahannya serta lemak hewan. - Hindari makanan yang mengandung purin tinggi (>100 mg/100 gram bahan makanan) Contoh : otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, buillon, bebek, ikan sarden, makarel, remis, kerang. - Konsumsi makanan yang menghasilkan sisa basa tinggi Contoh : susu, susu asam, krim, minyak kelapa, kelapa, santan, semua jenis sayuran (tapi dibatasi untuk jenis-jenis tertentu) dan semua jenis buah