You are on page 1of 12

Selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang berumur semusim dan termasuk dalam famili Compositae.

Menurut jenisnya ada yang dapat membentuk krop dan ada pula yang tidak. Jenis yang tidak membentuk krop daun-daunnya berbenfuk "rosette". Warna daun selada hijau terang sampai putih kekuningan. Selada jarang dibuat sayur, biasanya hanya dibuat salad atau lalaban.

Persyaratan Tumbuh Selada tumbuh baik di dataran tinggi (pegunungan). Di dataran rendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga. Pertumbuhan optimal pada tanah yang subur banyak mengandung humus, mengandung pasir atau lumpur. Suhu yang optimal untuk tumbuhnya antara 15-20 0C, pH tanah antara 5-6,5. Waktu tanam terbaik adalah pada akhir musim hujan. Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup. Budidaya Tanaman 1. Benih Beberapa jenis selada yang banyak dibudidayakan antara lain adalah : 1. Selada mentega atau juga disebut selada bokor/selada daun. Bentuk kropnya bulat, akan tetapi lepas/keropos. 2. Selada (heading lettuce) atau selada krop. Bentuk krop ada yang bulat ada pula yang lonjong/bulat panjang. Kropnva padat/kompak.

2. Persemaian Biji dapat langsung ditanam di lapangan, tetapi pertumbuhan tanaman lebih baik melalui persemaian. Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat (500C) atau dalam larutan Previcur N (1 ml/l) selama satu jam. Benih disebar merata pada bedengan persemaian dengan media berupa campuran tanah + pupuk kandang/kompos (1:1), kemudian ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari. Bedengan persemaian diberi naungan/atap screen/kasa/plastik transparan. Persemaian ditutup dengan screen untuk menghindari serangan OPT. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan ke dalam bumbunan yang terbuat daun pisang/pot plastik dengan media yang sama (tanah + pupuk kandang steril). Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam di lapangan setelah berumur 3-4 minggu atau sudah memiliki empat sampai lima daun.

3. PengolahanTanah Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm. Kemudian diberi pupuk kandang kuda atau sapi + 10 ton/ha, diaduk dan diratakan. Kemudian tanah dibuat bedengan lebar 100-120 cm. Apabila benih akan di tanam langsung, maka dibuat alur/garitan dengan cangkul yang dimiringkan. Jarak antara garitan

+ 25 cm. Tetapi apabila benih disemaikan terlebih dahulu maka dibuat lubang tanam dengan jarak 25 cm x 25 cm atau 20 cm x 30 cm.

4. Penanaman Penanaman secara langsung dilakukan dengan cara benih ditabur dalam garitan yang telah ditentukan. Jika melalui persemaian, bibit ditanam dengan jarak tanam seperti tersebut di atas, sehingga dalam satu bedengan dapat memuat 4 baris tanaman.

5. Pemupukan Selain pupuk kandang, diperlukan pupuk nitrogen. Pada umur 2 minggu setelah tanam, pupuk N diberikan di dalam garitan sejauh + 5 cm dari tanaman. Kemudian pupuk ditutup dengan tanah. Dosis pupuk N + 60 kg N/ha atau 300 kg ZA/ha. Pupuk tersebut dapat diberikan dua kali dengan selang 2 minggu.

6. Pemeliharaan Penjarangan dilakukan jika penanaman dilakukan secara langsung. Penyiraman dilakukan tiap hari sampai selada tumbuh normal (lilir), kemudian diulang sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang mati, segera disulam dan penyulaman dihentikan setelah tanaman berumur 10-15 hari setelah tanam. Penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan dengan waktu pemupukan pertama dan kedua.

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) OPT penting yang menyerang tanaman selada antara lain kutu daun (Myzus persicae) dan penyakit busuk akar karena Rhizoctonisap . Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang. Apabila diperlukan pestisida, gunakan pestisida yang aman sesuai kebutuhan dengan memperhatikan ketepatan pemilihan jenis, dosis, volume semprot waktu, interval aplikasi dan cara aplikasi.

8. Panen dan Pascapanen Tanaman selada dapat dipanen setelah berumur + 2 bulan. Panen dapat dilakukan dengan cara mencabut batang tanaman dengan akar-akarnya atau memotong pangkal batang. Tanaman

yang baik dapat menghasilkan + 15 ton /ha. Selada cepat layu, sehingga untuk menjaga kualitasnya, harus ditempatkan di wadah berisi air (biasa dilakukan di pasar hadisional).(Sumber:Balitsa) http://yogya.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=487:bud idaya-selada&catid=14:alsin Budidaya Selada Oleh Administrator Kamis, 21 Februari 2013 07:38 Oleh Paktani Hydrofarm di Hidroponiku tempat berbagi seputar tanaman Hidroponik. Jenis-Jenis Selada.A. Selada termasuk dalam kelompok tanaman sayuran daun yang dikenal di masyarakat. Jenis sayuran ini mengandung zat zat gizi khususnya vitamin dan mineral yang lengkap untuk memenuhi syarat kebutuhan gizi masyarakat. Selada sebagai bahan makana sayuran bisa konsumsi dalam bentuk mentah sebagai lalapan bersama-sama dengan bahan makanan lain. Selain berguna untuk bahan makanan, selada juga berguna untuk pegobatan (terapi) berbagai macam penyakit. Sehingga dengan demikian, selada memiliki peranan yang sangat penting di dalam menunjang kesehatan masyarakat. Memperhatikan kegunaannya yang beragam di dalam kehidupan sehari- hari, maka selada sangat mudah dipasarkan. Sehingga dengan demikian apabila dibudidayakan (diusahakan) dengan baik dapat memberikan keuntungan yang besar. Berusaha tani selada dapat berhasil dengan baik apabila petani memiliki pengetahuan yang luas mengenai semua aspek yang berkaitan dengan tanaman selada, yaitu mulai dari manfaat dan kegunaannya, varietas, mutu benih, teknik budidaya, kondisi lingkungan bertanam, penanganan panen dan pascapanen, dan analisis usaha taninya. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat mengembangkan usaha tani selada dengan lebih baik, sehingga dapat menambah penganekaragaman bahan pangan nabati (sayuran), memenuhi kebutuhan pangan, meningkatkan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat pada setiap rantai agrobisnisnya. Semoga ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha sayuran dan juga pembaca. B. Negara Asal Tanaman Selada Menurut berbagai sumber pustaka, tanaman selada (lactuca sativa) merupakan tanaman asli Eropa dan Asia. Tanaman ini baru mendapatkan perhatian untuk dibudidayakan setelah diketahui mempunyai manfaat sebagai bahan makanan sayuran yang memiliki kandungan gizi yang baik. Di samping itu, tanaman selada diketahui juga memiliki manfaat untuk pengobatan (terapi) bermacam macam penyakit. Tanaman selada sudah mulai dibudidyakan sejak kurang lebih 2.500 tahun yang lalu, dengan dibuktikan terdapatnya tulisan tulisan purbakala mengenai tanaman (lettuce) sekitar 500 tahun SM (Tim Penulis PS, 1992).

Di Indonesia tanaman selada dibudidayakan oleh masyarakat di daerah daerah sentra sayuran di dataran rendah maupun di dataran tinggi dengan bermacam macam varietas yang ditanam. Selada memiliki nama yang berbeda beda di setiap Negara, misalnya, selada (Indonesia), mustard (Taiwan), dan lettuce atau head lettuce (Kalangan Internasional). C. Klasifikasi Tanaman Selada Dalam ilmu tumbuhan, tanaman selada diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi : spermatophyte (tanaman berbiji) Subdivisi : Angiospermae (biji berada di dalam buah) Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua atau biji belah) Ordo (bangsa) : Asterales Famili (suku) : Asteraceae (Compositae) Genus (marga) : Lactuca Spesies (jenis) : Lactuca sativa Selada yang tergolong spesies lactuca sativa memiliki banyak varietas, yang telah dikembangkan dan dibudidayakan oleh masyarakat. Di antaranya ada varietas yang berkrop, yaitu yang membentuk kumpulan daun daun yang saling merapat membentuk bulatan menyerupai kepala, dan ada varietas yang helaian daunnya lepas tidak merapat membentuk bulatan. Masing masing varietas memiliki ciri ciri yang khusus D. Deskripsi dan Morfologi Tanaman Selada Tanaman selada (Lactuca stiva) termasuk jenis tanaman sayuran daun dan tergolong ke dalam tanaman semusim (berumur pendek). Tanaman tumbuh pendek dengan tinggi berkisar antara 20 cm 40 cm atau lebih, bergantung pada tipe dan varietasnya. Tanaman selada ada yang membentuk krop (kumpulan daun daun yang saling merapat membentuk kepala) dan ada varietas yang tidak membentuk krop. Tinggi tanaman selada daun berkisar antara 30 cm 40 cm dan tinggi tanaman selada kepala berkisar antara 20 cm 30 cm. Secara morfologi, organ organ penting yang terdapat pada tanaman selada adalah sebagai berikut. a. Daun Daun tanaman selada memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang beragam, bergantung pada varietasnya. Misalnya, jenis selada yang membentuk krop memiliki bentuk daun bulat atau atau

lonjong degan ukuran daun lebar atau besar, daunnya ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan ada yang berwarna hijau agak gelap. Sedangkan jenis selada yang tidak membentuk krop, daunnya berbentuk bulat panjang, berukuran besar, bagian tepi daun bergerigi (keriting), dan daunnya ada yang berwarna hijau tua, hijau terang, dan merah. Daun selada memiliki tangkai daun lebar dan tulang tulang daun menyirip. Tangkai daun bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta memiliki rasa agak manis. Daun selada umumnya memiliki ukuran panjang 20 cm 25 cm dan lebar 15 cm atau lebih. b. Batang Tanaman selada memiliki batang sejati. Pada tanaman selada yang membentuk krop, batangnya sangat pendek dan hampir tidak terlihat dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Sedangan selada yang tidak membentuk krop (selada daun dan selada batang) memiliki batang yang lebih panjang dan terlihat. Batang bersifat tegap, kokoh, dan kuat dengan ukuran diameter berkisar antara 5,6 cm 7 cm (selada batang), 2 cm 3 cm (selada daun), serta 2 cm 3 cm (selada kepala). c. Akar Tanaman selada memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar serabut menmpel pada baying, tumbuh menyebar, ke semua arah pada kedalaman 20 cm 50 cm atau lebih. Sedangkan akar tunggangnya tumbuh lurus ke pusat bumi. Perakaran tanaman selada dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang subur, genbur, mudah menyerap air, dan kedalaman tanah (solum tanah) cukup dalam. d. Buah Buah selada berbentuk polong. Di dalam polong berisi biji biji yang berukuran sangat kecil. e. Biji Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu,agak keras, berwarna coklat, tua, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang 4 mm dan lebar 1mm. Biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman (perkembangbiakan). f. Bunga Bunga tanaman selada berwarna kuning, tumbuh lebat dalam satu rangkaian. Bunga memiliki tangkai bunga yang panjang sampai data mencapai 80 cm atau lebih. Tanaman selada yang ditanam di daerah yang beriklim sedang (subtropik) mudah atau cepat berbuah. Varietas Selada

Selada telah lama dikenal oleh masyarakat. Pada awalnya, hanya terdapat beberapa varietas (jenis) selada. Dengan berkembangnya peradaban manusia dan teknologi, kini telah ditemukan varietas varietas baru yang lebih unggul dari generasi generasi sebelumnya yang jumlahnya tidak terhitung lagi. Sehingga memberikan harapan besar terhadap peningkatan produksi selada di Indonesia maupun di nehara negara lain. Di samping itu, terbitnya varietas varietas baru yang produksinya lebih tinggi dari varietas varietas sebelumnya juga memberikan harapan yang besar terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Di Indonesia terdapat varietas selada lokal maupun varietas yang berasal dari luar negeri (varietas impor). Namun, pada umumnya yang banyak dibudidayakan oleh petani adalah varietas impor, karena produksi varietas lokal pada umumnya masih lebih rendah dibandingkan dengan varietas impor. Varietas varietas impor yang lebih banyak beredar di pasaran Indonesia berasal dariberbagai Negara penghasil benih unggul, misalnya Peto Seed (USA, Amerika Serikat), Yasui (Taiwan), Known You Seed (Taiwan), Liong You Seed (Taiwan), Qiang Nong Seed (Taiwan), Sakata Seed (Jepang), Takil Seed (Jepang), Hungnong Seed (Korea), Nunhems Seed (Belanda), dan sebagainya, yang semuanya dapat memberikan hasil yang tinggi. Setiap tahun secara kontinu perusahaan perusahaan benih tersebut menghasilkan varietas baru. Masing masing varietas memiliki keunggulan yang berbeda beda, sehingga akan menghasilkan nilai rupiah yang berbeda. Perbedaan ini dapat dilihat dari segi produktivitas tanaman (produksi daun/krop), daya adaptasi terhadap lingkungan, ketahanan terhadap hama dan penyaki, serta rasa daun. Varietas varietas selada tersebut dibagi dalam empat kelompok, yaitu tipe selada kepala atau telur (Head lettuce), selada rapuh (Cutting lettuce atau Leaf lettuce), dan selada batang (Asparagus lettuce atau Stem lettuce). 1. Tipe Selada Kepala atau Selada Telur (Head lettuce) Tipe selada kepala memiliki daun yang membentuk krop, yaitu daun daun yang saling merapat membentuk bulatan yang menyerupai kepala. Tipe selada ini kropnya berbentuk bulat, beberapa helaian daun bawah tetap berlepasan, kropnya berukuran besar dan pada varietas tertentu daunnya ada yang berwarna hijau terang dan ada juga yang berwarna hijau keunguan (hijau agak gelap). Daun halus, renyah, dan rasanya enak, sehingga disukai banyak konsumen. Batang tanaman sangat pendek terletak pada bagian yang dasar yang berada di dalam tanah sehingga batang hamper tidak terlihat. Tipe selada kepala hanya cocok ditana di dataran tinggi (pegunungan) yang berhawa sejuk. Apabila ditanam di dataran rendah, tanaman tidak bisa membentuk krop karena untuk pembentukan krop diperlukan suhu yang dingin. Tipe selada kepala ada yang membentuk krop yang padat dengan daun yang keriting (jenis crishead) dan ada yang membentuk krop yang kurang padat denga daun yang agak lurus/tidak terlalu keriting, daun halus licin, dan tepi daun rata (jenis butterhead). Tipe selada kepala jenis crishead dan butterhead tahan terhadap kekeringan sehingga mudah beradaptasi dengan iklim di Indonesia. 2. Tipe Selada Rapuh (Cos lettuce atau Romaine lettuce)

Tipe selada rapuh juga membentuk krop seperti tipe selada kepala. Krop pada tipe selada rapuh berbentuk lonjong dengan pertumbuhan meninggi. Daun daunnya lebih tegak dan kropnya berukuran besar dan kurang padat, daun berwarna hijau muda sampai hijau tua atau hijau agak gelap. Daun halus, tidak keriting, renyah, enak dan manis, sehingga disukai oleh konsumen. Batang tanaman sangat pendek terletak pada badian dasar yang berada di dalam tanah sehingga batang hampir tidak terlihat. Tipe selada rapuh hanya cocok ditanam di dataran tinggi (pegunungan) yang berhawa dingin (sejuk). Apabila ditanam di dataran rendah , tanaman tidak bisa membentuk krop, karena untuk pembentukan krop diperlukan suhu yang dingin. Beberapa varietas yang tergolong tipe rapuh ada yang sulit dibudidayakan di Indonesia, karena hanya tumbuh baik pada musim dingin. 3. Tipe Selada Daun (Cutting lettuce atau Leaf lettuce) Tipe selada daun memiliki ciri cirri,tanaman tidak membentik krop. Tipe ini helaian daunnya lepas, tepi daun berombak, beberapa varietas daunnya ada yang berwarna hijau dan ada juga yang berwarna merah tua (gelap), daun lebar dan berukuran besar. Daun halus, renyah, dan enak (agak manis), sehingga disukai juga oleh konsumen selada daun lebih enak dimakan mentah sebagai lalapan, selada daun juga banyak digunakan sebagai hiasan untuk aneka masakan sekaligus untuk lalapan. Misalnya, dipakai hiasan dalam makanan cumi cumi goreng mentega, ikan bakar, dan sebagainya. Tipe selada daun memiliki batang panjang dan terlihat. Tipe ini tahan terhadap kondisi panas dan dingin, sehingga bisa dibudidayakan di dataran rendah maupun di dataran tinggi (pegunungan). 4. Tipe Selada Batang (Asparagus lettuce atau Stem lettuce) Tipe selada batang memiliki ciri cirri, tanaman tidak membebtuk krop, daunnya berukuran besar dan bulat panjang dengan ukuran panjang mencapai 40 cm dan lebar sekitar 15 cm, daun berlepasan, tangkai daun lebar, daun ada yang berwarna hijau tua dan ada yang berwarna hijau muda (bergantung pada varietasnya), tulang tulang daun menyirip. Batang tanama panjang berkisar antara 30 cm 40 cm, berukuran besar dan kokoh dengan garis tengah berkisar antara 5,6 cm 7 cm, berwarna putih kehijauan atau hijau muda keputihan, halus dan renyah. Tipe selada batang, daun mudanya bisa digunakan untuk sayuran, sedangkan batangnya digunakan untuk acar, sup, atau diasin. Selada batang tahan cuaca dingin dan panas, sehingga bisa dibudidayakan di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Adapun deskripsi beberapa varietas selada yang memiliki pasaran baik dan nilai ekonominya tinggi dari keempat tipe selada di atas adalah sebagai berikut. a. Georgia Georgia merupakan varietas introduksi dari Taiwan, di produksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupakan jenis hibrida dan ternasuk tipe selada kepala (Head lettuce). Tanaman umbuh

kompak dan memiliki daun luar sedikit. Kropnya berukuran besar, padat, berwarna putih kehijauan, dan pusatnya pendek. Berat krop berkisar antara 1 1,3 kg. b. General General berasal dari Taiwan dan diproduksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada kepala (Head lettuce) seperti Georgia. Tanaman tumbuh cepat, tahan penyakit cercospore leaf spot, dan tahan cuaca panas. Kropnya berukuran besar, padat, dan seragam. c. Red Rapid Red Rapid merupakan varietas introduksi dari Taiwan, diproduksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupaka jenis hibrida dan tipe termasuk selada daun (Cutting lettuce atau Leaf lettuce). Tanaman berbunga lambat , sehingga masa dipanen bertambah panjang. Daun lebar dan berukuran besar, tepi daun berombak, dan daun berwarna merah hingga merah kehitaman. d. Grand Rapid Grand Rapid juga berasal dari Taiwan dan diproduksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada daun. Tanaman tumbuh cepat, daya adaptasinya luas, dapat tumbuh baik pada musim dingin. Jenis ini tahan cuaca panas dan dapat ditanam sepanjang tahun. Daunnya berwarna hijau. e. Sueh Li Hung No.2 Varietas Sueh Li Hung No.2 berasal dari Taiwan, diproduksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada daun. Tanaman tumbuh sangat kuat, tahan panas dan tahan dingin, bercabang banyak, tidak mudah berbunga, tahan penykit busuk basah dan virus, dan memiliki anakan yang banyak. Daunnya berwarna hijau dan brgerigi. Umur panen tanaman 20 hari setelah pindah tanam. Potensi produksi mencapai 1,8 kg per tanaman. Daunnya cocok untuk asinan. f. Sueh Li Hung Sueh Li Hung merupakan varietas introduksi dari Taiwan, diproduksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada daun. Tanaman umbuh kuat, bercabang, subur, tahan penyakit, dan hama. Daunnya lurus dan tepi daun bergerigi. Daunnya cocok untuk asinan. g. Celtuce Varietas Celtuce berasal dari Taiwan, diproduksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada batang (Steam lettuce). Tanaman tumbuh kuat, mudah ditanam, tahan penyakit, dan berumur pendek. Batang tanaman berukuran besar dengan garis tengah batang 6 cm dan panjang mencapai 30 cm, berwarna putih kehijauan, dagingnya hijau

muda, halus, dan renyah. Daunnya bulat panjang, berukuran besar, bertangkai lebar, berwarna hijau terang, lurus, dan tepi daun brgerigi. Daun juga dapat digunakan sebagai sayuran. h. Beseeming Varietas Beseeming berasal dari Taiwan, diproduksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada batang. Tanaman tumbuh cepat dan kuat, batangnya besar berukuran garis tengah 5,6 cm dan panjang 30 cm 40 cm, berwarna putih kehijauan, dan daging batang berwarna hijau muda, serta tanaman tahan penyakit light blight. Daun tanaman memiliki ukuran panjang kurang lebih 40 cm dan lebar 15 cm, berbentuk bulat panjang dengan tepi daun rata. Ruasnya agak panjang. Potensi produksi 0,5 kg/tanaman. Batangnya dapat dimasak untuk sup, acar, dan daunnya dapat digunakan sebagai sayuran. i. Majesty Majesty merupakan varietas introduksi dari Taiwan, diproduksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada batang. Tanaman tumbuh cepat dan kuat, tahan penyakit cercospore leaf spot, tahan cuaca dingin dan panas. Batang kokoh, berwarna hijau muda, berukuran besar dengan garis tengah sekitar 7 cm, dagingnya berwarna hijau muda keputihan, renyah dan cocok untuk diasin. Daunnya berbentuk bulat panang dengan tepi daun rata. Daun yang muda bisa digunakan untuk sayuran. j. Bau Sin Bau Sin merupakan varietas introduksi dari Taiwan, diproduksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada kepala (Head lettuce). Tanaman tumbuh pendek, kropnya berukuran besar, halus, renyah, dan rasanya enak. Selada ini cocok untuk dimasak, dikuah, dan diasin. k. King Mustard King Mustard merupakan varietas introduksi dari Taiwan, diproduksi oleh Known You Seed. Varietas ini merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada daun. Tanaman tumbuh besar dan tahan dingin. Daunnya lebar, lurus, tebal, berserat halus, dan berwarna hijau keunguan. l. Varietas varietas yang lain Selain varietas varietas tersebut di atas, masih banyak varietas varietas yang lainnya, misalnya, Dabota, Alpen, Marina, Kaisser, Gento, Great Lakes, Okayama salad, Ontario, All the Year Round, Webbs wonderfull, Tom Thumb, Ballade, Santa Maria, Great Lakes 54, dan sebagainya yang merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada kepala. Paris Island, Paris White Winter Density, Barcarolle, dan sebagainya merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada rapuh. New Red Fire, Salad Bowl, Sunglow, Prize Head, Vulcan, Plato, Green Wafe, Vit, Red salad Bowl, Eland, dan sebagainya yang merupakan jenis hibrida dan termasuk tipe selada daun.

http://indoagrow.wordpress.com/2012/02/12/jenis-jenis-selada/ A. Sejarah Tanaman dan Daerah Penyebaran Selada merupakan sayuran daun yang berasal dari daerah (negara) beriklim sedang. Berawal dari kawasan asia barat dan amerika, tanaman ini kemudian meluas ke berbgai negara. Daerah penyebaran tanaman selada antara lain Karibia, Malaysia, Afrika Timur, Tengah dan Barat serta Filipina. Dalam perkembangan selanjutnya pembudidayaan selada meluas ke negara-negara yang beriklim sedang maupun panas di belahan dunia. Beberapa negara yang menaruh perhatian besar mengembangkan dan menciptakan varietas selada unggul di antaranya jepang, taiwan, thailand, amerika dan belanda. Di Indonesia, selada belum berkembang pesat sebagai sayuran komersial. Daerah yang banyak ditanami selada masih terbatas di pusat-pusat produsen sayur. B. Kegunaan Sayuran Selada Seperti halnya sayuran daun lainnya, selada sudah umum dimakan mentah (lalab) dan di buat salad atau disajiakan berbagai bentuk masakan eropa maupun cina. Jarang sekali selada dimasak sayur karena rasanya menjadi kurang enak dan sulit dicerna. Selain sebagai bahan sayuran yang cvita rasanya khas, selada juga mengandung gizi cukup tinggi terutama sumber mineral. Tabel 1. Kandungan Gizi Selada Komposisi gizi Selada Kalori 15.00 kal Protein 1,20 gr Lemak 0,20 gr Karbohidrat 2,90 gr Kalsium 22,00 mg Fosfor 25,00 mg Zat Besi (Fe) 0,50 mg Vitamin A 540,00 S.I Vitamin B1 0,04 mg Vitamin C 8,00 mg Air 94,80 mg Mengonsumsi selada berfungsi ganda, yakni sebagai bahan pangan bergizi dan berguna mendinginkan perut.

Kedudukan tanaman selada dalam sistematik tumbuhan tampak dari klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Famili : Compositae (Asteraceae)

Genus : Lactuca Spesies : Lactuca sativa L.


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Klasifikasi tanaman selada Jenis-jenis selada Persebaran selada Syarat tumbuh selada Budi daya selada Analisis usaha tani selada Manfaat selada Komoditi selada Hama dan penyakit Karakterisitik selada di lembang

Varietas selada Dalam klasifikasinya, tanaman selada (Lactuca sativa) termasuk dalam family Compositae (Asteraceae). Tanaman herba ini mempunyai empat varietas sebagai berikut: 1. Selada kepala (lactuca sativa var. capitata L.) Selada yang disebut juga selada kol ini mempunyai daun yang kompak seperti kepala atau kol, hanya lebih kecil dan kurang keras. Daunnya lebar, hampir bulat, halus, dan lembut. Umumnya, selada ini hanya membentuk kepala bila ditanam di dataran tinggi. Ada satu varietas yang bisa membentuk kepala di dataran rendah yaitu Great Lakes. Selada kepala ini ada 2 macam: a. Crisphead, berdaun keriting, misalnya Great Lakes, Pennlake, New York, Imperial b. Butterhead, daunnya tidak keriting, misalnya Salamander, Big Boston, White Boston. 2. Selada silindris (Lactuca Sativa var. longifilia lam.) Selada ini disebut juga selada kerucut, selada romain, dan selada cos. Selada ini membentuk krop yang bentuknya silinder atau kerucut. Daunnya memanjang, ujungnya lengkung, tekstur keras, kaku, dan agak kasar. Contohnya White Paris, Eifel Tower, Litle Gem, dan Superb White. 3. Selada daun atau selada keriting (lactuca sativa var. crispa L.) Tanaman ini membentuk roset yang longgar (tidak membentuk krop), daunnya menyerupai tekstur selada kepala dengan tepi berumbia. Umumnya, cara panen dengan memetik daun satu per satu. Contohnya Black Seeded Simpson, Early Curled Simpson, dan Grand Rapids. 4. Selada batang (Lactuca sativa var. asparagine Bailey, sin. L. sativa var. angustana Irish) Selada ini mempunyai batang yang berdaging tebal sehingga dapat dikonsumsi. Adapun daunnya tidak dikonsumsi karena kasar dan tidak enak. Selada ini tidak membentuk krop. Contohnya varietas celtuse. Syarat tumbuh:

Beberapa daerah di Indonesia cocok untuk daerah penanaman selada karena kondisi lingkungannya. Adapaun kondisi lingkungan yang berperan dalam pertumbuhan selada uaitu iklim dan tanah. 1. Iklim Daerah yang cocok untuk penanaman selada sekitar ketinggian 500 2000 mdpl. Dan suhu ratarata 15-20 derajat celcius. Contoh sentra selada yaitu Batu dan Tengger (Jawa Timur), Tawangmangu, bandungan, dan Dieng (Jawa Tengah), Pacet, Cipanas, dan Lembang (Jawa Barat), serta Tomohon (Sulawesi Utara). Di dataran rendah, tanaman selada juga bisa tumbuh, tetapi krop yang terbentuk kurang baik. Tanaman selada tidak tahan bila terlalu banyak hujan, kelembapan terlalu tinggi, dan tergenang air. Dalam kondisi seperti itu, tanaman akan mudah terserang penyakit. Waktu tanam yang paling cocok [ada waktu musim kemarau dengan penyiraman yang cukup. Selada memerlukan sinar matahari yang cukup (tidak banyak awan) dan tempat terbuka. 2. Tanah Tanaman selada dapat ditanam pada berbagai macam tanah. Namun, pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam pada tanah liat berpasir yang cukup mengandung bahan organic, gembur, remah, dan tidak mudah tergenang air. Selada tumbuh baik dengan pH tanah 6 -6,8 atau idealnya 6,5. Bila pH terlalu rendah perlu dilakukan pengapuran.

You might also like