You are on page 1of 9

MAKALAH

PENJAS

GERAK DASAR LEMPAR

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

1. WARI MUSTIAWATI

2. LISTA SULISTIA DWI ADHI

3. RUHYADI PURNAMA ALAM

4. NURMAYA SARI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Dengan ridha dan rahmatNya kita
telah menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
merupakan hasil pengutipan dari berbagai sumber.

Adapun kami membuat makalah ini yang mengenai Identitas


Nasional adalah sebagai bahan pembelajaran dalam perkuliahan dan
pedoman untuk terselenggaranya diskusi kelas agar terlaksana dengan
baik, tertib dan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Makalah ini
memuat mengenai Identitas Nasional Indonesia maupun Identitas Nasional
secara umum, yang mencakup karakteristik identitas nasional dan
pengamalannya dalam proses berbangsa dan berbegara menurut
pancasila / UUD 1945. Hal itu dalam pelaksanaannya diperlukan komitmen
dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Sebagaimana upaya peningkatan kualitas yang tidak akan pernah


selesai, demikian pula makalah ini terdapat kekurangan yang nantinya
memerlukan revisi atau perbaikan berdasarkan masukan. Untuk itu kami
menanti saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dimasa yang
akan datang.

Akhirnya saya berharap, semoga makalah ini dapat berguna dan


dimanfaatkan sebaik-baiknya.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
………………………………………………….
DAFTAR ISI ii
……………………………………………………………
GERAK DASAR LEMPAR 1
…………………………………………...
A. KARAKTERISITIK GERAK DASAR LEMPAR 1
…………………
1.LEMPAR LEMBING 1
…………………………………………..
2.LEMPAR CAKRAM …………………………………………. 2
3.TOLAK PELURU 3
………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………..
GERAK DASAR LEMPAR

Lempar adalah salah satu komponen yang dimiliki oleh atletik.


Lempar mejadi bagian keterampilan gerak dasar dalam bentuk
gerakan dengan anggota badannya seacara lebih terampil
(manipulatif). Dalam upaya membina dan meningkatkan aktivitas
pengembangan kemampuan ini, maka guru perlu merancang
pembelajaran yang lebih menarik siswa untuk lebih giat
mempelajarinya. Dalam lingkungan masyarakat sekarang ini tidak
banyak tidak bnyak kesempatan untuk melempar seperti halnya di
waktu yang lalu. Pada siswa umpamanya, kemampuan
melemparnya agak kurang berkembang, dan akan tetap begitu jika
kekurangan ini tidak cukup diberi kompensasi. Meskipun
kemampuan dasar melempar mengalami penurunan dalam
permainan bebas bagi anak-anak, namun tidak memudarkan guru
pendidikan jasmani untuk bisa mengangkat kembali menjadi
primadona dalam pembelajaran. Tugas utama guru pendidikan
jasmani adalah menciptakan kesempatan dan merangsang situasi
para siswa untuk mencoba sendiri kemampuannya melempar dalam
suasana bebas dan kompetisi. Cara menyajikan gerakan lempar
dengan cara bermain dan kompetisimenjadi prasyarat yang
menguntungkan pada pembentukan keterampilan gerak domain.
Pada tahap selanjutnya dapat meningkatkan lempar sesuai dengan
aturan yang berlkaku dalam keterampilan atletik yang
sesungguhnya.

A. Karakteristik Gerak Dasar Lempar

Gerak dasar lempar menjadi sumber pokok dalam


pembelajaran atletik. Ada empat macam teknik gerak dasar untuk
lempar, yaitu: lempar lembing, lempar cakram, dan tolak peluru.

1. Lempar Lembing

Lempar lembing merupakan salah satu kemampuan siswa


dalam melemparkan benda berbentuk sejauh mungkin. Ada
beberapa karakteristik gerak dasar dalam melakukan lempar
lembing yaitu sebagai berikut:

a. Menghadap arah lemparan: saat menghadap arah lemparan,


bahu dan pinggul lurus kedepan.lembing mengarah kedepan.
Lembing mengarah ke arah depan. Siswa menggerakan
lembing ke belakang dengan tangan lurus dimana ujung
lembing diangkat kesudut lintasan. Bahu berputar 900 ke
kanan dan pinggul tetap menghadap arah lemparan.

b. Langkah menyilang: kaki kanan melangkah menyilang di


depan kaki kiri. Ini memebantu menggerakan kaki mendahului
badan, memiringkan tubuh dan membawa bahu dan tangan
yang memegang lembing sejauh mungkin kebelakang.

c. Posisi melempar: kaki kiri melangkah keluar dengan posisi


melempar dengan tumit menyentuh permukaan tanah
terlebih dahulu. Pinggul berputar ke kanan sehingga pinggul
kiri diarahkan kearah lemparan, kaki yang berada di belakang
ditekukan pada lutut dan diputar kesamping luar. Tubuh
dimiringkan kebelakang dan tangan yang melempar
diluruskan sepenuhnya.

d. Lemparan: lutut kanan diputar dengan kuat kearah lemparan


dan memaksa pinggul bergerak kearah yang sama. Pinggl
diikuti oleh dada, didorong kedepan dengan paksa sehingga
tubuh menjadi seperti busur. Tangan yang memegang
lembing sekarang bertindak sebagai ujung pecut yang ditarik
kedepan pada kecepatan tinggi diatas bahu. Tubuh digerakan
keatas kaki kiri yang lurus, dan lembing dilepaskan didepan
kepala.

e. Siakap akhir: setelah lembing dilepaskan, siswa terus


bergerak kedepan dengan membawa kaki kanan kedepan dan
menempatkannya didepan kaki kiri. Gerakan ini menahan
gerakan maju dan mencegah melakukan pelanggaran.

2. lempar cakram

Lempar cakram merupakan suatu kemampuan dalam


meleparkan benda berupa cakram dari samping dengan posisi
memutar badan. Tentunya bagi pemula keterampilan ini akan
menyulitkan terutama dalam sikap memegang dan melepaskan
cakram, serta ketepatan arah lemparnya. Seperti pada alat lempar
lainnya, guru hendaknya secara teratur memeriksa semua peralatan
yang diperlukan dalam pembelajaran ini. Untuk menjaga keamanan
seharusnya pinggiran cakram harus halus tanpa goresan. Atau
apabila guru menggantinya dengan alat bantu pembelajaran juga
harus aman dan dirancang untuk dapat digunakan secara berulang-
ulang. Hal-hal yang perlu dipahami dan dimengerti dalam lempar
cakram adalah karakteristik gerak dasar dari lempar ini sendiri.
a. Pegangan dan Putaran

• Cakram harus dipegang dengan buku-buku ujung jari tangan,


sedangkan ibu jari tangan memegang bagian samping
cakram.

• Gaya sentrifugal dihasilkan saat berputar melintasi ring sambil


memegang cakram.

• Kaki dibuka selebar bahu dan agak menjauh arah lemparan.

• Pandangan lurus kedepan.

• Memutar bahu dan tangan yang memegang cakram sejauh


mungkin.

• Kedua kaki ditekukan.

• Berat badan dipindhkan sesaat kekaki poros.

b. Rotasi

• Begi pelempar dengan kanan, berat badan ditumpukan pada


kaki kiri.

• Cakram mengikuti di belakang tubuh.

• Kaki yang berputar mendahului bahu dan tangan yang


memegang cakram.

• Tempatkan kedua kaki dalam posisi melempar secepat


mungkin.

c. Lemparan dan Sikap Akhir

• Saat kaki dalam posisi melempar, luruskan kedua kaki sambil


menggerakan pinggul kearah lemparan.

• Gerak pinggul diikuti dengan memutarkan dada dan tangan


sambil melepaskan cakram.

• Saat melepaskan cakram, gerakan lanjutan kedepan harus


ditahan.

• Kaki kanan dilangkahkan kedepan sambil menghadap sisi


dalam ring lingkaran.

3. Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan salah satu jenis keterampilan
menolakan benda berupa peluru sejauh mungkin. Tujuan tolak
peluru adalah untuk mencapai jarak tolakan yang sejauh-jauhnya,
sesuai dengan namanya tolak bukan lempar, tetapi ditolak atau
didorong dengan satu tangan bermula diletakan dipangkal bahu
untuk menolak diperlukan tenaga yang besar, ini berarti siswa yang
postur tubuhnya yang besar akan mempunyai peluang lebih besar
untuk menjadi juara akan tetapi tidak semua murid berpostur tubuh
tinggii dan besar, akan dapat menolak peluru dengan baik. Yang
terpenting adalah kemampuan unsur ketangkasan dan ketepatan
waktu, kecepatan melempar disamping kekuatan, dalam
keterampilan tolak peluru ada 2 cara awal yang dapat dilakukan
yaitu awalan menyamping dan awalan mundur.

Tolak peluru disebut juga awalan membelakangi arah tolakan


atau yang dikenal sekarang dengan nama gaya O’Brien karena
awalan tersebut pertama kali melakukan atau memperkanalkan
oleh orang yang bernama Ferry O’Brien dan gaya inilah yang
menghasilkan tolakan paling jauh dibandingkan dengan awalan
lainnya. Lebih jauh mengenai karakteristik gerak dasar tolak peluru
awalan mundur adalah sebagai berikut:

a. Cara memegang peluru

• Pelruru diletakan pada pangkal jari-jari ditelapak tangan.

• Jari telunjuk, jari tengah, dan jari kelingking merupakan titik


tolak yang utama dan membantu melontarkan.

• Jari-jari agak rapat, ibu jari disamping jari, jari kelingking


berada disamping peluru. Jari kelingiking selain berfungsi
untuk menahan jangan sampai peluru mudah bergeser, juga
membantu menekan pada waktu ditolakan. Cara ini lebih
banyak dipakai daripada cara petama.

b. Sikap badan saat menolak

• Posisi badan membelakangi arah tolakan, ini berarti sector


tolakan berada dibelakang.

• Bagi penolak tangan kanan berat badan harus berada diatas


kaki kanan dengan cara membungkukannya kedepan.

• Kaki kiri diangkat kebelakang dan berpijak pada ujung kaki.

• Sikut lengan kiri dibengkokan berada didepan dada.


• Menjaga keseimbangan badan harus rileks.

c. Gerakan menolak

pada saat posisi badan sudah tepat dan seimbang peluru


dipegang dengan baik, mulailah berkonsentrasi dengan mengayun-
ayunkan kaki kiri kemuka dan kebelakang sehingga siap untuk
tolakan.

• Geserkan kaki kanan dengan cepat kebelakang kearah


tolakan (tidak melompat).

• Sewaktu kaki kanan mendarat ditengah-tengah lingkaran.

• Lutut kanan masih tetap terlipat (setengah jongkok).

• Telapak kaki kanan menumpu kuat ditanah.

• Badan masih berputar kebelakang siap untuk menolak


kemudian luruskan lutut dengan tolakan yang kuat sambil
memutar badan kedepan, kearah tolakan.

• Lanjutkan dengan dorongan atau tolakan kuat tangan kanan


kearah atas dengan sudut tolakan lebih kurang 450.

d. Gerakan lanjutan dan sikap akhir

Gerakan diakhiri dengan gerakan lanjutan dengan tahapan


sebagai berikut:

• Setelah peluru terlepas kaki kanan mendarat didepan


menggantikan kaki kiri.

• Kaki kiri terangkat untuk menjaga keseimbangan badan agar


tidak jatuh kedepan.

e. Peraturan tolak peluru

Peserta tolak peluru dinyatakan gagal dalam melakukan tolakan


apabila :

• Menyentuh balok batas sebelah atas

• Menyentuh tanah diluar lingkaran.

• Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah.

• Peluru jatuh dilluar sector lingkaran.


• Keluar lingkaran tidak berjalan dengan tenang.

• Peluru diletakan dimuka dada atau belakang kepala

• Dipanggil sudah 2 menit belum melempar

• Peserta gagal melempar sudah tiga kali lemparan.

You might also like