Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW, dan para sahabat serta pengkutnya hingga akhir zaman. Karena
atas rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
HUBUNGAN POLA HIDUP DAN MAKANAN TERHADAP PENYAKIT
HIPERTENSI
PADA
MASYARAKAT
KECAMATAN
CEMPAKA
2.
Kedua orangtuaku yang tercinta (ayahanda Yunizal dan ibunda Asni), kakak,
adik, dan keluarga besarku yang selalu mendoakan, memberikan kasih sayang
tak berbatas serta segala dukungan kepada penulis, baik berupa moril maupun
materil.
3.
Kepala Puskesmas (ibu Risna Misna Risnawati, SKM) serta seluruh dokter
Puskesmas (dr. Imartha, dr. Mirtha Hasanah, dr. Tulus Dyah Anggraeni)
yang juga selalu memberikan pendampingan, bimbingan, ilmu, perhatian,
semangat, serta masukan kepada penulis dalam melaksanakan tugas penulis di
Puskesmas Rawat Inap Cempaka.
i
4.
Seluruh staf dan karyawan Puskesmas Rawat Inap Cempaka yang telah menjadi
rekan kerja yang sangat baik, ramah, dan senantiasa berbagi ilmu dan
pengalaman kepada penulis selama melaksanakan tugas di Puskesmas.
5.
Kepada teman sejawat internsip segrup (dr. Andre Azhar, dr. Athieqah AsySyahidah, dr. Indah Julisa, dr. Meita Putri Aldillah) serta teman sejawat
internsip di Banjarbaru, seluruh teman sejawat di Kalimantan Selatan, serta para
sejawat dokter internsip yang tersebar di seluruh Indonesia, yang selalu saling
memberikan dukungan dan semangat dalam menjalankan program internsip ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini
kesalahan dan kekurangan tidak dapat dihindari, baik dari segi materi maupun bahasa
yang disajikan. Untuk itu, penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan
kekhilafan yang tidak disengaja. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat,
khususnya bagi penulis dan pembaca, dalam memberikan sumbang pikir dan
perkembangan ilmu pengetahuan di dunia kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna
memperoleh hasil yang lebih baik di dalam penyempurnaan hasil penelitian dari
penulisan hingga isi dan pembahasannya.
Akhir kata, dengan mengucapkan alhamdulillah, semoga Allah SWT selalu
meridhai kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
iii
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bab I
Pendahuluan
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
BAB I
PENDAHULUAN
No
1.
2.
3.
4.
Kelurahan
Kelurahan Cempaka
Kelurahan Sei Tiung
Kelurahan Bangkal
Kelurahan Palam
Total
Laki-laki
(jiwa)
6.432
4.783
2.169
1.651
15.035
Perempuan
(jiwa)
6.696
4.299
2.210
1.747
14.952
Jumlah Jiwa
13.128
9.082
4.379
3.398
29.987
Dari tabel dapat diketahui bahwa Puskesmas Rawat Inap Cempaka Kota
Banjarbaru wilayah kerjanya meliputi 4 kelurahan dan jumlah Penduduk yang
terbanyak di Kelurahan Cempaka serta Jumlah penduduk Laki-laki lebih banyak dari
jumlah penduduk Perempuan pada tahun 2012.
1.2 PROFIL PUSKESMAS RAWAT INAP CEMPAKA
1.3 SEPULUH
PENYAKIT
TERBANYAK
DI
WILAYAH
KERJA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama di bidang kesehatan,
tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Di negara lain, berbagai upaya
pendeteksian, pencegahan, dan penatalaksanaan hipertensi sudah banyak dilakukan.
Penelitian-penelitian dasar, klinis, maupun epidemiologis menjadi data dasar
pengembangan strategi untuk pencegahan, pendeteksian, dan pengobatan hipertensi
(Rohman et al, 2011).
Tabel 2.1 Tipe dan Penyebab Hipertensi (Sumber: Mitchell, 2008)
Hipertensi Esensial
Hipertensi Sekunder
Renal
Glomerulonefritis akut
Penyakit ginjal kronik
Penyakit polikistik
Stenosis arteri renalis
Displasia fibromuskuler arteri renalis
Vaskulitis renal
Tumor yang memproduksi renin
Kardiovaskuler
Koarktasio aorta
Poliarteritis nodosa (atau vaskulitis
lainnya)
Peningkatan volume intravaskuler
Peningkatan curah jantung
Rigiditas aorta
Neurologik
Psikogenik
Peningkatan tekanan intrakranial
Sleep apnea
Stres akut yang meliputi pembedahan
Endokrin
Hiperfungsi korteks adrenal (sindrom
Cushing, aldosteronisme primer,
hiperplasia adrenal kongenital,
konsumsi licorice)
Hormon-hormon eksogen (glukokortikoid, estrogen [termasuk obat pemicu
kehamilan serta kontrasepsi oral],
obat-obat simpatomimetik, makanan
yang mengandung tiramin dan
preparat inhibitor monoamin oksidase
[MAO])
Feokromositoma
Akromegali
Hipotiroidisme (miksedema)
Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Hipertensi yang ditimbulkan kehamilan
Hipertensi merupakan salah satu penyakit di dunia yang sering dijumpai pada
manusia. Karena penyakit ini berhubungan dengan morbiditas, mortalitas, dan biaya
penanganannya yang besar, hipertensi merupakan tantangan besar bagi kesehatan
publik. Hipertensi menyebabkan peningkatan sebanyak dua kali risiko penyakit
kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, stroke
3
hemoragik dan iskemik, gagal ginjal, dan penyakit arteri perifer. Walaupun terapi
dengan obat hipertensi dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan ginjal,
sebagian besar kelompok dari populasi dengan hipertensi tidak mendapatkan
pengobatan atau tidak diobati dengan maksimal (Adli, 2010).
Tekanan Darah
Klasifikasi Tekanan Darah
Normal
Pre-hipertensi
Hipertensi derajat 1
Hipertensi derajat 2
Isolated systolic hypertension
Sistolik
(mmHg)
<120
120 139
140 159
>160
dan
atau
atau
atau
Diastolik
(mmHg)
<80
80 89
90 99
>100
>140
dan
< 90
2.1.1 Epidemiologi
Level tekanan darah, angka peningkatan darah terhadap umur, dan
prevalensi hipertensi sangat bervariasi di setiap negara dan subpopulasi dalam
satu negara. Di Amerika Serikat, berdasarkan hasil survey dari National Health
and Nutrition Examination (NHANES), 28.7% dari penduduk dewasa Amerika
4
menggambarkan
beberapa
faktor
yang
berperan
dalam
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang berpengaruh pada pengendalian tekanan darah (Sumber:
Yogiantoro, 2007)
fundamental,
hipertensi
esensial
bisa
disebabkan
oleh
glukosa darah (sebaiknya puasa), kolesterol total serum, kolesterol LDL dan
HDL serum, trigliserida serum (puasa), asam urat serum, kreatinin serum,
kalium serum, hemoglobin dan hematokrit, urinalisis (uji carik celup serta
sedimen urin), elektrokardiogram (EKG). Beberapa pedoman penanganan
hipertensi menganjurkan tes lain, seperti ekokardiogram, USG karotis (dan
femoral), C-reactive protein (CRP), mikroalbuminuria atau perbandingan
albumin/kreatinin urin, proteinuria kuantitatif (jika uji carik positif), funduskopi
(pada hipertensi berat) (Yogiantoro, 2007).
Evaluasi pasien hipertensi bertujuan untuk menilai gaya hidup dan
mencari faktor risiko kardiovaskuler atau penyakit penyerta yang dapat
mempengaruhi prognosis pengobatan, mencari penyebab tekanan darah tinggi,
dan menilai ada tidaknya kerusakan organ target dan penyakit kardiovaskuler
(Yogiantoro, 2007; Adli, 2010).
Tabel 2.3 Faktor Risiko Kardiovaskuler pada Penderita Hipertensi
(Sumber: Adli, 2010)
2.1.4 Penatalaksanaan
Pemberian terapi hipertensi bertujuan untuk menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas terkait gangguan ginjal dan kardiovaskuler. Penurunan
tekanan darah hingga <140/90 mmHg berhubungan dengan penurunan
komplikasi kardiovaskuler. Pada pasien dengan penyakit penyerta (seperti
diabetes atau penyakit ginjal), target tekanan darah adalah <130/80 mmHg (Adli,
2010).
10
hipertensi
terdiri
dari
terapi
nonfarmakologis
dan
kebiasaan
merokok,
menurunkan
berat
badan
berlebih,
Klasifikasi
Tekanan
Darah
Normal
Prehipertensi
TD
Sistolik
(mmHg)
TD
Diastolik
(mmHg)
Perbaikan
Pola
Hidup
<120
dan <80
Dianjurka
n
120 139
atau
80 89
Ya
Hipertensi
derajat 1
140 159
atau
90 99
Ya
Hipertensi
>160
atau
Ya
11
Obat-obatan
untuk indikasi
yang memaksa
Obat-obatan
untuk indikasi
yang memaksa
obat
antihipertensi
lain (diuretika,
ACEI, ARB,
BB, CCB)
sesuai
derajat 2
untuk sebagian
besar kasus.
Umumnya diuretika
jenis Thiaz dan
ACEI/ARB/BB atau
CCB)
>100
kebutuhan
Indikasi Khusus
Gagal jantung
Post infark miokard
Risiko tinggi penyakit
Diuretik
12
Aldo-ant
koroner
Diabetes mellitus
Penyakit ginjal kronik
Stroke
POLA
HIDUP
DAN
MAKANAN
PADA
PASIEN
HIPERTENSI
Melaksanakan pola hidup sehat oleh semua orang sehat sangat penting untuk
mencegah terjadinya hipertensi dan hal ini juga penting pada mereka yang
13
Modifikasi
Penurunan berat badan
Konsumsi makanan
Pengurangan konsumsi
natrium
Aktivitas fisik
Konsumsi alkohol
moderat
Rekomendasi
Menjaga berat badan normal
(IMT 18.5 24.9 kg/m2)
Konsumsi banyak buah,
sayuran, dan makanan rendah
lemak
Pengurangan konsumsi
natrium tidak lebih dari 100
mmol/hari (2.4 gram natrium
atau 6 gram NaCl)
Melakukan olah raga aerobik
secara regular seperti jalan
cepat (30 menit/hari;
sebaiknya setiap hari dalam
seminggu)
Membatasi konsumsi tidak
lebih dari dua kali minum per
hari pada pria dan tidak lebih
satu kali minum per hari pada
wanita
Perkiraan Penurunan
Tekanan Darah Sistolik
5 20 mmHg/10 kg
8 14 mmHg
2 8 mmHg
4 9 mmHg
2 4 mmHg
14
BAB III
HASIL PENELITIAN
15
BAB IV
PENUTUP
16
DAFTAR PUSTAKA
Adli, Mizanul. 2010. Diskusi Topik: Pendekatan Terhadap Pasien Hipertensi.
Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Mansjoer, Arif, Kuspuji Triyanti, Rakhmi Savitri, Wahyu Ika Wardhani, Wiwiek
Setiowulan. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid Pertama.
Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Mitchell, Richard N., Vinay Kumar, Abdul K. Abbas, Nelson Fausto. 2008. Buku
Saku Dasar Patologis Penyakit Robbin & Cotran, Edisi 7. Jakarta: EGC
Puskesmas Rawat Inap Cempaka. 2013. Laporan Tahunan Puskesmas Rawat Inap
Cempaka Tahun 2012. Banjarbaru: Puskesmas Rawat Inap Cempaka
Rohman, Mohammad Saifur, Nani Hersunarti, Arieska Ann Soenarta, Suardjono,
Adre Mayza, Antonia Anna Lukito, Adrianus Kosasih. 2011. Pemahaman
Dokter Indonesia Mengenai Hipertensi dan Permasalahan yang Dihadapi pada
Praktik Sehari-Hari. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Yogiantoro, Mohammad. 2006. Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Edisi III, Jilid I. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; h.610-614
17