Professional Documents
Culture Documents
SASARAN BELAJAR
1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud perilaku etis saat bekerja. Mendiskusikan faktor-faktor penting pembentuk perilaku etis saat bekerja. Mampu menjelaskan beberapa cara spesifik manajemen sdm dalam mempengaruhi perilaku etis saat bekerja. Menerapkan praktik-praktik pendisiplinan yang adil. Menjelaskan beberapa faktor penting dalam melaksanakan pemberhentian secara efektif.
2.
3. 4. 5.
ARTI ETIKA
Etika mengacu pada prinsip-prinsip melaksanakan pengaturan terhadap individu atau suatu kelompok Keputusan yang berkaitan dengan etika selalu memiliki dua karakteristik, yaitu: nilai normatif dan moralitas. Nilai normatif mengimplikasikan bahwa sesuatu salah atau benar, melanggar hukum atau mematuhi kukum. Moralitas adalah standar perilaku yang berlaku di masyarakat, tetang sesuatu yang dianggap baik atau buruk, diterima atau ditolak. Pelanggran normatif dapat menyebabkan seseorang mendapat sanksi hukum atau dipenjara. Pelanggaran standar moral dapat membuat seseorang merasa malu atau bersalah.
Apa yang paling menggambarkan organisasi anda saat ini? Jawab ya jika pernyataan ini sesuai dengan organisasi anda, jawab tidak jika tidak sesuai atau anda tidak berpendapat!
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Para karyawan diberi penghargaan untuk pekerjaan yang baik. Ya/tidak Penyelia berteriak pada para karyawannya (R). Ya/tidak Penyelia memiliki favorite (R). Ya/tidak Karyawan dipercaya. Ya/tidak Keluhan karyawan ditangani dengan efektif. Ya/tidak Karyawan diperlakukan seperti anak-anak (R). Ya/tidak Karyawan diperlakukan dengan rasa hormat. Ya/tidak Masalah dan pertanyaan karyawan ditanggapi dengan cepat. Ya/tidak Karyawan dibohongi (R). Ya/tidak Saran karyawan diabaikan (R). Ya/tidak Penyelia menyumpah pada karyawan (R). Ya/tidak Kerja keras karyawan dihargai. Ya/tidak Penyelia mengancam untuk memberhentikan atau merumahkan karyawan (R) Ya/tidak Karyawan diperlakukan dengan adil. Ya/tidak Rekan kerja saling membantu. Ya/tidak Rekan kerja berdepat satu sama lain (R). Ya/tidak Rekan kerja saling mengecewakan (R). Ya/tidak Rekan kerja memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat.
FAKTOR-FAKTOR INDIVIDU
Setiap individu membawa nilai-nilai (baik-buruk) ke dalam organisasi tempat mereka bekerja, oleh sebab itu setiap individu menanggung beban (konsekwensi) untuk pilihan etika yang dibuatnya. Satu survey pada CEO perusahaan manufaktur mengeksplorasikan pemikiran pada terikat/tidak terikatnya mereka pada dua praktik bisnis yang dipertanyakan, yaitu: mencuri rahasia teknologi perusahaan pesaing dan memberikan pembayaran pada pemerintah asing untuk mengamankan bisnis mereka. Para peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor personel lebih kuat mempengaruhi keputusan daripada tekanan lingkungan atau karakteristik organisasi.
Berikan persetujuan anda terhadap 15 pernyataan berikut: 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju, 5=sangat setuju
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Satu-satunya semangat bisnis adalah mengasilkan uang. 12345 Seseorang yang berhasil dalam bisnis tidak harus terikat pada moral. 12345 Bertindak sesuai hukum, dan anda tidak akan salah secara moral. 12345 Etika dalam bisnis pada dasarnya adalah suatu penyesuaian antara sikap dan cara orang berperilaku. 12345 Keputusan bisnis melibatkan orientasi ekonomi yang realistis dan bukan filosofi moral. 12345 Etka bisnis adalah konsep untuk hubungan masyarakat saja. 12345 Persaingan dan keuantungan adalah nilai-nilai yang penting. 12345 Kondisi ekonomi bebaslah yang paling baik melayani kebutuhan masyarakat. Pembatasan kompetisi akan merusak masyarakat dan melanggar hukum alam yang mendasar. 12345 Sebagai pelanggan, saat mengajukan klaim asuransi otomotif, saya mencoba untuk mendapatkan sebesarbesarnya tanpa memandang kerusakan yang dialami. 12345 Saat berbelanja di supermarket boleh saja menukar label harga barang. 12345 Sebagai seorang karyawan, saya boleh mebawa peralatan kantor ke rumah, itu tidak merugikan siapapun. 12345. Saya memandang waktu sakit adalah liburan yang layak saya dapatkan. 12345 Gaji karyawan harus ditentukan sesuai dengan hukum sediaan-kebutuhan. 12345 Dunia bisnis memiliki hukumnya sendiri. 12345 Seorang pelaku bisnis yang baik adalah pelaku bisnis yang sukses. 12345
9.
10. 11. 12. 13. 14. 15.
Survey terhadap 243 mahasiswa, menyimpulkan jawaban sbb: 1=3,09, 2=1,88, 3=2,54, 4=3,41, 5=3,88, 6=2,88, 7=3,62, 8=3,79, 9=3,44, 10=1,33, 11=1,58, 12=2,31, 13=3,36, 14=3,79, 15=3,38.
FAKTOR-FAKTOR KEORGANISASIAN
Michael Sulivan, CFO WordCom dinyatakan bersalah karena membantu pimpinan perusahaan menutupi buruknya kondisi keuangan perusahaan dengan menginstruksikan kepada bawahan untuk membuat laporan secara tidak jujur. Tiga eksekutif International CUC dinyatakan bersalah dengan memanipulasi laporan pembukuan untuk menjaga harga saham tetap tinggi. Pengacara negara bagian New York mengajukan tuntutan terhadap Merryl Lynch, dengan tuduhan mengeluarkan analisis palsu terhadap nilai beberapa saham pada bursa saham New York. Dari beberapa kasus perilaku tidak etis saat bekerja dilakukan bukan atas keinginan pribadi
Berikut ini adalah hasil survey terhadap sebab-sebab utama pelanggaran prosedural yang berkaitan dengan etika oleh para manajer level atas hingga bawah.(Gary Dessler, 2007)
Manajer Senior Tekanan mencapai jadwal Mencapai terget keuangan dan bisnis yang agresif Membantu perusahaan untuk bertahan Mendahulukan karier atasan saya Merasakan tekanan rekan kerja Menghindari ancaman kompetitif Mengamankan pekerjaan Mendahulukan karier atau keuntungan pribadi Lainnya 1 3 2 5 7 4 9 8 6 Manajer Menengah 1 2 3 4 7 5 6 9 8 Manajer Lini 1 2 4 3 5 6 7 9 8 Staf Profsional 1 2 4 3 6 5 7 8 9 Staf Adm 1 2 3 4 5 6 7 9 8 Pekerja kontrak 1 2 4 5 3 7 6 8 9
PENGARUH ATASAN
Atasan menetapkan karakter umum, tindakannya merupakan sinyal-sinyal tentang apa yang benar dan apa yang salah. Hasil suatu survey melaporkan, tingkat perilaku yang tidak dapat diterima menurun secara dramatis, saat karyawan mengetahui penyelia mereka menunjukkan perilaku etis. Survey yang lain melaporkan: 56% karyawan merasakan tekanan dari atasan untuk bertindak secara tidak etis atau ilegal.
Berikut ini adalah contoh bagaimana para penyelia secara sadar (atau tidak sadar) mengarahkan bawahan untuk melaksanakan hal-hal yang tidak benar.
Menginstruksikan para staf untuk melaksanakan apapun demi mencapai hasil/tujuan. Membebani secara berlebihan para karyawan dengan target/kinerja maksimum untuk mencapai hasil yang diinginkan. Mencari jalan lain meskipun elegal untuk mencapai tujuan. Mengambil hasil kerja orang lain atau menghindar dari tanggung jawab.
Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan yang diajukan oleh suatu perusahaan kepada para karyawannya.
Legalkah tindakan yang sedang anda lakukan saat ini? Apakah pekerjaan yang sedang anda lakukan sudah benar? Siapa yang akan menerima dampak langsung dari hasil kerja anda? Apakah hasl itu sudah sesuai dengan nilai-nilai perusahaan? Bagaimana perasaan anda setelah mengejakan hal tersebut? Bagaimana hal itu, jika muncul pada pemberitaan media esok hari? Apakah hal itu akan tampak baik bagi perusahaan anda?
BUDAYA ORGANISASI
Adanya aturan etika di suatu perusahaan tidak menjamin perilaku etis tidak dilanggar di perusahaan tersebut. Orang tua dapat berbicara tentang etika, tetapi bila anak-anak melihat mereka tidak mengupayakan dengan maksimal pelaksanaan etika, misalnya membawa perlengkapan kantor ke rumah anak-anak akan mengasumsikan bahwa bersikap tidak etis adalah hal yang dapat diterima. Perusahaan penerbangan Southwest Airlines mengembangkan kultur organisasi sendiri, tapi karyawan baru sering kali menjadi sasaran canda, CEO perusahaan dengan bebas mengenaikan pakaian rumah/santai menghadapi karyawan atau tamu. Sebaliknya perusahaan penerbangan JetBlue membangun budaya yang unik. Untuk memastikan seluruh karyawan menangkap pesan perlunya kebersamaan CEO biasa turun langsung kebawah membantu pekerjaan atau mengawasi pemindahan barang-barang ke dan dari pesawat. Dengan sinyal yang mereka kirimkan, dan contoh yang mereka berikan, para manajer menetapkan nilai-nilai dan menciptakan budaya apa yang mereka katakan dan lakukan. Para karyawan memahami sinyal tersebut, dan ini mempengaruhi bagaimana mereka berperilaku.
PERAN MANAJER
Saat harus menciptakan budaya perusahaan, para manajer harus memikirkan cara untuk mengirimkan sinyal yang tepat pada para bawahan mereka, Berikut adalah contoh bagaimana mereka melakukan: Mengklarifikasikan harapan. Satu cara untuk melakukannya adalah mempublikasikan aturan etika perusahaan, contoh, pernyataan J&J: kami memiliki tanggung jawab utama kepada para dokter, perawat, dan pasien, juga pada para ibu dan ayah, dan semua yang menggunkan produk dan jasa kami. Gunakan sinyal dan simbol, contoh: perusahaan penerbangan SouthWest menetapkan: karyawan baru, pilot sekalipun wajib pempelajari lagu atau yell perusahaan selama masa orientasi. Menyediakan dukungan pisik, misalnya: rencana insentif, sistem penilaian, dan prosedur pendisiplinan. Menggunkan sejarah, sejarah dapat menggambarkan nilai-nilai penting perusahaan. IBM memiliki sejarah bagaimana para penjual berkendara sepanjang malam menempuh badai untuk menyampaikan pesanan pelanggan. Melakukan ritual dan upacara. Di JCPenny, karyawan baru diberikan Penney Partnership semacam buku suci yang berisi aturan tertulis tentang kehormatan, kepercayaan diri, pelayanan, dan kerjasama, dalam suatu upacara resmi.
PERAN MANAJEMEN SDM DALAM MENINGKATKAN ETIKA dan PERLAKUAN YANG ADIL