You are on page 1of 16

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jamur Laetiporus sp merupakan spesies jamur asli Indonesia namun belum dikenal luas oleh masyarakat. Jamur Laetiporus sp yang didapat dari isolat lokal Indonesia memiliki hasil metabolit sekunder berupa senyawa lovastatin.1 Senyawa lovastatin dikenal memiliki peranan sebagai zat antikolesterol dan zat antikanker.2 Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal secara cepat dan tidak terkendali sehingga dapat menyerang jaringan tubuh sekitarnya melalui jaringan ikat, darah, bahkan menyerang organ penting dalam tubuh.3 Senyawa lovastatin berperan sebagai agen proapoptosis. Aktivitas senyawa lovastatin dan sintesis senyawa statin lainnya dapat menghambat pertumbuhan tumor pada jaringan hati dan menghambat pertumbuhan metastasis pada sel pankreas.4 Besar kecilnya konsentrasi lovastatin yang dihasilkan oleh jamur ini secara langsung dipengaruhi oleh komposisi zat-zat yang terdapat dalam medium fermentasi padat.5 Pengunaan serbuk kayu albasia sebagai subsrat, komposisi medium dan tahap waktu inkubasi yang tepat agar dihasilkan konsentrasi lovastatin optimum akan dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian ini

bertujuan untuk melihat potensi sitotoksik dari ekstrak miselia jamur Laetiporus sp terhadap sel kanker.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini meneliti tentang potensi senyawa lovastatin yang diidentifikasi dari ekstrak miselia jamur Laetiporus sp terhadap sel kanker. Berdasarkan penelitian tahun 2005 di China yang menemukan bahwa hasil fermentasi kultur cair Laetiporus sulphureus menunjukka efek

Aryantha dan Sidharta. 2007. Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Produksi Senyawa Lovastatin oleh Jamur Laetiporus sp. dengan Metode Fermentasi Padat. Skripsi Sarjana. Institut Teknologi Bandung 2 Holstein et al., 2005. Pharmacodynamic effects of high dose lovastatin in subjects with advanced malignancies. Cancer Chemother Pharmacol 57: 155164 3 Karp, 2008. Molecular Biology of the Cell. New York: John Wiley and Sons 4 Kusama T et al . 2001. Inhibition of epidermal growth factor-induced RhoA translocation and invasion of human pancreatic cancer cells by 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme a reductase inhibitors. Cancer Res., 61: 4885-4891 5 Aryantha dan Sidharta. 2007. Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Produksi Senyawa Lovastatin oleh Jamur Laetiporus sp. dengan Metode Fermentasi Padat. Skripsi Sarjana. Institut Teknologi Bandung

penghambatan terhadap sel kanker HeLa, MCF-7, dan MDA-MB-231 hampir lebih dari 75%,6 maka dapat dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ekstrak miselia jamur isolat lokal Laetiporus sp memiliki potensi sitotoksik terhadap sel kanker? 2. Apakah substrat serbuk kayu diperkaya dapat menghasilkan konsentrasi lovastatin paling optimum disbanding serbuk kayu biasa? 3. Berapa konsentrasi lovastatin maksimum dari hasil medium yang terpilih tersebut? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui potensi efek sitotoksik dari ekstrak miselia jamur Laetiporus sp terhadap sel kanker. 2. Menentukan kombinasi variasi subsrat yang menghasilkan konsentrasi lovastatin paling optimum. 1.4 Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah berupa artikel mengenai mengenai potensi sitotoksik ekstrak miselia jamur Laetiporus sp yang diidentifikasi mengandung senyawa lovastatin. 1.4 Kegunaan Kegunaan yang bisa didapat dari penelitian ini adalah menambah referensi data mengenai potensi senyawa lovastatin dari Laetiporus sp 1. Dari segi IPTEK, data mengenai potensi sitotoksik senyawa lovastatin dari ekstrak miselia jamur Laetiporus sp ini dapat menjadi alternatif bagi penelitian-penelitian berikutnya mengenai peningkatan produksi lovastatin yang pada akhirnya dapat memperkaya khasanah tentang jamur isolate lokal untuk produksi senyawa antikanker. 2. Dari segi ekonomi, komposisi medium yang menggunakan bahan limbah yang sudah ada seperti serbuk kayu, kulit durian, dan kulit pisang dalam variasi substrat akan menghemat biaya untuk penelitian. 3. Dari segi kesehatan, dapat mengurangi jumlah sampah dari limbah kayu dan buah yang tidak terpakai menjadi komposisi substrat yang berguna.

Chen,J.C et al., 2005. The Study of Liquid Culture and Bioactivity in Laetiporus sulphureus. Bio Formosa, vol.40 no.1 page.43-52

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Senyawa Lovastatin Rumus empiris lovastatin adalah C24H36O5 dengan berat molekul 404,55.7 Struktur kimia dari lovastatin adalah :

2 3 4

Gambar 2.1. Struktur Kimia senyawa Lovastatin7

Lovastatin berwarna putih, berbentuk serbuk Kristal nonhigroskopik yang tidak larut dalam

air namun dapat larut dalam methanol, etanol, dan asetonitril.8 Senyawa ini merupakan inhibitor kompetitif bagi 3-hidroksi-3-metilglutaril-koenzim A (HMG-CoA) sehingga pada umumnya senyawa ini sering disebut sebagai HMG-CoA reduktase inhibitor.7 Begitu masuk ke dalam tubuh, senyawa ini akan dihidrolisis menjadi bentuk -asam hidroksida. Senyawa ini dapat menghambat produksi enzim HMG-CoA reduktase.9 HMG-CoA reduktase inhibitor telah dikenal dapat menghambat proliferasi sel dan menginduksi apoptosis dan nekrosis sel.10 Lovastatin akan meningkatkan ekspresi dari gen p21 dan p27 serta mengaktivasi caspase-3, dan mengubah ekspresi dari beberapa enzim cyclin-11dependent kinase (Gambar 2.2). 10

Merck & Co., Inc. 2010 . Tablets Mevacor (Lovastatin). (Mylan Pharmaceuticals Inc. Morgatown, WV 26505, USA. no seri : 9844661 ; 014-874-01. May 2010) 8 Alberts,A.W. et.al.,1996. Mevinolin: A Highly Potent Competitive Inhibitor of Hydroxymethylglutaryl coenzyme-A Reductase and A Cholesterol Lowering Agent. Proc. Natl. Acad. Sci USA, 77 (7) p:3957-3961 9 Tigor Nauli..2003. Ekstraksi Lovastatin. Industri Kecil dan Menengah. ISSN 1410-9891 10 Jelena Klawitter et al., 2010. Effects of Lovastatin on Breast Cancer Cells : A Proteo-Metabonomic Study . Breast Cancer Research , 12:R16

Gambar 2.2. Mekanisme Penghambatan Kanker 11 Berdasarkan penelitian sebelumnya, lovastatin dapat diekstrak dari Aspergillus, Pleorotus, Penicillium, dan Trichoderma.12 Produksi lovastatin yang diekstrak dari Laetiporus sp di Indonesia mulai dikembangkan melalui penelitian.13

2. 2 Jamur Laetiporus sp Laetiporus sp termasuk ke dalam fungi golongan Basidiomycetes dan mudah dikenali dari tubuh buahnya yang berukuran mikroskopis. Klasifikasi selengkapnya menurut antara lain sebagai berikut.14 Kerajaan Filum Kelas : Fungi : Basidiomycota : Basidiomycetes

Anak Kelas : Agaricomycetidae Bangsa Suku : Polyporales : Polyporaceae

Kelvin K. W. Chan, Amit M. Oza, dan Lillian L. Siu. 2003. Minireview : The Statins as Anticancer Agents. Journal of Clinical Cancer Research. Vol. 9, 10-19 12 Saimee, S. M.2003. Screening of Lovastatin Production by Filaments Fungi. Biomed Journal 7(1):29-33. 13 Aryantha., I.N.P. 2004. Eksplorasi Fungi Deutromycetes (Aspergillus sp. dan Penicillium sp.) Penghasil Senyawa Anti Kolesterol Lovastatin. Departemen Biologi, ITB. 14 Kuo, M. 2005. Laetiporus sulphureus: The Chicken of The Wood. Diambil dari http://www.mushroomexpert.com/laetiporus_sulphureus.html. (diakses 2 Agustus 2010)

11

Marga Jenis

: Laetiporus : Laetiporus sp

Laetiporus sp di alam bersifat parasit atau saprofit. Jamur Laetiporus sp memiliki habitat tumbuh pada batang kayu yang lapuk serta bagian bawah kayu keras dan conifer. Tubuh buah Laetiporus cukup lebar dan dapat mencapai total diameter 60 cm, terdiri dari beberapa buah tudung berbentuk roset, tetapi tumbuhnya tudung sangat jarang ditemukan pada daerah pangkal pohon.15 Marga Laetiporus mengandung senyawa metabolit yang dapat digunakan lebih lanjut untuk keperluan medis. Sebagai contoh jenis Laetiporus sp yang menghasilkan metabolit sekunder antara lain ergonol, demethoxyegonol, andegonol glucoside (Gambar 2.3). Ketiga senyawa tersebut ditemukan memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker limfosit leukemia pada mencit.16 Sementara itu, senyawa lovastatin memiliki 2 bentuk yaitu asam hidroksi terbuka dan lakton (Gambar 2.4). Di dalam tubuh, lovastatin bentuk asam hidroksi terbuka (bentuk aktif) berperan dalam menurunkan kadar kolesterol darah tetapi karena bentuk hidroksi terbuka lebih tidak stabil, lovastatin di pasaran lebih banyak dijual dalam bentuk lakton yang tidak aktif.17

Gambar 2. 3. Struktur Kimia Senyawa Egonol, Demethoxyegonol, Andegonol glucoside.16

Gambar 2.4. Lovastatin dalam bentuk lakton (1) dan asam hidroksi terbuka (2)17

Kuo, M. 2005. Laetiporus sulphureus: The Chicken of The Wood. Diambil dari http://www.mushroomexpert.com/laetiporus_sulphureus.html. (diakses 2 Agustus 2010) 16 Zjawiony, Jordan K. 2003. Biologically Active Compounds from Aphyllophorales (Polypore) Fungi. Journal of Natural Product Vol 67,p 300- 310 17 Alberts,A.W. et.al.,1996. Mevinolin: A Highly Potent Competitive Inhibitor of Hydroxymethylglutaryl coenzyme-A Reductase and A Cholesterol Lowering Agent. Proc. Natl. Acad. Sci USA, 77 (7) p:3957-3961

15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bahan dan Alat

3.1.1

Bahan

1. Kultur medium jamur Laetiporus sp 2. Medium Agar Kentang Dekstrosa 3. Campuran substrat jamur antara lain: serbuk kayu albasia,gula pasir,limbah kulit durian dan limbah kulit pisang. 4. Lovastatin murni sebagai senyawa standar. 5. Larutan untuk ekstraksi: methanol, akuades,HCl, dan NaOH dan larutan untuk analisis

HPLC yaitu larutan pembawa (eluen) asetonitiril. 3.1.2 Alat

1. Peralatan gelas: cawan petri, gelas ukur, labu erlenmeyer, gelas kimia 2. Bunsen, spatula, autoklaf, hotplate, laminar, timbangan analitik, pH meter. 3. Blender kering/grinder untuk menghaluskan medium. 4. Oven untuk mengeringkan subsrat. 5. Rotary shaker untuk ekstraksi lovastatin dari miselium jamur. 6. Sentrifuga untuk mengendapkan padatan pada ekstrak metanol:air. 7. Alat HPLC dan KLT untuk mengukur konsentrasi lovastatin. 3.2 Prosedur Kerja 3.2.1. Pembuatan Medium Agar Kentang Dekstrosa

Medium agar kentang dekstrosa dibuat dengan kondisi pH medium 5.6. Komposisi yang digunakan adalah aquades sebanyak 100 mL, ditambah 2 gr medium PDA. Campuran diaduk hingga homogen kemudian diautoklaf.

3.2.2 Penyiapan Inokulum

Peremajaan atau subkultur dilakukan dua kali dengan cara mengkultur potongan miselia dan medium seluas 1x1 cm2 pada medium AKD dan diinkubasi di suhu ruang dengan metode tanam. Kultur yang digunakan sebagai inokulum adalah kultur yang sudah memiliki biomassa yang cukup dan berada pada fase log pertumbuhan (kultur yang kira-kira berusia 7 hari).

3.2.3 Penyiapan Medium Bahan Bahan-bahan untuk medium pertumbuhan adalah substrat seperti serbuk kayu albasia dan gula pasir untuk medium biasa. Sedangkan untuk medium diperkaya ditambah sengan subsrat kulit durian,dan kulit pisang sebagai sumber pati, selulosa serta vitamin. Pada penelitian ini dilakukan dua macam variasi substrat yaitu dengan medium biasa yang hanya terdiri dari 97% serbuk kayu dan 3% sukrosa seta medium diperkaya yang terdiri dari 60% serbuk kayu, 20% kulit durian, dan 20% kulit pisang ambon. Kedua variasi subsrat dilembabkan dengan air karena fungi membutuhkan kelembaban 60-80%.18 Selanjutnya kultur diinkubasi selama 15 hari (tahap 1), kemudian diekstraksi dan dianalisisi kandungan lovastatinnya (tahap 2), dan terkakhir kultur dari medium terpilih diinkubasi dan diuji kandungan ekstrak lovastatinnya secara periodic pada hari ke-8, 16, dan 2. a. Medium Biasa Serbuk kayu albasia sebanyak 4.85 gram berat kering dicampur dengan 0.15 gula pasir. Campuran ini dilarutkan dalam 7.5 mL air untuk mendapat kelembaban medium 60% (b/b, air 1 gr/ml).18 b. Medium Diperkaya Komposisi subsrat dalam setiap cawan petri antara lain serbuk kayu albasia 3gram, 1 gram kulit durian, dan 1 gram kulit pisang ambon (total 5 gram). Medium dilarutkan dalam 7.5 mL air untuk mendapatkan kelembaban 60%. Selanjutnya medium disterilisasi dengan autoklaf.

3.2.4 Ekstraksi Lovastatin Sampel fermentasi dikeringkan di dalam oven 400C selama 24 jam. Selanjutnya, sampel dihaluskan dan diambil sebanyak 2 gram. Sampel dimasukkan ke dalam Erlenmeyer berisi 50 mL methanol:air (1:1,v/v) pH 7,7 dan diagitasi pada rotary shaker, 200 rpm, suhu 300C selama 2
Valera, H.R. et.al., 2005. Lovastatin Production By Solid State Fermentation using Aspergillus Flavipes. Journal Elsevier.
18

jam. Cairan sampel disentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama 20 menit. Setalah disentrifugasi, supernatan disaring dengan membrane Sartorius 0.45m. Hasil akhir ekstraksi adalah berupa filtrat yag siap dianalisis menggunakan KLT.19

3.2.5

Analisis KLT

Analisis kromatografi asetonitril.19

lapis tipis (KLT) menggunakan pelat alumunium Silica Gel

berukuran 20 x 20 cm2 dengan ketebalan 0.2 mm. Masing-masing sampel dilarutkan dalam 1 mL

Sampel dan larutan standar tablet lovastatin ditotolkan sebanyak 5L pada pelat dan dielusi dengan campuran diklorometana dan etil asetat (7 : 3).20 Hasil KLT diamati dengan sinar ultra violet panjang gelombang 254 nm. Harga Rf ditentukan dengan cara menghitung perbandingan antara jarak tempuh noda dengan jarak tempuh larutan pengembang, diukur dari titik penotolan.19

3.2.6 Analisis Kuantitatif dengan High Performance Liquid Chromatography (HPLC)

Larutan eluen yang digunakan untuk deteksi senyawa lovastatin secara HPLC adalah astonitril (60:40,v/v) dengan laju alir 1,5 ml/menit. Lovastatin dideteksi pada panjang gelombang 235 nm dan dielusi dengan kolom ODS berukuran 4,6 x 250 nm.17 Kadar lovastatin diperoleh dari nilai luas area puncak pada hasil kurva kromatogram ke dalam persamaan linier dari kurva standar yang memakai senyawa lovastatin murni.

3.3 Penentuan Efek Sitotoksik terhadap Sel Kanker

Uji sitotoksik dilakukan sesuai dengan SOP yang ada pada lembaga Cancer Chemoprevention Research Center UGM.21 . SOP yang ada untuk pengujian sitotoksik sel secara ringkas adalah sebagai berikut: a. Kultur sel T47D dan MCF-7 dipanen ke dalam sumuran. Sel diinkubasi selama 24 jam di dalam inkubator CO2 agar siap untuk perlakuan. b. Larutan uji dengan seri konsentrasi dimasukkan ke dalam sumuran setelah sel dicuci dengan phosphate buffer saline (PBS).

Saimee., S. M. 2003. Screening of Lovastatin Production by Filaments Fungi. (Biomed Journal 7(1):29-33 Gritter, R. J., Bobbit, J. M. 1985. Introduction to Chromatography. Holden Day Inc. San Fransisco AS 21 Prosedur Tetap Uji Sitotoksik Metode MTT. Dokumen nomor : CCRC-02-010-00. Cancer Chemoprevention Research Center, UGM.
20

19

c.

Sel diinkubasi kembali selama 24 jam di dalam inkubator CO2. Setelah inkubasi, larutan uji dibuang dan ditambahkan pereaksi 3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5-difenil tetrazolium bromida (MTT) 0,5mg/mL dalam media sebanyak 100 L/sumuran.

d.

Pereaksi sodium dodecyl sulphate (SDS; E.Merck, Germany) dalam HCL 0,1N (E.Merck, Germany) ditambahkan setelah inkubasi 3 jam.

e. f. g.

Sel diinkubasi semalam pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya. Pengukuran absorbansi dengan microplate reader pada 595nm. Untuk menentukan IC50, dihitung persentase viabilitas sel dan dilakukan analisis regresi linier dengan Microsoft Excell 2003.

IC50 dihitung dengan menggunakan metode log probit untuk mendapatkan linearitas antara log konsentrasi dengan persen sel hidup (konversi ke dalam table probit) sehingga dapat diketahui potensi sitotoksisitasnya. IC50 adalah konsentrasi yang menyebabkan penurunan 50% populasi sel.

10

BAB IV JADWAL KEGIATAN DAN BIAYA

4.1 Jadwal Kegiatan Rencana pelaksanaan kegiatan penelitian PKMP selama enam bulan adalah sebagai berikut: Tahapan kegiatan Pengadaan bahan dan peralatan Kultivasi jamur dan pengamatan komposisi medium terpilih Analisis KLT dan HPLC lovastatin Penentuan konsentrasi optimum Pengujian sitotoksik senyawa lovastatin Pembuatan laporan 4.2 Rancangan Biaya 1. Biaya Bahan: Bahan Serbuk kayu Limbah kulit durian Limbah kulit pisang Agar PDA Aquades Kultur Laetiporus sp Senyawa lovastatin tablet murni Subtotal Biaya 2.Biaya Alat: No. 1. 2. 3. 4. 6. 7. 8. 9. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jumlah 500 gram 500 gram 500 gram 100 gram 3L 1 kultur 1 tablet Biaya Rp. 2.000, 00 Rp. 20.000, 00 Rp. 12.000, 00 Rp. 100.000, 00 Rp. 16.000, 00 Rp. 150.000, 00 1 2 Bulan ke3 4 5

Nama Alat Jumlah Gelas kimia 500 mL 2 Gelas ukur 50 mL 1 Gelas ukur 100 mL 1 Cawan petri kaca 15 Pipet tetes 4 Labu erlenmeyer 500 mL 2 Termos es penyimpan zat 1 Tabung falcon 10 mL 5 Subtotal Biaya

Harga Satuan @ Rp. 45.000, 00 @ Rp. 40.000, 00 @ Rp. 60.000, 00 @ Rp. 20.000, 00 @ Rp. 2.000, 00 @ Rp.65.000, 00 @ Rp. 100.000, 00 @ Rp. 10.000, 00

Harga Rp. 90.000, 00 Rp. 40.000, 00 Rp. 60.000, 00 Rp. 300.000, 00 Rp. 8.000, 00 Rp. 130.000, 00 Rp. 100.000, 00 Rp 50.000, 00 Rp. 778.000, 00

11

3. Biaya Analisis No 1. 2. 3. Nama Jenis UJi Analisis Biaya per Analisis Uji KLT Rp. 50.000, 00 Uji HPLC Rp. 150.000, 00 Uji sitotoksik Rp. 1.500.000, 00 Subtotal Biaya Jumlah 2 10 2 Biaya total Rp. 100.000, 00 Rp. 1.500.000, 00 Rp. 3.000.000, 00 Rp 5.500.000, 00

4. Biaya Lain-lain: No 1 2 3 4 Keperluan ATK Fotokopi Dokumentasi Penulisan Laporan Subtotal Biaya Biaya Rp. 50.000, 00 Rp. 50.000, 00 Rp. 50.000, 00 Rp. 100.000, 00 Rp. 250.000, 00

Total Biaya No. Biaya 1. Biaya Bahan 2. Biaya Uji Analisis 3. Biaya Pembelian Alat 4. Biaya Lain-lain TOTAL BIAYA KESELURUHAN Jumlah Rp. 150.000, 00 Rp. 5.500.000, 00 Rp. 778.000, 00 Rp. 250.000, 00 Rp. 6.678.000, 00

12

BAB V DAFTAR PUSTAKA

Aryantha dan Sidharta. 2007. Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Produksi Senyawa Lovastatin oleh Jamur Laetiporus sp. dengan Metode Fermentasi Padat. Skripsi Sarjana. Institut Teknologi Bandung.

Holstein et al., 2005. Pharmacodynamic effects of high dose lovastatin in subjects with advanced malignancies. Cancer Chemother Pharmacol 57: 155164.

3 4

Karp, 2008. Molecular Biology of the Cell. New York: John Wiley and Sons Kusama T et al . 2001. Inhibition of epidermal growth factor-induced RhoA translocation and invasion of human pancreatic cancer cells by 3reductase inhibitors. Cancer Res., 61: 4885-4891. hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme a

Aryantha dan Sidharta. 2007. Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Produksi Senyawa Lovastatin oleh Jamur Laetiporus sp. dengan Metode Teknologi Bandung. Fermentasi Padat. Skripsi Sarjana. Institut

Chen,J.C et al., 2005. The Study of Liquid Culture and Bioactivity in Laetiporus sulphureus. Formosa, vol.40 no.1 page.43-52 Griffin,D.H. 1994. Fungal York:Wiley-Liss, Inc.
7

Bio New

Physiology

2 edition.

nd

Merck & Co., Inc.

2010 . Tablets Mevacor (Lovastatin). (Mylan Pharmaceuticals Inc.

Morgatown, WV 26505, USA. no seri : 9844661 ; 014-874-01. May 2010).


8

Alberts,A.W. et.al.,1996. Mevinolin: A Highly Potent Competitive Inhibitor of Hydroxymethylglutaryl coenzyme-A Reductase and A Cholesterol Lowering Agent. Proc. Natl. Acad. Sci USA, 77 (7) p:3957-3961.

Tigor Nauli..2003. Ekstraksi Lovastatin. Industri Kecil dan Menengah. ISSN 1410-9891. Jelena Klawitter et al., 2010. Effects of Lovastatin on Breast Cancer Cells : A ProteoMetabonomic Study . Breast Cancer Research , 12:R16.

10

11

Kelvin K. W. Chan, Amit M. Oza, dan Lillian L. Siu. 2003. Minireview : The Statins as Anticancer Agents. Journal of Clinical Cancer Research. Vol. 9, 10-19.

12

Saimee, S. M.2003. Screening of Lovastatin Production by Filaments Fungi. Biomed Journal 7(1):29-33.

13

Aryantha., I.N.P. 2004. Eksplorasi Fungi Deutromycetes (Aspergillus sp. dan Penicillium sp.) Penghasil Senyawa Anti Kolesterol Lovastatin. Departemen Biologi, ITB.

14

Kuo, M. 2005. Laetiporus sulphureus: The Chicken of The Wood. Diambil dari http://www.mushroomexpert.com/laetiporus_sulphureus.html. (diakses 2 Agustus 2010).

13
15

Kuo, M. 2005. Laetiporus sulphureus: The Chicken of The Wood. Diambil dari http://www.mushroomexpert.com/laetiporus_sulphureus.html. (diakses 2 Agustus 2010)

16

Zjawiony, Jordan K. 2003. Biologically Active Compounds from Aphyllophorales (Polypore) Fungi. Journal of Natural Product Vol 67, p 300- 310.

17

Alberts,A.W. et.al.,1996. Mevinolin: A Highly Potent Competitive Inhibitor of Hydroxymethylglutaryl coenzyme-A Reductase and A Cholesterol Lowering Agent. Proc. Natl. Acad. Sci USA, 77 (7) p:3957-3961.

18

Valera, H.R. et.al., 2005. Lovastatin Production By Solid State Fermentation using Aspergillus Flavipes. Journal Elsevier.

19

Saimee., S. M. 2003. Screening of Lovastatin Production by Filaments Fungi. (Biomed Journal 7(1):29-33

20

Gritter, R. J., Bobbit, J. M. 1985. Introduction to Chromatography. Holden Day Inc. San Fransisco AS

21

Prosedur Tetap Uji Sitotoksik Metode MTT. Dokumen nomor : CCRC-02-010-00. Cancer Chemoprevention Research Center, UGM.

14

LAMPIRAN 1. Riwayat Hidup Anggota Kelompok Ketua Kelompok Nama / NIM Tempat, Tanggal lahir Alamat Asal (tetap) : Puspaning Utami / 10408008 : Surakarta, 14 Desember 1990 : Perum Graha Indah Blok E no. 4 RT.4/RW.8 Baturan, Colomadu, Kab. Karanganyar 57171 Telp/Hp E-mail Jurusan / angkatan Kegiatan di Kampus : 0271-739442 / 085720541520 : puspaningutami@hotmail.co.id : Mikrobiologi / 2008 : - Staff Usaha Bagian Alat Tulis dan Kantor, Koperasi Keluarga Mahasiswa ITB. - Staff Divisi Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa SITH Nymphaea

Anggota Kelompok Nama Tempat, Tanggal lahir Alamat Asal (tetap) : Fauzia Khairunnisa / 10408027 : Bandung, 12 September 1990 : Jl. H. Salamah No. 11 Rt/Rw 01/05 Bandung, 40252 Telp/Hp E-mail Jurusan / angkatan Kegiatan di Kampus : 022-5230734 / 085720173224 : fauzia.khairunnisa@hotmail.com : Mikrobiologi / 2008 : - Staff Divisi Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa SITH Nymphaea

Nama Tempat, Tanggal lahir Alamat Asal (tetap)

: Gagas Pradani Nur Ilmawati / 10608070 : Surakarta, 30 April 1991 : Jalan Arwana no 12 Minomartani, Yogyakarta 55581

Telp/Hp E-mail Jurusan / angkatan Kegiatan di Kampus

: 081392059957 : ilma_1412@yahoo.co.id : Biologi / 2008 : -Staff Divisi Pelatihan, Unit KPA (Keluarga Pecinta Angklung) ITB -Anggota aktif Himpunan Mahasiswa SITH Nymphaea

15

Nama Tempat, Tanggal lahir Alamat Asal (tetap)

: Nur Chamidah / 10709025 : Nganjuk, 26 Februari 1991 : Tanjungkalang 1/III No. 02 Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur 64395

Telp/Hp E-mail Jurusan / angkatan Kegiatan di Kampus

: -/085648491878 : n_chamidah@ymail.com : Sains dan Teknologi Farmasi / 2009 :- Staff Kementerian Keprofesian dan Inovasi Kabinet Mahasiswa ITB 2010 - Anggota aktif Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) Ars

Praeparandi

Nama Tempat, Tanggal lahir Alamat Asal (tetap)

: Faqih Ulil Azmi / 1060960 : Bandar Lampung, 2 Februari 1992 : Jalan Katu 1 Gang Kelurahan RT. 05/LK II, Perwata,Teluk Betung Barat, Bandar Lampung

Telp/Hp E-mail Jurusan / angkatan Kegiatan di Kampus

: -/085768860749 : faqihulilazmi@gmail.com : Biologi / 2009 : - Maganger Divisi Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA) Himpunan Mahasiswa SITH Nymphaea

16

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping Nama dan Biodata Dosen Pendamping Nama Lengkap NIP Fakultas/Program Studi : I Nyoman Pugeg Aryantha, Ph.D : 131 875 316 : Sekolah Ilmu Teknologi Hayati , ITB Kelompok Keahlian Mikrobiologi, Genetika, dan Biologi Molekuler Alamat Asal (tetap) No Telepon/ HP Email Bidang Keahlian Posisi Riwayat Pendidikan Jenjang Pendidikan Sarjana Perguruan Tinggi ITB Tahun 1988 Gelar S.Si Bidang Biologi (Mikrobiologi) : Griya Bukit Mas II B7 No.9, Bojong Koneng, Bandung 40191 : 081573825693 : nyoman@sith.itb.ac.id : Mikologi : Associate Professor

Postgraduate Ohio State University, 1990-1991 Transkrip Mikologi Columbus-OH, USA Akademik Training PNS Pendidikan Prajabatan 1991 Sertifikat Kepegawaian Pegawai Negeri, ITB Postgraduate Basic Science 1992Sertifikat Biologi Bridging Program, Pasca Sarjana-ITB 1993 Postgraduate The University of 1993 Sertifikat Academic Skill Melbourne, AUS Doktor University of 1993-1998 Ph.D Botany Melbourne Australia (Mikologi) Training Skill National Univ. 1998 Non-sertifikat Mikologi Singapore 2001 Non-sertifikat Teknik Biologi Training Skill NIBH-AIST Tsukuba, Japan Molekuler

You might also like