You are on page 1of 20

BAB 1 PENDAHULUAN Manajemen obat dan alat kesehatan adalah salah satu unit yang penting dalam sebuah

institusi pelayanan kesehatan. Manajemen mengenai obat dan alat kesehatan yang baik dapat menghindarkan dari hal-hal seperti, dokter tidak tahu obat apa yang akan diberikan, memberikan obat-obatan yang terlalu banyak, menggunakan obat yang lebih mahal dimana seharusnya bisa digunakan obat yang lebih murah, mengobati pasien sebelum diagnosa ditegakkan, dan bisa saja melebihi dosis yang dianjurkan serta mungkin dapat menggunakan alat kesehatan yang tidak layak pakai. Sedangkan bagi institusi pelayanan kesehatan bisa terjadi pemesanan obat dan alat kesehatan yang tidak wajar. Manajemen obat bertujuan agar obat dapat digunakan secara bijaksana dan mencegah penggunaan obat yang berlebihan dari yang dibutuhkan oleh pasien. Beberapa alasan mengapa diperlukan manajemen obat yang baik, diantaranya adalah: Peresepan obat sebelum diagnosis yang tepat ditegakkan. Pemakaian banyak jenis obat pada seorang pasien. Seringnya penggunaan obat yang mahal dan paten, sementara obat generic standar yang murah serta berkualitas mempunyai tingkat e ekti!itas sama,tidak digunakan. Penggunaan dosis obat yang melebihi dari yang dibutuhkan pasien. Memesan obat melebihi dari yang dibutuhkan oleh institusi, sehingga obat yang tidak banyak penggunaannya akan mencapai tanggal kadaluwarsanya. "bat-obat tidak disimpan di lemari pendingin #re rigerator$, sehingga banyak !aksin dan obat yang tidak e ekti lagi. Banyak obat yang terpajan oleh debu atau panas. "leh karena itu, maka seorang manajer harus mampu dan memahami proses manajemen obat di sebuah institusi pelayanan kesehatan. Manajemen obat ini sama seperti manajemen yang lain yaitu melibatkan perencanaan # planning$,

pengorganisasian

#organi%ing $,

pelaksanaan

#actuating $

dan

pengendalian#controlling $.

BAB II MANAJEMEN OBAT DAN ALAT KESEHATAN

&.' Struktur "rganisasi Manajemen "bat dan (lat )esehatan dan *ugasnya Pada puskesmas *embelang, terdapat tim yang menangani manajemen obat dan alat kesehatan yaitu tim +)" dan bendahara barang, dengan kepala puskesmas sebagai penanggungjawab. *im +)" terdiri dari ketua dan anggota, masing-masing ' orang yang bertanggung jawab pada manajemen obat ,+) #,udang +armasi )abupaten$ dan alat kesehatan habis pakai. Bendahara barang terdiri dari ketua dan anggota masing-masing ' orang yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan tidak habis pakai. Bidang kerja tim +)" yaitu manajemen obat dan alat kesehatan habis pakai meliputi pengadaan, pengawasan dan pendistribusian dari ,+). *ugas-tugas dari tim +)" meliputi perencanaan harian, bulanan dan tahunan, permintaan obat pada ,+), penerimaan obat dan alkes dari ,+), penyimpanan obat dan alkes ,+) pada gudang obat, pelayanan harian obat pada apotek puskesmas dan pelaporan baik lidi harian, laporan bulanan meliputi -P #-embar Pemakaian$ dan -P" #-embar Permintan "bat$ dan laporan tahunan. Pada puskesmas tembelang apotek menjadi pusat

kegiatan manajemen obat dan alat kesehatan habis pakai, sedangkan pendistribusian baik ke .,/, B)0( dan BP pada jenis-jenis obat tertetu, utamanya untuk obat dan

alkes yang dibutuhkan segera. Pasien yang telah mendapat pelayanan pada BP, B)0( dan BP akan mendapatkan resep obat yang dapat diambil ke apotek. .ntuk P.S*. obat-obat yang diterima dari gudang obat, dalam penggunaanya setelah keluar direkap untuk laporan pengeluaran obat dan alat kesehatan habis pakai. Bila stok obat habis, bagian tersebut mengadakan permintaan obat ke gudang obat. Bendahara barang bertugas dalam pengadaan, pengawasan, pendistribusian, dan pemeliharaan alat kesehatan tidak habis pakai seperti tensimeter, stetoskope, tabung oksigen dan lain-lain. (lat kesehatan tidak habis pakai merupakan in!entaris puskesmas yang didapat bukan dari ,+) namun dari /inas )esehatan )abupaten 1ombang ataupun dari /epartemen )esehatan. Pendistribusian alat )esehatan tidak habis pakai sesuai kebutuhan dari masing-masing unit baik BP, B)0( dan .,/, bilamana terjadi kerusakan tiap unit melapor kepada bendahara barang untuk perbaikan ataupun penggantian.

Bagan '. Struktur "rganisasi Manajemen "bat dan (lat )esehatan

DINKES TK IIGUDANG FARMASI KABUPATEN (GFK)

GUDANG OBAT PUSKESMAS

KAMAR OBAT/APOTIK

UNIT-UNIT

PUSTU, POSYANDU, POLINDES

Melaya ! "e#$%$&a '#a% (! P$)"e)*a)

P'l! UGD KIA La#

Bagan &. (lur dan /istribusi "bat dan (lat )esehatan 2abis Pakai

&.& Perencanaan )ebutuhan "bat dan (lat )esehatan Perencanaan obat di Puskesmas dimaksudkan agar ketersediaan obat di unit pelayanan dapat ditingkatkan dengan meman aatkan dana yang tersedia secara e ekti dan e isien, sehingga dapat dihindari penggunaan anggaran berlebihan dalam perencanaan obat dan mengurangi kemungkinan menumpuknya suatu jenis obat tertentu. /asar yang digunakan dalam menetapkan perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan di puskesmas adalah berdasarkan pemakaian ' bulan terakhir #dari 3 penyakit terbanyak, jumlah kunjungan pasien, dan permintaan dari hasil pelayananan

di klinik di polindes, pustu, dan apotik$. .ntuk keperluan obat /04)5S, perencanaan kebutuhan didasarkan atas pemakaian obat ' bulan terakhir dikali 6 yang diperuntukkan selama & bulan. 1ika belum mencapai & bulan obat sudah mendekati stok minimal, maka perbekalan obat tersebut segera diusulkan, ditulis dalam buku bantu obat habis dan pemakaian obat ' bulan terakhir dikali & #hanya untuk sisa & bulan tersebut, selanjutnya kembali dikali 6$. (pabila jumlah perbekalan armasi dan alat kesehatan telah mendekati stok minimal maka perbekalan armasi dan alat kesehatan tersebut segera diusulkan, ditulis dalam Buku Bantu "bat 2abis. )emudian untuk perencanaan obat pasien .M.M yang tidak ada pada orm -P-P" diadakan sendiri dengan melihat Buku Penerimaan "bat .mum. Berdasarkan sistem perencanaan tersebut, puskesmas Bandar )edungmulyo telah menerapkan prinsip preventif management. 2al itu dapat dilihat dengan permintaan yang diberi tambahan persediaan obat untuk ' bulan #persediaan obat yang sesuai untuk waktu 6 bulan digunakan untuk waktu & bulan dilihat dari bilangan pengali yaitu 6$, sehingga diharapkan dapat mengatasi kebutuhan obat pada kasus emergensi. Selain itu, khusus untuk kasus emergensi, dapat meminta sewaktuwaktu pada gudang obat. &.6 Pengadaan "bat dan (lat )esehatan Pengadaan atau permintaan obat di puskesmas dilakukan untuk memperoleh jenis dan jumlah obat, obat dengan mutu yang tinggi, menjamin tersedianya obat dengan cepat dan tepat waktu. "leh karena itu pengadaan atau permintaan obat harus

memperhatikan dan mempertimbangkan bahwa obat yang diminta atau diadakan sesuai dengan jenis dan jumlah obat yang telah direncanakan. Permintaan obat dan alkes ke gudang armasi )abupaten 1ombang oleh puskesmas dilakukan rutin & bulan sekali menggunakan lembar -P-P" 7 -aporan Pemakaian dan -embar Permintaan "bat, apabila sebelum & bulan obat sudah habis dapat mengajukan permintaan obat dengan menggunakan lembar -P-P". Setiap akhir bulan petugas armasi membuat lembar -P-P", kemudian diajukan ke )epala Puskesmas untuk diperiksa, jika tidak ada re!isi dapat diajukan ke gudang armasi )abupaten 1ombang. 1ika ada kebutuhan khusus di luar obat yang disediakan gudang armasi )abupaten 1ombang 7 diluar (PB/, dokter mengajukan ke petugas armasi secara lisan atau memo. )emudian petugas armasi mengisi Surat Pesanan dan diajukan ke )epala Puskesmas, jika sudah disetujui oleh )epala Puskesmas maka petugas armasi mengirimkan ke suplier atau diberikan kepada sales obat yang lulus kuali ikasi. Sedangkan alat kesehatan dilakukan setahun sekali sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan setiap akhir tahun. *idak ada tim pengadaan khusus dari sta armasi yang ditunjuk. Pengadaan hanya dipegang oleh satu orang pengelola obat.

&.8 Penyimpanan "bat dan (lat )esehatan Penyimpanan obat merupakan salah satu rangkaian kegiatan pengelolaan obat untuk menjamin mutu dan keamanan obat dalam persediaan. Penyimpanan obat

ditujukan untuk memelihara mutu obat sedemikian rupa sehingga obat yang diberikan kepada pasien sesuai dengan yang diharapkan. Setelah obat diterima dari /04)5S7,+) dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan dokumen pengiriman obat dari /04)5S, maka setiap jenis obat harus segera dicatat dalam kartu persediaan obat di puskesmas #kartu stok$. Selanjutnya semua obat tersebut dilakukan kegiatan penyimpanan obat yaitu disimpan di ruangan khusus #gudang obat$, yang disusun di rak kayu #tanpa kaca$. Perbekalan armasi dan alat kesehatan disimpan pada gudang penyimpanan berdasarkan bentuk sediaan obat : '. "bat sediaan bentuk tablet dikelompokkan sesuai jenisnya di rak kayu. &. "bat sediaan bentuk cair7sirup dikelompokkan sesuai jenisnya di almari rak kayu. 6. "bat sediaan bentuk salep dan jenis obat luar dikelompokkan sesuai jenisnya disimpan di almari rak kayu. 8. "bat sediaan bentuk ampul7injeksi, disin ektan #Betadin, 9i!anol, -isol$, alkes dikelompokkan sesuai jenisnya di almari. 3. "bat sediaan bentuk suppositoria, injeksi (*S, S(B., Pitogin disimpan di lemari es pada suhu &-: ;. <. "bat sediaan betuk cairan in us, penyimpanan diletakkan tidak boleh langsung menyentuh lantai untuk menghindari terjadinya kelembaban. =. "bat sediaan bentuk tablet, injeksi golongan narkotika dan psikotropika dikelompokkan sesuai jenisnya disimpan di almari kayu yang terkunci yang melekat pada dinding.

Penyimpanan pada masing-masing perbekalan armasi berdasarkan sistem al abetis "bat > obat tersebut di tempatkan di lemari atau rak yang mudah di jangkau dan beri tanda khusus, agar dapat dipantau keadaan stoknya, sehingga menghindari kemungkinan terjadinya kekosongan obat. "bat yang disusun di dalam rak atau lemari dilakukan dengan sistem +0+" #First in First out$, dimana obat yang lebih lama di letakkan di bagian depan, sedangkan obat yang baru datang diletakkan di belakang. .ntuk obat yang mempunyai batas kedaluarsanya lebih dekat, diletakkan di depan, sedangkan yang kedaluarsanya masih jauh diletakkan di belakang. .ntuk penyususan obat di Puskesmas Bandar )edungmulyo, sudah sesuai dengan sistem al abet maupun +0+", akan tetapi ada kekurangan dalam hal kerapian, sehingga kadang menyulitkan petugas dalam mencari obat yang dicari. Semua obat /04)5S disimpan di ruangan khusus #gudang obat$, yang disusun di rak kayu #tanpa kaca$. )husus untuk obat-obatan narkotika dan psikotropika disimpan di sebuah lemari kayu dengan kunci tersendiri, sedangkan obat lain yang perlu suhu dingin diletakkan dalam lemari pendingin. Secara umum persyaratan penyimpanan obat didasarkan atas: *idak terkena sinar matahari langsung, /isimpan dalam suhu kamar, Mudah terjangkau "bat tertentu yang membutuhkan suhu dingin diletakkan dalam lemari pendingin "bat disusun berdasarkan urutan al abet dan sesuai dengan sediaan obat

&.3 Pemantauan "bat dan (lat )esehatan *erdapat buku khusus untuk mencatat keluar masuk obat dan alat kesehatan. .ntuk obat-obatan disimpan terlebih dahulu di gudang obat #kecuali obat untuk imunisasi disimpan di lemari pendingin di ruangan imunisasi$, sedangkan untuk alat kesehatan disimpan sementara di puskesmas kemudian didistribusikan langsung pada tiap-tiap unit yang memerlukan. Mekanisme keluar masuknya obat berdasarkan prinsip frist in-first out, serta berdasarkan tanggal kadaluarsa. "bat yang baru datang, disimpan dalam gudang dan diletakkan di belakang stok obat lama. .ntuk obat yang mempunyai batas kedaluarsanya lebih dekat, diletakkan di depan, sedangkan yang kedaluarsanya masih jauh diletakkan di belakang. Setiap menerima obat yang dating dari gudang armasi )ab 1ombang, petugas armasi Puskesmas harus memeriksa keseuaian jenis, jumlah dan kadaluarsa obat dengan SBB) 7 Surat Bukti Barang )eluar. 1ika ada yang tidak sesuai atau kurang dicatat pada SBB) dan segera diganti oleh petugas dari ,udang +armasi )ab. 1ombang. Setelah obat yang diterima jumlah dan jenisnya sesuai dengan SBB) segera dimasukkan dalam kartu stok obat. .ntuk obat pengadaan sendiri, petugas armasi Puskesmas mengecek dengan menggunakan surat jalan7nota dari supplier atau apotek yang mengirim obat, jika ada yang tidak sesuai obat dikembalikan dan dicatat pada surat jalan7nota dari supplier atau apotek yang mengirim obat tersebut, kemudian dimasukkan dalam Buku Pembelian "bat .mum.

.ntuk mengisi kartu stok obat harus tercantum tanggal, nomor dokumen, dari7kepada, penerimaan7pengeluaran, sisa dan tanggal kadaluarsa dan no bath. Setiap pengeluaran obat, dicatat dalam Buku Bantu Pengambilan "bat Sementara pada akhir bulan seluruh pengeluaran direkap dalam lembar -P-P". Setiap akhir tahun diadakan -aporan Stok "pname untuk laporan kepada ,udang +armasi )ab. 1ombang. Pemantauan obat dan alat kesehatan dilakukan tim +)" dan bendahara barang, Pemantauan obat dan alkes habis pakai pada gudang obat dilakukan tiap hari, tiap bulan dan setahun sekali, sedangkan alat kesehatan tidak habis pakai dilakukan setahun sekali. Sedangkan pemantauan pada masing-masing unit kerja #polindes, pustu, apotik$ tiap ' bulan. )emudian pada masing-masing periode pelaporan diserahkan kepada kepala puskesmas sebagai penanggung jawab untuk dipantau lebih lanjut. 1aminan kualitas obat tidak dapat diketahui secara pasti oleh karena pengadaan obat-obatan tersebut dari pusat, dimana yang bertanggungjawab atas kualitas obat dalam hal ini adalah Badan Pengawas "bat dan Makanan #BP"M$. /ari segi keamanan, dengan sistem manajemen obat di puskesmas Bandar )edungmulyo sudah dapat terjamin keamanannya. Bila ada perubahan isik dari obat, maka obat disingkirkan dan dianggap sebagai obat keluar, kemudian obat dijadikan satu untuk dilaporkan mengenai langkah pemusnahannya kepada /in)es. /alam hal ketersediaan obat, tidak ditemukan masalah yang cukup berarti. .ntuk obat-obatan yang sangat essensial dan biasa terpakai, maka pasti tersedia. &.< Mekanisme Pemeliharaan dan Perbaikan (lat )esehatan

*anggung jawab pemeliharaan alat kesehatan dilakukan oleh masing-masing ruangan #BP, )0(, rawat inap, laboratorium, poli gigi, .,/, apotik, loket$. Bila ada kerusakan pada alat kesehatan, laporan ditujukan pada bendahara barang, kemudian dilaporkan kepada kepala puskesmas sebagai penanggung jawab. -alu, untuk perbaikannya tergantung dari tingkat kerusakan alat kesehatan tersebut. Bila ringan dan memungkinkan, alat kesehatan tersebut diperbaiki oleh petugas alat kesehatan, namun bila kerusakan cukup berat dan membutuhkan anggaran yang besar maka dilaporkan kepada kepala puskesmas. Sistem pemeliharaan alat kesehatan di puskesmas *embelang bersi at akti atau pasi . (kti pada pemeliharaan oleh masing-masing unit kerja atau unit kesehatan lainnya di luar puskesmas #polindes, pustu$ dan pasi pada pelaporan dari masing-masing unit kerja dan unit kesehatan lainnya #pustu, polindes$. Pelaporan alat kesehatan diberikan kepada kepala puskesmas sebagai penanggungjawab alat kesehatan. &.= +orm-+orm yang /ipergunakan +orm yang digunakan di puskesmas Bandar )edungmulyo terdiri dari : a$ )artu stok gudang obat puskesmas )artu stok adalah kartu yang dipergunakan untuk mencatat mutasi obat #penerimaan dan pengeluaran$ dan harus berada di gudang obat puskesmas. +ungsinya dari kartu stok gudang puskesmas adalah : .ntuk mencatat mutasi obat #penerimaan dan pengeluaran$.

/ata pada kartu stok digunakan untuk menyusun laporan pemakaian obat dengan ormat -aporan Pemakaian dan -embar Permintaan "bat

#-P-P"7-B&$ dan sebagai data pembanding terhadap keadaan isik obat dalam tempat penyimpanan. +orm ini mencatat tanggal transaksi, pihak pemberi #gudang armasi obat$ atau penerima obat #Polindes7Pustu7(potik$, jumlah obat yang diterima dari pihak pemberi dan jumlah obat yang dikeluarkan untuk pihak penerima obat, sisa stok obat pada gudang puskesmas, tanggal kadaluarsa. 0n ormasi dan man aat kartu stok : o 0n ormasi 1umlah obat yang tersedia #sisa stok$ 1umlah obat yang diterima selama ' bulan7' periode 1umlah obat yang keluar selama ' bulan7' periode 1angka waktu7lama kekosongan obat 4eraca pemasukan dan pengeluaran obat

o Man aat .ntuk pengisian -P-P"7-B& Menentukan jenis dan jumlah permintaan obat Mengawasi neraca pemasukan dan pengeluaran obat.

Ga*#a+ 1, )artu stok gudang obat puskesmas b. )artu Stellingn )artu ini digunakan hanya untuk mencatat tanggal dan jumlah obat yang keluar atau masuk serta sisa obat. c. -aporan penggunaan psikotropika /igunakan khusus untuk mencatat pihak pemberi atau penerima obat golongan psikotopika, jumlah obat golongan psikotropika yang diterima dari pihak pemberi dan jumlah obat golongan psikotropika yang dikeluarkan untuk pihak penerima obat, serta stok awal dan akhir obat golongan psikotropika yang ada di gudang puskesmas. Pencatatan pada orm ini dilakukan tiap bulan. Pada Puskesmas Bandar )edungmulyo tahun &?'6 sempat ada, namun mulai tahun &?'8 sudah dijadikan satu dengan -P-P". d. -aporan penggunaan narkotika /igunakan khusus untuk mencatat pihak pemberi atau penerima obat golongan narkotika, jumlah obat golongan narkotika yang diterima dari pihak pemberi dan jumlah obat golongan narkotika yang dikeluarkan untuk pihak penerima obat,

serta stok awal dan akhir obat golongan narkotika yang ada di gudang puskesmas. Pencatatan pada orm ini dilakukan setiap bulan. Pada Puskesmas Bandar )edungmulyo tahun &?'6 sempat ada, namun mulai tahun &?'8 sudah dijadikan satu dengan -P-P". e. -aporan pemakaian dan lembar permintaan obat dinas kesehatan /igunakan untuk mencatat jumlah penerimaan, pemakaian, stok awal dan sisa stok obat dan alat kesehatan habis pakai yang ada di puskesmas, tujuan pemberian obat #P)/7(S)5S7(PB/7lain-lain$. Pencatatannya dilakukan setiap bulan.

Ga*#a+ -, -aporan pemakaian dan lembar obat #-P-P"$ b. Buku Penerimaan "bat c. Buku Penerimaan7Pembelian "bat .mum d. Buku Bantu "bat 2abis

e. Buku Bantu Pengambilan "bat Sementara . -aporan Stok "pname g. Surat Pesanan h. -aporan in!entaris peralatan kesehatan puskesmas /igunakan untuk mencatat jumlah alat kesehatan pada masing-masing unit #ruangan-ruangan di puskesmas, pustu, polindes$, keadaan alat kesehatan, kebutuhan, pengadaan sendiri, permintaan serta penerimaan alkes. Pencatatan pada orm ini dilakukan setiap tahun.

BAB III PENUTUP .,1 Ke)!*/$la '. Berdasarkan data internal 3 penyakit terbanyak puskesmas *embelang pada bulan (pril tahun &?'& adalah #'$ 4aso aringitis acute #commond cold$@ #&$ 0n eksi akut perna asan atas lainya@ #6$ Penyakit oesophagus, lambung dan usus dua belas jari@ #8$ 2ipertensi@ dan #3$ /iare dan gastroenteritis lainya yang diduga karena in eksi. &. 0SP( menempati urutan pertama dengan pilihan terapi pilihannya yaitu antibiotik #(moAicillin$, antipiretik-analgesik #Parasetamol$, ekspektoran #,,$, antitusi #/eAtrometorphan$, dekongestan #5 edrin$, antihistamin #;hlorpheniramin Maleat$, antiin lamasi #/eksametason$, dan Bitamin #Bitamin B compleA$. 6. Struktur pengelolalan obat dan alat kesehatan dirasa kurang maksimal oleh karena terbatasnya jumlah S/M puskesmas *embelang, utamanya dalam bidang pengawasan. 8. Penyediaan obat di puskesmas *embelang sudah memenuhi jumlah kebutuhan dalam dua bulan. 2al ini menunjukkan keberhasilan dari aktor seperti perencanaan, pendistribusian, penggunaan, dan pelayanan obat di unit-unit pelayanan kesehatan. 3. Pemakaian obat paracetamol tablet 3?? mg lebih besar dibandingkan hasil analisa. 2al tersebut bisa dikarenakan penggunaan paracetamol tidak hanya digunakan untuk jenis penyakit 0SP( saja tetapi bisa digunakan untuk penyakit lainnya. <. Penyimpanan obat di puskesmas *embelang tidak sesuai dengan syarat penyimpanan yang sesuai standart, antara lain yaitu alas untuk tempat obat, suhu penyimpanan yang tidak sesuai, banyaknya kerdus obat yang tertumpuk dan penutupan wadah obat yang tidak rapat.

=. /i puskesmas *embelang, terdapat tim khusus yang menangani manajemen obat dan alat kesehatan pemantauan, pelaporan obat dan alkes berpusat menjadi satu di gudang obat, sehingga gudang obat mempunyai ungsi yang kompleks. 2al tersebut menyebabkan kurang akurat e ekti nya in ormasi dan pendataan obat.

a,- Sa+a '. &. Sebaiknya analisa jumlah keperluan obat berdasar penyakit terbanyak dihitung dengan membedakan usia penderita dan jenis penyakit. 2al > hal yang kurang memenuhi syarat dalam proses penyimpanan obat sebaiknya segera diperbaiki, antara lain dengan mengatur jarak lemari dengan lantai setinggi '? > '3 cm dari lantai sebelum meletakkan obat, menyesuaikan suhu penyimpanan obat, tidak menumpuk kerdus obat, menutup rapat wadah obat, tidak menaruh secara langsung kerdus obat menempel lantai, menyediakan ruangan yang lebih besar untuk gudang obat karena banyaknya jumlah obat, dan selalu menjaga kebersihan ruangan obat. 6. Memisahkan dan membagi tugas manajemen obat dalam hal pengadaan, pemeriksaan, bendahara, perencanaan, pelaporan, pemantauan secara terorganisasi baik, dan penambahan petugas, sehingga pendataan dan pelaporan menjadi in ormati , terpercaya, dan menghindari penyalahgunaan.

LAMPIRAN II GAMBAR TEMPAT PENYIMPANAN OBAT DAN ALKES

Ga*#a+ 0, ,udang penyimpanan obat. "bat disusun sesuai al abet untuk memudahkan dalam pengambilan.

Ga*#a+ 1, -emari pendingin, untuk menyimpan obat-obatan khusus #contohnya obat-obatan imunisasi$

Ga*#a+ 2, -emari khusus untuk menyimpan obat narkotika dan psikotropika, dilengkapi dengan kunci tersendiri.

You might also like