Professional Documents
Culture Documents
TECHNOPRENEURSHIP
Disusun Oleh: Anisa Novi Alfiyana 115524239 Purwaningasminarti 115524251 Inda Nur Khumaidah 115524256 Muhammad heru fatoni 115524257
S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012 / 2013
Elemen Kunci Technological Entrepreneurship Igor Prodan (2007) mengidentifikasi, elemen itu adalah :
1. Technological entrepreneur;
2. universities; 3. corporation; 4. Capital; 5. Market/costumers; 6. government; and 7. advisor.
1.Technological entrepreneur, atauwirausahawan berbasis teknologi, Elemen ini menjadi kunci penciptaan perusahaan berbasis teknologi, wirausahawan ini pada dasarnya adalah orang yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan karakteristik khusus yang berbeda dengan wirausahawan. 2. Universities, atau Perguruan Tinggi kerangka pengembangan wirausaha berbasis teknologi ini setidaknya ada tiga elemen kunci dalam universitas/perguruan tinggi yaitu :
a. Lembaga Penelitian (Riset dan Pengembangan) b.Inkubator Bisnis c. Pusat Informasi bisnis
intrapreneurship
atau
wirausaha
dalam
perusahaan
akan
berdampak pada peningkatan performa bisnis perusahaan tersebut, perusahaan menjadi lebih inovatif dan pekerja lebih produktif.
4.Capital,atau Modal
Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam pengembangan tecnopreneurship adalah capital atau modal, keberanian mengambil
resiko
dalam
berusaha
menunjukan
salah
satu
sisi
sifat
wirausahawan maju termasuk menggunakan modal pihak ketiga untuk meningkatkan usahanya.
5. Market/costumers, atau pasar/pengguna Fokus pengembangan usaha apapun harus kepada pengguna, walapun wirausaha berbasis teknologi memiliki fokus pada pengembangan teknologi dan produksi berbasis teknologi fokus pada pelanggan yang merupakan suatu keharusan, perusahaan memerlukan feedback dari pasar untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. 6.Government atau pemerintah Peranan pemerintah harus menjadi pendorong percepatan perusahaan,
menjadi stimulus bagi perubahan kapasitas usaha dari kecil menjadi menengah dan
besar. Membangun Usaha Kecil Menengah dapat dilakukan dengan : kebjakan makroekonomi, khususnya dalam staibilitas lingkungan bisnis; peraturan khusus dalam pengembangan UKM; pendukung perkembangan dan membantu permasalahan UKM dan mempromosikan bisnis UKM dan membangun kultur usaha kompetitif.
7.Advisor, atau konsultan Hasil penelitian Bolton, menemukan tiga permasalahan utama yang dihadapi oleh UKM yang memungkinkan diselesaikan dengan pengadaan pelatihan dan konsultansi, yaitu : 1. Information gap, wirausahawan biasanya memiliki keterbatasan
tentang informasi pasar dan permasalahan bisnis sehingga mungkin melakukan kesalahan pengambilan keputusan, 2. wirausahawan dalam perusahaan berbasis teknologi dapat menghadapi
berbagai masalah termasuk kemampuan teknologi yang baru, peran konsultan dapat masuk sebagai pengarah pemampaatan peningkatan kemampuan teknis yang berkaitan dengan teknologi.
3. Permasalahan yang juga sering di hadapi oleh wirausahawan adalah proses pembelajaran, terutama berkaitan dengan transper pengetahuan kepada bawahan atau karyawan, peran konsultan dalam memberikan advis dalam pembelajaran sangat di perlukan, termasuk dalam menyelenggarakan pelatihannya.
KESIMPULAN