You are on page 1of 6

101

HZ Mesin Elektrik: Aplikasi Karakteristik dan perlidungan motor elektrik





5.3.1.2 DIAGRAM LINGKARAN MOTOR INDUKSI
Unjuk kerja dari motor induksi dapat dinyatakan dalam sebuah karakteristik
yang berbentuk locus lingkaran. Dalam diagram lingkaran dapat ditunjukan
pemisahan rugi-rugi tembaga antara stator dan rotor, daya, torsi dan besaran
lainnya. Dasar dari diagram lingkaran dapat diturunkan dari gambar berikut ini.
V
jx r
r
z
x

i
a) Rangkaian b) Diagram phasor impedansi

Gambar 5.12 Rangkaian dan diagram phasor impedansi
Dari gamabar ini dengan mudah dapat dihitung arus yang mengalir dalam
ranngkaian, yaitu:
Sin
x
V
z
V
i
=
=
5.11
Dengan:
z
V
Sin =

Persamaan ini menujukan bahwa arus tertinggal dari tegangan, arung lagging.
Karena resistansi merupakan parameter variabel arus maksimum terjadi bila
resistansi bernilai nol atau beda sudut arus-tegangan sebesar 90
0
. Sedangkan
untuk resistansi berhilai tak hingga maka beda sudut tersebut adalah nol atau
arus sama dengan nol. Ini ditunjukan oleh rangkaian terbuka. Bila arus diplot
dengan sumbu vertical adalah tegangan (tegangan membentuk sudut 900
dengan sumbu datar), maka didapat kurva yang berbentuk lingakarn yang
disebut dengan diagram lingkaran, seperti gambar berikut ini.

102

HZ Mesin Elektrik: Aplikasi Karakteristik dan perlidungan motor elektrik


i
c

x
V
V

Gambar 5.13 Diagram lingkaran
Diagram lingkaran tersebut diterapkan ke motor induksi dengan pendekatan
rangkaian ekivalen sebagai berikut.
V
jx
t
=j(x
1
+x
2
)
r
t
=r
1
+r
2
r
b
=(1-s)r
2
/s
B
G
i
1
i
0
I
2

Gambar 5.14 Rangkaian ekivalen MI
Pada MI terdapat perubahan arus motor tergantung pada slip (s). Slip berharga nol
menunjukan rangkaian terbuka dan slip berharga satu menunjukan bahwa rangkaian
terhubung singkat dengan impedasi sebesar r
t
+jx
t
. Diagram lingkaran dari rangkaian
ekivalen MI tersebut adalah seperti gamabar 5.15. Dimana x adalah reaktansi motor
dan biasanya didekati dengan x
t
. Untuk arus stator i
1
didapat kurva lingakaran yang
melalui titik O dengan pusat di titik c. Karena arus input terbagi menjadi dua, yaitu arus
i
o
dan I
2
. Berdasarkan arus rotor yaitu sebesar I
2
kurva tersebut bergeser ke titik O
dengan pusat di c.
103

HZ Mesin Elektrik: Aplikasi Karakteristik dan perlidungan motor elektrik


i
0
c
c
V
V/x
V/x
B
A
C
O
O
C
0

i
1
I
2

Gambar 5.15 Diagram lingkaran dari MI
Berikut ini adalah prosedur untuk membuat diagram lingkaran dari MI, dimana
diagram lingkaran membutuhkan data dari test beban nol dan test hubung
singkat. Adapun prosedur membuat diagram lingkaran adalah sebagai berikut.
- Melalui test beban nol, dapat dianggap slip berharga nol, sehingga arus pada
rotor berharga nol atau disebut rangkaian terbuka. Jadi hanya terjadi rugi-
rugi inti besi saja. Besaran yang diukur pada test ini adalah tegangan, arus
dan daya aktip. Dari data ini dihitung sudut phasa arus. Catatan: test
dilakukan pada tegangan nominal.
- Melalui test hubung singakat, merupakan putaran motor sama dengan nol
dengan menahan rotornya sehingga slip sama dengan satu. besaran ukur
yang diambil adalah tegangan, arus dan daya aktif . Selanjutnya dihitung
sudut phasa arus. Karena pada test hubung singkat tidak dapat diterapkan
langsung pada tegangan nominal, dimana umumnya tagangan yang
diterapkan jauh dari harga nominal, berkisar 25%. Jadi besaran-besara ukur
yang didapat harus ditranformasi ke besaran pada kondisi nominal.
- Plot arus beban nol dan arus hubung singkat pada koordinat kartesius
dengan sumbu tegak adalah tegangan pada sekala tertertu, misal 1 cm = 5 A.
- Tarik garis output dari arus beban nol ke ujung arus hubung singkat.
- Tarik garis yang dimulai dari ujung arus beban nol dan sejajar dengan
sumbu datar dan didapat garis diameter.
- Titik pusat dapat ditentukan dari menarik garis dari titik tengah garis output
yang tegak lurus terhadapnya dan yang berpotongan dengan garis diameter.
- Plot diagram lingkaran melalui titik pusat dengan jari-jari sebesar jarak dari
ujung arus beban nol ke titik pusat.
104

HZ Mesin Elektrik: Aplikasi Karakteristik dan perlidungan motor elektrik


- Tentukan daya pada hubung singkat (P
hs
), rugi-rugi tembaga rotor dan rugi-
rugi tembaga stator secara terpisah, berdasarkan arus dan resistansi
gulungan rator dan stator.
- Ukur jarak proyeksi (AG) dari ujung arus hubung singkat ke sumbu datar.
Tentukan skala daya, yaitu 1 cm=P
hs
/AG.
- Tentukan titik (E) setelah mendapat jarak rugi-rugi tembaga stator (FE).
Tarik garis torsi dari ujung arus beban nol ke titik E.
- Tentukan rugi-rugi tembaga rotor dengan mengukur jarak AE.
- Hitung jarak dari daya nominal, plot pada diagram lingkaran mulai dari
garis ouput (titik M) yang tegak lurus pada sumbu datar dan sampai ke
busur lingkaran (titik L). Kemudian didapat arus I
1
(OL) dan dapat
ditentukan sudut phasanya.
- Tentukan torsi maksimum melalui perpotongan garik tegak lurus terhadap
garis torsi dan melalui titik pusat yang memotong busur lingkaran (titik H).
Jarak proyeksi dari titik H ke garis torsi (titik S) adalah torsi maksimum
motor (T
m
). Kemudian tentukan skala torsi, yaitu 1 cm=T
m
/HS.
Hasilnnya dapat dilhat pada gambar berikut ini.
i
0
c
V
E
A
D
O O
0

hs
I
2
i
hs
G
a
ris
T
o
rs
i
G
a
r
is

O
u
t
p
u
t
90
0
Rugi-rugi
tembaga rotor
Rugi-rugi
tembaga sttor
Rugi-rugi beban nol
F
G
L
M
N
J
K
90
0
Torsi maksimum
I
1
H
S

Gambar 5.16 Plot diagram lingakaran dari MI
Contoh dan penyelesaian 5.2
Suatu motor induksi 415 V, 40 hp, 50 Hz dan resistansi rotor 0,5 Ohm yang
tersambung delta. Melalui test didapat data berikut:
- Test beban nol: 425 V, 21 A dan 1250 W
- Test hubung singkat: 100 V, 45 A dan 2730 W
Gambarkan diagram linkaran!
Penyelesaian:
105

HZ Mesin Elektrik: Aplikasi Karakteristik dan perlidungan motor elektrik


0
1
0
0 1
0
84,44
21 415 3
1250

3
=
=
=

x x
Cos
I V
P
Cos
n


45 100 3
2730

3
1
1
x x
Cos
I V
P
Cos
hs hs
hs
hs

=
=

0
,30 9 6 =
hs

Pada kondisi nominal didapat
A 86,75 1 6
45
100
415

) (
=
=
=
x
I
V
V
I
hs
hs
N
N hs

Jadi rugi-rugi tembaga rotor adalah
W 21653,63
75 , 6186 5 , 3
3
3
2
2
) (
1 ) (
=
=
|
|
.
|

\
|
=
x
I
r P
N hs
CU hs

W 47000
2370
100
415

2
2
) (
=
|
.
|

\
|
=
|
|
.
|

\
|
=
x
P
V
V
P
hs
hs
N
N hs

Sekarang ambil skala 1 cm=10 A. Sehingga:
I
0
=2,1 cm
I
hs
=18,675 cm
106

HZ Mesin Elektrik: Aplikasi Karakteristik dan perlidungan motor elektrik


Menggambargan diagram lingkaran:
- Plot arus beban nol dan arus hubung sungkat
- Tarik garis OD sejajar dengan sumbu datar
- Plot garis output
- Tarik garis dari titik tengah (dibagi sama besar) garis output dan tegak lurus
pada garis output sampai memotong garis OD, dimana titik potong ini
adalah pusat lingkaran, titik C.
- Plot diagram linkaran dengan titik pusat di C dan jari-jari OC.
- Ukur panjang A-B: dalam hal ini adalah 6,6 cm. Jadi sekala daya adalah 1
cm = 47000/6,6 = 7120 W.
- Jarak BE=21653,63/7120=3,04 cm. Kemudian tarik garis torsi OE.
- Daya nominal adalah P
N
=40x0,746=29,84 kW, atau P
N
=29840/7120=4,19
cm.
- Terdapat panjang O-P
N
=6 cm, jadi arus nominal phasa adalah 6x10=60 A.
Karena hubungan delta maka arus kawat adalah 1,73x60 =104 A.
- Sudut terukur 35
0
jadi factor daya adalah= Cos 35
0
=0,819.
Hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
6

c
m
I
0
=2,1 cm
c
V A
D
O O
1

1
8
,
6
7
5

c
m
i
hs
G
a
r
is

O
u
t
p
u
t
90
0
Rugi-rugi
tembaga stator
Rugi-rugi beban nol
G
PN
M
69,30
0
84,44
0
B
E
G
a
ris
O
u
tp
u
t
3
,
0
4

c
m
6
,
6

c
m
i
1
0.178 cm
Rugi-rugi
tembaga rotor
3
,
3
8

c
m
35
0

Gambar 5.17 diagram lingkaran berdasarkan contoh dan penyelesaian

You might also like