You are on page 1of 4

NAMA GENERIK Tramadol NAMA KIMIA 2-Dimethylaminomethyl-I-(3-methoxyphenyl)cyclohexanol SIFAT FISIKOKIMIA Serbuk kristal berwarna putih, mudah larut dalam

air dan metil alkohol, sukar larut dalam aseton. SUB KELAS TERAPI Analgesik Narkotik KELAS TERAPI Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi Non steroid, Antipirai FARMAKOLOGI Aktivitas analgetik yg bekerja di pusat STABILITAS PENYIMPANAN Simpan dalam wadah tertutup, 15 30 C KONTRA INDIKASI Pasien dengan hipersensitivitas,depresi napas akut,peningkatan tekanan kranial atau cedera kepala. EFEK SAMPING Sistem saraf : pusing, vertigo (paling sering terjadi, > 26% pasien), stimulasi SSP: anxietas, agitasi, tremor, gangguan, koordinasi, gangguan tidur, eforia dll (>7% pasien), ;Pencernaan : konstipasi, mual (>24% pasien), muntah (>9% pasien), nyeri perut, anore INTERAKSI OBAT Karbamazepin : Meningkatkan metabolisme tramadol shg menurunkan efek analgesik scr signifikan. ;SSRIs & MAO inhibitor : Tramadol dapat meningkatkan resiko terjadi efek samping, seperti serotonin sindrom (nyeri dada, takikardia, tremor, bingung) & kejang. ;Warfarin oral : Efek warfarin meningkat. ;Depresan sistem saraf pusat (alkohol, anestetik, fenotiazin, agonis opioid, sedatif, hipnotik, analgesik yg bekerja di pusat) : potensiasi efek depresi pernapasan & depresi saraf pusat.;Digoksin : Dilaporkan terjadi toksisitas digoksin (jarang) PENGARUH ANAK Tidak direkomendasikan PENGARUH KEHAMILAN Kategori C : ;Penggunaan pada kehamilan hanya jika potensi manfaat lebih besar dari resiko thd janin, karena dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan gejala putus obat pada bayi PENGARUH MENYUSUI Tidak direkomendasikan PARAMETER MONITORING Status sistem pernapasan & status mental BENTUK SEDIAAN Tablet, Kapsul, Injeksi Ampul PERINGATAN Kejang dapat terjadi pada dosis yang direkomendasikan, resiko meningkat pada pasien yg mempunyai riwayat epilepsi, penggunaan bersama dgn SSRIs, MAO inhibitor. Waspada untuk pasien usia lanjut INFORMASI PASIEN Waspada pada penggunaan obat bersamaan dengan obat golongan tanskuilizer, hipnotik dan analgesik opioid lain. Hati-hati mengendarai mobil dan menjalankan mesin. Beritahu dokter bila wanita sedang hamil atau merencanakan hamil MEKANISME AKSI Berikatan dengan reseptor opioid & menghambat serotonin & norepinefrin reuptake DAFTAR PUSTAKA ISO 2007 NAMA GENERIK As Mefenamat NAMA KIMIA N-(2,3-Xylyl)antranilic acid KETERANGAN pKa : 4.2 SIFAT FISIKOKIMIA Berbentuk serbuk putih keabuan. Tidak larut dalam air. Sedikit larut dalam alkohol SUB KELAS TERAPI Anti Inflamasi Non Steroid

FARMAKOLOGI Kerja Asam mefenamat adalah seperti obat golongan AINS lain yaitu menghambat sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase/PGHS (COX-1 & COX-2). Efek anti inflamasi, analgetik & antipiretik merupakan ;dipercaya dari kerja menghambat COX-2. Efek anti inflamasi mungkin juga dihasilkan dari kerja menghambat biosintesis dari mukopolisakarida. Efek antipiretik diduga akibat hambatan sintesa prostaglandin di CNS. STABILITAS PENYIMPANAN Disimpan dalam wadah tertutup rapat, pada suhu antara 15-30C KONTRA INDIKASI Adanya riwayat hipersensitif berupa gatal-gatal, angioedem, bronchospasm, rhinitis berat, atau syok oleh Aspirin atau golongan AINS lain. Pasien dengan riwayat gangguan saluran cerna. ;Pasien hamil trimester ke-3. Pasien menyusui (atau hentikan menyusui) EFEK SAMPING Gangguan lambung : tidak nafsu makan, sakit abdomen, sembelit, diare, dispepsi, kembung, rasa terbakar, mual, tukak lambung, muntah, mulut kering hingga pendarahan lambung. ;Efek pada darah : penurunan hematokrit (pemakaian jangka lama), anemia, memperpanjang waktu pendarahan, eusinopili, epstaxis, leucopenia, thrombo, cytopenia, trombositopenia, menghambat agregasi platelet.;Efek pada sistem syaraf : pusing, sakit kepala, ketakutan, bingung, depresi, bermimpi, sulit tidur, cemas, gemetaran, berputar, halusinasi.;Efek pada mata/pendengaran : tinitus, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, sembab mata.;Efek pada ginjal : abnormalitas fungsi ginjal, disuria, hematouria, hiperkalemia, cystitis, nephrotic sindrom, oligouria/poliuria, proteinuria sampai gagal ginjal.;Effek pada hati : peningkatan hasil test fungsi hati (SGOT, SGPT) sekitar >3 kali nilai normal. Hepatitis, jaundice, kerusakan hati, kolik.;Efek samping lain : gatal, bentol, kemerahan, fotosensitif, reaksi anafilaksis, Stevens-Johnson sindrome, bengkak, CHF, hipertensi, takikardi, aritmia, hypotensi, miocardial infark, demam, infeksi,;sepsis, perubahan berat badan, asma, hipergikemi, pankreatitis, pneumonia, depresi pernafasan. INTERAKSI MAKANAN Makanan mengurangi kecepatan absorpsi tetapi tidak mengurangi jumlah yang diabsorpsi INTERAKSI OBAT Obat yg terikat pada protein plasma : Menggeser ikatan dengan protein plasma, sehingga dapat meningkatkan efek samping (contoh : hidantoin, sulfonylurea). ;Obat antikoagulan & antitrombosis : Sedikit memperpanjang waktu prothrombin & Waktu thromboplastin parsial. Jika Pasien menggunakan antikoagulan (warfarin) atau zat thrombolitik (streptokinase), waktu prothrombin harus dimonitor.;Lithium : Meningkatkan toksisitas Lithium dengan menurunkan eliminasi lithium di ginjal. ;Obat lain yang juga memiliki efek samping pada lambung : Kemungkinan dapat meningkatkan efek samping terhadap lambung. PENGARUH ANAK Belum ada studi ttg keamanan & efikasi penggunaan asam mefenamat pada pasien anak dibawah 14 thn. Belum ada studi tentang keamanan untuk anak PENGARUH HASIL LAB Dapat menyebabkan reaksi false-positif tes urin menggunakan tes tablet diazo. PENGARUH KEHAMILAN Tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh wanita hamil. Terutama pada akhir masa kehamilan atau saat melahirkan karena efeknya pada sistem kardiovaskular fetus (penutupan prematur duktus arteriosus) & kontraksi uterus. PENGARUH MENYUSUI Didistribusikan melalui air susu ibu, sehingga tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh ibu yg sedang menyusui. BENTUK SEDIAAN Kapsul 250 mg, Kaplet 500 mg PERINGATAN Hati-hati Pasien Lansia. Pasien dengan kondisi terjadinya retensi cairan Pasien sedang menggunakan obat-obat yang berinteraksi dengan Asam Mefenamat Pasien anak di bawah usia 14 tahun. ;Sebaiknya tidak digunakan secara rutin sebagai obat antipiretik INFORMASI PASIEN Minum setelah makan untuk mengurangi efek iritasi langsung pada lambung MEKANISME AKSI Menghambat sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja isoenzim COX-1 & COX-2 MONITORING Munculnya efek samping

DAFTAR PUSTAKA Martindale, 34 th edition NAMA GENERIK Ibuprofen NAMA KIMIA Turunan asam propionat STRUKTUR KIMIA C13H18O2 SIFAT FISIKOKIMIA Warna putih, serbuk kristal,tidak larut dalam air, sangat larut dlm alkohol SUB KELAS TERAPI Analgesik Non Narkotik KELAS TERAPI Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi Non steroid, Antipirai FARMAKOLOGI Aktivitas anti inflamasi, antipiretik & analgetik. Mekanisme kerja : menghambat sintesis prostaglandin STABILITAS PENYIMPANAN Simpan dalam kemasan tertutup rapat KONTRA INDIKASI Pasien dengan hipersensitivitas, asma, urtikaria, rinitis parah, angioudema EFEK SAMPING Gangguan saluran cerna : dispepsia, heartburn, mual, muntah, diare, konstipasi, anoreksia dll. ;Gangguan sistem saraf : sakit kepala, pusing,;Gangguan pendengaran & penglihatan : tinitus, penurunan pendengaran, gangguan penglihatan sakit kuning, kenaikan SGOT & SGPT.;Lain-lain : retensi cairan, gagal jantung kongestif, tekanan darah meningkat, hipotensi, aritmia, reaksi hipersenstivitas, mulut kering INTERAKSI OBAT Antikoagulan & antitrombotik : Meningkatkan efek samping perdarahan saluran cerna. ;Aspirin : Meningkatkan efek samping & menurunkan efek kardioprotektif dari aspirin. ;Litium : Meningkatkan konsentrasi litium dalam plasma & serum dan dapat menurunkan klirens PENGARUH ANAK Tidak direkomendasikan pada pemakaian swamedikasi untuk anak-anak < 6 bulan PENGARUH KEHAMILAN Tidak direkomendasikan selama kehamilan PENGARUH MENYUSUI Tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui PARAMETER MONITORING Fungsi hati & ginjal BENTUK SEDIAAN Tablet, Suspensi PERINGATAN Hati-hati pada pasien usia lanjut, gangguan ginjal, gangguan jantung atau gangguan hati, gangguan saluran cerna KASUS TEMUAN Reaksi anafilaktik karena overdosis dilaporkan ~ 60% pd orang dewasa asimtomatik, 30-40% simtom ringan sampai sedang & <3% simtom yg parah INFORMASI PASIEN Jika terjadi ruam kulit, ulser saluran cerna, perdarahan, gangguan penglihatan, peningkatan berat badan, udem, feses hitam, atau sakit kepala yang persisten, hubungi dokter MEKANISME AKSI Menghambat sintesis prostaglandin dgn menghambat COX-1 & COX-2 DAFTAR PUSTAKA MIMS 2006

Ranitidine 25 mg/mL injeksi (1 box berisi 10 ampul @ 2 mL), No. Reg. : GKL0608513443A1 Ranitidine 150 mg tablet (1 box berisi 10 strip @ 10 tablet), No. Reg : GKL0308509017A1

.: Farmakologi :. Ranitidine adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung. Pada pemberian i.m./i.v. kadar dalam serum yang diperlukan untuk menghambat 50% perangsangan sekresi asam lambung adalah 3694 mg/mL. Kadar tersebut bertahan selama 68 jam. Ranitidine diabsorpsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 23 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorpsi tidak dipengaruhi secara nyata oleh makanan dan antasida. Waktu paruh 2 3 jam pada pemberian oral, Ranitidine diekskresi melalui urin. .: Indikasi :.

Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis. Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung. Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik). Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi Ranitidine oral.

Kontra Indikasi :. Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.

Efek Samping :.

Sakit kepala Susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi. Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventricular beats. Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut. Jarang dilaporkan : pankreatitis. Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : artralgia dan mialgia. Hematologik : leukopenia, granulositopenia, pansitopenia, trombositopenia (pada beberapa penderita). Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan. Lain-lain, kasus hipersensitivitas yang jarang (contoh : bronkospasme, demam, eosinofilia), anafilaksis, edema angioneurotik, sedikit peningkatan kadar dalam kreatinin serum.

Peringatan dan Perhatian :.


Umum : pada penderita yang memberikan respon simptomatik terhadap Ranitidine, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung. Karena Ranitidine dieksresi terutama melalui ginjal, dosis Ranitidine harus disesuaikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Hati-hati pemberian pada gangguan fungsi hati karena Ranitidine di metabolisme di hati. Hindarkan pemberian pada penderita dengan riwayat porfiria akut. Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui. Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak belum terbukti. Waktu penyembuhan dan efek samping pada usia lanjut tidak sama dengan penderita usia dewasa. Pemberian pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.

.: Interaksi Obat :. Ranitidine tidak menghambat kerja dari sitokrom P450 dalam hati. Pemberian bersama warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin. .: Lain-lain :. Penyimpanan: Ranitidine injeksi disimpan di tempat sejuk dan kering suhu 425oC, terlindung dari cahaya, harus dengan resep dokter. Ranitidine tablet disimpan di tempat kering, suhu 1530oC, terlindung dari cahaya

You might also like