You are on page 1of 9

NAMA NIM

: Arfenny Wisanti : 03043130034

I.

Pendahuluan

Latar belakang Pembangunan dengan menitikberatkan pad bidang industri dan

teknologi,akhir-akhir ini sedang giat dilaksanakan.Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemanfaatan limbah hasil pertanian untuk dijadikan bahan yang memberikan nilai tambah dalam menanggulsngi krisis energi. Seperti halnya tanaman kapuk (Eriodendron anfraktum) selain serat kapuk yang dapat dimanfaatkan, biji kapuk yang dulu tidak dipakai dapat pula dimanfaatkan dengan mengambil minyaknya yang akan menghasilkan gliserol dan ester dengan jalan alkoholisis. liserol banyak digunakan pada berbagai jenis industri,antara lain dalam industri kosmetik dan bahan peledak.Ester sebagai hasil samping dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti minyak diesel karena sifatnya yang mendekati salah satu fraksi minyak bumi. (!irk and "thmer ,#$) %elihat potensi dan manfaat minyak biji kapuk,kiranya perlu ditinjau proses optimasi. &al ini diperlukan sebagai data optimasi dari minyak kapuk, sebagai masukan bagi perkebangan industri kimia,khususnya industri yang membutuhkan gliserol dan ester dari alternatif lain,semisal biji kapuk. II. 'umusan %asalah %asalah yang akan diteliti dalam per(obaan ini yaitu bagaimana pengaruh )olume pelarut dan ke(epatan pengaduk dalam proses ekstraksi terhadap banyaknya minyak yang terambil saat proses tersebut berlangsung.&al ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan jumlah )olume pelarut dan ke(epatan pengaduk sampai pada batas yang optimum sehingga dihasilkan produk yang maksimal. III. *ujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan suatu komponen dari (ampuran +at padat dengan menggunakan +at (air tertentu sebagai pelarutnya,mengambil minyak dari biji kapuk dengan (ara lea(hing. ,ariabel-)ariabel yang dipelajari adalah .. !e(epatan pengaduk terhadap persentase minyak terambil. /. ,olume terhadap persentase minyak terambil. I,. &ipotesa %inyak biji kapuk dapat diperoleh dengan prosesekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol.0pabila )olume dan ke(epatan pengaduk semakin tinggi sampai batas optimum,maka minyak yang terambil akan semakin banyak. ,. *injauan Pustaka .. %inyak dan lemak. %inyak dan lemak merupakan substansi he1an dan tumbuhan yang sangat penting bagi manusia,sebagai sumber energi bagi tubuh.Lemak oksidasi se(ara sempurna dalam tubuh menghasilkan 2,$ kalori3gram, sedangkan protein dan karbohidrat menghasilkan 4,. dan 4,/ kalori3gram (Sudharmadji,.256). %inyak dan lemak terdiri dari trigliserida (ampuran yang merupakan ester dan gliserol dan asam lemak rantai panjang.Sebagian besar minyak nabati dalam bentuk (air karena mengandung sejumlah asamdengan titik (air yang rendah. Lemak he1ani pada umumnya memiliki trigleserida berbentuk padat pada suhu kamar karena mengandung asam lemak jenuh misalnya asam plamitat dan asam stearat yang mempunyai titik (air lebih tinggi (Sudharmadji,.256). Suatu +at padat larut dalam pelarut yang mempunyai niali polaritas yang ada yaitu +at polar larut dalam pelarut yang bersifat polar dan tidak larut dalam pelarut yang bersifat non polar.%inyak dan lemak tidak larut dalam air ke(uali jarak ((astor oil), dan hanya yang larut dalam alkohol tetapi akan semurna dalam

ethyl ether, (arbon disulfida, dan pelarut-pelarut halogen. !etiga jenis pelarut ini mempunyai jenis-jenis non polar sebagaimana halnya minyak.!elarutan minyak dan lemak netral. !elarutan minyak dan lemak ini dapat digunakan sebagaidasar dalam pemisahan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak dan lemak (Sudharmadji,.256). 0sam-asam lemak yang berantai pendek dapat larut dalam air,semakin panajng rantai asam-asam lemak kelarutannya dalam air semakin ke(il (Sudharmadji,.256). 7ari segi teknik asam-asam ini mempunyai arti yang sangat penting .%isalnya asam lemak tidak jenuh sangat mudah melarut dalam pelarut organik dibandinkan dengan asam jenuh (Sudharmadji,.256). /. %inyak biji kapuk 8iji kapuk dari kulit yang keras dan daging biji .Pada umunya banyak biji kapuk diperoleh melalui pengempaan.!andungan minyak yang terdapat dalam biji kapuk sekitar $#,65 sampau 4$,649 (8udi saroso,.2:2).%inyak kasar yang dihasilkan ber1arna kuning pu(at samapu (oklat kehitam-hitaman dan pekat.%inyak biji kapuk merupakan minyak setengah mengering (non drying), yang ber1ujud (air dan mempunyai daya mengering yang lebih lambat bila terkena oksidai (Sudharmadji,.256). mInyak yang dihasilkan biji kapuk merupakan triesther gliserol dan asam lemak yang se)ara umum disebut trigliserol.0sm lemak gliseridnya memiliki .#-/;9 asam lemak jenuh dan :;:#9 asam lemak tak jenuh (8udisaroso,.2:2). $. !omposisi asam lemak %inyak biji kapuk mengandung asam-asam lemak yang sangat penting antara lain 0sam lemak jenuh 0sam palmitat 0sam stearat 0sam linoleat <&$(<&/).4<""& <&$(<&$).6<""& <&$(<&/)4<&=<&-<&/-<&=<&(<&/)5<""&

0sam lemak tak jenuh

0sam oleat

<&$ (<&/)5 =<&(<&/)5 <""&

!andungan asam lemak dalam minyak menentukan sifat fisik maupun kimia minyak (Sudarmadji,.256).0sm lemak jenuh yang mengandung atom < lebih dari ./ salam suhu kamar bersifat padat.>umlah atom < dalam asam palminat dan asam stearat adalah 6/,2
;

berturut-turut .6 dan .:,sedangkan titik (airnya


;

< dan 62,6

<. >umlah ikatan rangkap asam tak jenuh

mempengaruhi titik (airnya.0sam oleat dan asam lineleat mengandung .: atom <.*etapi jumlah ikatan rangkapnya berbeda sehingga titik (airnya berturut-turut .6,#$;( dan -#;< .0sam oleat mempunyai satu ikatan rangkap sedangkan asam linoleat mempunyai dua ikatan rangkap. 0sam linoleat merupakan asam lemak esensial bagi manusia,sehingga harus ada dalam makanan, karenanya biji kapuk dapat dipakai sebagai bahan baku minyak goreng. 4. Ekstraksi Ekstraksi adalah pengambilan +at dengan sol)ent sebagai pelarut untuk memisahkan komponen-komponen lain.Pada proses ekstraksi,+at yang akan diekstraksi disebut umpan dan (airan yang ditambahkan disebut pelarut.Larutan terdiri dari +at yang terlarut (solute) dan bahan pengen(er (diluen).Pada proses ekstraksi terbentuk dua buah fase yaitu fase yang kaya akan diluen yang disebut fase rafinat sedangkan fase yang tidak kaya akan diluen disebut ekstrak. (&ardjono,.2:4). Ekstraksi se(ara umum ada dua ma(am yaitu ekstraksi (air-(air dan ekstraksi padat-(air. Ekstraksi padat-(air terbatas pada situasi dimana terdapat fase padat dan yang termasuk operasi ini antara lain lea(hing, li?i)iation,dan 1ashing (8ro1n,.25:). *ahap-tahap dari suatu proses ekstraksi adalah sebagai berikut .. %en(ampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling berkontak.7isini terjadi perpindahan massa dengan (ara difusi pada

bidang antar muka bahan ekstraksi dan pelarut.7engan demikian terjadi ekstraksi yang sebenarnya. /. %emisahkan larutan ekstraksi dari rafinat ,kebanyakan dengan (ara filtrasi. $. %engisolasi ekstrak dari larutan dan mendaparkan kembali pelarut, umunya dilakukan dengan jalan menguapkan pelarut. @aktor-faktor yang berpengaruh pada proses ekstraksi adalah .. Suhu ekstraksi !enaikan suhu ekstraksi akan menyebabkan kenaikan minyak kedalam +at pelarutnya.*etapi pada suhu yang terlalu tinggi maka )olatile oil akan menguap dan oleoresin akan mudah teroksidasi sehingga (epat menjadi tengik,sehingga suhu yang baik pada proses ekstraksi ini adalah diba1ah titik didih sol)ent.0pabila digunakan suhu lebih ke(il dari titik didih sol)ent maka hasilnya akan lebih ke(il,hal ini disebabkan ekstraksi kurang sempurna. /. Aaktu ekstraksi Semakin lama 1aktu ekstraksi maka kontak antara solut dan pelarut akan semakin lama,sehingga solut yang terambil juga akan semakin besar,tetapi 1aktu ekstraksi mempunyai batas optimum,sehingga penambahan 1aktu yang melampaui batas optimumnya tidak bermanfaat karena kondisi ini pelarut jenuh dengan solut. $. Bkuran bahan Semakin halus ukuran partikel,semakin sempurna proses ekstraksi,karena kesempatan enutk kontak dengan pelarut semakin besar sehingga minyak yang terambil lebih banyak. 4. !onsentrasi pelarut !e(epatan reaksi sebandingdengan konsentrasi reaktan,maka agar diperoleh hasil yang banyak,konsentrasi pereaksi diperbesar.Sehingga semakin tinggi konsentrasi pelarut akan diperoleh hasil yang lebih besar,pelarut mempunyai batas optimum untuk melarutkan solut,pada kondisi ini jumlah solut yang

terlarut sudah maksimal sehingga penggunaan pelarut yang berlebihan tidak efisien. #. >enis sol)en Syarat yang harus dipenuhi sol)en yangideal adalah bersifat inert,mempunyai titik didih rendah sehnga tidak memerlukan pemanasan yang tinggi, tidak berbahaya, tidak mudah terbakar, harganya murah, dan mudah didapat.7alam operasi ini pelarut yang digunakan adalah etanol dengan titik didih 56 ;( (perry). 6. !e(epatan pengaduk Semakin (epat pengadukan maka tumbukan antara solute dan sol)ent akan lebih sering terjadi ,sehingga solute yang terambil dapat lebih banyak.Bntuk menghilangkan sisa pelarut dalam hasil ekstraksi maka dilakukan distilasi biasa. 7istilasi adalah suatu (ara pemisahan dengan menggunakan panas sebagai pemisah atau separating agent.Syarat utama pemisahan Cpemisahan dengan distilasi dapat dilakukan apabila ada komposisi antara fase (air dan fase uap (&ardjono,.2:4). 5. Perbandingan berat bahan dengan )olume pelarut Semakin banyak berat bahan yang digunakanuntuk pelarutan maka semakin tinggi hasilyang diperoleh,tergantung kemampuan pelarut tersebut melarutkan bahan yang diekstraksi (&ardjono,.2:4). ,I. Prosedur per(obaan 0dapun (ara (prosedur) penelitian dapat dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap persiapan bahan dan tahap ekstraksi. .. Persiapan bahan baku 8iji kapuk yang telah disiapkan,dibersihkan. Setelah itu digerus untuk mendapatkan pe(ahan biji kapuk. !emudian biji kapuk yang telah dipe(ah ditimbang sebanyak /; gram. /. Ekstraksi minyak biji kapuk

8iji kapuk yang telah ditimbang sebanyak /;gram diamsukkan kedalam labu leher tiga,lalu ditambahkan pelarut etanol.Selanjutnya di)ariasikan kompor listrik 1aku dihidupkan , pendingin balik dialirkan serta pengaduk dijalankan.!ondisi operasi pertama,)olume sedangkan ekstraksi,ke(epatan pengaduk, dan suhu dijaga tetap.Bntuk kondisi operasi ekstraksi kedua, ke(epatan pengaduk di)ariasikan sedangkan )ariabel yang lain dijaga tetap.Setelah 1aktu ekstraksi men(apai 1aktu optimum yaitu .#; menit kompor listrik ,pendingin serta pengaduk dimatikan. Larutan disaring dengan saringan hisap sampai semua (airan terambil.0mpas dibuang sedangkan filtratnya didistilasi untuk memisahkan minyak dari larutannya.7estilatnya adalah etanol,sedangkan residunya adalah minyak biji kapuk. %inyak biji kapuk yang diperloh ,dimasukkan kedalam erlenmeyer yang sebelumnya ditimbang untuk mengetahui beratnya,dio)en pada suhu 4; ;( selama $; menit.kemudian dimasukkan kedalam eksikator, lalu ditimbang . 7ilakukan berulang-ulang samapu diperoleh berat yang konstan. Persen minyak yang terambil dapat dihitung dari perbandingan berat minyak yang diperoleh terhadap berat bahan baku. ... bahan dan alat 8ahan baku .. 8iji kapuk /. Etanol teknis 269 $. 8ahan pembantu D aEuadest,alkohol 2#9 0lat 0lat Calat yang digunakan adlah buret, beker glass,pipet mata, pipet )olume , erlenmeyer,o)en, eksikator, timbangan elektrik, (orong, pengaduk ka(a, labu distilasi, kertas saring, labu takar, gelas ukur,saringan penghisap. ../ 'an(angan kegiatan

'an(angan kegiatan Penelusuran referensi Persiapan alat Per(obaan 0nalisa data hasil Pengolahan data Pembuatan laporan Seminar hasil

8ulan I

8ulan II

8ulan III

8ulan I,

8ulan ,

,II.

biaya >umlah #;; gram .,$# liter / liter . liter &arga3unit 'p ..;;;,;; 'p .#.;;;,;; 'p /.;;;,;; 'p .#.;;;,;; &arga total 'p #.;;;,;; 'p /;./#;,;; 'p 4.;;;,;; 'p .#.;;;,;;

8ahan baku 8iji kapuk Etanol 0Euadest alkohol ,III.7aftar Pustaka

!in(oro,Indo,/;;#,FLaporan penelitian ,@ak.teknolgi Industri Institut sains and teknologi Industri,Gogyakarta. Sudarmadji,S,dkk,.256,F Prosedur analisa untuk bahan makanan dan pertanian, @ak.teknik pertanian,Gogyakarta.

You might also like