You are on page 1of 5

BAB 1 PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang Perencanaan pemulangan pasien adalah suatu proses dimana pasien mulai

mendapat pelayanan kesehatan yang diberikan dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya (Pemila, 2009). Salah satu hal yang diharapkan dari perawatan pasien hospitalisasi ataupun pasien rawat jalan adalah penghentian status pasien serta mempersiapkan pasien dan keluarga untuk perawatan lanjutan di rumah (Stuart, 2001). Perawat adalah salah satu anggota tim perencana pemulangan, dan sebagai perencana pemulangan, perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah aktual dan potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga, memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal dan mengevaluasi kesinambungan asuhan keperawatan (Pemila, 2009). Perawat bertanggung jawab untuk membuat rujukan yang sesuai dan untuk memastikan bahwa semua informasi yang sesuai telah disediakan untuk orang-orang yang akan terlibat dalam perawatan pasien tersebut, termasuk keluarganya. Selain itu, perawat harus mampu menentukan pengetahuan, keahlian, dan tindakan apa yang dapat membantu pasien beradaptasi terhadap lingkungan baru setelah pemulangan (Stuart, 2001).

Universitas Sumatera Utara

Elemen penting dari perencanaan pemulangan pasien ke rumah antara lain komunikasi yang efektif, pendekatan multidisiplin dan pengkajian awal yang terkoordinasi atas kebutuhan pasien dan keadaan rumah. Komunikasi yang dimaksudkan adalah dengan tim pelayanan kesehatan lain, keluarga, dan juga pasien (Day et al, 2009). Format perencanaan pemulangan dapat digunakan untuk meninjau kembali kebutuhan pemulangan pasien termasuk perencanaan perawatan pasien. Area yang berhubungan dengan perencanaan pemulangan pasien gangguan jiwa termasuk skizofrenia adalah pengobatan, kegiatan seharihari (activities of daily living), kesehatan mental pasca perawatan, tempat tinggal, dan pelayanan kesehatan fisik ( Stuart, 2001). Di Indonesia pelayanan keperawatan telah merancang berbagai bentuk format perencanaan pemulangan pasien, namun kebanyakan dipakai hanya dalam bentuk pendokumentasian resume pasien pulang, berupa informasi yang harus di sampaikan pada pasien yang akan pulang seperti intervensi medis dan non medis yang sudah diberikan, jadwal kontrol, gizi yang harus dipenuhi setelah dirumah. Cara ini merupakan pemberian informasi yang sasarannya ke pasien dan keluarga hanya untuk sekedar tahu dan mengingatkan, namun tidak ada yang bisa menjamin apakah pasien dan keluarga mengetahui faktor resiko apa yang dapat membuat penyakitnya kambuh, penanganan apa yang dilakukan bisa terjadi kegawatdaruratan terhadap kondisi penyakitnya (Pemila, 2009). Untuk itu pelaksanaan perencanaan pemulangan apalagi dengan gangguan jiwa kronis seperti skizofrenia yang memiliki resiko tinggi untuk kambuh dan berulangnya kondisi kegawatan sangat penting dimana akan memberikan proses

Universitas Sumatera Utara

deep-learning pada pasien hingga terjadinya perubahan perilaku pasien dan keluarganya dalam memperhatikan kondisi kesehatannya. Berdasarkan survei awal dengan teknik wawancara pada perawat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan, perencanaan pemulangan pasien telah dilaksanakan dan juga ada format perencanaan pemulangan. Namun,

kenyataannya peran perawat dalam perencanaan pemulangan pasien masih belum dilaksanakan dengan optimal. Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan terdapat protap baru bahwa lama hari rawat maksimal pasien skizofrenia adalah 10 14 hari dengan tujuan agar keluarga banyak terlibat dalam perawatan pasien. Oleh karena itu, sangat diperlukan perencanaan pemulangan yang efektif dengan tujuan untuk meningkatkan kontinuitas perawatan, meningkatkan kualitas perawatan dan memaksimalkan manfaat sumber pelayanan kesehatan. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti ingin meneliti tentang peran perawat dalam perencanaan pemulangan pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan.

2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana peran perawat dalam perencanaan pemulangan pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan.

Universitas Sumatera Utara

3. Tujuan Penelitian 3.1 Tujuan Umum Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran perawat dalam perencanaan pemulangan pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. 3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini antara lain : 1. Mengidentifikasi peran perawat dalam pengkajian kebutuhan persiapan pulang pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan 2. Mengidentifikasi peran perawat dalam memberikan edukasi bagi pasien skizofrenia dan keluarga di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan 3. Mengidentifikasi peran perawat dalam melatih pasien dan keluarga untuk mempersiapkan pasien skizofrenia kembali ke keluarga dan masyarakat di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan 4. Mengidentifikasi peran perawat menginformasikan sistem rujukan bagi pasien skizofrenia di Rumah Sakit JIwa Daerah Provsu Medan

4. Manfaat Penelitian 4.1 Bagi Praktek Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perawat sehingga dapat menjalankan perannya secara maksimal dan

Universitas Sumatera Utara

berkesinambungan dalam perencanaan pemulangan pasien gangguan jiwa terutama pada pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa. 4.2 Bagi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan tentang peran perawat dalam perencanaan pemulangan pasien gangguan jiwa khusunya skizofrenia. 4.3 Bagi Penelitian Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data tambahan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan rencana pemulangan pasien skizofrenia.

Universitas Sumatera Utara

You might also like