You are on page 1of 31

BAB I PENDAHULUAN

Gangguan kecemasan menyerang kurang lebih 40 juta penduduk Amerika dalam rentang usia 18 tahun keatas. Kondisi ini menyebabkan munculnya rasa takut dan cemas yang berlebihan. Tidak seperti kondisi cemas sesaat terhadap sebuah kondisi stress seperti berbicara di depan publik ataupun kencan pertama, gangguan kecemasan ini akan bertahan setidaknya dalam bulan dan akan memburuk apabila tidak diterapi !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). Gangguan kecemasan umumnya terjadi bersamaan dengan gangguan $isik dan mental lainnya, termasuk ketergantungan alcohol yang mana dapat menutupi gejala kecemasan atau membuatnya menjadi lebih buruk. *ada kondisi tertentu, gangguan penyakit lainnya diterapi terlebih dahulu sebelum gangguan kecemasannya !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). Gangguan kecemasan ini memiliki dampak yang cukup besar dalam kehidupan sehari+hari dan sangat mengganggu bagi penderitanya. ,ecara tidak langsung, mereka juga memiliki dampak yang besar secara ekonomi dan juga mempengaruhi pengeluaran masyarakat. -alam beberapa dekade terakhir, beberapa stude epidemiologi skala besar juga telah memberikan banyak in$ormasi tentang terjadinya gangguan mental pada umumnya dan gangguan kecemasan pada khususnya !.urrent -iagnosis and Treatment in *sychiatry, '00/). Terdapat beberapa jenis gangguan kecemasan, diantaranya adalah gangguan panik, gangguan obsesi$ kompulsi$ !0.-), gangguan stres pasca trauma !*T,-), $obia sosial atau gangguan cemas sosial, $obia spesi$ik, dan gangguan cemas menyeluruh !GA-). ,etiap gangguan kecemasan tersebut memiliki gejala yang berbeda+beda, tetapi semua gejala selalu berkaitan dengan sesuatu yang berlebihan dan ketakutan yang tidak rasional yang selanjutnya akan dibahas lebih rinci dalam jurnal ini !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00().

BAB II ISI
2.1 Gangguan Panik 2.1.1 Definisi Gangguan panik adalah gangguan yang ditandai dengan terjadinya serangan panik yang spontan dan tidak dapat diperkirakan. ,erangan panik sendiri merupakan periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relati$ singkat !biasanya kurang dari satu tahun), yang disertai oleh gejala somatik tertentu seperti palpitasi dan takipnea !"ational #nstitut o$ %ental &ealth, '00(). 1pisode mungkin menyerupai serangan jantung. Gangguan ini dapat menyerang kapan saja dan terjadi tanpa alasan yang diketahui, tetapi lebih sering dipicu oleh peristi2a tertentu atau pikiran, seperti mengambil li$t atau mengemudi. ,erangan mungkin begitu mengerikan bah2a beberapa orang mengaitkan serangan mereka dengan tempat mereka terjadi dan akan menolak untuk pergi ke sana lagi !"ational #nstitut o$ %ental &ealth, '00(). ,erangan panik tidak dapat diprediksi, karena itu seorang indi3idu mungkin menjadi stres, cemas atau kha2atir dan bertanya+tanya saat serangan panik berikutnya akan terjadi !"ational #nstitut o$ %ental &ealth, '00(). 2.1.2 Epidemiologi Gangguan panik mempengaruhi sekitar juta orang de2asa di Amerika ,erikat. *erkiraan pre3alensi seumur hidup gangguan panik kira+kira 1,/+4,85. ,ehingga 1/5 dari semua orang Amerika mungkin mengalami serangan panik di beberapa titik dalam hidup mereka !Kessler dkk, '00/). 6enis kelamin 2anita memiliki presentasi '+4 kali lebih sering terkena dari laki+laki. 0nset usia yang paling umum adalah pada usia remaja akhir atau pada a2al masa de2asa, namun tidak semua penderita yang mengalami panik akan mendapat gangguan panik !Kessler dkk, '00/). "amun, gangguan panik dapat dimulai pada setiap saat, dengan risiko yang berusia antara '/ dan 44 tahun. Kebanyakan penderita hanya memiliki satu serangan dan tidak pernah lagi terjadi. 7agaimanapun serangan panik yang terbentuk dapat di2ariskan !Kessler dkk, '00/).

2.1.3 Ge ala ,erangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relati$ singkat dan disertai gejala somatik. ,uatu serangan panik secara tiba+tiba akan menyebabkan minimal 4 dari gejala+gejala somatik berikut 8 1. '. 4. 4. /. . 9. 8. (. *alpitasi 7erkeringat Gemetar ,esak na$as *erasaan tercekik "yeri dada atau perasaan tidak nyaman %ual dan gangguan perut *using, bergoyang, melayang, atau pingsan -erealisasi atau depersonalisasi

10. Ketakutan kehilangan kendali atau menjadi gila 11. :asa takut mati 1'. *arastesi atau mati rasa 14. %enggigil atau perasaan panas !"ational #nstitut o$ %ental &ealth, '00(). ,erangan panik pertama seringkali sama sekali spontan, 2alaupun serangan panik kadang+kadang terjadi setelah luapan kegembiraan, kelelahan $isik, akti$itas seksual, atau trauma emosional sedang. -,%+#; menekankan bah2a sekurangnya serangan pertama harus tidak diperkirakan !tidak memiliki tanda) untuk memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan panik !"ational #nstitut o$ %ental &ealth, '00(). ,erangan sering dimulai dengan periode gejala yang meningkat dengan cepat selama 10 menit. Gejala mental utama adalah ketakutan yang kuat dan suatu perasaan ancaman kematian dan kiamat. *asien biasanya tidak mampu untuk menyebutkan sumber ketakutannya. *asien mungkin merasa kebingungan dan mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian. Tanda $isik adalah takikardi, palpitasi, sesak na$as, dan berkeringat !"ational #nstitut o$ %ental &ealth, '00().

2.1.! Diagnosis <ntuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan dalam masa kira+kira satu bulan8 *ada keadaan+keadaan di mana sebenarnya secara obyekti$ tidak ada bahaya, Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya, -engan keadaan yang relati$ bebas dari gejala+gejala ansietas pada periode di antara serangan+serangan panik !meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga ansietas antisipatorik, yaitu ansietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang akan terjadi). ,erangan panik rekuren dan tidak diharapkan ,ekurangnya satu serangan , diikuti satu atau lebih 8 keka2atiran menetap akan mengalami serangan tambahan, ketakutan tentang arti serangan, perubahan perilaku bermakna berhubungan dengan serangan ,erangan panik bukan karena e$ek $isiologis langsung atau suatu kondisi medis umum ,erangan panik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain. misal gangguan obsesi$ = kompulsi$. Gangguan panik bisa dengan agora$obia atau tanpa agoraphobia

!"ational #nstitut o$ %ental &ealth, '00(). 2.1." #e$api 2.1.".1 %onseling Konseling yang dilakukan adalah mengajari pasien untuk diam ditempat sampai serangan panik berlalu, mengonsentrasikan diri untuk mengatasi an>ietas bukan pada gejala $isik, rileks, dan latihan perna$asan. Kemudian mengidenti$ikasikan rasa takut selama serangan dilanjutkan dengan mendiskusikan cara menghadapi rasa takut saya tidak mengalami serangan jantung, hanya panik, akan berlalu !?ollburg dkk, '009). 2.1.".2 &edikasi 7anyak pasien tertolong melalui konseling dan tidak membutuhkan medikasi. 7ila serangan sering dan berat, atau secara bermakna dalam keadaan depresi beri antidepresan !imipramin '/ mg malam hari, dosis bisa sampai 100

1/0 mg malam selama ' minggu ). 7ila serangan jarang dan terbatas beri anti an>ietas, jangka pendek !lora@epam 0,/ 1 mg 4 dd 1 atau alpra@olam 0,'/ 1 mg 4 dd 1) hindari pemberian jangka panjang dan pemberian medikasi yang tidak perlu !?ollburg dkk, '009). ,etelah obat digunakan untuk mengendalikan serangan panik yang spontan, ada berbagai pilihan pengobatan psikologis yang dapat diterapkan di gangguan panik. *sikoterapi adalah pengobatan gangguan mental yang didasarkan pada komunikasi 3erbal antara pasien dan terapis. #ni menggunakan teknik seperti interpretasi, latihan perilaku, dukungan dan jaminan dalam rangka untuk mengubah pola perilaku maladapti$. 7erbagai jenis psikoterapi $okus pada aspek yang berbeda dari kepribadian !?ollburg dkk, '009). Tahap ketiga dari pengobatan psikologis adalah perluasan terapi perilaku kogniti$ !.7T). 7eberapa 3ariasi dan kombinasi pendekatan pengobatan perilaku dan kogniti$ telah menunjukkan keberhasilan dalam pengurangan dan A atau penghapusan serangan panik dan agoraphobia. *endekatan perilaku kogniti$ mengobati serangan panik secara langsung. *era2atan ini melibatkan restrukturisasi kogniti$ dengan mengubah proses berpikir maladapti$ dan umumnya berguna dalam kombinasi dengan teknik perilaku !?ollburg dkk, '009). 2.2 Gangguan '(sesif)%ompulsif *'+D, 2.2.1 Definisi 0rang dengan Obsessive Compulsive Disorder !0.-) memiliki pikiran, perasaan, ide, atau sensasi yang menganggu !obsesi) dan menggunakan ritual berupa pikiran, perilaku yang disadari, dan dilakukan !kompulsi) secara terus menerus untuk mengontrol atau menurunkan kecemasan yang diproduksi oleh obsesi tersebut. %enurut -,%+#; !-iagnostic and ,tatistical %anual o$ %ental -isorder 4th 1dition), 0.- adalah obsesi dan atau kompulsi yang berulang. ,ehingga membuang+buang 2aktu dan menyebabkan distress atau bahkan gangguan yang signi$ikan dalam melakukan akti3itas sehari+hari. 0bsesi sendiri diartikan sebagai pikiran, ide, gambaran, atau impuls yang dapat menimbulkan kecemasan dan distress. ,edangkan kompulsi diartikan sebagai kebiasaan berulang atau aksi mental yang dapat mencagah atau bahkan menurunkan kecemasan akibat obsesi tersebut !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00( B Kalra dan ,2edo, '00(). 5

2.2.2 Epidemiologi -i Amerika, 0.- mempengaruhi sekitar ',' juta orang de2asa dan masalah yang menyertai dapat berupa gangguan makan, gangguan cemas, atau depresi. &al ini dapat menyerang laki+laki dan perempuan dalam jumlah yang sama dan biasanya akan muncul pada masa kanak+kanak, remaja, atau de2asa muda. ,epertiga orang de2asa dengan 0.- merupakan perkembangan gejala dari masa kanak+kanak dan beberapa penelitian mengindikasikan bah2a 0.dapat berkembang pada keluarga !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). *erbandingan orang yang memiliki 0.- dengan yang normal adalah 181000. %enurut The Epidemiological Catchment Area !1.A) yang meneliti 18./00 de2asa di lima area United States, rata+rata onset 0.- muncul pada usia '0+'/ tahun. *resentase 0.- pada anak+anak 1+1,'4 5, sedangkan pada de2asa mencapai 1,(+4,45. -apat juga terjadi remisi dari pasien yang onsetnya pada anak+anak muncul lagi gejalanya pada de2asa. Terdapat tiga $actor yang mempengaruhi persistensi gejala, kebutuhan pera2atan pasien, dan durasi penyakit. ,atu atau lebih komorbiditas penyakit psikiatri dan terapi inisial yang buruk juga mempengaruhi prognosis persistensi gejala !Kalra dan ,2edo, '00(). 2.2.3 Pa-ofisiologi %enurut Kalra dan ,2edo !'00(), banyak pato$isiologi yang mendasari terjadinya gangguan obsesi$ kompulsi$ ini, diantaranya adalah dis$ungsi ganglia basalis, abnormalitas neurotransmitter dan dis$ungsi neuroimun. %engerti tentang pato$isiologi dapat membantu kita untuk memprediksi respon pasien terhadap terapi dan sebagai monitoring. 2.2.3.1 Disfungsi Ganglia Basalis 7asal ganglia merupakan sekelompok nucleus !caudate, putamien, globus pallidus interna A G*i, globus pallidus eksterna A G*e, substansia nigra, dan nucleus subthalamicus) di otak yang terhubung dengan korteks serebral, thalamus, dan batang otak serta memiliki $ungsi sebagai control motorik, kognisi, emosi, dan belajar !Kalra dan ,2edo, '00().

Gam(a$ 1 Disfungsi Si$kui- +o$-i.o)S-$ia-o)#/alamo)+o$-i.al pada Indii0idu dengan '+D

7erdasarkan penelitian menunjukkan bah2a 0.- berhubungan dengan dis$ungsi sirkuit cortico+striato+thalamo+cortical. *ada orang dengan 0.terdapat peningkatan sinyal glutaminergik dari korteks $rontalis yang memicu peningkatan eksitasi di striatum !caudate dan putamen) sehingga meingkatkan sinyal inhibisi GA7A ke G*i dan substansia nigra pars reticulata !,"r). &al ini menyebabkan penurunan pengeluaran inhibitor le2at GA7A dari Gpi dan ,"r ke thalamus, menghasilkan pengeluaran eksitator glutaminergik ke korteks $rontalis. Positive feedback loop dapat memicu pikiran !obsesi) dan kebiasaan !kompulsi) yang berulang !Gambar 1). ,edangkan indirect external loop terdiri dari G*e dan nukleus subthalamicus berkontribusi dalam eksitasi atau inhibisi. -ua hal pada sirkuit yang dapat meningkatkan sinyal glutaminergik dari thalamus ke korteks $rontalis adalah interaksi G*iA,"r dengan thalamus dan interaksi antara striatum dengan G*e. 6ika G*iA,"r mengalami dis$ungsi sehingga tidak dapat menginhibisi ke thalamus akan menyebabkan thalamus mengirimkan lebih banyak sinyal glutamat !Gambar 1a). &ampir sama dengan dis$ungsi G*iA,"r, jika striatum mengalami dis$ungsi sehingga tidak bisa menginhibisi G*e akan menyebabkan peningkatan inhibisi di nukleus subtalamikus yang menghasilkan penurunan eksitasi G*iA,"r dan menurunkan inhibisi thalamus sehingga sinyal glutaminergik akan dikeluarkan lebih banyak !Kalra dan ,2edo, '00().

Gam(a$ 2 1ungsi Si$kui- +o$-i.o)S-$ia-o)#/alamo)+o$-i.al pada Indii0idu Se/a-

*ada indi3idu yang sehat, $ungsi sirkuit cortico+striato+thalamo+cortical, thalamus akan menerima sinyal dari G*iA,"r dan akan mengirimkan sedikit sinyal eeksitator ke korteks $rontalis sehingga menurunkan jumlah pikiran dan kebiasaan yang berulang !Gambar '). 7erdasarkan literatur tentang neuroimaging pasien dengan 0.- terdapat abnormalitas di orbitofrontal cortex antero!ior c"ngulated g"rus caudate dan thalamus yang merupakan struktur sirkuit neuroanatomi. ,ehingga pada indi3idu yag memiliki gangguan neurologis pada ganglia basalis termasuk T,, sindroma chorea, dan chorea huntington akan memunculkan gejala obsesi$ kompulsi$ !Kalra dan ,2edo, '00(). 2.2.3.2 A(no$mali-as Neu$o-$ansmi-e$ Abnormalitas neurotransmiter yang berperan dalam pato$isiologi 0.adalah $ungsi serotonin. &al ini berdasarkan obser3asi bah2a obat serotonin reuptake inhibitor dapat meredakan gejala 0.- dan terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bah2a agonis serotonin dapat menyebabkan eksaserbasi akut 0.- !Kalra dan ,2edo, '00(). -is$ungsi dopaminergik juga dilaCorkan pada indi3idu 0.- dengan kelainan pada ganglia basalis seperti T,, chorea &untington, dan chorea ,ydenham. %asih belum begitu jelas antara gejala eksaserbasi akut 0.- dengan peningkatan dopamin dan penurunan inhibitor serotonin yang salah satunya dapat menyebabkan ketidakseimbangan konsentrasi dopamin dan serotonin !Kalra dan ,2edo, '00(). Glutamat !neurotransmiter eksitator utama di otak) berperan penting dalam $ungsi sirkuit $ronto+striato+thalamo+cortical. Terdapat laporan yang menunjukkan bah2a 0.- onset de2asa memiliki substansi le3el glutamat yang tinggi dari pada indi3idu yang sehat. 1$ek terapi rilu@ole !antagonis glutamat) juga menunjukkan penurunan pengeluaran eksitator kortikal yang akan menurunkan 8

inhibisi striatal di globus pallidus dan substansia nigra dan memungkinkan penghambatan yang lebih besar dari thalamus yang menghasilkan rendahnya eksitasi kortikal !Kalra dan ,2edo, '00(). 2.2.3.3 Disfungsi Neu$oimun *eran sistem imun dalam etiologi dan pato$isiologi 0.- masih belum begitu jelas, tapi terdapat beberapa penyakit yang paralel seperti chorea ,ydenham, mani$estasi neurologis dari demam rematik dengan 0.- onset anak+ anak yang keduanya memiliki dis$ungsi sirkuit cortico+striato+thalamo+cortical. ,elain itu, juga terdapat dokumentasi tentang munculnya gejala eksaserbasi akut obsesi$ kompulsi$ dan tics dipicu oleh berbagai 3ariasi in$eksi !Kalra dan ,2edo, '00(). 0bser3asi onset gejala dan progresi pada 0.- onset anak+anak sering di akronimkan dengan *A"-A,, yaitu Pediatric Autoimmune #europs"chiatric Disorders associated $ith Streptococcal %nfection. 7erdasarkan *A"-A,, onset 0.- pada anak anak dibagi menjadi / gejala klinis yaitu 8 + Adanya 0.- dan atau gangguan tics + 0nset gejala prepubertal + 0nset tiba+tiba atau eksaserbasi gejala dengan perjalanan episodik !relaps+ remisi) + Adanya gejala dan in$eksi GA7&, yang berhubungan dengan temporal + Abnormalitas neurologis termasuk gerakan choreiform *atogenesis gejala obsesi$ kompulsi$ pada *A"-A, dengan 0.- onset anak+anak merupakan dis$ungsi ganglia basalis yang memproduksi antibodi cross&reactive antara epitop GA7&, dan caudate manusia. Antibodi tersebut akan menginduksi akti3itas calcium'calmodulin dependent protein kinase %% yang akan meningkatkan akti3itas t"rosine h"drox"lase dan pengeluaran dopamin sehingga menyebabkan munculnya gejala neuropsikiatri !Kalra dan ,2edo, '00(). 2.2.! Ge ala *erjalanan penyakit ini cukup ber3ariasi. Gejala yang muncul mudah datang dan pergi dari 2aktu ke 2aktu atau bahkan dapat memburuk. 6ika 0.menjadi berat atau parah, dapat mencegah seseorang bekerja atau melakukan tanggungja2ab dirumah. 0rang dengan 0.- mungkin akan mencoba menolong dirinya sendiri dengan menghindai situasi yang dapat memicu obsesi atau 9

mereka akan menggunakan alcohol atau obat+obatan untuk menenangkan dirinya !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). ,ebagai contoh jika obsesi yang berkembang pada seseorang berupa kecemasan terhadap kuman atau kotoran, mereka akan mengembangkan kompulsi untuk mencuci tangan mereka berulang+ulang. 6ika obsesi yang berkembang pada mereka berupa kecemasan terhadap penyusup,maka mereka mungkin akan mengunci pintu kemudian mengulangi mengunci pintu itu lagi berkali+kali saat masuk ke dalam rumah. ,elain itu, ketakutan seseorang terhadap kehidupan social dapat mendorong orang dengan 0.- untuk menyisir rambut mereka secara berulang+ulang didepan cermin sebagai tindakan kompulsi dan terkadang mereka merasa harus selalu dekat dengan cermin, sehingga tidak bias jauh dari cermin tersebut. Tindakan seperti ritual mereka lakukan bukanlah sesuatu yang menyenangkan. &al tersebut mungkin hanya membantu sementara dari kecemasan yang dihasilkan oleh pikiran obsesi$ mereka !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). :itual umum lainnya yang perlu dilakukan berulang kali adalah memeriksa sesuatu berulang+ulang, menyentuh sesuatu berulang+ulang !terutama sesuatu yang berurutan), atau menghitung suseatu berulang+ulang. 7eberapa obsesi umum termasuk memiliki pikiran untuk melakukan kekerasan dan merugikan seseorang yang dicintai, melakukan tindakan seksual yang tidak disukai orang lain secara tarus+menerus, atau memiliki pikiran yang dilarang oleh agama. 0rang dengan 0.- mungkin juga akan disibukkan dengan order dan s"mmetr", memiliki kesulitan untuk membuang sesuatu atau hal yang perlu dikeluarkan !sehingga mengalami akumulasi), atau menimbun barang yang tidak dibutuhkan !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). *ada orang yang sehat juga memiliki ritual, biasanya mereka memeriksa apakah kompor sudah dimatikan berulang+ulang sebelum meninggalkan rumah. *erbedaanya adalah orang dengan 0.- akan melakukan ritual mereka meskipun akan mengganggu kehidupan mereka sehari+hari dan melakukan pengulangan yang menyebabkan distress. %eskipun sebagian besar orang de2asa denga 0.- mengakui bah2a apa yang mereka lakukan adalah hal yang tidak masuk akal, tapi beberapa orang de2asa dan sebagian besar anak+anak tidak menyadari bah2a kebiasaan yang mereka lakukan diluar kebiasaan !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00().

10

2.2." '+D pada Anak)anak 0nset 0.- pada masa anak+anak mempengaruhi 1+'5 anak+anak dan remaja. -ikarakteristikkan dengan obsesi dan kompulsi berulang+ulang yang menyebabkan distress serta mengganggu akti3itas sehari+har. Gejala yang muncul hampir sama dengan 0.- yang berkembang pada orang de2asa, terapi yang diberikan pun juga tidak jahuh berbeda. *erbedaannya adalah pada rasio se>, pola komorbiditas, dan hasil neuroimaging !Kalra dan ,2edo, '00(). %enurut -,%+#;, obsesi yang sering muncul pada anak+anak meliputi preokupasi dengan kontaminasi, membahayakan diri sendiri dan orang lain, serta simetri yang menimbulkan ketakutan dan akan berdampak buruk jika ritual tidak diselesaikan dengan benar. ,edangkan kompulsi yang sering dilakukan oleh anak+anak meliputi ritual $ashing, checking, dan ordering !Kalra dan ,2edo, '00(). *ada tahun 1((9, Deckman menggunakan karakteristik (ust right dan kebiasaan lainnya untuk mengidenti$ikasi 4 subtipe 0.- yang beronset pada anak+anak berdasarkan gejalanya, yaitu obsesi dan checking, simetri dan ordering, cleanless dan $ashing, serta hoarding. ,edangkan Eale+7ro2n 0bsessi3e .ompulsi3e ,cale !E+70.,) dan childrenFs E+70., !.E+70.,) mengkatagorikan gejala 0.- pada de2asa dan anak+anak dengan mengukur derajat keparahan gejala yang tidak dipengaruhi oleh tipe obsesi kompulsi yang muncul. *engukuran ini digunakan untuk menentukan keparahan gejala yang mendasari dan respon terhadap terapi. *erbedaan E+70., dan .E+70., terapat pada kategori obsesi dan kompulsi miscellaneous dimana dengan pertanyaan yang sama, skala .E+70., dibagi dalam 4 kategori yaitu magical toughts !superstitious obsessions), excessive game pla"ing !superstitious behaviour), dan miscellaneous obsessive compulsive !Kalra dan ,2edo, '00(). 2.2.2 Hu(ungan '+D 'nse- Anak)anak dengan %omo$(idi-as 0.- yang beronset pada anak+anak terjadi sebelum pubertas, sedangkan yang beronset pada de2asa terjadi saat atau setelah pubertas. *ada pubertas rasio se> akan berubah dari predominan laki+laki menjadi predominan perempuan. Komorbiditas yang muncul juga akan berubah, jika pada anak anak komorbiditas yang sering terjadi adalah A-&- !Attention Deficit ) *"peractivit" Disorder) dan tics, maka pada orang de2asa lebih pada depresi dan kecemasan. Tetapi batas antara 0.- onset anak+anak dan de2asa tetap masih belum jelas, 11

karena banyak anak+anak juga memiliki gejala yang dimiliki pasien de2asa !Kalra dan ,2edo, '00(). *erbedaan yang penting antara anak+anak dan de2asa adalah presentasi gejala, pola komorbiditas, dan distribusi seksual. ,elain itu juga terdapat perbedaan dalam derajat insight dan etiopatogenesisnya. *ada anak+anak komorbiditas yang paling sering muncul adalah A-&- dan tic&like compulsions. &ubungan antara 0.- dan motor vocal tics pada sindroma tourette !T,) sangat kompleks. +otor tic hamper menyerupai ritual kompulsi$, bedanya adalah pada motor tic ini tidak didahului obsesi. &al ini sulit untuk dibedakan, karena ritual yang dilakukan hampir sama dan berulang, seperti tapping dan touching. &ampir 'A4 anak+anak memiliki komorbiditas tic dan '0+805 anak+anak dengan T, memiliki gejala obsesi$ kompulsi$ dimana mereka memiliki gejala yang lebih parah dan prognosisnya terhadap terapi lebih buruk !Kalra dan ,2edo, '00(). Anak laki+laki lebih mudah terkena 0.- daripada perempuan dengan rasio '+4 8 1. &al ini berkebalikan dengan rasio onset saat atau setelah pubertas yaitu 1 8 1,4/. Anak laki+laki juga memiliki komorbiditas tic, $rekuensi kompulsi tanpa didahului obsesi, dan kontribusi genetik yang lebih tinggi dibandingkan anak perempuan. Kontribusi genetik pada 0.- meliputi sistem serotonergik dan dopaminergik !Kalra dan ,2edo, '00(). 0.- yang beronset pada anak+anak maupun de2asa biasanya juga memiliki psikopatologi yang lain. %enurut "#%& !#ational %nstitute of +ental *ealth) berdasarkan studi kohort menunjukkan bah2a hanya ' 5 0.- onset anak+anak yang memiliki diagnosis tunggal. ,edangkan yang lainnya memiliki psikopatologi yang lain diantaranya, anak dengan A-&- 44+/15, depresi mayor 44+4(5, tics ' 5, disabilitas perkembangan spesigik '45, T, 18+'/5, oppositional defiant disorder 19+/15, dan overanxious disorder 1 5 !Kalra dan ,2edo, '00(). 2.2.3 Diagnosis Kriteria -,%+#; untuk diagnosis 0.- harus ditegakkan meskipun pada pasien dengan insight yang buruk, yaitu ketika mereka tidak menyadari bah2a obsesi+kompulsi yang mereka lakukan itu berlebihan atau tidak beralasan. &al ini rele3ant dengan diagnosis childhood onset OCD dimana sejak anak+anak sering kekurangan insight mereka hingga irrasional. *ada 1((8, 1isen mengembangkan ,ro$n Assasement of ,eliefs Scale !7A7,), skala administrasi 12

klinis untuk gangguan psikiatri dimana ditemukan bah2a 405 de2asa dengan 0.- memiliki insight yang terbatas. *ada 0.- yang beronset de2asa memiliki prognosis yang buruk dan resisten terhadap terapi. ,edangkan pada onset 0.pada anak+anak dengan insight yang buruk memiliki prognosis yang lebih buruk daripada anak+anak dengan insight yang baik. :endahnya insight dapat menurunkan e$ek Cognitive ,ehavioral Therap" !.7T) !Kalra dan ,2edo, '00(). 2.2.4 #e$api 0.- biasanya berespon baik terhadap pengobatan dengan medikasi dan atau paparan psikoterapi, dimana seseorang akan menghadapi situasi yang menyebabkan ketakutan atau kecemasan dan akan menjadi kurang sensiti$ terhadap hal tersebut !desensititasi). ,elain itu, sekarang "#%& juga mengembangkan penelitian terhadap terapi baru pada orang+orang yang tidak berespon baik terhadap terapi biasa. *enelitian ini meliputi terapi kombinasi dan augmentasi dengan stimulasi otak !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). Terapi yang optimum pada 0.- onset anak+anak adalah kombinasi .7T dengan $armakoterapi. .7T adalah memaparkan pasien dengan pemicu yang dapat menyebabkan dia terobsesi dan kompulsi dengan pencegahan terhadap respon tersebut. Terapi intensi$ baik dilakukan setiap hari atau setiap minggu sangat e$ekti$ pada 0.- onset anak+anak maupun de2asa, selama keluarga ikut terlibat didalam terapi ini !Kalra dan ,2edo, '00(). 0bjekti$ utama pada .7T ini adalah mengidenti$ikasi pemicu obsesi dan kompulsi untuk dilakukan desain terhadap Exposure and -esponse Prevention !1:*). *ada 0.- onset de2asa dengan respon terapi parsial terhadap SS-%s, 1:* merupakan strategi yang e$ekti$ untuk menurunkan gejala 0.-. ,edangkan pada anak+anak, .7T dapat digunakan sebagai terapi tunggal. Tujuan utama .7T pada anak+anak adalah agar mereka tidak merasakan kecemasan dan tidak merasa dipaksa untuk menyerah terhadap ritual kompulsi ketika dirangsang oleh stimulus. *ada anak+anak dengan insight yang baik,.7T sangat e$ekti$ sebagai terapi insial. ,edangakn pada anak+anak dengan insight yang buruk butuh kombinasi .7T dan terapi $armakologi untuk hasil yang lebih e$ekti$ !Kalra dan ,2edo, '00(). 7erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Duke Universi", the Universit" of Pens"lvania, dan ,ro$n Universit" di Amerika ,erikat menunjukkan bah2a baik pada 0.- onset anak+anak maupun de2asa pertama kali harus diterapi 13

dengan .7T tunggal atau dengan SS-%s dan kombinasi .7T !Kalra dan ,2edo, '00().
#a(el 1 5ekomendasi Dosis An-i)'(sesi pada Anak)anak dan De6asa

,eperti orang de2asa, pada anak+anak dosis SS-%s dimulai dari dosis yang rendah yang dinaikkan secara bertahap untuk mencapai hasil yang diinginkan serta untuk menghindari e$ek samping. 1$ek samping yang sering terjadi adalah sedasi, nausea, diare, insomnia, anoreksia, tremor, dan hiperstimulasi. ,edangkan e$ek samping yang jarang muncul adalah serotonin s"ndrome apath" s"ndrome extrap"ramidal s"ndrome dan h"pomania !Kalra dan ,2edo, '00(). Garmakoterapi lainnya yang dapat digunakan adalah ben@odia@epine yang merupakan anti+an>ietas. Gungsi utamanya adalah dengan meningkatkan akti3itas GA7A yang merupakan neurotransmitter inhibisi serta memiliki e$ek serotonergik. <ntuk mencapai e$ek terapi, ben@odia@epine membutuhkan onset yang cepat dibandingkan SS-%s yang membutuhkan 2aktu beberapa minggu. *ada pasien yang tidak begitu berespon terhadap SS-%s, dapat dikombinasikan dengan ben@odia@epine tunuk mencapai e$ekti3itas !Kalra dan ,2edo, '00(). :ispridone dan neuroleptik lainnya yang memiliki akti$itas antidopaminergik spesi$ik pada reseptor -' dan atau -4 juga berman$aat untuk dikombinasikan dengan SS-%s. 0bat ini memiliki e$ek yang sangat baik pada pasien dengan komorbiditas lainnya seperti tic atau pasien dengan insight yang buruk hingga irrasional terhadap obsesinya !Kalra dan ,2edo, '00(). *ada pasien 0.- onset anak+anakyang resisten terhada terapi .7T dan SS-%s dapat digunakan rilu@ole !antagonis glutamate) sebagai terapi. Karena obat ini memiliki e$ek yang menguntungkan !Kalra dan ,2edo, '00().

14

2.3 Gangguan S-$es Se-ela/ #$auma 2.3.1 Definisi Gangguan stres setelah trauma !*T,-) adalah suatu penyakit emosional yang diklasi$ikasikan sebagai gangguan kecemasan dan biasanya berkembang sebagai hasil dari pengalaman yang sangat menakutkan, mengancam ji2a, atau sebaliknya sangat aman. *enderita *T,- mengalami kembali peristi2a traumatik atau peristi2a dalam beberapa cara, cenderung menghindari tempat+ tempat, orang, atau hal lain yang mengingatkan mereka tentang kejadian !penghindaran), dan sangat peka terhadap pengalaman kehidupan normal !hyperarousal). %eskipun kondisi ini memiliki kemungkinan ada sejak manusia telah mengalami trauma, *T,- hanya telah diakui sebagai diagnosis $ormal sejak tahun 1(80. "amun, itu disebut dengan nama yang berbeda. *ada *erang ,ipil Amerika 3eteran perang yang menderita disebut sebagai HsoldierFs heart.H -alam *erang -unia #, gejala+gejala yang umumnya konsisten dengan sindrom ini disebut sebagai Hcombat $atigue.H Tentara yang mengembangkan gejala seperti dalam *erang -unia ## dikatakan menderita Hreaksi stres berat,H dan banyak tentara di ;ietnam yang memiliki gejala dari apa yang sekarang disebut *T,- dinilai sebagai memiliki Hsindrom pasca+;ietnam.H *T,- juga telah disebut Hbattle $atigueH dan Hshell shockH !1d2ards, '011). 2.3.2 Epidemiologi ,tatistik mengenai penyakit ini menunjukkan bah2a sekitar 95 +85 dari orang di Amerika ,erikat kemungkinan akan mengembangkan *T,- dalam hidup mereka, dan akan muncul !pre3alensi) pada 3eteran perang dan korban pemerkosaan berkisar antara 105 sampai setinggi 405. Kemunculan yang lebih tinggi dari gangguan ini telah ditemukan terjadi di A$rika Amerika, &ispanik, dan penduduk asli Amerika dibandingkan dengan kaukasian di Amerika ,erikat. 7eberapa perbedaan itu dianggap karena tingkat disosiasi segera lebih tinggi sebelum dan setelah peristi2a traumatis !peritraumatic), kecenderungan untuk indi3idu dari kelompok minoritas etnis untuk menyalahkan diri sendiri, dukungan sosial kurang, dan meningkatnya persepsi rasisme bagi kelompok etnis, serta perbedaan antara bagaimana kelompok+kelompok etnis dapat mengekspresikan distres. -alam populasi militer,telah ditemukan peningkatan pada kelompok minoritas yang terpapar pertempuran pada usia muda. Gakta+$akta penting lainnya tentang *T,-, diperkirakan / juta orang menderita *T,- pada satu 15

2aktu di Amerika ,erikat dan $akta bah2a perempuan dua kali lebih mungkin untuk menderita *T,- dibanding laki+laki. !1d2ards, '011). ,tatistik *T,- pada anak+anak dan remaja mengungkapkan bah2a hingga lebih dari 405 telah mengalami setidaknya satu peristi2a traumatis, sehingga penderita *T,- sampai dengan 1/5 anak perempuan dan 5 dari anak laki+ laki. :ata+rata, 45 + 5 dari sis2a ,%A di Amerika ,erikat dan sebanyak 405 + 05 dari anak+anak yang selamat bencana spesi$ik memiliki *T,-. &ingga 1005 dari anak+anak yang telah melihat orang tuanya terbunuh atau mengalami kekerasan seksual atau pelecehan cenderung untuk mengembangkan *T,-, dan lebih dari sepertiga dari anak muda yang terkena kekerasan dalam masyarakat !misalnya, menembak, menusuk, atau penyerangan lain) akan menderita gangguan tersebut !1d2ards, '011). 2.3.3 Pen7e(a( &ampir setiap trauma, dide$inisikan sebagai suatu peristi2a yang mengancam ji2a atau yang sangat membahayakan $isik atau emosional kesejahteraan indi3idu atau penyebab rasa takut yang sangat, dapat menyebabkan *T,-. Kejadian seperti itu sering mencakup baik mengalami atau menyaksikan sebuah kecelakaan parah atau cedera $isik, menerima diagnosis medis yang mengancam ji2a, menjadi korban penculikan atau penyiksaan, paparan terhadap perang, bencana alam, bencana lainnya !misalnya, pesa2at crash) atau serangan teroris, menjadi korban pemerkosaan, penjambretan, perampokan, atau penyerangan, atau pelecehan $isik, seksual, emosional, serta keterlibatan dalam kon$lik sipil. %eskipun saat ini diagnosis *T,- mensyaratkan bah2a penderita memiliki sejarah mengalami peristi2a traumatik seperti yang dide$inisikan di sini, orang dapat mengembangkan *T,- sebagai reaksi terhadap peristi2a yang mungkin tidak memenuhi syarat sebagai traumatis tetapi dapat menghancurkan peristi2a hidup seperti perceraian atau pengangguran !1d2ards, '011). 2.3.! 1ak-o$ 5isiko %asalah yang cenderung menempatkan orang pada risiko tinggi untuk mengembangkan *T,- meliputi peningkatan durasi peristi2a traumatis, jumlah yang lebih tinggi mengalami peristi2a traumatik, keparahan yang lebih tinggi dari trauma yang berpengalaman, memiliki kondisi emosional sebelum peristi2a, atau 16

memiliki dukungan sosial kecil dalam bentuk keluarga atau teman. ,ebagai tambahan $aktor+$aktor risiko, anak+anak dan remaja, perempuan, dan orang+ orang dengan ketidakmampuan belajar atau kekerasan dalam rumah tangga tampaknya memiliki risiko lebih besar mengembangkan *T,- setelah peristi2a traumatis !1d2ards, '011). 2.3." Ge ala dan Diagnosis Tiga kelompok berikut kriteria gejala yang diperlukan untuk menetapkan diagnosis *T,- 8 o 7erulang+ulang mengalami trauma !misalnya, mengganggu kenangan, kilas balik yang biasanya disebabkan oleh pengingat peristi2a traumatis, mimpi buruk berulang tentang trauma dan A atau menghidupkan kembali disosiati$ trauma). o *enghindaran emosional. o Tanda+tanda $isik kronis hyperarousal, termasuk masalah tidur, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, marah, kurang konsentrasi, pingsan atau kesulitan mengingat hal+hal, kecenderungan meningkat dan reaksi menjadi kaget, dan hyper3igilance !ke2aspadaan yang berlebihan) ancaman %ati rasa emosional *T,- dapat hadir sebagai kurangnya minat dalam kegiatan yang digunakan untuk dinikmati !anhedonia), kematian emosional, menjauhkan diri dari orang+orang, dan A atau rasa masa depan menjadi pendek !misalnya, tidak bisa berpikir tentang masa depan atau membuat rencana masa depan, tidak percaya satu akan hidup lebih lama lagi). ,etidaknya satu mengalami satu gejala dari tiga penghindaran A gejala mati rasa, dan dua gejala hyperarousal harus hadir selama satu bulan dan harus menyebabkan stres yang signi$ikan atau gangguan $ungsional untuk diagnosis *T,- ditegakkan. *T,dianggap kronis jika berlangsung selama tiga bulan atau lebih !1d2ards, '011). 2.3.2 #e$api 2.3.2.1 %onseling %enyediakan in$ormasi tentang penyakit, membantu indi3idu mengelola trauma dengan berbicara tentang hal itu secara langsung, mengajarkan cara 17 $obia tempat, orang, dan pengalaman yang mengingatkan penderita trauma atau mati rasa umum respon

seseorang untuk mengelola gejala *T,-, dan eksplorasi dan modi$ikasi cara akurat berpikir tentang trauma adalah teknik yang biasa digunakan dalam psikoterapi untuk penyakit ini. *endidikan penderita *T,melibatkan pengajaran indi3idu tentang apa *T,- adalah, berapa banyak orang lain menderita penyakit yang sama, bah2a hal itu disebabkan oleh stres yang luar biasa bukan kelemahan, bagaimana perlakuannya, dan apa yang diharapkan dalam pengobatan. *endidikan ini meningkatkan kemungkinan bah2a ide+ide orang tersebut tidak akurat mungkin tentang penyakit yang terhalau, dan setiap mereka mungkin merasa malu tentang memiliki *T,- diminimalkan. &al ini mungkin sangat penting pada populasi seperti personil militer yang mungkin merasa sangat stigma oleh gagasan melihat kesehatan mental pro$esional dan karena itu menghindari melakukannya !1d2ards, '011). %engajar orang dengan pendekatan praktis untuk mengatasi *T,- dengan apa yang bisa sangat intens dan mengganggu gejala telah ditemukan cara lain yang berguna untuk mengobati penyakit. ,ecara khusus, membantu penderita belajar bagaimana mengelola kemarahan dan kecemasan, meningkatkan keterampilan komunikasi mereka, dan menggunakan teknik pernapasan dan relaksasi lainnya dapat membantu indi3idu dengan *T,- memperoleh rasa penguasaan atas gejala emosional dan $isik. *raktisi mungkin juga menggunakan eksposur berbasis terapi kogniti$ perilaku dengan meminta orang dengan *T,- kembali merasakan traumatis mereka dengan menggunakan gambar atau lisan mengingat saat menggunakan mekanisme koping yang mereka pelajari. #ndi3idu atau kelompok psikoterapi perilaku kogniti$ dapat membantu orang dengan *T,- mengenali dan menyesuaikan trauma terkait pikiran dan keyakinan dengan mendidik penderita tentang hubungan antara pikiran dan perasaan, mengeksplorasi pikiran negati$ yang umum dimiliki oleh indi3idu yang mengalami trauma, mengembangkan interpretasi alternati$, dan dengan mempraktekkan cara+cara baru melihat hal+hal. *engobatan ini juga melibatkan teknik belajar berlatih dalam situasi kehidupan nyata !1d2ards, '011). 2.3.2.2 &edikasi 0bat yang biasanya digunakan untuk membantu penderita *T,- meliputi serotonergik antidepresan !,,:#), seperti $luo>etine !*ro@ac), sertraline !Iolo$t), dan paro>etine !*a>il), dan obat+obatan yang membantu mengurangi gejala+ gejala $isik yang berhubungan dengan penyakit, seperti pra@osin !%inipress) , 18

clonidine !.atapres), guan$acine !T1"1J), dan propranolol. #ndi3idu dengan *T,- sangat kecil kemungkinannya untuk mengalami kambuh penyakit mereka jika pengobatan antidepresan dilanjutkan selama setidaknya satu tahun. ,,:# adalah kelompok pertama dari obat yang telah mendapat persetujuan oleh Good and -rug Administration !G-A) untuk pengobatan *T,-. *edoman pengobatan yang disediakan oleh American *sychiatric Association menggambarkan obat sebagai sangat membantu untuk *T,- yang tidak terkait dengan pertempuran. ,,:# cenderung untuk membantu penderita *T,- mengubah in$ormasi yang diambil dari lingkungan !rangsangan) dan untuk mengurangi rasa takut. *enelitian juga menunjukkan bah2a kelompok obat+obatan cenderung untuk mengurangi kecemasan, depresi, dan panik. ,,:# juga dapat membantu mengurangi agresi, impulsi$, dan pikiran bunuh diri yang dapat dikaitkan dengan gangguan ini. <ntuk *T,- terkait pertempuran, ada bukti lebih dan lebih bah2a pra@osin dapat sangat membantu. %eskipun obat lain seperti dulo>etine !.ymbalta), bupropion !?ellbutrin), dan 3enla$a>ine !1$$e>or) kadang+kadang digunakan untuk mengobati *T,-, ada sedikit penelitian yang telah mempelajari e$ekti3itas mereka dalam mengobati penyakit ini !1d2ards, '011). 0bat+obatan kurang e$ekti$ secara langsung tapi tetap berpotensi berman$aat lainnya untuk mengelola *T,- termasuk penstabil mood seperti lamotrigin !Damictal), tiagabine !Gabitril), natrium di3alproe> !-epakote), serta sebagai stabilisator suasana hati yang juga antipsikotik, seperti risperidone !:isperdal), olan@apine ! Iypre>a), dan Kuetiapine !,eroKuel). 0bat+obatan antipsikotik tampaknya paling berguna dalam pengobatan *T,- pada mereka yang menderita agitasi, disosiasi, hyper3igilance, kecurigaan intens !paranoia), atau istirahat singkat di yang berhubungan dengan realitas !reaksi psikotik singkat). 0bat+obat antipsikotik juga sedang semakin ditemukan pilihan pengobatan membantu untuk mengelola *T,- bila digunakan dalam kombinasi dengan ,,:# !1d2ards, '011). 7en@odia@epin !obat penenang) seperti dia@epam !;alium) dan alpra@olam !Jana>) sayangnya telah dikaitkan dengan sejumlah masalah, termasuk gejala penarikan dan risiko o3erdosis, dan belum ditemukan secara signi$ikan e$ekti$ untuk membantu indi3idu dengan *T,- !1d2ards, '011).

19

2.! 1o(ia Sosial 2.!.1 Definisi ,osial phobia, juga disebut social anxiet" disorder, didiagnosis ketika seseorang menjadi sangat cemas yang berlebihan terhadap dirinya sendiri dalam situasi sosial sehari+hari. #ndi3idu dengan $obia sosial memiliki ketakutan yang intens, persisten, kronis, merasa seperti sedang dia2asi dan dinilai oleh orang lain serta melakukan hal+hal yang akan mempermalukan dirinya. Ada dugaan terdapat perubahan biokimia dan $ungsional otak pada penderita $obia sosial. *erasaan kha2atir itu muncul beberapa hari ataupun beberapa minggu sebelum rasa takut akan situasi yang akan dialami. Ketakutan ini dapat menjadi parah sehingga mengganggu pekerjaan, sekolah, dan kegiatan biasa lainnya, dan dapat membuat sulit untuk membina hubungan dan pergaulan dengan teman+teman !Amir, '009 B "ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). 7anyak indi3idu dengan $obia sosial menyadari bah2a diri mereka merasa menjadi orang yang berlebihan atau tidak masuk akal tetapi mereka tidak mampu mengatasinya. 7ahkan jika mereka berhasil menghadapi rasa takut mereka dan disekitar orang lain, mereka biasanya sangat cemas sebelumnya, yang sangat tidak nyaman sepanjang pertemuan itu dan kha2atir tentang bagaimana mereka dinilai selama berjam+jam sesudahnya !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). . 2.!.2 Ge ala Gobia social dapat terbatas pada satu situasi !seperti berbicara kepada orang+orang, makan atau minum, atau menulis dipapan tulis didepan orang lain) atau mungkin begitu luas !seperti $obia sosial di tempat umum) dimana orang tersebut mengalami kecemasan kepada hampir semua orang selain keluarga !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). Gejala $isik yang sering menyertai $obia social termasuk 2ajah memerah, berkeringat, gemetar, mual, dan kesulitan bicara. Ketika gejala+gejala ini terjadi, orang dengan $obia social merasa seolah+olah semua mata ter$okus pada dirinya !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). Gobia social mempengaruhi sekitar 1/ juta kaum muda. Daki+laki dan perempuan di Amerika ,erikat sama+sama merasa mengalami gangguan tersebut, biasanya perasaan dimulai pada anak usia dini atau remaja. -imana 20

beberapa bukti bah2a $actor genetic sebagai penyebabnya. Gobia sosial sering disertai dengan gangguan kecemasan lain atau depresi, serta penyalahgunaan @at dapat berkembang jika seseorang mencoba untuk mengobati kecemasan dalam dirinya !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). 2.!.3 #e$api Terdapat beberapa terapi untuk $obia sosial, diantaranya adalah 8 a. Terapi berbicara *era2atan ini seringkali e$ekti$ untuk mengatasi berbagai $obia. 6enis terapi bicara yang bisa digunakan adalah 8 1. .onseling Konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya mengatasinya. '. Psikoterapi ,eorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara+cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. 4. Terapi perilaku kognitif !.ogniti3e 7eha3ioural TherapyA.7T) ,uatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara+cara prakti$ yang e$ekti$ untuk mela2an $obia. b. Terapi pemaparan diri !-esensitisation) 0rang yang mengalami $obia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode 2aktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. ,ecara perlahan+lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang+ kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku. c. %enggunakan obat+obatan *enggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi $obia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. "amun, obat+obatan ini dipergunakan untuk mengatasi e$ek dari $obia seperti cemas yang berlebihan. !Anonymous, '00() 21 saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya $obia. ,etelah itu konselor akan memberikan cara untuk

Gobia sosial dapat berhasil diobati dengan beberapa jenis psikoterapi atau obat. -iantaranya adalah beberapa obat yaitu +onoamine Oxidase %nhibitors, ,,:# dan 7en@odia@epin. 1. '. Karena harus membatasi diet dan e$ek samping yang berbahaya, %A0# tidak lagi menjadi pilihan. ,,:# .italopram tersedia dalam bentuk tablet '0 dan 40 mg. -osis anjuran untuk $obia sosial adalah 40 mg per hari. <ntuk pasien yang sensiti$ dengan citalopram atau ,,:#s lain hendaklah dimulai dengan dosis rendah yaitu 10 mg dan dinaikkan setelah 4 atau hari Gluo>etine Tersedia dalam bentuk tablet '0 dan 40 mg. ,elain itu, juga tersedia dalam bentuk larutan, '0 mg per ml. -osis a2al 10 mg pada anak+anak, remaja dan orang tua. *enyesuaian dosis bergantung pada respons klinik dan toleransi e$ek samping. 4. 7en@odia@epin Alpra@olam dapat digunakan rata+rata dosis per hari 1 mg. %aksimum sekitar 4 mg per hari untuk orang de2asa,. :ata+rata 2aktu paruh +'0 jam. 0bat ini berpotensi menimbulkan ketergantungan sehingga penghentiannya dapat membangkitkan kembali gejala a2al penyakit. ,elain itu, obat ini juga menimbulkan rasa kantuk di siang hari. %eskipun relati$ kurang menimbulkan toksisitas pada keadaan kelebihan dosis, penggunaan bersama dengan alkohol dapat $atal. 7en@odia@epin lebih dianjurkan untuk menghilangkan anksietas berat dalam penggunaan jangka pendek !Amir, '009) 2.!.! %$i-e$ia Diagnos-ik Kriteria diagnostik untuk $obia sosial menurut -,%+#;T adalah8 1. Ketakutan yang mencolok dan menetap pada satu atau lebih situasi atau per$orma sosial yang mana seseorang di ekspose pada orang+orang yang tidak $amiliar atau pada kemungkinan diperhatikan secara cermat oleh orang lain. Ketakutan indi3idual yang membuat orang tersebut akan beraksi pada cara tertentu !atau menunjukkan simtom kecemasan) yang akan membuatnya merasa dipermalukan. ,edangkan pada anak+anak, harus terdapat bukti dari kapasitas hubungan sosial untuk anak seusianya dan

22

orang+orang yang dikenal dan kecemasan harus terjadi dalam setting teman sebaya, tidak hanya pada interaksi dengan orang de2asa. '. *aparan pada situasi sosial hampir selalu menimbulkan kecemasan, yang mana mungkin berbentuk kecenderungan serangan panik. ,edangkan pada anak+anak, kecemasan dapat diekspresikan dengan menangis, tantrum, membeku, atau malu+malu dari situasi sosial dengan orang+orang yang tidak $amiliar. 4. 4. /. 0rang mengenali bah2a ketakutannya berlebihan atau tidak masuk akal. ,edangkan pada anak+anak, ciri ini mungkin tidak muncul. ,ituasi atau per$orma sosial yang ditakutkan dihindari atau ditahan dengan kecemasan atau distress yang intens. *enghindaran, antisipasi kecemasan, atau distress dalam situasi atau per$orma sosial yang ditakuti mengganggu akti3itas normal rutin, $ungsi akademik, atau akti3itas atau hubungan sosial secara signi$ikan atau terdapat distress yang mencolok karena memiliki $obia. . 9. *ada indi3idu diba2ah 18 tahun, durasi paling sedikit bulan Ketakutan atau penghindaran bukan karena e$ek $isiologis langsung dari suatu @at !misalnya penyalahgunaan obat, pengobatan) atau kondisi medis umum dan lebih baik tidak dilaporkan dengan gangguan mental lain !misalnya gangguan panik anxiet", dengan gangguan atau tubuh tanpa dismor$ik, agora$obia, gangguan gangguan separation 8.

perkembangan per3asi$, atau gangguan kepribadian ski@oid). 6ika terdapat kondisi medis secara umum atau gangguan mental lain, ketakutan dalam kriteria A tidak berkaitan pada penyakit tersebut, misalnya ketakutan bukan dari gagap gemetar pada penyakit *arkinson, atau menunjukkan perilaku makan yang abnormal pada Anore>ia "er3osa atau 7ulimia "er3osa. !Anonymous, '010) 2." 1o(ia Spesifik 2.".1 Definisi Gobia spesi$ik adalah suatu ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional dari sesuatu yang sedikit mengancam atau bahkan yang tidak mengancam sama sekali. 7eberapa contoh $obia spesi$ik yang paling sering adalah $obia ketinggian, naik escalator, tero2ongan, mengemudi di jalan raya, tempat 23

tertutup, air, naik pesa2at terbang, anjing, laba+laba, dan darah !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00() 2.".2 Epidemiologi Gobia spesi$ik terjadi pada sekitar 1(,' juta 2arga amerika dan dua kali lebih umum terjadi pada 2anita daripada pria. Gobia ini biasanya muncul saat masa kecil atau remaja dan menetap hingga de2asa. *enyebab $obia spesi$ik belum diketahui secara pasti saat ini, tetapi ada beberapa bukti bah2a keluarga sangat berperan terhadap perkembangan $obia ini pada seseorang !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). 2.".3 Ge ala 0rang dengan $obia spesi$ik mungkin bisa sangat mudah bermain ski di pergunungan tertinggi di dunia tetapi tidak mampu untuk pergi ke atas gedung lantai lima perkantoran. 0rang de2asa dengan $obia spesi$ik menyadari bah2a ketakutan ini tidak masuk akal, mereka sering berada dalam kondisi harus menghadapi dan memikirkan obyek dan situasi yang mereka takuti. &al ini tentu saja membuat mereka merasa cemas atau kepanikan yang hebat !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). 6ika obyek atau situasi yang ditakuti dengan mudah dihindari, orang dengan $obia spesi$ik mungkin tidak akan butuh bantuan. Tetapi jika obyek dan situasi tersebut harus mereka hadapi dan tidak bisa mereka hindari dan bahkan berpengaruh kepada karir dan kehidupan pribadi mereka maka hal ini bisa berdampak buruk dan jelas dibutuhkan terapi !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). 2.".! #e$api *sikoterapi yang cermat dan tepat sasaran dapat mebatu penyembuhan $obia spesi$ik. ,alah satu psikoterapi yang dapat dilakukan adalah exposure& based behavioral therap" !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). Exposure&based behavioral therap" telah digunakan sejak lama pada penderita $obia spesi$ik. *enderita secara bertahap dikondisikan menghadapi obyek dan situasi yang ditakuti, pada a2alnya bisa menggunakan gambar atau rekaman suara kemudian baru berhadapan langsung. Tidak jarang terapis

24

menyertai dalam kondisi tersebut untuk memberikan dukungan dan bimbingan !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). .7T dapat dilakukan dengan seijin dan kerjasama penderita ketika penderita telah merasa siap dalam kondisi yang ditakutinya. Agar e$ekti$, terapi harus diarahkan kepada kecemasan atau ketakutan spesi$ik penderita dan harus sesuai dengan kebutuhannya. Tidak ada e$ek samping lain selain ketidaknyamanan dan kecemasan yang meningkat !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). .7T atau terapi perilaku sering dilakukan sekitar 1' minggu. &al ini dapat dilakukan secara indi3idual atau dengan sekelompok orang yang memiliki masalah yang sama. Terapi kelompok sangat e$ekti$ untuk $obia sosial. ,eringkali Hpekerjaan rumahH diberikan kepada peserta untuk menyelesaikan antar sesi. Ada beberapa bukti bah2a man$aat .7T bertahan lebih lama daripada obat untuk orang dengan gangguan panik, dan hal yang sama mungkin juga dapat terjadi pada 0.-, *T,-, dan $obia sosial. 6ika terjadi keluhan yang berulang, maka terapi yang sama dapat diulang dan hal ini juga bisa memba2a keberhasilan !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). 2.2 Gangguan %e.emasan Umum 2.2.1 Definisi Gangguan kecemasan umum = /enerali0ed Anxiet" Disorder 1/AD2& atau lebih sering dikenal sebagai neurosa cemas kronis dikarakterisasikan sebagai kronik free&floating anxiet" yang diikuti gejala+gejala otonom seperti tremor, takikardi, dan diaphoresis !Anynomous, '00(). 2.2.2 Epidemiologi GA- mengenai ,8 juta penduduk de2asa di Amerika ,erikat dengan perbandingan 2anita dua kali lebih banyak dari laki+laki. Gangguan berkembang dan dapat bermula di 2aktu manapun dari siklus kehidupan seseorang 2alaupun tahun yang paling beresiko adalah usia anak+anak dan de2asa muda. Terdapat sebuah bukti yang menunjukkan bah2a gen turut berperan dalam proses terjadinya GA- !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). *re3alensi GA- seumur hidup diperkirakan diderita sebesar /5 penduduk dunia. Akan tetapi pernyataan ini masih diragukan kebenarannya karena sering

25

adanya salah diagnose antara depresi berkepanjangan dengan gangguan kecemasan umum !Anonymous, '00(). 2.2.3 E-iologi ,tudi pada hubungan keluarga, terutama kembar menunjukkan adanya peranan genetik dalam GA-. 7eberapa penemuan mendukung adanya abnormalitas GA7A+ergik dan akti3itas noradrenergik !Anonymous, '00(). %unculnya GA- diduga akibat pengaruh $aktor genetik, biologi, dan psikososial sebagaimana gangguan emosional lainnya. ,ebuah studi pada 1.400 pasangan kembar 2anita memberikan hasil L 405 menderita GA-. *enelitian lain menujukkan bah2a adanya trauma psikososial pada masa kecil serta rasa keterikatan yang terlalu kuat dengan pengasuh anak !bab"sitter) menjadi $actor pemicu timbulnya GA- di masa de2asa !7ro2n, 0FDeary, dan 7arlo2. '001). 2.2.! Ge ala 0rang dengan /enerali0ed Anxiet" Disorder !GA-) melalui hari+hari yang dipenuhi tekanan dan kecemasan yang berlebihan 2alaupun hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada sesuatu yang menimbulkannya. 0rang dengan GAselalu bersiap+siap dalam menghadapi masalah yang belum timbul dan cemas berlebihan tentang masalah kesehatan, keuangan, pekerjaan, ayaupun masalah keluarga. Terkadang, sedikit pemikiran tentang bagaimana akan menjalani sebuah hari sudah dapat menimbulkan kecemasan !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). ,aat tingkat kecemasan masih rendah, orang dengan GA- dapat ber$ungsi social dan bekerja normal. Akan tetapi, 2alaupun mereka tidak berada dalam kondisi perlakuan khusus yang mana harus menghindari kondisi+kondisi tertentu, orang dengan GA- memiliki kesulitan untuk menjalani akti3itas sederhana ketika berada dalam tingkat kecemasan tinggi !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). 2.2." Diagnosis GA- didiagnosa ketika seseorang cemas berlebihan terhadap ragam masalah sehari+hari selama sedikitnya kesulitan mengalihkan perhatiannya bulan. 0rang dengan GA- tampak terhadap suatu masalah 2alaupun

menyadari bah2a perhatiannya ini akan semakin meningkatkan kecemasannya. 26

%ereka tidak dapat tenang, mudah terkejut dan memiliki kesulitan untuk berkonsentrasi. ,ering muncul gangguan tidur. Gejala $isik yang sering menyertai kecemasan meliputi lemas, sakit kepala, tegangan dan nyeri otot, sulit menelan, gemetar, mudah iritasi, berkeringat, mual, dan melayang+layang !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). -iagnosa berdasarkan -,%+#; adalah8 !7ro2n, 0FDeary, dan 7arlo2. '001)

2.2.2 #e$api 2.2.2.1 Psiko-e$api Gangguan kecemasan lama dan depresi sering mengiringi GA-. GAumumnya diterapi dengan obat+obatan ataupun terapi perilaku kogniti$ tetapi kondisi berulang harus diterapi dengan lebih lengkap !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). *endekatan psikoterapi seperti relaksasi, terapi kogniti$, dan cognitive& behavioral therap" !.7T) telah menunjukkan kee$ekti$annya sebagai monoterapi dan dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan. *sikoterapi didesain untuk membantu mengembangkan strategi kogniti$ ataupun perilaku agar e$ekti$ menghadapi gejala+gejala kogniti$ dan somatic yang mengganggu $ungsi kehidupan normal !Gorman, '004).

27

Terapi psikososial a2al menargetkan mani$estasi somatik dari kecemasan, seperti meningkatkan tahanan $isik melalui teknik relaksasi. -itemukan pula terapi relaksasi yang bersamaan dengan terapi kogniti$ secara berkesinambungan dapat menurunkan kebutuhan penggunaan obat+obatan sebagai terapi utama !Gorman, '004). 2.2.2.2 1a$mako-e$api 2.2.2.2.1 An-idep$esan Antidepressan dikembangkan untuk mengatasi atau mengobati depresi tapi juga e$ekti$ digunakan untuk gangguan cemas. %eskipun pengobatan ini dimulai dengan merubah kimia otak setelah dosis pertama, e$ek penuh akan dicapai setelah mele2ati beberapa tahap perubahan yaitu sekitar 4+ minggu sebelum gejala mulai hilang. &al ini penting untuk melanjutkan pengobatan jangka panjang agar mereka bekerja !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). 2.2.2.2.1.1 SS5Is 7eberapa antidepressant yang terbaru disebut Selective Serotonin -euptake %nhibitors !SS-%s). SS-%s akan merubah le3el neurotransmitter serotonin di otak yang dimana seperti neurotransmitter lainnya yang akan membantu sel otak berkomunikasi antara satu dengan lainnya !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). 3luoxetin, sertraline, escitalopram, paroxetine, dan citalopram merupakan SS-%s yang sering digunakan untuk gangguan panik, 0.-, *T,-, dan $obia social. SS-%s juga digunakan untuk mengobati gangguan panic ketika berkombinasi dengan 0.-, $obia social, atau depresi. 4enlafaxine, juga merupakan obat yang berhubungan dengan SS-%s dan digunakan untuk terapi GA-. *engobatan ini dimulai dengan dosis rendah dan secara bertahap dosisnya dinaikkan sampai muncul e$ek yang diinginkan !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). SS-%s memiliki e$ek samping yang kecil daripada antidepressant tipe lama, tapi beberapa dari mereka dapat menyebabkan nausea ringan atau kegelisahan ketika diminum pertama kali. Tapi gejala+gejala tersebut akan hilang dengan 2aktu. 7eberapa orang yang mengknsumsi SS-%s juga mengalami dis$ungsi seksual yang dapat dihindari dengan menganti dosis atau mengganti jenis SS-%s yang dikonsumsi !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00().

28

2.2.2.2.1.2 #$i.7.li.s Tric"clics merupakan jenis antidepressant yan lebih tua dari SS-%s dan bekerja sama baiknya dengan SS-%s untuk gangguan cemas daipada 0.-. *enggunaan ric"clics juga dimulai dari dosis rendah yang secara bertahap ditingkatkan. 6enis antidepressant ini dapat menyebabkan pusing, mengantuk, mulut kering, dan peningkatan berat badan, yang biasanya dapat dikoreksi dengan merubah dosis atau mengganti denan jenis tric"clics yang lain !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00(). Tric"clics meliputi imipiramine yang biasanya diresepkan untuk gangguan panic dan GA- dan clomipramine yang merupakan satu+satunya antidepressant tric"clics yang dapat mengobati 0.- !"ational #nstitute o$ %ental &ealth, '00().

29

DA1#A5 PUS#A%A
Amir, "urmiati , '009. .ermin -unia Kedokteran

http8AA222.kalbe.co.idA$ilesAcdkA$ilesA1/ M10-iagnosis*enggunaan*siko$a rmakaGobia,osial.pd$A1/ M10-iagnosis*enggunaan*siko$armakaGobia, osial.html. -iakses pada tanggal 14 Agustus '011 pada pukul 1(.40 ?#7. Anonymous, '00(. /enerali0ed Anxiet" Disorder.

http8AA222.bro2n.eduA.oursesA7#M'98A0therA.lerkshipA-idacticsA:eading sAgad.pd$ -iakses pada tanggal ( Agustus '011 pada pukul 11.00 ?#7. Anonymous, '010. http8AAa$bluesea8(.2ordpress.comA'010A11A01A$obia+sosial+ pada+anak+dan+remajaA. -iakses pada tanggal 14 Agustus '011 pada pukul '1.40 ?#7. Anonymous, '011. http8AA2ong1 8.2ordpress.comA'011A0/A1(Amacam+macam+ takut+$obiaA. -iakses pada tanggal 14 Agustus '011 pada pukul '1.00 ?#7. 7ro2n, 0FDeary, dan 7arlo2. '001. /enerali0ed Anxiet" Disorder. .linical &andbook o$ *sychological -isorders, Third 1dition8 A ,tep+by+,tep Treatment %anual, .hapter 4 1d2ards, :-. '011. *osttraumatic ,tress -isorder !*T,-).

http8AA222.medicinenet.comAposttraumaticMstressMdisorderA Gorman, 6ack %. '004. Treating /enerali0ed Anxiet" Disorder. 6urnal .linical *sychiatry '004B 4 !suppl ') Kalra, ,imran K dan ,2edo, ,usan 1. '00(. Children $ith Obsessive& Compulsive Disorder 5 Are The" 6ust 78ittle Adults9: . "ational #nstitute o$ %ental &ealth, The 6ournal o$ .linical #n3estigation, ;ol 4, "umber 4 Kessler, :..., 7erglund, *., -emler, 0., 6in, :., N ?alters, 1.1. !'00/). Di$etime pre3alence and age o$ onset distributions o$ -,%+#; disorders in the

30

"ational .omorbidity ,ur3ey :eplication. Archives of /eneral Ps"chiatr" ;<, /(4+ 0'. "ational #nstitut o$ %ental &ealth. '00(. Anxiet" Disorder. <.,. -epartment 0$ &ealth And &uman ,er3ices. "#& *ublication "o. 0( 489( ?ollburg 1, Kim ,, .onrad A, :oth ?T8 *hysiological e3aluation o$ psychological treatments $or an>iety. 1>pert :e3 "eurother '009B 981'(=14

31

You might also like