Professional Documents
Culture Documents
di Korea
Fakta dan Angka
Semenanjung Korea terletak di ujung timur benua Asia, sepanjang sekitar 1.100
kilometer. Cina terletak di seberang Laut Kuning, ke arah barat, sementara
Jepang berada di seberang Laut Timur ke arah timur. Pegunungan meliputi 70
persen wilayah daratan dan lebih dari 3.000 pulau terserak di sepanjang pesisir.
Semenanjung ini saat ini dibagi menjadi Republik Korea (ROK) di sebelah selatan
dan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) di sebelah utara, dipisahkan
oleh zona demiliterisasi (DMZ).
Korea memiliki iklim sedang dengan empat musim yang berbeda. Musim semi
berlangsung cukup pendek, tetapi sangat menyenangkan dan banyak sinar
mataharinya. Musim panas terasa panas dan lembab dengan curah hujan tinggi
di bulan Juli. Musim gugur terutama sangat indah karena rona keemasan dan
merah menyala menciptakan panorama yang penuh warna. Musim dingin terasa
dingin dan kering, sesekali disertai salju. Pulau Jeju di sebelah barat daya
semenanjung ini memilki iklim sub-tropis yang lembut.
(Apa kabar?)
Hanbok
Hanbok telah menjadi pakaian tradisional Korea selama ribuan
tahun. Sebelum masuknya pakaian bergaya Barat seratus
tahun yang lalu, hanbok merupakan pakaian sehari-
hari. Kaum lelaki menggunakan jeogori (jaket) dengan
baji (celana) sementara kaum perempuan memakai jae-
gori dengan chima (rok yang dilipat ke atas). Saat ini,
hanbok hanya dipakai pada saat perayaan atau acara
khusus, seperti hari pernikahan, hari ulang tahun ke-60
atau ke-70, serta Seollal atau Chuseok.
Sebuah upacara khusus pelantikan Pemerintahan
Republik Korea, 15 Agustus 1948.
Undang-undang Dasar
dan Pemerintahan
Seoul merupakan ibu kota Korea selama 600 tahun, sejak era Dinasti Joseon
(1392-1910).
Seoul adalah sebuah metropolis yang padat dengan penduduk sebesar 10 juta.
Kota ini sangatlah menarik karena masa lalu dan masa kini hadir bersamaan.
Berbagai istana, gerbang, makam keluarga kerajaan dan tempat pemujaan yang
berumur ratusan tahun berdampingan dengan berbagai gedung pencakar langit,
infrastruktur berteknologi tinggi dan kegiatan bisnis yang sibuk. Dalam waktu 10
menit berjalan kaki dari Balai Kota terdapat istana-istana kuno dari dinasti-dinasti
terakhir, seperti Gyeongbokgung, Deoksugung, Changdeokgung,
Changgyeonggung dan Gyeonghuigung. Menara Seoul dipuncak Gunung
Namsan adalah salah satu tanda utama kota itu. Cheonggyecheon diperbaiki
tahun 2005 dan sekarang mengalir melalui jantung kota Seoul. Jalan Insa-dong
memamerkan berbagai galeri seni dan toko kerajinan tradisional. Pegunungan
mengelilingi kota itu, memberikan pemandangan yang indah dan kenyamanan
alami bagi penduduk kota.
333
113
11
Korea juga dikenal sebagai sebuah sumber TI yang hebat dengan infrastruktur
informasinya, seperti broadband Internet, yang telah dikembangkan keseluruh
negara. Korea bertekad meningkatkan keseluruhan lingkungan bisnisnya agar
menjadi pusat bisnis baru di Asia Timurlaut.
Bulguksa (Kuil)
adalah sebuah tempat pemujaan leluhur tempat tablet arwah dari raja-raja dan
ratu-ratu Joseon diabadikan dan berbagai ritual diadakan. Sebuah upacara diadakan
pada setiap Minggu pertama bulan Mei. Ritual dan musik yang digunakan untuk
upacara tersebut telah ditandai sebagai Harta Budaya Non-material No. 56 dan No.
1 secara berturut-turut.
Tripitaka Koreana adalah kompilasi naskah Budha yang paling tua dan paling
komprehensif yang pernah ada. Dipahat di atas 81.340 balok kayu pada periode
Dinasti Goryeo (918-1392)
Benteng Hwaseong
Satu dari lima istana di Seoul, Istana Changdeokgung, tidak berbentuk simetris
tradisional atau berstruktur lineal dan dibangun justru berdasarkan topografi
sekitarnya. Ini adalah sebuah contoh yang sangat bagus dari seni pertamanan
Korea kuno dengan kolam bunga teratai, beberapa pohon berumur 300-an tahun,
dan sebuah paviliun yang dibuat selaras dengan lingkungan sekelilingnya.
Pulau Volkanik Jeju dan Lubang Lava secara bersama menjadi tiga tempat
yang membentuk daerah seluas 18.846 hektar. Tempat itu, sebuah keindahan
estetis yang terkenal, juga memberikan kesaksian akan sejarah terbentuknya
planet ini, fitur-fiturnya dan prosesnya.
Chung Myung-whun, pimpinan orkestra dan pemain piano Pertunjukan tanpa kata, NANTA
Gelombang
Korea
“Gelombang Korea” adalah sebuah fenomena sosial-budaya baru
yang menyebar ke Asia, Eropa dan Amerika Serikat d a n
e
-jun
menyebabkan timbulnya daya tarik yang terus m e n i ng k a t
am
ik N
mengenai budaya Korea bagi berbagai penggemar d a r i
i Pa
negara tersebut.
sen
ya
Kar
Para aktor Korea, termasuk Bae Yong-joon, bintang yang
membuat kita terpesona dengan “Winter Sonata”nya, telah menjadi figur
penghibur paling diminati di Jepang, Cina dan negara-negara lainnya. Hit yang
paling baru, sebuah drama berlatar belakang istana abad ke -16, “Daejanggeum
(Permata di dalam Istana) dikatakan telah menyebabkan sebuah ketertarikan
baru dalam pakaian tradisional Korea, obat-obatan herbal dan makanan istana
Korea.
Industri film Korea yang sedang melonjak tajam, seperti juga musik pop Korea,
juga merupakan kekuatan untuk meningkatkan popularitas Gelombang Korea.
Paik Nam-june telah memimpin dunia dalam mempelopori media baru untuk
seni video. Dalam bidang musik, komposer Yun Isang, pemain biola Chung
Kyung-wha, pemimpin orkes, yang juga seorang pemain piano, Chung Myung-
whun, seorang pemain biola ajaib Jang Young-ju, dan vokalis Jo Su-mi mendapat
pujian dari seluruh dunia.
Bibimbap
Sebagian besar rakyat Korea adalah pecinta olahraga. Korea dikenal karena
keberhasilannya menjadi tuan rumah Olimpiade Seoul 1988 dan menjadi tuan
rumah bersama Piala Dunia, FIFA World Cup, tahun 2002. Korea menjadi
negara Asia pertama yang berhasil lolos ke semi final Kejuaraan Dunia 2002.
Saat ini, bangsa Korea bersaing dengan sangat baiknya dengan atlet-atlet
dunia lainnya, baik di dalam ajang Olimpiade, maupun di kejuaraan-kejuaraan
internasional lainnya, seperti baseball, golf, panahan, menembak, tenis meja,
lompat indah, skating cepat untuk lintasan pendek, skating indah dan berenang.