You are on page 1of 2

EKSTRAKSI SOXHLET

1. Bahan yang Digunakan a) Kayu Secang halus b) Aquadet (pelarut) 2. Alat yang Digunakan a) Statif dan klem b) Thermostat c) Alat ekstraksi soxhlet d) Timbangan digital e) Gelas ukur 200 ml f) Corong g) Beaker glass 500 ml 2 buah h) Botol plastik 3. Gambar alat

Gambar Ranngkaian Alat Keterangan 1. Statif 2. Klem 3. Pendingin balik 4. Tabung soklet 5. Sampel dalam kertas saring 6. Pipa aliran embun

7. Pipa aliran uap 8. Aquadest 9. Labu alas bulat 10. Thermostat 11. Thermocouple 12. Heater 13. Waterbath

4. Langkah Kerja 1. Mengeringkan labu ekstraksi dalam oven pada suhu 105C-110C, dinginkan dan timbang. 2. Menimbang 10 gram kayu secang yang sudah dihaluskan dan dikeringkan. 3. Membungkus bahan dengan kertas saring bebas lemak dan diikat dengan benang dan dimasukkan dalam tabung soklet. 4. Masukkan 100 ml aquadest dalam labu alas bulat. 5. Melakukan ekstraksi selama 1 jam 45 menit. Diusahakan jumlah tetesan sekitar 150 tetes per menit. 6. Setelah ekstraksi selesai sampel diambil. 7. Hasil ekstraksi didinginkan lalu dimasukkan ke dalam botol. 8. Diusahakan saat melakukan ekstraksi, proses tidak terkena cahaya matahari langsung.

Note: ini reff dari buku panduan praktikum lemak nis, beratnya 10 gram, tergantung kertasnya sih, kalo bisa lebih, ya nggak papa. Volume filtratnya, kalo di lemak 160 ml, kalo ini tak tulis 100, soalnya 1:10. Nanti ngikutin berat kayu secangnya. Sama waktunya yang aku bingung, rata2 lama +- 2 jam. Sama ini recovery solventnya ga tak kasih, kyknya ga perlu. Silakan di edit.
Mekanisme Soxhletasi Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam thimble (selongsong tempat sampel/ tabung soxhlet). Pelarut yang digunakan adalah aquadest dengan titik didih 100C pada tekanan 1 atm. Soxhlet disambungkan dengan labu alas bulat dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor. Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan (Darmasih, 1997). Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar condenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Prinsip ini merupakan prinsip kondensasi. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 2 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan (Darmasih, 1997). Labu lemak yang akan digunakan, sebelumnya harus di oven terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air atau lemak yang menempel pada labu.

You might also like