You are on page 1of 6

4. Mekanisme inspirasi dan ekspirasi?

Permulaan respirasi

: Kontraksi otot inspirasi

Sebelum inspirasi dimulai, otot otot pernapasan berada dalam keadaan lemas, tidak ada udara yang mengalir, dan tekanan intra alveolus setara dengan tekanan atmosfer. Otot inspirasi utama otot yang berkontraksi untuk melakukan inspirasi sewaktu bernapas tenang adalah diafgrama dan otot interkostal eksternal. Pada awitan inspirasi, otot otot ini dirangsang untuk berkontraksi sehingga rongga thoraks membesar. Otot inspirasi utama adalah diafgrama, suatu lembaran otot rangka yang membentuk lantai rongga thoraks dan disarafi oleh saraf frenikus. Diafgrama dalam keadaan melemas berbentuk kubah yang menonjol ke atas ke dalam rongga thoraks. Ketika berkontraksi (pada stimulasi oleh saraf frenikus), diafgrama turun dan memperbesar volume rongga thoraks dengan meningkatkan ukuran vertikal ( atas ke bawah ). Dinding abdomen, jika melemas, menonjol keluar sewaktu inspirasi karena diafgrama yang turun menekan isi adomen ke bawah dan ke depan. Tujuh puluh lima persen pembesaran rongga thoraks sewaktu bernapas tenang dilakukan oleh kontraksi diafgrama.1

Dua set otot interkostal terletak antara iga iga. Otot interkostal internal terletak di atas otot interkostal internal. Kontraksi otot interkostal internal, yang serat seratnya berjalan ke bawah dan depan antara dua iga yang berdekatan, memperbesar rongga toraks dalam dimensi lateral ( sisi ke sisi). Dan antero posterior (depan ke belakang). Ketika berkontraksi, otot interkostal eksternal mengangkat iga dan selanjutnya sternum ke atas dan ke depan. Saraf interkostal mengaktifkan otot otot interkostal ini. 1 Sebelum inspirasi pada akhir ekspirasi sebelumnya, tekanan intra alveolus sama dengan tekanan atmosfer, sehingga tidak ada udara mengalir masuk atau keluar paru. Sewaktu rongga thoraks membesar, paru juga dipaksa mengembang untuk mengisi rongga thoraks yang lebih besar. Sewaktu paru membesar, tekanan intra alveolus turun karena jumlah molekul udara yang sama kini menempati volume paru yang lebih besar. Pada gerakan inspirasi biasa, tekanan intra alveolus sekarang lebih rendah daripada tekanan atmosfer maka udara mengalir ke dalam paru mengikuti penurunan gradien tekanan dari tekanan tinggi ke rendah. Udara terus masuk ke paru sampai tidak ada lagi gradien, yaitu sampai tekanan intra alveolus setara dengan tekanan atmosfer. Karena itu, ekspansi paru tidak disebabkan oleh udara masuk ke dalam paru; udara mengalir ke dalam paru karena turunnya tekanan intra alveolus yang ditimbulkan oleh ekspansi paru. 1 Sewaktu inspirasi, tekanan intrapleura turun menjadi 754 mm Hg akibat ekspansi thoraks. Peningkatan gradien tekanan transmural yang terjadi sewaktu inspirasi memastikan bahwa paru teregang untuk mengisi rongga thoraks yang mengembang. 1

Peran otot inspirasi tambahan Inspirasi dalam (lebih banyak udara dihirup) dapat dilakukan dengan mengontraksikan diafgrama dan otot interkostal eksternal secara lebih kuat dan dengan mengaktifkan otot inspirasi tambahan ( aksesorius) untuk semakin memperbesar rongga thoraks. Kontraksi otot otot tambahan ini , yang terletak di leher, mengangkat sternum dan dua iga pertama, memperbesar bagian atas rongga thoraks. Dengan semakin membesarnya volume rongga thoraks dibandingkan dengan keadaan istirahat
2

maka paru juga semakin mengembang, menyebabkan tekanan intra alveolus semakin turun. Akibatnya, terjadi peningkatan aliran masuk udara sebelum tercapai keseimbangan dengan tekanan atmosfer; yaitu tercapai pernafasan lebih dalam.1

Permulaan ekspirasi

: relaksasi otot inspirasi

Pada akhir inspirasi, otot inspirasi melemas. Diafgrama mengambil posisi aslinya yang seperti kubah ketika melemas. Ketika otot interkostal melemas, sangkar iga yang sebelumnya terangkat turun karena gravitasi. Tanpa gaya gaya yang menyebabkan ekspansi dinding dada (dan karenanya, ekspansi paru) maka dinding dada da paru yang semula teregang mengalami recoil ke ukuran prainspirasinya karena sifat-sifat elastiknya, seperti balon teregang yang dikempiskan. Sewaktu paru kembali mengecil, tekanan intra alveolus meningkat, karena jumlah molekul udara yang lebih banyak yang semula terkandung dalam volume paru yang besar pada akhir inspirasi kini termampatkan ke dalam volume yang lebih kecil. Pada ekspirasi biasa, tekanan intra alveolus meningkat sekitar 1 mm Hg di atas udara kini meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intra alveolus yang lebih tinggi ke tekanan atmosfer yang lebih rendah. Aliran keluar udara berhenti ketika tekanan intra alveolus menjadi sama dengan dengan tekanan atmosfer dan gradien tekanan tidak ada lagi.1

Ekspirasi paksa

: kontraksi otot ekspirasi

Otot ekspirasi yang paling penting adalah otot dinding abdomen. Sewaktu otot abdomen berkontraksi terjadi peningkatan intraabdomen yang menimbulkan gaya ke atas pada diafgrama,mendorongnya semakin ke atas ke dalam rongga thoraks daripada posisi lemasnya sehingga ukuran vertikal rongga thoraks menjadi semakin kecil. Otot ekspirasi lain adalah otot interkostal internal, yang kontraksinya menarik iga turun dan masuk, mendatarkan dinding dada dan semakin mengurangi ukuran rongga thoraks tindakan ini berlawanan dengan otot interkostal internal. 1

13. Mekanisme aliran udara ke paru paru melalui SCUBA? Pada lingkungan seperti danau dan laut, densitas gas berubah. Sehingga terjadinya perubahan resistensi ( perlawanan gaya) saluran napas. Efek dari densitas ( kepadatan ) pada resistensi saluran napas biasanya sering terlihat pada penyelaman di laut. Yang mana ketika menyelam, densitasnya sangat meningkat karena perubahan tekanan udara. Tekanan udara meningkat 1 atm untuk setiap 10 m atau 33 kaki dibawah air. Karena peningkatan perlawanan gaya, gradien tekanan yang besar diperlukan hanya untuk memindahkan volume tidal yang normal. Pada penyelam biasanya menggunakan alat menyelam yakni tabung yang berisi campuran antara
4

helium dan oksigen. Karena helium kurang padat dari udara dan, karenanya bernapas menjadi lebih mudah. 2 Dengan menggunakan alat bernapas dibawah laut ( SCUBA diving) seseorang dimungkinkan menyelam sampai kedalaman yang lebih besar dengan memberikan tekanan pada gas inspirasi dan tentunya gas alveolar. 3 Ketika dibawah air surfaktan paru juga bekerja. Surfaktan paru adalah suatu campuran kompleks lemak dan protein yang dikeluarkan oleh sel alveolus tipe II. Campuran ini terselip diantara molekul molekul air di cairan yang melapisi bagian dalam alveolus dan menurunkan tegangan permukaan alveolus, karena gaya kohesif antara sebuah molekul air dan molekul surfaktan paru didekatnya sangat rendah. Fungsi surfaktan paru adalah: 1. mengurangi kerja untuk mengembangkan paru 2. memperkecil kecenderungan alveolus kecil untuk kolaps, sehingga aliran udara berlangsung normal.1

Daftar Pustaka 1. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC. 2012. Halaman 514-506 2. Rhoades R, Bell RD. Medical Physiology: Principles of Clinical Medicine. Airflow and the work of breathing. 2013. Disadur dari: https://www.inkling.com/read/medical-physiology-rodney-rhoades-david-bell4th/chapter-18/airflow-and-the-work-of 3. Ward PT, Ward J, Leach MR, dkk. At a Glance Sistem Respirasi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2008. Halaman 39

You might also like