You are on page 1of 2

Hipertensi hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama di bidang kesehatan, tidak hanya di Indonesia namun juga

di seluruh dunia. Di negara lain berbagai upaya pendeteksian, pencegahan, dan penatalaksanaan hipertensi sudah banyak dilakukan. Penyakit ini telah
membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena hipertensi.

Prosentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010 dari WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 persen. Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi sebanyak 46 persen. Sementara kawasan Amerika menempati posisi buncit dengan 35 persen. Di kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang dewasa menderita hipertensi.

Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi . Di Amerika, diperkirakan 1 dari 4 orang

dewasa menderita hipertensi.5 Apabila penyakit ini tidak terkontrol,akan menyerang target organ, Target kerusakan organ yang paling sering terkena adalah: otak, jantung dan ginjal, sedangkan penyebab tersering yaitu salah satunya tidak terkontrolnya pengaturan pola makan/ diet yang berhubungan dengan hipertensi sehingga dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan ginjal, serta kebutaan. Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peluang 7 kali lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena congestive heart failure, dan 3 kali lebih besar terkena serangan jantung.4-7

Hipertensi merupakan penyakit pembuluh darah yang merupakan kasus ketujuh terbanyak pada pasien yang rawat jalan di rumah sakit di Indonesia tahun 2009 (Ditjen Yanmed. Kemkes RI, 2010). Hasil Riskesdas (2007) prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas adalah sebesar 29,8 %. Menurut provinsi, prevalensi hipertensi tertinggi di Kalsel (39,6 %), dan yang terendah di Papua Barat (20,1 %).

You might also like