Professional Documents
Culture Documents
BIDANG KEGIATAN:
PKMM
DIUSULKAN OLEH:
SURABAYA
2009
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : metode pembuatan cetakan plastik untuk di daur ulang dalam
memecahkan masalah sampah dan meningkatkan pendapatan para
KEWIRAUSAHAAN)
2) NPR : 3103006448
5) No Telp : 081357595950
5. Dosen Pendamping :
2) NIP : 311.01.0495
3) Alamat Rumah : Jalan Kiay Mojo 81 Jember
4) No Telp : 0331-428030
A. Judul Program
Sampah plastik didaur ulang menjadi biji plastik untuk mengurangi jumlah
sampah dan meningkatkan pendapatan para pemulung di Kota Ambon.
Saat ini masalah sampah merupakan masalah global dan mendunia hampir setiap
belahan dunia memiliki permasalahan yang sama perihal sampah. Sampah dapat berada
dimana saja atau hampir dapat disimpulkan dimana saja tempat manusia bermukim
hampir selalu dapat dijumpai sampah.sampah merupakan masalah kita bersama karena
sampah menyebar luas dan dampak yang ditimbulkan pun tidak sepele karena dapat
berdampak buruk pada kesehatan dan keindahan lingkungan yang kemudian akan
berdampak pada kehidupan manusia dan mahluk hidup yang lain. Telah banyak contoh
pencemaran lingkungan yang terjadi didunia ini seperti pembuangan sampah yang
sembarangan, pencemaran air laut dengan sampah- sampah yang ditimbulkan oleh
manusia, pembuangan limbah pada tempat- tempat yang semestinya harus dijaga
kelestariannya. dan banyak permasalahan sampah tersebut diantaranya belum dapat
terpecahkan hingga saat ini dan masih dimungkinkan/ menjadi potensi untuk menjadi
ancaman keberlangsungan hidup mahluk hidup didunia.
Yang disebut sebagai sampah adalah segala bentuk komponen yang merupakan
hasil pembuangan atau sisa pemakaian yang terbuang dan dianggap tidak memiliki daya
guna lain sehingga siklus hidupnya berhenti sampai pada tempat pembuangan saja
menurut Supardjo (1995), sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia sampah
diartikan sebagai bahan atau benda sisa pemakaian oleh manusia yang telah habis daya
gunanya.sampah dibedakan menjadi 2 berdasarkan sumbernya yaitu sampah rumah
tangga dan sampah non rumah tangga. Sedangkan menurut zat yang terkandung
didalamnya terdapat sampah organik dan sampah non organic.
C. Perumusan Masalah
b) Apa kegunaan dari mendaur ulang sampah plastic menjadi biji plastik?
D. Tujuan program
F. Kegunaan program
G. Gambaran umum
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya
maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan
dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah Limbah
tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya
mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas industri yang kian
meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga
menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal
sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua
bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi
pengolahan limbah Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi
yang keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam
sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis.
Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan
dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi
sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan
menerima limbah sebagai bahan baku yang baru. Nama plastik mewakili ribuan bahan yang
berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi
dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset.
Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain,
sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang
paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic
Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat. Plastik juga
merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup
berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara
alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun
agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat
dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa
menggunakan batasan tertentu. Sedangkan di dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kita
yang berada di Indonesia,penggunaan bahan plastik bisa kita temukan di hampir seluruh
aktivitas hidup kita.
Bila kita hubungkan antara permasalahan sampah yang ada dengan peluang bisnis
mandiri yang ada maka kita dapat manfaatkan untuk membangun suatu bisnis yang bermisi
sosial sekaligus memberikan keuntungan yang cukup menjanjikan yaitu dengan membangun
usaha pengelolaan limbah plastik menjadi produk baru yang berguna bagi kehidupan manusia.
Dengan peluang usaha ini selain kita memberikan sumber penghidupan baru bagi masyarakat
yang kurang mampu kita juga ikut berpartisipasi dalam melestarikan dunia. Disamping itu
permintaan akan biji plastik juga amat tinggi untuk diolah kembali menjadi produk plastik
yang baru tentunya setelah melaluyi proses sterilisasi dengan modal dan bakat yang ada kita
dapat mengelola limbah plastik menjadi biji plastik yang memiliki nilai komoditi yang cukup
besar.
Dari analisa dan survey tersebut mendasari penulis untuk membuat suatu peluang usaha
mandiri baru dengan tidak melepaskan nilai- nilai akan kepedulian pada lingkungan
sekitarnya.
Gambaran usaha yang akan dijalankan yaitu melalui beberapa tahapan, berikut rincian
dari tiap tahapan tersebut
1. Mengangkut bahan-bahan pembuangan plastik yang diperlukan untuk proses produksi
dari tempat pengepulan sampah plastik
2. Menyimpan atau menimbun sampah pada gudang atau lahan yang telah disediankan
terlebih dahulu
3. Tahap pemilahan/penyortiran dan inspeksi untuk memisahkan sampah ke dalam
kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan kebutuhan
4. Tahapan pemrosesan, material plastik diproses menjadi potongan yang lebih kecil dan
dibersihkan dengan sabun dan air biodegradable
5. Tahapan pengepakan dan pengiriman pada pesanan dan permintaan pasar.
Pelaksanaan produksi untuk pengelolaan limbah plastik ini memerlukan waktu
selama 3 bulan dan dimungkinkan untuk lebih singkat sesuai dengan kondisi dan
aplikasi tertentu
Penggunakan konten daur ulang merupakan kemajuan yang paling mutakhir untuk
mengurangi dampak bagi lingkungan. Program daur ulang hadir untuk mendukung
kemudahan serta kenyamanan bagi suatu wilayah dan teritori.
Penghasilan pemulung di kota Ambon hanya sekitar 300-400 ribu perak perbulan. Itupun
tak didapat setiap hari. Barang-barang yang didapat mesti dikumpulkan hingga dirasa cukup
banyak untuk ditimbang. Biasanya dua minggu sekali dengan pendapatan rata-rata 150 ribu
hingga 200 ribu. Sebelum uang hasil menimbang didapat, biaya hari-hari ditutupi dari
pinjaman bos sebagai modal yang akan dipotong langsung dengan hasil timbangan. Sehingga
dengan adanya kegiatan daur ulang ini dapat menambah penghasilan mereka menjadi lebih
banyak karena mereka dapat menjual dengan harga yang lebih tinggi hasil pungutan limbah
plastik ke orang-orang yang membutuhkan limbah plastik sebagai bahan untuk daur ulang.
H. Metode pelaksanaan
Pelaksanaan program
b. Sortir
• Merupakan proses pemisahan yang pertama kali dilakukan. Pada proses ini
dilakukan pekerjaan untuk memisahkan bahan baku yang datang dan
membuang material/ benda asing yang tidak diharapakan masuk ke dalam
proses
c. Pemotongan
• Proses ini dilakukan untuk mengurangi ukuran material dan mempermudah
proses selanjutnya, dengan cara memotong atau merajang plastik dalam
bentuk asalnya (kantong atau lembaran plastik).
d. Pencucian
- Prewashing
Materi dicuci kembali oleh ulir menanjak yang berputar pada putaran
tinggi sehinggga hasil dari friksi dapat melepaskan material asing yang
masih terdapat pada bahan. Masih menggunakan media air untuk
membawa material asing keluar dari proses.
Pengeringan
e. Pemanasan
1. Evaluasi
Setelah kerangka kerja jadi maka dilakukan tahapan evaluasi. Pada tahap ini
para evaluator bukan hanya dari dosen pembimbing namun dari juga pihak-
pihak lain yang rasa kompoten dalam bidang ini.bila dirasa masih belum
memenuhi standar akan dilakukan suatu proses pengulangan.
Tahap uji coba dilakukan setelah melalui tahap evaluasi, tahap ini
dimaksudkan agar dapat mengetahui dan mengukur secara langsung kondisi
riil dilapangan. Bila dalam rangka uji coba ini masih terdapat banyak
kegagalan dan masih banyak diperlukan kembali perbaikan pada tahap
evaluasi sehingga di mungkinkan untuk mencapai tujuan dan sesuai dengan
harapan, setelah uji coba dilakukan maka langkah selanjutnya adalah tahapan
perencanaan produksi.
Bila perencanaan produksi tahap 5 diatas sudah sesuai dengan harapan dan
matang secara perhitungan maka proses yang selanjutnya dijalankan adalah
proses produksi sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasar berdasarkan
survey dan analisa data yang dilakukan pada tahap yang pertama.
4. Laporan
Setelah semua tahap dilakukan maka tahapan yang terakhir yaitu penyusuna
laporan sebagai bentuk pertanggung jawaban dan bahan evaluasi hasil kinerja
mendaur ulang sampah plastik di Kota Ambon.
I. Jadwal Kegiatan
Bulan
No Nama Kegiatan Ke-1 Ke-2 Ke-3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mencari sumber
data
2 Pengelolaan data
3 Pelaksanaan
program
4 Evaluasi
5 Uji coba
6 Produksi dan
pemasaran
7 Laporan
Rincian Biaya:
KETERANGAN HARGA
Biaya operasional
Biaya peralatan
b. NRP : 3103006488
2. Anggota Pelaksana
NRP : 3103007196
NRP : 3103006164
NRP : 3103006115
2. NIP : 311.01.0495
3. Golongan/Pangkat :
4. JabatanStruktural :
6. Perguruan Tinggi :
7. Bidang Keahlian :
a) Sri Wahyono, Tri Bangun L. Sony. Pedoman Umum Pembuatan Kompos Untuk Skala Kecil,
Menengah, dan Besar. 2005. Kementerian Lingkungan Hidup
e) www.yahoo.com
g) Daur_ulang.htm
LAMPIRAN
Lampiran