You are on page 1of 41

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Perkembangan modernisasi yang ditandai dengan peningkatan kesejahteraan manusia dan semakin majunya dunia ilmu pengetahuan khususnya dunia kedokteran menyebabkan kematian yang disebabkan oleh penyakit infeksi seperti tuberkulosis, cacar, dan pneumonia menurun secara drastis. Saat ini kematian yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular (jantung koroner dan stroke) atau yang sering disebut sebagai epidemik tersembunyi semakin meningkat tajam. World Health Organization (!"#) menyebutkan penyakit epidemik tersembunyi adalah penyakit fatal dalam tingkat teratas yang memakan korban ji$a secara keseluruhan kurang lebih %& juta ji$a pertahun dan biaya yang dikeluarkan sudah mencapai milyaran dolar 'S. (ematian akibat penyakit kardiovaskular terutama pada usia de$asa dan usia lanjut di )ndonesia meningkat dalam kurun $aktu lima sampai sepuluh tahun terakhir. *adan Penelitian dan Pengembangan +epartemen (esehatan ,) menyebutkan bah$a persentase kematian akibat penyakit kardiovaskular meningkat dari -,./ (%.&-) menjadi .,%/ (%.01) dan %.,2/ (%..-). Salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular adalah kadar kolesterol yang tinggi atau yang disebut hiperkolesterolemia.% "iperkolesterolemia bukanlah suatu penyakit namun merupakan suatu gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total dalam darah. (olesterol merupakan senya$a lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh untuk bermacam-macam fungsi, antara lain untuk memproduksi hormon, asam empedu, dan fungsi lainnya. +ua pertiga dari seluruh kolesterol yang ada di dalam tubuh diproduksi oleh hati sementara sisanya berasal dari makanan yang diserap oleh sistem

pencernaan. Selama pemasukan makanan seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka tidak akan terjadi pengaruh negatif.3 "iperkolesterolemia sering diidentikkan dengan penyakit jantung koroner (P4() dan merupakan faktor risiko penyebab kematian di usia muda. *erdasarkan laporan !"# tahun 3223, sebanyak 5,5 juta kematian karena P4( adalah akibat hiperkolesterolemia atau sebesar &,./ dari jumlah total kematian di usia muda.% 'sosiasi 4antung 'merika menyebutkan kadar kolesterol yang melebihi 3-2 mg6%22 ml akan meningkatkan risiko P4( sampai tiga kali lipat dibandingkan dengan kadar sebesar %.5 mg6%22 ml.3,7 "iperkolesterolemia disebabkan oleh berbagai faktor. 8aktor-faktor penyebab hiperkolesterolemia antara lain faktor genetik, pola makan, obesitas, kurangnya aktivitas olahraga, stress, dan kebiasaan merokok. Prevalensi hiperkolesterolemia di )ndonesia cenderung lebih tinggi pada perempuan dibanding laki-laki pada usia -- tahun ke atas dan pada penduduk di daerah perkotaan. +ata menunjukkan prevalensi hiperkolesterolemia usia 3--75 tahun adalah .,7/ dan usia ---15 tahun sebesar %-,-/, jenis kelamin perempuan adalah %5,-/ dan laki-laki sebesar 0,1/, sementara pada penduduk perkotaan adalah %7,3/ dan pedesaan sebesar %2,./.3,7 Puskesmas Pembina Palembang merupakan unit pelaksana teknis +inas (esehatan kota Palembang yang bertanggung ja$ab atas penyelenggaraan pembangunan kesehatan di $ilayah kelurahan 0 9lu dan Silaberanti. Selain upaya kesehatan $ajib, pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji merupakan salah satu program spesifik yang dimiliki oleh Puskesmas Pembina Palembang. Pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji sangat penting mengingat ibadah haji mensyaratkan kesanggupan kesehatan secara fisik dan ji$a, selain ekonomi dan ilmu. 9ntuk memenuhi hal tersebut, diperlukan upaya pembinaan kesehatan secara dini, intensif, dan berkesinambungan bagi seluruh calon jemaah haji melalui pemeriksaan kesehatan yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu alat untuk

mengetahui kondisi kesehatan jemaaah haji. Pemeriksaan yang dilakukan antara kadar hemoglobin, kolesterol, dan glukosa. +ari data laboratorium akan terlihat berbagai kecenderungan seperti kondisi hiperglikemia dan hiperkolesterolemia yang masing-masing merupakan faktor risiko penyakit diabetes mellitus dan P4(. #leh sebab itu, peneliti ingin melihat perbandingan hiperkolesterolemia pada masing-masing kelompok calon jemaah haji tahun 32%7 di Puskesmas Pembina Palembang. 1.2. Rumusan Masalah 'dakah perbedaan kasus hiperkolesterolemia pada masing-masing kelompok calon jemaah haji tahun 32%7 di Puskesmas Pembina Palembang: 1.3. Tujuan Penel t an 1.3.1. Tujuan Umum ;embandingkan kasus hiperkolesterolemia pada masingmasing kelompok calon jemaah haji tahun 32%7 di Puskesmas Pembina Palembang. 1.3.2. Tujuan !husus ;embandingkan perbedaan kasus hiperkolesterolemia pada masing-masing kelompok calon jemaah haji tahun 32%7 di Puskesmas Pembina Palembang dari beberapa faktor sosiodemografi. 1.". Man#aat Penel t an 1.".1. Man#aat Te$r t s Sebagai informasi mengenai perbandingan kasus hiperkolesterolemia pada masing-masing kelompok calon jemaah haji tahun 32%7 di Puskesmas Pembina Palembang. 1.".2. Man#aat Prakt s %. *agi Puskesmas< Sebagai acuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan hiperkolesterolemia sebagai salah

satu faktor risiko penyakit kardiovaskular pada masyarakat di $ilayah kerja. 3. *agi +inas (esehatan< Sebagai sarana informasi sehingga dapat memberikan saran dan dukungan terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan hiperkolesterolemia sebagai salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular di Puskesmas Pembina Palembang. 7. *agi ;ahasis$a< ;enambah pengetahuan mengenai gambaran kasus hiperkolesterolemia pada masing-masing kelompok calon jemaah haji tahun 32%7 di Puskesmas Pembina Palembang.

BAB II TIN%AUAN PU&TA!A


2.1. H 'erk$lester$lem a 2.1.1. De# n s "iperkolesterolemia mempunyai batasan sederhana yakni keadaan kadar kolesterol dalam darah yang di atas normal. "iperkolesterolemia bukanlah suatu penyakit namun merupakan faktor risiko utama P4(. "iperkolesterolemia terjadi karena gangguan metabolisme lemak yang dapat menyebabkan peningkatan kadar lemak darah yang bisa disebabkan oleh defisiensi en=im lipoprotein lipase dan reseptor Low Density Lipoprotein (>+>), abnormalitas genetika yang menyebabkan kenaikan dramatis produksi koleterol di hati atau penurunan kemampuan hati untuk memetabolisme kolesterol dari darah.%,3 (olesterol dilihat dari struktur kimianya merupakan senya$a lemak yang kompleks, termasuk dalam golongan lemak atau lipid, namun kolesterol dan lemak merupakan substansi yang berbeda. Satu makanan bisa saja tinggi lemak tapi bebas kolesterol, misalnya minyak =aitun, dan sebaliknya, makanan lain bisa rendah lemak tapi tinggi kolesterol. (olesterol pada dasarnya sangat dibutuhkan oleh tubuh. +alam satu hari tubuh membutuhkan kurang lebih %222 mg kolesterol. >ebih dari separuh kebutuhan disintesis oleh tubuh dan sisanya perlu disuplai dari luar melalui makanan. (olesterol dibutuhkan dalam berbagai metabolisme tubuh, antara lain sebagai prekursor untuk sintesis hormone steroid seperti testosteron, estrogen, progesteron, kortikosteroid, dan asam empedu.3,7 (olesterol juga berperan sebagai komponen struktur membran dan merupakan lapisan luar dari lipoprotein plasma. Sisntesis vitamin + juga membutuhkan kolesterol, yakni dengan konversi kolesterol menjadi &dehidrokolesterol yang merupakan provitamin +, yang dengan bantuan

sinar matahari dikonversi menjadi vitamin + yang berperan dalam metabolisme kalsium dalam pembentukan tulang.5,2.1.2. Et $l$g +alam batasan ilmiah, hiperkolesterolemia menyebabkan akumulasi kolesterol dan lipid di dinding pembuluh darah sehingga menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. *anyak penelitian mendukung bah$a hiperkolesterolemia memiliki banyak faktor penyebab. 8aktor genetik, pola makan, gaya hidup, obesitas, dan faktor lainnya berperan penting dalam timbulnya hiperkolesterolemia.1 2.1.2.1 (akt$r )enet k "iperkolesterolemia cenderung terjadi dalam keluarga. +alam dunia medis, hiperkolesterolemia yang diturunkan (Familial Hypercholesterolemia6 8") merupakan penyakit genetik yang diturunkan secara autosomal dominan. +epartemen *iokimia dan *iomolekular 9niversitas ?ueensland, *risbane, 'ustralia meneliti bah$a 8" disebabkan oleh mutasi pada gen yang mengkode protein untuk reseptor kolesterol >+>. ,eseptor >+> merupakan reseptor permukaan sel yang berfungsi untuk mempertahankan homeostasis kolesterol.3,%% ,eseptor ini memiliki lima domain yang berbeda, yakni LiganBinding (>*), Epidermal Growth Factor (@A8)-precursor homology, #Linked sugar, domain transmembran, dan sitoplasma. +omain >* terdiri atas tujuh modul yang mengandung kurang lebih empat puluh residu asam amino yang dihubungkan oleh 5-%3 jaringannya. ;odul >* mengandung empat residu yang berperan pada pengikatan ion kalsium dan distabilkan oleh tiga ikatan disulfida Bys )-))), Bys ))-C, dan Bys )C-C).3,%% Bara sederhana menerangkan bah$a penyebab hiperkolesterolemia dari faktor genetik yaitu bah$a 02/ kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh. 'da sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan yang lain meskipun hanya mengkonsumsi makanan yang mengandung sedikit kolesterol atau lemak jenuh.3,1,%%

&

2.1.2.2 (akt$r P$la Makan Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah oleh =at-=at lemak (kolesterol dan trigliserida) adalah gaya hidup, khususnya pola makan.&,0 Penyakit jantung kerap diidentikkan dengan tingginya konsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol. "al ini semakin menjadi dengan makin membudayanya konsumsi makanan siap saji atau unk !ood dalam kurun $aktu satu dekade ini..,%2 "unk !ood telah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian masyarakat di )ndonesia dari beragam usia, mulai dari kalangan anak-anak hingga de$asa. Padahal unk !ood mengandung banyak sodium, lemak jenuh, dan kolesterol. Sodium dapat meningkatkan kepekaan reseptor adrenergik sehingga meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. >emak jenuh berbahaya bagi tubuh karena merangsang hati untuk memproduksi banyak kolesterol. (olesterol yang berakumulasi lamakelamaan menghambat aliran darah dan oksigen sehingga dapat menganggu metabolisme miokardium. Bara terbaik untuk menjaga tubuh dari penyakit jantung adalah dengan mengubah gaya hidup dengan menjalankan diet seimbang, yaitu makanan sehari-hari yang mengandung berbagai =at gi=i dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk hidup sehat optimal. %% 9ntuk menghindari penimbunan lemak dalam pembuluh darah, individu sebaiknya menghindari konsumsi lemak jenuh, seperti lemak sapi, kambing, makanan bersantan, dan gorengan karena dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. >emak tak jenuh tunggal yang hanya mempunyai sedikit pengaruh terhadap peningkatan kadar kolesterol darah terdapat pada minyak =aitun, minyak biji kapas, minyak $ijen, dan minyak kelapa sa$it..,%2 ;enggunakan minyak jelantah atau minyak yang telah digunakan berkali-kali akan berakibat jelek karena asam lemak tak jenuh berubah menjadi asam lemak trans yang dapat meningkatkan >+> dan menurunkan "+>. (onsumsi kacang-kacangan, seperti kedelai, ikan, dan biji bunga

matahari yang mengandung asam lemak omega-7 dan omega -. harus ditingkatkan, begitu pula dengan sayur, buah, jagung, dan ubi-ubian yang mengandung serat. Serat pada buah-buahan dapat menurunkan kadar >+> secara efektif.

Ta*el 1. Da#tar %en s Makanan +an !a+ar !$lester$l11

2.1.2.3 (akt$r ,*es tas #besitas digunakan untuk memahami batasan sederhana dari kelebihan berat badan akibat makan terlalu banyak dan aktivitas yang terlalu sedikit. #besitas merupakan hasil interaksi kompleks antara faktor genetik, perilaku, dan lingkungan yang menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi. ;enurut #ational $nstitute o! Health 'merika Serikat, peningkatan berat badan 32/ atau lebih di atas berat badan normal merupakan titik dimana kelebihan berat badan berkembang menjadi gangguan kesehatan.%7 #besitas telah berkembang sebagai faktor risiko diabetes, hipertensi, penyakit kardivaskular, dan beberapa kanker pada lakilaki dan perempuan. ;asalah kesehatan lain yang dapat terjadi termasuk kesulitan bernapas saat tidur, osteoartrtis, infertilitas, hipertensi intrakaranial idiopatik, penyakit stasis vena pada anggota gerak ba$ah, dan gangguan perkemihan.0,. +iperkirakan jumlah kematian tiap tahun terkait dengan obesitas pada orang de$asa di 'merika Serikat mendekati 302.222 orang berdasarkan rasio kasar relatif dari semua subjek dan 73-.222 berdasarkan rasio kasar dari perokok dan non perokok. Sepertiga dari seluruh kasus hipertensi terkait dengan obesitas dan -2/ lebih kasus obesitas menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah.1,%% #rang yang memiliki kelebihan berat badan 52/ berisiko dua kali lebih besar untuk meninggal lebih a$al dibanding orang dengan berat badan normal. Pengaruh ini dapat dilihat setelah %2-72 tahun mengalami obesitas. Selain +;, hipertensi, dan penyakit jantung, obesitas terkait dengan beberapa kondisi medis yang serius seperti stroke dan tingginya angka kejadian jenis kanker tertentu, seperti kanker kolon, rektum, dan prostat pada laki-laki dan kematian akibat kanker kandung kemih, payudara, uterus, serviks, dan ovarium pada $anita. *eberapa pengukuran yang berbeda digunakan untuk mengevaluasi status berat badan pasien dan risiko kesehatan potensial pasien, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, komposisi dan distribusi lemak, serta

%2

muncul atau tidaknya masalah dan faktor risiko kesehatan lainnya. 9kuran terbaru untuk obesitas yang telah berkembang popular di kalangan peneliti dan klinisi adalah )ndeks ;assa Dubuh ();D). );D adalah berat badan dalam kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter. 9kuran ini tidak secara actual mengukur lemak tubuh, tetapi secara umum berhubungan secara tepat dengan tingkat obesitas.

Ta*el 2. !ateg$r IMT ,rang In+$nes a)ndividu dengan obesitas cenderung memiliki timbunan lemak berlebih dan kadar kolestrol total serta >+> yang tinggi dalam darah yang akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. %2

2.1.2." (akt$r !e* asaan Mer$k$k ;asyarakat a$am sudah mengetahui bah$a merokok dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, namun kebanyakan belum mengetahui bah$a rokok ternyata juga bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh manusia. Eat-=at kimia yang terkandung dalam rokok, terutama nikotin dapat menurunkan kadar "+> dan meningkatkan kadar >+> dalam darah, sehingga pembentukan kolesterol baik yang memba$a lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu dan demikian pula kebalikannya. (adar >+> yang tinggi ditemukan pada individu yang merokok, berarti lemak dari hati justru diba$a kembali ke jaringan tubuh. *ahan dasar rokok mengandung =at-=at kimia yang berbahaya bagi kesehatan. +alam satu batang rokok terdapat lebih kurang 5.222 jenis bahan kimia dan 52/ diantaranya beracun. *ahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida (B#), dan logam berat dalam asap rokok. Fikotin dapat mempercepat proses penyempitan dan

%%

penyumbatan pembuluh darah, terutama pembuluh darah koroner. Selain memperburuk profil lemak dan kolesterol darah, rokok juga dapat meningkatkan tekanan darah dan nadi.%2 ;erokok juga dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah, meningkatkan konsentrasi darah sehingga lebih mudah terjadi koagulasi, mengganggu irama jantung, dan menimbulkan kekurangan oksigen karena B#. )ndividu yang tetap merokok setelah menerima pengobatan trombolitik dapat mengalami penyumbatan kembali dengan kemungkinan dua sampai empat kali lebih tinggi dibandingkan individu yang berhenti merokok. ;asalah yang menonjol pada kebiasaan merokok di )ndonesia adalah pada jenis rokok yang diisap, yakni rokok kretek. 4enis rokok ini mempunyai kadar tar dan nikotin tiga sampai lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan rokok filter.%2,%% ,okok juga bisa menimbulkan efek kecanduan karena memiliki efek yang sama dengan morfin, yaitu efek adiksi (ketagihan) dan habituasi (ketergantungan). Perokok aktif dapat dibedakan dalam beberapa tingkat menurut jumlah rokok yang diisap dalam satu hari, yaitu< %. Perokok ringan, %-. batang6hari 3. Perokok sedang, %2-%. batang6hari 7. Perokok berat, di atas %. batang6hari%2 2.1.2.. (akt$r !urang !eteraturan +alam Ber$lahraga #lahraga merupakan bagian dari aktivitas fisik yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh manfaat kesehatan. 'ktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh tubuh dan sistem penunjangnya. Selama aktivitas fisik, otot membutuhkan energi luar metabolisme untuk bergerak. *anyaknya energi yang dibutuhkan tergantung pada seberapa banyak otot bergerak, berapa lama, dan seberapa berat aktivitas yang dilakukan.

%3

Ta*el 3. Pengeluaran Energ +alam Akt / tas ( s k11

'ktivitas yang efektif menurunkan kadar kolesterol berupa olahraga teratur yang dilakukan minimal tiga kali seminggu masing-masing dengan lama $aktu antara kurang lebih 5- menit. #lahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang melibatkan otot-otot besar tubuh, seperti paha, lengan atas serta pinggul, seperti senam, aerobik, berjalan kaki, renang, ogging, dan bersepeda.3,%% #lahraga yang teratur bermanfaat untuk meningkatkan kadar "+>, memperbaiki fungsi paru dan oksigenasi ke miokardium, menurunkan berat badan, kadar >+>, dan tekanan darah, serta meningkatkan kesegaran jasmani.. 2.1.2.0 (akt$r &tress-12 Secara sederhana stress dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana individu terganggu keseimbangannya. Stress terjadi akibat adanya situasi eksternal atau internal yang memunculkan gangguan dan menuntut individu untuk berespon adaptif. Stress merupakan sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan stress seperti merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri. Setiap hari kita harus tergesa gesa bangun, membereskan pekerjaan rumah, tidak sempat sarapan, lari mengejar kendaraan umum, sekolah atau menjalani aktivitas, berkonflik dengan teman atau orang lain, kehabisan uang

%7

padahal harus membeli keperluan harian, dan seterusnya, semua itu dapat memunculkan stress. Stress menampilkan diri melalui berbagai gejala, seperti meningkatnya kegelisahan, ketegangan dan kecemasan, sakit fisik (sakit kepala, mulas, gatal-gatal, diare), adanya kelelahan, ketegangan otot, gangguan tidur, atau meningkatnya tekanan darah dan detak jantung. Stress juga dapat tampil dalam perubahan pada perilaku, individu jadi tidak sabar, lebih cepat marah, menarik diri, atau menampilkan perubahan pola makan. Sebagian individu merasa frustasi, tak berdaya, menjadi lesu dan memiliki penilaian diri rendah. Sebuah penelitian menunjukkan orang yang stress %,- G lebih besar mendapatkan resiko P4( daripada orang yang tidak stress, karena dengan adanya stress terjadi peningkatan kadar kolesterol darah dalam tubuh. 2.1.3. Pat$# s $l$g 012 (elebihan kolesterol dalam darah mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah, selanjutnya >+> akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan pembuluh darah yang lebih dalam yang disebut intima. >+> yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk >+> yang telah teroksidasi dan akan memacu terbentuknya =at yang dapat melekatkan dan menarik monosit menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima. >+> yang teroksidasi juga sering memacu terbentuknya =at yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag. >+>-teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi >+> yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin membesar sehingga membentuk benjolan yang akan menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah. (eadaan akan makin

%5

memburuk karena >+> akan teroksidasi sempurna akan merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk kedalam intima dan kemudian akan membelah-belah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Dimbunan lemak di dalam lapisan pembuluh dari (plak kolesterol) membuat saluran pembuluh darah menjadi sempit dan aliran darah menjadi kurang lancar. Plak kolesterol pada dinding pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah pecah, meninggalkan luka pada dinding pembuluh darah yang dapat mengaktivasi pembentukan bekuan darah. Pembuluh darah dikarenakan sudah mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plak kolesterol, maka bekuan darah ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total yang dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah). 2.1.". Man #estas !l n s3114 Penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) apabila cukup berat akan menyebabkan suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka menimbulkan sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai angina, bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang disebut infark miokard, dan apabila meluas akan menimbulkan gagal jantung. *eberapa gejala penyakit jantung adalah < a. ,asa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar) di dada yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung b. Dercekik atau sesak berlangsung lebih dari 32 menit c. (eringat dingin, lemah, berdebar dan bisa menyebabkan pingsan d. Aejala akan bertambah berat dengan aktivitas dan akan berkurang dengan istirahat. 4ika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri karotid) maka akan menyebabkan stroke. Aejala serangan stroke tergantung

%-

dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Aejala stroke ringan< bicara tiba-tiba pelo, gejala yang lebih berat berupa kelumpuhan anggota gerak badan, $ajah menjadi asimetris, jika terjadi perdarahan hebat akan menyebabkan kematian. "iperkolesterolemia juga berkaitan dengan penyakit +;. Pada penderita +; kadar gula darah akan melebihi normal. (adar gula darah yang tinggi dalam $aktu lama akan memicu terjadinya aterosklerosis pada arteri koroner dan akan meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida. *entuk >+> pada penderita +; lebih padat dengan ukuran yang lebih kecil yang sering disebut %mall Dense >+>, sehingga akan lebih mudah masuk ke dalam lapisan pembuluh darah yang lebih dalam, ini akan lebih berbahaya karena lebih bersifat aterogenik (lebih mudah menempel pada pembuluh darah dan lebih mudah membentuk plak). +ampak lain yang ditimbulkan oleh hiperkolesterolemia adalah disfungsi ereksi atau ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang memadai untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan. Proses aterosklerosis dapat terjadi pada pembuluh darah penis (arteri dorsalis penis). Plak yang menyumbat pembuluh darah penis akan menyebabkan penis tidak mendapatkan aliran darah sehingga mengganggu terjadinya ereksi. 2.1... Penegakan D agn$s s14 (adar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan tes di laboratorium setelah berpuasa kurang lebih antara %2-%3 jam sebelum pengambilan sampel darah. +arah diambil perintra vena yang biasanya terdapat pada bagian lengan ba$ah, sebelum diambil darah tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi kolesterol. 9ntuk menentukan kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya harus mengacu pada pedoman umum yang telah disepakati dan digunakan di seluruh dunia yaitu pedoman dari #ational &holesterol

%1

Education 'rogram (dult )reatment $$$ (FB@P 'DP )))) yang menetapkan batasan pengukuran kolesterol seperti dalam di ba$ah ini< Pengukuran (olesterol Dotal (olesterol >+> (olesterol "+> Drigliserida H52 mg6dl H%-2 mg6dl %-2-%.. mg6dl ,endah Formal H322 mg6dl H%22 mg6dl Perbatasan Dinggi 322-37. mg6dl %22-%-. mg6dl Dinggi I352 mg6dl %12-%0. mg6dl 12 mg6dl 322-5.. mg6dl
14

Sangat Dinggi

I%.2 mg6dl

I5.. mg6dl

Ta*el ". !ateg$r Batasan !$lester$l +alam Darah

Selain daripada tersebut di atas, pada pedoman tersebut juga sudah ditentukan batasan nilai (olesterol >+> berdasarkan banyaknya faktor risiko pada seseorang terhadap penyakit jantung koroner, antara lain< a. Seseorang yang memiliki faktor risiko 2-% maka target penurunan (olesterol >+> yang harus dicapai adalah H%12 mg6dl b. Seseorang yang memiliki faktor risiko 3 maka target yang harus dicapai adalah H%72 mg6dl c. Seseorang yang telah mendapat P4( atau risiko P4( ekivalen seperti diabetes, maka target yang harus dicapai adalah H%22 mg6dl.3,%2

2.1.0. Pen5egahan +an Penatalaksanaan H 'erk$lester$lem a013 "iperkolesterolemia dapat dicegah dengan beberapa hal, seperti< a. ;engatur pola makan dengan cara<

%. ;engkonsumsi makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan. ;akanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari<

%&

12/ kalori berasal dari karbohidrat %-/ kalori berasal dari protein 3-/ kalori berasal dari lemak (alori dari lemak jenuh tidak boleh lebih dari %2/

3. ;enurunkan asupan lemak jenuh. >emak jenuh terutama berasal dari minyak kelapa, santan, dan minyak-minyak lain seperti minyak jagung, minyak kedelai dll yang mendapat pemanasan tinggi atau berulang. (elebihan lemak jenuh akan menyebabkan peningkatan kadar >+>. 7. ;enjaga agar asupan lemak jenuh tetap baik secara kuantitas maupun kualitas. >emak tidak jenuh banyak terkandung pada ikan laut, minyak sayur, dan minyak =aitun. 'supan lemak tidak jenuh ini dapat meningkatkan kadar "+> dan mencegah terbentuknya endapan pada pembuluh darah. 5. ;enurunkan asupan kolesterol. (olesterol terutama banyak ditemukan pada lemak he$ani (jeroan, kuning telur, serta sea!ood, kecuali ikan). -. ;engkonsumsi lebih banyak serat dalam menu makanan sehari-hari. Serat banyak ditemukan pada buah-buahan (apel, pir yang dimakan dengan kulitnya) dan sayur-sayuran. Serat yang dianjurkan adalah sebesar 3--52 gr6hari, setara dengan enam buah apel merah dengan kulit atau enam mangkok sayuran. Serat berfungsi untuk mengikat lemak yang berasal dari makanan dalam proses pencernaan, sehingga mencegah peningkatan kadar >+>.

%0

1. ;erubah cara memasak Sebaiknya memasak makanan dengan merebus bukan menggoreng dan mengukus atau membakar tanpa minyak atau mentega. ;inyak goring dari asam lemak tidak jenuh sebaiknya digunakan untuk minyak salad, sehingga mempunyai efek positif terhadap peningkatan kadar "+>. b. ;elakukan olahraga dengan teratur +ianjurkan untuk melakukan olahraga yang bersifat aerobik (jalan cepat, lari-lari kecil, sepeda, renang, dan lain-lain) secara teratur 7-- kali setiap minggu, minimal 5- menit6olahraga) untuk meningkatkan kadar "+>. c. ;enjaga berat badan ideal #besitas merupakan salah satu faktor risiko hiperkolesterolemia, sehingga berat badan diupayakan agar tetap ideal, minimal tidak obesitas dengan );D H 3- kg6m3. Bara menjaga berat badan yang utama adalah dengan pengaturan diet dan aktivitas fisik yang teratur. Selain mencegah hiperkolesterolemia, berat badan yang ideal akan mengurangi faktor risiko penyakit +;, hipertensi, P4(, dan lain-lain. Pengobatan hiperkolesterolemia dilakukan setelah semua upaya

nonfarmakologis tidak memberikan perbaikan terhadap kadar kolesterol total. #bat hiperkolesterolemia yang beredar di )ndonesia antara lain 'sam 8ibrat, ,esin, penghambat ";ABo' reduktase, 'sam Fikotinat, dan @=etimibe.%2,%% #bat yang termasuk ke dalam golongan asam fibrat adalah gemfibro=il fenofibrate dan ciprofibrate. Aemfibro=il sangat efektif dalam menurunkan trigliserida plasma, meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga bersihan partikel kaya trigliserida meningkat, dan meningkatkan kadar "+>. 8ibrate menurunkan produksi >+> dan meningkatkan kadar "+>. #bat

%.

antihiperlipidemik yang termasuk golongan resin adalah kolestiramin yang bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan >+> dari aliran darah. Penghambat ";ABo' reduktase antara lain pravastatin, simvastatin, rosavastatin, fluvastatin, dan atorvastin. Aolongan ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan kolesterol melalui inhibisi aktivitas en=im yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate dan meningkatkan pembuangan >+> dari aliran darah. 'sam nikotinat6niasin merupakan vitamin *7 yang larut dalam air. +alam dosis besar, asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan kadar "+>. Sedangkan e=etimibe menurunkan total kolesterol dan >+> serta meningkatkan kadar "+> dengan mengurangi penyerapan kolesterol di usus.%% 2.1.-. !$m'l kas "iperkolesterolemia adalah salah satu faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular (stroke, transient ischemic attack) dan penyakit jantung koroner (infark miokardium, angina pektoris). *ila penderita memiliki faktor-faktor risiko kardiovaskular lain, angka morbiditas dan mortalitas akan semakin meningkat akibat gangguan kardiovaskular tersebut.7

32

BAB III PR,(IL PU&!E&MA& PEMBINA PALEMBAN) TAHUN 2413


3.1 Pen+ahuluan +alam 9ndang-undang ,epublik )ndonesia Fo.37 Dahun %..3 tentang kesehatan digariskan bah$a pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar ter$ujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Auna meningkatkan daya tangkal dan daya juang yang menjadi modal utama pembangunan kesehatan, suatu keharusan bila kebijakan kesehatan memerlukan peninjauan kembali. Perubahan pemahaman konsep sehat sakit serta makin kayanya khana=ah ilmu pengetahuan dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit yang multifaktorial telah menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. 9ntuk me$ujudkan paradigma sehat dalam pembangunan memerlukan kajian seksama tentang dasar-dasar, visi serta misi pembangunan kesehatan. +asar-dasar, visi dan misi pembangunan kesehatan tidak hanya mampu menghadapi - tantangan konvensional pembangunan kesehatan (perubahan pada dinamika kependudukan, kemajuan ilmu dan teknologi, globalisasi, perubahan masa depan. lingkungan dan demokratisasi) tetapi juga harus dapat mengantisipasi pelbagai perubahan yang terjadi dalam milenium ketiga pada

3%

+alam Sistem (esehatan Fasional (S(F), Puskesmas merupakan unit pelayanan tingkat dasar yang dapat mencerminkan kemampuan masyarakat dalam mencapai hidup sehat yang optimal. +alam pelaksanaannya Puskesmas adalah unit pelaksana pelayanan kesehatan yang mandiri dan bertanggungja$ab terhadap kesehatan masyarakatnya di $ilayah kerjanya. Puskesmas Pembina dituntut menjadi unit pelayanan kesehatan terdepan yang mampu mandiri dan bertanggungja$ab terhadap kesehatan 32 masyarakat, khususnya di (elurahan Silaberanti dan (elurahan 0 9lu (ecamatan Seberang 9lu ) (ota Palembang. 9ntuk mendukung Cisi (ota Palembang, maka Puskesmas Pembina memiliki Cisi, dari Cisi tersebut telah digariskan beberapa ;isi, ;otto dan Filai yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran di Puskesmas Pembina Palembang. Profil (esehatan Puskesmas Pembina tahun 32%7 mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut< %. ;engetahui gambaran Puskesmas Pembina secara umum. 3. ;engetahui hasil program yang telah dicapai. 7. ;engetahui kekurangan dan kelemahan Puskesmas Pembina sehingga dapat dianalisa dan dicarikan pemecahannya. 5. ;engoptimalkan sarana dan prasarana yang ada untuk mencapai pelayanan kesehatan yang prima. Cisi < ;isi < ;otto< ;eningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat. ;eningkatkan keprofesionalisme provider. ;emelihara dan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan di kelurahan 0 9lu dan Silaberanti. ;enurunkan risiko kesakitan dan kematian. Dercapainya (elurahan 0 9lu dan Silaberanti sehat.

33

Filai <

Danpa anda kami tiada arti. 'nda sehat kami puas.

,amah Damah dan (eterbukaan

3.2 Letak )e$gra# s Puskesmas Pembina terletak di 4l. 'hmad Jani (elurahan Silaberanti (ecamatan Seberang 9lu ). >etak puskesmas ini tepat di pinggir jalan raya yang cukup strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu juga banyak dilalui oleh kendaraan umum. 3.3 6 la7ah !erja !ilayah kerjanya meliputi dua kelurahan yaitu (elurahan Silaberanti dan (elurahan 0 9lu, dengan luas $ilayah kerjanya K 1&0 "a. (elurahan Silaberanti (70% "a) dan (elurahan 0 9lu (3.& "a). !ilayah kerja Puskesmas ini berbatasan dengan < Sebelah 9tara berbatasan dengan .6%2 9lu Sebelah Selatan berbatasan dengan %7 9lu Sebelah *arat berbatasan dengan & 9lu Sebelah Dimur berbatasan dengan Plaju )lir

(ondisi geografi $ilayah kerjanya terdiri dari dataran rendah dan ra$a-ra$a. 3." !ea+aan Dem$gra# !ilayah kerja Puskesmas Pembina meliputi (elurahan Silaberanti dan (elurahan 0 9lu dengan jumlah penduduk 3&.3-- ji$a. *erdasarkan keadaan sosial ekonominya, mata pencaharian penduduk (elurahan Silaberanti dan (elurahan 0 9lu hampir sama, yaitu diantaranya < *uruh kasar

37

Pega$ai Fegeri Pedagang Pensiunan Pengrajin

Pada umumnya adalah tenaga kerja lepas pada sektor informal.

1. %umlah !e5amatan Puskesmas Pembina terletak di (ecamatan Seberang 9lu ) dan $ilayah kerjanya hanya Satu (%) kecamatan. 2. %umlah Desa8!elurahan Ta*el ..%umlah kelurahan1 R61 RT1 6 la7ah !erja Puskesmas Pem* na Tahun 2413
N, !ELURAHAN R6 9RU!UN 6AR)A: ,! % ,! 3 ,! 7 ,! 5 ,! ,! 1 ,! & ,! 0 %UMLAH 0 9lu 0 ,! ,! %, ,! 3 ,! 7, ,! 5 RT 9RU!UN TETAN))A: ,D.2%, ,D.23, ,D.27, ,D.25 ,D.2-, ,D.57 ,D.21, ,D.2&, ,D.20, ,D.2. ,D.%2, ,D.%%, ,D.%3, ,D.%7 ,D.7,D.%5, ,D.%-, ,D.%1, ,D.%& ,D.%0 ,D.%., ,D.32, ,D.3%, ,D.33 ,D.71 ,D.37, ,D.35, ,D.3-, ,D.31 ,D.7&, ,D.70, ,D.5%, ,D.53 ,D.3&, ,D.30, ,D.3., ,D.72 ,D.52 ,D.7%, ,D.73, ,D.77, ,D.75 ,D.7. 53 ,D ,D.2%, ,D.23, ,D.27, ,D.25 ,D.2-, ,D.21, ,D.2&, ,D.20 ,D.2., ,D.%2, ,D.%%, ,D.%3

%.

Silaberanti

3.

35

%UMLAH

5 ,!

,D.%7, ,D.%5, ,D.%-, ,D.37 ,D.35, ,D.3-, ,D.31, ,D.3& ,D.30, ,D.3., ,D.72, ,D.7% ,D.73, ,D.77, ,D.75, ,D.7,D.71 3. ,D

3. %umlah !e'ala !eluarga Ta*el 0. %umlah !e'ala !eluarga + 6 la7ah !erja Puskesmas Pem* na Tahun 2413 N, !ELURAHAN %. & la*erant < (( Aaskin 3. (( Fon Aaskin 2 Ulu ; (( Aaskin %UMLAH 35%1 371. %&17 30%1 &70% T,TAL 5-1-

(( Fon Aaskin %2-7 %umlah !e'ala !eluarga + 6 la7ah !erja Puskesmas Pem* na

". Data Dem$gra# + 6 la7ah !erja Puskesmas Pem* na Ta*el -. Data Dem$gra# + 6 la7ah !erja Puskesmas Pem* na Palem*ang Tahun 2412
N, %. 3. 7. 5. -. 1. &. 0. .. %2. DATA DEM,)RA(I 4umlah Penduduk 4umlah (( 4umlah (( Aaskin 4umlah )bu "amil 4umlah )bu *ersalin 4umlah )bu ;enyusui 4umlah *ayi 4umlah *alita 4umlah >ansia 4umlah ,D !ELURAHAN & la*erant 2 Ulu %103%2572 5-130%1 35%1 %&17 70& 352 710 330 3.0 %07 770 3%2 %21. -3& %%.0 .3. 53 3. %UMLAH 3&3-&70% 5%&. 13& -.1 50% -50 %-.1 3%3& &%

3-

%%. %3. %7. %5. %-. %1. %&. %0. %.. 32.

4umlah ,umah 4umlah Posyandu 4umlah Posyandu >ansia 4umlah (ader 4umlah S+6;) 4umlah S;P 4umlah DD9 4umlah DP; 4umlah DPS 4umlah Sumber 'ir *ersih < Sumur Aali SPD+(

3&.7 . 7 12 0 7 7. &1 %

%7&5 %3 7 12 2 30 -5 3

1%1& 3% 1 %30 7 1& %72 7

51 2 %03% 4aminan &31

1. 2 %223 -&.

%%2 3037 %72-

3%.

P+'; 4umlah (eluarga

3.. (as l tas Pela7anan !esehatan +alam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Pembina memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut melalui 1 Program Pokok Puskesmas beserta & Program Spesifik yang ditentukan berdasarkan banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat setempat serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat. 1 (@nam) Program Pokok Puskesmas tersebut adalah < %. Promosi (esehatan (Promkes) 3. Sanitasi ((esehatan >ingkungan) 7. ()'6(* 5. Ai=i -. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P3P) 1. Pengobatan & (Dujuh) Program Spesifik yang dilaksanakan di Puskesmas Pembina adalah <

31

%. (linik (esehatan ,eporoduksi ((espro) 3. (linik Ailingan ;as 7. (linik Aa$at +arurat 5. (linik PD; (Penyakit Didak ;enular) -. (linik (esehatan ,emaja 1. (linik Santun >ansia &. (linik "aji Seluruh program kegiatan tersebut di dalam gedung difasilitasi dengan adanya ruang dan peralatan yang memadai, program kerja, sumber daya manusia yang selalu ditingkatkan kemampuannya dan protap-protap sebagai standar pelayanannya. 8asilitas yang disediakan di Puskesmas Pembina ini adalah sbb < 1. !l n k Pela7anan !esehatan I*u 9!IA8!B: (egiatan yang dilakukan di klinik ini meliputi pelayanan kebidanan terhadap )bu "amil (*umil), )bu *ersalin (*ulin) dan )bu yang telah bersalin (*ufas) serta )bu menyusui (*uteki) di (linik >aktasi, selain tersedianya klinik bersalin 35 jam bagi persalinan fisiologis. Pemeriksaan )C' (Skrining Ba BerviG) juga tersedia. 9ntuk kegiatan (*, Puskesmas Pembina melayani kebutuhan masyarakat dalam hal (* berupa )9+, )mplant, Pil, Suntikan, (* Pasca Partus dan (ondom. (linik ini dalam pelaksanaannya dilayani oleh para bidan terlatih dan juga dia$asi oleh +okter Spesialis (ebidanan. 2. !l n k Pela7anan !esehatan Anak 9BP Anak: (linik ini melayani kesehatan bayi dan balita. +alam pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh para pera$at terlatih di bidang anak yang mulai mengembangkan sistem pelayanan dengan teknik ;D*S (;anajemen Derpadu *alita Sakit). +engan adanya kerjasama dengan bagian )(' 8ak. (edokteran 9niversitas Sri$ijaya makan setiap hari (amis dan 4umat

3&

klinik ini dilayani oleh +okter Spesialis 'nak selain juga dijadikan tempat P*> bagi para +okter ;uda di bagian 'nak setiap hari. 3. !l n k Pela7anan !esehatan Umum 9BP De<asa: (linik ini melayani pengobatan umum bagi pasien umum6de$asa dan kega$at daruratan. Pada pelaksanaannya klinik ini juga dilayani oleh seorang +okter 9mum yang dibantu oleh para pera$at terlatih. Dersedia pula alat @lektrokardiograf (@(A) bagi pasien-pasien yang membutuhkannya serta dilengkapi alat-alat yang diperlukan pada keadaan ga$at darurat. +i klinik ini dilayani pula pengobatan terhadap penderita D* Paru dan (usta selain penyakit lainnya. ". !l n k Pela7anan !esehatan ) g 9BP ) g : (linik ini melayani pengobatan dan pera$atan gigi bagi seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkannya terutama pengobatan dasar seperti pencabutan dan penambalan gigi. +alam pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang +okter Aigi dan dibantu oleh para pera$at gigi yang berpengalaman dan terlatih. 9ntuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menuju Cisi Sehat #ptimal tahun 32%7 Puskesmas Pembina melaksanakan kegiatan 9(AS bagi anak sekolah di sekolah-sekolah dan 9(A;+ bagi masyarakat umum terutama balita dan ibu hamil di posyandu 9(AS dan 9(A;+ dilaksanakan 7 kali setahun. .. !l n k Pela7anan &'es al s 9BP &'es al s: (linik ini melayani pengobatan dan konsultasi < a. Spesialis (ebidanan (linik spesialis ini buka setiap hari Selasa, (amis, dan Sabtu dilayani oleh +okter Spesialis (ebidanan dengan dibantu oleh para bidan yang berpengalaman dan terlatih.

30

+alam

pelayanannya

klinik

ini

dilengkapi

dengan

alat

9ltrasonografi (9SA), Pemeriksaan )C' dan 'lat (rioterapi. b. Spesialis 'nak (linik Spesialis ini dibuka setiap hari Selasa dilayani oleh +okter Spesialis 'nak dengan dibantu oleh para pera$at anak yang berpengalaman dan terlatih. c. Spesialis Penyakit +alam (linik Spesialis ini dibuka setiap hari Selasa oleh +okter Spesialis Penyakit +alam dengan dibantu oleh para pera$at yang berpengalaman dan terlatih. +alam pelayanannya klinik ini dilengkapi dengan alat @lectrocardiograph (@BA). 0. !l n k Pela7anan Pen+er ta TB Paru (linik ini melayani pula program pengobatan terhadap penderita D* Paru dan (usta. -. !l n k Pen7ak t T +ak Menular 9PTM: (linik ini melayan seluruh pasien dengan diagnosa penyakit tidak infeksi, ("ipertensi, +;, #steoporosis, 'rthritis ,hematoid, dll) dengan dilayani oleh tenaga medis profesional. +apat melakukan pemeriksaan < Spirometri, @(A, *ody ;ass )ndeG (*;)), Peak 8lo$, termasuk juga (linik Stop ,okok, Pemeriksaan (esehatan "aji, tes kebugaran, dan Pelayanan Ai=i. 2. !l n k !esehatan Remaja (linik ini melayani pasien dengan usia remaja (%2-%0 tahun) mencakup jenis kelamin laki-laki dan perempuan. 3. !l n k &antun Lans a Pada klinik ini melayani pasien lansia (I12 tahun)

3.

14. !l n k &ehat 9) l ngan Mas: (linik ini melayani < a. (onsultasi Ai=i ;elayani konsultasi Ai=i ;asyarakat dan Ai=i Perorangan, baik di dalam maupun di luar gedung. +ilaksanakan oleh seorang Petugas Ai=i, setiap hari. b. )munisasi ;elayani )munisasi *BA, +PD, Polio, "epatitis, Bampak, DD *umil6Baten. +ilaksanakan setiap hari Selasa dan (amis oleh pera$at terlatih. c. (onsultasi (esehatan >ingkungan (Sanitasi) ;emberikan konsultasi mengenai kesehatan dan kebersihan lingkungan ,umah Sehat, 4amban Sehat, Sarana 'ir *ersih, Pemberantasan Sarang Fyamuk (PSF). +ilaksanakan oleh Sanitarian, setiap hari, baik di dalam maupun di luar gedung. 11. La*$rat$r um ;elayani pemeriksaan urine rutin, darah rutin, test kehamilan, test trombosit, test typhoud, ++,, *D' Sputum, golongan darah dan gula darah, Bholesterol, 'sam 9rat, SA#D6SAPD, 9reum, Breatinin, "*a'g test, dll. +ilayani setiap hari oleh 3 ( +ua ) orang 'nalis terlatih. 12. Pen7uluhan !esehatan +ilakukan pada perorangan ataupun perkelompok, baik dilaksanakan di Puskesmas, Sekolah, ataupun di tempat lain yang membutuhkan. Pelayanan ini akan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga penyuluh yang cukup menguasai materi yang dibahas.

72

13. La n=la n +alam memenuhi kebutuhan masyarakat di $ilayah kerjanya, Puskesmas Pembina melakukan kegiatan-kegiatan secara jemput bola. (egiatankegiatan tersebut diantaranya adalah Posyandu *alita di 3% Posyandu, Posyandu >ansia di 1 Posyandu, 9(S69(AS di %3 S+6;) dan S;P, 9(A;+ di 5 Posyandu serta melakukan kunjungan ke rumah pasien bagi pasien-pasien yang membutuhkannya. 3.0 !etenagaan +an ,rgan sas Aambar %. +aftar Pega$ai Puskesmas Pembina tahun 32%3

7%

Aambar 3. Struktur #rganisasi Puskesmas Pembina

Aambar 7. 'lur Pelayanan Pasien

73

BAB I> MET,DE PENELITIAN

".1 %en s Penel t an 4enis penelitian yang digunakan berupa studi komparatif untuk melihat ada tidaknya perbedaan kejadian hiperkolesterolemia pada kelompok calon jemaah haji tahun 32%7 yang menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Pembina Palembang. ".2 L$kas +an 6aktu Penel t an %. >okasi Penelitian dilakukan di Puskesmas Pembina Palembang. 3. !aktu Penelitian dilakukan dari tanggal %3 sampai 35 'gustus 32%7. ".3 P$'ulas +an &am'el %. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh calon jemaah haji tahun 32%7 yang menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Pembina Palembang yang berjumlah sebanyak &&- orang. 3. Sampel Sampel pada penelitian ini diambil dari sebagian populasi dengan menghitung jumlah sampel dengan rumus<

nL

&&% M &&- (2,2-3)

&&3,.&7-

L 315,5% L 315

73

77

Setelah dilakukan penghitungan, didapatkan sampel minimal 315 orang sebagai sampel. (eterangan< n < *esar sampel F < *esar populasi d < +erajat ketepatan 6 Presisi "." >ar a*el Penel t an Cariabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah < (ondisi hiperkolesterolemia

".. %en s +an ?ara Pengum'ulan Data +ata yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari rekam medik calon jemaah haji tahun 32%7 yang menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Pembina Palembang. ".0 De# n s ,'eras $nal Penel t an 5.1.% (ondisi hiperkolesterolemia

Pada penelitian ini, calon jemaah haji dikategorikan mengalami hiperkolesterolemia apabila memiliki kadar kolesterol total di atas 322 mg6d>.

75

".- H '$tes s Penel t an *erdasarkan studi komparatif dalam penelitian ini dapat ditarik dua hipNtesis, yakni < "o < Didak terdapat perbedaan kasus hiperkolesterolemia pada (*)" 'shShofa dan (*)" Petro "% < Derdapat perbedaan kasus hiperkolesterolemia pada (*)" 'shofa dan (*)" Petro ".2 ?ara Peng$lahan +an Anal s s Data +ata kadar kolesterol total yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium dikelompokkan sesuai kategori hiperkolesterolemia berdasarkan definisi operasional kemudian dibandingkan melalui analisis data secara manual. Pada penelitian ini, untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel dengan data nominal peneliti menggunakan metode Bhi (uadrat +ua Sampel dengan tabel kontingensi 3 G 3 menggunakan rumus<

Filai O3 hitung akan dibandingkan dengan O3 tabel (P L 2,2-) dan dk L 3. +ari hasil penelitian nanti dapat ditarik kesimpulan < 4ika O3 hitung lebih besar dibanding O3 tabel, maka "o ditolak (terdapat perbedaan kasus hiperkolesterolemia pada (*)" 'shShofa dan (*)" Petro) 4ika O3 hitung lebih kecil dibanding O3 tabel, maka "o diterima (terdapat perbedaan kasus hiperkolesterolemia pada (*)" 'shShofa dan (*)" Petro)

7-

BAB > HA&IL DAN PEMBAHA&AN


Pada penelitian ini, untuk menguji hipotesis komparatif dengan tabel kontingensi 3 G 3, yakni sebagai berikut< !BIH 'sh-Shofa Petro Dotal H 'erk$lester$lem a %%2. %35 N$nh 'erk$lester$lem a %%3 -%1& Dotal %3& %15 3.% dua sampel

dengan data nominal peneliti menggunakan metode Bhi (uadrat +ua Sampel

+ari tabel dapat dilihat, dari total 3.% calon jemaah haji (*)" 'sh-Shofa dan Petro, sebanyak %35 orang mengalami hiperkolesterolemia dan %1& orang tidak mengalami hiperkolesterolemia. +ari total %3& orang calon jemaah haji (*)" 'sh-Shofa, hanya %- orang (%%,0/) yang mengalami hiperkolesterolemia sedangkan %%3 orang lainnya tidak mengalami hiperkolesterolemia. Sedangkan dari total %15 orang calon jemaah haji (*)" Petro, %2. orang (11,-/) mengalami hiperkolesterolemia dan -- orang lainnya tidak mengalami hiperolesterolemia. 9ntuk menguji hipotesis ada atau tidaknya perbedaan kejadian kasus hiperkolesterolemia pada kedua (*)", digunakan rumus<

L L L L

3.% ( 3( 3.% . R - Q %%3.%2. - %-.--Q %3&.%35.%1&.%15 3.% ( %%707 - %5-,- )3 57%721335 3.% ( %%37&,- )3 57%721335 0-,32%

7-

71

+engan taraf kesalahan -/ (P L 2,2-) dan dk L 3, maka harga O3 tabel L -,..%. Dernyata harga O3 hitung (0-,32%) lebih besar dari harga O3 tabel. 4adi dapat disimpulkan bah$a terdapat perbedaan kasus hiperkolesterolemia pada kelompok calon jemaah haji 'sh-Shofa dan Petro. *erdasarkan data tersebut, mengingat kejadian hiperkolesterolemia dipengaruhi oleh banyak faktor risiko, peneliti mencoba membandingkan faktor sosiodemografi kedua kelompok calon jemaah haji, yakni ditinjau dari %) faktor pendidikan untuk menilai tingkat pengetahuan calon jemaah mengenai pola makan yang baik dan 3) pekerjaan untuk menilai seberapa banyak aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari dan gaya hidup calon jemaah haji yang kemungkinan besar menjadi faktor risiko terjadinya hiperkolesterolemia. Pen+ + kan S+ S>DP S>D' S% S3 Dotal %umlah &1 %. %0 %5 %3& Persentase -.,0/ %-/ %5,3/ %%/ %22/

Ta*el 2. )am*aran T ngkat Pen+ + kan ?al$n %emaah Haj !BIH Ash=&h$#a

Pen+ + kan S+ S>DP S>D' S% S3 Dotal

%umlah 1 %1 %%% 30 7 %15

Persentase 7,1/ .,0/ 1&,&/ %&,%/ %,0 %22/

Ta*el 3. )am*aran T ngkat Pen+ + kan ?al$n %emaah Haj !BIH Petr$

*erdasarkan tabel di atas diketahui bah$a sebagian besar (-.,0/) calon jemaah haji (*)" 'sh-Shofa memiliki tingkat pendidikan S+ sedangkan sebagian besar (1&,&/) calon jemaah haji (*)" Petro memiliki tingkat pendidikan S>D'. Perbedaan mencolok tingkat pendidikan ini kemungkinan besar mempengaruhi angka kejadian hiperkolesterolemia pada kedua kelompok (*)".

7&

Selanjutnya peneliti juga mencoba mengumpulkan data ri$ayat pekerjaan calon jemaah haji dari kedua (*)", seperti yang terdapat pada tabel di ba$ah ini<
Pekerjaan ),D Peg.S$asta Pedagang DF)6P#>,) Petani6Felayan PFS Pensiunan Peg.*9;F Pelajar6;ahasis$a Didak *ekerja 4umlah Pekerjaan ),D Peg.S$asta Pedagang DF)6P#>,) Petani6Felayan PFS Pensiunan Peg.*9;F Pelajar6;ahasis$a Didak *ekerja 4umlah @ H? 7,. %,1 2,0 5,& 2,0 %%,0 Petr$ H? 32,% 1,& %,0 2,1 2,1 .,0 7,& %7,5 .,0 11,@ N$n H? %%,1 %,. 2,1 2,1 5,. 2,1 &,. %,3 5,3 77,Ash$#a @ N$n H? 31,0 %5,3 %5,3 2,0 3%,7 -,7,. %,00,3

70

Ta*el 14. !asus !$lester$lem a Ber+asarkan Pekerjaan 'a+a ?al$n %emaah Haj !BIH Ash$#a +an Petr$

+ari ri$ayat pekerjaan calon jemaah haji, didapatkan pada (*)" 'shofa, pekerjaan sebagai petani6nelayan merupakan pekerjaan terbanyak penderita hiperkolesterolemia, yaitu sekitar 5,& /, disusul ),D dengan persentase 7,./. Sedangkan pada (*)" Petro, pekerjaan yang paling banyak menderita hiperkolesterolemia yaitu ),D sebesar 32,% / dan pega$ai *9;F %7,5 /. +ari gambaran pekerjaan ini, aktivitas fisik dan gaya hidup sangat berperan penting menyebabkan kasus hiperkolesterolemia, namun diperlukan analisis lebih lanjut.
Selain dari faktor pendidikan dan pekerjaan, peneliti juga mengumpulkan data );D calon jemaah haji dari kedua (*)" yang mengalami hiperkolesterolemia. +ata tersebut terdapat pada tabel di ba$ah ini.

IMT #bese Aemuk Formal (urus Dotal

H 'erk$lester$lem a N$nh 'erk$lester$lem a 3. %% 30 %3 -% 72 % 3 %2. --

T$tal 52 52 0% 7 %15

Ta*el 11. !asus !$lester$lem a Ber+asarkan IMT 'a+a ?al$n %emaah Haj !BIH Petr$

IMT #bese Aemuk

H 'erk$lester$lem a N$nh 'erk$lester$lem a 7 35 7 %1

T$tal 3& %.

7.

Formal (urus Dotal


Ash$#a

& 3 %-

17 . %%3

&2 %% %3&

Ta*el 12. !asus !$lester$lem a Ber+asarkan IMT 'a+a ?al$n %emaah Haj !BIH *erdasarkan data hiperkolesterolemia pada (*)" Petro dan 'sh-Shofa, terlihat kasus hiperkolesterolemia dominan terjadi pada calon jemaah haji dengan kategori );D obese dan gemuk, namun hiperkolesterolemia juga cukup tinggi pada calon jemaah haji dengan );D normal, sehingga dapat disimpulkan bah$a kasus hiperkolesterolemia juga dapat terjadi pada individu dengan );D normal, namun secara keseluruhan diperlukan penelitian lebih lanjut.

BAB >I !E&IMPULAN DAN &ARAN

0.1 !es m'ulan +ari pengolahan data menggunakan metode Bhi (uadrat +ua Sampel dengan tabel kontingensi 3 G 3, diperoleh hasil O3 hitung (0-,32%) lebih besar dari harga O3 tabel (-,..%) dengan P L 2,2- dan dk L 3. ;aka dapat disimpulkan bah$a terdapat perbedaan kejadian kasus hiperkolesterolemia pada kelompok calon jemaah haji ((*)" 'sh-Shofa dan Petro) yang menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Pembina Palembang. ;engingat kejadian hiperkolesterolemia dipengaruhi oleh banyak faktor risiko, peneliti mencoba membandingkan faktor sosiodemografi kedua kelompok calon jemaah haji, yakni ditinjau dari %) faktor pendidikan untuk menilai tingkat pengetahuan calon jemaah mengenai pola makan yang baik dan 3) pekerjaan untuk menilai seberapa banyak aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari dan gaya hidup calon jemaah haji. +ari ri$ayat

52

pekerjaan calon jemaah haji, didapatkan pada (*)" 'shofa, pekerjaan sebagai petani6nelayan merupakan pekerjaan terbanyak penderita hiperkolesterolemia, yaitu sekitar 5,& /, disusul ),D dengan persentase 7,./. Sedangkan pada (*)" Petro, pekerjaan yang paling banyak menderita hiperkolesterolemia yaitu ),D sebesar 32,% / dan pega$ai *9;F %7,5 /. +ari gambaran pekerjaan ini, aktivitas fisik dan gaya hidup kemungkinan sangat berperan penting menyebabkan kasus hiperkolesterolemia, namun diperlukan analisis lebih lanjut. Selain dari faktor pendidikan dan pekerjaan, peneliti juga mengumpulkan data );D calon jemaah haji dari kedua (*)" yang mengalami hiperkolesterolemia. *erdasarkan data hiperkolesterolemia pada (*)" Petro dan 'sh-Shofa, terlihat kasus hiperkolesterolemia dominan terjadi pada calon jemaah haji dengan kategori );D obese dan gemuk, namun hiperkolesterolemia juga cukup tinggi pada calon jemaah haji dengan );D normal, sehingga dapat disimpulkan bah$a kasus hiperkolesterolemia juga dapat terjadi pada individu dengan );D normal. 0.2 &aran %. +okter bersama dengan staf puskesmas diharapkan dapat memberikan layanan penyuluhan di puskesmas kepada para calon jemaah haji maupun masayarakat umum mengenai faktor risiko dan penyebab hiperkolesterolemia serta pengenalan tanda-tanda penyakit. 3. ;emantau kadar kolesterol total secara rutin untuk deteksi dini maupun evaluasi keberhasilan terhadap pengobatan, termasuk aktivitas pencatatan dan pelaporan serta pencapaian target. 7. +iperlukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis hubungan masingmasing faktor risiko hiperkolesterolemia (genetik, pola makan, stress, aktivitas fisik, pekerjaan, umur, jenis kelamin, );D, dsb) melalui pendekatan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta penunjang yang saling berkesinambungan untuk memperoleh informasi seberapa berperannya

5%

faktor risiko yang telah disebutkan di atas untuk menyebabkan hiperkolesterolemia.

You might also like