You are on page 1of 12

Laringitis

Nama kelompok
Aulia Adnan Resha Septika Gladiar Tean Sandy Tiara

Definisi
Radang akut laring pada umumnya merupakan kelanjutan dari rinofaringitis (common cold)

ETIOLOGI
Bakteri
Haemophilus influenzae type B Staphylococcus aureus Corynebacterium diphtheriae Streptococcus group A Moraxella chatarralis Escherichia coli Klebsiella sp. Pseudomonas sp. Chlamydia trachomatis Mycoplasma pneumoniae Bordatella pertussis

Virus
virus parainfluenza tipe 1 sampai 3 (75% dari kasus) virus influenza tipe A dan B, respiratory syncytial virus (RSV)

Jamur
Candida albicans Aspergilus sp. Histoplasmosis Blastomyces Histoplasma dan Blastomyces dapat menyebabkan laringitis sebagai komplikasi dari infeksi sistemik.

GEJALA KLINIS
Batuk kering dahak kental Suara yang serak, yang disertai dengan puncak suara (vocal pitch) yang berkurang atau tidak ada suara (aphonia), batuk menggonggong, dan stridor inspirasi. Dapat terjadi juga demam sampai 39-40 Gejala tersebut ditandai khas dengan perburukan pada malam hari Gelisah dan menangis memperburuk gejala-gejalanya. Anak mungkin memilih untuk duduk. Gejala tersebut sering disertai dengan gejala-gejala seperti pilek, hidung tersumbat, batuk dan sakit menelan. Pada kebanyakan pasien gejala tersebut timbul 1 sampai 3 hari sebelum gejala sumbatan jalan nafas terjadi.

Patofisiologi
Bakteri dan virus Inhalasi Infeksi sa epitelium dan saluran pasa bersilia Infiltrasi selular, sel plasma, limfosit, leukosit, PMN Dinding lateral trakea, dibawah pita suara Bengkak dan merah Lumen sempit bahkan jadi celah Stridor Sulit napas Hipoksia bila berat

Edem lamina propia, sumukosa, adventitia

PEMERIKSAAN KLINIS
Pada pemeriksaan fisik : suara yang serak Coryza faring yang meradang frekuensi pernafasan dan denyut jantung yang meningkat pernafasan cuping hidung retraksi suprasternal, infrasternal dan intercostal serta stridor yang terus menerus anak bisa sampai megap-megap (air hunger). Bila hipoksia terjadi, anak akan menjadi gelisah dan tidak dapat beristirahat, atau dapat menjadi penurunan kesadaran atau sianosis. Auskultasi suara pernafasan dapat normal tanpa suara tambahan kecuali perambatan dari stridor, dapat ditemukan mengi yang menandakan penyempitan yang parah

Laringoskopi :
pelebaran pembuluh darah dari pita suara gambaran laringoskopi yang pucat, disertai edema yang berair dari jaringan subglotik pergerakan pita suara dapat ditemukan asimetris dan tidak periodik pemeriksaan rontagen leher ditemukan gambaran staplle sign (penyempitan dari supraglotis) pada foto AP Pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan, kecuali didapatkan eksudat maka dapat dilakukan pemeriksaan gram dan kultur dengan tes sensitivitas

TERAPI
Istirahat Oksigen yg dilembabkan Hindari rokok, makanan pedas, es Bila ada sumbatan trakeostomi Antibioik jika ada infeksi bakteri

Daftar pustaka
Grad, Roni. Acute infections producing upper airway obstruction. Dalam: Kendigs disorder of the respiratory tract in children. Edisi 6. USA: W.B. Saunders. 1998. h 447-460 Landau, Louis I. Pediatric Respiratory Diseases. USA: Mosby. 1999. h 539-541

You might also like