You are on page 1of 27

OM SWASTYASTU

Ilmu Pengetahuan Sebagai Proses Dan Produk


Oleh : 1. Putu Erlina Yanti (1114081112) 2. I Gusti Ayu Rindayani (1114081127)

PENGERTIAN ILMU SEBAGAI PROSES DAN PRODUK


Ilmu bertujuan mencari kebenaran teoretis, sedangkan pengetahuan bertujuan eksistensial, yakni mempertahankan hidup bagi pemiliknya. Kondisi ini mengakibatkan ilmu tidak menerima pengetahuan sehari-hari sebagai kebenaran teoretis, melainkan harus ditindaklanjuti melalui suatu proses piramida ilmu yang dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yakni:

1. 2.

3.

4.
5.

Pengetahuan harus bertolak dari pengalaman sehari-hari yang cukup luas, Pengetahuan harus diolah melalui proses pemurnian, yakni membuat titik fokus observasi yang dilanjutkan dengan pengungkapan dengan konsep-konsep yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah, Mencari keteraturan kausalitas mengenai suatu gejala berbentuk proposisi kondisional yang dituangkan dalam bentuk hipotesis, Proposisi yang teruji secara ketat melahirkan hukumhukum, Proses akhir dari ilmu pengetahuan adalah membentuk teori yang andal guna menjelaskan suatu gejala sosiobudaya dan kealaman sacara kausalitas.

PARADIGMA ILMU
Paradigma adalah gambaran fundamental mengenai masalah pokok dalam ilmu tertentu. Paradigma membantu dalam menentukan apa yang mesti dikaji, pertanyaan apa yang semestinya diajukan, bagaimana cara mengajukannya, dan apa yang harus diikuti dalam menafsirkan jawaban yang diperoleh. Paradigma adalah unit konsensus terluas dalam bidang ilmu tertentu dan membantu membedakan satu komunitas ilmiah (atau subkomunitas) tertentu dari komunitas ilmiah yang lain. Paradigma menggolong-golongkan, menetapkan, dan menghubungkan eksemplar, teori, metode, dan instrumen yang ada di dalamnya.

Tiga Paradigma Ilmu Sosial dan Humaniora


Jika dicermati pospositivisme pada hakikatnya bersifat pengembangan, pembenahan atau penyempurnaan terhadap positivisme meskipun menunjukkan perbedaan sehingga untuk penyederhanaan maka diikuti gagasan Sarantakos yang menyatakan bahwa secara substansial paradigma ada tiga, yakni: 1. Paradigma positivisti 2. Paradigma naturalistik 3. Paradigma teori kritis

Pasang Surut Paradigma Ilmu :Thomas S.Kuhn


Kuhn (2002) mengemukakan gagasan tersendiri, yakni melihat perkembangan ilmu melalui empat tahapan yaitu : 1. Tahapan Prakonsensus 2. Tahapan Normal 3. Tahapan Krisis dan Penemuan Ilmiah 4. Tahapan Revolusi Ilmiah

METODOLOGI DAN METODE PENELITIAN


Metodologi penelitian berbeda daripada metode penelitian, metodologi adalah ilmu atau kajian tentang metode. Metodologi sebagai ilmu, dia menganalisis prinsip-prinsip dan prosedur prosedur yang harus menuntun penelitian untuk suatu disiplin ilmu. Metode lebih merupakan cara bagaimana orang memperoleh pengetahuan (how to know), sedangkan metodologi memiliki tingkatan yang lebih tinggi daripada metode karena metodologi adalah mengetahui bagaimana harus mengetahui (to know how to know). Jadi, metodologi penelitian membahas tentang dasar-dasar filsafat ilmu atau konsep-konsep teoritik dari metode penelitian.

Tiga Metodologi Penelitian


Ada tiga metodologi penelitian yakni:
1. Metodologi penelitian kuantitatif 2. Metodologi penelitian kualitatif

3. Metodologi penelitian kritis

Metode Ilmiah Dan Metode Penelitian


Dengan mengacu kepada Natzir (1985) apa pun jenis metodologi penelitian atau metode penelitian sebagai aspek teknikelnya, tidak bisa dilepaskan dari metode ilmiah atau metode keilmuan. Metode ilmiah memiliki beberapa kriteria yaitu: 1. Berdasarkan fakta 2. Bebas dari prasangka 3. Memakai prinsip-prinsip analisis 4. Memakai hipotesis 5. Memakai ukuran objektif 6. Mamakai teknik kuantifikasi

Metode ilmiah terdiri dari berbagai


unsur sebagai berikut :
1. Pola prosedural 2. Berbagai teknik 3. Aneka alat

4. Pola langkah

Adapun pola langkahnya sebagai berikut: 1. Merumuskan dan mendefinisikan masalah 2. Mengadakan studi kepustakaan 3. Menyusun hipotesis 4. Menentukan model untuk menguji hipotesis 5. Mengumpulkan data 6. Menyusun, menganalisis dan memberikan interpretasi 7. Membuat generalisasi dan kesimpulan 8. Membuat laporan ilmiah

Ciri-ciri Aktivitas Penelitian


Ilmu pengetahuan berwujud suatu proses yang didalamnya melibatkan aktivitas penelitian sebagai berikut :
1. Indrawiah 2. Rasional dan intlektual

memiliki beberapa ciri

3. Imajinasi
4. Kognitif

5. Teleologis

Berbagai tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan penelitian bisa dipandang sebagai tujuan ilmu yaitu: A. Mencari kebenaran Kebenaran adalah mengenai persamaan antara pernyataan dengan kenyataan. Dalam mencari kebenaran ada tiga teori yaitu: 1. Teori kebenaran koherensi 2. Teori kebenaran korespondensi 3. Teori kebenaran pragmatis

B. Memberikan Penjelasan
Penjelasan dalam ilmu pada dasarnya menjawab

pertanyaan mengapa. Penjelasan sebagai jawaban atas


pertanyaan mengapa, Menyatu dengan kebenaran. Jika penjelasan tidak benar, maka secara otomatis dia bukan penjelasan ilmiah .

Ada beberapa bentuk penjelasan lazim digunakan dalam khazanah ilmu pengetahuan yaitu: 1. Penjelasan dedukatif 2. Penjelasan genetik atau historis 3. Penjelasan fungsional 4. Penjelasan kausalitas 5. Penjelasan disposisi 6. Penjelasan intensional 7. Penjelasan rasional 8. Penjelasan probabilitas 9. Penjelasan analog 10. Penjelasan praktis

C. Mendapatkan Pemahaman
Ilmu pengetahuan tidak saja berurusan dengan

menjelaskan atau menerangkan, melainkan harus pula

bertalian dengan kegiatan memahami. secara umum


pemahaman acap kali dikaitkan dengan usaha mencari tahu jawaban atas pertanyaan, mengapa (why) manusia melakukan suatu tindakan. Jawaban atas pertanyaan ini terkait dengan alasan, dan alasan merujuk pada sistem

keyakinan, nilai, norma, ideologi atau the way of life


yang tersimpan dalam batin seseorang.

D. Meramalkan
Ilmu pengetahuan tidak saja bertugas menjelaskan dan

memahami suatu gajala alam dan sosial budaya,


melainkan berusaha pula meramalkan suatu gejala bagi kelangsungan hidup manusia atau pencapaian cita-cita yang diidealkan. Ada berbagai bentuk ramalan yang bisa ditarik dari adanya teori ilmiah sebagai berikut.: Hukum,

Proyeksi, Struktur, Institusional, Masalah, Tahap, dan


Utopia.

E. Mengendalikan
Dengan berpegang pada ramalan yang dibuat berdasarkan kajian ilmu pengetahuan, maka baik secara tersurat maupun tersirat, ilmu pengetahuan berpotensi untuk melakukan 197 pengendalian terhadap alam, perilaku manusia, dan masyarakat. Pengendalian alam berdasarkan pada hukum-hukum alam maupun teori-teori, lebih mudah dilakukan lewat aplikasi ilmu berbentuk teknologi

F. Mengungkapkan
Dengan mengacu kepada gagasan Kellner (2010) tujuan ilmu lainnya adalah mengungkapkan. Gagasan ini terkait dengan paradigma teori sosial kritis yang berasumsi bahwa masyarakat adalah berstruktur antara lain atas dasar kelas, gender, dan ras.

G. Memberdayakan
Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagai pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadiankejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya

SARANA BERFIKIR ILMIAH


Ilmu sebagai proses dan produk tidak bisa dilepaskan dari aktivitas berpikir. Plato dan Aristoteles mengemukakan bahwa berpikir adalah berbicara dalam batin, mempertimbangkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, dan menarik suatu kesimpulan adalah merupakan sebagian kegiatan berpikir manusia . Sarana yang dibutuhkan dalam berfikir adalah : 1. Logika 2. Statistika 3. Metematika 4. Bahasa

HAKIKAT ILMU SEBAGAI PRODUK


1. Ilmu Perspektif Etimologis dan Terminologis
Secara etimologis kata ilmu berasal dari bahawa Arab, yakni dari kata alima yang berarti tahu. Dalam bahasa Inggris ilmu disebut science. Kata science berasal dari bahasa Latin, yakni scientia. Kata ini diturunkan dari kata scire yang berarti mengetahui (to know) atau belajar (to learn). Dalam arti yang kedua ini dimaknai sebagai aktivitas.

Selain pemaknaan secara etimologis kata ilmu atau sciense bisa pula dimaknai secara terminologis. Ilmu Pengetahuan adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realitas yang berasal dari luar diri manusia, secara ilmiah, yakni dengan menerapkan Metode Ilmiah

2. Berbagai Bentuk Pernyataan Ilmiah


Makna yang terkandung dalam pernyataan ilmiah yaitu: a. Konsep b. Proposisi c. Hipotesis d. Dalil e. Teori f. Data dan fakta

Ciri-ciri Ilmu
Beberapa ciri ilmu sebagai produk dari aktivitas penelitian adalah sebagai berikut:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Empiris Ilmu pengetahuan bersifat sekuler Sistematis Objektif dikomunikasikan Standarisasi dan replikasi Analitis Verifikatif Intersubjektif Kebenaran ilmiah faktual dan rasional pencarian

11. tentatif 12. kumulatif 13. sosial 14. dapat 15. universal 16. progresif 17. sikap kritis 18. dapat digunakan 19. ilmu sebagai usaha

10. Ilmu sebagai upaya untuk menaklukan

Penggolongan Ilmu
Ilmu yang dikembangkan oleh manusia sangat luas dan kompleks. Berkenaan dengan itu maka ilmu dapat dikelompokkan menjadi berbagai jenis bergantung dari kriteria yang dipakai untuk melihatnya. Adapun berbagai bentuk pengelompokkan ilmu dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Ilmu nomtetis, ilmu ideografis, dan ilmu gamma. 2. Perbedaan ilmu berdasarkan objek 3. Ilmu pengetahuan alam, humanitis, dan sosial. 4. Ilmu murni dan ilmu terapan

Kerja Sama Antarilmu


Walaupun ilmu-ilmu yang ada bisa dipilahkan menjadi berbagai bidang disiplin ilmu baik atas dasar objek materi maupun objek forma, namun bukan berarti, bahwa ilmu yang satu dan ilmu yang lainnya terpisah secara mutlak. Apalagi pada ilmu sosial dan humaniora yang mengkaji manusia dan kebudayaannya acap kali tidak terpisahkan. Bidang-bidang ilmu sosial dan humaniora saling bekerja sama guna memberikan penjelasan dan pemaknaan yang luas, mendalam, dan holistik terhadap masalah-masalah sosial budaya yang dikajinya. Kerja sama ini tidak hanya karena kompleksitas masalah sosial budaya, tetapi juga karena munculnya tuntutan praksis, yakni ilmu tidak hanya memberikan penjelasan dan pemahaman, tetapi memberikan pula sumbangan bagi kemajuan masyarakat Keterkaitan antarilmu tidak sekedar sebagai alat bantu dalam mengkaji suatu masalah, melainkan bisa pula terkait dengan pengembangan suatu teori besar.

OM SHANTI, SHANTI, SHANTI OM

You might also like