Professional Documents
Culture Documents
Kompleks merah
Pada uji potensi antioksidan, dibuat
beberapa larutan antara lain kontrol negatif,
kontrol positif dan larutan uji ekstrak akar,
kulit batang dan daun pada konsentrasi 0,1;
0,25 dan 0,5%. Kontrol positif dan larutan
uji dengan berbagai konsentrasi
menghambat laju oksidasi
(hidroperoksida), tetapi kontrol negatif
sama sekali tidak dapat menghambat laju
oksidasi, oloeh sebab itu absorbansi (A)
pada kontrol negatif menentukan maksimal
terbentuknya hidroperoksida.
Daya antioksidan menggambarkan
besarnya potensi masing-masing ekstrak
untuk berperan sebagai antioksidan. Dapat
dikatakan, semakin besar konsentrasi,
semakin besar pula aktivitas
antioksidannya terhadap proses oksidasi
asam linoleat.
Absorban kontrol positif dan larutan uji
dapat dilihat pada Tabel 1, sedangkan daya
antioksidan dapat dilihat pada Tabel 2.
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa
absorban kontrol positif dan larutan uji
setelah diinkubasi selama 10 hari semakin
Fitofarmaka, Vol. 1 No.2 , Pebruari 2011: 9-13
12
menurun yang berbanding terbalik dengan
daya antioksidan.
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat
bahwa daya antioksidan untuk kontrol
positif adalah sebesar 75,37% hampir
setara dengan ekstrak daun 0,5%, ekstrak
kulit batang 0,5% dan ekstrak akar 0,25%
Tabel 1. Serapan larutan selama 10 hari
Absorban kontrol
+
kontrol
-
uaun
() kullt 8atang ()
Akar
()
uarl ke
0,10 0,23 0,30 0,10 0,23 0,30 0,10 0,23 0,30
1
0,143 0,316 0,438 0,298 0,141 0,233 0,233 0,372 0,134 0,129 0,118
2
0,188 0,673 0,391 0,321 0,179 0,321 0,319 0,428 0,169 0,137 0,144
3
0,183 0,67 0,389 0,303 0,178 0,321 0,319 0,423 0,169 0,143 0,143
4
0,179 0,619 0,349 0,299 0,136 0,287 0,293 0,388 0,133 0,124 0,129
3
0,161 0,387 0,313 0,281 0,137 0,271 0,281 0,367 0,149 0,122 0,127
6
0,133 0,303 0,44 0,231 0,128 0,248 0,243 0,313 0,141 0,121 0,113
7
0,123 0,47 0,414 0,231 0,123 0,223 0,223 0,283 0,123 0,119 0,114
8
0,123 0,48 0,417 0,231 0,113 0,223 0,233 0,273 0,122 0,101 0,112
9
0,126 0,493 0,423 0,237 0,113 0,231 0,233 0,284 0,121 0,103 0,107
10
0,117 0,473 0,403 0,221 0,111 0,213 0,223 0,27 0,116 0,098 0,103
Tabel 2. Daya antioksidan selama 10 hari
uaya
antloksldan kontrol +
uaun
() kullt batang ()
Akar
()
uarl
() 0,10 0,23 0,30 0,10 0,23 0,30 0,10 0,23 0,30
1
71,90 11,24 42,23 72,67 30,38 30,38 38,71 74,03 73,00 77,13
2
72,07 12,18 32,30 73,40 32,30 32,60 37,24 74,89 79,64 78,60
3
72,39 12,09 34,48 73,43 32,09 32,39 37,63 74,78 78,66 78,66
4
71,08 11,31 31,70 74,80 33,63 32,67 39,34 74,96 79,97 79,16
3
72,37 12,27 32,13 76,66 33,83 32,13 39,93 74,62 79,22 78,36
6
73,27 12,87 30,30 74,63 30,89 31,49 60,32 72,08 76,04 77,23
7
73,40 11,91 30,83 73,83 32,13 32,13 64,91 73,83 74,68 73,74
8
73,96 13,13 31,88 76,04 33,13 31,04 74,33 74,38 78,96 76,67
9
74,33 14,14 32,12 77,17 33,33 32,33 74,30 73,36 78,79 78,38
10
73,37 14,74 33,47 76,63 33,16 33,03 73,93 73,39 79,37 78,32
% daya antioksidan dihitung berdasarkan rumus sbb:
% Daya antioksidan = Absorban kontrol negatif Absorban sampel x 100%
Absorban kontrol negatif
Fitofarmaka, Vol. 1 No.2 , Pebruari 2011: 9-13
13
Hasil analisis statistik dengan uji
Duncan (=0,01) diperoleh bahwa potensi
antioksidan dari ekstrak daun 0,5%, ekstrak
kulit batang 0,5% dan akar pada
konsentrasi (0,1; 0,25; dan 0,5%) tidak
berbeda nyata dengan kontrol positif.
Berdasarkan hasil tersebut ekstrak daun
pada konsentrasi 0,5%, ekstrak kulit batang
pada konsentrasi 0,5% dan ekstrak akar
pada konsentrasi 0,1; 0,25 dan 0,5%
memiliki aktivitas antioksidan yang lebih
besar dibanding vitamin E dan memiliki
kemampuan sebagai antioksidasi yang
lebih baik dibanding ekstrak daun dan kulit
batang sambiloto pada konsentrasi yang
lebih rendah
KESIMPULAN
1. Daya antioksidan ekstrak etanol daun
pada konsentrasi 0,5%, memiliki daya
antioksidan sebesar 76,63%, ekstrak
kulit batang pada konsentrasi 0,5%
memiliki daya antioksidan 75,93%, dan
ekstrak akar pada konsentrasi 0,1; 0,25
dan 0,5% masing-masing memiliki
daya antioksidan 75,59; 79,37; dan
78,32%. Sedangkan daya antioksidan
vitamin E sebesar 75,37%.
2. Ekstrak etanol daun pada konsentrasi
0,5%, ekstrak kulit batang pada
konsentrasi 0,5% serta ekstrak akar
pada konsentrasi 0,1; 0,25 dan 0,5%
memiliki aktivitas antioksidan lebih
baik dibandingkan aktivitas antioksidan
vitamin E.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lanjutan
untuk mengetahui senyawa bioaktif yang
berperan sebagai antioksidan dan
menentukan kadarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S dan S.Moeryati. 1998. Awet
Muda Dengan Tumbuhan Obat dan
Diet Suplemen. Trubus Agrawidya.
Jakarta.Hal: 120-125.
Dyatmiko, W,. MH Sentosa dan AF Hafid.
2000. Aktivitas Penangkapan Radikal
Bebas Dalam Sistem Molekuler dan
Seluler Sari Rimpang Tanaman Obat
Zingiberaceae. Lembaga Penelitian
Universitas Airlangga. Pusat Penelitian
Obat Tradisional Universitas
Airlangga. Surabaya.
Harti, S., S.Zuraina dan E.Sukarti, 1991.
Survey Produsen Jamu Gendong di
Surabaya. Pusat Penelitian Obat
Tradisional Unika Widya Mandala.
Surabaya.
Heyne, K. 1987 Tumbuhan Berguna
Indonesia.. Jilid 3. Yayasan Sarana
Wana jaya. Jakarta.
Limyati, A.D dan Y.S. Essay. 2003. Uji
Antioksidan, Antiradikal Bebas Dan
Penentuan EC 50 Ekstrak
Diklorometana Serta Ekstrak Metanol
Herba Sambiloto ( Andrographis
paniculata Burn.F.Ness.). Jurnal Obat
Bahan Alam.Vol.1. No.2. Surabaya.
Leswara, D., dan N. Katrin. 1998.
Perbandingan Daya Antioksidan
Beberapa Jenis Benalu Menggunakan
Metode Spektrofotometri. Warta
Tumbuhan Obat. Jakarta. Vol 4. Hal
10-12.
Kikuzaki, H., S.Hara., K.Yayoi., dan N.
Nakatani. 1999. Antioxidative
Phenylpropanoids From Berries Of
Pimenta dioica. Journal Of
Phytochemistry. 52 : 1307-1312.
Maat. 2001 Manfaat Tanaman Obat Asli
Indonesia Bagi Kesehatan. Lokakarya
Pengembangan Agribisnis Berbasis
Biofarmaka. Jakarta
Muliawati, E.S. 2002. Kajian Tingkat Serapan
Hara, Pertumbuhan dan Produksi
Sambiloto (Andrographis paniculata
Ness) pada Beberapa Komposisi Media
Tanam dan Tingkat Penyiraman.
Prosiding Simposium Nasional II
Tumbuhan Obat dan aromatik
APINMAP. Bogor. Hal 251-252
Prapanza, I dan L.A Marianto, SP. 2003.
Khasiat dan Manfaat Sambiloto: Raja
Pahit Penakluk Penyakit . Agromedia .
Fitofarmaka, Vol. 1 No.2 , Pebruari 2011: 9-13
31