You are on page 1of 8

LAPORAN KEGIATAN SANGKEP KERJA SOSIAL UNIVERSITAS UDAYANA 2013 1.

DASAR PEMIKIRAN
Di zaman yang sudah maju ini, kemajuan teknologi semakin membuat cepatnya penyebaran informasi yang ada. Namun walaupun cepatnya penyebaran informasi bukan berarti banyak masyarakat yang mampu untuk mengerti mengenai informasi yang didapat tersebut. hal ini juga dapat terjadi ketika adanya perkembangan hukum oleh pemerintah tanpa adanya sosialisasi mengenai produk hukum baru tersebut sehingga banyak masyarakat yang kurang mengerti mengenai hukum tersebut sedangkan hukum kita di Indonesia mempunyai pandangan bahwa setiap orang dianggap mengetahui tentang hukum. walaupun kemajuan teknologi yang mampu membawa informasi mengenai hukum tersebut dengan cepat keseluruh tempat di Indonesia dalam sekejap namun belum tentu masyarakat mengerti mengenai hukum tetapi yang terjadi adalah hanya sekedar mengetahui saja tanpa mengerti dari arti dan maksud dari peraturan hukum tersebut. Indonesia adalah negara yang komunal yang memilikin banyak beragam suku dan agama dimana hal ini juga membuat semakin banyak nya adat yang dimiliki. Hal ini juga yang menjadi semakin susahnya penerapan hukum di Indonesia ketika setiap adat di setiap daerah berbeda dan juga ada yang bertentangan satu sama lain sehingga dalam penerapan hukum cukup susah di Indonesia. Perbedaan adat ini juga mempengaruhi pemahaman masyarakat mengenai hukum tersebut.

Dari banyaknya masalah mengenai hukum di Indonesia dengan adat di setiap daerah, yang biasanya sering muncul kepermukaan adalah masalah mengenai tanah. Dimana peraturan hukum di Indonesia dengan adat mengenai tanah terkadang sering berbenturan. Hal yang biasanya menjadi masalah mengenai tanah adalah tentang kepemilikan tanah. engingat berbedanya pengaturan mengenai tanah disetiap daerah dengan pengaturan oleh negara inilah yang menyebabkan sulitnya menyelesaikan permasalahan tentang tanah. Dalam dunia hukum di Indonesia, kepemilikan tanah secara sah hanya dapat dibuktikan dengan adanya sertifikat kepemilikan hak atas tanah tersebut. pemerintah telah menetapkan program masyarakat sadar hukum dimana maksudnya disini adalah diharapkan masyarakat dapat mengerti pentingnya hukum dalam kehidupan mereka. Namun kembali dengan alasan yang sama diatas, penyebaran informasi yang cepat tidak menentukan pemahaman masyarakat tentang informasi tersebut sehingga hal ini juga terjadi dengan program yang dibuat oleh pemerintah tersebut ini dan pengeturan!pengaturan tentang tertib hukum serta tentang pertanahan. Pengaturan tentang tanah di Indonesia diatur dalam "ndang!"ndang Pokok #graria yaitu "ndang!"ndang Nomor $ %ahun &'(). *ajian terhadap Hukum #graria sudah banyak dilakukan oleh berbagai kalangan, baik dalam bentuk buku!buku referensi, jurnal ilmiah dan di dalam seminar!seminar serta simposium yang bertajuk #graria. %etapi kajian!kajian tersebut tidak begitu fokus mengkaji tentang sejarah hukum agraria, bagaimana lahirnya hukum agraria di Indonesia sampai terbentuknya "ndang! undang Pokok #graria tahun &'(). +ahkan wacana untuk mengamandemen "ndang!undang Pokok #graria, yang selanjutnya dalam makalah ini disebut ""P#, terus dilakukan guna menyesuaikan peraturan!peraturan di bidang ke! agraria!an yang sudah dianggap tidak mengakomodir perkembangan

masyarakat. Ini membuktikan bahwa hukum , khususnya hukum agararia , terus berkembang seiring dengan perkembangan dan kebutuhan masayarakat, untuk itu diperlukan suatu kajian ilmiah tentang bagaimana rangkaian sejarah -hukum. hukum agraria Indonesia guna mengetahui setiap perkembangan yang terjadi di bidang agraria. Dengan demikian setidaknya dari kajian itu dapat diperoleh bahan untuk dijadikan pegangan dalam melakukan pembaharuan -hukum. terhadap hukum agraria. Dari pemaparan diatas, maka hal tersebut diataslah yang mendasari kami selaku tim ad/okasi kerja sosial 0)&1 melaksanakan kegiatan sangkep di desa 2embung banjar Pempatan, engwi.

2. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


%empat 3 +alai +anjar Desa 2embung, %anggal kegiatan 3 $ 4ktober 0)&1 5aktu 3 &'.)) , 0).)) engwi

3. PESERTA SEMINAR
a. *epala Desa 2embung engwi

b. kelian banjar masing!masing banjar di Desa 2embung c. Ibu , ibu P** Desa 2embung d. Perwakilan muda mudi banjar Desa 2embung

4. MATERI SEMINAR

a. 6egistrasi pertanahan secara umum b. %anah ulayat +ali

5. PERTANYAAN
Pertanyaan 3 bagaimana cara penyelesaian sengketa tanah adat milik desa yang ingin dijual oleh salah satu pihak dari warga desa sembung 7

6. JAWABAN DARI PERTANYAAN


Para narasumber tidak ingin menjelaskan lebih mendalam mengenai kasus yang ada karena dianggap melewati batas kewenangan mereka yang hanya merupakan narasumber. Namun mereka menjelaskan beberapa hal mengenai hak!hak tanah di desa. Para narasumber mengatakan bahwa tanah milik desa tidak dapat dibebankan hak milik perseorangan8indi/idu. Hal ini dikarenakan tanah milik desa adalah termasuk tanah hak ulayat yang merupakan milik bersama yang otomatis tidak dapat diperjualbelikan oleh perorangan. Namun, tanah tersebut dapat disewakan dengan persetujuan warga desa dengan hasil darri sewa tersebut masuk ke kas desa. %anah desa juga dapat disertifikatkan namun tetap merupakan hak milik desa.

7. BERITA ACARA SINGKAT SEMINAR


Pukul &9.)) 5I%# sesuai jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya untuk mengadakan kegiatan sangkep ditunda karena belum ada peserta sangkep yang datang. Penundaan yang memakan waktu kurang lebih dua jam

tersebut akhirnya diputuskan untuk memindah lokasi sangkep yang semula berada di balai banjar desa dipindah ke wantilan desa agar menambah jumlah peserta yang pada waktu itu hanya berjumlah $ -lima. orang. 2angkep dimulai pada pukul &'.)) 5I%# dengan pembicara dari %im :embaga +antuan Hukum ;akultas Hukum "ni/ersitas "dayana. Pada pukul &'.)) moderator membuka acara dengan menggunakan bahasa bali halus mengingat bahwa acara ini diselenggarakan didesa yang masih menganut adat bali dan rata!rata penduduknya menggunakan bahasa bali. 2etelah moderator membuka acara maka moderator menyerahkan kepada pembicara pertama dari %im :+H ;akultas Hukum "N"D yaitu ibu 2ukerti. Ibu 2ukerti membawakan materi mengenai pertanahan desa pekraman selama kurang lebih <$ menit. *emudian dilanjutkan kepada pembicara kedua dari :+H ;akultas Hukum "N"D yaitu bapak =ok Dalem. +apak =ok Dalem membawakan materi mengenai tanah dari segi hukum nasional maupun hukum adat selama kurang lebih <$ menit juga. *emudian setelah para pembicara selesai memberikan materi kepada para peserta sangkep yang merupakan warga setempat, acara diambil alih oleh moderator yang kemudian melakukan diskusi ringan dengan masyarakat seputar materi yang ditanyakan tadi yang dimana kepala desa setempat mengeluarkan sebuah pertanyaan yang kemudian ditanggapi oleh para pembicara. 2esi diskusi ringan ini berlangsung kurang lebih selama &$ menit. *emudian setelah sesi diskusi ringan berakhir maka moderator menutup acara dengan sopan santun kembali seperti diawal pembukaan sehingga acara berakhir pada pukul 0).)) 5I%#.

13. PENUTUP

Demikian hasil laporan sankep dalam kegiatan *erja 2osial 0)&1 di +anjar Pempatan, Desa 2embung, *ecamatan disampaikan. engwi, *abupaten +adung yang dapat

LEMBAR PENGESA AN

Denpasar, 9 4ktober 1)&1 Panitia Pelaksana *erja 2osial 0)&1 ;akultas Hukum "N"D *etua, *oor. #d/okasi,

I G!"#$ N%!&'( A)$#*'+'#(' * . 0&1)<>

T(,&$"*' K'&-$.' * . 0&1)0(

engetahui,

;akultas Hukum "N"D Pembantu Dekan III,

* ;H ! "N"D 2ekretraris ?endral,

I W'*'+ S!'&)'+'./S ./M NIP.&'$9&01& &'>()0 & &)&

Y!)' P!&0'+#'&' * . 0&0)1&

You might also like