You are on page 1of 111

MODUL I Judul : Pengertian Kejahatan Transnasional BAB I PENDAHULUAN A Latar Bela!

ang Fenomena kejahatan transnasional terorganisir (Transnational Organized Crime) / TOC) terus mengemuka dan membutuhkan perhatian serius dari setiap negara. Bentukbentuk TOC - seperti; penyelundupan manusia (Human Trafficing) aksi-aksi pembajakan kejahatan internet (Cyber Crime) terorisme peredaran narkoba (Drug Trafficking) pen!u!ian uang (Money Loundering) penyelundupan senjata dan aneka kejahatan ekonomi internasional " semakin berkembang pesat dan telah teridenti#ikasi sebagai an!aman keamanan baru. $alam konsep lama keamanan merupakan persoalan yang terkait dengan negara (State Survival) sementara TOC melengkapinya dengan menaruh perhatian keamanan sampai pada tingkat indi%idu (Human Security). $engan demikian TOC merupakan #okus yang merekatkan negara dan masyarakat. TOC mengan!am negara dalam keseluruhan dimensinya dan pada saat yang sama an!aman TOC terkait erat dengan keamanan indi%idu &arga negara. $emikian pula #enomena yang terjadi di 'ndonesia kejahatan transnasional membutuhkan pehatian bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengatasinya. (ehingga kejahatan trasnasional dapat di!egah. B "uang Ling!u# Isi )odul ini meliputi pengertian . bentuk-bentuk

pola

jaringan kejahatan

transnasional seperti* terorisme, illegal logging, illegal fishing, cyber crime, icking human traff trafficking in child, trafficking in !omen", illicit in army gun trafficking", drug traffic king, koru#si, dan money laundering $ Kaitan Modul )odul ini merupakan modul pertama yang menjadi sub pokok bahasan pengertian bentuk dan pola. dalam mata kuliah terorisme dan kejahatan transnasional. D %asaran Pe&'elajaran (etelah mempelajari modul ini mahasis&a diharapkan dapat* +. )enjelaskan pengertiang dari kejahatan transnasional berdasarkan kon#erensi ,BB tentang kejahatan dan hukum kriminal ($nited %ation Crime &nd Criminal 'ustice (ranch) pada tahun +-./.

0. )enjelaskan bentuk- bentuk dari kejahatan transnasional 1. )enjelaskan hubungan antar 2egara dalam mengatasi kejahatan transnasional /. )enjelaskan 3. Indi!ator Penilaian ,oin penting menjadi indi!ator penilaian dalam modul ini meliputi aspek* +. 4eakti#an di kelas 0. Tata kerama/ sopan santun 1. 4erjasam team /. keakti#an berdiskusi 5. Tersusunnya tugas kelompok se!ara sistemtis dan lengkap (minimal 5 buku teks book mutahir sebagai a!uan 6. )ampu mengumpulkan in#ormasi dari berbagai sumber B7B '' ,3)B787(72 'stilah 9transnasional crime: pertama kali digunakan pada kon#erensi ,BB tentang kejahatan dan hukum kriminal (;nited 2ation Crime and Criminal <usti!e Bran!h) pada tahun +-./ sebagai bahan kajian diskusi di dalam salah satu #orumnya. 4emudian pada tahun +--5 ,BB memberikan satu konsep tentang kejahatan transnasional sebagai 9offenses !hose ince#tion, #revention and or direct effect of direct effect involved more one country: (;nited 2ations +--5). 4ejahatan transnasional atau transnasional !rime harus dibedakan dengan kejahatan internasional. ,BB memberikan ruang lingkup pada kejahatan transnasional dengan memberikan batasan-batasan pada tindak !riminal internasional yang dapat dikategorikan sebagai kejahatan transnasional yaitu kejahatan (dalam hal ini tidak melibatkan suatu pemerintah atau 2egara) tersebut harus terjadi melintasi batas dari territorial yurisdiksi hukum suatu 2egara. ,BB mengidenti#ikaskan kejahatan transnasional dalam += bagian yaitu* money loundring, terrorist activities, theft of art and cultural ob)ects, theft of intellectual #ro#erty, illicit traffic in arms, sea #iracy, hi)acking on land, insurance fraud, com#uter crime, environmentalcrime, trafficking in #ersons, trade human body #arts, illicit drug trafficking, fraudulent bankkru#ty, infiltration of legal bussines, corru#tion, bribery of

#ublic officials, of offences commited by organized criminal gru#s ;nited 2ations +--5). $ari pemaparan tersebut di atas maka dapat disimpulkan bah&a kejahatan transnasional merupakan suatu permasalahan yang menyangkut masalah yurisdiksi hukum yang penyelesaiannya sangat kompleks disebabkan oleh adanya perbedaan yang signi#ikan pada yurisdiksi hukum setiap negara yang terlibat jika dibandingkan dengan kejahatan internasional yang dapat diidenti#ikasi dengan jelas dan penyelesaiannya dapat dilakukan dengan menggunakan hukum internasional. B7B ''' ,32;T;, $emikianlah uraian meteri dalam modul ini untuk memahami pengertian dan bentuk dari kejahatan transnasional yang berkembang dalam masyarakat internasional. >una meunjang pembelajaran dapat diman#aatkan pila C$ belajar interakti# yang memuat pokok bahasan dalam modul ini yang disajikan bersama dengan pokok bahasan pada modul dua dan tiga. 7pabila modul satu ini dapat dipahami dengan baik maka se!ara sitematis peserta matakuliah ini dengan mudah bias melangkah untuk mengkaji modul selanjutnya DA(TA" PU%TAKA : +. 7ri# B 2a&a&i ,ro#. $r. 0??+ Masalah *enegakan Hukum dan +ebi)akan *enanggulangan +e)ahatan, ,T. Citra 7ditya Bakti Bandung. 0. Casey 3oghan 0??+ Digital ,vidence and Com#uter Crime, 7. 8ar!ourt (!ien!e and Te!hnonogy Company @ondon. 1. Coplin $. Ailliam +--0 *engantar *olitik -nternasional, Suatu Telaah Teoritis, (inar Baru Bandung. /. 8amBah 8. +-== Delik *enyelundu#an Disesuaikan Dengan -n#res %o. / Tahun 0123 3disi ,ertama* <akarta* 7kademik ,ressindo. 5. @apian @.).>andhi dan 8etty 7. >eru 0??6 Tra##i!king ,erempuan dan 7nak Cayasan Obor 'ndonesia <akarta. 6. ,.2. >rabosky and Dussel >. (mith +--= Crime -n The Digital &ge4 Controlling Telecommunications &nd Cybers#ace -llegalitas, Transa!tion ,ublisher* 2e& Bruns&i!k 2<.

4O$;@ '' JUDUL : I legal (ishing dan Ilegal Loging BAB I PENDAHULUAN A Latar Bela!ang )asalah pen!urian ikan (illegal fishing) nampaknya tidak mendapat porsi yang !ukup memadai. ,adahal menurut data kerugian akibat dari akti%itas illegal #ishing di seluruh dunia men!apai - miliar dollar per tahun. (edangkan 'ndonesia sendiri mengalami kerugian yang diperkiraan men!apai 0 miliar dolar atau sekitar +- triliun rupiah per tahun. $engan kata lain diperkiraan 00 E produksi illegal #ishing di seluruh dunia berasal dari 'ndonesia. Bahkan illegal #ishing tersebut. 'ndonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki +..5?? pulau dimana hampir .? E (5 = juta km persegi) &ilayahnya diliputi perairan dengan potensi kekayaan laut yang sangat potensial. )enurut data sumber perikanan laut 'ndonesia diperkirakan men!apai 6. +6..-/? ton per tahunnya. 2amun akibat letak posisi silang 'ndonesia yang terletak di antara dua benua (7sia dan 7ustralia) dan dua (amudra (,asi#ik dan 8india) menyebabkan &ilayah 'ndonesia menjadi ra&an terjadinya illegal #ishing. 7dapun daerah yang menjadi titik ra&an tersebut terletak di @aut 7ra#uru @aut 2atuna (ebelah ;tara (ula&esi ;tara ((amudra ,asi#ik) (elat )akassar dan Barat (umatra ((amudra 8india). ,enebangan liar atau lebih di kenal dengan istilah Illegal logging adalah akti%itas yang terjadi pada saat penebangan kayu dilakukan se!ara tidak sah dengan melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang -undangan berupa pen!urian kayu didalam ka&asan hutan negara atau hutan hak (milik) dan atau pemegang iBin melakukan penebangan lebih jauh dari jatah yang telah ditetapkan sesuai periBinan. Beberapa sumber terper!aya mengindikasikan bah&a lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar di dunia terjadi di &ilayah " &ilayah daerah aliran sungai 7maBon 7#rika Tengah 7sia Tenggara Dusia dan beberapa 2egara " 2egara Balkan. menurut sumber lainnya menyebutkan kerugian 'ndonesia jauh lebih besar bisa men!apai 1?-/? triliun rupiah setiap tahunnya akibat dari

Illegal logging &eru#a!an a!ti)itas *ang &enghan+ur!an su&'er da*a hutan, #ere!ono&ian nasional dan se!aligus tatanan &as*ara!at lo!al *ang tinggal di se!itar hutan Kerugian negara sangat 'esar a!i'at #enda#atan hasil #enjualan !a*u tida! &asu! !e !as negara Di sa&#ing &erugi!an negara se+ara -inansial, a!ti)itas ini juga &eni&'ul!an da&#a! !erusa!an ling!ungan Pengelolaan hutan *ang tida! 'ertanggung ja.a' han*a a!an &e&'eri!an !e!a*aan sesaat #ada indi)idu #ela!un*a, na&un &en*isa!an #en*esalan *ang 'er!e#anjangan a!i'at terdegradasin*a hutan se'agai 'agian dari e!osiste& !ehidu#an B "uang Ling!u# Isi )odul ini meliputi pengertian illegal #ishing dan illegal loging sebagai salah satu dari bentuk kejahatan transnasional. 4asusi llegal #ishing dan illegal loging terus meningkat dengan modus operandi yang makin beragam yang tidak hanya melibatkan indi%idu dan organisasi tapi juga melibatkan negara . 4eterlibatan 2egara dalam mengatasi kejahatan transnasional baik melalui kerjasama bilateral regional maupun internasional. $isamping itu dalam mengatasi kejahatan transnasional yang terus meningkat juga menggunakan kerjasam dengan orangisasi internasional yang terkait $ Kaitan Modul )odul ini merupakan modul kedua yang menjadi sub pokok bahasan illegal #ishing dan illegal loging pada mata kuliah terorisme dan kejahatan transnasional. D %asaran Pe&'elajaran (etelah mempelajari modul ini mahasis&a diharapkan dapat* 5. )enjelaskan pengertian illegal #ishing dan illegal loging 6. )enjelaskan bentuk dan pola illegal #ishing dan illegal loging .. )enjelaskan keterlibatan indi%idu ornisasi dan 2egara dalam kasus illegal #ishing dan illegal loging =. )enjelaskan kerjasama 2egara dan 2egara dalam mengatasi illegal #ishing dan illegal loging -. )ampu menganaisis kasus illegal #ishing dan illegal loging dengan memberikan solusinya. +?. ++. dal)enjelaskan

3. 'ndikator ,enilaian ,oin penting menjadi indi!ator penilaian dalam modul ini meliputi aspek* .. 4eakti#an di kelas =. tata kerama/ sopan santun -. 4erjasam team +?. keakti#an berdiskusi ++. Tersusunnya tugas kelompok se!ara sistemtis dan lengkap (minimal 5 buku teks book mutahir sebagai a!uan +0. )ampu mengumpulkan in#ormasi dari berbagai sumber +1. )ampu menganalisis kausus BAB II PEMBAHA%AN A Illegal (ishing )engapa illegal #ishing sejak tahun +-.?-an sampai sekarang begitu marak terjadi di 'ndonesia dan sulit diberantas bahkan ada ke!endrungan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan modus operandi yang semakin beragam pulaF 8al ini disebabkan* *ertama terdapatnya !elah pada aturan (hukum) yang ada sehingga memberikan peluang bagi pelakunya untuk memasuki &ilayah perairan 'ndonesia. 8al ini bisa dilihat pada ;ndang-;ndang ,erikanan 2omor*1+ Tahun 0??/. $imana dalam ;; tersebut (G33). ,ada pasal 0- ayat (+) - misalnya dinyatakan bah&a usaha perikanan di &ilayah pengelolaan perikanan hanya boleh dilakukan oleh Aarga 2egara 'ndonesia atau badan hukum 'ndonesia. 2amun pada ayat (0) ke!uali terdapat ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (+) diberikan kepada orang atau badan hukum asing yang melakukan penangkapan ikan di G33 sepanjang hal tersebut menyangkut ke&ajiban 2egara 'ndonesia berdasarkan persetujuan internasional atau ketentuan hukum intenasional. +edua kurang tegasnya penanganan para pelaku illegal #ishing. 8al ini bisa dilihat pada banyak kasus illegal #ishing namun para pelakunya dihukum ringan padahal berdasarkan pasal =5 jo pasal +?+ ;; 2o 1+ tahun 0??/ tentang perikanan dinyatakan se!ara tegas bah&a pelaku illegal #ishing dapat dikenai an!aman hukuman dimungkinkan nelayan asing mempunyai kesempatan luas untuk mengekspoloitasi sumber daya perikanan 'ndonesia khususnya di Gone 3konomi 3klusi#

penjara maksimal 5 tahun. $isamping itu adanya indikasi para aparat kurang serius dalam penanganan pelaku illegal #ishing-misalnya pada tahun 0??. terdapat +?1 kasus tindak pidana di bidang perikanan dengan berbagai bentuk pelanggaran. 'ronisnya hanya .. kasus yang telah diajukan ke proses pengadilan sehingga menimbulkan kesan kurang pro#esionalnya para aparat dalam penangaannya. +etiga pemerintah tidak pernah mengagendakan se!ara serius untuk mengatasi illegal #ishing se!ara konprehensip. (ehingga masalah yang menyangkut laut dan potensi yang dimilikinya tidak ditangani se!ara pro#esional. 8al ini bisa dilihat pada kasus pelangaran berupa operasi periBinan kapal-misalnya kapal yang dilaporkan sebagai milik perushaan 'ndonesia (.??? kapal) namun ternyata sekitar .? E atau 5??? lebih dimiliki oleh pihaak asing terutama berasal dari Tai&an ,hilipina Thailand DDC. (edangkan di &ilayah Timur 'ndonesia dari 5. ?== kapal yang beroperasi banyak tidak memiliki iBin +eem#at banyaknya oknum petugas yang terkait (sipil dan militer) menjadi backing para pelaku illegal #ishing. 4asus pelepasan +=+ nelayan Thailand di ,ontianakmisalnya padahal kasus tersebut belum ada proses hukumnya. )enurut )enteri 4elautan dan ,erikanan Freddy 2umberi masih adanya oknum di departemennya yang melakukan pelanggaran dengan modus memberi iBin para pelaku dengan !ara membelotkan aturan yang ada misalnya penangkapan ikan dan ekspor hasil laut tidak melalui pelabuhan padahal menurut ;;2o.1+/0??/ tentang perikanan setiap kapal harus merapat dulu ke pelabuhan 'ndonesia untuk diolah ikannya. +elima kasus illegal #ishing tidak mendapat tempat se!ara proporsional di media massa. 8al ini bisa dilihat kurangnya media massa mempublikasikan kasus illegal #ishing sehingga masyarakat tidak mendapat in#ormasi yang berimbang ( balance). (ebenarnya media massa dapat dijadikan alat penekan bagi pemerintah untuk lebih serius menanganinya. (ebagai gambaran kita bisa lihat pada periode 2o%ember-$esember 0??. )abes ,olri telah menangkap +6 kapal penangkap ikan dan 0? &arga asing pelaku illegal Fishing dimana kerugian negara men!apai +1 triliun rupiah. 'ronisnya media massa tidak memberi ruang yang memadai dalam memberitakannya. +eenam, kurangnya koordinasi antar departemen yang terkait dalam mengatasi masalah yang menyangkut illegal #ishing di 'ndonesia. 8al ini bisa dilihat dari tumpang tindihnya dalam penanganan antara $epartemen 4elautan dan ,erikanan $epartemen

,erhubungan $epartemen @uar 2egeri $epartemen ,ertahanan 4ejaksaan 7gung 4epolisian D' dan ,emerintah $aerah. $isamping itu 'ndonesia tidak memaksimalkan kerjasama antar negara dalam mengatasi masalah illegal #ishing terutama dalam penangani pelaku illegal #ishing dari ,hilipina Thailand Tai&an dan DDC. (ehingga bila terjadi kasus illegal #ishing pihak-pihak terkait saling melempar tanggung ja&ab. +etu)uh kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki dalam penangganan illegal #ishing. (ampai tahun 0??. 'ndonesia hanya memiliki kapal penga&as berjumlah +6 buah dengan luas &ilayah laut yang begitu besar seharusnya 'ndonesia membutuhkan paling sedikitnya -? kapal untuk menga&asi perairan 'ndonesia khsusnya &ilayah laut. (ehingga dapat meminimalkan kasus illegal #ishing yang tidak terkendali . Tidak tertanganinya masalah illegal #ishing se!ara proporsonal oleh pemerintah menjadikan masalahnya menjadi komplek dan rumit seperti benang kusut. 4ondisi ini pun diman#aatkan pelaku illegal #ishing dari negara lain sebagai gambaran bisa kita lihat-misalnya ,hilipina sebagai negara mengekspor tuna terbesar di dunia ironisnya .? E tuna tersebut berasal dari 'ndonesia. $emikian pula dengan Thailand sebagai negara mengekaspor ikan kaleng namun banyak nara sumber meyakini bah&a ikannya juga berasal dari perairan 'ndonesia yang ditanggap se!ara illegal. $isamping itu para pelaku illegal #ishing menggunakan BB) bersubsisdi dimana kerugian negara akibat menggunakan BB) bersubsidi men!apai 5?? miliar rupiah. ;ntuk meminimalkan illegal #ishing sudah saatnya pemerintah membuat ;; anti illegal Fishing karena ;; 2omor 1+ tahun 0??/ pasal 0- dan 1? tentang perikanan kurang memperhatikan nasib nelayan dan kepentingan nasional terhadap pengelolaan sumberdaya laut. Bahkan ;; terebut memberi kesempatan sangat besar kepada pihak asing mengrksploitasi sumber daya ikan di perarian 'ndonesia khususnya G33' (Gone 3konomi 3klusi# 'ndonesia). $emikian pula pelaksanaan ,ermen no +. tentang penangkapan ikan berbasis industri harus dilaksanakan se!ara konsekuen untuk melindungi hasil laut melindungi nelayan tradsional men!iptkan lapangan kerja dan meningkatkan pendapaan negara dari de%isa dan pajak. )emper!epat terbentuknya pengadilan perikanan yang ber&enang menentukan menyelidiki dan memutuskan tindak pidana setiap kasus illegal #ishing dengan tidak melakukan tebang pilih pelakunya

$ari gambaran di atas kita bisa melihat bagaimana potensi laut 'ndonesia tidak dikelola se!ara bijaksana yang mengakibatkan kerugian dari kasus illegal #ishing. 'ronisnya pemerintah masih menutup mata terhadap dampak yang ditimbulkan. 8al ini bukan saja berimplikasi pada ekonomi berupa kurangnya pendapatan (de%isa) negara dari hasil perikanan yang men!apai triliunan rupiah tetapi juga dapat merusak ekositem laut.termasuk terumbu karang. )enurut Ministry of State of ,nvironment, luas trumbu karang 'ndonseia yang telah mengalami kerusakan men!apai 6+ E dan +5 E dikategorikan sudah kritis. ;ntuk itu perlu adanya #olitical !ill dari pemerintah dalam penangganan dan mengelola kekayaan laut se!ara bijaksana yang tetap berpihak kepada lingkungan dan masyarakat 'ndonesia se!ara luas. B. 'llegal @ogging 'su illegal logging bukanlah sebuah hal yang baru. 2amun sejumlah persoalan timbul ketika penggunaan terminologi HilegalH dan HlegalH dalam setiap kasus yang bernuansa legalistis. 4adar dan standar #ormal begitu kental dalam mengidenti#ikasi kasus penebangan liar ini. (emua pihak paham ketika pengaplikasian kata yang berbau legalistik diterapkan pilar hukum yang dibakukan dengan sendirinya akan mena#ikan realitas yang ada yang tidak dikategorikan dalam bingkai hukum #ormal. )odus yang biasa digunakan dalam tindak illegal logging terdiri dari; operasi pembalakan diluar petak tebangan perusahaan penebangan kayu yang tidak mempunyai iBin tetapi tetap melakukan pembalakan kayu menggunakan iBin ',4 (iBin peman#aatan kayu) untuk melakukan tebang habis dengan dalih untuk membuka perkebunan kayu bulat dan kayu gergajian yang tidak dilaporkan dengan menggunakan dokumen pengapalan yang berbeda pembalakan dan usaha perkayuan lain yang beroperasi tetapi menghindari pajak dan pungutan-pungutan sah dan terakhir operasi skala ke!il yang tidak memiliki iBin pembalakan. 7kti%itas illegal ini diperkirakan sama tuanya dengan praktik pengusahaan hutan itu sendiri.7da beberapa #aktor yang menyebabkan terjadinya illegal logging yaitu* +. Faktor ekonomi (su##ly dan demand kayu).

Su##ly kayu dari legal logging tidak dapat menutupi demand akan kayu baik dari industri pengolahan kayu (kayu lapis gergajian pulp dll). (ebagai !ontoh adalah berkurangnya jatah tebang untuk hutan alam tahun 0??/ dan tahun 0??5. Berkurangnya jatah tebang tentu saja tidak akan membuat industri pengolahan mengurangi kapasitas produksi karena kapasitas terpasang mereka sudah terbiasa dengan su##ly kayu pada masa lalu sehingga mereka butuh pasokan lain selain dari hasil 8ak ,engusahaan 8utan (8,8). ;ntuk menutupinya mereka akhirnya men!ari sumber kayu lain yang kemungkinan besar berasal dari -llegal logging. 0. )asalah kebijakan dalam pengaturan peman#aatan hutan (dalam hal ini kayu) 4ebijakan pemerintah dalam menerapkan sistem Tebang ,ilih Tanam 'ndonesia (T,T') dalam peman#aatan hasil hutan oleh 8,8 dianggap merupakan sistem yang paling baik dalam pengaturan kelestarian hutan alam produksi. 7kan tetapi pemberian jangka &aktu konsesi hutan (05 tahun) tidak sesuai dengan pengaturan rotasi tebang hutan alam produksi yang idealnya adalah 15 tahun. <adi dengan kata lain 8,8 tidak sempurna dalam melaksanakan T,T' karena lama konsesinya tidak ada mele&ati satu kali rotasi tebang hal ini tentu lebih mendorong lepas tangannya 8,8 dalam pengaturan kelestarian hutan. ,emberian konsesi hutan untuk 8,8 itu tidak !ukup 05 tahun paling tidak harus satu kali rotasi (15 tahun atau .? tahun). )asalah ini se!ara langsung ataupun tidak langsung berdampak pada perihal keterbatasan lapangan kerja sehingga menyebabkan masyarakat terjepit dengan melakukan kegiatan illegal logging dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. (elain masalah yang telah disebutkan sebelumnya perihal kebijakan pelarangan ekspor kayu bulat sangat baik dalam merangsang industri pengolahan namun e#ek jangka panjangnya tidak dipikirkan se!ara matang. 7khirnya memi!u banyak terjadinya illegal logging. ,enetapan banyak ka&asan konser%asi (Taman 2asional !agar alam dsb) sangat baik untuk menja&ab isu global tentang konser%asi hutan. 7kan tetapi penetapan ka&asan konser%asi yang tidak dibarengi dengan sarana dan prasarana yang memadai akan mengakibatkan penga&asan dan pelaksanaan manajemen ka&asan konser%asi tidak dapat

berjalan dengan semestinya. 4eadaan ini membuat ka&asan konser%asi menjadi areal yang sangat potensial illegal logging. 1. )asalah penga&asan dalam pelaksanaan kebijakan. )asalah yang paling mendasar di 'ndonesia adalah penga&asan. Tentu kita sudah sangat mengerti tentang masalah 442 yang sudah mendarah daging di 'ndonesia. 4alau kita bahas tentang permasalahan ini tentu akan sulit di!ari titik temunya. /. (indikat regional dan internasional. 7danya illegal logging ini juga terkait dengan sindikat regional dan internasional yang ikut bermain dalam penyelundupan kayu khususnya dari 'ndonesia. ,enga&asan pemerintah yang semakin berkurang membuat persentasi penyelundupan kayu tropis 'ndonesia ke luar negeri semakin meningkat. 4eterbatasan dana dalam bidang keamanan baik darat laut dan udara juga bisa dikatakan sebagai salah satu penyebab. Tidak aneh apabila sekarang ini banyak diberitakan tentang kayu selundupan dari 'ndonesia yang diputihkan di )alaysia (ingapura bahkan Cina (a!ta Illegal Logging se+ara /lo'al -llegal logging adalah persoalan global karena terjadinya pada area lintas negara dan pengaruh kebutuhan pasar kayu global menjadikan negara yang memiliki ka&asan hutan yang besar termasuk 'ndonesia 7merika @atin dan 7#rika harus kehilangan hak miliknya tersebut akibat praktek illegal yang dipengaruhi oleh kebutuhan pasar kayu internasional. )araknya praktik penebangan liar mendorong berbagai badan nasional (@()) dan internasional (antara lain C>') mengkritisi upaya penanganan kasus ini. $ata yang dikeluarkan Bank $unia menunjukkan bah&a sejak tahun +-=5-+--. 'ndonesia telah kehilangan hutan sekitar + 5 juta hektar setiap tahun dan diperkirakan sekitar 0? juta hutan produksi yang tersisa. ,enebangan liar berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan kayu di pasar internasional besarnya kapasitas terpasang industri kayu dalam negeri konsumsi lokal lemahnya penegakan hukum dan pemutihan kayu yang terjadi di luar ka&asan tebangan.

@aporan dan %ideo 3'7-T3@7,74 dan %ideo 9The Final Cut : menyarankan kampanye internasional menentang penebangan liar di 'ndonesia dan telah membuahkan beberapa hasil yang penting termasuk pemerintah 'ndonesia mengkaji ulang larangan ekspor kayu pada 0??0 dan penda#taran jenis kayu tropik yang dilindungi dalam 4on%ensi ,erdagangan 'nternasional tentang Tumbuhan dan 8e&an yang $ilindungi Bab ''' (0??+). $ampak sosial dan ekonomi meliputi tingginya tingkat hutang yang dimiliki oleh industri perkayuan kemungkinan kerugiannya setara dengan satu tahun #iskal bantuan luar negeri (sekitar 6 ? milyar ;($) dan !enderung meningkatkan pengangguran (langsung dan tidak langsung mempengaruhi 0? juta orang) jika pemerintah mengurangi kegiatan penebangan liar akan mengakibatkan kerusuhan sosial. Timber for analysist ;2$, 0??6 memperlihatkan bah&a terjadi kesenjangan (short#all) sebesar +15.0/- meter kubik per tahunnya antara permintaan (demand) dan ketersediaan (supply) kayu untuk kebutuhan proses rekonstruksi sebesar 0+5.0/- meter kubik per tahun-nya atau dengan kata lain ketersediaan kayu yang ada hanya sekitar =?.??? meter kubik per tahunnya. 4ebutuhan kayu selama proses rekonstruksi diperkirakan men!apai =6?.--6 meter kubik (ementara pemenuhan kayu import hanya menyumbang sekitar /=.+16 meter kubik dan kayu yang berasal dari (4(88 (surat keterangan sahnya hasil hutan) hanya menyumbang sekitar +-.6=6 meter kubik pada tahun 0??6 (Timber #or 7!eh 0??6). ,enyelundupan kayu dari 'ndonesia sebagian besar masuk ke negara-negara di 7sia dan 3ropa. ;ni 3ropa merupakan salah satu penerima utama kayu liar namun telah gagal menerapkan kebijakan untuk menghentikannya. Tahun +--;ni 3ropa mengimpor +? juta meter kubik kayu dimana nyaris setengahnya berasal dari tiga negara " 'ndonesia BraBil dan 4amerun. Tingginya tingkat penebangan liar di tiga negara tersebut disinyalir setengah dari kayu yang diimpor ke ;ni 3ropa merupakan kayu liar senilai ;(I + 5 miliar per tahun. $ari negara anggota ;ni 3ropa 'nggris merupakan pengimpor kayu liar terbesar tahun +--- 'nggris mengimpor + 6 juta meter kubik kayu dimana -0 Enya berasal dari 'ndonesia )alaysia dan BraBil. (ebesar 6? E kayu yang diimpor ke 'nggris merupakan kayu liar senilai ;(I 0?? juta. 2egara 'nggris sendiri bertanggung ja&ab atas seperlima kayu tropis liar yang memasuki ;ni 3ropa.

$i BraBil =?E dari penebangan di 7maBon melanggar ketentuan pemerintah. 4orupsi menjadi pusat dari seluruh kegiatan penebangan illegal tersebut. ,roduk kayu di BraBil sering diistilahkan dengan 9emas hijau: dikarenakan harganya yang mahal (kayu mahogany berharga +.6?? dollar 7( per meter kubiknya). )ahogani illegal membuka jalan bagi penebangan liar untuk spesies yang lain dan untuk eksploitasi yang lebih luas di 7maBon. 2egara berikutnya yang terlibat impor kayu illegal adalah ,eran!is dimana setengah dari -?? ribu meter kubik impor tahunannya merupakan kayu liar disusul Belgia <erman dan Belanda. ,erilaku konsumsi kayu ;ni 3ropa yang tidak mengindahkan asal-usul kayunya membuat mereka se!ara langsung bertanggung ja&ab atas kerusakan hutan di negara-negara tropis terutama 'ndonesia. 4onsumsi kayu tropis mereka setara dengan penebangan hutan seluas .?? ribu hektar setiap tahunnya. )asuknya peredaran kayu illegal di ;ni 3ropa ini dapat dilihat dari laporan pemerintah 'ndonesia mengenai ekspor produk kayu yang dilakukan se!ara resmi dimana terjadi ketidaksesuaian atau selisih antara kayu yang di kirim oleh ,emerintah 'ndonesia dengan kayu yang diterima oleh negara-negara ;ni 3ropa proses ini dilakukan dengan !ara men!u!i kayu (timber laundry) disejumlah negara transit. ,asokan kayu tersebut ter!atat pada da#tar impor negara-negara konsumsi kayu namun tidak terlaporkan dalam data ekspor kayu di 'ndonesia. $alam laporan C'FOD (0??1) untuk )enteri @uar 2egeri <epang dapat ditunjukkan bah&a illegal logging besar-besaran bukan hanya terjadi di 'ndonesia. Besaran %olume penebangan liar di Brasil (daerah 7maBon) diperkirakan =?E dari %olume resmi panennya Boli%ia sebesar =?E--?E dari total kon%ersi hutan dan 4olombia men!apai /0E dari tebangan resmi pemerintah. (ementara itu untuk negaranegara 7#rika misalnya 4amerun sebesar 5?E dari jumlah panennya >hana sebesar 0 6 juta mJ lebih dari 0 kali panen resmi sedangkan )oBambik sekitar 5?E dari tebangan resmi. $i negara-negara 7sia Tenggara misalnya 4amboja sebesar / 1 juta mJ hampir +? kali tebangan resmi; )alaysia sepertiga dari jumlah tebangan tahunan dan )yanmar =?E dari tebangan resmi. $emikian pula di Dusia sebesar 0?E kegiatan loggingnya diduga melanggar peraturan. $i daerah ,rimorsky-4habaro%sk sebesar 5?E dari jumlah resmi pemanenannya dan di (iberia sebesar 0?E dari tebangan resmi. 4ondisi yang

dialami negara-negara itu terjadi di berbagai periode yang berbeda-beda antara tahun +--/ - 0??+.(ebuah studi kerjasama antara Britania Daya dengan 'ndonesia pada +--= mengindikasikan bah&a sekitar /?E dari seluruh kegiatan penebangan tergolong liar dengan nilai men!apai 165 juta dolar 7(. (tudi yang lebih baru membandingkan penebangan sah dengan konsumsi domestik ditambah dengan ekspor mengindikasikan bah&a ==E dari seluruh kegiatan penebangan adalah merupakan penebangan liar. )alaysia merupakan tempat transit utama dari produk kayu illegal dari 'ndonesia. Cukong-!ukong kayu )alaysia membeli kayu dan membiayai pen!uri kayu dari 4alimantan dan ,apua. (ehingga maraklah illegal logging yang didukung dengan dana dari para pengusaha kayu )alaysia. $isinyalir ,emerintah )alaysia menutup mata terhadap kasus ma#ia illegal logging yang merugikan 'ndonesia. 8al ini terbukti dengan pemberian label legal oleh 4uala @umpur atas kayukayu !urian asal 'ndonesia yang selanjutnya dijual ke 3ropa dan <epang baik dalam bentuk log setengah jadi maupun produk #urnitur. $i )alaysia pun tumbuh industri kayu lapis dengan !epat. Bahan - bahan dari kayu !urian tadi. Tetapi pemerintah 'ndonesia tidak bisa berbuat apa-apa terhadap ma#ia illegal logging yang berada di )alaysia. Tragisnya lagi banyak &arga 'ndonesia yang bekerja di perusahaan-perusahaan kayu lapis dan #urnitur di )alaysia. 8ingga dalam berbagai !atatan di media !etak menyebutnya 9'barat sang pemilik bekerja pada pen!uriK: $an lebih tragis lagi pemerintah )alaysia selalu melindungi ma#ia kayu !urian tersebut. ,emerintah 'ndonesia sudah menuntut penahanan ma#ia kayu itu. Tapi 4uala @umpur tak mau menghukum &arganya. 8asilnya pemerintah 'ndonesia tak bisa berbuat apa-apa terhadap !ukong-!ukong kayu )alaysia itu. 'ndonesia terlalu lemah untuk menangkap para !ukong kayu asal )alaysia tadi. $i 'ndonesia !ukong-!ukong itu bagaikan raja. )ereka mampu mengendalikan aparat keamanan pemda dan birokrasi terkait yang berhubungan dengan perkayuan. $i )alaysia !ukong-!ukong itu seperti pahla&an. 0 Kasus Illegal logging di Indonesia 4arakteristik persoalan illegal logging di berbagai negara di atas dapat dikatakan serupa dengan di 'ndonesia hanya dengan derajat yang berbeda. )asalah pokoknya ada

pada struktur dan kinerja pemerintahan. (udah menjadi in#ormasi umum bah&a hutan 'ndonesia saat ini telah memasuki stadium sangat mengkha&atirkan keadaannya. 'ndonesia merupakan negara yang memiliki hutan !ukup luas. 8ampir -? E hutan di dunia dimiliki se!ara kolekti# oleh 'ndonesia dan // negara lain. Bahkan negeri ini juga disebut sebagai paru-paru dunia. (ayang aset negara tersebut dirusak oknum-oknum yang tidak bertanggung ja&ab melalui aksi pembalakan liar. 4erusakan 0 juta hektar hutan rata-rata dari tahun +--6 puluhan ben!ana alam akibat kerusakan hutan pada tahun 0??/ menjadi #akta yang tidak bisa diiindahkan. (ehubungan dengan itu komunitas internasional telah merumuskan kebijakan bersama dan dideklarasikan di Bali tahun 0??+ yang berlabel Forest @a& 3n#or!ement and >o%ernan!e (F@3>). (ebelumnya telah pula berkembang &a!ana pelaksanaan penundaan (moratorium) penebangan hutan yang oleh mantan ,residen )ega&ati (oekarnoputri diartikan sebagai Hhutan perlu bernapasH. ,raktik penebangan liar dikaitkan dengan lemahnya penegakan hukum di mana pihak penegak hukum hanya berurusan dengan masyarakat lokal atau pemilik alat transportasi kayu. ;ntuk para !ukong kelas kakap yang beroperasi di dalam dan di luar daerah tebangan masih sulit untuk menjerat mereka dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku.(elama tahun +----0??? beberapa laporan penting menyatakan parahnya penebangan liar di 'ndonesia dan menyoroti besarnya pengaruhnya terhadap lingkungan hidup sumberdaya hayati masyarakat dan ekonomi. Beberapa laporan yang lain men!oba mengkuanti#ikasi masalah meskipun berdasarkan data perkiraan. (!otland dkk. +--- menduga %olume kayu yang diperoleh dari penebangan liar adalah 5. juta meter kubik pada tahun +--= meningkat +6 juta meter kubik dari tahun sebelumnya. Aalton 0??? memperkirakan angka laju penebangan hutan (sebanyak 0 . juta ha/tahun) dan menduga kehilangan hutan dataran rendah di (ula&esi (umatra dan 4alimantan selama +? tahun.8utan di 'ndonesia termasuk di ,apua sebagai salah satu paru-paru dunia memberikan peranan yang penting bagi kehidupan manusia di 'ndonesia maupun di dunia. 8utan juga memberikan man#aat serba guna bagi umat manusia karenanya &ajib disyukuri diurus dan diman#aatkan se!ara pengelolaan

optimal

serta dijaga kelestariannya dan digunakan untuk sebesar-besarnya bagi

kemakmuran rakyat. 8utan yang berada di 'ndonesia .0E sudah rusak akibat illegal logging. $an ini sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun termasuk hutan yang berada di ,apua. -llegal logging yang terjadi di tanah air ini (tak terke!uali di ,apua) akibat lemahnya aparat terkait. (ehingga oleh pengusaha kayu khususnya mereka yang menjadi !ukong kayu illegal logging menganggap di 'ndonesia ini sudah tidak ada hukum lagi. Bagi mereka (!ukong) aparat di 'ndonesia (,olri T2' polisi kehutanan jaksa dan instansi lainnya) tunduk dengan !ukong akibat uang. ,emerintah pernah mengklaim sampai dengan 0??5 memiliki ka&asan hutan +06 = juta hektare dengan berbagai pembagian #ungsi. Caitu #ungsi konser%asi (01 0 juta hektare) ka&asan lindung (10 / juta hektare) hutan produksi terbatas (0+ 6 juta hektare) hutan produksi (15 6 juta hektare) dan hutan produksi kon%ersi (+/ ? juta hektare). 2amun beberapa &aktu lalu organisasi lingkungan dunia >reen ,ea!e menyebutkan .0 E hutan 'ndonesia musnah. 4emudian setengah &ilayah hutan yang masih ada dalam kondisi teran!am karena penebangan komersial kebakaran hutan dan pembukaan hutan untuk kebun kelapa sa&it. 4arena tingkat kerusakan yang begitu tinggi >reen ,ea!e pernah mengusulkan penghargaan rekor dunia sebagai negara penghan!ur hutan ter!epat. (ementara itu $epartemen 4ehutanan memperkirakan jumlah lahan hutan di seluruh 'ndonesia yang rusak akibat penjarahan men!apai 0 = juta hektare per tahun. 8ingga kini sudah men!apai 6? juta hektare. 4erugian yang diderita negara pun tidak sedikit men!apai Dp /? triliun-5? triliun per tahun.,erang terhadap praktik-praktik pembalakan liar sebenarnya telah digaungkan pemerintah. ,endukungnya adalah ;ndang-;ndang 2omor /+ Tahun +--- tentang 4ehutanan serta 'nstruksi ,residen ('npres) 2omor / Tahun 0??5 tentang ,emberantasan ,enebangan 4ayu se!ara 'legal di 4a&asan 8utan dan ,emberdayaannya di (eluruh Ailayah D'. 2amun praktik-praktik ilegal tersebut ternyata masih terjadi. )odus yang digunakan kian beragam. )enurut $irektur 3ksekuti# 'ndonesian Center #or 3n%ironmental @a& ('C3@) modus pembalakan liar senantiasa berkembang praktiknya selalu menyesuaikan diri bahkan !enderung makin sistematis.(aat ini

setidaknya terdapat tiga modus yang tengah berkembang. ,ertama menggunakan surat iBin yang tidak sesuai dengan isi yang tertera dalam surat iBin. )isalnya iBin 8T' (8utan Tanaman 'ndustri) yang seharusnya hanya untuk semak belukar namun digunakan di hutan lindung..4edua adalah sistem lelang. $engan !ara tersebut oknum-oknum pembalak liar berusaha melegalkan kayu-kayu yang sebenarnya ilegal. (edangkan ketiga meman#aatkan masyarakat untuk melakukan pembakaran hutan. (edangkan di 7!eh ada empat #aktor yang menyuburkan praktek illegal loggingnya yakni #aktor ekonomi masyarakat proses rekonstruksi permintaan dari pasar kayu internasional dan kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan bahan baku bagi industri kehutanan nasional. Faktor terakhir ini jika dikaitkan dalam konteks mikro 7!eh tidaklah terlalu berpengaruh besar hal ini dimungkinkan dengan pemberlakuan kebijakan jeda tebang (moratorium logging) dan kebutuhan industri hilir kehutanan yang relati# ke!il tetapi jika kemudian ditarik dalam konteks makro se!ara lebih besar diluar kebutuhan industri hilir kehutanan 7!eh sangat dimungkinkan bah&a hutan 7!eh dibabat untuk memenuhi industri hilir kehutanan diluar 7!eh se!ara illegal. @aporan 2D) )F, Bappenas dan FFA> pada tahun 0??/ menunjukkan bah&a untuk pemenuhan 51 juta meter kubik kayu untuk kebutuhan industri kehutanan di 'ndonesia 6=E - nya berasal dari tebangan liar atau sekitar 16 juta meter kubik. Badan Dehabilitasi dan Dekonstruksi (BDD) 7!eh - 2ias boleh saja berdalih bah&a kebutuhan kayu rekonstruksi bisa diatasi dengan pemenuhan kayu import dan kayu yang berasal dari kebun atau dengan dalih mengontrol setiap pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi sebisa mungkin tidak menggunakan kayu illegal. Terlepas dari kebenaran dalih tersebut kasus illegal logging di 7!eh tetap merupakan #aktor utama untuk memenuhi kebutuhan kayu rekonstruksi asumsi pertama dengan banyaknya pelaku rekonstruksi di 7!eh sangat tidak mungkin BDD 7!eh - 2ias mampu mengontrol setiap penggunaan kayu yang digunakan kedua pada masa rekonstruksi tidak ada pemegang konsesi pengusahaan hutan (8,8 dan ',4) yang beroperasi dan ketiga pada pertengahan tahun 0??. 7!eh telah memberlakukan kebijakan jeda tebang diseluruh hutan 7!eh. 'ndonesia adalah pemilik +06 = juta hektar hutan. 8utan seluas ini merupakan tempat tinggal dan pendukung kehidupan /6 juta penduduk lingkar hutan. 2amun saat

ini hutan di 'ndonesia berada dalam kondisi kritis. @aju perusakan hutan di 'ndonesia men!apai 0 juta hektar per tahun. 7rtinya tiap tahun 'ndonesia kehilangan areal hutan kurang lebih seluas ,ulau Bali. 4erusakan hutan dipi!u oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu meluasnya kon%ersi hutan menjadi perkebunan sa&it korupsi dan tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan. )engejutkan memang ketika melihat angka " angka pen!atatan ekspor kayu 'ndonesia terjadi perbedaan data +?? persen antara laporan %olume ekspor dengan yang ter!atat pada negara tujuan. (ebagai !ontoh pada laporan ekspor kayu log $epartemen 4ehutanan 'ndonesia mengekspor /.5?? meter kubik kayu log ke 7ustralia tetapi yang ter!atat kenegara tujuan men!apai 10.??? meter kubik artinya terjadi perbedaan hampir =6 persen yang lebih mengejutkan justru terjadi pada )alaysia 'ndonesia men!atatkan nol meter kubik ekspor kayu log ke negara ini tetapi yang ter!atat di )alaysia justru sejumlah 601 ribu meter kubik kasus serupa hampir serupa terjadi pada ekspor kayu log 'ndonesia ke negara " negara ;ni 3ropa. (ejak 'npres 2o / tahun 0??5 tentang ,enanggulangan dan ,emberantasan illegal logging dikeluarkan =? E keberhasilan pemberantasan illegal logging telah ter!apai pada penyitaan barang bukti. (edangkan 0? E lainnya soal pelaku dan !ukong yang berada di balik aksi perambahan hutan di berbagai ,ro%insi 'ndonesia. $alam menangani kasus illegal logging baik di se!ara global maupun di 'ndonesia pada khususnya hal yang paling penting untuk dilaksanankan adalah penegakan hukum se!ara tegas dan konsisten dalam artian semua peraturan dan hukum " hukum yang ada bukan hanya berupa 9 pasal " pasal dalam tumpukan kertas 9 tetapi yang paling penting adalah pelaksanaan hukum " hukum tersebut sehingga dapat memberikan e#ek jera bagi pelaku maupun oknum yang terlibat dalam kasus illegal logging. ,engkoordinasian antara semua pihak " pihak yang terkait mulai dari tingkat menteri dinas kehutanan petugas 7)$7@ polisi masyarakat dan semua unsur " unsur yang terkait dapat bekerja sama dalam menangani permasalahan " permasalahan tersebut karena realitas yang ada di lapangan !enderung pihak " pihak yang seharusnya bertugas mengatasi permasalahan tersebut justru membantu para pelaku pembalakan liar. Bahkan tidak sedikit yang menjadi pelaku illegal logging itu sendiri. ,engkoordiansian antara

semua pihak " pihak yang dimaksud yaitu adanya kesatuan suara dari semua pihak tersebut untuk menghindari kesalahpahaman dalam menangani kasus illegal logging seperti misalnya dalam penanganan beberapa kasus illegal logging di mana polisi telah menangkap para pelaku B7B ''' ,32;T;, $emikianlah uraian meteri dalam modul ini untuk memahami pengertian dan bentuk illegal #ishing dan illegal loging sebai salah satu dari bentuk kejahatan transnasional yang berkembang dalam masyarakat internasional. >una meunjang pembelajaran dapat diman#aatkan pila C$ belajar interakti# yang memuat pokok bahasan dalam modul ini yang disajikan bersama dengan pokok bahasan pada modul dua dan tiga. 7pabila modul satu ini dapat dipahami dengan baik maka se!ara sitematis peserta matakuliah ini dengan mudah bias melangkah untuk mengkaji modul selanjutnya DA(TA" PU%TAKA --- Menhut4(erantas -llegal logging hingga http*//&&&.&arsi.or.id/2e&s/0??6/2e&sL0??6?1Lmenhut.htm Februari 0??=. Tuntas Dabu 0?

--- 5-llegal logging5, *enyebab dan Dam#aknya, http*//6/.0?1..+.++/kompas!etak/?1?-/+6/opini/5616?6.htm Dabu 0? Februari 0??=. --- T+-, -llegal logging, dan +asus &mbalat http*//&&&.i!mi.or.id/ind/!ontent/%ie&/+0+/ Dabu 0? Februari 0??=. --- 6reen *iece4 Di *a#ua tak *erlu &da H*H http*//&&&.in#opapua.!om/modules.phpF opMmodloadNnameM2e&sN#ileMarti!leNsidM1=.-NmodeMthreadNorderM?Nt holdM? Dabu 0? Februari 0??=. --- Mencermati *enanganan *embalakan Liar -llegal logging" http*//&&&.balioutbound.!om/men!ermati-penanganan-pembalakan-liarillegal-logging/ Dabu 0? Februari 0??=. --- Tersangka illegal logging ditahan http*//&&&.bb!.!o.uk/indonesian/ne&s/story/0??6/?-/?6?-++Lillegallogger.sht ml Dabu 0? Februari 0??=.

--- -llegal

logging, *ersoalan 6lobal http*//de&agumay.&ordpress.!om/0??./++/0-/illegal-logging-persoalan-global/ Dabu 0? Februari 0??=.

--- H-llegal logging5 dalam Tin)auan 5,conomics of Crime H http*//6/.0?1..+.++/kompas!etak/?5?1/?5/Fokus/+5-6/6/.htm Dabu 0? Februari 0??=.

MODUL III JUDUL : KO"UP%I BAB I PENDAHULUAN A Latar Bela!ang >en!arnya pemberitaan di media massa seputar meninggalnya (oeharto mampu menutupi pemberitaan pelaksanaan 4on#erensi 4edua ,erserikatan Bangsa-Bangsa 7nti 4orupsi $unia (The Second Session of the Conference of the states #arties to the $nited %ations Convention &gainst Corru#tion-C(,-0 ;2C7C) yang berlangsung di Bali. 'ronisnya lagi 4on#erensi tersebut gagal dijadikan momentum penting bagi ,emerintah 'ndonesia dalam memerangi korupsi terutama dalam mengembalikan asset negara yang telah dilarikan para koruptor kita ke luar negeri termasuk kasus (oeharto. )enurut ,BB dan Bank $unia besarnya asset yang dilarikan ke luar negeri oleh pemimpin yang korup men!apai /? miliar dollar 7( (Dp 1.6 triliun) setiap tahunnya. Berdasarkan hasil sur%ei Trans#arency -nternational 0??. 'ndonesia merupakan negara terkorup jika dibandingkan dengan negara-negara tetangganya di 7sia Tenggara seperti (ingapura dan )alaysia. $imana indeks persepsi korupsi (Corru#tion *erce#tion -nde78C,') 'ndonesia pada kisaran 0 1. 4ondisi ini lebih buruk dibandingkan tahun 0??6 (0 /). $isamping itu 'ndonesia ditetapkan sebagai negara kelima terkorup di dunia dari +/6 negara yang telah di sur%ei. (ebagai gambaran kita bisa ber!ermin dari hasil sur%ei yang dibuat Meil Lynch (ingapura akhir tahun 0??5. $imana total asset orang kaya yang ada di Bank (ingapura men!apai 06? miliar dollar 7( dari 55.??? orang. 2amun sepertiganya atau sekitar +=.??? orang berasal dari 'ndonesia dengan total kekayaan diperkirakan sekitar =. miliar dollar 7( (Dp =?? triliun). ,ada tanggal 0 7pril 0??. 4ejaksaan 7gung membuat da#tar nama 0? buronan yang berstatus tersangka maupun terpidana pada kasus korupsi yang melarikan diri ke (ingapura. )isalnya (entoso 8endra Daharja tersangka kasus korupsi Bank 8arapan diduga memiliki rekening yang diperkirakan sekitar 6-. triliun rupiah di Bank (ingapura. B "uang Ling!u# Isi )odul ini meliputi pengertian korupsi sebagai salah satu dari bentuk kejahatan transnasional. 4asusi korupsi terus meningkat dengan modus operandi yang makin

beragam yang tidak hanya melibatkan indi%idu dan organisasi tapi juga melibatkan negara . 4eterlibatan 2egara dalam mengatasi kejahatan transnasional baik melalui kerjasama bilateral regional maupun internasional. $isamping itu dalam mengatasi kejahatan transnasional yang terus meningkat juga menggunakan kerjasam dengan orangisasi internasional yang terkait $ Kaitan Modul )odul ini merupakan modul ke tiga yang menjadi sub pokok bahasan korupsi pada mata kuliah terorisme dan kejahatan transnasional. D %asaran Pe&'elajaran (etelah mempelajari modul ini mahasis&a diharapkan dapat* +0. )enjelaskan pengertian korupsi )enjelaskan bentuk dan pola korupsi +1. )enjelaskan keterlibatan indi%idu ornisasi dan 2egara dalam kasus korupsi +/. )enjelaskan kerjasama 2egara dan 2egara dalam mengatasi korupsi +5. )ampu menganaisis kasus illegal #ishing dan illegal loging dengan memberikan solusinya. 3. 'ndikator ,enilaian ,oin penting menjadi indi!ator penilaian dalam modul ini meliputi aspek* +/. 4eakti#an di kelas +5. tata kerama/ sopan santun +6. 4erjasam team +.. keakti#an berdiskusi +=. Tersusunnya tugas kelompok se!ara sistemtis dan lengkap (minimal 5 buku teks book mutahir sebagai a!uan +-. )ampu mengumpulkan in#ormasi dari berbagai sumber 0?. )ampu menganalisis kasus 'ndonesa B7B '' ,3)B787(72 )enurut Fo!kema 7ndreae kata korupsi berarti kebusukan keburukan korupsi di 2egara berkembang khususnya di

kebejatan ketidakjujuran dapat disuap tidak bermoral penyimpangan dari kesu!ian kata-kata atau u!apan yang menghina atau mem#itnah berasal dari kata latin corru#tio

yang berasal pula dari kata latin yang lebih tua corrum#ere. 2amun apapun artinya tetaplah berkonotasi buruk. $i lain sisi korupsi se!ara yuridis dilukiskan dengan ber%ariasi di berbagai negara meski masih terdapat titik persamaan se!ara umum.$i 'ndonesia ketika orang berbi!ara mengenai korupsi pasti yang dipikirkan hanya perbuatan jahat menyangkut keuangan negara dan suap. ,ada tahun 0??6 Trans#arancy -nternational kembali mengeluarkan indeks persepsi korupsi corru#tion #erce#tion inde78C*-". $alam hasil sur%ei itu peringkat korupsi 'ndonesia semakin baik dengan nilai indeks 0 / meningkat dari tahun sebelumnya 0 0. 2ilai indeks ini juga ikut mendongkrak urutan 'ndonesia satu peringkat dari negara terkorup keenam (dari +5- negara) pada 0??5 menjadi ketujuh (dari +61 negara) pada tahun ini. Tahun 0??. peringkat 'ndonesia berubah menjadi negara kelima terkorup di dunia dari +/6 negara. $engan indeks persepsi 0 1 kondisi ini jelas lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Transparan!y 'nternational mengambil #okus korupsi pada sektor publik yang dikaitkan dengan penyalahgunaan &e&enang di sektor publik untuk kepentingan pribadi. 'ni termasuk pembagian keuntungan kickback" dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah serta penggelapan dana publik yang menyangkut dua kategori korupsi sekaligus yaitu korupsi birokrasi dan korupsi politik. Tingkat korupsi di 'ndonesia semakin buruk kendati upaya pemberantasan korupsi terus dilakukan. )enurut indeks persepsi korupsi %ersi Transparansi 'nternasional 'ndonesia $ibandingkan negara-negara tetangga seperti (ingapura dan )alaysia 'ndonesia terlihat jelas jauh lebih korup. 2amun 'ndonesia tidak termasuk negara yang dinilai paling korup se-dunia yang ditempati (omalia. (ementara negara terbersih masih dipegang oleh beberapa negara 3ropa seperti $enmark Finlandia Belanda dan 2or&egia.2o%ember 0??. lalu dengan (ingapura 'ndonesia telah menyepakati perjanjian ekstradisi dalam hal pengembalian koruptor-koruptor 'ndonesia yang selama ini bersembunyi di (inngpura. 0. 7pril sebelumnya 4ejaksaan 7gung telah membuat da#tar nama-nama buronan 0? orang yang lari ke (ingapura yang berstatus tersangka maupun terpidana dalam kasus korupsi. 8asil sur%ei yang dibuat )erril @yn!h (ingapura akhir tahun 0??5 total aset orang kaya di (ingapura sebesar 06? miliar dolar 7(. Cang mengejutkan sepertiga dari 55.??? orang kaya di (ingapura atau sekitar +=.??? orang yang memiliki kekayaan

minimal di atas + juta dolar 7( adalah orang 'ndonesia. )ereka rata-rata berstatus sebagai penghuni tetap (permanent resident). <umlah kekayaan orang 'ndonesia di (ingapura diperkirakan sekitar =. miliar dolar atau setara dengan Dp =?? triliun. (elain itu masih banyak kasus-kasus korupsi internal 'ndonesia yang lain termasuk yang masih menunggu untuk diselesaikan. 4asus mantan ,residen (oeharto !ontohnya. ,ak 8arto diduga melakukan tindak korupsi di tujuh yayasan ($akab 7mal Bakti )uslim ,an!asila (upersemar $ana (ejahtera )andiri >otong Doyong dan Trikora) yang jika diakumulasikan jumlahnya men!apai kisaran Dp + / triliun. 4etika diadili di ,engadilan 2egeri <akarta (elatan ia tidak hadir dengan alasan sakit. 4emudian majelis hakim ,engadilan 2egeri <akarta (elatan mengembalikan berkas tersebut ke kejaksaan. 4ejaksaan menyatakan (oeharto dapat kembali diba&a ke pengadilan jika ia sudah sembuh. Fakta bah&a beliau telah meninggal 0. <anuari 0??= ini tentu semakin memperumit pengusutan kasus ini. 4asus korupsi di ,ertamina. $ugaan korupsi dalam Tecnical &ssintance Contract T&C" antara ,ertamina dengan ,T ;staindo ,etro >as (;,>) tahun +--1 yang meliputi / kontrak pengeboran sumur minyak di ,endoko ,rabumulih <atibarang dan Bunyu. <umlah kerugian negara adalah ;(I 0/.= juta. Tersangkanya 0 )antan )enteri ,ertambangan dan 3nergi Orde Baru >inandjar 4artasasmita dan 'da Bagus (udjana )antan $irektur ,ertamina Faisal 7bdaOoe serta $irektur ,T ;,> ,artono 8 ;poyo. 4asus lain yang tak kalah merugikan negeri ter!inta kita adalah 4asus ,royek 4ilang )inyak ,7#ort Oriented ,77or" ' di Balongan <a&a Barat dengan tersangka seorang pengusaha 3rry ,utra Oudang. 2egara dirugikan hingga ;(I .?? dalam kasus mark-up atau penggelembungan nilai dalam pembangunan kilang minyak bernama 3Por ' tersebut.4asus ,royek ,ipaisasi ,engangkutan Bahan Bakar )inyak (BB)) di <a&a (,ipianisasi <a&a) melibatkan )antan $irektur ,ertamina Faisal 7bdaOoe Bos Bimantara Dosano Bara!k dan (iti 8ardiyanti Dukmana. 4erugian negara hingga ;(I 1+ / juta.Tak ketinggalan korupsi di B7,'2$O pada tahun +--1 pembobolan yang terjadi di Bank ,embangunan 'ndonesia (Bapindo) yang dilakukan oleh 3ddy TanBil hingga saat ini tidak ketahuan dimana rimbanya. 2egara dirugikan sebesar +.1 Triliun. 4asus 8,8 dan $ana Deboisasi 8asil audit 3rnst N Coung pada 1+ <uli 0??? tentang penggunaan dana reboisasi juga mengungkapkan ada 5+ kasus korupsi dengan

kerugian negara Dp +5 ?05 triliun (%ersi )asyarakat Transparansi 'ndonesia). Cang terlibat dalam kasus tersebut antara lain Bob 8asan ,rajogo ,angestu sejumlah pejabat $epartemen 4ehutanan dan Tommy (oeharto. $alam proyek pemetaan hutan Bob 8asan telah di%onis enam tahun penjara. Bob dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi proyek pemetaan hutan senilai Dp 0 / triliun. $irektur ;tama ,T )apindo ,ratama itu juga diharuskan membayar ganti rugi ;(I 0/1 juta kepada negara dan denda Dp +5 juta. 4ini Bob dikerangkeng di @, 2usakambangan <a&a Tengah. ,rajogo ,angestu diseret sebagai tersangka kasus korupsi dana reboisasi proyek hutan tanaman industri (8T') ,T )usi 8utan ,ersada yang diduga merugikan negara Dp 11+ miliar. $alam pemeriksaan ,rajogo yang dikenal dekat dengan mantan ,residen (oeharto membantah keras tuduhan korupsi. (ampai sekarang nasib kasus taipan kakap ini tak jelas kelanjutannya. 4asus Bantuan @ikuiditas Bank 'ndonesia (B@B'). 4asus B@B' pertama kali men!uat ketika Badan ,emeriksa 4euangan mengungkapkan hasil auditnya pada 7gustus 0???. @aporan itu menyebut adanya penyimpangan penyaluran dana B@B' Dp +1= / triliun dari total dana senilai Dp +// 5 triliun. $i samping itu disebutkan adanya penyele&engan penggunaan dana B@B' yang diterima /= bank sebesar Dp =? / triliun. )antan >ubernur Bank 'ndonesia (oedradjad $ji&andono dianggap bertanggung ja&ab dalam pengu!uran dana B@B'. (ebelumnya mantan pejabat B' lainnya yang terlibat pengu!uran dana B@B' 8endrobudiyanto ,aul (utopo dan 8eru (oepraptomo telah dijatuhi hukuman masing-masing tiga dua setengah dan tiga tahun penjara. )eskipun demikian masih ada pihak-pihak tertentu yang menganggap bah&a hukuman tersebut terlalu ringan. 4etiganya kini sedang naik banding. Bersama tiga petinggi B' itu pemilikkomisaris dari /= bank yang terlibat B@B' hanya beberapa yang telah diproses se!ara hukum. 7ntara lain* 8endra&an 8aryono (Bank 7spa!) $a%id 2usa Aidjaja (Bank (er%itia) 8endra Dahardja (Bank 8arapan (antosa) (jamsul 2ursalim (B$2') dan (amadikun 8artono (Bank )odern). Cang jelas hingga akhir 0??0 dari 50 kasus B@B' baru 0? dalam proses penyelidikan dan penyidikan. (edangkan yang sudah dilimpahkan ke pengadilan hanya enam kasus. $i ujung lain 'ndonesia kasus korupsi tak luput melanda. 7bdullah ,uteh >ubernur 2anggroe 7!eh $arussalam yang kini non akti# ini menjadi tersangka korupsi 7,B$ dalam pembelian helikopter dan genset listrik dengan dugaan kerugian Dp 1?

miliar. 4asusnya kini masih ditangani pihak kejaksaan dengan super%isi 4omisi ,emberantasan 4orupsi. Cang terbaru di tahun 0??= ini adalah kasus dugaan korupsi aliran dana ke $,D senilai 1+ 5 )ilyar. >ubernur Bank 'ndonesia (B') Burhanuddin 7bdullah dinyatakan sebagai tersangka kasus dugaan aliran dana ilegal Dp +?? miliar yang diambil dari Cayasan ,engembangan ,erbankan 'ndonesia (C,,'). ,enetapan tersangka itu bisa jadi merupakan bukti janji 4,4 yang akan menentukan nasib kasus B' setelah 0+ <anuari 0??= )elihat begitu banyaknya kasus-kasus yang harus diselesaikan ini tak heran jika ,residen (usilo Bambang Cudhoyono telah bertekad dalam program kerja seratus harinya akan mengutamakan pemberantasan 4orupsi 4olusi dan 2epotisme (442). ,emberantasan korupsi di 'ndonesia saat ini dilakukan oleh beberapa institusi* Tim Tastipikor (Tindak ,idana 4orupsi) 4,4 (4omisi ,emberantasan 4orupsi) 4epolisian 4ejaksaan B,4, dan ada juga lembaga non-pemerintah media massa atau organisasi massa seperti 'CA. $alam pemberantasan korupsi ini bahkan sektor s&asta pun akan menjadi sasaran..(elain itu di tingkat internasional telah ditandatangani $nited %ations Convention &gainst Corru#tion (;2C7C-4on%ensi ,BB tentang 7nti 4orupsi) untuk pertama kalinya di )erida )eksiko pada - $esember 0??1 lalu oleh +11 negara. 4on%ensi ini bertujuan meningkatkan tindakan pen!egahan dan pemberantasan korupsi meningkatkan kerjasama internasional (pengembalian aset) serta meningkatkan integritas dan akuntabilitas dan manajemen publik dalam kelola kekayaan negara. 'ndonesia sendiri le&at rapat paripurna $,D 0? )aret 0??6 mengesahkan ;ndang-;ndang 2o.. Tahun 0??6 tentang ,engesahan ;2C7C 0??1. )eski telah ditandatangani sejak 0??1 dan dirati#ikasi pada a&al 0??6 banyak kalangan yang belum mengetahui apa isi dari ;2C7C. ;tamanya terkait dengan ;; ,emberantasan Tipikor yang saat ini dipunyai 'ndonesia. (ampai saat ini 'ndonesia telah mengundangkan tiga ;; tentang ,emberantasan Tipikor yaitu ;; 2o. 1 Tahun +-.+ ;; 2o. 1+ Tahun +--dan ;; 2o. 0? Tahun 0??+. ;2C7C menunjukkan kuatnya komitmen ,emerintah 'ndonesia untuk memerangi korupsi terutama dalam usaha mengembalikan aset dari luar negeri yang berasal dari hasil korupsi di 'ndonesia. 8al ini dapat dilihat dari penjelasan umum ;; 2o. . Tahun 0??6.

7da beberapa hal penting dalam ;2C7C yang perlu mendapat perhatian. ,aling tidak ada tiga hal yang menarik untuk dikaji yaitu kriminalisasi asset re!o%ery dan kerjasama internasional. Terkait dengan ren!ana re%isi ;; 4orupsi yang saat ini sedang berjalan menurut ,ro#. 7ndi 8amBah 4etua Tim De%isi ;; 4orupsi sebisa mungkin muatan dalam ;2C7C akan dimasukkan. ;2C7C juga telah memperluas pengertian tindak pidana suap dalam ranah korupsi. Bentuk penyuapan yang dikriminalisasi tidak hanya tindak pidana penyuapan terhadap pejabat publik domestik tetapi juga terhadap pejabat publik asing dan pejabat organisasi internasional. $isamping itu penyuapan di sektor s&asta pun dikategorikan sebagai tipikor. )eski demikian korupsi di sektor s&asta ini masih terbatas dalam hal penyuapan. Beberapa perkara korupsi di 'ndonesia menunjukkan kalangan s&asta tidak luput dari jerat korupsi. Contoh paling gampang adalah dijeratnya beberapa rekanan 4omisi ,emilihan ;mum (4,;) dalam perkara korupsi 4,;. 2amun yang perlu di!ermati rekanan 4,; tersebut dijerat korupsi karena terbukti merugikan keuangan negara. (edangkan di ;2C7C tidak harus ada kerugian keuangan negara. 7da tiga hal dalam pasal 0+ ;2C7C terkait dengan penyuapan di sektor s&asta. ,ertama subyek hukumnya adalah seseorang yang memimpin atau bekerja dalam kapasitas untuk suatu badan sektor s&asta. 4edua akti%itasnya terbatas pada sektor s&asta yang bergerak di bidang atau dalam melaksanakan kegiatan ekonomi keuangan atau perdagangan. 4etiga batasan sektor s&asta. (ektor s&asta adalah yang tidak termasuk dalam penjelasan keuangan atau perekonomian negara seperti yang disebutkan ;; 2o. 1+ Tahun +---. Berikutnya asset recovery. &sset recovery adalah strategi baru pemberantasan korupsi yang melengkapi strategi yang bersi#at pen!egahan kriminalisasi dan kerjasama internasional. &sset recovery ini mengatur soal tindakan pengembalian aset negara yang dikorupsi di luar negeri hingga mekanisme pengembalian aset. 8anya saja sebagai hal yang baru ini akan menjadi tantangan bagi 'ndonesia. (ebab asset recovery ini tidak ada padanannya dalam hukum 'ndonesia. (elain sesuatu yang baru asset recovery ini juga akan mendapatkan tantangan lain. )isalnya soal kerjasama internasional dan sistem hukum di tiap negara yang jelas berbeda. Tidak bisa tidak dalam memerangi kejahatan korupsi yang semakin !anggih terorganisir dan bersi#at transnasional kerjasama antar

negara menjadi pilihan utama. 7da tiga prinsip kerjasama yang harus diperhatikan yakni adanya kepentingan politik yang sama saling menguntungkan dan non inter%ensi. 7da lima bentuk kerjasama yang bisa dilakukan terkait dengan ;2C7C. 3kstradisi (;; 2o. + Tahun +-.- tentang 3kstradisi) Mutual Legal &ssistance (Bantuan 8ukum Timbal Balik di Bidang ,idana - ;; 2o. + Tahun 0??6) ,erjanjian ,emindahan Orang Cang sudah $ihukum Transfer of Sentenced *ersons", ,erjanjian ,emindahan ,emeriksaan 4riminal Transfer of Criminal *roceding) dan in%estigasi bersama. (ayang sistem ekstadisi di 'ndonesia sebagai bagian dari bentuk kerjasama masih bersi#at administrati# dan !enderung politis karena ditentukan oleh ,residen.(elain ekstradisi beberapa kalangan juga mempersoalkan )@7. )isalnya saja Cunus 8usein. 4etua ,usat ,elaporan dan 7nalisis Transaksi 4euangan itu berpendapat dalam hal )@7 'ndonesia kurang progresi#. 8al ini dapat dilihat dari keterlambatan 'ndonesia merati#ikasi perjanjian )@7 yang sudah ditandatangani dengan negara lain. ,adahal )@7 !ukup berperan dalam hal pengembalian aset. $ari tiga perjanjian yang dimiliki 'ndonesia ada satu perjanjian yang &alaupun sudah ditandatangani beberapa tahun lalu sampai saat ini belum dirati#ikasi. Cakni perjanjian )@7 dengan 4orea. ,erjanjian )@7 dengan Depublik Dakyat China yang ditandatangani tahun 0??? baru saja dirati#ikasi $,D pada 0??6. (edangkan perjanjian )@7 )ultilateral dengan hampir seluruh negara anggota 7(372 sudah ditandatangani 2opember 0??/ tetapi sampai hari ini belum dirati#ikasi. 'ndonesia tengah melakukan proses perundingan )@7 bilateral dengan 8ongkong dan perjanjian ekstradisi dengan (ingapura. $ua negara yang ditengarai menjadi tempat #a%orit bagi para koruptor mengamankan uang mereka. $i 8ongkong misalnya Tim ,emburu 4oruptor yang dipimpin Basrie# pernah menemukan adanya rekening atas nama tersangka korupsi Bank 8arapan (entosa 8endra Dahardja. (ementara di (ingapura diperkirakan ada sekitar Dp 6-. triliun dana tersangka korupsi yang diparkirkan di sana.(oal kerjasama internasional perlu disoroti kelemahan diplomasi dan negosiasi per&akilan 'ndonesia. 4elemahan diplomasi ini semakin diperparah dengan lemahnya penegak hukum di tingkat nasional. (eringkali pihak luar mau membantu tapi aparat 'ndonesia lambat responnya.

4esimpulannya ;2C7C akan memberikan dampak yang sangat signi#ikan dalam strategi pen!egahan dan pemberantasan korupsi yang telah terdapat dalam ;; 1+/+--- ;; 0?/0??+ dan ;; 1?/0??0 tentang 4,4. Oleh karena perlu diperhatikan kaitan antara ;2C7C dengan sistem hukum di 'ndonesia. 8al yang pasti dilakukan menurut adalah harmonisasi antara ;2C7C dengan peraturan perundang-undangan yang ada. )emang substansi ;2C7C menyinggung banyak ;;. )isalnya saja ;; 4orupsi ;; ,en!u!ian ;ang ;; ,erlindungan (aksi dan 4orban (;; ,(4) hingga ;; 4ebebasan )emperoleh 'n#ormasi ,ublik (saat ini masih D;; 4)',). (elain ;2C7C a&al tahun ini juga berlangsung 4on#erensi )asyarakat (ipil 7ntikorupsi diselenggarakan 0/-06 <anuari 0??= bersamaan dengan penyelenggaraan (e!ond session o# the Con#eren!e o# the (tates ,arties to the ;nited 2ations Con%ention against Corruption di 2usa $ua Bali 0= <anuari hingga + Februari 0??=. 4on#erensi )asyarakat (ipil 7ntikorupsi dihadiri akti%is antikorupsi dari seluruh negara yang menandatangani 4on%ensi ,BB )ela&an 4orupsi $nited %ations Convention &gainst Corru#tion". Tak dapat disangkal agenda pemberantasan korupsi telah menjadi agenda besar pemerintah Cudoyono-4alla. ,engarusutamaan pemberantasan korupsi tidak hanya terdapat di dalam janji-janji kampanye pemilu tapi juga telah diterapkan dalam berbagai bentuk paket kebijakan pembentukan Tim 4oordinasi ,emberantasan Tindak ,idana 4orupsi dan pengalokasian anggaran yang memadai untuk 4omisi ,emberantasan 4orupsi (4,4). )eskipun telah mun!ul dampak le&at berjalannya proses hukum beberapa kasus korupsi dan mun!ulnya dampak keterpantauan deterrence effect", upaya hukum masih tebang pilih dan pen!iptaan sebuah tata pemerintahan yang baik masih sangat jauh dari harapan banyak pihak. Cara lain yang dapat ditempuh adalah dengan re#ormasi birokrasi le&at pembenahan sistem pengadaan peningkatan pro#esionalitas dan penerapan sanksi yang keras dan tegas. Transparan!y 'nternational juga menyarankan adanya peningkatan transparansi dalam proses penganggaran agar dapat meminimalkan terjadinya transaksi korupsi. 4orupsi di 'ndonesia dapat dikategorikan sebagai kejahatan yang luar biasa (,7tra Ordinary Crime) untuk itu dalam penyelesaiannya pun harus dituntut dengan !ara yang luar biasa pula. Berdasarkan hasil sur%ei Trans#arency -ndonesia 0??. menempatkan kepolisian sebagai urutan pertama parlemen ($,D) menempati urutan

kedua dan kejaksaan menempati urutan ketiga sebagai departemen terkorup. 'ronisnya ketiga departemen ini terkait dalam pemberantasan korupsi. Dumitnya masalah korupsi di 'ndonesia ter!ermin dari empat lingkaran yang saling mengkait yaitu* $endana, Istana, Pengusaha Naga, Militer 1AB"I2 , dan Multi National Cooperation 1MN$2 *ertama, 4orupsi dilingkungan Cendana yang melibatkan (oeharto beserta keluarganya. Faktanya misalnya- pada tanggal +. (eptember 0??. ,BB melalui organisasi $nited %ations Office on Drug and Crime (;2O$C) telah melun!urkan kerjasama (t7D (Stolen &sset 9ecovery) telah mengumumkan bah&a mantan ,residen (oeharto adalah pemimpin paling korup di dunia dan diduga telah menjarah uang rakyat 'ndonesia sebesar +5 - 15 miliar dollar 7( (+-6.-+--=). +edua keterlibatan orang-orang di sekitar istana dalam kasus korupsi. 4asus di ,ertamina-misalnya dugaan korupsi pada Technical &ssistance Contract (T7C) antara ,T. ,ertamina dengan ,T. ;stalindo ,etro >as (;,>) tahun +--1 yang meliputi / kontrak pengeboran sumur minyak di ,endoko ,rabumulih <atibarang dan Bunyu. $alam kasus tersebut tersangka dua mantan )enteri ,ertambangan dan 3nergi pada era ,emerintahan Orde Baru >inanjar 4artasasmita dan 'da Bagus (udjana. 4erugian negara diperkirakan sebesar 0/.= juta dollar 7(. 4asus penjualan dua tengker raksasa ( :ery Large Crude Carrier-Q@CC) yang melibatkan mantan )enteri B;)2 @aksamana (ukardi dimana negara dirugikan ;( I 5? juta. +etiga akibat dari kolusi antara para penguasa dengan pengusaha melahirkan korupsi yang merugikan negara triliun rupiah setiap tahunnya. Contoh kasus B7,'2$O yang melibatkan 3ddy TanBil yang melarikan diri ke luar negeri setelah berhasil membobol Bank ,embangunan 'ndonesia dimana negara dirugikan sebesar Dp + 1 triliun. 4asus Bantuan @ikuiditas Bank 'ndonesia (B@B') hasil audit Badan ,emeriksaan 4euangan 7gustus 0??? menyebutkan adanya penyimpangan dalam penyaluran dana B@B' sebesar Dp +1= / triliun dari total dana senilai Dp +// 5 triliun.. +eem#at Banyaknya kasus korupsi yang melibatkan militer-misalnya* kasus korupsi 7suransi 7ngkatan Bersenjata 'ndonesia (7(7BD'). $imana $irut 7sabri )ajet (purn) (ubanda )idjaja +--5-+--. melakukan penyimpangan penggunaan dana dopisito milik 7sabri sebesar Dp /+? miliar untuk dijadikan jaminan kredit di B2' /6 atas 8enry @eo.

+elima kuatnya tekanan negara asal dari )2C telah mempengaruhi 4ebijakan ,emerintah 'ndonesia. 4asus 3RRO2 mobil yang melakukan eksploitasi minyak di @aut 2atuna-misalnya 'ndonesia mendapat pembagian ? E dan hanya menerima pajak pendapatan dari eksploitasi tersebut. $emikian pula dalam kontrak eksploitasi minyak di Cepu yang dimenangkan oleh 3RRO2 tidak lepas dari !ampur tangan ,emerintah 7(. 'ndonesia telah memiliki ;; anti korupsi yang lengkap serta 4omisi ,emberantasan 4orupsi (4,4) yang dipandang sebagai lembaga ideal untuk memberantas korupsi. 2amun dalam pelaksanaannya masih jauh dari yang diharapkan. 'ndonesia boleh dikatakan belum berhasil menarik uang negara yang dilarikan ke luar negeri. Berdasarkan data $epartemen 8ukum dan 87) 'ndonesia sejak tahun 0??1sekarang baru berhasil menarik dana 1 juta dollar 7( dari 7ustralia. Cerita sukses pengembalian asset hasil korupsi yang dilarikan ke luar negeri kita bisa belajar dari kesuksesan ,emerintah 2igeria dalam memberantas korupsi khususnya dalam hal menarik dana korupsi hingga 0 milar dollar 7( yang dikorup oleh mantan ,residen (ani 7ba!ha (+--1-+--=). 4esuksesan tersebut merupakan kebijakan politik yang kuat dari ,emerintah 2igeria untuk mengembalikan asset negara yang disele&engkan dibarengi dengan penegakkan supremasi hukum. Belajar dari 2igeria tampaknya ,emerintah belum memiliki kehendak politik yang kuat untuk mematuhi hukum dalam pemberantasan korupsi. ;paya 'ndonesia dalam tataran intenasional seperti di ;2T7C hanyalah kamu#lase belaka. 8al ini disebabkan adanya kekuatiran ,emerintahan (usilo Bambang Codhoyono ((BC) dalam penanganan masalah korupsi karena hampir semua pemilik kekuatan ekonomi dan orang-orang dalam pemerintahan sekarang ini masih memiliki kaitan dengan penguasa dan pengusaha masa lalu yang korup. (udah saatnya ,emerintahan (BC mengkaji ulang berbagai program kebijakan dan strategi anti korupsi dengan membenahi sistem pada perangkat penegakan hukum. $imana politik penegakan hukum harus diprioritaskan pada upaya pembersihan aparat hukum parlemen dan pejabat negara. (BC bisa ber!ermin pada mantan ,erdana )enteri China Ghu Dongji yang bersikap keras dan tidak pandang bulu terhadap para koruptor yang terkenal dengan pernyataannya* :S sediakan +??? peti mati untuk koruptor kelas

kakap pakai --- untuk mereka dan sisakan + untuk saya lalu masukan saya ke peti itu jika kelak saya terbukti korup:. B7B ''' ,32;T;, $emikianlah uraian meteri dalam modul ini untuk memahami pengertian dan bentuk korupsi sebagi salah satu dari bentuk kejahatan transnasional yang berkembang dalam masyarakat internasional. >una meunjang pembelajaran dapat diman#aatkan pila C$ belajar interakti# yang memuat pokok bahasan dalam modul ini yang disajikan bersama dengan pokok bahasan pada modul dua dan tiga. 7pabila modul satu ini dapat dipahami dengan baik maka se!ara sitematis peserta matakuliah ini dengan mudah bias melangkah untuk mengkaji modul selanjutnya $7FT7D ,;(T747

MODUL I3 JUDUL : D"U/% T"A((I$KIN/ B7B ' ,32$78;@;72 7. @atar Belakang Berdasarkan pengertian Drug Trafficking &ct tahun +--/ ;nited 4ingdom dapat dikemukakan meliputi segala kegiatan produksi suplai controlled drug baik mengimpor maupun mengekspornya melalui pasar gelap. (eperti halnya terorisme negara biasanya menjadi aktor $rug Tra##i!king selain itu dilakukan oleh aktor kamu#lase adalah agenagen resmi yang terlibat dalam penyelundupan yang dilakukan di pasar gelap. ,erdagangan obat terlarang terus meningkat setiap tahunnya yang tidak hanya melibatkan indi%idu organisasi (sindikat) tetapi negara. 4olombia sebagai negara pemasok utama banyak kartel terdapat di negara ini. 4ausu tahun 0??6 pemasok dari 4olombia melintasi daerah perbatasan jalur darat melalui )eksiko masuk ke 7merika. 4onsumen utama mereka adalah &arga negara 7merika. 2amun perdagangan umat yang mele&ati batas negara yang dilakukan oleh sindikat jauh lebih besar dan terorganisir dengan baik. 'ndonesia merupakan surga bagi pelaku perdagangan obat akibat dari lemahnya hukum yang menjerat pelaku sistem pengamanan dan para aparat yang korup. B "uang Ling!u# Isi )odul ini meliputi pengertian korupsi sebagai salah satu dari bentuk kejahatan transnasional. 4asusi korupsi terus meningkat dengan modus operandi yang makin beragam yang tidak hanya melibatkan indi%idu dan organisasi tapi juga melibatkan negara . 4eterlibatan 2egara dalam mengatasi kejahatan transnasional baik melalui kerjasama bilateral regional maupun internasional. $isamping itu dalam mengatasi kejahatan transnasional yang terus meningkat juga menggunakan kerjasam dengan orangisasi internasional yang terkait $ Kaitan Modul )odul ini merupakan modul ke tiga yang menjadi sub pokok bahasan drug tra#i#i!king pada mata kuliah terorisme dan kejahatan transnasional.

D %asaran Pe&'elajaran (etelah mempelajari modul ini mahasis&a diharapkan dapat* +6. )enjelaskan pengertian korupsi )enjelaskan bentuk dan pola drug tra#i#i!king +.. )enjelaskan keterlibatan indi%idu ornisasi dan 2egara dalam kasus drug tra#i#i!king i +=. )enjelaskan kerjasama 2egara dan 2egara dalam mengatasi drug tra#i#i!king +-. )ampu menganaisis kasus illegal #ishing dan illegal loging dengan memberikan solusinya. 3. 'ndikator ,enilaian ,oin penting menjadi indi!ator penilaian dalam modul ini meliputi aspek* 0+. 4eakti#an di kelas 00. tata kerama/ sopan santun 01. 4erjasam team 0/. keakti#an berdiskusi 05. Tersusunnya tugas kelompok se!ara sistemtis dan lengkap (minimal 5 buku teks book mutahir sebagai a!uan 06. )ampu mengumpulkan in#ormasi dari berbagai sumber 0.. )ampu menganalisis kasus 'ndonesa korupsi di 2egara berkembang khususnya di

B7B '' ,3)B787(72 -Drugs trafficking atau -llegal drug trade atau perdagangan gelap narkoba adalah istilah untuk sebuah pasar gelap global yang meliputi penanaman pengolahan distribusi dan penjualan narkoba se!ara ilegal. (edangkan narkoba (narkotika dan obat berbahaya) + sendiri adalah istilah yang merujuk kepada narkotika dan obat-obat terlarang yakni sejenis obat tapi tidak dipergunakan sebagai obat dalam dunia kedokteran seperti opium ekstasi mor#in mariyuana heroin dsb. ,ada a&alnya narkotika merupakan alat yang bersi#at meditati# untuk mengobati rasa sakit yang dikenal dengan sebutan 9!andu:. 2amun seiring dengan perkembangannya narkotika telah mengalami pergeseran #ungsi dan man#aat 4etika pada Baman modern ini narkotika mulai menjadi bagian dari gaya
1

www. Kapanlagi.com. sejarah narkoba

hidup

konsumerisme

dilihat

dari

dosis

yang

dikonsumsi

dan

tujuan

mengonsumsinya.2arkotika mulai diperdagangkan oleh pedagang bangsa 7rab di negara China. (ekitar abad RQ''' China mulai mengimpor narkotika dari 'ndia melalui pedagang ,ortugis. 7bad R'R perdagangan 'nggris menggeser perdagangan ,ortugis dalam monopoli suplai opium melalui 3ast 'ndian Company. 7kibat pengaruh buruknya terhadap masyarakat tahun +.-6 4aisar China memberlakukan pelarangan penggunaan opium dilanjutkan dengan menyita !andu milik 'nggris pada tahun +=1- tindakan yang memi!u ,erang Candu pada tahun +=/?-+=/0. ,erang inilah yang kemudian menjadi penyebab mengapa 8ongkong harus diserahkan pada 'nggris hingga tahun +--. sebagai kompensasi kekalahan China dalam perang ini. 2amun demikian sejarah kelam terbukti tak menjadi penghambat bagi perkembangan narkoba untuk menjadi komoditi kelas dunia. Bahkan China sendiri yang jelas-jelas pernah menjadi korban barang jahat tersebut tak mampu melepaskan diri dari jerat perdagangan narkoba yang makin merusak. Bahkan termasuk salah satu negara dengan kasus terbanyak di ka&asan 7sia bersama 'ndonesia ,akistan Thailand 'ndonesia 7#ganistan @aos dan )yanmar. 2ominal transaksi perdagangan narkoba dunia saat ini men!apai ;(I /?? miliar atau hampir setara dengan /.??? triliun yang juga berarti bah&a transaksi narkoba per harinya men!apai lebih dari satu triliun dan terus bertambah setiap saatnya @aporan ;2O$C ($nited %ation on Drug and Crime" tahun 0??1 menyebutkan sekitar 0?? juta orang atau sekitar 5E penduduk di seluruh dunia adalah pengguna narkoba dengan usia +5-6/ tahun dengan perkiraan +/? juta penguna ganja = juta pengguna heroin +1 juta menggunakan kokain dan 1? juta pengguna obat terlarang lainya seperti ekstasi shabu dan pil psikotropika. Terbongkarnya jaringan ma#ia pengedar narkotika dan obat obatan di sejumlah &ilayah di 'ndonesia $esember 0??. lalu disusul dengan penangkapan sejumlah artis dan penyanyi 'ndonesia yang terlibat dengan benda mematikan itu menunjukkan pasar narkoba di 'ndonesia kian menakjubkan. <alur distribusi narkoba ke dan dari 'ndonesia memperlihatkan jaringan gelap narkoba yang makin luas. )elihat jalur distribusinya 'ndonesia bukan lagi merupakan daerah transit tetapi sudah menjadi daerah tujuan dan produksi. ,enemuan pabrik narkoba

terbesar di Tangerang maupun Batu <a&a Timur menjadi !ontoh nyata. Baukan hanya itu bahkan di empat kota lain juga ditemukan pabrik yang beroperasi di bidang yang sama di Batam Diau dan + di ,luit <akarta ;tara dan ternyata ada / lokasi lain. 2amun tidak disebutkan lokasinya. $e&asa ini memang sangat sulit untuk menyatakan bah&a ada negara yang tidak terlibat dalam praktik perdagangan gelap narkotika dunia. (ebab mata rantai sindikat illegal drugs trafficking oleh ma#ia-ma#ia kriminal sudah begitu kompleksnya tak terke!uali 'ndonesia. $ata yang dikeluarkan oleh Badan 2arkotika 2asional (B22) akhir 0??. lalu bah&a 'ndonesia sekarang sudah menjadi pasar terbesar bagi perdagangan narkoba internasional. 8al ini tidak mengherankan mengingat sejak tahun 0??5 'ndonesia sudah masuk dalam tiga besar peredaran narkoba dunia (terutama untuk jenis sabu) dan berada diurutan ketiga setelah Cina dan 7merika Badan 2arkotika 2asinal (B22) 2asional D' mengungkapkan jalur peredaran narkotika se!ara ilegal ke 'ndonesia itu paling banyak berasal dari &ilayah segitiga emas (Thailand )yanmar dan @aos). ,emasok lainnya berasal dari 'ran ,akistan dan 7#ganishtan yang produksinya sudah hampir men!apai /.??? ton per tahun @ebih lanjut juga dikatakan bah&a pengedar hingga produsen narkotika dan psikotropika yang masuk ke 'ndonesia didominasi oleh &arga 7#rika sedangkan bahanbahan pembuat obat-obatan psikotropika yang dikerjakan oleh orang 'ndonesia kebanyakan didatangkan dari )alaysia dan 8ongkong. Timur. $ata terbaru yang dikeluarkan akhir <anuari 0??= mengungkap bah&a saat ini di 'ndonesia terdapat sekitar 55..??? orang pe!andu heroin dan sekitar 0 - hingga 1 0 juta orang menyalahgunakan narkoba. Data-rata penggunaan heroin per pe!andu per hari men!apai ? + gram. $engan demikian konsumsi narkoba bagi pe!andu di 'ndonesia men!apai + 6 ton perbulan. 4ondisi ini menyebabkan angka kematian akibat narkoba di 'ndonesia men!apai +5.??? orang pertahun. Bahkan se!ara terpisah ;2O$C $nited %ations On Drugs and Crime", menempatkan 'ndonesia sebagai salah satu negara penyuplai ganja terbesar di 7sia Tenggara. Belum !ukup dalam satu studi yang (elain itu B22 juga menambahkan bah&a peringkat teratas peredaran narkoba di 'ndonesia berada di <a&a

dilakukan di 7ustralia oleh $e&an 2asional 7ustralia untuk Obat-obat Terlarang ditemukan bah&a terjadi peningkatan kasus perdagangan narkoba di 'ndonesia dan China. (e!ara umum masalah peredaran drugs merupakan masalah serius yang dihadapi dunia saat ini. 'ndonesia bukanlah satu-satunya negara di&ilayah 7sia Tenggara yang terkait dengan jaringan perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang di 7sia Tenggara. 2amun beberapa tahun terakhir perkembangan upaya pre%enti# terhadap penyebaran narkoba di &ilayah 7sia Tenggara !ukup menunjukkan perubahan berarti ke arah yang lebih baik. 8al ini didukung oleh adanya keinginan bekerjasama dari pemerintah negara seka&asan untuk memulihkan kondisi perekonomian di negaranya dimana bidang ekonomi tersebut merupakan ekses langsung yang paling dapat dirasakan sebagai e#ek negati# dari tindakan sindikat perdagangan narkotika ilegal yang pada umumnya didapatkan melalui pen!u!ian uang hasil peredaran. Banyak pihak yang mengakui bah&a sangat sulit memutuskan mata rantai sindikat perdagangan gelap narkoba karena pasar dunia telah terlanjur keranjingan narkoba dengan segala 9keuntungan haram: yang sangat menjanjikan dibaliknya. (elain itu banyak negara yang justru menjadikan narkoba sebagai pendapatan petani dan penduduknya seperti kokain di 7merika (elatan opium di 7#ganishtan dan &ilayah pegunungan di 7sia Tengah serta negara-negara di segitiga emas. )asalah semakin rumit karena dihadapkan pada kenyataan bah&a banyak diantara pedagang narkoba yang tidak membayar pemasok mereka dengan uang melainkan dengan produk narkoba sehingga terjadi pola hubungan sirkulati# dalam perdagangan narkotika dengan bahan !andu yang %ariati# meski dengan aktor yang tetap. )asalah lain dalam penegakan hukum antipen!u!ian uang adalah pembuktian. 7palagi kejahatan pen!u!ian uang bukan merupakan kejahatan tunggal tetapi ganda. Tuntutan akan suatu perbuatan pen!u!ian uang mengharuskan pembuktian dua bentuk kejahatan sekaligus yakni pembuktian perbuatan pen!u!ian uang (#ollo& up !rime) itu sendiri dan pembuktian bah&a uang tersebut adalah ilegal. ,eran ,,7T4 penyedia jasa keuangan dan masyarakat akan menentukan sukses tidaknya pemberantasan pen!u!ian uang di 'ndonesia.8al lain yang turut memegang andil dalam mempersulit penegak hukum untuk melakukan tindakan represi# adalah berkembangnya jenis narkotika yang

lebih mudah dikontrol tanpa menghilangkan euphoria

meskipun di 'ndonesia sendiri

peraturan mengenai produksi dan konsumsi jenis narkotika yang legal telah ditetapkan dalam ;; no.00 tahun +--. Bab Q pasal 10. $i samping itu banyak diantara obatobatan itu kini diproduksi se!ara legal di pabrik #armasi. Belum lagi adanya kenyataan bah&a di kalangan penegak hukum sendiri kurang terjalin koordinasi yang !ukup baik pihak internasional dan domestik. 7danya organisasi-organisasi pelindung (biasa dikenal dengan istilah gembong narkoba) yang sangat berkuasa turut menyulut instabilitas dan ketidakamanan serta mempersulit pemerintah untuk menegakkan kaidah hukum. (ering didapati sejumlah pejabat di suatu negara harus te&as di tangan ma#ia karena berusaha memerangi eksistensi ma#ia narkotika di negaranya. )eleburnya batas negara atas nama globalisasi semakin mempersulit upaya pemberantasan perdagangan gelap narkoba. >lobalisasi menghilangkan penge!ekan antar negara mempermudah peredaran uang antar negara sehingga memudahkan pen!u!ian uang. ,arahnya lagi saat ini diduga ada beberapa negara yang se!ara terselubung ikut andil dalam mensponsori perdagangan narkoba ini. (eperti baru-baru ini 7merika (erikat mengungkapkan besarnya kemungkinan keterlibatan 4orea ;tara dalam perdagangan narkotika yang disponsori negara. Tudingan ini mengutip bukti penahanan sebuah kapal yang di!urigai mengangkut +05 kg heroin yang diperkuat kesaksian pekerja partai 4orut. ,erdagangan narkotika oleh negara adalah suatu konspirasi antara para pejabat tingkat tinggi dari partai atau pemerintah yang berkuasa dan ba&ahan mereka untuk menanam membuat dan atau memperdagangkan narkotika dengan pengampunan hukuman melalui peman#aatan -tetapi tidak terbatas pada aset-aset yang dimiliki negara. B7B ''' ,32;T;, $emikianlah uraian meteri dalam modul ini untuk memahami pengertian dan bentuk korupsi sebagi salah satu dari bentuk kejahatan transnasional yang berkembang dalam masyarakat internasional. >una meunjang pembelajaran dapat diman#aatkan pila C$ belajar interakti# yang memuat pokok bahasan dalam modul ini yang disajikan bersama dengan pokok bahasan pada modul dua dan tiga. 7pabila modul satu ini dapat dipahami dengan baik maka se!ara sitematis peserta matakuliah ini dengan mudah bias melangkah untuk mengkaji modul selanjutnya

$7FT7D ,;(T747 Can 3di. 0??5. Setia# tahun 03 ribu te!as akibat narkoba. T3),O 'nterakti#. >arnasih Centi. 9evisi $$ Tindak *idana *encucian $ang4 Mengambil Hikmah Di -ndonesia )adi #asar narkoba internasional. 0??0. (inar 8arapan &&&. 4apanlagi.!om. sejarah narkoba )onin!a <esse. 8arian sinar harapan ++ Februari 0??5 8arian komentar.htm + 2o%ember 0??.. -ndonesia #enyu#lai gan)a terbesar di &sia Tenggara (ri 8artati (amhadi. 4ompas 0/ 2o%ember 0??.. $e#ending 8uman Dights #or $rugs ;sers !opy right 0??. LLLLLLL &&&.4apanlagi.!om $rug tra##i!king. 7!!es date * ?6 Feb. 0??= 8arian suara merdeka. 4orut $iduga Terlibat ,erdagangan 2arkoba. 3disi *3abu 1 )aret 0??/

MODUL 3 JUDUL : Mone* Laundering BAB I PENDAHULUAN A Latar Bela!ang )oney @oundering diterjemahkan dengan pemutihan uang atau pen!u!ian uang adalah kejahatan yang bertujuan untuk melindungi atau menutupi suatu akti%itas !rimimal yang menjadi sumber dari dana atau uang yang akan dibersihkan. )antan )anaging $ire!tor '2F )i!hael Camdessus yang membuat statement bah&a kasus )oney @oundering di seluruh dunia berkisar antara 0-5E dari >ross $omesti! ,rodu!t (>$,) dunia. 4asus money loundring terus meningkat setiap tahunnya dengan modus yang main beragam. 4ondisi ini sangat mengkha&atirkan dan perlu penanganan antar negara untuk meminimalkan kerugian yang lebih luas. Tahun 0??1-0??6 ada /11 kasus dengan nilai total setara Dp +?? trilliun di!urigai terkait dengan tindak pidana pen!u!ian uang. $ugaan tindak kriminal yang terkait dengan )oney @oundering itu adalah korupsi/penggelapan sebanyak +.= kasus penipuan +5. kasus kejahatan perbankan 0. pemalsuan dokumen +- teroris 5 penggelapan pajak / perjudian 1 penyuapan . narkotika 1 pornogra#i anak + pemalsuan uang / pen!u!ian + pembalakan liar / tidak teridentikasi 0?. $ari sisi penyedia <asa 4euangan (,<4) pelapornya terdiri dari bank sebanyak /0+ dan non bank +0. 2on bank terdiri dari pedagang %aluta asing . dan perusahaan pembiayaan 5. (elain adanya laporan pemba&aan uang mele&ati daerah kepabeaan sebanyak 0./10 laporan dari 5 pelabuhan dan pos. ,,7T4 juga menerima laporan transaksi cash dengan nilai di atas Dp.5?? juta melalui ,<4 sebanyak +.-6=.+=? laporan. B "uang Ling!u# Isi )odul ini meliputi pengertian money laundering sebagai salah satu dari bentuk kejahatan transnasional. 4asusi money laundering terus meningkat dengan modus operandi yang makin beragam yang tidak hanya melibatkan indi%idu dan organisasi tapi juga melibatkan negara . 4eterlibatan 2egara dalam mengatasi kejahatan transnasional

baik melalui kerjasama bilateral regional maupun internasional. $isamping itu dalam mengatasi kejahatan transnasional yang terus meningkat juga menggunakan kerjasam dengan orangisasi internasional yang terkait $ Kaitan Modul )odul ini merupakan modul ke tiga yang menjadi sub pokok bahasan money laundering pada mata kuliah terorisme dan kejahatan transnasional. D %asaran Pe&'elajaran (etelah mempelajari modul ini mahasis&a diharapkan dapat* 0?. )enjelaskan pengertian korupsi )enjelaskan bentuk dan pola money laundering 0+. )enjelaskan keterlibatan indi%idu ornisasi dan 2egara dalam kasus money laundering 00. )enjelaskan kerjasama 2egara dan 2egara dalam mengatasi money laundering 01. )ampu menganaisis kasus money laundering dengan memberikan solusinya. 3. 'ndikator ,enilaian ,oin penting menjadi indi!ator penilaian dalam modul ini meliputi aspek* 0=. 4eakti#an di kelas 0-. tata kerama/ sopan santun 1?. 4erjasam team 1+. keakti#an berdiskusi 10. Tersusunnya tugas kelompok se!ara sistemtis dan lengkap (minimal 5 buku teks book mutahir sebagai a!uan 11. )ampu mengumpulkan in#ormasi dari berbagai sumber 1/. )ampu menganalisis kasus money laundering 2egara berkembang khususnya di 'ndonesa BAB II PEMBAHA%AN 4ejahatan peredaran gelap narkoba telah lama diyakini memiliki kaitan erat dengan proses pen!u!ian uang dan tegolong sebagai organized crime, dimana metode pen!u!ian uang ini digunakan adalah untuk menyembunyikan menyamarkan atau mengaburkan hasil bisnis ilegal tersebut agar tampak seolah-olah berasal dari bisnis yang sah.>erard Ayrs!h (+--?) mengungkapkan pen!u!ian uang yang berasal dari bisnis narkotika di 7merika (erikat diperkirakan men!apai +??-1?? milyar dolar per tahunnya.

$i 3ropa diperkirakan men!apai 1??-5?? dolar per tahun. F7TF ;inancial &ction Task ;orce on Money Laundering" dalam annual re#ort tahun +--5-+--6 memperkirakan sekitar 6?? milyar hingga + triliun dolar di!u!i per tahunnya. ,erkiraan jumlah tersebut terus meningkat tiap tahun sehingga dikenallah istilah narco dollar. (aat ini total nilai pen!u!ian uang haram dunia telah men!apai 0-5 persen dari ,roduk $omestik Bruto (,$B) dunia atau men!apai satu trilyun dolar 7( tiap tahunnya. 2ilai ini merupakan urutan ketiga dari industri terbesar yang beroperasi di dunia. (edangkan kontribusi terbesar dari money laundring adalah drug trafficking (pedagangan obat-obat terlarang) yang men!apai /?? milyar dolar 7(. (edangkan narcotics trafficking, arms trafficking, bank fraud, securities fraud, counterfeiting dan kejahatan sejenis men!apai 6?? milyar dolar 7(. Bisa dipahami jika negara yang melindungi praktik money laundering dianggap sebagai penghambat pertumbuhan ekonomi dunia. $ari sini dapat terlihat dengan jelas bah&a keberhasilan penanganan peredaran gelap narkoba bergantung banyak pada e#ekti%itas reBim anti pen!u!ian uang. 4arenanya mengungkap perdagangan gelap narkoba bisa dilakukan dengan membongkar praktek pen!u!ian uang di 'ndonesia. 7da tiga proses umum metode pen!u!ian uang yang biasa dilakukan. ,ertama placement, yaitu proses peme!ahan uang tunai dalam jumlah yang sangat besar kedalam jumlah yang lebih ke!il lalu didepositokan ke dalam rekening di suatu bank. Bisa juga dengan pembelian sejumlah instrument moneter. Contohnya apabila seorang pengedar mendapatkan hasil lima juta dollar. $ia ingin memasukkan hasil tersebut ke dalam sistem perbankan. $engan dana yang sebesar itu akan sangat men!olok apabila disesuaikan dengan prosedur biasa sehingga dipakailah surat berharga atau juga rekening-rekening acoount dari bank. 4edua layering, yaitu tahap penyamaran dan pemisahan hasil pen!u!ian ke dalam banyak rekening dari bank ke bank dari negara ke negara. 4etiga integration yaitu tahap sirkulasi dalam bentuk pendapatan yang bersih untuk kembali melakukan kegiatan operasi dari penjahat yang mengendalikan. ,raktik pen!u!ian uang haram (money laundering) yang terjadi dalam sistem perekonomian 'ndonesia masih terbilang sangat tinggi. 'ndonesia berdasarkan data (ureau for -nternational %arcotics and La! ,nforcement $epartemen @uar 2egeri

7merika (erikat ternyata dimasukkan dalam da#tar utama tempat pen!u!ian uang. <umlah transaksi yang dihasilkan dari peredaran gelap narkoba di 'ndonesia men!apai 1?? triliun pertahun. Fakta ini jelas menuntut ,usat ,elaporan dan 7nalisis Transaksi 4euangan (,,7T4) untuk bekerja lebih keras dalam pemberantasan money laundering. )engenai jaringan sindikat perdagangan narkoba tersebut kepala ,usat Depresi# Badan 2arkotika 2asional (B22) Brigjen 7leP Bambang Diatmojo mengemukakan bah&a para pelaku berasal dari berbagai negara terutama dari 7#rika yang memiliki sistem mobilitas tinggi dan sistem security atau kerahasiaan yang begitu rumit (sistem cut) seperti >hana 2igeria dan @iberia. Beliau juga mengungkapkan salah satu kendala dalam upaya pemberantasan tindak pidana jenis ini adalah kenyataan bah&a sering sekali aksi ini melibatkan jaringan internasional sehingga seringkali mereka harus mela!ak sampai ke luar negeri. )eskipun demikian mau tak mau masalah ini harus segera diatas jika 'ndonesia serius dengan misi internasionalnya dengan segala keinginannya untuk membuat 'ndonesia menjadi seperti negara-negara maju lain. kinerja ekspor 'ndonesia selama ini masih jauh dari memuaskan meski selama tahun 0??/ telah naik ++ /- persen di posisi 6- .+ milyar dolar 7(. 2ilai itu belum memadai untuk menyokong pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada 6 6 persen per tahun. Tak !uma ekspor in%estasi juga bakal terganggu. (aat ini saja realisasi dari persetujuan dari ,enanaman )odal 7sing (,)7) menurun dari 5 / milyar dolar 7( menjadi hanya / 6 milyar dolar 7( di tahun 0??/. Tahun in%estasi yang di!anangkan selama 0??1 dan 0??/ belum memberikan hasil jelas. iduga penyebab utamanya adalah masalah kepastian hukum dan sulitnya periBinan di 'ndonesia termasuk konsen in%estor terhadap maraknya korupsi di 'ndonesia dan tingginya praktik money laundering. Tidak !uma in%estor kan!ah pergaulan internasional 'ndonesia juga akan terganggu. )aka tak heran kalau ,residen (usilo Bambang Cudhoyono !epat-!epat mengirim surat pada F7TF melalui )enteri (ekretaris 2egara untuk segera mengeluarkan 'ndonesia dari da#ar hitam negara pen!u!i uang.Cang menjadi sasaran memang sistem keuangan. 7rtinya jika terus dirongrong tanpa penindakan jelas dari para penegak hukum harapan untuk meningkatkan in%estasi bisa saja nihil. 'ni masuk akal karena money laundring se!ara nyata bisa mengganggu keberadaan perusahaan yang sah. )elalui pen!ampur adukan uang halal-haram maka

perusahaan pen!u!ian uang akan mudah menjual barang/jasa di ba&ah harga pasar akibatnya perusahaan sah akan sulit bersaing. B;)2 juga bakal berimbas. 4arena uang dari kejahatan amat besar jumlahnya maka melalui dana itu pulalah tak tertutup kemungkinan masuknya uang haram melalui program pri%atisasi pemerintah. Bahayanya bisnis tidak akan dijalankan untuk mengejar keuntungan melainkan semata men!u!i uang. @ebih mengkha&atirkan jika pen!u!ian uang dianggap dilakukan negara maka bisa merusak keper!ayaan internasional dan se!ara otomatis kehilangan kesempatan untuk berin%estasi pada tataran global. $alam hal pengendalian moneter pemerintah juga bakal disulitkan. (ebab baik pemerintah atau B' akan kesulitan mengendalikan mata uang dan juga suku bunga akibat penanaman modal dari para pen!u!i uang umumnya bukan pada negara yang memberikan rate o# return yang tinggi melainkan yang sulit dideteksi. al ini pulalah yang menyebabkan meningkatnya an!aman terhadap instabilitas moneter akibat terjadinya misalokasi sumber daya karena distorsi aset dan harga-harga komoditas yang direkayasa. )eningkatnya permintan uang bisa mempengaruhi %olatilias terhadap modal internasional suku bunga dan nilai mata uang sehingga sulit men!apai kebijakan makroekonomi yang sehat dan stabilitas makro.Tindakan ini seperti diakui oleh 7merika (erikat dan 4anada sangat berdampak buruk terhadap negara sebab selain merongrong integritas pasar-pasar keuangan dan pihak s&asta yang sah money laundry juga mengakibatkan hilangnya kendali pemerintah terhadap kegiatan ekonominya. (elain itu tindakan ini juga menyebabkan hilangnya pendapatan negara dari sumber pembayaran pajak akibat pen!u!ian uang serta sangat membahayakan upaya pri%atisasi perusahaan negara yang dilakukan oleh negara. 7lasan lain yang turut mendorong maraknya kejahatan ini khususnya di 'ndonesia adalah adanya reBim de%isa bebas yang memungkinkan siapa saja yang memiliki de%isa dapat menggunakannya untuk kegiatan apapun; kemajuan teknologi di bidang in#ormasi terutama penggunaan internet memungkinkan kejahatan terorganisir; ketentuan rahasia bank yang meskipun ;ndang-undang Tindak ,idana ,en!u!ian ;ang telah menghapuskan ketentuan tersebut tetap saja masih diberlakukan se!ara ketat; ketentuan hukum mengenai kerahasiaan hubungan antara penga!ara dan klien serta antara

akuntan dan klien yang makin mempersulit penyelidikan; lemahnya penegakan hukum dan kurangnya pro#esionalitas aparat penegak hukum; dan masih banyak lagi. $itinjau dari posisi geogra#is 'ndonesia memang suatu &ilayah sentral bagi lalu lintas perdagangan narkoba antara 7sia dan 7ustralia. (emakin meningkatnya kasuskasus yang melibatkan &arga negara asing menunjukkan bah&a 'ndonesia sudah sejak lama menjadi target utama sindikat 'nternasional perdagangan obat terlarang.(ebagai bentuk kejahatan yang relati# baru di 'ndonesia penanganan money laundering memang tak semudah membalikkan telapak tangan. 7da dua masalah besar dalam pelaksanaan penegakan hukum antipen!u!ian uang ini yakni kerahasiaan bank dan pembuktian. ,enerapan prinsip mengenal nasabah merupakan salah satu langkah konkret identi#ikasi nasabah. (elama ini lembaga penyedia jasa keuangan terbiasa menyimpan rapat-rapat data mengenai nasabahnya. ;; )oney @aundering jelas dianggap melanggar aturan perbankan. ;; ini memang sudah dire%isi. Aalaupun begitu beberapa kalangan mengakui bah&a ;; ini jauh dari kesempurnaan. 4elemahan yang dulu sempat tampak pada ;; 2o. +5/0??0 adalah terbatasnya jenis tindak pidana yang dapat dijerat dengan ;; tersebut. $alam amendemen ;; baru ini ditambahkan sembilan jenis tindak pidana sehingga jumlah totalnya menjadi 0/ tindak pidana asal. (alah satu tindak pidana baru yang dimasukkan adalah perjudian. )enteri 4ehakiman dan 8ak 7sasi )anusia (87)) mengakui salah satu kelemahan ;; ini adalah tetap tidak bisa menjerat hasil perjudian yang dilakukan di luar 'ndonesia. (ebenarnya di satu sisi dimasukkannya perjudian ke dalam ;; ini bernilai positi#. Tetapi sayang hal itu hanya menyelesaikan sebagian masalah terkait dengan pengharaman uang perjudian dalam ;; 7ntipen!u!ian ;ang. ;; ini belum sepenuhnya mampu men!egah uang haram hasil perjudian masuk ke dalam sistem keuangan di 'ndonesia. 'ntinya hal itu hanya sebatas mengriminalisasi dan tidak dapat menjangkau seperti yang dilakukan di luar negeri. $engan asas double !riminality yang dianut 'ndonesia kejahatan bukan hanya harus diakui di 'ndonesia tapi juga harus diakui di negara lain. (ehingga ,emerintah 'ndonesia tidak bisa menjerat orang yang menrans#er uang hasil perjudian dari negara yang melegalkan perjudian ke 'ndonesia. 7ustralia

misalnya. 'ndonesia tidak bisa melakukan kerja sama dengan 7ustralia karena negara tersebut melegalkan perjudian. 8ingga saat ini telah terbentuk beberapa undang-undang yang diharapkan mampu mengatasi masalah perdagangan gelap narkotika ini. $iantaranya* -nternational O#ium Convention Convention of 01<0 Su##ression of Smoking Convention for the Su##ress of the -llicit Traffic in Dangerous Drugs of 01/= dan Single Convention %arcotics Drugs 01=0 yang dianggap paling uni%ersal dalam penga&asan obat bius dimana kon%ensi ini meliputi perjanjian multilateral dengan sejumlah besar negara-negara anggota ,BB. (elain itu juga dikeluarkan Convention on *sychotro#ics and Substances of 01>0, yang merupakan sistem kontrol terhadap obat-obat kimia dan #armasi. $nited %ation Convention &gainst -llicit Traffic in %arcotic Drugs and *sychotro#ic Substances (tahun +-==) merupakan titik pun!ak peraturan untuk pemberantasan pen!u!ian uang dari kejahatan peredaran gelap narkotika dan psikotropika. 4on%ensi ini mengharuskan tiap negara anggota memberlakukan kriminalisasi pen!u!ian uang yang berkaitan dengan peredaran gelap obat-obat bius mengatur ketentuan mengenai da#tar pelanggaran yang berkaitan dengan industri distribusi atau penjualan gelap dari obat bius dan organisasi serta pengelolaannya kon%ensi ini pulalah yang mengokohkan terbentuknya -nternational &nti Money Laundering Legal 9egime yang merupakan salah satu upaya internasional untuk menetapkan reBim hukum internasional dalam badan internasional. 'ndonesia merati#ikasi kon%ensi ini melalui ;; 2o. +. tahun +--.. (elain itu $nited %ation Congress on the *revention on Crimes and Treatments of Offenders pada tahun +--5 berisi +. kejahatan serius yang harus di&aspadai dengan pen!u!ian uang menempati urutan pertama. pada 7pril tahun 0??0 'ndonesia mengeluarkan ;ndang-undang Tindak ,idana ,en!u!ian ;ang sebagai bentuk rati#ikasi terhadap kon%ensi tersebut. (ejak tahun +--1 'ndonesia telah memberlakukan hukuman mati terhadap para pelanggar tindak pidana di bidang narkoba. ,eraturan-peraturan perundang-undangan D' yang didalamnya mengatur penjelasan tentang sanksi hukuman mati kepada pelaku sindikat peredaran gelap narkoba diatur dalam ;; D' 2o. 00 Tahun +--. khusunya pasal =+ pasal =0 dan pasal =1. )eskipun sempat terjadi perdebatan untuk permohonan uji materi mengenai e#isien tidaknya pemberlakuan hukuman mati ini

tapi hingga saat ini ;ndang-undang tersebut belum diubah. )asih banyak pihak yang masih menganggap bah&a hukuman mati akan dapat membuat e#ek jera salah satunya 4epala ,elaksana 8arian Badan 2arkotika 2asional (B22) 4omisaris <enderal ,olisi ' )ade )angku ,astika. )eski demikian hukuman sebenarnya hanyalah sebagai salah satu metode pada kenyataannya )4 mengeluarkan statement bah&a pidana mati tidak bertentangan dengan hak untuk hidup yang dijamin oleh ;;$ +-/5. 'ndonesia tidak menganut asas kemutlakan hak asasi manusia. 8ak asasi manusia dalam ;ndang;ndang +-/5 dibatasi oleh pasal kun!i yaitu pasal 0=< yaitu hak asasi seseorang digunakan dengan harus menghargai dan menghormati hak asasi orang lain demi berlangsungnya ketertiban umum dan keadilan sosial. T $isisi lain dengan semakin maraknya perdagangan gelap narkoba $itjen Bea dan ;paya pemberantasan Cukai $epartemen 4euangan terus meningkatkan pengamanan di berbagai pelabuhan besar di 'ndonesia untuk men!egah penyelundupan narkoba. drugs trafficking ini juga diikuti dengan peningkatan koordinasi dengan aparat dan instansi terkait seperti kepolisian. )eskipun demikian menghentikan peredaran narkoba tidak !ukup hanya diatasi dengan penegakan hukum sebagai bagian dari reduksi suplai. $alam hal ini penegakan hukum memang sangat diperlukan tetapi pengurangan permintaan dan pengurangan dampak buruk juga diperlukan. (ekadar perbandingan )ae Fah @uang Foundation sebuah yayasan di Thailand telah berhasil memberantas penanaman opium melalui pengentasan kemiskinan di jantung &ilayah segitiga emas Chiang Dai Thailand bagian utara. 4ini yayasan ini men!oba membantu beberapa negara berkembang yang memiliki masalah yang sama dengan 7!eh. ;paya lain yang !oba ditempuh oleh pemerintah adalah upaya pre%enti# dengan menyebarkan in#ormasi tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dan sanksi hukumnya. <auh sebelum itu terbentuk ada empat pilar yang harus diperkuat. Cakni perundang-undangan dan hubungan masyarakat; sumber daya manusia dan teknologi in#ormasi; analisis dan kepatuhan serta kerja sama domestik dan internasional. 4esemuanya bermuara pada sejauhmana berbagai pihak bisa mendukung tujuan dimaksud. Cang jelas meski telah dinyatakan lulus dari da#tar hitam pen!u!i uang ada enam !atatan yang harus diperhatikan. ,ertama meningkatkan pelaporan dari bank-bank ke!il. 4edua meningkatkan !apa!ity building dari penegak hukum. 4etiga

menyelesaikan perkara penanganan tindak pidana pen!u!ian uang dalam &aktu !epat. 4eempat audit terhadap penyedia jasa keuangan. 4elima menyelesaikan dra#t D;; hukum timbal balik dan keenam memperkuat e#ekti%itas pro#esional ,,7T4. B7B ''' ,32;T;, $emikianlah uraian meteri dalam modul ini untuk memahami pengertian dan bentuk money laundering sebagi salah satu dari bentuk kejahatan transnasional yang berkembang dalam masyarakat internasional. >una meunjang pembelajaran dapat diman#aatkan pila C$ belajar interakti# yang memuat pokok bahasan dalam modul ini yang disajikan bersama dengan pokok bahasan pada modul dua dan tiga. 7pabila modul satu ini dapat dipahami dengan baik maka se!ara sitematis peserta matakuliah ini dengan mudah bias melangkah untuk mengkaji modul selanjutnya DA(TA" PU%TAKA Can 3di. 0??5. Setia# tahun 03 ribu te!as akibat narkoba. T3),O 'nterakti#. >arnasih Centi. 9evisi $$ Tindak *idana *encucian $ang4 Mengambil Hikmah Di (alik Desakan -nternasional. http*//&&&.kompas.!om/kompas-!etak/?1?-/+./opini/56.. 8usein Cunus. Hubungan antara ke)ahatan #eredaran gela# narkoba dan tindak #idana #encucian uang. (jahdeini (utan Demy.0??0. Mem#er)uangkan kemerdekaan dan keadilan kebenaran dan #erdamaian berdasarkan kasih. (inar 8arapan. -ndonesia )adi #asar narkoba internasional. 0??0. (inar 8arapan &&&. 4apanlagi.!om. sejarah narkoba )onin!a <esse. 8arian sinar harapan ++ Februari 0??5 8arian komentar.htm + 2o%ember 0??.. -ndonesia #enyu#lai gan)a terbesar di &sia Tenggara (ri 8artati (amhadi. 4ompas 0/ 2o%ember 0??.. $e#ending 8uman Dights #or $rugs ;sers !opy right 0??.

LLLLLLL &&&.4apanlagi.!om $rug tra##i!king. 7!!es date * ?6 Feb. 0??= 8arian suara merdeka. 4orut $iduga Terlibat ,erdagangan 2arkoba. 3disi *3abu 1 )aret 0??/

MODUL 3I JUDUL : Perdagangan %enjata Ilegal 1Gun Trafficking2 BAB II PENDAHULUAN 7. @atar Belakang Trans#er senjata umumnya dimengerti sebagai serangkaian kegiatan negara dan aktor non negara terlibat untuk memperoleh dan menjual senjata yang meliputi kegiatan-kegiatan berupa penjualan perdagangan pembelian pengadaan penyaluran maupun donasi senjata. ,erdagangan senjata illegal dide#inisikan oleh komisi pelu!utan senjata ,BB sebagai trade !hich is contrary to the la!s of states and8or internasional la!. $e#inisi ini memun!ulkan kemungkinan dua jenis pasa senjata illegal* grey market and black market. 6ray market merujuk pada situasi dimana perdagangan terjadi dengan sepengetahuan pemerintah nasional &alaupun mungkin melanggar aturan internasional. (ementara

black market merujuk pada perdagangan yang terjadi sepenuhnya di pemerintahan nasional.

luar !ontrol

(enjata-senjata yang diperdagangkan biasanya merupakan senjata-senjata ke!il. $ibandingkan dengan senjata pemusnah missal seperti chemical dan biological !ea#ons misalnya senjata api organi! jenis yang dikategorikan sebagai small arms and light !ea#ons ? (7@A tidak terlalu banyak menarik perhatian. ,adahal small arms survey 0??+ (7@A diestimasi sebagai kematian 5?? ribu orang di seluruh dunia setiap tahun. 1?? ribu diantaranya berkaitan dengan kon#lik bersenjata sementara 0?? ribu lainnya berkaitan dengan kriminalisasi atau insiden lain. (7@A-lah sebetulnya !ea#ons of mass destruction. B "uang Ling!u# Isi )odul ini meliputi pengertian gun tra##i!kingi sebagai salah satu dari bentuk kejahatan transnasional. 4asus gun tra##i!kingi terus meningkat dengan modus operandi yang makin beragam yang tidak hanya melibatkan indi%idu dan organisasi tapi juga melibatkan negara . 4eterlibatan 2egara dalam mengatasi kejahatan transnasional baik melalui kerjasama bilateral regional maupun internasional. $isamping itu dalam mengatasi kejahatan transnasional yang terus meningkat juga menggunakan kerjasam dengan orangisasi internasional yang terkait $ Kaitan Modul )odul ini merupakan modul ke tiga yang menjadi sub pokok bahasan gun tra##i!kingi pada mata kuliah terorisme dan kejahatan transnasional. D %asaran Pe&'elajaran (etelah mempelajari modul ini mahasis&a diharapkan dapat* 0/. )enjelaskan pengertian korupsi )enjelaskan bentuk dan pola gun tra##i!kingi 05. )enjelaskan keterlibatan indi%idu ornisasi dan 2egara dalam kasus gun tra##i!kingi 06. )enjelaskan kerjasama 2egara dan 2egara dalam mengatasi gun tra##i!kingi 0.. )ampu menganaisis kasus gun tra##i!kingi dengan memberikan solusinya. 3. 'ndikator ,enilaian ,oin penting menjadi indi!ator penilaian dalam modul ini meliputi aspek* 15. 4eakti#an di kelas

16. tata kerama/ sopan santun 1.. 4erjasam team 1=. keakti#an berdiskusi 1-. Tersusunnya tugas kelompok se!ara sistemtis dan lengkap (minimal 5 buku teks book mutahir sebagai a!uan /?. )ampu mengumpulkan in#ormasi dari berbagai sumber /+. )ampu menganalisis kasus gun tra##i!kingi di 2egara berkembang khususnya di 'ndonesa B7B ''' ,3)B787(72 Trans#er senjata umumnya dimengerti sebagai serangkaian kegiatan negara dan aktor non negara terlibat untuk memperoleh dan menjual senjata yang meliputi kegiatankegiatan berupa penjualan perdagangan pembelian pengadaan penyaluran maupun donasi senjata. ,erdagangan senjata illegal dide#inisikan oleh komisi pelu!utan senjata ,BB sebagai trade !hich is contrary to the la!s of states and8or internasional la!. $e#inisi ini memun!ulkan kemungkinan dua jenis pasa senjata illegal* grey market and black market. 6ray market merujuk pada situasi dimana perdagangan terjadi dengan sepengetahuan pemerintah nasional &alaupun mungkin melanggar aturan internasional. (ementara black market merujuk pada perdagangan yang terjadi sepenuhnya di luar !ontrol pemerintahan nasional. (enjata-senjata yang diperdagangkan biasanya merupakan senjata-senjata ke!il. $ibandingkan dengan senjata pemusnah missal seperti chemical dan biological !ea#ons misalnya senjata api organi! jenis yang dikategorikan sebagai small arms and light !ea#ons ? (7@A tidak terlalu banyak menarik perhatian. ,adahal small arms survey 0??+ (7@A diestimasi sebagai kematian 5?? ribu orang di seluruh dunia setiap tahun. 1?? ribu diantaranya berkaitan dengan kon#lik bersenjata sementara 0?? ribu lainnya berkaitan dengan kriminalisasi atau insiden lain. (7@A-lah sebetulnya !ea#ons of mass destruction. tika mendengar atau menyaksikan kon#lik"kon#lik bersenjata yang tak jarang melibatkan orang-orang sipil sering menjadi pertanyaan darimana sebenarnya mereka memperolah senjata yang digunakan ituF 7pakah memang senjata diperdagangkan se!ara bebas legalF

4on#lik-kon#lik bersenjata yang menimpa hampir seluruh negara di dunia tak pelak menelan ribuan bahkan jutaan nya&a setiap saatnya. (enjata api memang mengerikan senjata api jenis ringan saja dituding sebagai penyebab te&asnya seribu penduduk dunia setiap harinya dan dianggap bertanggung ja&ab atas -?E korban mati di ka&asan kon#lik.Orang yang menemukan senjata untuk pertama kalinya pasti tak pernah menduga bah&a temuannya akan menimbulkan dampak sejauh ini. Aajar memang sebab pada hakikatnya senjata memang di!iptakan untuk kepentingan keamanan nasional namun menjadi masalah ketika kemudian senjata ini disalahpergunakan mulai dari penembakan salah sasaran suplai persenjataan ke &ilayah kon#lik hingga perdagangan illegal. ,edagangan senjata illegal dide#inisikan oleh 4omisi ,elu!utan (enjata ,BB sebagai perdagangan yang melanggar hukum nasional ataupun hukum internasional. $e#inisi ini memun!ulkan kemungkinan dua jenis pasar senjata ilegal yakni 9>rey )arket dan Bla!k )arket:. 6rey Market merujuk pada situasi dimana perdagangan terjadi dengan sepengetahuan pemerintahan nasional &alaupun mungkin melanggar aturan internasional sementara (lack Market merujuk pada perdagangan yang sepenuhnya terjadi diluar kontrol pemerintahan nasional. (egala perbuatan baik atau buruk pastilah ada #aktor penyebabnya masingmasing begitu pula halnya dengan perdagangan senjata ilegal. Tindakan ini terjadi karena memiliki #aktor-#aktor tertentu antara lain * 7kses senjata api yang tidak hanya dimiliki oleh aktor negara tapi juga dimiliki oleh kalangan luas yang dianggap memenuhi persyaratan yang ditetapkan sehingga subyek kepemilikan semakin meluas. 4urangnya kontrol ,emerintah 2asional ataupun pihak yang seharusnya bertanggung ja&ab atas hal ini. Tidak adanya transparansi publik mengenai jumlah amunisi ataupun kondisi persenjataan negara. 4urangnya pendataan kepemilikan senjata sehingga bahkan tidak lagi menjadi jelas yang mana senjata legal dan mana yang ilegal.

4husus di 'ndonesia kurangnya kontrol T2'. (ebagai badan keamanan yang diper!aya oleh negara T2' seharusnya memiliki kontrol dan akses lebih terhadap bidang ini serta diberi tanggung ja&ab yang lebih besar terhadap peredaran senjata dalam negeri.

)oti# ,ertahanan dan 4eamanan (khususnya bagi kelompok separatis yang dalam upaya mempertahankan dan memperjuangkan idealismenya sudah barang tentu sangat membutuhkan pasokan modal sekelas senjata) juga termasuk indi%idu yang memiliki senjata dengan alasan keamanan.

)oti# ekonomi. (enjata tak pelak merupakan mainan mahal yang dalam pengelolaannya melibatkan uang dalam jumlah besar. 4ondisi ini jelas meman!ing banyak orang bermodal untuk terlibat menggeluti bisnis ini. (emakin banyak orang terlibat semakin terbuka luas pula kesempatan untuk melakukan penggelapan atau bisnis yang menyimpang dari legalitas hukum.

3mbargo (militer) suatu negara terhadap negara lain. 4etika suatu negara diembargo maka dapat dipastikan negara tersebut akan men!ari pelarian lain untuk memenuhi kebutuhan militernya entah dia berusaha mendapatkannya di negara lain ataupun terlibat dalam pasar gelap perdagangan senjata.

a. )an!anegara 2egara-negara maju yang selalu menuding negara-negara berkembang sebagai negara pelanggar hukum internasional (khususnya hukum mengenai gun trafficking ini) jika diteliti dengan !ermat berdasarkan data yang ada ternyata justru merupakan pelaku utama dalam bisnis ini. (ebut saja dua negara su#er #o!er Dusia dan 7merika. 4eduanya merupakan eksportir terbesar senjata-senjata di dunia saat ini yang se!ara otomatis juga tentu merupakan negara yang memi!u semakin meluasnnya perdagangan gelap senjata. Bahkan lima negara anggota tetap $e&an 4eamanan ,BB merupakan pedagang terbesar senjata dunia. 7merika (erikat 'nggris ,ran!is Dusia dan Cina merupakan negara-negara eksportir senjata yang menguasai ==E penjualan sanjata. @aporan 4ongres 7( menyebutkan 7( menguasai hampir /0E

pasar persenjataan dunia yang nilainya men!apai +6 - milyar dollar pada tahun 0??6. Tempat kedua diduduki Dusia yang menguasai 0+ 6E pasar dunia. $engan besarnya produksi ditambah dengan kualitas produk yang memang tak diragukan lagi tak heran jika kemudian banyak terjadi kasus penyelunduan senjata dari negara-negara tersebut. 4asus gun trafficking memang sudah semakin merambah dunia internasional. ,ada bulan )ei 0??. kemarin mun!ul laporan dari &mnesty yang menyebutkan China dan Dusia selama ini memasok persenjataan ke (udan. )elalui serangkaian jalur senjata-senjata Oimpor gelapO itu akhirnya jatuh ke tangan kelompok milisi <anja&eed yang ada di daerah kon#lik di $ar#ur. <ika hal itu benar berarti telah terjadi pelanggaran atas ketentuan $e&an 4eamanan ,BB mengenai embargo persenjataan terhadap negara ini. @aporan dari 7mnesty itu menyebutkan (udan telah mengimpor persenjataan lengkap dengan amunisi senilai 0/ juta dollar 7( suku !adang beserta perlengkapan untuk penerbangan senilai 5. juta dollar 7( dan berbagai suku !adang helikopter dan pesa&at jet senilai dua juta dollar 7(. (emua data persenjataan yang dibeli dari China itu diketahui dari data perdagangan (udan tahun 0??50. Tahun 0??6 lalu di 2e& Cork dua &arga negara 'ndonesia ditangkap di pulau 8a&ai dimana dalam persidangannya ia mengaku bersalah dalam usaha pembelian senjata ilegal dari negara itu. Tak hanya itu pada tahun yang sama empat orang A2' dengan pimpinan 8j. (ubandi tertangkap di )aryland 7( terkait masalah pembelian sejata ilegal. b. 2asional 'ndonesia yang notabene bukanlah negara produsen senjata ternyata juga tak luput dari kasus itu. )asalah-masalah ini juga tentunya tak lepas dari !ampur tangan aktor internasional yang mendominasi kekuatan persejataan khususnya 7(. $ua tahun lalu merebak kasus yang sempat menggemparkan 'ndonesia 0??6 lalu menyusul ditemukannya senjata dan amunisi dalam jumlah besar di rumah Brigjen (purna&ira&an) 4oesmayadi sejumlah senjata yang sering dihubung-hubungkan dengan 8j.(ubadi. (elain itu T2' sendiri sebagai aparat negara justru terbukti turut men!ari-!ari kesempatan mengelola bisnis perdagangan senjata ilegal.
2

http*//&&&.amnesty.org/0??./?=/skandal-perdagangan-senjata. //1?.5.html

Berikut kami tampilkan data hinga 0??6 mengenai T2' yang terlibat 9gun tra##i!king:*

No +.

Kasus <ual Beli senjata api illegal yang dilakukan oleh 8andoko (mantan anggota perbakin) bersama 1 &arga di daerah Banyuurip dan 4ertosari Tumanggung.

Jenis %enjata 4 Ju&lah (enapan @aras ,anjang jenis )auser senjata rakitan mirip )-+6 (enjata @aras ,anjang<enis )usan (, 4aliber Q 1? 6 )auser !aliber 1? = + pistol F2 4aliber 00

5ang Terli'at

6a!tu 7 Te&#at 7nggota T2' yg + menyuplai Februari onderdil senjata 0??5 kepada tersangka 8andoko (mantan anggota ,erbakin) Cusron Aasno 7n&ar (sipil)

0.

1.

$itemukan .? peluru tajam.di rumah 7ri (igit. ,eluru tersebut diberikan kepada 7ri (igit dari 3yangnya yaitu <endral ,un (uharto 4epemilikan senjata api illegal oleh 8aryogi )aulani anak dari G7 )aulani

<umlahnya * 6 buah 5? peluru 7rie (igit tajam !aliber - mm dan 0? jenis magnum. . (enjata serbu laras panjang 74-/. dan ,istol Aalter Colt . 65 magasen berisi tujuh butir peluru. 8aryogi )aulani ( anak G7 )aulani mantan 4abakin )

<l. Dasamala )enteng

8alaman 8otel )er!ure +6 Februari 0???

./.

$ua ,rajurit T2' 7$ terlibat dalam kasus pen!urian dan penjualan senjata apidan ribuan amunisi ke pada >7)

(enjata mesin sedang 77 50 dan ribuan amunisi

(ersan satu <akarta (upartonoi dan ,rajurit $ua 7!oaardi 7ndi )unasir dari Brigade 'n#antri ' ,engamanan 'bukota/<aya (akti

5.

(eorang anggota (enjata 7pi ,askhas rakitan F2 /5 memperjualbelikan senjata se!ara 'legal dan 1 anggota 4omando ,emeliharaan )aterial serta 1 anggota T2' 7; 0 orang Oknum T2' terlibat jual beli senjata illegal yg berakibat pertikaian

6.

7nggota ,askhas 8B (00) anggota 4omando ,emeliharaan )aterial dan 1 orang yg bertugas di lanud 8usein (astranegara yaitu Ct (/6) () (1+) 2C (0-) (ersan $ua 'n#antri $aeng (ai#udin (15) dan ,rajurit (atu 'n#antri T7A anggota T2' 7$ Batalyon 7rtileri ,ertahanan ;dara Dingan.

)aret 0??0

..

=.

7ntonius Aamang ((+ dan )+6 7ntonius tersangka penembakan Aamang karya&an ,T Freeport 1+ 7gustus 0??0 memiliki senjata ((+ dan )+6 yang dibeli dari anggota T2' bernama (ersan <e#ry di <l. <aksa <akarta pada <uni 0??+ (umito (alm) anggota 1?= peluru (umito (alm) T2' menyimpan 1?= dan + granat

4ampung Baru (elatan $esa ,akulona n (erpong Tangeran g Tgl +7gustus 0??/ ,T. Freeport Timika. 1+ 7gustus 0??0

$esa <atibaran

butir peluru dan sebuah granat. -. Brigadir <endral 4oesmayadi (alm) menyimpan -6 bedil laras panjang beralur . pu!uk laras panjang tidak beralur /0 senjata laras pendek 0=.-=5 butir peluru - granat Tangan dan - teropong. Cang kesemuanya berjumlah +=? senjata. -6 bedil laras panjang beralur . pu!uk laras panjang tidak beralur /0 senjata laras pendek. <umlah senjata yg sudah ditemukan adalah +=? pu!uk senjata. <enisnya ((+ ),-5 )+6 74 serta 0=.-=5 butir peluru granat Tangan dan teropong. 5? pu!uk laras panjang jenis 74 /. dan ;BBi serta 5. pu!uk pistol <endral 4oesmayadi (alm)

g Brebes. 0/ )aret 0??6 <l. ,anganda ran Q nomer +5 ,uri )arina 7n!ol <akarta ;tara

+?.

++.

,enyelundupan senjata yang sebagian besar senjata laras pendek yang melibatkan + orang per&ira tinggi T2' ,erdagangan senjata / laras senjata milik T2' kepada )+6 )auser >7) ,elun!ur >ranat perlengkapan )+6

,er&ira T2'

0??1

+0.

)iliter yg disersi )+6 ((-+ maupun yg masih akti# 74-/. terlibat ma#ia

4apten )aryoto dari (ta# di ,usat @atihan T2' dan @etnan (atu Faisal 4epala ;rusan (enjata di bagian perlengkapan 4odam ''' (ili&angi. T2' yang melakukan disersi dan yang masih

05 7gustus 0??0

0??0

+1.

+/.

perdagangan senjata di daerah )aluku. (eorang anggota T2' berpangkat (ersan menjual senjata kepada seseorang bekas 4ombatan di Ternate (eseorang bekas tentara menjual pistol F2-/5 kepada seorang karya&an s&asta.

akti# ((-+ dan T2' berpangkat )ei 0??? peluru kaliber (ersan 5 56 F2-/5 (eseorang bekas <akarta tentara (2.2) (eptembe r 0??/

Sumber* 1 3. >un Tra##i!king dalam (tudi 8ubungan 'nternasional ,erdagangan senjata ilegal tak urung sering dikaitkan dengan tindakan terorisme ataupun tindakan separatisme yang memi!u timbulnya banyak korban di berbagai belahan dunia terutama dalam kon#lik bersenjata. 2egara-negara kon#lik merupakan pasar yang sangat menguntungkan bagi pedagang senjata ilegal dimana transaksi dapat dilangsungkan tanpa melalui birokrasi yang berbelit-belit serta konsumen dalam jumlah yang terbilang besar. ,erdagangan senjata yang melintasi batas negara dan melibatkan oknum-oknum tertentu ditambah lagi dengan ketidak jelasan status senjata tersebut jelas merupakan masalah besar yang patut mendapat perhatian penuh. 4arena suplai yang teraturlah mengapa kon#lik yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini tak dapat diberhentikan begitu saja. Begitu pula dalam hal lain dengan mudahnya senjata diperoleh semakin merajalela pula tindakan terorisme dan separatisme. 4eperluan akan alat pendukung gerakangerakan tersebut terpenuhi maka dari itu tindak kejahatan tersebut seakan susah dibendung. Cang lebih merugikan utamanya bagi negara adalah tindakan pen!u!ian uang money laundry". ,enjualan senjata ilegal dapat mendorong tindak pidana pen!u!ian uang yang ujung-ujungnya dapat membuat pemerintahan suatu negara ke&alahan untuk mela!ak pelaku-pelaku money laundry. F. Cara ,enangggulangan
3

http*//bagyoesP.blogspot.!om/0??./?=/skandal-perdagangan-senjata(@itbang 4ontras 0??6.html

4ejahatan transnasional gun trafficking ini pada dasarnya terjadi karena adanya peluang untuk melakukannya. Oleh karena itu peluang yang ada tidak bisa dibiarkan terbuka begitu saja atau paling tidak peluang tersebut harus diminimalisir dan lebih lanjut harus ada usaha penanggulangannya. 7dapun usaha-usaha yang kami ta&arkan antara lain* 4etegasan hukum seperti penerapkan sanksi nyata pada pelaku kejahatan tanpa memandang siapa yang melakukan. 8ingga saat ini perjanjian mengenai perdagangan senjata belum memiliki hukum sendiri yang khusus mengatur tentang perdagangan gelap senjata ini. $iberlakukan transparansi data mengenai kondisi persenjataan suatu negara bahkan jika perlu termasuk akti%itas perdagangan senjatanya. 4epemilikan senjata sebaiknya dibatasi dilanjutkan dengan kontrol yang semakin diperketat. <ika memungkinkan akan lebih baik jika kepemilikan senjata ini dibatasi pada oknum berkepentingan seperti aparat keamanan. 'Bin memperdagangkan senjata untuk s&asta diperketat. ,erdagangan senjata terutama di negara-negara tertentu memang tak memungkinkan untuk ditangani se!ara penuh oleh pihak negara sehingga keterkaitan pihak s&asta tak dapat dihindari. Tapi hal ini dapat ditaktisi dengan kontrol yang lebih ketat terhadap sektor ini. )elihat bah&a banyak kasus-kasus dalam negeri yang justru dilakukan oleh aparat negara itu sendiri dalam hal ini banyak dilakukan oleh T2' maka harus ada badan independen yang ber&enang untuk mengontrol T2' dalam masalah perdagangan senjata ini. )empertimbangkan bah&a ada segelintir orang sipil yang memiliki senjata demi alasan keamanan maka sudah barang tentu peningkatan mutu keamanan menjadi hal yang tak dapat dita&ar-ta&ar lagi pemerintah harus bisa memjamin keamanan masyarakatnya serta orang-orang dalam &ilayah teritori negara itu.

4omitmen dan keseriusan intelijen dan kepolisian dalam hal penanganan kasus perdagangan gelap ini harus diperjelas.

B7B ''' ,32;T;, $emikianlah uraian meteri dalam modul ini untuk memahami pengertian dan bentuk gun tra##i!king sebagi salah satu dari bentuk kejahatan transnasional yang berkembang dalam masyarakat internasional. >una meunjang pembelajaran dapat diman#aatkan pila C$ belajar interakti# yang memuat pokok bahasan dalam modul ini yang disajikan bersama dengan pokok bahasan pada modul dua dan tiga. 7pabila modul satu ini dapat dipahami dengan baik maka se!ara sitematis peserta matakuliah ini dengan mudah bias melangkah untuk mengkaji modul selanjutnya

$7FT7D ,;(T747 http*//&&&.amnesty.org/0??./?=/skandal-perdagangan-senjata. tanggal0+-?0?= pukul +5./5 //1?.5.html diakses

http*//bagyoesP.blogspot.!om/0??./?=/skandal-perdagangan- senjata//1?./.html diakses tanggal 01-?0-?= pukul +?.1.

http*//&&&.!mm.or.id/!mm-indLmore.php/t-5.1--+.html ?= pukul ++.+?

diakses

tanggal

01-?0-

http*//&&&.kaskus.us/ar!hi%e/indeP.php/t-51?./+.html diakses tanggal 01-?0-?= pukul ?-./1

http*//&&&l#ip.org/english/pd#/bali/seminar/)asalah-4eamanan-'nternasional/bantartobandoro.pd#//660.html diakses tanggal 01-?0-?= pukul ?=.1.

)O$;@ <;$;@ * $5BE" $"IME BAB I PENDAHULUAN 7.@atar Belakang Cyber!rime merupakan tindak pidana yang dilakukan dengan meman#aatkan terknologi in#ormasi. Berbagai de#inisi dikemukakan oleh para ahli namun belum terdapat keseragaman terhadap de#enisi tersebut. (e!ara teknis tindak pidana tersebut dapat dibedakan menjadi o##ine!rime. $imana !yber!rime tindak pidana yang dilakukan dengan meman#aatkan teknologi komputer yang dibagi menjadi dua yaitu blue collar dan !hite collar. )enurut sur%ei 7C 2ielsen 0??+ 'ndonesia ternyata menempati posisi keenam terbesar dunia atau keempat di 7sia dalam tindak kejahatan internet meski tidak se!ara rin!i disebutkan kejahatan ma!am apa saja yang terjadi maupun &arga negara 'ndonesia yang terlibat dalam kejahatan ini. 7merika merupakan negara teratas dalam Cyber!rime. $ari seluruh laporan yang diterima oleh sebuah badan ber&enang mengurus kejahatan internet 7merika /0 = persen dari +6...5 pengaduan jumlah kerugian tiap korbannya rata-rata sekitar 1-5 dollar 7(. (edangkan jumlah kerugian terbesar dialami akibat penipuan adalah 5 5.5 dollar 7(. 2amun menurut laporan tersebut hanya ? 6 persen dari - =6/ orang yang melapor menderita kerugian #inan!ial akibat penipuan pen!urian identitas juga menimbulkan kerugian yang !ukup besar. $ari 0 1/- orang yang melapor rata-rata kehilangan 1 ??? dollar 7( per orangnya. (e!ara total laporan tersebut menyatakan bah&a +. = juta dollar 7( dilaporkan raib pada pertengahan 0??+ dan masing-masing merugi sekitar /15 dollar 7(. $ Kaitan Modul )odul ini merupakan modul ke tiga yang menjadi sub pokok bahasan !yber !rime pada mata kuliah terorisme dan kejahatan transnasional. D %asaran Pe&'elajaran (etelah mempelajari modul ini mahasis&a diharapkan dapat* 0=. )enjelaskan pengertian korupsi )enjelaskan bentuk dan pola !yber !rime

0-. 1. )enjelaskan keterlibatan indi%idu ornisasi dan 2egara dalam kasus !yber !rime )enjelaskan kerjasama 2egara dan 2egara dalam mengatasi !yber !rime )ampu menganaisis kasus !yber !rime dengan memberikan solusinya. 3. 'ndikator ,enilaian ,oin penting menjadi indi!ator penilaian dalam modul ini meliputi aspek* /0. 4eakti#an di kelas /1. tata kerama/ sopan santun //. 4erjasam team /5. keakti#an berdiskusi /6. Tersusunnya tugas kelompok se!ara sistemtis dan lengkap (minimal 5 buku teks book mutahir sebagai a!uan /.. )ampu mengumpulkan in#ormasi dari berbagai sumber /=. )ampu menganalisis kasus !yber !rime di 2egara berkembang khususnya di 'ndonesa B7B ''' ,3)B787(72 ,erkembangan Baman memba&a konsekuensi yang mengharuskan perubahan dan peningkatan di segala bidang. 2yaris semua lini kehidupan bergerak ke arah perbaikan. De%olusi ini pada gilirannya menghadirkan berbagai ino%asi tak terke!uali di bidang teknologi komunikasi. (eperti misalnya internet yang didukung oleh sistem komputerisasi kelas &ahid berbasis jaringan yang memberikan akses bebas kepada siapapun. Boleh dikata kini teknologi in#ormasi bukan lagi suatu keme&ahan tapi beralih pada konteks kebutuhan. 7kibatnya semua termoti%asi untuk memiliki pengetahuan yang mumpuni dibidang ini sehingga tidak dapat dipungkiri ada pihak dengan kapabilitas yang lebih dari yang lainnya. Fenomena ini membuka peluang bagi pihak-pihak yang kurang bertanggung ja&ab untuk melakukan apa yang kemudian dikenal dengan Cyber Crime. (elain itu kesempatan yang terbuka begitu luas untuk meman#aatkan dunia maya tersebut dilengkapi oleh moti%asi tertentu yang pada dasarnya berasal dari si#at dasar manusia yang !enderung suka kemudahan dan dominasi. (elain kronologi di atas ada beberapa pihak yang berpendapat bah&a #aktor penyebab Cyber Crime adalah sebagai berikut *

a. (egi teknis Tidak bisa dipungkiri bah&a kemajuan teknologi (teknologi in#ormasi) berdampak negati%e bagi perkembangan masyarakat. Berhaslnya teknologi tersebut menghilangkan batas &ilayah 2egara menjadikan dunia ini menjadi begitu sempit. 4eterhubungan antara jaringan yang satu dengan yang lain memudahkan bagi pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya. 4emudian tidak meratanya penyebaran teknologi menjadikan yang satu lebih kuat dari yang lain. b. (egi (osio 3konomi Cyber Crime merupakan produk ekonomi karena banyak negara yang membutuhkan keamanan jaringan yang tentunya digulirkan bersama internet. +. ,engertian Cyber Crime ,ada 4onggres,BBke-+? tahun 0??? de#enisi Cyber Crime dibagi 0 yaitu * +. ,engertian (empit Cyber Crime adalah perbuatan yang bertentangan dengan hokum yang langsung berkaitan dengan sarana elektronik dengan sasaran pada proses data dan sistem keamanan komputer. 0. ,engertian @uas Cyber Crime adalah perbuatan yang mela&an hukum dengan menggunakan sarana atau berkaitan dengan sistem atau jaringan komputer termasuk kejahatan memiliki se!ara illegal mena&arkan atau mendistribusikan in#ormasi melalui sistem atau jaringan komputer 0. <enis- <enis Cyber Crime Berdasarkan !atatan dari 2ational Criminal 'ntelligen!e (2C'() di 'nggris terdapat +1 ma!am bentuk-bentuk Cyber Crime * a. 9ecreational Hackers 4egiatan ini dilakukan oleh netter tingkat pemula untuk iseng-iseng men!oba kekurangandalan dari system sekuritas atau keamanan data dari suatu perusahaan. Tujuan iseng-iseng ini oleh pelaku dimaksudkan sekedar hiburan akan tetapi mempunyai dampak pada kejahatan mayantara se!ara langsung maupun tidak langsung merugikan pihak lain.

b. Crackers atau criminal minded hackers Biasanya pelakunya termoti%asi oleh keuntungan #inansial sabotase dan penghan!uran data korban. (ebagai !ontoh pada tahun +--/ Citibank 7.( di 'nggris mengalami kebobolan senilai ;($ /?? ribu oleh Cra!kers dari Dusia. ,elaku akhirnya dapat ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara selama 1 tahun serta harus mengembalikan sejumlah uang yang dijarah. Tipe kejahatan ini umumnya terjadi dengan bantuan orang dalam seperti karya&an yang sakit hati atau dating dari !ompetitor dalam kegiatan bisnis sejenis. c. *olitical Hackers 7kti%is politik atau ha!ti%ist melakukan kerusakan terhadap ratusan situs &eb untuk mengkampanyekan program-program tertentu bahkan tidak jarang digunakan untuk menempelkan pesan untuk mendiskreditkan la&an politiknya. )isalnya kampanye anti 'ndonesia pada masalah Timor-timur yang dipelopori oleh Damos 8orta dan ka&an-ka&an.sehingga situs $eplu 'ndonesia sempat mendapat serangan yang diduga keras dari kelompok anti integrasi sebelum dan setelah jajak pendapat tentang re#erendum Timor Timur +--- lalu. d. Denial of service take Bentuk Cyber Crime ini bertujuan untuk mema!etkan sistem dengan mengganggu akses dari pengguna jasa internet yang sah dengan !ara membanjiri atau mengirim situs &eb dengan data sampah yang tidak penting. 7kibatnya pemilik situs akan menderita kerugian karena untuk mengendalikan atau mengontrol kembali situs &eb tersebut diperlukan &aktu dan energi yang banyak. e. -nsiders internal"hackers (ama halnya dengan bentuk kedua yang disebabkan oleh orang UVdalamVV yang ke!e&a atau bermasalah dengan pimpinan korporasi dengan merusak data atau akses data dalam transaksi bisnis. )isalnya pada +--= $epartemen ,erdagangan dan ,erindustrian 'nggris pernah mengumumkan bah&a perusahaan di 'nggris menderita kerugian senilai + 5 milliar pounsterling. f. :iruses ,rogram pengganggu (mali!ious) perangkat lunak dengan melakukan penyebaran %irus yang dapat menular aplikasi internet ketika akan diakses pemakai. 7&alnya

%irus tersebut menular melalui #loppy disk namun seiring berkembangnya internet menjalar melalui #ile dan do&nloaded bahkan melalui kiriman email. (eperti halnya UVdunia kedokteranVV pada UVdunia komputerVV setiap %irus yang disebar telah disiapkan anti %irusnya. g. *iracy ,embajakan perangkat lunak !omputer merupakan ternd akhir-akhir ini karena dianggap lebih mudah dan murah serta keuntungan yang didapat berlipat ganda. 7kibatnya produsen mengalami kerugian yang tidak tanggung-tanggung karena piranti induk yang dproduksinya di do&nload dan di !opy begitu saja ke dalam C$-DO) bahkan disebarkan se!ara illegal. h. ;raud (ejenis manipulasi in#ormasi keuangan dengan tujuan mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. (ebagai !ontoh lelang #ikti# yang menjarah uang peserta lelang tanpa mengirim identitas pengirim. i. 6ambling (alah satu dari jenis kejahatan dalam dunia maya antara lain perjudian dunia maya yang saat ini semakin mengglobal. ;ntuk tindak kejahatan ini sulit untuk diungkap pelakunya sebab pelaku bisa memindahkan tempat permainan judi dengan sangat !epat. 8asil dari kegiatan gambling ini biasanya pelaku akan memutar uang hasil perjudiannya ke 2egara ta7 haven yang merupakan surga bagi para pelaku money laundering. ;ntuk mengantisipasi masalah tersebut diterbitkan peraturan internasional ;; no. +5 tahun 0??0 tentang pen!u!ian uang. ). *ornogra#hy atau #aedo#hilia (alah satu e#ek internet ini ter&ujud melalui ne!s grou# dan chatroom dimana peluang untuk mengeksplorasi berbagai bentuk pornogra#i bahkan mengeksploitasi anank-anak diba&ah umur se!ara seksual. Fenomena ini tentu saja sangat meresahkan berbagai pihak. k. Cyber stalking (egala bentuk kiriman e-mail yang tidak dikehendaki oleh user atau junk e-mail yang sering memakai #older. Tindak kejahatan ini tidak seberapa merugikan bagi

korbannya. 3-mail UVsampahVV yang terkirim dengan terpaksa ini akan merepotkan korban untuk membersihkan layar komputernya. 4orban akan sangat dirugikan dalam segi tenaga dan membuang-buang &aktu. l. Hate sites $alam situs ini para ha!kers sering menggunakannya untuk saling melontarkan komentar-komentar yang tidak sopan %ulgar dengan niat menyerang pihak-pihak yang tidak disenanginya. ,enyerangan ini terkadang berkembang dari UVperangVV indi%idu menjadi UVperangVV kelompok yang dalam perla&anannya mengangkat isu-isu rasial promosi kebijakan hingga ideology pandangan (isme). m. Criminal communication 'nternet juga dijadikan sebagai alat yang andal dan modern untuk melakukan kegiatan komunikasi antar gangster anggota sindikat obat bius dan bahkan komunikasi antar UVhooligonVV dalam dunia sepakbola 'nggris. 'nternet merupakan sarana yang paling manjur untuk melakukan kejahatan terorganisir. 1. $ata (tatistik Cyber Crime ,ersentasi ,elaku Cyber Crime berdasarkan 2egara 2egara 7merika (erikat 2igeria 4anada Dumania 'nggris 7#rika (elatan 7ustralia 'ndonesia Togo Dusia E =. 6 0. 05 ???5 ?/ ?1 ?1 ?0

)edia ,elaku Cyber Crime 3mail 6=./ E

Aeb ,age ,hone ,hysi!al )ail ,rinted )aterials 'n ,erson Chat Doom FaP 'nggris

+1 / E -6E /0E +-E +E ?=E ?=E

7ksi kejahatan di dunia maya atau Cyber Crime marak terjadi di 'nggris. Bahkan kemun!ulan kejahatan %irtual ini ter!atat setiap +? detik. Tindakan kriminal yang dilakukan bisa berma!am-ma!am bisa hanya sebatas pele!ehan seksual se!ara online hingga tindakan yang dapat merugikan se!ara #inanasial. $ari laoran yang dikeluarkan ;nit Cyber Crime 'nggris setiap dikutip detik'23T dari 7F, lebih dari 1 juta aksi kejahatan inline telah ter!atat di negeri Datu 3liBabeth ini pada tahun 0??. . (ementara itu perusahaan analis sekuriti >arlik menambahakan bah&a pihak yang sering dijadikan sasaran penyerangan Cyber Crime bukanklah para organisasi atau perusahaan m elainkan lebih mengarah keada indi%idu denga tingkat enyerangan lebih dari 6?E. (edangkan bentuk kejahatan yang paling sering dilakukan penjahata dunia maya adalah terkait dengan penyalahgunaan email dan tindakan pen!emaran nama baik yang dilakukan %ia situs atau !hatroom. (elain itu kejahatan seksual juga menjadi aksi yang paling sering dilakukan dengan =5?.??? kasusus yang tere!tata tahun lalu. $imana sebagian pelakunya merupakan penguntit online (Cyberstalked" yang men!ari korban di dunia maya. (ementara untuk kejahatan lain yang ter!atata oleh >arlik adalah kejahatan #inansial 0?..??? kasus pen!urian identitas -0.??? kasus serta penyusupan komputer alias ha!king +//.5?? kasus. 7merika (erikat $alam perkembangannya ternyata enggunaan internet memeba&a sisi negati# dalam membuka peluang mun!ulnya tindakan-tindakan anti sosial dan perilaku kejahatan sebagai aplikasi dari perkembangan internet. $alam dokumen 7/CO2F. +=./+?+1 Cyber Crime dalam arti sempit disebut Com#uter Crime

dan dalam arti luas disebut Com#uter 9elated Crime CDC). Aalaupun jenis kejahatan ini belum terlalu banyak diketahui se!ara umum namun FB' dalam laporannya mengatakan bah&a tindak kejahatan yang dapat dikategorikan Cyber Crime telah meningkat / kali lipat dimana pada tahun +--= saja telah ter!atat lebih dari /=? kasus Cyber Crime di 7merika (erikat. 8al ini telah menimbulkan ke!emasan lebih dari 0/1 &arga 7(. (elain itu hasil penelititian ;( o# Computer (e!urity 'nstitute (;(C(') menunjukkan bah&a sekitar -?E perusahaan berskala besar mengaku telah mendeteksi adanya pelanggaran keamanan terhadap sistem komputerisasi yang mereka gunakan dalam kegiatan industry sebanyak 0.1 perusahaan disana telah mengalami financial losses yang !ukup signi#ikan untuk tambahan modal bagi perkembangan perusahaan tersebut. 2ilai kerugian men!apai 065 juta ;($ dan sebagian besar dari transaksi illegal <epang )enurut data 2ational ,oli!e 7gen!y (2,7) <epang pada Februari 0??6 jumlah seseorang yang ditahan karena melakukan penipuan serta kejahatan lain melalui internet melonjak hampir 50 persen pada 0??5. (ehingga pada tahun 0??6 jumlah tahanan !yber!rime di negeri sakura tersebut men!apai 1.+6+ tahanan. 7ngka ini berhasil meme!ahkan rekor lama pada tahun sebelumnya yaitu sebanyak 0.?=+ orang tahanan. (ejak +--- l2,7 telah melakukan perhitungan statistik tentang !yber!rime dinegaranya. (elandia Baru $ata pada tanggal +/ desember men 2e& Gealand ,ress 7sso!iation. (,3,) menyebutkan in#ormasi mengenai kedok kejahatan !yber!rime di (elandia Baru. ,olisi (elandia Baru menangkap seorang remaja yang diduga sebagai pemimpin jaringan !yber !rime (kejahatan melalui internet) yang telah mengin#iltrasi komputer di seluruh dunia dan melumpuhkan sistem komputer di salah satu perguruan tinggi di 7merika (erikat. ,ara aparat penyelidik di (elandia Baru 7merika (erikat dan Belanda yakin bah&a remaja berusia += tahun yang tidak disebutkan namanya itu telah men!iptakan so#t&are untuk

menyerang jutaan komputer yang mengakibatkan kerugian sekitar 05 juta dollar (elandia Baru atau sekitar +- juta dollar 7(. 7ustralia Berdasarkan hasil sur%ey ari Wueensland uni%ersity o# te!hnology tahun 0??6 /0E remaja &anita di 7ustralia pernah mengalami pele!ehan melalui internet. 'ronisnya banyak diantara kejadian tersebut mengalami peleehan hingga tiga ratus buah dihalaman myspa!enya. (emua kasus-kasus tersebut ditunjang oleh #akta bah&a 00E emaja 7ustralia menggunakan internat untuk lari dari masalah atau ketika perasaannya lagi ka!au. /. Contoh 4asus Cyber Crime Cahoo Q( ,eran!is >oogle Q( China )asalah kejahatan maya de&asa ini sepatutnya mendapatkan perhatian semua pihak se!ara saksama karena kejahatan ini termasuk salah satu e7traordinary crime bahkan dirasakan pula sebagai serious crime dan transnational crime yang selalu mengan!am kehidupan masyarakat bangsa dan negara Tindak pidana ini adalah sisi paling buruk dari masyarakat in#ormasi akibat kemajuan pesat teknologi yang ter!ermin melalui meningkatnya peristi&a kejahatan komputer pornogra#i terorisme digital perang in#ormasi sampah bias in#ormasi ha!kers !ra!ker dan sebagainya. (itus )i!roso#t 27(7 dan ,entagon bahkan tidak luput dari penga!auan in#ormasi dan data negara adidaya 7( oleh para ha!kers. Contoh lain ketegangan antara China dan 7( sempat pula mengarah pada perang ha!ker karena mengubah situs FB' menjadi &ajah pilot China yang te&as di @aut China (elatan dengan pesa&at pengintai 7( yang berada di &ilayah China. (emua peristi&a di atas adalah beberapa !ontoh disalahgunakannya teknologi in#ormasi untuk tujuan buruk yang sangat merugikan berbagai pihak dalam tatanan dunia yang semakin maju dengan globalisasi ekonomi sebagai !irinya. 'nilah sebenarnya salah satu e#ek negati# yang tidak dapat terhindarkan dan disembunyikan. (ebagaimana yang pernah diramalkan oleh <ohn 2aisbitt dan ,aul ,atrusia 7burdene

5. $ampak dan ;paya ,enanggulangan Cyber Crime

yang bah&a menjadi perkambungan global (global :illage) dengan pola satu sistem perekonomian atau Single ,conomy System, yaitu sistem ekonomi kapitalis membuat orang-orang menghalalkan segala !ara untuk men!apai tujuannya. $an !yber !rime adalah pilihan yang sangat menjanjikan. $itinjau pada aspek hukum internasional <. >. (tarke menyatakan bah&a ada kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan ber#ungsinya lembaga atau organisasi internasional hubungan satu sama lain dan hubungan negara dengan indi%idu serta kaidah hukum tertentu yang berkaitan dengan indi%idu dan badan-badan non negara sejauh hak-hak dan ke&ajiban indi%idu dan atau badan non negara tersebut penting bagi masyarakat internasional. 4ejahatan maya sudah jelas dapat menjangkau kepentingan masyarakat internasional. 'ni menandakan perlunya suatu regulasi yang sistematis yang harus mampu melindungi kepentingan semua pihak. Bentuk-bentuk kejahatan tersebut dapat berupa spionase in#ormasi pen!urian data pemalsuan kartu kredit ponogra#i penyebaran email bermasalah hingga kampanye anti (7D7 tertentu terorisme dan ekstrimisme di internet. (emua bentukkejahatan maya tersebut amat merugikan bagi kepentingan indi%idu kelompok masayarakat bangsa dan negara bahkan internasional yang selalu mendambakan ter&ujudnya perdamaian abadi dalam tatanan masyarakat ekonomi global. )asalah ini segera menjadi pusat perhatian masyarakat dunia melalui -nternational -nformation -ndustry Congress (''C) 0??? )illenium yang dilangsungkan tanggal +- (eptember di Xuebe! 4anada yang merumuskan perlunya ke&aspadaan terhadap perkembangan Cyber Crime yang dapat merusak sistem dan data %ital teknologi perusahaan dalam masyarakat teknologi industri. ,anitia kerja perlindungan data $e&an 3ropa menyatakan pula bah&a Cyber Crime merupakan sisi kelam dari teknologi in#ormasi yang harus segera ditanggulangi dalam &aktu singkat. 4on#erensi Cyber Crime -nternational di @ondon menyatakan dengan tegas bah&a Cyber Crime adalah salah satu dari akti%itas !riminal yang paling !epat tumbuh di planet ini 4erugian yang ditimbulkan men!apai /? miliar ;($ per tahun. 4ehendak politik yang kuat kemudian menjadi kun!i dalam menindaklanjuti kesepakatan yang dihadiri 1? negara ini +. .,endekatan hukum untuk keamanan dunia !yber

Terdapat tiga pendekatan untuk mempertahankan keamanan di cybers#ace pertama adalah pendekatan teknologi kedua pendekatan sosial budaya-etika dan ketiga pendekatan hukum. ;ntuk mengatasi gangguan keamanan pendekatan teknologi si#atnya mutlak dilakukan sebab tanpa suatu pengamanan jaringan akan sangat mudah disusupi dintersepsi atau diakses se!ara ilegal dan tanpa hak.$alam ruang !yber pelaku pelanggaran seringkali menjadi sulit dijerat karena hukumdan pengadilan 'ndonesia tidak memiliki yurisdiksi terhadap pelaku dan perbuatan hukum yang terjadi mengingat pelanggaran hukum bersi#at transnasional tetapi akibatnya justru memiliki implikasi hukum di 'ndonesia. $alam hukum internasional dikenal tiga jenis jurisdiksi yakni jurisdiksi untuk menetapkan undang-undang the )urisdiction to #rescribe", jurisdiksi untuk penegakan hukum the )urisdiction toenforce" dan jurisdiksi untuk menuntut the )urisdiction to ad)udicate".$alam kaitannya dengan penentuan hukum yang berlaku dikenal beberapa asas yang biasa digunakan yaitu * pertama sub)ective territoriality, yang menekankan bah&a keberlakuan hukum ditentukan berdasarkan tempat perbuatan dilakukan dan penyelesaian tindak pidananya dilakukan di negara lain. 4edua ob)ective territoriality, yang menyatakan bah&a hukum yang berlaku adalah hukum dimana akibat utama perbuatan itu terjadi dan memberikan dampak yang sangat merugikan bagi negara yang bersangkutan. 4etiga nationality yang menentukan bah&a negara mempunyai jurisdiksi untuk menentukan hukum berdasarkan ke&arganegaraan pelaku. 4eempat #assive nationality yang menekankan jurisdiksi berdasarkan ke&arganegaraan korban. 4elima #rotective #rinci#le yang menyatakan berlakunya hukum didasarkan atas keinginan negara untuk melindungi kepentingan negara dari kejahatan yang dilakukan di luar &ilayahnya yang umumnya digunakan apabila korban adalah negara atau pemerintah dan keenam asas $niversality. 7sas $niversality selayaknya memperoleh perhatian khusus terkait dengan penanganan hukum kasus-kasus !yber. 7sas ini disebut juga sebagai @universalinterest )urisdictionA. ,ada mulanya asas ini menentukan bah&a setiap negara berhak untuk menangkap dan menghukum para pelaku pembajakan. 7sas ini kemudian diperluas sehingga men!akup pula kejahatan terhadap kemanusiaan crimes against humanity" misalnya penyiksaan genosida pembajakan udara dan lain-lain. )eskipun di masa

mendatang asas jurisdiksi uni%ersal ini mungkin dikembangkanuntuk internet #iracy seperti com#uter, cracking, carding, hacking and viruses,namun perlu dipertimbangkan bah&a penggunaan asas ini hanya diberlakukan untuk kejahatan sangat serius berdasarkan perkembangan dalam hukum internasional. TOleh karena itu untuk ruang !yber dibutuhkan suatu hukum baru yang menggunakan pendekatan yang berbeda dengan hukum yang dibuat berdasarkan batasbatas &ilayah. Duang !yber dapat diibaratkan sebagai suatu tempat yang hanya dibatasi oleh screens and #ass!ords. (e!ara radikal ruang !yber telah mengubah hubungan antara legally significant online" #henomena and #hysical location. Berdasarkan karakteristik khusus yang terdapat dalam ruang !yber dimana pengaturan dan penegakan hukumnya tidak dapat menggunakan !ara-!ara tradisional beberapa ahli berpandangan bah&a sebaiknya kegiatan-kegiatan dalam cybers#ace diatur oleh hukum tersendiri dengan mengambil !ontoh tentang tumbuhnya the la! of merchant le7 mercatoria" pada abad pertengahan. 7sas kebiasaan dan norma yang mengatur ruang !yber ini yang tumbuh dalam praktek dan diakui se!ara umum disebut sebagai Le7 -nformatica.(engketa-sengeketa di ruang !yber juga terkait dengan 8ukum ,erdata 'nternasional antara lain menyangkut masalah 4ompetensi #orum yang berperan dalam menentukan ke&enangan #orum (pengadilan dan arbitrase) penyelesaian kasus-kasus perdata internasional (8,'). Terdapat dua prinsip kompetensi dalam 8,' * #ertama the #rinci#le of basis of #resence, yang menyatakan bah&a ke&enangan pengadilan untuk mengadili ditentukan oleh tempat tinggal tergugat. +edua #rinci#le of effectiveness yang menyatakan bah&a ke&enangan pengadilan ditentukan oleh di mana harta-benda tergugat berada. ,rinsip kedua ini penting untuk diperhatikan berkenaan dengan pelaksanaan putusan pengadilan asing foreign )udgementenforcement". 7sas kompetensi ini harus dijadikan dasar pilihan #orum oleh para pihak dalam transaksi eBcommerce. 4eke!ualian terhadap asas ini dapat dilakukan jika ada jaminan pelaksanaan putusan asing misalnya melalui kon%ensi internasional.. Berdasarkan karakteristik khusus yang terdapat dalam ruang !yber maka dapatdikemukakan beberapa teori sebagai berikut * Perta&a The Theory of the $#loader and the Do!nloadr Berdasarkan teori ini suatu negara dapat melarang dalam&ilayahnya kegiatan u#loading

dan do!nloading yang diperkirakan dapatbertentangan dengan kepentingannya. )isalnya suatu negara dapat melarang setiaporang untuk u#loading kegiatan perjudian atau kegiatan perusakan lainnya dalam &ilayah negara dan melarang setiap orang dalam &ilayahnya untuk do!nloading kegiatan perjudian tersebut. )innesota adalah salah satu negara bagian pertama yang menggunakan jurisdiksi ini. Kedua adalah teori The La! of the Server. ,endekatan ini memperlakukan server dimana !eb#ages se!ara #isik berlokasi yaitu di mana mereka di!atat sebagai data elektronik. )enurut teori ini sebuah !eb#ages yang berlokasi di ser%er pada (tan#ord ;ni%ersity tunduk pada hukum Cali#ornia. 2amun teori ini akan sulit digunakan apabila u#loader berada dalam jurisdiksi asing. Ketiga The Theory of -nternational S#aces. Duang !yber dianggap sebagai the fourth s#ace. Cang menjadi analogi adalah tidak terletak pada kesamaan #isik melainkan pada si#at internasional yakni sovereignless Cuality. Instru&en Internasional di Bidang Kejahatan $*'er 'nstrumen 8ukum 'nternasional di bidang kejahatan !yber Cyber Crime) merupakan sebuah #enomena baru dalam tatanan 8ukum 'nternasional modern mengingat kejahatan !yber sebelumnya tidak mendapat perhatian negara-negara sebagai subjek 8ukum 'nternasional. )un!ulnya bentuk kejahatan baru yang tidak saja bersi#at lintas batas (transnasional) tetapi juga ber&ujud dalam tindakan-tindakan %irtual telah menyadarkan masyarakat internasional tentang perlunya perangkat 8ukum 'nternasional baru yang dapat digunakan sebagai kaidah hukum internasional dalam mengatasi kasuskasus Cybercrime. 'nstrumen 8ukum 'nternasional publik yang mengatur masalah 4ejatan !yber yang saat ini paling mendapat perhatian adalah 4on%ensi tentang 4ejahatan !yber Convention on Cyber Crime) 0??+ yang digagas oleh ;ni 3ropa. 4on%ensi ini meskipun pada a&alnya dibuat oleh organisasi Degional 3ropa tetapi dalam perkembangannya dimungkinkan untuk dirati#ikasi dan diakses oleh negara manapun di dunia yang memiliki komitmen dalam upaya mengatasi kejahatan Cyber. 2egara-negara yang tergabung dalam ;ni 3ropa Council of ,uro#e" pada tanggal 01 2o%ember 0??+ di kota Budapest 8ongaria telah membuat dan menyepakati

Convention on Cybercrime yang kemudian dimasukkan dalam ,uro#ean Treaty Series dengan 2omor +=5. 4on%ensi ini akan berlaku se!ara e#ekti# setelah dirati#ikasi oleh minimal 5 (lima) negara termasuk paling tidak rati#ikasi yang dilakukan oleh 1 (tiga) negara anggota Council of ,uro#e. (ubstansi kon%ensi men!akup area yang !ukup luas bahkan mengandung kebijakan kriminal criminal #olicy" yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari cyber crime, baik melalui undang-undang maupun kerjasama internasional.8al ini dilakukan dengan penuh kesadaran sehubungan dengan semakin meningkatnya intensitas digitalisasi kon%ergensi dan globalisasi yang berkelanjutan dari teknologi in#ormasi yang menurut pengalaman dapat juga digunakan untuk melakukan tindak pidana. 4on%ensi ini dibentuk dengan pertimbangan-pertimbangan antara lain sebagai berikut * Perta&a, bah&a masyarakat internasional menyadari perlunya kerjasama antar 2egara dan 'ndustri dalam memerangi kejahatan !yber dan adanya kebutuhan untuk melindungi kepentingan yang sah dalam penggunaan dan pengembangan teknologi in#ormasi. Kedua, 4on%ensi saat ini diperlukan untuk meredam penyalahgunaan sistem jaringan dan data komputer untuk melakukan perbuatan kriminal. 8al lain yang diperlukan adalah adanya kepastian dalam proses penyelidikan dan penuntutan pada tingkat internasional dan domestik melalui suatu mekanisme kerjasama internasional yang dapat diper!aya dan !epat.Ketiga, saat ini sudah semakin nyata adanya kebutuhan untuk memastikan suatu kesesuaian antara pelaksanaan penegakan hukum dan hak aBasi manusia sejalan dengan 4on%ensi $e&an 3ropa untuk ,erlindungan 8ak 7Basi )anusia dan 4o%enan ,erserikatan Bangsa-Bangsa +-66 tentang 8ak ,olitik $an sipil yang memberikan perlindungan kebebasan berpendapat seperti hak berekspresi yang men!akup kebebasan untuk men!ari menerima dan menyebarkan in#ormasi/pendapat.4on%ensi ini telah disepakati oleh )asyarakat ;ni 3ropa sebagai kon%ensi yang terbuka untuk diakses oleh negara manapun di dunia. 8al ini dimaksudkan untuk dijadikan norma dan instrumen 8ukum 'nternasional dalam mengatasi kejahatan !yber tanpa mengurangi kesempatan setiap indi%idu untuk tetap dapat mengembangkan kreati%itasnya dalam pengembangan teknologi in#ormasi. 6. ;paya penanggulangan Cyber Crime

)asalah kejahatan mayantara de&asa ini sepatutnya mendapatkan perhatian semua pihak se!ara saksama karena kejahatan termasuk salah satu e7traordinary crime bahkan dirasakan pula sebagai serious crime dan transnational crime yang selalu mengan!am kehidupan masyarakat bangsa dan negara Tindak pidana ini adalah sisi paling buruk dari masyarakat in#ormasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya peristi&a kejahatan komputer pornogra#i terorisme digital perang in#ormasi sampah bias in#ormasi ha!kers !ra!ker dan sebagainya. 4ejahatan maya yang pernah menimpa situs mabes T2' Badan ,engkajian dan ,enerapan Teknologi )abes ,O@D' dan $eplu merupakan !ontoh nyata peman#aatan yang tidak bertanggung ja&ab akan teknologi internet. (itus )i!roso#t 27(7 dan ,entagon juga tidak luput dari penga!auan in#ormasi dan data negara adidaya 7( oleh para ha!kers. 4etegangan antara China dan 7( sempat pula mengarah pada perang ha!ker karena mengubah situs FB' menjadi &ajah pilot China yang te&as di @aut China (elatan dengan pesa&at pengintai 7( yang berada di &ilayah China. (emua peristi&a di atas adalah beberapa !ontoh disalahgunakannya teknologi in#ormasi untuk tujuan buruk yang sangat merugikan berbagai pihak dalam tatanan dunia yang semakin maju dengan globalisasi ekonomi sebagai !irinya. 'nilah sebenarnya salah satu e#ek negati# yang tidak dapat terhindarkan dan disembunyikan. (ebagaimana yang pernah diramalkan oleh <ohn 2aisbitt dan ,aul ,atrusia 7burdene yang mengatakan bah&a menjadi perkambungan global (global :iilage) dengan pola satu sistem perekonomian atau Single ,conomy System, yaitu sistem ekonomi kapitalis yang membuat orang-orang menghalalkan segala !ara untuk men!apai tujuannya. 4ejahatan ini beraspek pada hukum internasional mengingat pendapat <. >. (tarke bah&a ada kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan ber#ungsinya lembaga atau organisasi internasional hubungan satu sama lain dan hubungan negara dengan indi%idu serta kaidah hukum tertentu yang berkaitan dengan indi%idu dan badan-badan non negara sejauh hak-hak dan ke&ajiban indi%idu dan atau badan non negara tersebutpenting bagi masyarakat internasional. 4ejahatan maya sudah jelas dapat menjangkau kepentingan masyarakat internasional. 'ni !ukup berarti karena adanya standar hokum pidana yang berkembang di dalam masyarakat tersebut yang harus mampu melindungi kepentingan semua pihak. (egala ma!am penggunaan jaringan komputer untuk tujuan !riminal dan

ataukrimal tingkat ttinggi adalah menyalahgunakan teknologi digital untuk kepentingan tertentu yang sangatmerrugika pihak tertentu Bentuk-bentuk kejahatan tersebut dapat berupa spionase in#ormasi pen!urian data pemalsuan kartu kredit ponogra#i penyebaran email bermasalah hingga kampanye anti (7D7 tertentu terorisme dan ekstrimisme di internet. (emua bentukkejahatan maya tersebut amat merugikan bagi kepentingan indi%idu kelompok masayarakat bangsa dan negara bahkan internasional yang selalu mendambakan ter&ujudnya perdamaian abadi dalam tatanan masyarakat ekonomi global. )asalah ini segera menjadi pusat perhatian masyarakat dunia melalui -nternational -nformation -ndustry Congress (''C) 0??? )illenium yang dilangsungkan tanggal +- (eptember diXuebe! 4anada yang merumuskan perlunya ke&aspadaan terhadap perkembangan Cyber Crime yang dapat merusak sistem dan data %ital teknologi perusahaan dalam masyarakat teknologi industri. ,anitia kerja perlindungan data $e&an 3ropameynyatakan pula bah&a Cyber Crime merupakan sisi kelam dari teknologi in#ormasi yang harus segera ditanggulangi dalam &aktu singkat. 4on#erensi Cyber Crime -nternational di @ondon menyatakan dengan tegas bah&a Cyber Crime adalah salah satu dari akti%itas !riminal yang paling !epat tumbuh di planet ini 4erugian yang ditimbulkan men!apai /? miliar ;($ per tahun. .. Cyber Crime dan 8ubungan 'nternasional ,erkembangan teknologi in#ormasi yang terjadi pada hampir setiap negara sudah merupakan !iri global yang mengakibatkan hilangnya batas-batas negara. 2egara yang sudah mempunyai in#rastruktur jaringan in#ormasi yang lebih memadai tentu telah menikmati hasil pengembangan teknologi in#ormasinya 2egara berkembang akan merasakan ke!enderungan timbulnya neokolonialisme. 8al tersebut menunjukkan adanya pergeseran paradigma dimana jaringan in#ormasi merupakan in#rastruktur perkembangan suatu negara. (etiap negara harus menghadapi kenyataan bah&a in#ormasi dunia saat ini dibangun berdasarkan suatu jaringan yang dita&arkan oleh kemajuan teknologi. (alah satu !ara berpikir yang produkti# adalah mendirikan usaha untuk menyediakan suatu in#rastruktur in#ormasi yang baik di dalam negeri yang kemudian dihubungkan dengan jaringan in#ormasi global.

4e!enderungan mengglobalnya karakteristik in#ormasi yang semakin :;ser Friendly: akhirnya menjadikan 'ndonesia harus mengikuti pola tersebut. Teknologi in#ormasi khususnya dalam dimensi !yber tidak akan mengkotak-kotak dan membentuk signi#ikansi karakter. 2amun selalu ada gejala negati%e dari setiap #enomena teknologi. 4e!enderungan mengglobalnya karakteristik in#ormasi yang semakin:;ser Friendly: akhirnya menjadikan 'ndonesia harus mengikuti pola tersebut. Teknologi in#ormasi khususnya dalam dimensi !yber tidak akan mengkotak-kotak dan membentuk signi#ikansi karakter. 2amun selalu ada gejala negati%e dari setiap #enomena teknologi.

B7B ''' ,32;T;, $emikianlah uraian meteri dalam modul ini untuk memahami pengertian dan bentuk !yber !rime sebagi salah satu dari bentuk kejahatan transnasional yang berkembang dalam masyarakat internasional. >una meunjang pembelajaran dapat diman#aatkan pila C$ belajar interakti# yang memuat pokok bahasan dalam modul ini yang disajikan bersama dengan pokok bahasan pada modul dua dan tiga. 7pabila modul satu ini dapat dipahami dengan baik maka se!ara sitematis peserta matakuliah ini dengan mudah bias melangkah untuk mengkaji modul selanjutnya

$7FT7D ,;(T747 ,.2.>rabosky and Dussell >. (mith .+--=. Crime in the $igital 7ge* Controlling Telecommunications and Cybers#ace -legalities, Transa!tion ,ublishers* 2e& Bruns&i!k 2< Casey 3oghan 0??+ Digital evidence and com#uter Crime 7 8arourt (!ien!e and te!hnology !ompany* london 7nthony >. )!>re& and ,aul >. @e&is +--1 6lobal #olitics, *olity ,ress* Cambridge Di!hard Falk +-.6 study of The future Dord, ;ree *ress4 %o! Eork. Desenaus <ames 2. +--1 Turbulence in !orld *acific, *rinceton $niversity *ress4 *rinceton.

8arian 4ompas 'ndonesia masuk dalam sepuluh Besar Cybercrime Dunia, 3disi* +0 7pril 0??0 Cyberla& * Teritori dalam Cybers#ace, realitas dan pirtualitas http*//budi. 'nsan. Co.id/arti!les/itB!ithinBcyberla!.doc. +riminalitas di -nternet http*//!!!.solusihukum.com8artikel/2F8cybercrimeG=.#h#,(akses ?5/?//0??6) Cybercrime (ebuah penomena "di-dunia* http*//ari)uliano.bloks#ot.com.8FGG380G8cybercrimeBsebuahBfenomenaBdiB dunia.html ( akses* ?5/?//0??6)

)O$;@

<;$;@ * ,3D$7>72>72 )72;('7 (H$M&% T9&;-C+-%6) B7B ' ,32$78;@;72 7. @atar Belakang Aomen Tra##i!king merupakan sektor perdagangan yang kini berkembang pesat dikendalikan jaringan global yang tersusun serta bersindikat dengan menggunakan kelengkapan teknologi yang !anggih serta dilindungi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungja&ab. 'su perdagangan &anita pertama mulai berkembang menjadi isu global yang melibatkan banyak pihak. )asalah ini berkembang dengan baik dikarenakan masih banyaknya negara yang memiliki hukum yang lemah dan bahkan tidak ada sama sekali peraturan yang berkaitan dengan perdagangan &anita. ,erdagangan &anita juga dijadikan sebagai daya tarik pelan!ong luar negeri. )enurut suatu kajian perdaganan &anita mampu meraih keuntungan tinggi men!apai miliayan dollar. )alaysia misalnya ada sekitar 1??.??? &anita melibatkan diri dalam pela!uran. 7dapun karakteristik &omen tra##i!king umumnya bersi#at khas dengan meman#aatkan &anita dengan menggunakan !ara berupa* an!aman pen!ulikan dan penipuan. Tujuan dari &omen tra##i!king untuk pala!uran pengantin pesanan pembantu rumah tangga industri pornogra#i dan memindahan organ tubuh serta bentuk eksploitasi lainnya yang merugikan dan mengabaikan hak perempuan. Child Tra##i!king telah menjadi isu global yang telah meresahkan masyarakat internasional se!ara luas. Child Tra##i!king merupakan salah satu bentuk dari human tra##i!king. Child Tra##i!king dide#inisikan sebagai segala kegiatan yang dapat diidentikkan berupa pen!arian penampungan pembelian penjualan pengiriman dimana anak-anak menjadi objeknya dengan menggunakan berbagai ma!am !ara baik itu dengan rayuan tipu daya pemaksaan pen!ulikan an!aman dengan tujuan untuk dieksploitasi dalam bentuk perbudakan buruh dan eksploitasi seks. )enurut laporan dari Bureau o# ,ubli! 7##air ;( $epartemen o# (tate pada bulan <uni 0??1 memaparkan bah&a tiap tahun =??.??? " -??.??? manusia termasuk anak-anak di dalamnya telah diselundupkan denga mengabaikan batas-batas internasional. $i 7#rika traffiker mendatangi sebuah keluarga dengan alasan ingin mengadopsi anak-anak tersebut dijanjikan akan diberikan kehidupan dan pendidikan yang layak serta

diajarkan untuk berdagang. 2amun ketika anak itu sudah diadopsi ternyata akan-anak tersebut diperdagangkan se!ara domestik maupun dikirim ke luar negeri untuk bekerja paksa atau eksploitasi seks untuk kepentingan pribadi atau sindikat. (indikat anak terus menerus meman#aatkan kondisi terutama kemiskinan. $ Kaitan Modul )odul ini merupakan modul ke tiga yang menjadi sub pokok bahasan human tra##i!king pada mata kuliah terorisme dan kejahatan transnasional. D %asaran Pe&'elajaran (etelah mempelajari modul ini mahasis&a diharapkan dapat* 1?. )enjelaskan pengertian korupsi )enjelaskan bentuk dan pola human tra##i!king 1+. 1. )enjelaskan keterlibatan indi%idu ornisasi dan 2egara dalam kasus human tra##i!king 10. )enjelaskan kerjasama 2egara dan 2egara dalam mengatasi human tra##i!king 11. )ampu menganaisis kasus human tra##i!king dengan memberikan solusinya. 3. 'ndikator ,enilaian ,oin penting menjadi indi!ator penilaian dalam modul ini meliputi aspek* /-. 4eakti#an di kelas 5?. tata kerama/ sopan santun 5+. 4erjasam team 50. keakti#an berdiskusi 51. Tersusunnya tugas kelompok se!ara sistemtis dan lengkap (minimal 5 buku teks book mutahir sebagai a!uan 5/. )ampu mengumpulkan in#ormasi dari berbagai sumber 55. )ampu menganalisis kasus khususnya di 'ndonesa B7B '' ,3)B787(72 $e&asa ini perdagangan perempuan menjadi jauh lebih kompleks. $engan kemajuan teknologi in#ormasi dan transportasi semakin berkembang pula modus kejahatannya. ,erdagangan perempuan dilakukan oleh jaringan-jaringan kriminal internasional dan menghasilkan keuntungan berjuta-juta dolar setiap tahunnya. )enurut data 3uropol terdapat lebih dari 1??? organisasi perdagangan manusia dan sedikitnya 1?.??? orang yang melaksanakan akti#itas perdagangan manusia se!ara pribadi. human tra##i!king di 2egara berkembang

$i 'ndonesia angka perdagangan manusia khususnya perempuan juga sangat tinggi. )enurut !atatan 4omisi 2asional 7nti 4ekerasan ,erepuan (4omnas ,erempuan) tahun 0??0 ter!atat 10? kasus dan pada tahun 0??1 meningkat menjadi =?? kasus. (ementara itu Organisasi )igrasi 'nternasioal ('O)) <akarta mendata sekitar +.?00 korban perdagangan manusia yang ditangani di 'ndonesia antara )aret 0??5 sampai 7pril 0??6 dan ==E adalah perempuan. ,ada tahun +--/ ,erserikatan Bangsa-Bangsa (,BB) mengadopsi resolusi tentang perdagangan (Tra##i!king) perempuan dan anak-anak. $alam resolusi itu disebutkan bah&a tra##i!king adalah* ,ergerakan dan penyelundupan orang se!ara sembunyi-sembunyi melintasi batasbatas negara dan internasional kebanyakan berasal dari negara berkembang dan negara-negara yang ekonominya berada dalam masa transisi dengan tujuan untuk memaksa perempuan dan anak-anak masuk ke dalam situasi yang se!ara seksual maupun ekonomi teropresi dan situasi eksploitati# demi keuntungan perekrut penyelundup dan sindikat kriminal seperti halnya akti%itas ilegal lainnya yang terkait dengan perdagangan (tra##i!king) misalnya pekerja rumah tangga paksa perka&inan palsu pekerja yang diselundupkan dan adopsi palsu. (ementara itu pada tanggal +5 2o%ember 0??? )ajelis ;mum ,BB juga mengadopsi 4on%ensi tentang 4ejahatan Terorganisir beserta protokolnya yakni ,rotokol )enentang ,enyelundupan )igran )elalui <alur $arat @aut dan ;dara dan ,rotokol untuk men!egah dan menghukum pelaku tra#iking terhadap manusia khususnya perempuan dan anak. Berdasarkan pasal 1 ayat (a)* 'stilah tra#iking diartikan sebagai perekrutan pengangkutan pemindahan penyembunyian atau penerimaan seseorang melalui penggunaan an!aman atau tekanan atau bentuk-bentuk lain dari kekerasan pen!ulikan penipuan ke!urangan penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan atau memberi atau menerima pembayaran atau memperoleh keuntungan sehingga mendapatkan persetujuan dari seseorang yang memegang kendali atas orang lain tersebut untuk kepentingan eksploitasi yang se!ara minimal termasuk eksploitasi le&at prostitusi atau bentuk-bentuk eksploitasi seksual lainnya kerja atau pelayanan paksa perbudakan atau praktek-praktek lain yang serupa dengan perbudakan penghambaan atau pengambilan organ-organ tubuh. (ementara itu dalam 4on#erensi ,erempuan (edunia ke-/ di Beijing tahun +--5 perdagangan perempuan (&omen tra##i!king) dirumuskan sebagai salah satu bentuk eksploitasi seksual global yang mele!ehkan hak asasi dari jutaan perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.

Berdasarkan de%inisi-de%inisi di atas maka kita sampai pada penarikan benang merah mengenai karakteristik perdagangan perempuan (&omen tra##i!king) yaitu sebagai berikut* a. 4orban berdasarkan adanya pelekatan posisi sunordinat dalam diri perempuan maka semua perempuan dari ras manapun dan dimanapun memiliki peluang untuk menjadi korban khususnya di negara-negara dunia '''; b. ,ola dan 7ktor. ,ola terbagi atas 0 (dua) yaitu langsung dan tak langsung (melibatkan perantara). (edangkan aktor pada umumnya berupa kelompok yang terorganisir menutupi kegiatannya dengan pekerjaan lain menggunakan !ara!ara seperti yang digunakan oleh organisasi kriminal misalnya dengan bekerjasama dengan pejabat pemerintah yang korup; !. Tujuan* prostitusi dengan paksaan pembantu rumah tangga buruh ilegal buruh kontrak perka&inan yang tidak seimbang adopsi ilegal peri&isata dan hiburan seks pornogra#i pengemis dan untuk digunakan dalam berbagai akti%itas kriminal lainnya; d. )oti# kebutuhan mempertahankan hidup; e. )odus operandi* pemindahan dari tempat yang dikenal ke tempat yang tidak dikenal penyele&engan kekuasaan penipuan dengan ta&aran pekerjaan dengan imbalan yang menggiurkan paksaan dengan korban memiliki hutang paksaan dengan an!aman kekerasan atau pen!ulikan dan perka&inan./ ,ola tak langsung dalam kasus perdagangan perempuan (&omen tra##i!king) yang melibatkan pihak perantara yang biasa disebut dengan !alo perekrut mu!ikari tra##i!kers pen!ari pemilik rumah bordil dan pega&ai lainnya pelanggan atau sindikat kriminal inilah yang lantas menjadikan kasus ini menjadi kasus yang terorganisir dengan rapi. )engingat bah&a persoalan ini merupakan persoalan yang rumit. 7palagi jika melibatkan aktor-aktor dari dua negara atau lebih maka kegiatan ini bisa dikategorikan sebagai kejahatan transnasional (transnational !rime).

'bid 5 hal. 01.

(ebagai salah satu bentuk kejahatan yang terorganisir pada umumnya aktornya merupakan suatu kelompok yang terdiri atas beberapa orang atau bahkan beberapa organisasi kejahatan. $alam kelompok itu telah ditetapkan dengan jelas mengenai pembagian tugas setiap orang. ;ntuk melakukan mobilisasi manusia khususnya perempuan tentu bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi dalam setiap modus operandinya tentu memiliki !ara atau metode serta perlakuan yang berbeda. )isalnya modus pena&aran pekerjaan dengan imbalan yang tinggi tentu berbeda dengan modus perka&inan. (elain itu tindakan kejahatan ini juga tergolong sangat rumit karena seringkali dalam kegiatannya itu pelaku kejahatan harus berurusan dengan pejabat pemerintah ataupun aparat kepolisian. 4arena itu untuk mele&ati pihak-pihak ini jelas tidak mudah. 2amun pada #aktanya banyak pelaku kejahatan perdagangan perempuan (&omen tra##i!king) ini yang didukung oleh pihak-pihak tersebut. 'ni merupakan salah satu indikator bah&a pelaku kejahatan merupakan orang-orang yang lihai dalam menjalankan kegiatannya. Bentuk keseriusan pemerintah dalam menanggulangi masalah perdagangan perempuan ini tampak pada serangkaian undang-undang pasal ataupun 4eputusan ,residen (4epres). <ika terdapat laporan tentang terjadinya kasus ini aparat penegak hukum bisa memprosesnya sesuai dengan ;ndang-undang tentang tra#iking no.0+ tahun 0??. dengan an!aman penjara seberat-beratnya +5 tahun penjara dan denda sebesarbesarnya 6?? juta rupiah bagi para pelakunya baik yang bertindak sebagai !omblang atau !alo serta !angkau (bagian pemalsu dokumen) 7dapun pasal-pasal dalam 4itab ;ndangundang hukum ,idana (4;8,) yang rele%an dengan kasus tersebut yaitu* a. ,asal 0-. 4;8, ,erdagangan perempuan dan perdagangan laki-laki yang belum de&asa dian!am dengan pidana penjara paling lama enam tahun. b. ,asal 0-= 4;8, +) $alam hal pemidanaan berdasarkan pasal 0-. berdasarkan pasal 15 butir +-5 dapat dinyatakan pen!abutan hak

0) <ika yang bersalah melakukan kejahatan berdasarkan pasal 0-. melakukannya sebagai mata pen!ahariannya maka hak untuk melakukan mata pen!aharian itu dapat di!abut.

!. ,asal 15 4;8, butir +-5 8ak-hak terpidana yang dengan keputusan hakim dapat di!abut dalam hal-hal yang ditentukan dalam 4;8, atau dalam aturan umum lainnya ialah* +) 8ak memegang jabatan pada umumnya atau jabatan tertentu. 0) 8ak memasuki 7ngkatan Bersenjata. 1) 8ak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diadakan berdasarkan aturan-aturan umum. /) 8ak menjadi penasehat hukum atau pengurus atas penetapan pengadilan hak menjadi &ali &ali penga&as pengampu atau pengampu penga&as atas orang yang bukan anak sendiri. 5) 8ak menjalankan kekuasaan ayah pengampuan atas anak sendiri. (ementara itu keseriusan itu juga tampak pada 4eputusan ,residen (4epres) 2o. == tahun 0??0 tentang Den!ana 7ksi 2asional (D72) yakni ,enghapusan ,erdagangan (tra#iking) ,erempuan dan 7nak. ,emerintah 'ndonesia juga melakukan rati#ikasi terhadap 4on%ensi ,enghapusan (egala Bentuk $iskriminasi Terhadap ,erempuan (Con%ention on the 3limination o# 7ll Forms o# $is!rimination 7gainst Aomen/ C3$7A) yang tertuang dalam ;ndang-undang 2o.. tahun +-=/. )eskipun telah banyak peraturan atau ketentuan yang dikeluarkan pemerintah terkait kasus di atas namun kejahatan perdagangan perempuan tetap saja terjadi. Bahkan ada ke!enderungan semakin meningkat setiap tahun. 'ni tentu sangat memprihatinkan. ,ada <uli tahun 0??+ beradasarkan Tra##i!king in ,erson Deport oleh $epartemen @uar 2egeri amerika (erikat dan 4omisi 3konomi dan (osial 7sia ,asi#ik (3!onomy menjalankan per&alian atau

so!ial Commision on 7sia pa!i#i!/3(C7,) diperoleh keterangan bah&a 'ndonesia ditempatkan pada peringkat ketiga (tier ''') atau terendah dalam upaya penanggulangan tra#iking perempuan dan anak. 8al ini tidak lepas dari kenyataan yang berupa jumlah korban yang besar pemerintah dinilai belum menetapkan standar-standar minimum serta tidak atau belum melakukan upaya-upaya yang berarti dalam memenuhi standar pen!egahan dan penanggulangan tra#iking. (tandar minimum menurut The Tra##i!king Qi!tims ,rote!tion 7!t o# 0??? terdiri atas* a. ,emerintah harus melarang perdagangan manusia dan menghukum kegiatan tersebut; b. ,emerintah harus menetapkan hukuman yang setara# dengan hukuman untuk tindak pidana berat yang menyangkut kematian (gra%e !rimes seperti penyerangan seksual dengan kekerasan/se!ara paksa atau tindakan perdagangan manusia dalam bentuknya yang paling ter!ela yakni untuk tujuan seksual melibatkan perkosaan atau pen!ulikan atau menyebabkan kematian); !. ,emerintah harus menjatuhkan hukuman yang !ukup keras sebagai re#leksi si#at keji dari kejahatan tersebut sehingga mampu menghalangi kegiatan perdagangan manusia; d. ,emerintah harus melakukan upaya yang serius dan berkelanjutan untuk memberantas perdagangan manusia. ;paya penanggulangan dan pen!egahan meluasnya perdagangan perempuan yang berkedok perka&inan ini juga dilakukan oleh berbagai organisasi nonpemerintah. (ebagai !ontoh pada tahun +--. Forum 4eturunan 3tnis Tionghoa (FO43T) yang terkait dengan pelaksanaan pernikahan memberlakukan syarat tambahan yang berupa harus ada lampiran surat iBin dari orang tua/&ali kedua belah pihak untuk mengetahui pernikahan. <ika hal itu dipenuhi maka pernikahan dapat dilaksanakan. $emikian juga dengan Organisasi ,erempuan 7isyiah &ilayah 4alimantan Barat. )ereka melakukan penanganan tra#iking ini dengan !ara pemulihan psikis dan psikologi akibat trauma mendalam yang dialami oleh korban. )ereka menerapkan (tandart

Operating ,ro!edure ((O,) berupa rehabilitasi dan reintegrasi. 5(ingka&ang dikenal sebagai 9Chinnese To&n:. 8al ini dikarenakan sekitar .? persen penduduknya adalah keturunan !ina khususnya sub suku 8akka. 4eberadaan orang-orang Cina inilah yang lantas menjadi salah satu daya tarik bagi &isata&an asing salah satunya adalah yang berasal dari Tai&an. ,ada a&al kemun!ulan #enomena perka&inan perempuan (ingka&ang dengan pria Tai&an sebenarnya tidak ada tujuan untuk melakukan tindak kejahatan perdagangan perempuan. (ekitar tahun +-=?-an banyak &isata&an dari Tai&an yang datang ke (ingka&ang dengan tujuan ber&isata. 4ebanyakan mereka adalah pensiunan 7ngkatan Bersenjaa yang berusia sekitar /5 tahunan dan status mereka belum menikah. @antas mereka tertarik pada &anita-&anita Tionghoa (ingka&ang yang memiliki paras dan penampilan mirip &anita di negaranya. @antas banyak di antara &anita itu yang kemudian dijadikan isteri. (elain !iri #isik itu &anita-&anita itu juga tidak terlalu mengalami banyak kesulitan dalam melakukan proses adaptasi dan lebih mudah dalam mempelajari budaya masyarakat Tai&an karena pada dasarnya mereka memang memiliki kesamaan budaya seperti pemujaan terhadap leluhur kon#usianisme dan buddisme. (elain alasan kesamaan budaya mereka juga melihat satu kenyataan dalam proses perka&inan di Tai&an yang membutuhkan biaya yang mahal. $engan latar belakang mereka yang berasal dari kelompok menengah ke ba&ah dan pensiunan maka ini jelas menjadi satu hambatan bagi mereka untuk mendapatkan isteri &anita dari dalam negerinya. 4arena itulah mereka lebih memilih untuk men!ari isteri dari luar Tai&an (dalam hal ini (ingka&ang) karena biayanya yang murah.4etika serorang pria Tai&an ingin memperisteri seorang &anita (ingka&ang maka keinginannya itu ia sampaikan pada guide yang mendampingi mereka ketika ber&isata ke daerah ini. ,ara guide inilah yang menjadi perantara. ,ada perkembangannya perantara dalam masalah ini sekarang bisa berasal dari berbagai pro#esi misalnya ibu rumah tangga ataupun pengusaha. $e&asa ini perka&inan dalam hal ini telah mengalami pergeseran bahkan kehilangan makna sakralnya. 8al ini tampak pada adanya komersialisasi perka&inan. 4omersialisasi perka&inan ini kemudian menjadi lahan bisnis yang sangat menguntungkan bagi pihak-pihak tertentu khususnya para agen atau !alo tersebut dengan
5

'bid 1.

menggunakan perempuan (ingka&ang sebagai korbannya. (ementara itu

para

perempuan itu tidak menyadari bah&a dirinya telah menjadi objek perdagangan. )ereka hanya terdorong oleh satu tekad yakni memperbaiki kondisi ekonomi keluarga dan diri mereka. 8al ini bisa dipahami karena perempuan yang bersedia dinikahkan dengan pria Tai&an ini berasal dari keluarga miskin. 'nilah yang menjadi #aktor utama dari terjadinya kasus tersebut. Berdasarkan data dari Badan ,usat (tatistik 4alimantan Barat merupakan pro%insi termiskin keempat di 'ndonesia. 4emiskinan itu !enderung merata di perkotaan dan pedesaan. ,erka&inan lantas digunakan sebagai suatu !ara untuk keluar dari kemiskinan yang mereka hadapi. 4eputusan itu lantas menyebabkan perempuan-perempuan tersebut memasuki arena global skin trade. Tanpa modal dan keterampilan apapun ke!uali tubuhnya sendiri perempuan-perempuan itu mengadu nasib untuk men!ari penghidupan yang lebih layak bagi dirinya dan keluarganya melalui perka&inan tersebut. 8al ini berangkat dari satu keyakinan bah&a pria-pria Tai&an ini memang benar-benar akan bisa mengangkat tara# hidup mereka. )ereka ber!ermin dari pertumbuhan ekonomi Tai&an. Tahun +--0 tingkat in%estasi Tai&an di Cina men!apai -.1E dan ekspor Tai&an ke Cina meningkat dari ?E tahun +-=6 menjadi =E tahun +--0 dan selama tahun itu mengalami kenaikan rata-rata sebesar 15E. Faktor berikutnya adalah tingkat pendidikan yang rendah dari perempuan keturunan Tionghoa di (ingka&ang. 8al ini berakar dari masalah kemiskinan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. )ereka sulit mendapatkan akses pendidikan. 7kibatnya pendidikan ditempatkan pada posisi yang tidak terlalu penting. Bagi mereka yang terpenting adalah bagaimana untuk tetap bisa bertahan hidup.,endidikan yang rendah inilah yang pada akhirnya menyebabkan perempuan mudah sekali dipengaruhi dibohongi dan sangat rentan terhadap bentuk eksploitasi dan perdagangan. )ereka juga kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. ,endidikan yang rendah itu akan menimbulkan masalah lagi yang berupa tingkat pengangguran yang tinggi khususnya bagi kaum perempuan. 4arena itu satu-satunya jalan untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik adalah dengan menikah dengan pria asing khususnya Tai&an. (elain itu dalam kehidupan so!ial-budaya masyarakat Tionghoa di (ingka&ang ada nilai-nilai yang tertanam kuat dalam diri mereka yaitu anak perempuan dianggap

menumpang dalam keluarga mereka. 4arenanya mereka tergantung pada tiga bentuk kepatuhan. *ertama, jika masih tinggal bersama orang tua mereka harus patuh pada ayahnya. +edua jika telah menikah mereka harus patuh pada suaminya. +etiga jika mereka janda mereka harus patuh pada anak laki-lakinya. $i samping itu juga terdapat persepsi di kalangan masyarakat itu bah&a perka&inan anak perempuan mereka dengan pria Tai&an merupakan salah satu bentuk upaya untuk mengikat kembali tali persaudaraan. )ereka memiliki kesamaan ras darah dan kebudayaan. Faktor lain yang juga mempengaruhi besarnya angka perka&inan ini adalah peraturan pemerintah yang longgar. 8al ini tampak pada pemberlakuan ;ndang-undang nomor . tentang perka&inan yang masih longgar. (ebagaimana dinyatakan dalam undang-undang itu bah&a 9perka&inan hanya diiBinkan bila pihak pria sudah men!apai umur +- tahun:. )eskipun dalam pasal yan sama dinyatakan 9bila terjadi penyimpangan terhadap ayat (+) tersebut maka dapat meminta dispensasi kepada peradilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun &anita:. (elanjutnya dalam pasal 6 (0) juga dinyatakan bah&a 9untuk melangsungkan perka&inan seseorang yang belum men!apai usia 0+ tahun harus mendapat iBin dari kedua orang tua: atau ayat (1) yang berbunyi 9salah satu dari orang tua masih hidup: atau ayat (/) 9iBin dari &ali jika kedua orang tua sudah meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya:. 2amun dalam pelaksanaannya ternyata terdapat banyak sekali kelonggaran. 'ni tampak pada kurun tahun +--6-+--- terdapat +=? kasus dimana perempuan yang menikah itu belum men!apai usia +6 tahun. 6 (ehingga terdapat perbedaan yang sangat jauh dengan pria yang menikahinya yang umumnya berusia minimal /? tahun. 4elonggaran inilah yang pada akhirnya dijadikan !elah oleh para !alo itu untuk melakukan bisnis perka&inan tersebut. 4asus di 'ndonesia )enurut Daymond* global skin trade, merupakan perdagangan perempuan se!ara global (trafficking in !omen) baik untuk tujuan seks mail bride order atau perdagangan perempuan lokal untuk menjadi istri pria asing. $imana pengrekrutan tersebut dilakukan dari tingkat keluarga sampai ke lingkungan masyarakat dengan !ara memberi atau menerima pembayaran
6

untuk mendapatkan persetujuan seseorang.

'bid 01 hal. .-

(ehingga 6lobal Skin Trade sebagai sebuah sektor industri yang mengandung proses produksi dan distribusi 9nilai-nilai negati#V merupakan bagian dari perekonomian global yang memberikan keuntungan ter!epat dan terbanyak Trafficking mengandung unsur paksaan penipuan an!aman kekerasan serta penyalahgunaan kekuasaan untuk tujuan-tujuan ekploitasi. $ari hasil riset yang dilakukan oleh London &ntiBSlavery S#ciety menemukan bah&a perdagangan perempuan ternyata sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. (etidaknya ada tiga unsur penting dibalik #enomena tersebut. *ertama, adanya praktek penipuan dan pemaksaan terhadap korban. +edua meman#aatkan ketidakberdayaan korban dan keluarga korban. +etiga adanya eksploitasi yang keji dan menjadikan korban layaknya komoditi yang bisa diperjualbelikan dengan sesuka hati. 'ronisnya 'ndonesia menurut laporan The Trafficking :ictims *rotections &ct of FGGG dikategorikan sebagai negara tier-1 bersama dengan += negara lainnya. $imana 'ndonesia dianggap tidak sepenuhnya memenuhi ketentuan standar dan tidak melakukan usaha-usaha yang berarti terhadap kasus trafficking in !omen di 'ndonesia. )asalah ini tumbuh subur akibat dari lemahnya hukum yang dimiliki 'ndonesia sekarang ini. (ehingga praktek tersebut terus meningkat setiap tahunnya karena dianggap jauh menguntungkan dan berisiko rendah dari pada bentuk kriminal lainnya. )enurut data dari Coalition &gainst Trafficking in Domen, bah&a di 7sia termasuk 'ndonesia setiap tahunnya terdapat lebih dari satu juta anak perempuan yang memasuki pasar seks global. (alah satu modus operandi dari kasus tersebut adalah melalui perka&inan antar negara (transnasional marriage). Per!a.inan Transnasional $alam melihat perka&inan sebagai salah satu bentuk dari trafficking in !omen, ada dua metode yang dapat dikembangkan. *ertama bila perka&inan tersebut merupakan merupakan salah satu !ara penipuan terutama untuk kemudian disalurkan dalam industri seks. +edua bila perka&inan tersebut dikomersialisasikan yang biasanya dilakukan dengan proses perjodohan atau yang lebih dikenal dengan istilah mail bride order. )emahami &a!ana persoalan maraknya trafficking in !omen, dalam bentuk perka&inan transnasional ditemukan titik ra&an atau kelemahan dalam perundang undangan karena dapat dijadikan ajang bisnis dengan menjual perempuan-perempuan

'ndonesia layaknya barang dagangan sebagai komoditi ekspor. $alam banyak kasus yang ditemukan ternyata para perempuan 'ndonesia dijadikan objek penderita dan banyak dari mereka mengalami kekerasan seperti yang terjadi di 4alimantan Barat. )enurut laporan Biro (tatistik 4alimantan Barat; setiap tahunnya terjadi peningkatan perka&inan transnasional. ,ada tahun +--= ter!atat /+6 pasangan; tahun +--- 6?/ pasangan; dan tahun 0??? ter!atat 6-/ pasangan yang menikah. ,erka&inan tersebut pada a&alnya dilakukan dengan tujuan murni yaitu untuk membentuk keluarga yang bahagia. 2amun dengan adanya peningkatan kebutuhan dari pihak laki-laki asing dan keterdesakan ekonomi yang dialami oleh perempuan diman#aatkan oleh sejumlah pihak sebagai lahan bisnis yang menguntungkan. ,eluang tersebut pada akhirnya memi!u terjadinya trafficking in !omen dalam bentuk perka&inan transnasional. 2amun masalah tesebut seringkali luput dari perhatian karena perka&inan pada umumnya dianggap sebagai masalah pribadi atas dasar suka sama suka. ,erka&ainan transnasional sekarang ini di 4alimantan Barat telah berkembang menjadi sebuah bisnis yang besar dengan nilai puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah untuk setiap perka&inan. Bagi. laki-laki Tai&an-misalnya; untuk bisa ikut dalam bursa pengantin perempuan internasional harus menyediakan dana sebesar; 2TI 1??.???- 2TI 15?.??? atau setara dengan nilai rupiah sekitar Dp -?. ??? ???- Dp +5?. ??? ??? untuk biaya perka&inan tersebut. 4asus yang menimpa @ay (hanti yang ka&in dengan lelaki Tai&an Chi 4inmisalnya; ternyata suaminya seorang abusi%e pemabuk penjudi dan gampang naik darah. 7kibatnya terjadi kekerasan dalam rumah tangga (hanty harus menerima perlakuan buruk dari suaminya. (elain itu. ternyata ia tingal di sebuah desa yang kumuh dan sunyi bahkan kota asalnya (ingka&ang jauh lebih nyaman untuk ditempati akhirnya 'a memutuskan kembali ke 'ndonesia. 2amun per!erainnya dengan suaminya sulit untuk diproses dan kedua anaknya pun masih disandera di Tai&an. 4isah tragis ini hanyalah salah satu dari kisah lainnya perempuan 'ndonesia. 4edudukan perempuan yang sudah lemah di negeri sendiri menjadi memakin lemah di negeri asing. (a!tor Pendorong Cang menjadi #aktor pendorong terjadinya peningkatan trafficking in !omen di 'ndonesia. *ertama #aktor ekonomi (kemiskinan). Berangkat ke luar negeri merupakan

salah satu !ara yang digunakan untuk keluar dari kemiskinan yang dihadapi mereka (survival strategy). 4eputusan tersebut baik se!ara sadar ataupun tidak telah menyebabkan perempuan-perempuan tersebut memasuki apa yang dalam konsep $anaiya ;sher disebut sebagai 6lobal skin trade. $imana perempuan teresebut tanpa modal keterampilan apapun ke!uali tubuhnya sendiri mengadu nasib untuk men!ari kehidupan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarganya. +edua #aktor budaya. $alam budaya tradisional anak perempuan yang lahir tidak pernah disambut dengan gembira. >aris keturunan keluarga adalah melalui garis keturunan anak laki-laki. (edangkan dalam masyarakat patriarkis anak perempunan hanya menepati posisi subordinate dimana perempuan tidak memilki kekuatam dan posisi ta&ar mena&ar (bargaining #osition) untuk menolak keinginan dari orang tuanya . $itambah lagi adanya streotipe dalam masyarakat kita yang menganggap bah&a pihak laki-laki lebih tinngi kedudukannya dibandingkan dengan perempuan. +etiga #aktor pendidikan. Faktor ini terkait dengan #aktor ekonomi dan budaya. 7kibat dari kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan (miskin) maka yang menjadi korban biasanya anak perempuan. 4arena dalam budaya masyarakat anak laki-laki dianggap sebagai penerus ketutunan untuk itu para orang tua memberikan prioritas kepada anak laki-laki sebagai prioritas utama. 7kibatnya bayak anak-anak perempuanan tidak dapat mendapatkan pendidikan yang layak. +eem#at, #aktor perangkat hukum. ,emerintah 'ndonesia dalam hal ini tidak mempunyai kebijakan yang menyeluruh dan tegas dalam menanggani trafficking in !omen. Bahkan usaha pre%enti# dalam bentuk hukum pun sangat tidak memadai. (atusatunya peraturan yang menyebutkan tentang perempuan pasal 0-. 4;8, yang menyebutkan* 9Barang siapa yang yang memperdaganngkan perempuan dikenai hukuman tujuh tahun penjara:. Cang menjadi masalah para penegak hukum menginterprestasikan perdagangan itu hanya sebatas untuk eksploitasi seksual. ,adahal perdagangan perempuan tidak hanya terbatas pada kegiatan tersebut namun juga dalam bentuk yang lainnya termasuk modus perka&inan transnasional. +elima ditemukan #aktor mental aparat pemerintah (birokrasi). Banyak kasus yang perantara memalsukan untuk mmperlan!ar perdagangan perempuan

dokumen seperti dalam masalah umur. ;ntuk itu perantara membayar sejumlah uang

kepada oknum aparat yang menangganinya. 8al ini dapat dilihat kasus yang ditemukan di 4alimantan Barat dari perka&inan trasnasional terungkap +=? kasus dari perka&inan tersebut perempuannya masih berada di ba&ah umur. ,emerintah 'ndonesia belum menaruh perhatian yang !ukup memuaskan. $imana masalah trafficking in !omen tidak pernah dianggap sebagai sesuatu yang serius dan tidak mendapat perhatian se!ara proporsional oleh pemerintah. ,erangkat hukum yang diharapakan memberikan perlindungan terhadap perempuan pun masih sangat lemah. B7B ''' ,32;T;, $emikianlah uraian meteri dalam modul ini untuk memahami pengertian dan bentuk human tra##i!king sebagi salah satu dari bentuk kejahatan transnasional yang berkembang dalam masyarakat internasional. >una meunjang pembelajaran dapat diman#aatkan pila C$ belajar interakti# yang memuat pokok bahasan dalam modul ini yang disajikan bersama dengan pokok bahasan pada modul dua dan tiga. 7pabila modul satu ini dapat dipahami dengan baik maka se!ara sitematis peserta matakuliah ini dengan mudah bias melangkah untuk mengkaji modul selanjutnya $7FT7D ,;(T747 8untington (amuel. 0??.. (enturan &ntar#eradaban dan Masa De#an *olitik Dunia. Triagra ;tama* <akarta. @apian >handi dkk. 0??6. Trafiking *erem#uan dan &nak. Cayasan Obor 'ndonesia* <akarta. (imon Doger. 0??/. 6agasanBgagasan *olitik 6ramsci. ,ustaka ,elajar* <ogjakarta. (intani $e&i (il%ia. 0??5. *erka!inan Transnasional -ndonesiaBTai!an Sebagai Salah Satu (entuk Trafficking in Domen di +alimantan (arat. )akassar. Centriyani 7ndy. 0??/. *olitik *erdagangan *erem#uan. >alang ,ress* <ogjakarta. $ndangBundang 9e#ublik -ndonesia %o. F0 Tahun FGG> Tentang *emberantasan Tindak *idana Orang. &&&.depdagri.go.id/konten.phpF namaM,roduk8ukumNopMdetailLhukumNidM6?5. $iakses pada tanggal 1+ )aret 0??=. Mengha#uskan *erbudakan. &&&.institutperempuan.or.id/FpM05 $iakses pada tanggal 01 )aret 0??=. (erkorban Demi Orangtua, (er#isah dengan +ekasih Tercinta

Menyusuri *engantin *esanan &moy Singka!ang dengan *ria Tai!an . &&&.mail-ar!hi%e.!om/singka&angYyahoogroups.!om/msg?1+-..html. $iakses pada tanggal 05 )aret 0??=. -m#ian *engantin *esanan. &&&.muhlissuhaeri.blogspot.!om/0??./?5/impianpengantin-pesananL06.html. $iakses pada tanggal 05 )aret 0??= +etika Hara#an Se)ahtera Dari *engantin *esanan 6agal Diraih . &&&.nurul!ori.blogspot.!om/0??./?-/ketika-harapan-sejahtera-dari-pengantin.html. $iakses pada tanggal 05 )aret 0??=. *erem#uan dalam Hukum %asional dan +onvensi -nternasional. &&&.polarhome.!om/pipermail/nusantara/0??0-7ugust/????0..html. $iakses pada tanggal 01 )aret 0??=. *erdagangan Manusia, Sebuah +e)ahatan $niversal. &&&.rahima.or.id/(D/00?./Fokus.htm. $iakses pada tanggal 01 )aret 0??=. Statistika +ekerasan terhada# *erem#uan 'anuari ? 'uni FGG> &&&.tempointerakti#.!om/hg/nusa/sula&esi/0??1/++/+1/brk 0??1+ +1-?5 id.html. diakses pada tanggal 01 )aret 0??=.

MODUL I3 JUDUL : Teoris&e B7B ' ,32$78;@;72 7. @atar Belakang Terorisme internasional adalah bentuk kekerasan politik yang melibatkan &arga atau &ilayah dari suatu 2egara. Terorisme juga dapat diartikan sebagai tindakan kekerasan yang dilakukan diluar ketentuan diplomasi internasional dan perang. Tindakan terror tersebut dimoti%asi oleh keinginan untuk mempengaruhi dan mendapatkan perhatian masyarakat dunia terhadap aspirasi yang diperjuangkan. Terorisme internasional pada umumnya dikutuk oleh dunia internasional namun usaha mengatasinya tidak e#ekti#. 'a merupakan masalah tersendiri yang begitu rumit karena tidak ada kesamaan pandangan mengenai penanganan #a!tor-#aktor penyebab yang sesungguhnya. Terorisme internasional hanya merupakan gejala berakar jauh lebih

dalam. $alam hubungan ini misalnya perjuangan rakyat ,alestina dalam memperoleh hak menentukan harga dirinya sendiri dengan mendirikan 2egara ,alestina yang tidak mendapat dukungan dari 'srael dan negara-negara Barat lain pada umumnya tetapi mendapat dukungan dari sebagian besar negara berkembang. <angkauan gerakan terorisme terus meluas melampaui batas-batas &ilayah negara mobilitas kaum teroris meningkat tajam akibat kemajuan transportasi dalam komunikasi. 4erjasama di antara gerakan terorisme membentuk jaringan terorisme nasional dan internasional. 8ampir setiap ka&asan memiliki organisasi terorisme. Organisasi terorisme yang pernah terkenal di 7merika @atin misalnya F7DC ( ;uerzas &rmadas 9evolucinarias de Colombia) di Colombia C7@ (Commandos &rmadas de Liberacian) di ,uerto Diko. Sendero Luminaso (<alan Terang) di ,eru. $i 4anada pernah terkenal F@O (;rint de Liberebec). (e!ara kualitati# kiprah kaum teroris sudah banyak berubah dibandingkan dengan di masa lalu terutama karena kemajuan teknologi. ,erkembangan dramatis mulai terjadi pada abad ke-0? lebih-lebih pada tahun +-6?-an dan +-.?-an ketika kaum teroris meningkatkan pembajakan pesa&at sebagai salah satu bentuk akti#itasnya. 'mbasnta kemudian terasa di 'ndonesia pada tahun +-=+ ketika pesa&at $C-- Aoyla >aruda 'ndonesia dibajak dan dipaksa mendarat di ,enang ()alaysia) dan kemudian $umuang Bangkok (Thailand). $i ka&asan timur jauh paling terkenal adalah (ekigun (Tentara )erah <epang) gerakan terorisme di Timur Tengah adalah (lack Se#tember, Lohame Herut -srael, -rgun Hyai Leumi dan &sBSa ga. (edangkan di 3ropa antara lain Baader-)ainth Brigade )erah Doote 7rmee Fra!tion di <erman. $i 'talia berkiprah Brigade Dosse (Tentara )erah) 7ksi teror juga dilakukan tentara 'rlandia ;tara ('D7) di 'rlandia ;tara 3T7 (3uBkadi ta 7s 4atasuna) di BasWue (panyol ,un!ak aksi terorisme ++ (eptember 0??+ serangan Trade Aorld Centre (ATC) di kota 2e& Cork mene&askan 5??? orang dikenal peristi&a black Se#tember. B "uang Ling!u# Isi )odul ini meliputi pengertian teerorism sebagai salah satu dari bentuk kejahatan transnasional. 4asusi teerorism terus meningkat dengan modus operandi yang makin

beragam yang tidak hanya melibatkan indi%idu dan organisasi tapi juga melibatkan negara . 4eterlibatan 2egara dalam mengatasi kejahatan transnasional baik melalui kerjasama bilateral regional maupun internasional. $isamping itu dalam mengatasi kejahatan transnasional yang terus meningkat juga menggunakan kerjasam dengan orangisasi internasional yang terkait $ Kaitan Modul )odul ini merupakan modul ke tiga yang menjadi sub pokok teerorism pada mata kuliah terorisme dan kejahatan transnasional. D %asaran Pe&'elajaran (etelah mempelajari modul ini mahasis&a diharapkan dapat* 1/. )enjelaskan pengertian korupsi )enjelaskan bentuk dan pola teerorism 15. )enjelaskan keterlibatan indi%idu ornisasi dan 2egara dalam kasus teerorism 16. )enjelaskan kerjasama 2egara dan 2egara dalam mengatasi teerorism 1.. )ampu menganaisis kasus teerorism dengan memberikan solusinya. 3. 'ndikator ,enilaian ,oin penting menjadi indi!ator penilaian dalam modul ini meliputi aspek* 56. 4eakti#an di kelas 5.. tata kerama/ sopan santun 5=. 4erjasam team 5-. keakti#an berdiskusi 6?. Tersusunnya tugas kelompok se!ara sistemtis dan lengkap (minimal 5 buku teks book mutahir sebagai a!uan 6+. )ampu mengumpulkan in#ormasi dari berbagai sumber 60. )ampu menganalisis kasus teerorism khususnya di 'ndonesa B7B '' ,3)B787(72 (aat ini kita sangat sulit mendapatkan de#enisi yang tepat untuk menggambarkan arti terorisme. ,ende#enisian-pende#enisian yang banyak di lakukan sangat tergantung dari sudut pandanng masing-masing yang meberikan de#enisi. Bias jadi sebuah de#enisi yang di ungkapkan oleh seseorang menjadi kontra dukti# yang di sampaikan oleh orang lain. 'ni adalah isu yang sangat sensiti%e untuk saat ini. 4arena pende#enisian pada akhirnya akan menunggu pada orang atau kelompok tertentu sebagai pelakunya. (ementara bole

jadi kelompok tersebut adalah pahla&an bagi kaumnya salah satu !ontoh adalah 87)7(. 8amas bagi 'srael dan amerika adalah kelompok teroris namun bagi &arga palestina dan sebagian besar umat islam yang merindukan kemerdekaan palestina menganggap 87mas sebagai organisasi pahla&an yang setia membelah hak-hak &arga palestina. 'ni adalah bukti betapa sulitnya pende#enisian terorisme. Oleh sebab itu dalam menja&ab pertanyaan tentang de#enisi terorisme saya hanya mengutip beberapa de#enisi terorisme yang di ungkapkan oleh beberapa tokoh. $e#enisi-de#enisi terorisme yang akan saya tulis murni merupakan de#enisi yang di ungkapkan oleh Tokoh-tokoh oleh karena itu saya akan senantiasa menyertakannya dengan !atatan kaki agar mudah di !ari kebenarannya. $e#enisi-de#enisi tersebut adalah sebagai berikut* ,endekatan ini menjelaskan bah&a terorisme merupakan tindakan yang di lakukan guna mengepresikan strategi politik. 'a merupakan sebuah pilihan yang di anggap paling tepat yang di tempat. buat suatu organisasi karena alas an-alasan politik dan strategis bukan merupakan akibat yang tidak diharapkan dari paktor-paktor psikologis atau so!ial. $ari de#enisi tersebut kita bias mendapatkan setikit gambaran bah&a tindakan terorisme di lakukan atas kesadaran kolekti# oleh suatu oraganisasi. Tindakan terorisme murni sebagai strategi men!apaian tujuan politis. Tentu pasti tindakan terorime merupakan tindakan yang teren!ana rapi. $an hanya organisasi politik radikallah yang di pandang sebagai pemeran utama dari terorisme. ,endekatan pilihan strategis ini mampu memudahkan kita dalam mengidetipikasi sejauh mana aksi terorisme yang akan di lakukan. <uga mampu kita perhitungakan sebeberapa besar kerugian yang akan di timbulkan. 4arena ia adalah strategis politis maka !endrung aksi-aksi terorisme di lakukan pada saat momentum politik saja. Tidak dilakukan seriap &aktu dan setiap ,endekatan ini berpendapat bah&a teroris politik terdorong untuk melakukan tindakan kekerasan sebagai akibat dari dorongan psikologis dan psiko-logika khusus mereka di bagun untuk merasionalisikan tindakan-tindakan yang se!ara psikologis terpaksa mereaka la&an. $engan demikian indi%idu memasuki jalur terorisme guna melaksanakan aksi kekerasan dan logika khusunya yang di dasarkan pada psikologi mereka serta ter!ermin dalam retorika mereka adalah merupakan justipikasi atau pembenaran atas aksi kekerasan mereka-mereka.

$alam hal ini kelompok teroris menimbang keberagaman penyebab sampai teroris menemukan satu tujuan yang di sepakati bersama retorika mereka menjadi seragam yang mela&an. $i antara porisasi dan kemutlakan terdapat retorika 9 kita mela&an mereka: . apabila: mereka: merupakan bibit permasalahan kami maka dalam psikologi kata teroris 9)ereka: 8arus di han!urkan. 'ni merupakan hal yang adil dan bumeral yang harus di lakulkan. (ekali asumsi dasar di terima maka penalaran logis menjadi sempurna. (ehinnga bias di katakana bah&a yang dilakukan oleh teroris adalah produk dari suatu pilihan strategis yang di !apai se!ara rasional. Berbi!ara masalah teorisme sebagai suatu bentuk dari tindakan kekerasan politik akan menjadi persoalan sensiti# karena akan menimbulkan prasangka ( stereoty#e) dari pelaku tindakan teror tersebut. $alam kajian ilmu hubungan internasional masalah terorisme bukanlah isu baru melainkan sebuah kajian yang telah ada sejak beberapa dasa&arsa. 2amun peristi&a peledakan gedung Dord Trade Centre (ATC) di 2e& Cork ++ (eptember 0??+ telah menjadikan terorisme dari isu lunak ( solf issues) menjadi isu strategis (strategic issues). ,eristi&a tersebut benar-benar dijadikan alat legitiminasi dan justi#ikasi bagi 7merika untuk menekan dan menghan!urkan gerakan terorisme. 8al ini memba&a kemenangan diplomatik bagi 7merika. $e&an 4eamanan ,BB tanggal 0= (eptember 0??+ mengeluarkan Desolusi no.+1.1 yang mendasari perang global mela&an terorisme sebagai bentuk kejahatan transnasional (transnational crime). Desolusi tersebut paling ekspansi# dalam sejarah ,BB dimana semua anggota ,BB di&ajibkan menelusuri dan melaporkan keberadaan aset-aset terorisme dengan melampirkan da#tar nama kelompok yang di!urigai sebagai jaringan teorisme. 4ondisi ini membuat Bush lebih agresi# dan unilateral dalam memerangi terorisme berdasarkan kepentingan ekonomi dan politik 7merika semata. 7tas rekomendasi Aashington membuat banyak negara melakukan perubahan kebijakanan nasionalnya melalui pembentukan hukum baru mapun perundang-undangan anti terorisme. 'ronisnya banyak pula penguasa (elit politik) meman#aatkan isu tersebut sebagai alat pembenaran untuk menghabisi la&an politiknya dengan dalih terorisme. (ehingga pende#inisian tentang terorisme itu sendiri menjadi kabur berdasarkan kepentingan dari sikap yang mereka ambil dalam merespon konstalasi isu internasional.

(eiring dengan perjalaan &aktu sikap go it alone actions dan a la carte di#lomacy dalam mengamankan kepentingannya mendorong 7merika melakukan revie! and ad)ustment dalam kebijakan dibidang pertahanan keamanan hal ini melemahkan sistem multilarelisme dan menumbuhkan sikap unilateralisme Bush sebagaimana yang terlihat dari dokrin 7merika tentang #reBem#tive !ar. (ehingga kebijakan tersebut mendapat kririkan tajam dan membuat negara lainnya tidak sepaham lagi dengan tindakan yang diambil oleh 7merika dalam memerangi terorisme. Chomsky dalam bukunya* *irates and ,m#erors4 -nternasional Terorism in the 9eal Dorld, mengambarkan bah&a 7merika telah menggunakan isu terorisme sebagai instrumen kebijakan politik luar negerinya. $an menjadi alat pembenaran bagi 7merika untuk menekan dan memerangi negara atau kelompok yang tidak sejalan dengan kebijakan yang ditempuh oleh Aashington. 2amun peristi&a teror di bulan <uli 0??5 yaitu* bom @ondon yang mene&askan 56 orang dan men!ederai 1?? orang. Bom (harm el-(heik )esir mene&askan == orang serta men!ederai ratusan orang lainnya telah membangunkan dan mengingatkan kembali pada masyarakat dunia bah&a an!aman terorisme belum berakhir. (eperti yang dikatakan oleh Bush pas!a peledakan bom @ondon bah&a 9,erang terhadap terorisme terus berlanjut. 4ami tidak akan menyerah kepada terorisme. 4ami men!ari mereka dan mengadilinya:. ,eristi&a ini menjadi babak baru perang terhadap terorisme.,eristi&a ini menjadi babak baru perang global terhadap terorisme yang sudah ditinggalkan negara lain. )edia massa dunia mempunyai andil besar dalam mempopulerkan isu terorisme yang terilhami pada teori komunikasi* 9siapa yang menguasai in#ormasi dialah yang akan menguasai dunia:. Berdasarkan konsep tersebut media mempunyai posisi yang sangat penting karena mampu memberikan in#ormasi kepada masyarakat yang membutuhkannya. (ehingga media dijadikan alat propaganda yang e#ekti# mengingat dampak yang ditimbulkannya memiliki jangkauan yang luas dan dapat membentuk opini publik. 7kibatnya tidak jarang kita melihat mun!ulnya sema!am #enomena 9 )urnalism stereoty#e:. $imana media sudah lebih dulu punya asumsi dan abstraksi dalam membingkai (flaming) isu terorisme yang dipenuhi dengan prasangka negati#. (ehingga

in#ormasi tersebut !endrung bias bahkan tak jarang keliru dalam memahami akar permasalahan dari terorisme itu sendiri. ,rinsip* @the ne! source of #o!er is information in the hand of manyA (bah&a sumber kekuatan baru adalah in#ormasi yang ada di tangan banyak orang) disadari benar oleh pelaku media. $imana seseorang yang mengkonsumensi sebanyak-banyaknya in#ormasi apa pun bukan karena kebutuhan tapi karena memang itulah yang terus menerus disuguhkan oleh media kepada mereka. (ehingga akan mudah bagi media untuk membentuk opini masyarakat terhadap bahaya terorisme yang sedang mengan!am dunia. 7merika adalah iperium media yang menguasai in#rastruktur link global media men!akup kantor berita (ne!s agency) seperti 9euter, surat kabar seperti The Time dan jaringan tele%ise seperti C%%. <adi tidak heran kalau media digunanakan oleh 7merika untuk menopang kepentinganan politiknya dengan men!iptakan distorsi makna dari sebuah kata terorisme. (ehingga terjadi disin#ormasi dalam benak masyarakat tentang suatu kelompok tertentu. )edia juga sangat kreati# melakukan dramatisasi dengan memadukan in#ormasi plus entertainment untuk menarik khalayak tentang bahaya terorisme. (ehingga apa yang dikatakan oleh Chomsky dalam bukunya; 9 Manufacturing Consent4 The *olitical ,conomy of the Mass MediaA bah&a media dijadikan sebagai 9mesin propaganda: bagi tatanan sosial politik yang berlaku sangatlah tepat. 7kibat dari propaganda yang dilakukan media maka terjadi demonologi yaitu politik perekayasaan yang sistematis untuk menempatkan kelompok tertentu sebagai an!aman yang sangat menakutkan. Tujuannya untuk memberikan kesan negati# dengan !ara membentuk opini masyarakat (#ublic o#inion) terhadap bahaya yang ditimbulkan dari kelompok bersangkutan dengam mempopulerkan istilah* 9#undamentalis: dan 9radikalisme: melalui media pada masyarakat dunia. 4asus yang menonjol akibat dari propaganda tersebut yaitu terjadinya pengadilan yang dilakukan oleh media (trial by the #ress). 8al ini disebabkan adanya kepentingan ideologis-politik kelompok tertentu untuk membunuh karakter seseorang (character assassinations) yang tidak disukai. $imana asas praduga tak bersalah (#resum#tion of innocent) terhadap pelaku yang di!urigai menjadi tidak diperhatikan lagi dalam kasus seperti ini. ,enguasa akan menghalalkan segala !ara (The end )ustifies the means) membungkam la&an politiknya yang dianggap berseberangan dan membahayakan kepentingan mereka. (ehingga yang bersangkutan

menjadi korban dari rekayasa konspirasi disin#ormasi dan mispersepsi dengan dalih terorisme. 4asus peledakan bom DTC tanpa melalui keputusan pengadilan 7merika menuduh Osama bin @aden dengan 7l Xaeda-nya yang bertanggung ja&ab terhadap peristi&a tersebut. )edia pun melakukan propaganda tak henti-hentinya dengan men!iptakan masyarakat )uslim yang termarjinalisasi dan teralienasi se!ara politis. )edia melakukan reportase jurnalistik tentang eksistensi dan akti%itas gerakan 'slam se!ara gen!ar dimana kesan yang dimun!ulkan adalah militansi dan ekstremitas dari akti%itas tersebut. 7kibatnya mun!ul 9'slam ,hobia: di tengah masyarakat dunia. )edia se!ara tidak sadar telah melakukan Balkanisasi (politik meme!ah belah) terhadap masyarakat. 4ondisi ini pada akhirnya menjadikan masyarakat merasa alergi bahkan takut ketika berinteraksi dengan &a!ana 'slam ideologi. 8al ini melahirkan sikap apriori di tengah masyarakat dunia terhadap konsepsi 'slam politik akibatnya masyarakat 'slam berupaya untuk tidak mengidentikkan diri sebagai seorang )uslim. 4asus pemberitan terorisme di atas menunjukan bias. $imana bias yang tersembunyi dan disengaja (hidden and intended bias) oleh media sulit dihindarkan karena media memba&a misi dari kelompok kepentingan tertentu yang beroperasi di balik media bersangkutan baik yang dilakukan oleh para elit politik elit bisnis atau bahkan dari elit media itu sendiri. $alam beberapa kasus teror media telah mimbingkai #akta terlebih dahulu sebelum melakukan in%estigasi. Bom @ondon dan )esir tanpa sikap kritis media pun megulas berita tentang keterkaitan peristi&a tersebut dengan jaringan 7l-Xaeda. $imana reportase tersebut didasari atas pengakuan kelompok yang mengatas namakan 7l-Xaeda sebagai pihak yang mengaku bertanggung ja&ab. $engan membanjirnya in#ormasi le&at media maka semakin sulit bagi masyarakat membedakan mana in#ormasi yang benar dan mana in#ormasi yang menyesatkan. )asyarakat hendaknya tidak terbius e#ek dari narkotika media yang memberikan in#ormasi keliru dengan memandang terorisme se!ara sempit dan subjekti#. ;ntuk men!egah konspirasi proganda masyarakat hendaknya menyimak melalui pendidikan melek media sebagai alternati# untuk melakukan perla&anan terhadap hidden agenda. Cara ini merupakan jalan menuju kearah pembebasan masyarakat dari propaganda media agar masyarakat senantiasa bersi#at kritis terhadap in#ormasi apapun

yang diperoleh melalui media khususnya media yang tidak berpihak terhadap kelompok tertentu dengan memperhatikan prisnsip 5AZ+8 terhadap in#ormasi tersebut. Bagimanapun kekerasan politik dengan !ara menghilangkan nya&a seseorang dengan alasan apapun tidak dapat dibenarkan. $emikian pula dengan tindakan teror yang mengatas namakan agama tertentu karena pelaku teror adalah seorang oknum yang tidak bertanggung ja&ab terhadap ketakutan publik untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Tragedi -/++ merupakan tragedi bagi umat 'slam. $imana aksi teror pas!a ATC selalu dikaitkan dengan 7l-Xaeda dan jaringnya yang diidentikan dengan 'slam politik seperti; bom Bali bom )adried bom @ondon dan bom di (harm el-(heik )esir. (ehingga menjadi alat pembenaran bagi 7merika untuk mendiskreditkan 'slam. 8al ini tentunya menjadi pelajaran berharga bagi umat 'slam agar tidak mudah dipe!ah belah dengan dalih terorisme. Berbi!ara masalah teorisme sebagai suatu bentuk dari tindakan kekerasan politik akan menjadi persoalan sensiti# karena akan menimbulkan prasangka ( stereoty#e) dari pelaku tindakan teror tersebut. $alam kajian ilmu hubungan internasional masalah terorisme bukanlah isu baru melainkan sebuah kajian yang telah ada sejak beberapa dasa&arsa. 2amun peristi&a peledakan gedung Dord Trade Centre (ATC) di 2e& Cork ++ (eptember 0??+ telah menjadikan terorisme dari isu lunak ( solf issues) menjadi isu strategis (strategic issues). ,eristi&a tersebut benar-benar dijadikan alat legitiminasi dan justi#ikasi bagi 7merika untuk menekan dan menghan!urkan gerakan terorisme. 8al ini memba&a kemenangan diplomatik bagi 7merika. $e&an 4eamanan ,BB tanggal 0= (eptember 0??+ mengeluarkan Desolusi no.+1.1 yang mendasari perang global mela&an terorisme sebagai bentuk kejahatan transnasional (transnational crime). Desolusi tersebut paling ekspansi# dalam sejarah ,BB dimana semua anggota ,BB di&ajibkan menelusuri dan melaporkan keberadaan aset-aset terorisme dengan melampirkan da#tar nama kelompok yang di!urigai sebagai jaringan teorisme. 4ondisi ini membuat Bush lebih agresi# dan unilateral dalam memerangi terorisme berdasarkan kepentingan ekonomi dan politik 7merika semata. 7tas rekomendasi Aashington membuat banyak negara melakukan perubahan kebijakanan nasionalnya melalui pembentukan hukum baru mapun perundang-undangan anti terorisme. 'ronisnya banyak pula penguasa (elit politik) meman#aatkan isu tersebut

sebagai alat pembenaran untuk menghabisi la&an politiknya dengan dalih terorisme. (ehingga pende#inisian tentang terorisme itu sendiri menjadi kabur berdasarkan kepentingan dari sikap yang mereka ambil dalam merespon konstalasi isu internasional. (eiring dengan perjalaan &aktu sikap go it alone actions dan a la carte di#lomacy dalam mengamankan kepentingannya mendorong 7merika melakukan revie! and ad)ustment dalam kebijakan dibidang pertahanan keamanan hal ini melemahkan sistem multilarelisme dan menumbuhkan sikap unilateralisme Bush sebagaimana yang terlihat dari dokrin 7merika tentang #reBem#tive !ar. (ehingga kebijakan tersebut mendapat kririkan tajam dan membuat negara lainnya tidak sepaham lagi dengan tindakan yang diambil oleh 7merika dalam memerangi terorisme. Chomsky dalam bukunya* *irates and ,m#erors4 -nternasional Terorism in the 9eal Dorld, mengambarkan bah&a 7merika telah menggunakan isu terorisme sebagai instrumen kebijakan politik luar negerinya. $an menjadi alat pembenaran bagi 7merika untuk menekan dan memerangi negara atau kelompok yang tidak sejalan dengan kebijakan yang ditempuh oleh Aashington. 2amun peristi&a teror di bulan <uli 0??5 yaitu* bom @ondon yang mene&askan 56 orang dan men!ederai 1?? orang. Bom (harm el-(heik )esir mene&askan == orang serta men!ederai ratusan orang lainnya telah membangunkan dan mengingatkan kembali pada masyarakat dunia bah&a an!aman terorisme belum berakhir. (eperti yang dikatakan oleh Bush pas!a peledakan bom @ondon bah&a 9,erang terhadap terorisme terus berlanjut. 4ami tidak akan menyerah kepada terorisme. 4ami men!ari mereka dan mengadilinya:. ,eristi&a ini menjadi babak baru perang terhadap terorisme.,eristi&a ini menjadi babak baru perang global terhadap terorisme yang sudah ditinggalkan negara lain. )edia massa dunia mempunyai andil besar dalam mempopulerkan isu terorisme yang terilhami pada teori komunikasi* 9siapa yang menguasai in#ormasi dialah yang akan menguasai dunia:. Berdasarkan konsep tersebut media mempunyai posisi yang sangat penting karena mampu memberikan in#ormasi kepada masyarakat yang membutuhkannya. (ehingga media dijadikan alat propaganda yang e#ekti# mengingat dampak yang ditimbulkannya memiliki jangkauan yang luas dan dapat membentuk opini publik. 7kibatnya tidak jarang kita melihat mun!ulnya sema!am #enomena 9 )urnalism

stereoty#e:. $imana media sudah lebih dulu punya asumsi dan abstraksi dalam membingkai (flaming) isu terorisme yang dipenuhi dengan prasangka negati#. (ehingga in#ormasi tersebut !endrung bias bahkan tak jarang keliru dalam memahami akar permasalahan dari terorisme itu sendiri. ,rinsip* @the ne! source of #o!er is information in the hand of manyA (bah&a sumber kekuatan baru adalah in#ormasi yang ada di tangan banyak orang) disadari benar oleh pelaku media. $imana seseorang yang mengkonsumensi sebanyak-banyaknya in#ormasi apa pun bukan karena kebutuhan tapi karena memang itulah yang terus menerus disuguhkan oleh media kepada mereka. (ehingga akan mudah bagi media untuk membentuk opini masyarakat terhadap bahaya terorisme yang sedang mengan!am dunia. 7merika adalah iperium media yang menguasai in#rastruktur link global media men!akup kantor berita (ne!s agency) seperti 9euter, surat kabar seperti The Time dan jaringan tele%ise seperti C%%. <adi tidak heran kalau media digunanakan oleh 7merika untuk menopang kepentinganan politiknya dengan men!iptakan distorsi makna dari sebuah kata terorisme. (ehingga terjadi disin#ormasi dalam benak masyarakat tentang suatu kelompok tertentu. )edia juga sangat kreati# melakukan dramatisasi dengan memadukan in#ormasi plus entertainment untuk menarik khalayak tentang bahaya terorisme. (ehingga apa yang dikatakan oleh Chomsky dalam bukunya; 9 Manufacturing Consent4 The *olitical ,conomy of the Mass MediaA bah&a media dijadikan sebagai 9mesin propaganda: bagi tatanan sosial politik yang berlaku sangatlah tepat. 7kibat dari propaganda yang dilakukan media maka terjadi demonologi yaitu politik perekayasaan yang sistematis untuk menempatkan kelompok tertentu sebagai an!aman yang sangat menakutkan. Tujuannya untuk memberikan kesan negati# dengan !ara membentuk opini masyarakat (#ublic o#inion) terhadap bahaya yang ditimbulkan dari kelompok bersangkutan dengam mempopulerkan istilah* 9#undamentalis: dan 9radikalisme: melalui media pada masyarakat dunia. 4asus yang menonjol akibat dari propaganda tersebut yaitu terjadinya pengadilan yang dilakukan oleh media (trial by the #ress). 8al ini disebabkan adanya kepentingan ideologis-politik kelompok tertentu untuk membunuh karakter seseorang (character assassinations) yang tidak disukai. $imana asas praduga tak bersalah (#resum#tion of innocent) terhadap pelaku yang di!urigai menjadi tidak diperhatikan lagi dalam kasus seperti ini. ,enguasa akan menghalalkan

segala !ara (The end )ustifies the means) membungkam la&an politiknya yang dianggap berseberangan dan membahayakan kepentingan mereka. (ehingga yang bersangkutan menjadi korban dari rekayasa konspirasi disin#ormasi dan mispersepsi dengan dalih terorisme. 4asus peledakan bom DTC tanpa melalui keputusan pengadilan 7merika menuduh Osama bin @aden dengan 7l Xaeda-nya yang bertanggung ja&ab terhadap peristi&a tersebut. )edia pun melakukan propaganda tak henti-hentinya dengan men!iptakan masyarakat )uslim yang termarjinalisasi dan teralienasi se!ara politis. )edia melakukan reportase jurnalistik tentang eksistensi dan akti%itas gerakan 'slam se!ara gen!ar dimana kesan yang dimun!ulkan adalah militansi dan ekstremitas dari akti%itas tersebut. 7kibatnya mun!ul 9'slam ,hobia: di tengah masyarakat dunia. )edia se!ara tidak sadar telah melakukan Balkanisasi (politik meme!ah belah) terhadap masyarakat. 4ondisi ini pada akhirnya menjadikan masyarakat merasa alergi bahkan takut ketika berinteraksi dengan &a!ana 'slam ideologi. 8al ini melahirkan sikap apriori di tengah masyarakat dunia terhadap konsepsi 'slam politik akibatnya masyarakat 'slam berupaya untuk tidak mengidentikkan diri sebagai seorang )uslim. 4asus pemberitan terorisme di atas menunjukan bias. $imana bias yang tersembunyi dan disengaja (hidden and intended bias) oleh media sulit dihindarkan karena media memba&a misi dari kelompok kepentingan tertentu yang beroperasi di balik media bersangkutan baik yang dilakukan oleh para elit politik elit bisnis atau bahkan dari elit media itu sendiri. $alam beberapa kasus teror media telah mimbingkai #akta terlebih dahulu sebelum melakukan in%estigasi. Bom @ondon dan )esir tanpa sikap kritis media pun megulas berita tentang keterkaitan peristi&a tersebut dengan jaringan 7l-Xaeda. $imana reportase tersebut didasari atas pengakuan kelompok yang mengatas namakan 7l-Xaeda sebagai pihak yang mengaku bertanggung ja&ab. $engan membanjirnya in#ormasi le&at media maka semakin sulit bagi masyarakat membedakan mana in#ormasi yang benar dan mana in#ormasi yang menyesatkan. )asyarakat hendaknya tidak terbius e#ek dari narkotika media yang memberikan in#ormasi keliru dengan memandang terorisme se!ara sempit dan subjekti#. ;ntuk men!egah konspirasi proganda masyarakat hendaknya menyimak melalui pendidikan melek media sebagai alternati# untuk melakukan perla&anan terhadap hidden

agenda. Cara ini merupakan jalan menuju kearah pembebasan masyarakat dari propaganda media agar masyarakat senantiasa bersi#at kritis terhadap in#ormasi apapun yang diperoleh melalui media khususnya media yang tidak berpihak terhadap kelompok tertentu dengan memperhatikan prisnsip 5AZ+8 terhadap in#ormasi tersebut. Bagimanapun kekerasan politik dengan !ara menghilangkan nya&a seseorang dengan alasan apapun tidak dapat dibenarkan. $emikian pula dengan tindakan teror yang mengatas namakan agama tertentu karena pelaku teror adalah seorang oknum yang tidak bertanggung ja&ab terhadap ketakutan publik untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Tragedi -/++ merupakan tragedi bagi umat 'slam. $imana aksi teror pas!a ATC selalu dikaitkan dengan 7l-Xaeda dan jaringnya yang diidentikan dengan 'slam politik seperti; bom Bali bom )adried bom @ondon dan bom di (harm el-(heik )esir. (ehingga menjadi alat pembenaran bagi 7merika untuk mendiskreditkan 'slam. 8al ini tentunya menjadi pelajaran berharga bagi umat 'slam agar tidak mudah dipe!ah belah dengan dalih terorisme.

Berbi!ara masalah teorisme sebagai suatu bentuk dari tindakan kekerasan politik akan menjadi persoalan sensiti# karena akan menimbulkan prasangka dari pelaku tindakan teror tersebut. ,ada ulang tahun ketiga tragedi ATC ,residen 7merika >eorge Aalker Bush mengatakan* 9Bisakah kita menangF )enurut saya anda tidak akan memenangkannya. Tetapi kita bisa men!iptakan kondisi sehingga siapapun yang menggunakan terror sebagai sebuah !ara tidak akan mendapatkan tempat di dunia ini:. ,ernyataan ini menunjukan bah&a aksi terorisme amat sangat sulit untuk dideteksi. 7merika dan 'nggris sebagai negara maju di bidang intelijen dan pertahanan kemanan tidak mampu membendung aksi terorisme. ,eristi&a peledakan bom yang terjadi tanggal + oktober 0??5 di D7<7Vs Bar and Destaurant 4uta (Wuare dan di 2yoman Ca#[V dekat 8otel Four (eason <imbaran Bali telah mene&asakan 05 ji&a dan men!ederai lebih dari +?0 ji&a lainnya. )enggigatkan

kita pada peristi&a tiga tahun lalu tepatnya tanggal +0 Oktober 0??0. 4ita dikejutkan oleh peristi&a ledakan bom yang berkuatan besar di diskotek (ari Club <l. @egian 4abupaten Badung 4uta Bali. @edakan tersebut telah mene&askan +=. orang men!ederai 0=0 orang dikenal dengan istilah Sabtu Hitam di Legian. tersebut menandai terorisme menjadi isu strategis di 'ndonesia. 'ronisnya pas!a Bom Bali ' pemerintah nampaknya tidak mempunyai arah kebijakan yang jelas dalam penanggani masalah terorisme di 'ndonesia. (ehingga 'ndonesia menjadi sasaran yang empuk dalam masalah terorisme. Bom Bali '' ini menambah da#tar deretan aksi kekerasan terorisme di 'ndonesia peledakan Bom <. )eriot di <akarta 0??1 Bom di depan 4edutaan Besar 7ustralia - (eptember 0??/ peledakan bom Destoran )! $onald )all Datu 'ndah )akassar 5 $esember 0??0 dan di 4a#e (ampodo 'ndah ,alopo <anuari 0??/ serta ledakan bom di daerah lainnya di 'ndonesia menjadi !atatan hitam aksi terror bagi Bangsa 'ndonesia. Da&#a! Bo& Bali Bom Bali '' akan berdampak politik dan ekonomi bagi 'ndonesia. 'ndonesia yang penduduknya mayoritas beragama 'slam dengan 0?0 juta dari 01? juta ji&a penduduk 'ndomesia. (e!ara politis memperkuat dugaan masyarakat internasional yang menganggap bah&a selama ini 'ndonesia tidak pernah serius dalam penangganan masalah terorisme. (ebagaimana yang dikatakan oleh 8o&ard yang menganggap bah&a ,emerintah 'ndonesia pas!a trgagedi ATC ++ (eptember 0??+ tidak pernah serius terlibat dalam perang global terhadap terorisme yang di!anangkan oleh 7merika berdasarkan Desolusi $e&an 4eamanan ,BB 2omor* +1.1 tanggal 0= (eptember 0??+. $i samping itu peristi&a ini menjadi legitiminasi bagi masyarakat internasional bah&a 'ndonesia merupakan sarang terorisme internasional untuk &ilayah 7sia Tenggara. (ebagaimana yang pernah dikatakan oleh )enteri (enior (ingapura @ee k&an Ce& se!ara terbuka menunding 'ndonesia sebagai sarang terorisme internasional . @ebih jauh @ee mengatakanA -ndonesia is the hidden #lace for &l Iaeda after &fghanistan attack and have connection !ith terrorist activities because of the relation !ith -ndonesian militant -slamic grou# !ith &l Iaeda net!orksA. (e!ara ekonomis akan berdampak buruk bagi perekonomian 'ndonesia khususnya di bidang industri pra&isata akibat tidak adanya jaminan keamanan bagi turis ,eristi&a

yang berkunjung ke Bali. 8al ini merusak !itra pra&ista 'ndonesia di masyarakat 'nternasional. (erta akan berdampak bagi dunia usaha lainnya seperti keengganan para in%estor untuk menanamkan in%estasinya ke 'ndonesia. (eperti; perusahan sepatu nike yang menghentikan in%estasinya dari 'ndonesia pas!a tragedi bom Bali '. $i perkirakan pas!a bom Bali '' banyak negara akan mengeluarkan travel band bagi &arga negaranya yang akan berkunjung ke 'ndonesia. 4ebijakan tersebut akan memukul perekonomian 'ndonesia terutama di sektor pra&isata. 7kibatnya diperkirakan akan terjadi penurunan jumlah kujungan &isata&an ke Bali sebesar 0? E dari jumlah total &isata&an yang berkunjung sebesar 0 juta &isata&an per tahunnya dan terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar +E serta terjadi peningkatan kemiskinan diperkirakan akan men!apai + uta ji&a. Antisi#as Pe&erintah 7ksi terorisme di 'ndonesia disebabkan ketidak pekaan pemerintah terhadap eksisnya an!aman terorisme internasional dan kon#lik kepntingan yang berkembang dalam pemerintahan dan masyarakat. ,eristi&a ini nampaknya akan dijadikan komuditas politik dari kelompok-kelompok kepentingan baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri melalui media massa. dengan men!iptakan opini publik bah&a 'ndonesia tidak aman. 8al ini merugikan !itra 'ndonesia di #ora internsaional yang pada akhirnya akan berdampak buruk terhadap ekonomi dan politik 'ndonesia. 2amun ,emerintah 'ndonesia hendaknya tidak terjebak lagi dalam perang global yang di!anangkan oleh barat terhadap teroris seperti yang terjadi pada pas!a bom Bali ' yang memaksa pemerintah mengeluarkan mengeluarkan ,3D,; 2o +/0??0 dan ,3D,; 2O 0/ 0??0 mengakui <emaah 'slamiyah sebagai kelompok teroris. $iikuti dengan penangkapan terhadap 7bubakar BaVasyir pengkikutnya yang dituduh sebagai pimpinnya serta pengikutbertanggung ja&ab terhadap peledakan tersebut. 8al ini

menjadikan kita bukan sebagai :boneka: dari kemauan negara-negara Barat khususnya 7merika yang sering memandang persoalan terorisme se!ara sempit dan amat subjekti# tetapi tidak men!ari akar pemasalahan dari terorisme itu sendiri. $i samping itu para politisi hendaknya tidak menjadikan peristi&a bom Bali '' sebagai komoditas politik dan mengakhiri sikap partisan untuk tidak larut terlibat dalam kelompok kepentingan dalam perang mela&an terorisme. <ika tidak 'ndonesia tidak akan

kondusi# dalam pemulihan perekonomiannya. ,emerintah hendaknya meluruskan tentang 'slam di 'ndonesia. ,andangan yang menominasikan bah&a musuh Barat pada ,as!a ,erang $ingin adalah 'slam sebagai penganti komunis pada ,erang $ingin (Berdasarkan tesis the clash of civilization dari 8ungtington) adalah tidak benar dan tidak bisa di pertanggung ja&abkan.. ,emerintah sebenarnya bisa saja mengantisipasi tragedi tersebut seandainya pihak Badan intilijen 2egara (B'2) lebih sigap dalam menyimak apa yang dikatakan oleh presiden (usilo Bambang Cudhoyono yang mengatakan bah&a 9pemerintah sebenarnya pernah mendapat an!aman terror namun ketatnya keamanan di <akarta maka bom tersebut terjadi di Bali: 7ndai kata benar pernyatan tersebut berarti pemrintah (BC tidak pernah belajar dari pengalaman bah&a Bali tentunya menjadi sasaran yang berpotensi mengigat Bali lebih dikenal oleh masyarakat internasional dibandingakan dengan <akarta. Belajar dari bom Bali '' hendaknya kita menyadari bah&a perang terhadap terorime belumlah berakhir. 2amun pemerintah pun harus di!ari akar permasalahannya dengan tidak menjadikan aksi teror sebagai komuditas politik untuk kepentingan kelompok tertentu dan mendiskreditkan kelompok lainnya. ,rioritas Bangsa 'ndonesia sekarang ini adalah perbaikan di bidang ekonomi terutama pas!a kenaikan BB) tanggal + Oktober yang dirasakan !ukup memberatklan kehidupan masyarakat. 2amun bagaimanan pun tindakan teror yang telah menghilangkan nya&a seseorang dan merusak #asilitas umum tidak dapat dibenarkan. Tentunya yang menjadi korban adalah rakyat yang tidak berdosa. ,elaku teror adalah oknum yang bisa berasal dari kalangan mana saja dan kapan saja yang tidak bertanggung ja&ab. Bahkan beberapa aksi teror yang terjadi di 'ndonesia yang mengatasnamakan kelompok tertentu mendapat kutukan dari masyarakat 'slam 'ndonesia. Tindakan terror yang menghilangkan masyarakat yang tidak berdosa dan merusak #asilitas umum untuk kepentingan pribadi dan kelompok merupakan tindakan penge!ut. 4ondisi ini bisa merusak !itra masyarakat 'ndonesia yang mayoritas penduduknya beragama 'slam. (emoga traggedi bom Bali '' merupakan tragedi terakhir bagi bangsa 'ndonesia B7B ''' ,32;T;,

$emikianlah uraian meteri dalam modul ini untuk memahami pengertian dan bentuk !yber !rime sebagi salah satu dari bentuk kejahatan transnasional yang berkembang dalam masyarakat internasional. >una meunjang pembelajaran dapat diman#aatkan pila C$ belajar interakti# yang memuat pokok bahasan dalam modul ini yang disajikan bersama dengan pokok bahasan pada modul dua dan tiga. 7pabila modul satu ini dapat dipahami dengan baik maka se!ara sitematis peserta matakuliah ini dengan mudah bias melangkah untuk mengkaji modul selanjutnya

DA(TA" PU%TAKA Crensa& )artha. 0??1. Origin of Terorrisem, Tin)auan *sikologi, ideologi, Teololgi dan sika# mental. Murni kencana* <akarta. ).post <errold.0??1. Origin of terrorism,Tin)auan #sikologi, -deologi, Teologi dan sika# mental. )urni ken!ana. http*//!mm.or.id//!mm-ind Lmore .phpFid M +?-6L?L1L?L)+5. html.$iakses pada tanggal 1+ )ei 0??6. 8tt*// lukman-nh.logspot.!om /0??5/++/pengaruh "media-terhadap-kongnisi-anak.html. $iakses pada tanggal 1+ )ei 0??6

You might also like