Professional Documents
Culture Documents
R. ob
-
: +/- 10 jam yll menggunankan tetes mata visine & parasetamol tablet. P. oftalmologis :
mata kanan visus 6/60 Palpebra edema & spasme Injeksi konjungtiva Injeksi silier infiltrat di kornea Sentral selebar pupil (3mm) - Edema disekitar infiltrat - Bilik mata depan dalam - Sel/flare (-) - Hipopion (-) - Pupil bulat - Sentral (+) - Lensa &segmen posterior = sulit dinilai
+/- 10 jam yang lalu Mata kanan berair dan bengkak Terjadi setelah kelilipan serangga saat berkendara
KORNEA
Lapisan padat, avaskuler dan
transparan yang bersambung dengan sklera. Menempati 1/6 bagian anterior dinding bola mata dengan diameter kira-kira 11 mm. Kornea lanjutan dari sklera, tetapi lebih tebal. Limbus : Pertemuan kornea dengan sklera.
1. Epitelium
2. Membrana Bowman 3. Stroma
4. Membrana Descement
5. Endotelium
Sikloplegik
Analgetik
Baik jika ditangani dengan cepat dan bergantung pada factor: Virulensi organism Lokasi dan perluasan ulkus kornea Vaskularisasi dan deposit kolagen
Antibiotic topical diberikan secara rutin setelah trauma kornea (juga pada tindakan bedah). Pencegahan kontaminasi perlu dilakukan terhadap penggunaan obat-obatan topical dan sterilitas penggunaan lensa kontak.
Pseudomonas
Enterobacteriaceae Staphylococcus
CD8 Th1
Sel T sitotoksik
Vasodilatasi vaskular
permeabilitas
Merangsang nociceptor
destruksi kornea
Membunuh bakteri
Merah
Nyeri
fungsi refraksi
Pandangan kabur
Edema Gambaran infiltrasi kornea
Airmata
Sel epitel
Nervus kornea
Komplemen
Keratosit
Membersihkan partikel asing. Transport lactoferrin, lysozyme, lipocalin, and beta-lysin, IgA,IgG (anti microbial)
Melepaskan IL1
Menghantarkan informasi sensoris thd adanya rasa tidak nyaman dan nyeri
Opsonisasi
invasi sel imun Neovaskularisasi destruksi kornea penarikan netrofil Meningkatkan reflek berkedip mata Antimikroba proses penyembuhan epitel
Eosinofil