Professional Documents
Culture Documents
NS. ANISA
DEFINISI
Sepsis merupakan respons sistemik pejamu terhadap
infeksi dimana patogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi proses inflamasi Keadaan klinis berkaitan dengan infeksi dengan manifestasi SIRS (Systemic Inflammatory Response Syndrome)
GEJALA
Sepsis = SIRS + tempat infeksi yang diketahui
(ditentukan dengan biakan positif terhadap organisme dari tempat tersebut). Gejala SIRS : o Suhu >380 C atau <360 C o Denyut jantung > 90 denyut /menit o Respirasi >20/menit atau PaCO2 < 32 mmHg o Leukosit >12.000/mm3 atau >10% sel imatur (band)
GEJALA
Sepsis : Gangguan di tingkat mikrosirkulasi o/k
penyembuhan tergantung dari fungsi kapiler Normal ada pergerakan/vasodilatasi, Abnormal tidak ada pergerakan/vasokontriksi
MIKROSIRKULASI
Menggambarkan keadaan arteriol/venule/kapiler
dengan diameter < 100 l dan otak diameter 0,46 nm Dipengaruhi O2, CO2 dan pH Menggambarkan perputaran O2 antar sel, seljaringan Pada keadaan syok yang paling awal terkena dan paling akhir pulih adalah mikrosirkulasi (Imun system)
ETIOLOGI
Bakteri gram (-) 60-70% Staphylococci, Pneumococci, Streptococci dan
bakteri Gram positif lainnya Jarang (20-40%) Jamur oportunistik Virus (Dengue dan Herpes) Protozoa (Falciparum malariae)
PATOGENESIS
SYOK SEPTIK
sepsis
hipotensi (tekanan darah <90 mmHg) atau terjadi penurunan tekanan darah sistolik >40 mmHg dari tekanan darah sebelumnya
Syok = Keadaan dimana terjadi gangguan sirkulasi yang menyebabkan perfusi jaringan menjadi tidak adekuat sehingga menggangu metabolisme sel/jaringan.
SYOK SEPTIK
Keadaan dimana terjadi TD (sistolik < 90 mmHg
atau penurunan sistolik > 40 mmHg) Disertai tanda2 kegagalan sirkulasi, meskipun telah dilakukan resusitasi cairan secara adekuat atau memerlukan vasopressor untuk mempertahankan TD dan perfusi organ Merupakan keadaan gawat darurat memerlukan penanganan segera
SYOK SEPTIK
3 problema utama : 1. Bacteremia o/k Prolong Ischemia Viscera GGA 2. Macrocirculation hipotensi MAP < 60 3. Microcirculation gangguan mitokondria laktat th/ Nitroglyserin
Shock
Preload
Hypotension
Cellular hypoxia
Myocardial Contractility
Anaerob metabolism
1. 2. 3. 4. 5.
Sindrom distres pernafasan pada dewasa Koagulasi intravaskular Gagal ginjal akut Perdarahan usus Gagal hati Disfungsi sistem saraf pusat Gagal jantung Kematian.
PENATALAKSANAAN SEPSIS
Suportif Kausatif
Penatalaksanaan sepsis berat dan syok septik - Early Goal Directed Therapy (EGDT) - Inotropik/vasopresor/vasodilator
CVP
MAP
SCVO2
Perawatan RS
Inotropik (>70%)
PENATALAKSANAAN
1. 2. 3.
4. 5.
Oksigenisasi Terapi cairan Inotropik/vasopresor/vasodilator Tujuan : MAP 60 mmHg atau TD sistolik 90 mmHg Vasopressor (dopamin >8 mcg/kg/mnt, epinefrin 0,1-0,5 mcg/kg/mnt ) Inotropik (dopamin 3-8 mcg/kg/mnt, epinefrin 0,1-0,5 mcg/kg/mnt) Start Dopamin 0,5 g/kgBB max 1,15 g/kgBB (Tidak ada perbaikan > 1,5 g/kgBB dubia ad malam) MAP pertahankan 70-80 mmHg CVP pertahankan 12-15 cm H20
PENATALAKSANAAN
4. 5. 6. 7. 8.
9.
Koreksi Asidosis Bikarbonat diberikan pH < 7,2 Urin output 0,5-0,7 cc/kg/jam catat tiap jam Albumin < 2 beri Haes steril 10% tidak berubah ganti albumin Hemodialisa Nutrisi Kecukupan kalori, protein (AA), Asam Lemak, Cairan, Vit, Mineral Kendali kadar gula darah Terapi kortikosteroid Hidrokortison 50 mg bolus iv 4x sehari selama 7 hari
PENATALAKSANAAN
10. Terapi Antibiotika a. AB Broad Spectrum 6 jam pertama b. Kultur : untuk resistensi test
Setelah 3 hari sesuaikan AB Kultur (-) tidak berarti sepsis (-) o/k Endotoxin bakteri masih (+)
c.
Severe Sepsis
AB Cefoperazone + Sulbactam 72 jam tidak ada perbaikan Evaluasi bahaya sekunder Resistent o/k Penicillin Binding Protein meningkat terhadap Lactam
PROGNOSIS
DUBIA AD BONAM, apabila: 1. MAP > 65 2. CVP 8-12 3. Urine > 0,5 cc/jam 4. Laktat dalam plasma darah (normal = 2-4 mmol/L)
Hasil (n) dipertahankan dalam 24 jam : Baik Laktat 24-48 jam : mortalitas 25% Laktat 48 jam : mortalitas (50%)
5.