You are on page 1of 15

PENDAHULUAN

Tubuh manusia mempunyai banyak sistem organ tubuh. Sistem tersebut masing-masing melaksanakan fungsi tertentu. Agar dalam melaksanakan fungsinya tidak terjadi benturan maka di dalam tubuh itu dilengkapi dengan sistem koordinasi. Sistem saraf merupakan sistem koordinasi atau sistem kontrol yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke semua bagian tubuh, dan sekaligus memberi tanggapan terhadap rangsanga tersebut. Sistem koordinasi pada hewan tingkat tinggi dilakukan oleh sistem saraf dan sistem hormon atau sistem endrokin. Kedua sistem tersebutlah yang bertugas mengatur keserasian kerja organ tubuh. Sistem saraf berkaitan pula dengan sistem indra.indra merupakan organ yang mempunyai rese[tor khusus untuk menerima rangsangan.

2.

Sistem Saraf Pada Hewan Avertebrata Tidak semua Avertebrata memiliki sistem saraf

contohnya : Portozoa dan Porifera (hewan spons) Setiap sel penyususun tubuh hewan tersebut mampu mengadakan reaksi terhadap stimulus yang diterima dan tidak ada koordinasi antara satu sel tubuh dengan sel tubuh lainnya. Sistem saraf sederhana

Contohnya : Filum Coelenterata (hewan berongga) yaitu hydra Letak sel sarafnya tersebar pada tubuh denga membentuk difus (tersebar). Jadi tak mempunyai sistem saraf pusat Sistem Saraf Difus (menyebar)

Contohnya : Filum Echinodermata (hewan berkulitduri) yaitu bintang laut memiliki sebuah rincian saraf pusat pada bagian tengah tubuhnya. Pada rincian saraf pusat terdapat saraf radial yang menuju ke setiap lengannya yang kemudian bercabang mmbentuk sistem saraf difus. Sistem Saraf Bilateral

Contohnya : Cacing Pipih (misalnya planaria) Hewan tersebut memiliki sistem saraf pusat & sistem saraf tepi yang tersusun secara

bilateral. Sistem saraf pusat cacing pipih terdiri atas otak kecil yang terdiri dari 2 belahan di daerah kepala dan dua tali saraf yang memanjang di sepanjng tubuhnya. Adanya sarafsaraf yang tersusun secara transversal tersebut menyebabkan sistem saraf pada cacing pipih berbentuk seperti tangga dan disebut dengan istilah sistem saraf tangga tali. Sistem Saraf Pusat dan Tepi

Contahnya : Filum Annelida yaitu Cacing Tanah, dan Arthropoda (serangga) Sistem saraf pusatnya terdiri atas otak terletak di bagian depan / anterior tubuh dan tali saraf ventral. Tali saraf ventral disetiap tubuh membesar membentuk ganglion, sebagai pada tubuh cacing tanah dijumpai adanya rangkaian ganglion yang terletak disetiap segmen tubuhnya. Setiap ganglion tersebut mengontrol satu segmen tubuh dan antara satu ganglion dengan ganglion lainnya saling berhubungan. Sistem saraf tepinya terdiri atas saraf yang menuju dan meninggalkan sistem saraf pusat.

3. 1.

Sistem Saraf Pada Manusia Sel Saraf (Neuron)

Sel Saraf Neuron adalah sel yang memiliki kepekaan terhadap rangsang dan mampu menghantarkannya. Adapun sebuah sel saraf terdiri dari : 1. Badan Sel

Badan sel terdapat pada saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)serta pada ganglion (sekumpulan badan saraf yang terdapat diluar saraf pusat).

Badan Sel

2.

Dendrit

Dendrit merupakan tonjolan sitoplasma yang terletak pada badan sel berfungsi untuk meneruskan impius dari reseptor ke badan sel. Dendrit berupa sabuk pendek tatapi pada sel saraf sensori dendrit berupa serabut panjang dan memiliki hubungan reseptor atau ujung-ujung akson dari neuron lain.

3.

Neurit

Neurit merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang berfungsi menyalurkan impuis dari badan sel. Neurit dibungkus oleh selaput mlelin yang sebagian besar tersusun oleh lemak dan berfungsi untuk melindungi akson dan nutrien. Serta terdiri dari kumpulan sel schwann. Selaput mielin yang pada tempat-tempat tertentu mengalami penyempitan melingkar (sirkuler) disebut NODUS RENVITER (Node Of Renvier) yang berfungsi mempercepat menghantarkan impius, ujung neorit berhubungan dengan dendrit dari sel saraf lain atau dengan efektor berupa otot dan kelenjar. Pertemuan antara akson dan dendrit atau efektor menimbulkan bentukann bonggol dan membentuk celah disebut synopsis.

2.

Macam-macam sel saraf

Berdasarkan struktur dan fungsinya sel saraf dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Neuron Sensorik (Neuron Eferen)

Fungsinya menghantarkan impuls dan reseptor ke pusat susunan saraf. Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan dendrit neuron lain 2. Neuron Motorik (Neuron efektor)

Fungsinya menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain, neuritnya berhubungan dengan efektor/alat tubuh pemberi tanggapan terhadap suatu rangsangan 3. Neuron Asosiasi / Konektor / Interneuron

Fungsinya meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik berdasarkan tempatnya neuron ini dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Neuron Konektor

Sel saraf yang menghubungkan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain b. Neuron Ajustor

Sel saraf yang menghubungkan antara neuron sensorik dan neuron motorik yang terdapat dalam otak dan sum sum tulang belakang. Berikut skema :

3.

Mekanisme Jalannya Impuls Saraf

Impuls merupakan aliran listrik yang merambat pada serabut saraf. Bila sebuah serabut saraf tidak menghantarkan impuls maka dikatakan serabut saraf dalam keadaan istirahat. Impuls dapat dihantarkan melalui sel saraf (synopsis). a. Impuls melalui sel saraf

Impuls dapat melalui serabut saraf karena adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf. Dalam menghantarkan impuls serabut saraf mengalami dua kondisi (potensial) yaitu : 1. Potensial istirahatyaitu keadaan sel saraf istirahat, sebelah dalam serabut saraf negatif

( - 60 mV), serabut saraf luar bermuatan positif dan membran serabut saraf dalam keadaan polarisasi. 2. Potensial kerja yaitu perubahan secara tba-tiba pada potensial istirahat bersamaan

dengan impuls. Dimana dalam waktu singkat muatan disebelah dalam serabut saraf menjadi positif ( + 60 mV) dan membran serabut saraf dalam keadaan deplorasi. Kecepatan merambatnyaimpuls pada mamalia 100 meter perubahan detik, sedangkan pada hewan tingkat rendah 0,5 meter perubahan detik. Ada 2 aktor yang mempengaruhi kecepatan rambatan impuls saraf yaitu selaputmielin dan diameter serabut saraf. b. Impuls melalui sinapsis

Synopsis merupakan titik temu antara ujung neurit dari suatu nevron dengan ujung dendrik dari neuron lainnya pada ujung akson membengkak membentuk bonggol disebutbonggol sinapsis (SYNAPTIC KNOB). Pada bonggol tersebut terdapat mitokondria dan gelembung-gelembung synopsis yang berisi zat kimia neurotransmitter yang berperan penting dlam merambatkan impuls saraf ke sel saraf lain.neurotransmitter dibagi mejadi 4 macam yaitu : a. b. c. d. Asetilkolin terdapat pada sinapsis di seluruh tubuh : Noradrenalin terdapat pada sistem saraf simpatik Dopamin terdapat di otak Seretonin terdapat di otak

Adapun jalannya yaitu : Impuls saraf Bonggol sinapsis gelembung sinapsis membran presinapsis melepaskan neurotransmitter ke celah sinapsis membran post-sinopsis. Menyebabkan depolarisasi --. Potensial kerja. Apabila neurotransmitter sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis misalnya : Asetilkolin dihidrolisis oleh enzim aselkolinesterase..

4.

Terjadinya gerak biasa dan gerak refleks

Gerak tubuh dapat dibedaka menjadi 2 : a. Gerak yang disadari (sadar)

b.

Gerak yang tidak disadari (refleks)

a.

Gerak sadar

Pada gerak sadar, jalur yang dilalui adalah sebagai berikut Gerak sadar : Reseptor saraf sensorik otak saraf motorik efektor b. Gerak yang tidak disadari (refleks)

Karena sesuatu dan lain hal sering terjadi rangsangan yang melalui saraf sensorik tidka sampai diolah di otak. Namun melalui jalan terpendek untuk sampai ke efektor. Peristiwa ini disebut refles refleks merupakan suatu mekanisme responsdalam usaha melindungi tubuh/mengelak dari rangsangan yang membahayakan/mencelakakan. Respons yang terjadi pada refleks berlangsung cepat dan tidak disadari oleh yang bersangkutan. Refleks semacam ini merupakan refleks bawaan yang pusatnya di sumsum tulang belakang. Refleks ada 2 : 1. Refleks tunggal Menyertakan efektor tunggal, misalnya kaki menginjak duri,

langsung ditarik 2. Refleks Kompleks menyertaka banyak efektor

Misalnya : Seseorangmenginjak dri maka dengan cepat kaki diangkat sambil berteriak kesakitan Pada gerak refleks jalur yang dimulai impuls adalah sebagai berikut : Gerak refleks : Reseptor Neuron sensorik sumsum tulang belakang neuron motorik efektor Refleks sumsum tulang belakang misal : refleks lutut Refleks Otak misal : refleks pupil dan kejap mata

5.

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Seluruh aktifitas tubuhkita dikendalikan oleh sistemsaraf pusat tersebut. Otak dilindungi oleh tengkorak dan

sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang selain itu kedua organ sistem saraf dilindungi oleh selaput meningia. Meningia terdiri dari 3 lapis, dari dalam ke luar yaitu : a. Pia meter (Pia lunak)

Adalah selaputpaling dalam dan sangat dekat dengan permukaan otak dan sumsum tulang belakang. b. Arachnoid

Merupakan selaput jarring yang lembut, terletak antara pia meter dan durameter c. Durameter (Dura = liat/kuat)

Merupakan lapisan luar yang padat, kerat serta bersatu dengan tengkorak Otak dan sumsum tulang belakang memiliki supstansi pokokyaitu : a. bdan b. saraf. Substansi putih (substansi alba) berwarna putih dan merupakan kumpulan selaput Substansi kelabu (substansi grissea) berwarna abu-abu dan merupakan kumpulan

1.1

Otak

Merupakan pusat saraf paling utama terletak pada rongga tengkorak. Otak mausia terdiri atas 2 belahan (hemisfer) yang besar. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sedangkan otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Otak dibagi menjadi 3 daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. 5.1.1 Otak depan (otak besar)

Otak depan terdiri dari 2 belahan besar yaitu belahan kiri dengan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlainan yaitu belahan kiri mengatur dan melayani tubuh bagian kanan dan belahan kanan mengatur dan melayani tubuh bagian kiri. Masingmasing belahan otak besar yang telah disebutkan diatas dibagi menjadi 4 lobus yaitu frontal, pariental, okapital, temporal. Otak depan tersusun atas 2 lapisan yaitu lapisan luar (korteks) dan lapisan dalam. a. Lapisan Luar

Merupakan lapisan tipis yang yang berwarna abu-abu dan berisi sel-sel saraf. b. Lapisan dalam

Merupakan lapisan yang berwarna putih dan banyak mengandung serabut saraf yaitu dendrit dari neurit.

Otak depan memiliki fungsi penting dalam semua pengaturan aktifitas tubuh khususnya berkaitan dengan kepandaian, ingatn, kesadaran dan pertimbangan. 5.1.2 Otak Tengah

Otak tengah manusia cukup kecil dan tidak menyolok terletak diotak kecil dan jembatan farol. Otak tengah mengandung pusat-pusat yang mengendalikan keseimbangan dan serabut saraf yang menghubungkan bagian otak belakang dengan again otak depan juga antara otak depan dengan mata. 5.1.3 Otak Belakang

Otak belakang meliputi jembatan farol, sumsum lanjutan, dan otak kecil. Ketika bagian ini membentuk batang otak. a. Jembatan farol (pons farol)

Berisi serabut saraf yang menghubungkan lebus kiri dan kanan otak kecil serta menghubungkan otak kecil yang korteks otak besar. b. Sumsum Lanjutan (Medula Oblomata)

Berperan sebagai pusat pengatur pernafasan dengan cara meneruskan impuls, saraf yang merangsang otot antara tulang rusuk dan diafragma. c. Otak kecil (Serebelum)

Merupakan bagian besar otak belakang, fungsi otak kecil mengatur posisi / sikap tubuh, keseimbangan dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.

1.2

Sumsun Tulang Belakang

Terletak didalam rongga ruas-ruas tulang belakang dan tersusun atas 2 lapisan,lapisan luar berwarna putih berisi dendrit dan neurit sedangkan lapisan sistem berwarna abu-abu yang banyak mengandung sel saraf. Fungsi sumsum tulang belakang sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls, sensori dari otot kulit/otot ke otak dan membawa impuls motor dari otak ke otot tubuh.

6.

Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar (sistem saraf kraniospiral) dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf autonomi) 1) Sistem Saraf Sadar (Kraniospiral)

Artinya saraf yang mengatur yang dilakukan secara sadar, dibawah komando kita. Contoh : - Tangan kita gerakkan karena secara sadar kita ingin mengambil gelas. Bibir bergerak karena kita sadar kita ingin berbicara

Sistem saraf safar meliputi : a) Sistem saraf kepala (kranial)

d Disusun oleh 12 pasang saraf yang keluar dari otak yaitu : Tiga pasang saraf sensori (saraf olfaktori, saraf optik, vestibulokoklear) Lima pasang saraf motor (saraf okulomotor, saraf troklear, saraf abdusen, saraf

assesori, dan saraf hipoglosal) Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor yaitu (saraf trigeminal, saraf fasial,

saraf glossofaringeal, saraf vagus) d Saraf kepala terutama berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. b) Sistem Saraf tulang belakang (spinal)

d Disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang yaitu melputi : 8 pasang saraf leher 12 pasang saraf punggung 5 pasang saraf pinggang 5 pasang saraf pinggul 1 pasang saraf ekor

d Saraf tulang belakang melayani reseptor dan efektor lain.

Pada tubuh manusia dijumpai adanya Pleksus (gabungan) yaitu beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang dibedakan menjadi : 1) Pleksus Servikalis

Merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma. 2) Pleksus brachialis

Merupakan gabungan urat saraf lengan atas yang memepengaruhi bagian tangan. 3) Pleksus Lumbo Sakralis

Merupakan gabungan urat saraf pinggung dan pinggang yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki

2)

Sistem Saraf Tak Sadar (Autonom)

Artinya bergerak / bekerja secara otomatis,tidak dibawah kehendak saraf pusat. Terletak khusus di sumsum tulang belakkang. Contoh : denyut jantung, gerak alat pencernaan, pengeluaran keringant. Sistem saraf tak sadar meliputi : a) Sistem Saraf Simpatik

Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak disepanjang tulang punggung yang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga memiliki serabut praganglion pendek dan memiliki serabut postganglion yang panjang. b) Sistem Saraf Parasimpatik

Saraf Parasimpatik memiliki serabut praganglion yang pajang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu efektor dan memiliki serabut post ganglion pendek. Yang dimaksud serabut postganglion adalah serabut saraf yang menuju gagliom, sedangkan serabut post ganglion adalah serabut saraf yang keluar dari ganglion.

Fungsi Saraf Simpatik dan Saraf Parasimpatik. Bagian No tubuh yang dipengaruhi 1 Iris (pupil) Memperbesar pupil Saraf Simpatik Saraf Parasimpatik Mengecilkan pupil

Bronkus

Memperbesar bronkus

Mengecilkan bronkus Memperlambat detakjantung Dilatasi (memperbesar diameter) Mengerutkan kandung kemih

Jantung

Mempercepat detak jantung

Arteri

Konstriksi (memperkecil diameter)

Kantung seni

Menghambat kontraksi kantung seni

Lambung

Menghambat kerja lambung

Memacu lambung Merangsang ereksi

kerja

Penis

Mengontrol ejakulasi

7.

Pengaruh Obat-Obatan Terhadap Sistem Saraf

Banyak macam obat-obatan yang berpengaruh terhadap sistem saraf antara lain narkoba. Narkoba merupakan obat yang berbahaya karena jika digunakan trus menerus dan melebihi dosis akan berakibat buruk bagi kesehatan. Narkoba sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pasien dalam proses pembedahan. Dan jikadigunakan secara terus menerus / berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan alat tubuh, terutama sistem sistem saraf, penurunan gairah seksual, dan kemandulan. 7.1 Golongan Obat Berdasar Pengaruhnya Terhadap Sistem Saraf Obat-obatan yang memiliki pengaruh terhadap sistem saraf dapat disebabkan atas 4 golongan yaitu : a. Sedatif

Golongan obat ini mengakibatkan menurunnya aktifitas normal otak, sehingga dipemakai merasa ngantuk. b. Stimulans

Kerja golongan obat ini berlawanan dengan golongan sedatif yaitu mempercepat kerja otak. c. Halusinogen

Golongan obat ini mengakibatkan timbulnya penghayalan (halusinasi) pada si pemakai.

d.

Painkiller (penahan rasa nyeri)

Menekan bagian otak yang bertanggung jawab sebagai pusat rasa sakit. 7.2 Efek Penggunaan Obat-Obatan Efek-efek yang ditimbulkan oleh pemakaian obat-obatan secara terus-menerus antara lain sebagai berikut : a. b. c. d. Hilangnya koordinasi tubuh Kerusakan alat respon Hilangnya kendali otot gerak, kesadaran dan denyut jantung melemah Hilangnya nafsu makan sehingga pengguna menjadi kurus kering

Selain obat-obatan, jenis minuman beralkohol juga berbahaya bagi kesehatan, misalnya mengakibatkan kerusakan dan pengerasan sel-sel hati yang dikenal dengan serosis hepotis. Akibatnya fungsi hati terganggu dan dapat merenggut jiwa penderita.

8. 8.1

Kelainan Pada Otak Meningitis

Infeksi / peradangan pada selaput otak. Penyebabnya adalah neisseria meningitidisi, streptococcus pneumaniae. 8.2 Hidrosefalus

Sirkulasi cairan otak yang terganggu. Misalnya tumor, atau pembekuan darah yang menyumbat saluran sehingga cairan mengumpul diotak.

8.3

Penyakit Parkinson

Menghambat asetilkolin yang dihasilkan neuron. Penderita akan mengalami tremor (gerak tak terkendali) pada kepala, tangan, kaki. 8.4 Amnesia

Kehilangan memori / daya ingat dan diikuti ketidak mampuan membentuk memori baru. Penyebabnya karena kerusakan otak / kecelakaan, stroke, kanker otak, kekurangan vitamin B12, kekurangan suplai darah ke daeraj memori di otak. 9. 9.1 Teknologi Mengatasi Kelainan Kerja Otak Zat Anestitik (Pati Rasa)

Digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi rasa sakit. Contoh zat anestitik adalah markain yang digunakan untuk perawatan gigi.

9.2

Elektro-Ensefalogram (EEG)

Merupakan alat elektronik yang merekam aktifitas otak. Dengan EEG Dokter dapat menentukan apakah pasien hidup / telah mati. Ada 4 macam gelombang otak yaitu : a. b. c. d. Gelombang Alfa Gelombang Beta Gelombang Teta Gelombang Delta

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi. Sistem saraf pada berbagai makhluk hidup berbeda, sesuai dengan tingkatannya. Semakin tinggi tingkatannya semakin kompleks sistem sarafnya

You might also like