Professional Documents
Culture Documents
Pemuaian terjadi pada setiap zat, yakni zat padat, zat cair dan zat gas.
Pemuaian Zat Padat
Jika suatu benda padat dipanaskan, benda tersebut akan memuai ke segala arah. Dengankata lain ukuran
panjang, luas, dan volum benda akan bertambah.
1. Pemuaian Panjang
Koefisien muai panjang ( ) suatu bahan adalah perbandingan antara pertambahan panjang ( ) terhadap
panjang awal benda ( ) persatuan kenaikan suhu ( ). Secara matematis dinyatakan sebagai:
Dengan
(
(
(
)
)
Pada tabel 1 ditunjukkan koefisien muai berbagai zat pada suhu kamar. Koefisien muai panjang sering
juga disebut sebagai koefisien muai linear.
Tabel 1
Aluminium
Kuningan dan perunggu
Tembaga
Kaca (biasa)
Kaca (pyrex)
Timah hitam
Baja
Invar
Baja
Koefisien muai
panjang (Co)-1
Koefisien muai
panjang (Co)-1
Zat
Air
Alkohol
Benzena
Aseton
Gliserin
Raksa
Terpentin
Bensin
Udara
Helium
2. Pemuaian Luas
Bila benda padat berbentuk persegi panjang dipanaskan, terjadi pemuaian dalam arah memanjang
dan arah melebar. Dengan kata lain, benda padat mengalami pemuaian luas. Pemuaian luas berbagai zat
bergantung pada koefisien muai luas.
Koefisien muai luas ( ) suatu bahan adalah perbandingan antara pertambahan luas benda ( )
terhadap luas awal benda ( ) per satuan kenaikan suhu ( ). Secara sistematis, dinyatakan sebagai:
Dengan
(
3. Pemuaian Volum
Bila benda padat berbentuk balok ipanaskan, terjadi pemuaian dalam arah memanjang, melebar dan
meninggi. Dengan kata lain, benda padat mengalami pemuaian volum. Pemuaian volum berbagai zat
bergantung pada koefisien muai volum.
Koefisien muai volum ( ) suatu bahan adalah perbandingan pertambahan volum ( ) terhadap
volum awal benda ( ) per satuan kenaikan suhu ( ). Secara sistematis, dinyatakan sebagai:
Dengan
KALOR
Kalor didefinisikan sebagai energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah ketika bersentuhan.
Satuan kalori adalah joule (j). Satuan lainnya adalah kalori (kal)
1 kalori = 4,184 joule
atau
Dimana:
Q = banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan (J)
m = massa benda (kg)
= perubahan suhu ( )
c = kalor jenis suatu zat (J/kg )
Tabel 2
Aluminium
Tembaga
Kaca
Besi atau Baja
Timah hitam
Marmer
Perak
Kayu
Kalor jenis
(
)
900
390
840
450
130
860
230
1700
Zat
Alkohol (etil)
Raksa
Air
)
Es (
)
Cair (
)
Uap (
Badan manusia
Udara
Kalor jenis
(
)
2400
140
2100
4180
2010
3470
1000
Contoh soal:
air sebanyak 3 kg bersuhu 10 dipanaskan hingga bersuhu 35 Jika kalor jenis air 4.186 J/kg , tentukan
kalor yang diserap air tersebut!
Pembahasan:
...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................
mc = C = kapasitas kalor (
dengan
Contoh soal:
Air dididihkan dengan membutuhkan kalor sebanyak 6500 J, apabila kapasitas kalor air 200 J/ , tentukan
perubahan suhu yang terjadi!
3. Asas Black
Viras Note (Suhu dan Kalor)
Kalor merupakan energi yang dapat berpindah, prinsip ini merupakan prinsip kekekalan energi: kalor yang
dilepaskan oleh air panas (Qlepas) sama dengan kalor yang diterima air dingin (Qterima).
Asas Black
Qlepas = Qterima