You are on page 1of 12

KELOMPOK 10 : CANDRA SETIAWAN AINURIZAL HILMI ANISA NOVI ALFIYANA M.

SAIFUDIN (115524229) (115524233) (115524239) (115524228)

PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat dibarengi juga oleh perkembangan dunia industri yang sangat pesat. Sumber energi yang digunakan merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui sehingga ketersediannya sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan suatu rekayasa terhadap peralatan ENGINEERING dengan memenfaatkan energi yang terbuang.

Peralatan yang sering digunakan untuk memenfaatkan energi industri salah satunya adalah HEAT EXCHANGER (penukaran kalor). Sebagaian besar penukaran kalor yang digunakan dalam bidang industri adalah jenis SHELL and

TUBE

PENGERTIAN
Penukaran kalor (heat exchanger) merupan salah satu peralatan yang di gunakan untuk memanfaatkan energi terbuang dari industri. Hal ini dapat menimbulkan vortex yang dapat menggetarkan tube. Pemasangan sirip pada pipa penukar kalor diharapkan dapat meningkatkan luas bidang panas sehingga meningkatkan laju perpindahan panas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pemasangan sirip pada pipa bergetar terhadap perpindahan panas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecepatan aliran fluida sedangkan variabel terikatnya adalah koefisien perpindahan panas. Berdasarkan data hasil penelitian, ternyata kecepatan aliran fluida berpengaruh terhadap perpindahan panasnya.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN :


Model head exchanger pemodelan yang di gunaka adalah jenis shell and tube dengan aliran cross flow dimana fluida yang mengalir melalui shell adalah udara sedangkan panas tube dihasilkan elemen panas adapun model secara umum terdiri dari :

- Tube - Shell - Fin Elemen pemanas


Yaitu pemanas udara di dalam pipa dengan daya 30 Watt.

Sensor-sensor yang digunakan antara lain:


Sensor temperatur LM 35.

Rangkaian penguat OP Amp


ADC (Analog to digital Converter) 0808

PPI Card 8255 Komputer Program komputer Manometer U dan pipa pitot

Dari grafik ferlihat bahwa semakin tinggi kecepatan aliran fluida, hal ini menyebabkan peningkatan nilai koefisien perpindahan panas konveksi. Apabila dibandingkan, pipa bersirip bergetar memiliki koefisien perpindahan panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pipa yang tidak bersirip bergetar. Dapat disimpulkan bahwa pemasangan strip pada penukar kalor dapat dijadikan suatu acuan dalam perancangan heat exchanger sehingga dapat mengefisienkan pemakaian energi.

Titik stangnasi merupakan bagaian dari tube yang berhadapan langsung dengan aliran fluida. Tekanan stangnasi akan meningkat yakni diatas tekanan aliran bebas karena partikel-partikel fluida yang membentur titik itu akan berhenti. Peningkatan kecepatan aliran fluida akan meningkatkan bilangan REYNOLDS semakin tinggi bilangan tersebut maka gaya inertia yang berhubungan dengan Densitas dan kecepatan fluida nilainya relatif lebih besar terhadap gaya Viskositas. Sehingga gaya viskos tidak dapat menahan fluktuasi fluida yang cepat dan acak.

Kesimpulan
Kecepatan fluida meningkatkan perpindahan panas pada semua pipa yang di uji Bila di bandingkan dengan pipa tanpa siripbergetar dengan pipa bersirip bergetar maka nilai koefisien perpindahan panas pipa bersirip bergetar lebih besar

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA ^_*

You might also like