You are on page 1of 2

Dalam pembuatan tablet salut diperlukan tablet inti yaitu tablet yang akan dilapisi dengan larutan gula.

Tablet inti harus memenuhi beberapa syarat yaitu permukaannya halus untuk mempermudah tablet mengalir dalam panci penyalut, bentuknya secembung mungkin untuk meminimalkan penggunaan larutan subcoating, harus keras supaya tahan terhadap benturan mekanik selama proses penyalutan berlangsung, kerapuhan serendah mungkin agar tidak banyak debu yang keluar pada saat penyalutan sehingga tablet yang dihasilkan licin dan harus memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia III (Voight, 1984). Pertama-tama kita melakukan uji terhadap tablet yang belum disalut, uji yang dilakukan diantaranya yaitu : Pengukuran tebal tablet, Keseragaman bobot, Kekerasan, Kerapuhan, dan Waktu hancur tablet. Dalam penyalutan tablet ada beberapa tahap penyalutan, yang pertama yaitu Sealing, tahap ini bertujuan untuk menutup kaplet inti dari pengaruh air yang dipakai untuk proses penyalutan. Dalam percobaan kami tidak dilakukan. Tahap kedua yaitu Subcoating. Subcoating bertujuan untuk menutupi bagian tepi tablet sehingga membentuk tablet salut, untuk meningkatkan ikatan antara sealcot dengan sugarcoat. Bahan subcoating ada 2, yaitu larutan subcoating yang terdiri dari Gula 100g, PGA 5g, gelatin 2g dan aquadest 75g, dan serbuk subcoating terdiri dari Kalsium karbonat 60g dan Talk 60g. Penambahan larutan subcoating dan serbuk subcoating dilakukan dengan ditambahkan sedikit demi sedikit yang sebelumnya telah dicampur. Total suspensi subcoating yang ditambahkan adalah 12mL. Tahap ketiga yaitu Smoothing. Smoothing bertujuan untuk melicinkan permukaan tablet yang telah di subcoating. Bahan yang dipakai adalah sirup gula yang terdiri dari gula dan aquadest. Total penambahan larutan yaitu 6mL. Hasil yang didapat pada tahap ini permukaan tablet hamper rata. Tahap keempat yaitu Coloring. Coloring bertujuan untuk memberi warna tablet sesuai dengan warna yang dikehendaki. Pewarnaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan satu macam kadar zat warna dalam pembawa atau dengan berbagai kadar zat warna. Pewarna dalam praktikum ini terdiri dari Sukrosa, gelatin, zat warna merah dan aquades. Sebelum dan sesudah penyalutan dilakukan uji persyaratan fisik tablet yang mencakup Pengukuran tebal tablet, Keseragaman bobot, Kekerasan, Kerapuhan, dan Waktu hancur tablet. Hal ini bertujuan agar tablet yang dihasilkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan. a. Ketebalan tablet Uji ketebalan tablet yaitu tablet diukur menggunakan jangka sorong dan dilakukan replikasi sebanyak 6x. Tablet sebelum disalut memiliki ketebalan rata-rata 4,67mm dan

sesudah disalut mempunyai ketebalan rata-rata 5mm. hal ini berarti tablet mengalami penebalan sebesar 0,33 mm. b. Keseragaman bobot Untuk uji ini dilakukan dengan cara menimbang tablet 20 tablet satu per satu. Keseragaman bobot untuk tablet dengan berat >300mg, maka dari 20 tablet tersebut tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari 5% dan tidak boleh satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih dari 10% (Anonim, 1979). Dari hasil percobaan menjukkan tidak ada penyimpangan. Tablet sebelum disalut mempunyai nilai CV 4,340% dan sesudah disalut nilai CV 3,09%. Hal ini berarti tablet memenuhi persyaratan. c. Kekerasan Untuk uji ini digunakan alat Stokes Monsanto Hardness Tester dan dilakukan replikasi sebanyak 5x. Hal ini dilakukan agar semua tablet stabil di udara, sehingga tidak mudah pecah. Tablet sebelum disalut mempunyai kekerasan rata-rata 9,907kg dan setelah disalut nilai kekerasan rata-ratanya menjadi 11,74kg. Syarat kekerasan tablet menurut Farmakope Indonesia adalah 4-10kg. Kekerasan tablet sebelum disalut memenuhi syarat, tapi kekerasan tablet sesudah tablet tidak memenuhi syarat. Kekerasan dibawah 4kg masih bisa diterima asalkan kerapuhannya tidak melebihi batas yang ditetapkan dan bila kekerasan tablet lebih dari 10 kg masih dapat diterima asalkan masih memenuhi persyaratan waktu hancur tablet.

You might also like