You are on page 1of 12

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan salah satu tradisi pemikiran yang sangat berpengaruh dalam studi hubungan internasional saat ini. Tradisi ini berkembang di Amerika sejak berakhirnya Perang Dingin sebagai reaksi terhadap kegagalan tradisi-tradisi dominan dalam studi hubungan internasional realisme dan liberalisme untuk memprediksi ataupun memahami transformasi sistemik yang mengubah tatanan dunia secara drastis. Secara ontologis konstruktivisme dibangun atas tiga proposisi utama. Pertama struktur sebagai pembentuk perilaku aktor sosial dan politik baik individual maupun negara tidak hanya terdiri memiliki aspek material tetapi juga normatif dan ideasional. !erbeda dengan neorealis dan mar"is misalnya yang menekankan pada struktur material hanya dalam bentuk kekuatan militer dan ekonomi dunia yang kapitalis konstruktivis berargumen bah#a sistem nilai keyakinan dan gagasan bersama sebenarnya juga memiliki karakteristik struktural dan menentukan tindakan sosial maupun politik. Sumber-sumber material sebenarnya hanya bermakna bagi tindakan atau perilaku melalui struktur nilai atau pengetahuan bersama. Disamping itu struktur normatif dan ideasionallah yang sebenarnya membentuk identitas sosial aktor-aktor politik. $ Kedua kepentingan %sebagai dasar bagi tindakan atau perilaku politik& bukan menggambarkan rangkaian preferensi yang baku yang telah dimiliki oleh aktoraktor politik melainkan sebagai produk dari identitas aktor-aktor tersebut. !erbeda para teoretisi neorealis neoliberal ataupun mar"ist yang hanya memberi perhatian pada aspek-aspek strategis dalam arti bagaimana akatoraktor politik bertindak mencapai kepentingan mereka teoretisi konstruktivis lebih menekankan pada sumber-sumber munculnya kepentingan yakni bagaimana aktor-aktor politik mengembangkan kepentingan-kepentingan mereka. Dalam artian ini terkait dengan proposisi ontologis yang pertama Ale"ander 'endt secara jelas mengatakan bah#a (dentities are the basis of interests) %%$**+&. Ketiga struktur dan agent saling menentukan satu sama lain. Konstruktivis pada dasarnya adalah strukturasionis yakni menekankan peran struktur non-material terhadap identitas dan kepentingan serta pada saat yang bersamaan menekankan peran praktek dalam membentuk struktur-struktur tersebut.
1

Struktur ideasional dan normatif membentuk indentitas %dan kemudian juga kepentingan& aktor-aktor politik melalui tiga cara, imaginasi komunikasi dan pembatasan. Imaginasi mengacu pada bagaimana aktor-aktor politik melihat peluang-peluang ataupun hambatan-hambatan mereka untuk bertindak baik dalam artia praktis maupun etis. Komunikasi menggambarkan upaya-upaya aktor-aktor politik untuk memberikan justifikasi dari tindakan-tindakan mereka dengan mengacu pada norma-norma atau caracara yang sah yang berlaku dalam masyarakat. Tidak jarang struktur idealisonal dan normatif tidak mempengaruhi perilaku aktor baik sebagai kerangka imajinasi maupun sebagai justifikasi. Tetapi dalam kasus-kasus inipun struktur ideasional dan normatif bisa sangat besar pengaruhnya dalam membatasi perilaku atau tindakan-tindakan aktor.

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

Artinya meskipun sangat menentukan identitas %dan oleh karenanya juga kepentingan& aktor-aktor politik struktur ideasional atau normatif tidak akan muncul tanpa adanya tindakan-tindakan aktor-aktor politik. Sekalipun berangkat dari posisi ontologis bersama konstruktivisme berkembang melalui tiga varian pemikiran yang berbeda, sistemik level unit dan holistik. Konstruktivis sistemik dengan tokohnya Ale"ander 'endt memiliki kesamaan dengan neorealis dalam artian keduanya memberikan perhatian hanya pada interaksi antar negara sebagai aktor-aktor tunggal dan mengabaikan semua proses yang berlangsung di dalam masing-masing aktor tersebut. -emahami politik internasional dalam pemikiran konstruktivis sistemik berarti sematamata memahami bagaimana negara berhubungan satu sama lain dalam ruang eksternal atau internasional. Seperti halnya dengan neorealisme anarkhi dalam politik internasional menjadi sebuah konsep yang penting dalam varian konstruktivisme ini. .anya saja berbeda dengan neorealist yang melihat negara berhubungan satu sama lain dalam konteks anarkhi konstruktivis memahami anarkhi justru sebagai produk hubungan antar negaraa. Posisi ini ditujuukan dengan jelas oleh 'endt melalui judul dari salah satu karya utamanya /Anarchy is #hat states make of it) %$**+&. 0arian kedua konstruktivisme berusaha melihat hubungan pengaruh normanorma sosial dan legal di tingkat domestik bagi identitas dan oleh karenanya kepentingan-kepentingan negara. Peter Kat1enstein merupakan salah figur penting konstruktivisme dari varian ini. -elalui dua buah karyanya , "ultural Norms and National Securit # Police and Militar in "hanging $a%an %$**2& dan Tamed Po&er# 'erman in (uro%a %$***& Kat1enstein berusaha menunjukkan bagaimana kedua negara dengan pengalaman yang sama sebagai negara yang kalah perang mengalami pendudukan asing dan berubah dari otoritarian menuju demokrasi memiliki kebijakan-kebijakan pertahanan internal dan e"ternal yang sangat berbeda. -enurut Kat1enstein perbedaan ini mencerminkan institusionalisasi norma-norma sosial dan legal yang berbeda di tingkat nasional kedua negara tersebut. Sekalipun tidak mengabaikan peran peran norma internasional dalam membentuk identitas dan kepentingan negara penekanan yang berlebihan pada aspek domestik menempatkan konstruktivisme %dalam varian ini& pada posisi yang sulit untuk menjelaskan munculnya kesamaan-kesamaan antar negara ataupun adanya pola-pola konvergensi idetitas dan kepentingan negara-negara yang berbeda. 0arian konstruktivisme ketiga yakni holistik berusaha menjembatani kedua posisi dua varian konstruktivisme yang bertolak belakang di atas dengan jalan melihat domestik dan internasional sebagai dua aspek berbeda dari tatanan sosial dan politik yang sama. Konstruktivis holistik berusaha menjelaskan dinamika perubahan global terutama dalam kaitannya dnegan muncul dan hancurnya negara berdaulat melalui hubungan timbal balik antara negara dan tatanan global tersebut. .ubungan ini ditunjukkan dengan dua cara yang berbeda. 3ohn 4erard 5uggie misalnya berusaha menjelaskan perubahan dalam politik internasional akibat munculnya negara berdaulat dari puing-puing

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

feodalisme 6ropa dengan menekankan pada pentingnya perubahan dalam episteme sosial atau kerangka pengetahuan %$*72 $**8&. 9ara yang kedua di#akili oleh karya :riedrich Kratoch#il mengenai berakhirnya Perang Dingin dengan menekankan pada perubahan dalam gagasan mengenai tatanan dan keamanan internasional. Karena besarnya perhatian terhadap transformasitransformasi yang bersifat global dan besar varian konstruktivisme cenderung bersifat strukturalis dan mengabaikan aspek agency sebagai salah satu preposisi ontologis konstruktivisme. Dalam artian ini gagasan norma maupun budaya dipahami memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah transformasi tetapi terlepas dari keinginan pilihan ataupun tindakan manusia. Dalam sejarah perkembangan teoretis studi hubungan internasional konstruktivisme pada dasarnya berangkat dari tradisi pemikiran teori kritis dalam arti para pendukung konstruktivisme melihat potensi teori kritis untuk melihat politik internasional melalui aspek-aspek yang sangat beragam berhadapan dengan neorealisme dan neoliberalisme. Seperti halnya teori kritis konstruktivisme menolak posisi ontologis neoliberal dan neorealis yang menggambarkan manusia secara rasionalis yakni sebagai aktor-aktor yang atomistis dan egois sedangkan masyarakat hanyalah sebagai arena strategis semata-mata. Konstruktivisme sejalan dengan teori kritis sebaliknya melihat manusia dengan image yang sangat berbeda, sebagai makhluk sosial terbentuk melalui komunikasi dan kultur. Disamping itu konstruktivisme dan teori kritis menggunakan metodologi yang sama, menolak positivisme dan lebih menekankan pada metodologi interpretatif diskursif dan historis. Tetapi keterkaitan antara konstruktivisme dan teori kritis tidak berjalan lebih jauh daripada aspek-aspek ontologi epistemologi dan metodologi. Konstruktivisme menjauhkan diri dari teori kritis dengan meninggalkan keasyikan pada tingkat metateori yang mendominasi teori kritis dan lebih menekankan pada analisa empiris yakni berusaha menemukan pemahaman konseptual dan teoretis dengan menganalisa masalah-masalah empiris dalam politik internasional secara empiris. Dalam artian ini konstruktivisme melihat teori kritis tidak memiliki potensi untuk melakukan inovasi dalam mengelaborasi konsep-konsep yang digunakannya ataupun mengembangkan teori yang didasari oleh empiri. -elemahnya keterkaitan antara konstruktivisme dan teori kritis tidak berlangsung satu arah. Teori kritis juga sangat kritis terhadap asumsi-asumsi konstruktivisme. Sekalipun memiliki posisi ontologis empistemologis maupun metodologis yang sama konstruktivisme dianggap berusaha menghilangkan aspek po#er dalam memahami nilai. ;ilai dianggap sebagai sesuatu yang netral dan tidak punya bias ataupun basis kekuasaan. Dalam artian ini konstruktivisme kehilangan tujuan utama pemikiran kritis yakni emansipasi. 3adi sekalipun memahami realitas bukan sebagai sesuatu yang beku alamiah dan abadi melainkan sebagai produk dari interaksi konstruktivisme tidak memaknai interaksi antar nilai ini sebagai sebuah proses politik yang sangat berpengaruh pada aspek keadilan kesederajatan dan kebebasan.

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

Renny Candradewi Konstruktivisme dicirikan sebagai pengembangan struktur normatif dan materi terhadap peran identitas membentuk aksi politis dan hubungan konstitutif antara agen dan struktur (Reus-smit, 2 !" 1##$% &liran Konstruktif sering pula dikenal sebagai perkembangan lan'ut pendekatan teori kritis% &liran ini beranggapan bahwa (shared ideas dan values) menyusun identitas (ideational identity) yang pada gilirannya mempengaruhi kepentingan% (ideational identitiy) dan (interests) inilah yang pada akhirnya turut menentukan aksi politis% *erdasarkan asal (ideational identity)nya dibedakan men'adi tiga" kontruktivisme sistemik, konstruktivisme (unit level), dan konstruktivisme heuristik% Kepentingan yang berasal dari eksternal (norma dan nilai-nilai institusi internasional$ membentuk analisa konstruktivisme secara sistemik% Kepentingan yang berasal dari nilai-nilai domestik (keyakinan, values, shared ideas) menyusun kerangka analisis konstruktivisme (unit level)% Konsolidasi keduanya membentuk analisa konstruktivisme secara (heuristik)% Kemunculan aliran konstruktivitas berasal dari" pertama, keinginan untuk membawa teori kritis ke arah analisis yang lebih substansial% Kedua, fakta globalisasi menyediakan lebih banyak sudut pandang alternatif dalam memandang suatu persoalan% (+cholars) pada dekade 1,, -an muncul dengan inovasi perkembangan teori kritis terbaru yang menggunakan fakta-fakta empiris (Klot-, 1,,. dalam Reus-smit, 2 !" 1,.$% +ebab terakhir ialah kegagalan grandtheories dalam men'elaskan persoalan tertentu, misalnya hubungan negara karena konfliktual ide seperti nasionalisme (/onduras v%s% 0ene-uela$ (Reus-+mit, 2 ! 1,.$% Grandtheories (neo-realis dan neo-liberalis$ mengutarakan bahwa posisi struktur negara menentukan aksi politis negara tersebut% Grandtheories mengasumsikan hubungan antar negara dapat semata-mata di'elaskan dengan konsep Balance of Power, game theory, Prisoner dilemma maupun lainnya% &kan tetapi hubungan negara yang semula sekutu dekat tiba-tiba berubah men'adi musuh abadi sepertihalnya 1alaysia dan 2ndonesia bisa lebih di'elaskan dalam konsep nilai dan norma yang membentuk lingkungan sosial dan politik aktor-aktornya% +elaras dengan teori kritis mendukung gagasan bahwa yang menentukan sosial dan politis aktor tersebut ialah nilai dan norma% &liran konstruktivisme menggarisbawahi bahwa material (power and economic distribution, military capabilites,geography capabilites and natural resources, etc. ) dan (ideational forces) 'uga turut menentukan (mempengaruhi$ lingkungan sosial aksi politis tersebut% +truktur normatif dan (ideational) dipandang sebagai pembentuk identitas dan (interest) aktor melalui mekanisme" ima'inasi, komunikasi, dan constraints (Reus-smit, 2 !" 1,#$% 3engan anggapan demikian, struktur normatif dan ideasional ((non-material structures)$ mempengaruhi apa yang aktor lihat dalam dunia (kemungkinan)% 3i dalam institusionalisasi, identitas dibentuk dalam lingkungan sosial tempat mereka bertindak% &pabila grandtheories menekankan bahwa aktor dibentuk oleh faktor luar (exogenous) yang mana keadaan material menentukan perilaku output aktor, maka konstruktivisme mengutarakan bahwa faktor endogenous (kepentingan dari dalam$ yang menentukan

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

output aktor. Faktor endogenous terbentuk melalui persepsi pengalaman yang diperoleh melalui komunikasi, refleksi pengalaman dan peran% 4engetahuan-pengetahuan sosial (interests, shared values, ideas, and beliefs$ yang mengkonstruksi lingkungan sosial% *eberapa (kelemahan) pendekatan konstruktivisme ialah absennya teori konstruktivisme yang mana tidak ada suatu ide, kepentingan, keyakinan yang benar-benar universal sehingga sanggup menggambarkan secara umum peristiwa-peristiwa dominan (Reussmit, 2 !" 2 2$% Kedua, konstruktivisme menganggap (interest) sebagai faktor yang menyusun identitas sementara teori rasional menilai (interest) sebagai faktor yang tidak didefinisakkn (Reus-smit, 2 !" 2 2$% +ehingga dari pada sebagai teori yang mengkritisi teori rasional, teori konstruktivisme hanya bersifat sebagai komplementer grandtheories. 54262 4ada umumnya teori konstruktivisme dikenal sebagai pendekatan dan metodologi berpikir dengan mendapatkan pengetahuan melalui refleksi pengalaman diri% 4engetahuan dari pengalaman ini diperoleh dari proyeksi ide-ide, norma-norma, nilainilai yang mempengaruhi (reasoning) (interests) subyek terhadap suatu peristiwa% 2nilah yang mengakibatkan pengetahuan itu mustahil (bebas nilai)% +angat mungkin apabila pengetahuan itu dipengaruhi oleh kepentingan, salah satunya, (politis) penguasa yang saat itu berkuasa% Konstruktivisme lahir sebagai metodologi baru dalam menganalisa struktur dan agen dalam hubungan internasional% Konstruktivisme mengkritik pemahaman (materialisme) milik grandtheories dan (ideational identity) milik teori kritis yang lain% 1enurut konstruktivisme sebagai teori kritis, hubungan internasional sulit diproyeksikan menggunakan pendekatan (metode$ historis murni (meru'uk pada konstekstualitas yang ada$, psikologikal dan ilmu alam (behavioralisme$ (1ingst, 2 ," 7$% 4emahaman tersebut sulit untuk didapatkan mengingat teori seelalu tersituasi dan terkondisi oleh ideologi, kultural dan pengaruh sosiologi lainnya yang membuat interpretasi teori tidak lagi bebas nilai melainkan berisi serangkaian realitas berdasarkan sudut pandang, pengetahuan, dan interpretasi subyektif individual% 8ahirnya teori konstruktivisme men'adi cermin dinamisme teori hubungan internasional yang mengembalikan ka'ian analisis historis, normatif, dan sosial (Reus-smit, 2 " 2 .$% 9tamanya pendekatan analisis hisotris tidak lagi semata-mata mengandalkan repetisi pengulangan peristiwa dominan yang serupa% &nalisis historis diikutsertakan dengan melibatkan perkembangan norma-norma, nilai, dan keyakinan sosial masyarakat bahkan budaya yang melatarbelakangi (interests) subyek% &nalisis historis mendapat napas baru dengan mengi'inkan interpretasi-interpretasi subyektif yang mendukung serta melengkapi analisis% 5leh karena itu, aliran konstruktivisme mengungkapkan bahwa nonmaterialisme bukan men'adi subyek konstruksi dunia internasional, melainkan interpretasi intersubyektif dan interaksi sosiallah yang mengkonstruksi dunia internasional (1ingst, 2 ," 7$% 2nterpretasi intersubyektif dan lingkungan sosial merupakan subyek dinamika itu sendiri% +ehingga aliran konstruktivisme mendukung (notion) bahwa aktor perilaku akan terus menerus berubah%

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

Konstruktivisme berbicara bahwa yang berkontribusi menentukan atau membentuk aksi politik tertentu adalah nilai-nilai, norma, ide-ide yang menyusun kepentingan% Kepentingan inilah yang melandasi berpikir suatu aksi politik tertentu% :idak 'arang, aliran konstruktivisme ini sangat dekat dengan metodologi psikologi dan sosiologi yang mempela'ari terbentuknya perilaku berdasarkan pengetahuan atau proyeksi pengetahuan berdasarkan pengalaman (kognitif$ seseorang% +91*;R 8inklater, &ndrew% 2 !% (;nglish +chool), dalam heories of !nternational "elations 7rd ;d% 8ondong" 4algrave 1acmillan 1ingst, Karen% 2 p%7-11 ,% he #ssentials of !nternational "elations% 6ew <ork" 6orman 4ub%

KONSTRUKTIVISME DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL


2 1 =% 2 Konstru$tivisme pada dasarnya mengasumsi$an bahwa politi$ internasional adalah hasil dari suatu %$onstru$si sosial&, ya$ni proses diale$ti$a antara %stru$tur& dan %agen&, di mana ling$ungan sosial'politi$ dan manusia saling berintera$si untu$ menghasil$an perubahan'perubahan sosial'politi$. (alam ilmu sosial, $onstru$tivisme diinspirasi oleh berbagai teori lainnya seperti critical theory ala )abermas, posmodernisme, feminisme, institusionalisme, intera$sionisme simboli$ ala Garfin$el, dan teori stru$turasi ala Giddens. *$hir'a$hir ini para pa$ar )! ma$in memperhitung$an e$sistensi teori ini. *da se$urang'$urangnya dua pemi$iran dalam teori $onstru$tivis yang relevan bagi studi )!. Pertama, $eya$inan bahwa stru$tur'stru$tur yang mempersatu$an umat manusia lebih ditentu$an oleh %shared ideas& +gagasan'gagasan yang diya$ini bersama) daripada $e$uatan material. Keya$inan semacam ini mewa$ili perspe$tif %idealis& yang pernah mendominasi disiplin )! +terutama sebelum Perang (unia $e'!!) yang sangat memberi perhatian pada $e$uatan ide'ide manusia dalam mmpengaruhi proses politi$. Kedua, $eya$inan bahwa identitas dan $epentingan actor'a$tor tertentu dibentu$ oleh shared ideas tersebut di atas, dan bu$annya dibentu$ oleh peristiwa alam semata. *rtinya, tinda$an actor yang dapat menga$ibat$an ter,adinya peristiwa politi$ tertentu bu$an semata'mata $arena ma$sud, intense, dan motivasi dari individu yang bersang$utan, tetapi lebih merupa$an hasil proses intera$si antara individu tersebut dengan ling$ungan di se$itarnya +stru$tur sosial, politi$, e$onomi, budaya dan sebagainya). (engan demi$ian, perspe$tif ini mewa$ili aliran stru$turalisme di dalam teori $onstru$tivis. ulisan ini menghadir$an $onstru$tivisme sebagai bahasan terutama $arena relevansinya dengan transformasi a$tor'a$tor di dalam studi )! dari yang mene$an$an pada sistem -egara+pilar .), men,adi yang mene$an$an pada $odifi$asi moralitas dan aturan internasional+pilar /), dan $emudian yang mene$an$an pada gera$an social local maupun global+pilar 0).

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

Keti$a $onstru$tivisme melepas$an )! dari belenggu dominasi determinisme agency ala "ealisme tradisional, ma$a peluang untu$ sema$in memperluas ling$up dan unit analisis studi )! pun sema$in besar. (alam $onte$s inilah $ita dapat memahami transformasi dari pilar !, men,adi pilar !! dan !!!. 1ebagaimana telah disebut$an, transformasi ini membu$a ruang'ruang baru bagi studi )!, termasu$ actor'a$tor baru yang dalam )! disebut berada pada ,alur rac$ wo +,alur diplomasi non'negara), sebagaimana di$ata$an 2ely c. *nthony3 45onstructivism, especially, allows us to identify non'state actors as the %agents& who bring with them %ideas& that are critical in shaping state policies. 5onstructivism also alerts us to perceptibe changes in attitudes and approaches within and among states that may be ta$ing place as ideas find their way into concrete policies. hese ideas add to the dynamics as the state actors, and to a certain extent, non'state actors engage in the process that bring about intersub,ective understanding of how inter'state relations should be.6 (engan demi$ian, $onstru$tivisme telah memberi$an sumbangan penting bagi per$embangan studi )!, terutama dari sisi pembu$aan $emung$inan perluasan bahasan tentang actor'a$tor studi )! yang tida$ lagi harus didominasi oleh lembaga'lembaga internasional dan -egara. 2a$a, mere$a yang meneliti tentang )! mempunyai lebih banya$ plilihan untu$ membahas tema'tema baru yang dapat masu$ $e dalam ling$up studi )!. 1.1 Pengertian Konstruktivisme Konstruktivisme merupakan salah satu tradisi pemikiran yang sangat berpengaruh dalam studi hubungan internasional saat ini% :radisi ini berkembang di &merika se'ak berakhirnya 4erang 3ingin sebagai reaksi terhadap kegagalan tradisi-tradisi dominan dalam studi hubungan internasional > realisme dan liberalisme > untuk memprediksi ataupun memahami transformasi sistemik yang mengubah tatanan dunia secara drastis% +ecara ontologis, konstruktivisme dibangun atas tiga proposisi utama% Pertama, struktur sebagai pembentuk perilaku aktor sosial dan politik, baik individual maupun negara, tidak hanya terdiri memiliki aspek material, tetapi 'uga normatif dan ideasional% *erbeda dengan neorealis dan mar?is, misalnya, yang menekankan pada struktur material hanya dalam bentuk kekuatan militer dan ekonomi dunia yang kapitalis, konstruktivis berargumen bahwa sistem nilai, keyakinan dan gagasan bersama sebenarnya 'uga memiliki karakteristik struktural dan menentukan tindakan sosial maupun politik% +umber-sumber material sebenarnya hanya bermakna bagi tindakan atau perilaku melalui struktur nilai atau pengetahuan bersama% 3isamping itu, struktur normatif dan ideasionallah yang sebenarnya membentuk identitas sosial aktor-aktor politik% Kedua, kepentingan (sebagai dasar bagi tindakan atau perilaku politik$ bukan menggambarkan rangkaian preferensi yang baku, yang telah dimiliki oleh aktor-aktor politik, melainkan sebagai produk dari identitas aktor-aktor tersebut% *erbeda para teoretisi neorealis, neoliberal ataupun mar?ist, yang hanya memberi perhatian pada aspek-aspek strategis dalam arti bagaimana akator-aktor politik bertindak mencapai kepentingan mereka, teoretisi konstruktivis lebih menekankan pada sumber-sumber

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

munculnya kepentingan, yakni bagaimana aktor-aktor politik mengembangkan kepentingan-kepentingan mereka% 3alam artian ini, terkait dengan proposisi ontologis yang pertama, &le?ander @endt secara 'elas mengatakan bahwa, A2dentities are the basis of interestsB ((1,,2$% Ketiga struktur dan agen saling menentukan satu sama lain% Konstruktivis pada dasarnya adalah strukturasionis yakni menekankan peran struktur non-material terhadap identitas dan kepentingan serta, pada saat yang bersamaan, menekankan peran praktek dalam membentuk struktur-struktur tersebut% &rtinya, meskipun sangat menentukan identitas (dan oleh karenanya 'uga kepentingan$ aktor-aktor politik, struktur ideasional atau normatif tidak akan muncul tanpa adanya tindakan-tindakan aktor-aktor politik. 1.2 Tokoh Konstruktivisme :okoh pemikiran konstruktif klasik berasal dari pemikir sosial seperti /egel, Kant, dan Crotius, yang kental dengan paham idealisme% +edangkan pasca 4erang 3ingin, mulai bermunculan para kontruktivis yang cenderung berpikir tentang politik internasional, yakni Karl 3eutch, ;rnst /aas dan /edley *ull% :okoh konstruktivisme lain yang tak kalah hebatnya adalah Driedrich Kratochwill (1,#,$, 6icholas 5nuf (1,#,$, dan &le?ander @endt (1,,2$% 1.3 Buku Mengenai Konstruktivisme +ocial :heory of 2nternational 4olitics .777 oleh &le?ander @endt % 1.4 Kritik Tentang Konstruktivisme Terhadap Neoliberal dan Neorealis Konstruktivisme lahir dari sebuah kritik secara terbuka terhadap pendekatan 6eorealisme dan 6eoliberalisme% 1anusia adalah mahluk individual yang dikonstruksikan melalui realitas sosial% Konstruksi atas manusia akan melahirkan paham intersubyektivitas% /anya dalam proses interaksi sosial, manusia akan saling memahaminya% 3alam melihat hubungan antar sesama individu, nilai-nilai relasi tersebut bukanlah diberikan atau disodorkan oleh salah satu pihak, melainkan kesepakatan untuk berinteraksi itu perlu diciptakan di atas kesepakatan antar kedua belah pihak% 3alam proses ini, faktor identitas individu sangat penting dalam men'elaskan kepentingannya% 2nteraksi sosial antar individu akan menciptakan lingkungan atau realitas sosial yang diinginkan% 3engan kata lain, sesungguhnya realitas sosial merupakan hasil konstruksi atau bentukan dari proses interaksi tersebut% /akekat manusia menurut konsepsi konstruktivisme lebih bersifat bebas dan terhormat karena dapat menolak atau menerima sistem internasional, membentuk kembali model relasi yang saling menguntungkan, atau yang diinginkan berdasarkan peraturan, strukturasi dan verstehen dalam speech acts% 1.5 sumsi !asar Konstruktivis 1.5.1 Pandangan Mereka Tentang Negara 1enurut konstruktivisme, setiap tindakan negara didasarkan pada meanings yang muncul dari interaksinya dengan lingkungan internasional%

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

+etiap bentuk tindakan negara misalnya melakukan perang atau men'alin hubungan baik, ataupun memutuskan hubungan dan bahkan tidak melakukan hubungan dengan negara lain, semuanya didasarkan oleh meanings yang muncul dari interaksinya dengan negaranegara atau lingkungan internasionalnya% :indakan negara terhadap musuhnya tentulah berbeda dengan tindakan terhadap temannya% 6egara akan memberikan ancaman terhadap musuhnya dan tentu tidak terhadap temannya% :indakan negara dalam pandangan konstruktivisme memberikan pengaruh terhadap bentuk sistem internasional, sebaliknya sistem tersebut 'uga memberikan pengaruh pada perilaku negara-negara% 3alam proses saling mempengaruhi itu terbentuklah apa yang disebut dengan collective meanings% Collective meanings itulah yang men'adi dasar terbentuknya intersubyektifitas dan kemudian membentuk struktur dan pada akhirnya mengatur tindakan negara-negara% 1.5.2 narkhi !alam "istem #nternasional 4andangan konstruktivis terhadap realitas hubungan internasional pada dasarnya muncul untuk membantah pandangangan neorealis% 6eorealis selalu memandang realitas hubungan internasional sebagai sesuatu yang anarkis% Kondisi tersebut sifatnya given (ada dengan sendirinya$ baik keberadaannya dan sifatnya yang permissive% Konsep (permissive) meru'uk pada kondisi yang memungkinkan negara-negara untuk berperang% 3alam konteks ini perang ter'adi karena tidak ada yang mencegah negara-negara untuk berperang% +ifat alamiah manusialah atau keadaan politik domestik negara predator yang menyebabkan ter'adinya konflik% Eadi 'ika negara & menyerang negara *, kemudian * melakukan tindakan defense, maka itu disebabkan semata-mata hanya oleh faktor sifat alamiah manusia atau politik domestik% Eadi sistem internasional yang anarkis dan negara adalah sesuatu yang terpisah dan tidak saling mempengaruhi% +emua perilaku negara ter'adi di dalam sistem anarkis itu tanpa ada pengaruh apapun dari perilaku negara-negara terhadap sistem tersebut% 6eorealis tidak melihat bahwa (practices) negara menentukan karakter anarchy% 3alam pandangan neorealis anarchy adalah sistem yang sifatnya self- help dan ditentukan oleh persaingan power politics, di mana keduanya adalah pemberian oleh struktur sistem negara% Konstruktivis tidak dalam posisi untuk menolak asumsi anarkis itu, namun memberikan argumen bahwa ter'adi interaksi antar negara di dalam sistem anarkis tersebut% 3alam proses interaksi ter'adi proses saling mempengaruhi antar negara sehingga memberikan (bentuk) terhadap struktur internasional% 3alam interaksi itu negara membawa subyektifitas masing-masing yang didasarkan pada meanings yang dimiliki% 4roses interaksi menyebabkan ter'adinya interaksi subyektifitas, dan kesepahaman tentang persepsi atau pengakuan identitas pihak lainF yang selan'utnya disebut others dan diri sendiri (negara$ disebut selfG memunculkan konsep intersubyektifitas% 2ntersubyektifitas menyangkut kesepakatan ataupun pengakuan terhadap meanings bersama atau collective meanings% 1asing-masing pihak di dalam proses interaksi telah sepakat tentang (sesuatu) yaitu bisa berupa musuh, teman, ancaman, atau ker'a sama% 1.5.3 Peranan #de !alam $ubungan #nternasional

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

Konstruktivis dibangun dari basis ide, norma, budaya, dan nilai% &tas dasar itulah konstruktivis digolongkan ke dalam teori idealis% Dormulasi teoritik konstruktivis menyatakan bahwa lingkungan sosial menentukan bentuk identitas aktor% 2dentitas kemudian menentukan kepentingan, dan kepentingan akan menentukan bentuk tingkah laku, aksi ataupun kebi'akan dari aktor% 4ada tahap berikutnya identitas 'uga akan mempengaruhi bentuk dari lingkungan sosial% Konstruktivis memberikan perhatian ka'iannya pada persoalan-persoalan bagaimana ide dan identitas dibentuk, bagaimana ide dan identitas tersebut berkembang dan bagaimana ide dan identitas membentuk pemahaman negara dan merespon kondisi di sekitarnya% 1.5.4 Pandangan Tentang Perang dan !amai 4erang, penggunaan kekuatan, sering dianggap sebagai perangkat utama dalam hubungan internasional% 3efinisi perang yang diterima secara luas adalah yang diberikan oleh Clausewit-, yaitu bahwa perang adalah (kelan'utan politik dengan cara yang lain%) :erdapat peningkatan studi tentang (perang-perang baru) yang melibatkan aktor-aktor selain negara% +tudi tentang perang dalam /ubungan 2nternasional tercakup dalam disiplin +tudi 4erang dan +tudi +trategis% Konsep perdamaian dalam konstruktivisme adalah 'ika dua 6egara dalam keadaan sudah tidak berperang lagi dan tidak adanya permusuhan diantara 6egara-negara yang ada% 1.5.% Pandangan Tentang "istem #nternasional :indakan negara dalam pandangan konstruktivisme memberikan pengaruh terhadap bentuk sistem internasional, sebaliknya sistem tersebut 'uga memberikan pengaruh pada perilaku negara-negara% 3alam proses saling mempengaruhi itu terbentuklah apa yang disebut dengan collective meanings% Collective meanings itulah yang men'adi dasar terbentuknya intersubyektifitas dan kemudian membentuk struktur dan pada akhirnya mengatur tindakan negara-negara% :erkait dengan asumsi neorealis yang menyatakan bahwa sistem internasional diwarnai oleh adanya distribution of power dan hal itu mempengaruhi negara-negara dalam melakukan kalkulasi, konstruktivis menegaskan bahwa bagaimana mungkin kalkulasi itu ter'adi 'ika tidak ada (distribution of knowledge) di antara negara-negara di dalam sistem internasional tersebut% 3istribusi knowledge tersebut akan menentukan atau membentuk konsepsi negara-negara tentang self dan other% Eika tidak ada distribusi knowledge yang men'adi dasar terbentuknya collective meanings bagaimana bisa suatu negara menganggap suatu negara lain adalah (teman) atau aliansinya sementara negara suatu negara lainnya adalah musuhnya% Eadi intersub'ective understandings dan ekspektasilah yang menentukan konsepsi negara tentang self dan other% 1.5.& Pandangan Tentang #ndividu +ecara umum konstruktivis mempunyai asumsi dasar bahwa manusia adalah mahluk individual yang dikonstruksikan melalui realitas sosial% Konstruksi atas manusia akan melahirkan paham intersubyektivitas% /anya dalam proses interaksi sosial, manusia akan saling memahaminya% 3alam melihat hubungan antar sesama individu, nilai-nilai relasi tersebut bukanlah diberikan atau disodorkan oleh salah satu pihak, melainkan

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

!0

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

kesepakatan untuk berinteraksi itu perlu diciptakan di atas kesepakatan antar kedua belah pihak% 3alam proses ini, faktor identitas individu sangat penting dalam men'elaskan kepentingannya% 2nteraksi sosial antar individu akan menciptakan lingkungan atau realitas sosial yang diinginkan% 3engan kata lain, sesungguhnya realitas sosial merupakan hasil konstruksi atau bentukan dari proses interaksi tersebut% /akekat manusia menurut konsepsi konstruktivisme lebih bersifat bebas dan terhormat karena dapat menolak atau menerima sistem internasional, membentuk kembali model relasi yang saling menguntungkan, atau yang diinginkan berdasarkan peraturan, strukturasi dan verstehen dalam speech acts% 1.5.' Perbandingan Pandangan Konstruktivis !engan Neoliberal dan Neorealis Eika realisme dan liberalisme berfokus pada faktor-faktor yang bersifat material (kasat mata$ seperti power dan perdagangan maka konstruktivis berfokus pada ide% Konstruktivis memberikan perhatiannya pada kepentingan dan identitas negara sebagai produk yang dapat dibentuk dari proses se'arah yang khusus% 1ereka memberi perhatian pada wacana umum yang ada ditengah masyarakat karena wacana merefleksikan dan membentuk keyakinan dan kepentingan, dan mempertahankan norma-norma yang men'adi landasan bertindak masyarakat (accepted norms of behavior$% 3engan demikian konstruktivis memberi perhatian pada sumber-sumber perubahan (sources of change$% 3engan pendekatannya yang demikian maka konstruktivis menggantikan mar?isme sebagai the preeminent radical perspective di dalam hubungan internasional% 1enurut perspektif konstruktivis, isu-isu utama di era pasca perang dingin berkait dengan persoalan-persoalan bagaimana kelompok-kelompok sosial yang berbeda-beda conceive (menyusun dan memahami$ kepentingan dan identitas mereka% Konstruktivis memberikan perhatian ka'iannya pada persoalan-persoalan bagaimana ide dan identitas dibentuk, bagaimana ide dan identitas tersebut berkembang dan bagaimana ide dan identitas membentuk pemahaman negara dan merespon kondisi di sekitarnya% +alah satu karakteristik dari konstruktivisme adalah non-universalis% :idak ada ketunggalan analisa atas fenomena% @alt mencontohkan 'ika @endt berfokus pada persoalan bagaimana anarki dipahami oleh negara-negara, maka kalangan konstruktivis lain menekankan pada persoalan-persoalan masa depan negara teritorial% 1ereka menyatakan bahwa komunikasi transnasional dan penyebaran nilai-nilai civil (civic values$ mengubah loyalitas national tradisional dan secara radikal menghasilkan bentukbentuk baru ikatan politik (political association$% 1.5.( )arian Konstruktivis +ekalipun berangkat dari posisi ontologis bersama, konstruktivisme berkembang melalui tiga varian pemikiran yang berbeda" sistemik, level unit dan holistik% Konstruktivis sistemik, dengan tokohnya &le?ander @endt, memiliki kesamaan dengan neorealis dalam artian keduanya memberikan perhatian hanya pada interaksi antar negara sebagai aktor-aktor tunggal dan mengabaikan semua proses yang berlangsung di dalam masingmasing aktor tersebut% 1emahami politik internasional, dalam pemikiran konstruktivis
Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati !!

Program Pascasarjana, Ilmu Politik Politik Internasional Handout, Pertemuan ke-7

sistemik, berarti semata-mata memahami bagaimana negara berhubungan satu sama lain dalam ruang eksternal atau internasional% +eperti halnya dengan neorealisme, anarkhi dalam politik internasional men'adi sebuah konsep yang penting dalam varian konstruktivisme ini% /anya sa'a, berbeda dengan neorealist yang melihat negara berhubungan satu sama lain dalam konteks anarkhi, konstruktivis memahami anarkhi 'ustru sebagai produk hubungan antar negara% 4osisi ini ditu'uukan dengan 'elas oleh @endt melalui 'udul dari salah satu karya utamanya, A&narchy is what states make of itB (1,,2$% 0arian kedua konstruktivisme berusaha melihat hubungan pengaruh norma-norma sosial dan legal di tingkat domestik bagi identitas, dan oleh karenanya, kepentingankepentingan negara% 4eter Kat-enstein merupakan salah figur penting konstruktivisme dari varian ini% 1elalui dua buah karyanya , 5ultural -orms and -ational 1ecurity3 Police and 2ilitary in 5hanging 8apan (1,,H$ dan amed Power3 Germany in #uropa (1,,,$, Kat-enstein berusaha menun'ukkan bagaimana kedua negara dengan pengalaman yang sama, sebagai negara yang kalah perang, mengalami pendudukan asing dan berubah dari otoritarian menu'u demokrasi, memiliki kebi'akan-kebi'akan pertahanan internal dan e?ternal yang sangat berbeda% 1enurut Kat-enstein, perbedaan ini mencerminkan institusionalisasi norma-norma sosial dan legal yang berbeda di tingkat nasional kedua negara tersebut% +ekalipun tidak mengabaikan peran peran norma internasional dalam membentuk identitas dan kepentingan negara, penekanan yang berlebihan pada aspek domestik menempatkan konstruktivisme (dalam varian ini$ pada posisi yang sulit untuk men'elaskan munculnya kesamaan-kesamaan antar negara ataupun adanya pola-pola konvergensi idetitas dan kepentingan negara-negara yang berbeda% 0arian konstruktivisme ketiga, yakni holistik, berusaha men'embatani kedua posisi dua varian konstruktivisme yang bertolak belakang di atas dengan 'alan melihat domestik dan internasional sebagai dua aspek berbeda dari tatanan sosial dan politik yang sama% Konstruktivis holistik berusaha men'elaskan dinamika perubahan global > terutama dalam kaitannya dnegan muncul dan hancurnya negara berdaulat > melalui hubungan timbal balik antara negara dan tatanan global tersebut% /ubungan ini ditun'ukkan dengan dua cara yang berbeda% Eohn Cerard Ruggie, misalnya, berusaha men'elaskan perubahan dalam politik internasional akibat munculnya negara berdaulat dari puing-puing feodalisme ;ropa dengan menekankan pada pentingnya perubahan dalam episteme sosial atau kerangka pengetahuan (1,#H, 1,,7$% Cara yang kedua diwakili oleh karya Driedrich Kratochwil mengenai berakhirnya 4erang 3ingin, dengan menekankan pada perubahan dalam gagasan mengenai tatanan dan keamanan internasional% Karena besarnya perhatian terhadap transformasi-transformasi yang bersifat global dan besar, varian konstruktivisme cenderung bersifat strukturalis dan mengabaikan aspek agency sebagai salah satu preposisi ontologis konstruktivisme%

Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurha ati

!)

You might also like