You are on page 1of 35

Bab 2 Supardi, M.

Si
BAB II BAB II
PENCARIAN AKAR PERSAMAAN NON LINIER PENCARIAN AKAR PERSAMAAN NON LINIER
P PENDAHULUAN ENDAHULUAN
Dalam bab ini, kita akan membahas tentang beberapa metode numerik yang
dapat digunakan untuk menemukan akar-akar persamaan non-linier. Masalah yang
akan kita bahas tersebut secara matematis dapat diterangkan sebagai pencarian harga-
harga
x
sedemikian hingga memenuhi persamaan non-liner ( ) 0 f x
.
Manakala kita mengatakan bahwa ( ) f x
adalah fungsi non-linier dalam
x
,
ini berarti bahwa ( ) f x
tidak dinyatakan dalam bentuk ax b + , dimana
a
dan b
merupakan konstanta dan manakala kita mengatakan bahwa ( ) f x
adalah fungsi
aljabar, ini berarti bahwa fungsi tersebut tidak melibatkan bentuk diferensial
n n
d y dx .
Masalah menemukan akar dari suatu persamaan non linier ini merupakan
masalah yang muncul dalam berbagai disiplin ilmu. Contoh sederhana dari
persamaan nonlinier adalah persamaan kuadratik yang berbentuk ( )
2
f x ax bx c + +

ersamaan non linier yang lain misalnya,
( ) ( )
( )
! " 2
. !0 #0 #00 0
. tanh tan 0
. sin 0
a x x x x
b x x
c x x
+ + +


Dalam kenyataannya, akar-akar persamaan non linier tersebut tidak mudah
untuk ditemukan secara analitik, kecuali pada kasus-kasus sederhana. $leh sebab itu,
alasan utama mengapa penyelesaian masalah pencarian akar persamaan nonlinier
memerlukan pendekatan numerik disebabkan karena penyelesaian menggunakan cara
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 11 11
Bab 2 Supardi, M.Si
analitik biasanya akan menemui kesulitan, meskipun persamaan tersebut
kelihatannya sederhana. %al inilah yang menjadi sebab mengapa metode numerik
menjadi sangat diperlukan dalam memecahkan persoalan-persoalan dalam bidang
sains dan teknologi bahkan ekonomi sekalipun.
Di dalam bab ini kita akan mempelajari berbagai teknik pendekatan numerik
untuk masalah mendapatkan akar persamaan nonlinier. Cara termudah sudah kita
perlihatkan secara sekilas pada bab # yaitu dengan cara grafis. &eknik tersebut
sebenarnya tidak termasuk ke dalam metode numerik, mengingat teknik ini tidak
melewati serangkaian kaidah-kaidah analisis numerik. Meskipun demikian kita akan
membahasnya karena pada saatnya nanti akan sangat berguna ketika kita
memerlukan terkaan awal dari sebuah akar persamaan yang dicari.
Disamping itu, beberapa metode numerik akan dibahas secara detail antara
lain metode bagi dua 'bisection(, )ewton-*aphson, posisi palsu 'regula
falsi/interpolasi linier(, +ecant dan metode iterasi langsung. Contoh soal juga akan
diberikan untuk memberikan gambaran jelas terhadap metode yang dipelajari.
2.1 M 2.1 METODE ETODE G GRAFIK RAFIK
encarian akar persamaan nonlinier dengan menggunakan metode grafik
merupakan cara paling sederhana dibandingkan dengan metode numerik yang ada.
,ntuk mendapatkan akar-akar persamaan ini cukup dilakukan pengeplotan fungsi
yang akan dicari akar persamaannya dalam ranah tertentu. +ebagai contoh, misalnya
diinginkan akar-akar persamaan dari fungsi f ( x)=x sin(nx)e-p(x) . .ita
dapat mengeplot secara sederhana fungsi tersebut dengan menggunakan salah satu
paket software matematika seperti terlihat pada gambar 2.#. Dalam buku ini
pengeplotan grafik dilakukan dengan menggunakan Matlab.
Dengan menarik garis perpotongan antara grafik ( ) f x
dengan sumbu-x,
maka kita dapat memperkirakan akar-akar persamaan yang dimilikinya. +atu akar
persamaan terletak kira-kira di
0, /0 x
dan yang lain berkisar di
0, 1# x
. %asil
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 12 12
Bab 2 Supardi, M.Si
yang diperoleh tentunya relatif kasar jika dibandingkan dengan menggunakan
metode numerik yang akan dipelajari selanjutnya.
2.2 M 2.2 METODE ETODE B BAGI AGI D DUA UA (B (BISECTION ISECTION) )
Metode bagi dua merupakan metode analisis numerik paling sederhana
diantara metode-metode analisis lainnya. Metode ini termasuk metode yang robust
atau tangguh. 2rtinya, meskipun metode ini idenya sangat sederhana namun selalu
dapat menemukan akar persamaan yang dicari. +alah satu kekurangan yang dimiliki
oleh metode ini adalah bahwa kita harus menentukan dua terkaan awal, yaitu
a
x
dan
b
x
yang mengurung sebuah akar persamaan yang idcari, sehingga apabila
( )
a a
f f x
dan ( )
b b
f f x
, maka akan dipenuhi
0
a b
f f
. Contoh dari masalah ini
digambarkan pada gambar 2.2. 2pabila dipenuhi
0
a b
f f
maka salah satu dari
a
x

dan
b
x
yang berada pada
#
x atau keduanya merupakan akar persamaan yang dicari.
2lgoritma dasar dari metode bagi dua dapat dinyatakan sebagai berikut3
#( &entukan ( ) 2
c a b
x x x +
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 13 13
4ambar 2.#. encarian akar persamaan dengan metode
grafik.
Bab 2 Supardi, M.Si
2( &entukan f
c
= f ( x
c
) , f
a
= f ( x
a
) dan f
b
= f ( x
b
) .
"( 2pabila f ( x
c
)=0 , maka
c
x x
merupakan penyelesaian
eksaknya.
!( 2pabila
0
a c
f f <
, maka akar persamaan berada di dalam inter5al
| x
a
, x
c

.
/( 2pabila
0
a c
f f >
atau
0
c b
f f <
, maka akar persamaan berada di
dalam inter5al
| x
c
, x
b

6( ,langi prosedur nomor 2( hingga /( sampai inter5al yang mengurung


akar persamaan sudah sangat sempit.
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 14 14
4ambar 2.2. encarian akar persamaan dengan metode bagi dua.
Bab 2 Supardi, M.Si
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 15 15
4ambar 2." 7agan alir untuk program metode bagi dua
MULAI
Menentukan f(x)
Masukan harga
Tol, n=0, xc=0
Menentukan fa=(xa)
dan fb=f(xb)
while abs(f(xc)) tol
n=n!"#
xc=(xa!xb)$%
&'TA( n )s xc
*T+,
A-akah
f(xa)f(xc) . 0/
xb=xc
fb=fc
xa=xc,
fa=fc
0A
TI1A(
A-akah
fa2fb . 0 /
Ulangi terkaan awal
xa dan xb
TI1A(
0A
Masukan terkaan awal
xa, xb
Bab 2 Supardi, M.Si
Dengan selalu mengupdate inter5al ( ) ,
a b
x x
baik dengan ( ) ,
a c
x x
maupun
( ) ,
c b
x x
tergantung pada inter5al mana yang mengurung akar persamaan
x
0
, maka
kesalahan 'error( dalam penaksiran terhadap akar persamaan ( ) 0 f x
adalah rata-
rata dari kedua inter5al tersebut dibagi dua. .ita akan mengulangi prosedur membagi
dua inter5al secara terus menerus hingga ditemukan akar persamaan yang sudah
sangat dekat dengan harga eksaknya atau syukur-syukur diperoleh harga eksaknya.
K KONVERGENSI ONVERGENSI M METODE ETODE B BAGI AGI D DUA UA
$leh karena inter5al ( ) ,
a b
x x
selalu mengurung akar persamaan
x
0
, maka
berarti bahwa kesalahan penggunaan
a
x
atau
b
x
sebagai taksiran akar persamaan
pada iterasi yang ke
n
harus memenuhi
N a b
x x <
. )ah, karena inter5al
| x
a
, x
b


selalu dibagi dua pada setiap iterasi, maka
2 8
# n n

+
'2-#(
,ngkapan yang lebih umum, jika
n
x
merupakan taksiran harga terhadap akar
0
x x
pada iterasi ke
n
, maka kesalahan penaksiran ini dinyatakan oleh
0 n n
e x x
'2-2(
Dalam banyak kasus, kita dapat menyatakan kesalahan pada langkah ke
n
tersebut
sebagai
p
n n
e C e
+#
'2-"(
&anda pangkat
p
pada persamaan '2-"( menyatakan orde kon5ergensi. +emakin
besar harga
p
, maka laju kon5ergensi ke arah penyelesaian dari metode tersebut
akan semakin cepat atau paling tidak
# n n
e e
+
<
. ,ntuk skema dengan orde pertama,
yaitu dengan harga
# p
, maka
# C <
pada proses kon5ergensinya.
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 16 16
Bab 2 Supardi, M.Si
,ntuk metode bagi dua kita dapat mengestimasi
n
e
sebagai
n

. 7entuk dari
persamaan '2-#( selanjutnya menyarankan
# p
dan #8 2 C , yang menyatakan
bahwa skema tersebut termasuk orde pertama dan kon5ergen secara linier.
.on5ergensi ke arah nilai akar persamaan akan selalu dijamin asalkan ( ) f x
kontinu
pada seluruh inter5al pengurungan awal.
K KRITERIA RITERIA H HENTI ENTI M METODE ETODE B BAGI AGI D DUA UA
7iasanya, pencarian akar persamaan secara numerik tidak akan pernah
menemukan harga eksak dengan kesalahan sama dengan nol. 9ang dapat dilakukan
hanyalah pendekatan dengan tingkat ketelitian tertentu. ,ntuk menghindari
pencarian akar secara terus-menerus tanpa henti, maka diperlukan suatu syarat agar
proses tersebut dapat dihentikan. )ah hal ini perlu dengan apa yang dimanakan
harga toleransi. %arga toleransi untuk menghentikan pencarian terus menerus ini
dapat diatur sesuai kebutuhan.
Contoh 2.1
Ditinjau sebuah fungsi nonlinier f ( x)=cos( x)x seperti digambarkan
pada gambar 2.!. Dengan menggunakan metode bagi dua akan ditunjukkan
cara memperoleh akar persamaan cos( x)x=0 . &erkaan awal untuk
mengurung akar diberikan 0 x dan x=#.0 .
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 17 17
4ambar 2.! 4rafik fungsi f ( x)=cos( x)x
Bab 2 Supardi, M.Si
Penyelesaian
:angkah pertama, kita lakukan perhitungan untuk terkaan awal yang
diberikan, yaitu
,ntuk
x
#
=0.0 f ( x
#
)=cos(0)0.0=#
,ntuk
x
2
=#.0 f ( x
2
)=cos (#.0)#.0=0.!/0;

f
#
f
2
=0.!/0;0
Dari dua harga fungsi yang berhubungan dengan terkaan awal yang diberikan
hasilnya diuji dan menurut hitungan diperoleh bahwa hasil kalinya berharga negatif.
<ni berarti bahwa harga terkaan tersebut telah mengurung akar persamaan yang
sedang dicari. +elanjutnya diteruskan dengan menghitung
"
x
dengan cara merata-
ratakan kedua terkaan awal dan dihitung ( )
"
f x
x
"
=
x
#
+x
2
2
=0./
f ( x
"
=0./)=cos(0./)0./=0.";;/1"
$leh karena ( )
"
f x
berharga positif, maka akar persamaan berada di antara absis
x
"
=0./
dan
x
2
=#
, karena ( ) ( )
2 "
0 f x f x <
.
:angkah berikutnya adalah membuat setengah inter5al berikutnya yang
mengurung akar persamaan yang dicari. Demikian prosedur tersebut diulang-ulang
hingga inter5al yang mengurung akar tersebut sangat dekat dengan akar eksaknya.
,ntuk mempermudah proses memperoleh akar persamaan, maka dibawah ini
diberikan program komputer untuk memperoleh akar persamaan tersebut. %asil
running program juga diberikan untuk memperjelas pemahaman kita terhadap
metode ini termasuk proses kon5ergensi ke arah akar persamaan yang dicari..
%PROGRAM Bagi Dua
clear; close all;
f=inline('cos(x)-x','x');
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 1 1
Bab 2 Supardi, M.Si
xa = inpu('Beri!an er!aan a"al # $');
x% = inpu('Beri!an er!aan a"al & $');
fa = f(xa);
f% = f(x%);
if (fa'f% ( ))
fprinf('*er!aan a"al +! ,engurung, -langi..')
%rea!;
en+;
fa = f(xa);
f% = f(x%);
ol=#e-/;
n=);
xc=);
fi+=fopen('%g+0x','"');
"1ile a%s(f(xc))(ol
n=n2#;
xc = (xa 2 x%)3&0); % proses ,e,%agi +ua
fc = f(xc); % pen+e!aan a!ar persa,aan
if (fa'fc 4 )0))
x% = xc;
f% = fc;
else
xa = xc;
fa = fc;
en+;
fprinf('%i %f 5n',n,xc);
fprinf(fi+,'%i %f 5n',n,xc);
en+
fclose(fi+);
loa+ %g+0x;
x=%g+($,#);
6=%g+($,&);
plo(x,6,'7ine8i+1',90:)
xla%el('i ');
6la%el ('6');
Tabel 2.1 Hasil Running program Bagi Dua
iterasi ke I x
c
# )0:)))))
& )0;:))))
9 )0/&:)))
< )0/=;:))
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 1! 1!
Bab 2 Supardi, M.Si
: )0;#=;:)
/ )0;9<9;:
; )0;<&#==
= )0;9=&=#
> )0;<)&9<
#) )0;9>&:=
## )0;9=;;)
#& )0;9>)#<
#9 )0;9>#9/
#< )0;9>);:
#: )0;9>#):
#/ )0;9>)>)
#; )0;9>)=&
#= )0;9>)=/
#> )0;9>)=<
&) )0;9>)=:
2.3 M 2.3 METODE ETODE P POSISI OSISI P PALSU ALSU (R (REGULA EGULA F FALSI ALSI/I /INTERPOLASI NTERPOLASI L LINIER INIER) )
Metode posisi palsu mirip dengan metode bagi dua. .emiripannya terletak
dalam hal diperlukan dua harga taksiran awal pada awal pengurungan akar
persamaan. +edangkan, perbedaannya terletak pada proses pencarian pendekatan
akar persamaan selanjutnya setelah pendekatan akar saat ini ditemukan.
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 2" 2"
4ambar 2./ roses pencarian akar persamaan
Bab 2 Supardi, M.Si
rinsip pencarian akar persamaan dari metode ini didasarkan pada
penggunaan interpolasi linier seperti diperlihatkan pada gambar 2.6. <nterpolasi linier
# dilakukan melalui dua titik pertama. 4aris interpolasi memotong sumbu - dan
dititik perpotongan tersebut kita dapatkan pendekatan akar yang pertama. .emudian
pendekatan tersbut die5aluasi pada fungsi nonlinier sehingga diperoleh titik pada
fungsi nonlinier tersebut. .emudian dilakukan lagi interpolasi melalui ujung
sebelumnya dan diperoleh pendekatan akar berikutnya. Demikian seterusnya, hingga
diperoleh harga pendekatan akar yang sudah sangat dekat dengan akar persamaan
eksaknya. erhatikan pula bahwa titik tolak interpolasi berasal dari satu titik tertentu.
=ika sebuah akar persamaan berada pada inter5al
| x
a
, x
b

, maka fungsi
linier yang melalui titik
( x
a
, f ( x
a
))
dan
( x
b
, f ( x
b
))
dapat dituliskan sebagai
y= f ( x
a
)+
f ( x
b
) f ( x
a
)
x
b
x
a
( xx
a
) '2-!(
+elanjutnya, jika pernyataan '2-!( dinyatakan dalam
x
, maka dapat ditulis sebagai
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 21 21
4ambar 2./ Metode osisi alsu
Bab 2 Supardi, M.Si
x=x
a
+
x
b
x
a
f ( x
b
)f ( x
a
)
( yf ( x
a
)) '2-/(
+aat garis interpolasi memotong sumbu x di titik
( x
c
, f ( x
c
))
, dimana harga
f ( x
c
)=0
dinyatakan oleh
x
c
=x
a

x
b
x
a
f ( x
b
)f ( x
a
)
( f ( x
a
))=
x
a
f ( x
b
)x
b
f ( x
a
)
f ( x
b
) f ( x
a
)
'2-6(
+etelah menemukan titik
x
b
, maka sekarang inter5al
| x
a
, x
b

dibagi
menjadi
| x
a
, x
c

dan
| x
c
, x
b

. 2pabila dipenuhi
f ( x
a
) f ( x
c
)0
, maka akar
yang dicari berada di dalam inter5al
| x
a
, x
c

, sebaliknya jika
f ( x
a
) f ( x
c
)>0

atau
f ( x
c
) f ( x
b
)0
, maka akar tersebut berada di dalam inter5al
| x
c
, x
b

.
+ekarang diupdate harga
x
b
yang baru dengan harga
x
c
yang baru saja kita
peroleh, sehingga pencarian akar persamaan tetap pada inter5al
| x
a
, x
b

. rosedur
interpolasi diulang lagi hingga akar taksiran mencapai kon5ergen ke akar
sebenarnya.
.elemahan dari metode posisi palsu ini adalah bahwa salah satu ujungnya
tidak mengalami perpindahan atau stagnan seperti terlihat pada gambar 2.2. Dengan
demikian pendekatan ke harga akar sebenarnya hanya berasal dari salah satu ujung
saja.
2lgoritma metode posisi palsu dapat dinyatakan sebagai berikut
#( 7erikan terkaan awal
x
a
dan
x
b
yang mengurung akar
persamaan.
2( ,ntuk menguji bahwa terkaan awal mengurung akar persamaan maka
ujilah apakah
f ( x
a
) f ( x
b
)0
, jika ya maka terkaankita sudah
benar.
"( &entukan salah satu titik yang akan digunakan sebagai titik tolak
interpolasi linier misalnya
( x
a
, f
a
)
.
!( &entukan
x
c
dengan cara
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 22 22
Bab 2 Supardi, M.Si
x
c
=x
a

x
b
x
a
f ( x
b
)f ( x
a
)
( f ( x
a
)) atau
x
c
=
x
a
f ( x
b
)x
b
f ( x
a
)
f ( x
b
)f ( x
a
)
/( ,pdate harga
x
b
dengan
x
c
dan
f
b
dengan
f
c
.
6( ,langi proses dari poin !( hingga ditemukan harga
x
c
yang sudah
sangat dengan akar sebenarnya.
$leh karena pada setiap langkah akar persamaan selalu terkurung dalam suatu
inter5al, maka kon5ergensi dapat dijamin seperti halnya pada metode bagi dua.
Metode tersebut dapat memberikan harga eksak jika fungsi
f
linier.
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 23 23
4ambar 2.; Diagram alir program *egula >alsi
MULAI
Menentukan f(x)
Me3asukkan
Tol, n=0, xc=0
Menentukan fa=(xa)
dan fb=f(xb)
while abs(f(xc)) tol
n=n!"#
xc=xa4(xb4xa)$(fb4fa)2fa
&'TA( n )s xc
*T+,
xb=xc
fb=fc
A-akah
fa2fb . 0 /
Ulangi terkaan awal
xa dan xb
Masukan terkaan awal
xa, xb
TI1A(
0A
Bab 2 Supardi, M.Si
Contoh 2.2
Ditinjau sebuah fungsi nonlinier f ( x)=cos( x)0./ seperti digambarkan
pada gambar 2.!. Dengan menggunakan metode regula falsi akan ditunjukkan
cara memperoleh akar persamaan cos( x)0./=0 . &erkaan awal untuk
mengurung akar diberikan 0 x dan x=n/ 2
Penyelesaian
Pertama, kita lakukan perhitungan pada harga fungsi untuk terkaan awal
yang diberikan, yaitu
,ntuk ( ) ( )
# #
0, 0 cos 0 0./ 0./ x f x
,ntuk ( ) ( )
2 2
2, 2 cos 2 0./ 0./ x f x
.edua, kita tentukan harga "
x
yang merupakan titik di sumbu-x sebagai
hasil perpotongan grafik fungsi di sumbu tersebut,yaitu
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 24 24
4ambar 2.; plot garafik fungsi f ( x)=cos( x)0./
Bab 2 Supardi, M.Si
( )( ) ( )( )
( ) ( )
0.;1/!
/ . 0 / . 0
/ . 0 2 8 / . 0 0
# 2
# 2 2 #
"



f f
f x f x
x
( ) ( ) 20;# . 0 / . 0 0.;1/! cos 0.;1/! f
.etiga, setelah diketahui harga dari "
x
, maka kita dapat tentukan bahwa
akar persamaan terkurung dalam inter5al
[ ]
" 2
, x x
. +elanjutnya dicari
!
x

dengan cara seperti pada butir kedua
( )( ) ( )( )
( ) ( )
#.0#/!
/ . 0 20;# . 0
/ . 0 ;1/! . 0 20;# . 0 2 8
2 "
2 " " 2
!



f f
f x f x
x
( ) ( ) 0.02;" / . 0 #.0#/! cos #.0#/! f
.eempat, dari butir ketiga dapat diketahui bahwa sekarang akar
persamaan terkurang dalam inter5al [ ]
! 2
, x x . +elanjutnya,marilah kita
hitung untuk
/
x
nya
( )( ) ( )( )
( ) ( )
#.0!!#
0./ - 0.02;"
0./ - 0#/! . # 0.02;" 2 8
2 !
2 ! ! 2
/


f f
f x f x
x
( ) ( ) 0.0026 / . 0 #.0!!2 cos #.0!!2 f
.eenam, ulangi langkah-langkah tersebut hingga n
x
sampai diperoleh
harga
( )
n
x f
mendekati nol.
Contoh program komputer untuk pencarian akar persamaan dengan metode
*egula >alsi ditunjukkan dibawah ini. %asil running program komputer dapat dilihat
pada tabel 2.2.
%PROGRAM Regula Falsi
clear; close all;
f=inline('sin(x)-0.5','x');
xa = inpu('Beri!an er!aan a"al # $');
x% = inpu('Beri!an er!aan a"al & $');
fa = f(xa);
f% = f(x%);
if (fa'f% ( ))
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 25 25
Bab 2 Supardi, M.Si
fprinf('*er!aan a"al +! ,engurung, -langi..')
%rea!;
en+;
fa = f(xa);
fb = f(xb)
tol=1e-6;
fid=fopen('regula.txt','w');
n=0; % inisialisasi no iterasi
xc=0; % inisialisasi untuk xc
while abs(f(xc))>tol
n=n+1;
xc = xa - (xb-xa)/(fb-fa)*fa;
fc = f(xc);
xb = xc;
fb = fc;
fprintf('%i %f %f\n',n,xc,fc);
fprintf(fid,'%i %f %f\n',n,xc,fc);
end
fclose(fid);
load regula.txt;
x=regula(:,1);
y=regula(:,2);
plot(x,y,'LineWidth',3.5)
xlabel('i ');
ylabel ('y');
&abel 2.2 %asil *unning program osisi salah
iterasi ke I x
c
# )0;=:9>=
& #0)#:<9/
9 #0)<<#9=
< #0)</>#&
: #0)<;#;#
/ #0)<;#>:
; #0)<;#>;
= #0)<;#>=
> #0)<;#>=
#) #0)<;#>=
## #0)<;#>=
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 26 26
Bab 2 Supardi, M.Si
2.4 M 2.4 METODE ETODE N NEWTON EWTON-R -RAPHSON APHSON
Metode )ewton-*aphson merupakan metode yang paling sering digunakan
diantara metode-metode pencarian akar persamaan yang lain. Metode ini sederhana,
namun cukup handal dalam mendapatkan akar persamaan nonlinier, dengan catatan
terkaan awal yang diberikan cukup dekat. Metode )ewton-*aphson tidak
memerlukan dua buah terkaan awal seperti halnya metode bagi dua dan *egula >alsi,
melainkan cukup satu saja tetapi diusahakan terkaan tersebut cukup dekat dengan
akar persamaan yang dicari.
<de dari metode ini dapat dijelaskan sebagai berikut. =ika kita memberikan
satu terkaan awal
x=x
n
terhadap akar persamaan
x
0
, maka kita memiliki titik
( x
n
, f ( x
n
))
pada fungsi. Dengan menarik garis singgung pada titik tersebut dan
diperpanjang hingga memotong sumbu x, maka kita akan memperloleh pendekatan
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 27 27
4ambar 2.1 roses pencarian akar persamaan nonlinier cos( x)0./=0
Bab 2 Supardi, M.Si
akar lebih dekat dengan terkaan sebelumya. +elengkapnya dapat dijelaskan dengan
pendekatan geometris seperti terlihat pada gambar 2./.
Disamping menggunakan pendekatan geometris, metode ini juga dapat
diturunkan dari ekspansi deret &aylor disekitar titik
x=x
n
, yaitu
f ( x
n+#
)=f ( x
n
)+hf ' ( x
n
)+
#
2
h
2
f ' ' ( x
n
)+Oh
"

'2-;(
dengan
h=( x
n+#
x
n
)
Dengan mengabaikan suku kuadratik dan suku-suku yang lebih tinggi lainnya
serta dengan mengambil
f ( x
n+#
)=0
mengingat pada titik
x=x
n+#
grafik
memotong sumbu x, maka akan diperoleh harga pendekatan akar persamaan
x
n+#
=x
n

f ( x
n
)
f ' ( x
n
)
'2-1(
Dari ungkapan '2-1(, misalkan terkaan awal adalah
x=x
#
, maka
endekatan akar kedua adalah
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 2 2
4ambar 2.0 4ambaran grafis metode )ewton-*aphson
Bab 2 Supardi, M.Si
x
2
=x
#

f ( x
#
)
f ' ( x
#
)
'2-0(
%arga pendekatan x yang ketiga adalah
x
"
=x
2

f ( x
2
)
f ' ( x
2
)
'2-#0(
+ecara geometris,
# n
x
+
dapat ditafsirkan sebagai harga pendekatan akar persamaan
pada sumbu
x
saat grafik fungsi
f ( x
n
)
memotong sumbu x.
Metode )ewton-*aphson terbukti memiliki laju kon5ergensi lebih cepat
dibandingkan dengan metode bagi dua maupun metode *egula >alsi. 2kan tetapi,
syarat yang harus dipenuhi adalah bahwa taksiran awal yang diberikan harus sedekat
mungkin dengan harga eksaknya. %al ini untuk mengantisiasi seandainya fungsi
nonliniernya tidak seperti yang kita harapkan. +eperti contoh pada gambar 2.0
ditunjukkan bahwa akibat pengambilan terkaan awal yang jauh dari harga eksak
menyebabkan pencarian tidak pernah menemukan harga eksaknya.
2lgoritma metode )ewton-*aphson
#. 7erikan terkaan awal untuk akar persamaan
x
a
2. ?5aluasi f ( x) dan f ' ( x) pada
x=x
a
". %itung pendekatan akar berikutnya dengan
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 2! 2!
4ambar 2.0 Metode )ewton-*aphson tidak
pernah mengalami kon5ergensi
Bab 2 Supardi, M.Si
!. +etelah mendapatkan pendekatan akar persamaan yang baru yaitu
x
a
'
, maka jadikan
x
a
'
tersebut sebagai
x
a
.
/. ,langi langkah ke 2 hingga ! sampai diperoleh
f ( x
a
)

c
K KONVERGENSI ONVERGENSI M METODE ETODE N NEWTON EWTON R RAPHSON APHSON
+elanjutnya kita akan melihat proses kon5ergensi dari metode )ewton-
*aphson. ,ntuk tujuan ini, kita perlu mengingat kembali ekspansi deret &aylor untuk
( ) f x
di sekitar
0
x x
dimana
x
0
merupakan harga eksak dari akar persamaan
yang dicari.
f ( x
n
)= f ( x
0
)+( x
n
x
0
) f ' ( x
0
)+
#
2
( x
n
x
0
)
2
f ' ' ( x
0
)+O(( xx
0
)
"
)
'2-##(
.emudian ungkapan '2-##( kita substitusikan ke dalam ungkapan iterasi
untuk mengetahui seberapa tingkat kesalahan metode ini pada iterasi yang ke # + n .
,ngkapan '2-#2( dibawah ini menggambarkan tingkat kesalahan metode )ewton-
*aphson.

( )
( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
# # 0
0
2
0 0
0 0
0 2
0 0
0 0
0 0 2 2 "
0 0
0 2 "
0
@
#
@ A ...
2
@ A .
A
# #
@ A ... #
2 @ @
A A
#
@ 2 @
A
#
2 @
n
n
n n n
n n
n n
n
n
n
n
n
n
n n n
n n
e x x
f x
x x
f x
e f x e f x
e
f x e f x
f x
e e f x e f x e
f x f x
f x f x
e e e e O e
f x f x
f x
e O e
f x
+ +


+ +

+ +
1
1
+ +
1
1
] 1
]
+ +
+
'2-#2(
dengan mengingat kembali bahwa
f ( x
0
)=0
.
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 3" 3"
Bab 2 Supardi, M.Si
=ika kita perhatikan persamaan '2-#2(, maka kita dapat mengetahui bahwa
kesalahan yang dialami oleh metode )ewton-*aphson adalah sebanding dengan
kuadrat dari kesalahan sebelumnya. 2pabila kesalahan perhitungan sebelumnya
adalah
n
e
, maka pada iterasi selanjutnya kesalahannya menjadi
2
# n n
e e
+
. $leh
sebab itu, metode )ewton-*aphson dikatakan memiliki laju kon5ergensi orde dua.
Dari persamaan '2-#2( tersebut, kita juga memperoleh informasi lain, yaitu
dengan melihat kehadiran turunan pertama
f
yaitu
@ f
pada bagian penyebut. %al
ini menunjukkan bahwa metode ini tidak akan mengalami kon5ergensi jika turunan
pertama dari
f
tersebut musnah 'berharga nol( di sekitar akar persamaan yang
dicari.
Contoh 2.3
ermasalahan sama dengan contoh 2.2, tetapi menggunakan metode )ewton-
*aphson. &erkaan awal diberikan x=2./ . .ita tidak dapat memberikan
terkaan awal 0 x karena turunan disini sama dengan nol.
Penyelesaian
<terasi ke-#
f ( x
0
)=cos ( x
0
)0./=#."0##
f ' ( x
0
)=sin( x
0
)=0./01/
x
#
=x
0

f ( x
0
)
f ' ( x
0
)
=0."2/0
<terasi ke-2
f ( x
#
)=cos( x
#
)0./=0.!!;!
f ' ( x
#
)=sin( x
#
)=0."202
x
2
=x
#

f ( x
#
)
f ' ( x
#
)
=#.;2"2
<terasi ke-"
f ( x
2
)=cos( x
2
)0./=0.6/#1
f ' ( x
2
)=sin( x
2
)=0.011!
x
"
=x
2

f ( x
2
)
f ' ( x
2
)
=#.06";
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 31 31
Bab 2 Supardi, M.Si
<terasi ke-!
f ( x
"
)=cos( x
"
)0./=0.0#!!
f ' ( x
"
)=sin( x
"
)=0.1;!2
x
!
=x
"

f ( x
"
)
f ' ( x
"
)
=#.0!;"
<terasi ke-/
f ( x
!
)=cos( x
!
)0./=0.000011;
f ' ( x
!
)=sin( x
!
)=0.166#
x
/
=x
!

f ( x
!
)
f ' ( x
!
)
=#.0!;2
,ntuk harga
x
6
, x
;
, . ..
dan seterusnya dapat diperoleh dengan memberikan
batas toleransi tertentu sebagai syarat henti pencarian akar. rogram )ewton-
*aphson dibawah ini menggambarkan proses pencarian akar persamaan dan hasinya
terlihat pada tabel tabel 2.".
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 32 32
Bab 2 Supardi, M.Si
%PROGRAM ?e"on Rap1son
clear; close all;
f=inline('cos(x)-)0:','x');
+f=inline('-sin(x)','x');
% Mulai proses ?e"on Rap1son
xa = &0:; % er!aan a"al;
ol=#e-=; % s6ara 1eni pencarian a!ar pers0
n=#; % inisialisasi no ierasi
fi+=fopen('ne"on0x','"');
"1ile (a%s(f(xa))( ol)
n=n2#;
xa=xa-f(xa)3+f(xa); % proses ,encari a!ar pers0
fprinf('%i %f 5n',n,xa); % ,encea! 1asil
fprinf(fi+,'%i %f 5n',n,xa);
en+
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 33 33
4ambar 2.#0 Diagram alir progran )ewton *aphson
MULAI
Menentukan f(x)
dan f5(x)
Masukan terkaan awal 6a
toleransi, n=0#
Menentukan f(xa)
dan f5(xa)
while abs(f(xa)) tol
n=n!"#
xa=xa4f(xa)$f5(xa)#
&'TA( n )s xa
*T+,
Bab 2 Supardi, M.Si
fclose(fi+);
loa+ ne"on0x;
x=ne"on($,#);
6=ne"on($,&);
plo(x,6,'7ine8i+1',90:)
xla%el('i ');
6la%el ('6');
Tabel 2.3 Hasil Running program Bagi Dua
<terasi
a
x
# )09&:=>#
& #0;&9&<#
9 #0)/9;9=
< #0)<;&;<
: #0)<;#>=
2. M 2. METODE ETODE S SECANT ECANT
ada dasarnya metode ini sama dengan metode )ewton-*aphson,
perbedaannya hanya terletak pada pendekatan untuk turunan pertama dari
f
saja.
endekatan f' pada metode +ecant didekati dengan ungkapan beda hingga yang
didasarkan pada taksiran akar sebelumnya 'beda mundur(, yaitu
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 34 34
4ambar 2.## roses pencarian akar persamaan nonlinier
cos( x)0./=0
Bab 2 Supardi, M.Si
( )
( ) ( )
#
#
@

n n
n n
n
x x
x f x f
x f
'2-#"(
+elanjutnya, persamaan beda hingga '2-#"( tersebut disubstitusi ke skema
)ewton-*aphson '2-##( sehingga diperoleh
( )
( ) ( )
( )
n
n n
n n
n n
x f
x f x f
x x
x x
#
#
#


'2-#!(
=ika kita perhatikan, ungkapan '2-#!( ini identik dengan metode *egula >alsi
seperti yang telah dibahas di pasal yang lalu. erbedaannya adalah metode *egula
>alsi selalu menggantikan salah satu dari dua taksiran akar sehingga akar selalu
dalam keadaan terkurung dan titik-titik lama selalu diupdate menjadi titik yang baru.
+edangkan metode +ecant tidak memerlukan dua taksiran awal yang harus
mengurung akar persamaan.
4ambaran secara grafis metode +ecant yang sedang mencari akar persamaan
terlihat pada gambar 2.#". +edangkan grafik 2.#! menyatakan kegagalan metode ini
menemukan akar yang dicari. Dalam beberapa kasus swapping dua taksiran awal
#
x
dan
2
x dapat mengubah perilaku metode tersebut dari kon5ergen menjadi di5ergen.
2lgoritma metode +ecant
#. 7erikan dua terkaan awal
x
a
dan
x
b
2. %itung
x
c
dengan cara
x
c
=x
b

x
b
x
a
f ( x
b
) f ( x
a
)
f ( x
b
)
". +et
x
a
=x
b
,
f
a
=f
b
dan
x
b
=x
c
,
f
b
= f
c
!. ,langi poin 2 dan " sampai
x
c
tidak berubah secara signifikan.
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 35 35
Bab 2 Supardi, M.Si
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 36 36
4ambar 2.#2 Diagram alir program +ecant
MULAI
Menentukan f(x)
Masukan terkaan awal xa,
xb, Tol, n=0, xc=0
Menentukan fa=(xa)
dan fb=f(xb)
while abs(f(xc)) tol
n=n!"#
xc=xb4(xb4xa)$(fb4fa)2fb
&'TA( n )s xc
*T+,
xa=xb, xb=xc
fa=fb, fb=fc
A-akah
xa 7= xb /
Ulangi terkaan awal
xa dan xb
TI1A(
0A
Bab 2 Supardi, M.Si
K KONVERGENSI ONVERGENSI M METODE ETODE S SECANT ECANT
&ingkat kon5ergensi metode +ecant dapat diperoleh dengan cara yang sama
seperti pada pembahasan metode sebelumnya. Dengan menggunakan ekspansi
&aylor, maka fungsi
( ) x f
dapat dideretkan di sekitar
0
x
untuk
n
x
dan
# + n
x
yaitu
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 37 37
4ambar 2.#" encarian akar persamaan menggunakan metode +ecant.
4ambar 2.#!. Metode +ecant mengalami di5ergensi
Bab 2 Supardi, M.Si
( ) ( ) ( ) ( )
( )
( ) ( ) ( ) ( )
( )
"
2
0 0 0
"
2
# 0 # 0 # 0 #
#
@ @@
2
#
@ @@
2
n n n n
n n n n
f x f x e f x e f x O e
f x f x e f x e f x O e

+ + +
+ + +
'2-#/(
dimana
x
0
merupakan akar persamaan eksak.
=ika ungkapan '2-#/( disubstitusikan ke ungkapan iterasi, maka kesalahan
pada iterasi yang ke # + n diperoleh
'2-#6(
'2-#/(
erhatikan bahwa ungkapan untuk
# n
e
+
mengandung unsur
e
n
dan
e
n#
.
adahal, biasanya kita hanya menyatakan
# n
e
+
dalam bentuk
e
n
saja. $leh sebab itu,
dengan menuliskan
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 3 3
( )
( ) ( )
( )
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( )
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( )
# # 0
0 #
#
2
0 0
#
2 2
0 0 # 0 0
2
0 0
#
# 0 # 0
2
#
@ A ...
2
# #
@ A ... @ A ...
2 2
#
@ A ...
2
#
@ # A ...
2
A
#
2
n
n n
n
n
n n
n
n n n
n n
n
n n n
n n
n
n n n
n n n n
n n
e x x
f x
x x x x
f x f x
e f x e f x
e e e
e f x e f x e f x e f x
e f x e f x
e e e
e e f x e e f x
f x
e e e
+ +

+ +

1
+ + + +
1
]
+ +

1
+ + +
1
]
+
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
0 0
#
0 0
0 0 2 "
#
0 0
0 "
#
0
A
#
... # ...
@ 2 @
@@ @@
# #
2 @ 2 @
@@
#
2 @
n n
n n n n n n n
n n n
f x
e e
f x f x
f x f x
e e e e e e O e
f x f x
f x
e e O e
f x

1 1
+ + +
1 1
1 1
] ]
+ + +
+
Bab 2 Supardi, M.Si
'2-#;(
kemudian mensubstitusikannya ke dalam ungkapan perambatan kesalahan '2-#6(,
akan diperoleh
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
0
# #
0
8
0 0 #8
0 0
# 8
#
0
0
@@
2 @
@@ @@
2 @ 2 @
@@
2 @
n n n
n n
n
f x
e e e
f x
f x f x
e e
f x f x
f x
e
f x

+
_



,
_ _



, ,
_



,
'2-#1(
2pabila pernyataan '2-#1( dibandingkan dengan pernyataan '2-#;(, maka diperoleh

o=
#+o
o
=
#+./
2
=
o
#+o
=
2
#+./
'2-#0(
=adi metode tersebut berorde bukan bilangan bulat yaitu #,6#10"B'golden ratio(.
Contoh 2.4
ermasalahan sama dengan contoh 2.2, tetapi menggunakan metode +ecant.
&erkaan awal diberikan pada titik 0 x dan 8 2 x .
Penyelesaian
<terasi n=#
x
0
=0, x
#
=#./;01
f ( x
0
)=cos( x
0
)0./=0./0
f ( x
#
)=cos( x
#
)0./=0./0
x
2
=x
#

( x
#
x
0
)
f ( x
#
)f ( x
0
)
f ( x
#
)=0.;1/!
<terasi n=2
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 3! 3!
( )
( )
0
#
0
@@
2 @
n n
f x
e e
f x

+
_



,
Bab 2 Supardi, M.Si
x
#
=#./;01, x
2
=0.;1/!
f ( x
#
)=cos( x
#
)0./=0./0
f ( x
2
)=cos( x
2
)0./=0.20;#
x
"
=x
2

( x
2
x
#
)
f ( x
2
) f ( x
#
)
f ( x
2
)=#.0#/!
<terasi n="
x
2
=0.;1/!, x
"
=#.0#/!
f ( x
2
)=cos( x
2
)0./=0.20;#
f ( x
"
)=cos( x
"
)0./=0.02;2
x
!
=x
"

( x
"
x
2
)
f ( x
"
) f ( x
2
)
f ( x
"
)=#.0/0"
<terasi n=!
x
"
=#. 0#/! ,x
4
=#. 0/0"
f
(
x
"
)
=cos
(
x
"
)
0. /=0. 02;"
f
(
x
!
)
=cos
(
x
!
)
0. /=0. 002;
x
/
=x
4

(
x
!
x
")
f
(
x
!
)
f
(
x
"
)
f
(
x
!
)
= #. 0!;2
,ntuk harga
x
6,
x
;,
...
dan seterusnya dapat dibuat melalui program
komputer seperti ditunjukkan oleh program +ecant dan hasil running programnya
dapat dilihat pada tabel 2.!.
%PROGRAM @ecan
clear; close all;
f=inline('cos(x)-)0:','x');
xa = inpu('Beri!an er!aan a"al # $');
x% = inpu('Beri!an er!aan a"al & $');
fa = f(xa);
f% = f(x%);
if (fa==f%)
fprinf('Dua er!aan a"al sa,a, -langi..')
%rea!;
en+;
ol=#e-#);
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 4" 4"
Bab 2 Supardi, M.Si
n=);xc=);
fi+=fopen('secan0x','"');
"1ile a%s(f(xc))(ol
n=n2#;
xc = x% - (xa-x%)3(fa-f%)'f%;
xa = x%;
fa = f%;
x% = xc;
f% = f(x%);
fc=f(xc);
fprinf('%i %f 5n',n,xc);
fprinf(fi+,'%i %f 5n',n,xc);
en+
fclose(fi+);
loa+ secan0x;
x=secan($,#);
6=secan($,&);
plo(x,6,'7ine8i+1',90:)
xla%el('i ');
6la%el ('6');
Tabel 2.4 Hasil Running program Secant
Iterasi x
c
# )0;=:9>=
& #0)#:<9/
9 #0):)&==
< #0)<;#/>
: #0)<;#>=
/ #0)<;#>=
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 41 41
Bab 2 Supardi, M.Si
SOAL LATIHAN SOAL LATIHAN
6. &entukan akar riil dari fungsi ( )
2 "
0;,1 #0, // #6, " #0,1 f x x x x +
dengan
a( metode grafis
b( menggunakan metode bagi dua
c( menggunakan metode posisi palsu
d( menggunakan metode )ewton *aphson
e( menggunakan metode +ecant.
;. 4unakan metode bagi dua untuk menentukan akar terbesar dari
( )
2
0, 2 ", ! ! f x x x + +
4unakan terkaan awal
0
! x
dan
#
! x . 7andingkan kecepatan
kon5ergensinya dengan metode posisi palsu dengan terkaan awal sama.
". 4unkan metode bagidua untuk memperoleh penyelesaian hingga ketelitian
#0
2
untuk persamaan x
!
2 x
2
! x
2
+! x+!=0 pada setiap inter5al
berikut ini
a( |2,# b( | 0,2 c( | 2," d( |#,#
!. 4unakan metode bagidua untk memperoleh penyelesaian hingga ketelitian
#0
"
untuk persamaan x=tan x dalam inter5al | !,!./
/. 4unakan metode bagi dua untuk mendapatkan hasil penyelesaian dengan
ketelitian hingga #0
/
untuk masalah berikut ini.
a( x2
x
=0 untuk 0<x<#
b( e
x
x
2
+"-2=0 untuk 0<x<#
c( x cos x2 x
2
+" x#=0 untuk 0.2<x<0." dan #.2<x<#."
d( 2 x cos (2 x)( x+#)
2
=0 untuk "<x<2 dan #<x<0
6. &entukan akar riil dari fungsi
( )
"
/, " !, / #0 f x x x
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 42 42
Bab 2 Supardi, M.Si
a( menggunakan metode grafis
b( menggunakan metode bagi dua
;. =ika diberikan persamaan non-linier
x
"
( N#0) x#=0
a( Carilah fungsi iterasi )ewton-*aphson f ( x) untuk memperoleh
akar-akar dari persamaan non-linier tersebut.
b( Dengan menggunakan metode )ewton-*aphson, jika untuk
memperoleh akar persamaan tersebut pertama kali diberikan terkaan
x
0
=#
, maka dapatkan empat hasil iterasi
x
#
, x
2,
x
"
dan
x
!
untuk
mendekati akar persamaan non-linier tersebut.
c( 7erdasarkan pada hasil poin b, perkirakan berapa jumlah iterasi yang
diperlukan untuk memperoleh ketelitian #6 digit. ' petun!u" # metode
Newton$%aphson memili"i "etelitian orde &, sehingga setiap iterasi
memil"i "etelitian sebesar "uadrat dari hasil iterasi sebelumnya'.
1. 4unakan metode *egula >alsi untuk menentukan akar persamaan hingga
ketelitian #0
2
untuk persamaan x
!
" x
2
"=0 dalam inter5al |#,2 .
0. Misalkan x
2
6=0 , carilah akar persamaannya dengan metode )ewton
*aphson jika terkaan awal
x
0
=#
#0. =ika diketahui persamaan nonlinier x
"
+cos x=0 , maka carilah akar
persamaannya jika terkaan awal diberikan pada x=# . Dapatkah kita
memberikan terkaan awal pada x=0 . =elaskan jawab 2ndaC
##. ertanyaan sama dengan nomor #0, tetapi dengan metode +ecant dan *egula
>alsi dengan terkaan awal x=0 dan x=# .
#2. Dengan menggunakan metode )ewton *aphson, carilah pendekatan akar
persamaan berikut ini hingga ketelitian #0
/
a( e
x
+2
x
+2cos x6=0 , untuk #<x<2
b( ln ( x#)+cos( x#)=0 , untuk #."<x<2
c( 2 x cos 2 x( x2)
2
=0 , untuk 2<x<" dan "<x<!
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 43 43
Bab 2 Supardi, M.Si
d( ( x2)
2
ln x=0 , untuk #<x<2 dan e<x<!
e( e
x
" x
2
=0 , untuk 0<x<# dan "<x</
f(
sin xe
x
=0
, untuk 0<x<# , "<x<! dan 6<x<;
#". Dengan menggunakan metode grafik, perkirakan akar Dakar persamaan non
linier
/cos ( 2-)x=0
7uatlah fungsi iterasi )ewton-*aphson f ( x) untuk memperoleh
pendekatan akar persamaan tersebut.
#!. 7erapa jumlah deret suku deret taylor dari fungsi sin( x ) jika digunakan
untuk mendekati sin(#) hingga mencapai ketelitian / digit.
#/. a. Dapatkan dua akar persamaan dari fungsi non linier
f ( x)=#60 x
2
!000 x2
hingga ketelitian 0 digit di belakang koma dengan menggunakan metode
numerik apa saja.
b. %itunglah akar-akar persamaan tersebut dengan menggunakan cara
standard 'misalnya rumus abc( dan kalkulator.
c. 7andingkan hasil yang diperoleh antara poin a dan poin b, apakah yang
dapat +audara simpulkan dari membandingkan hasil ini.
##. 4unakan metode bagi dua untuk menghampiri nilai
." dengan toleransi
kebenaran hingga
#0
!
. E(etun!u"# guna"an pemisalan f ( x)=x
2
" .F
#2. Dengan menggunakan metode bagi dua, hitunglah hampiran dari
"
.2/
dengan kebenaran sampai toleransi #0
!
.
#". Didefinisikan sebuah fungsi nonlinier berbentuk f ( x)=sin nx yang mana
berharga nol pada setiap bilangan x integer. &unjukkan bahwa ketika
#a0 dan 2b" metode bagi duan con5ergen pada
a( 0, jika a+b2
b( 2, jika a+b>2
c( #, jika a+b=2
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 44 44
Bab 2 Supardi, M.Si
#!. 4unakan metode )ewton *aphson untuk menyelesaikan persamaan
#
2
+
#
!
x
2
xsin x
#
2
cos 2 x=0
dengan terkaan awal
x=
n
2
. :akukan iterasi hingga diperoleh ketelitian
hingga
#0
/
. =elaskan mengapa hasilnya tidak laGim seperti penyelesaian
dengan metode )ewton *aphson. +elesaikan juga jika terkaan awal adalah
x=/n dan x=#0n
#/. olinomial orde !
f ( x)=2"0 x
!
+#1 x
"
+0 x
2
22# x0
memiliki dua harga nol, satu berada pada inter5al |#,0 dan satunya lagi
di | 0,# . Carilah dua harga yang menyebabkan fungsi tersebut berharga
nol hingga ketelitian
#0
6
dengan
a( metode *egula >alsi
b( metode +ecant
c( metode )ewton *aphson
#6. +ebuah benda jatuh dari ketinggian
h
0
dipengaruhi oleh gaya gesek udara.
=ika massa benda adalah m dan ketinggian benda setelah jatuh selama t detik
adalah h't(, maka di ketinggian benda setiap saat didefinisikan sebagai
h(t )=h
0

mg
"
t +
m
2
g
"
2
(#e
"t / m
)
dengan
g="2.#; ft / s
2
, " adalah koefisien gesek udara dalam lb-s8ft.
Dimisalkan
h
0
="00 ft , m=2/lb
dan "=0.# lb-s8ft maka carilah
waktu yang dibutuhkan untuk sampai ditanah jika perhitungan waktu dimulai
dari 0.0# detik.
Pencarian Akar Persamaan Nonlinier Pencarian Akar Persamaan Nonlinier 45 45

You might also like