You are on page 1of 2

Productions of Penicillins Penicillin ditemukan oleh Alexander fleming.

Penicillin dibagi atas dua jenis, yaitu penicillin G (MW =356.4 kDa,activity: 1.670 u/mg) dan Penicillin V (MW=372.4 kd2,activity =1.595 u/mg). Masing masing bentuk aktif terhadap bakteri gram positif dengan menghambat sistesis dinding sel. Perbedaan spesies dari genus penisilium terletak pada perbedaan bentuk penicillin. P. chrysogenum. Sering digunakan di industry. Sebelum pemanfaatan dalam skala industri, diperlukan perlakuan dalam pemilihan strain dan dalam pengembangan untuk meningkatkan hasil serta aktivitas formasi penicillin. Strain yang dipilih dan disimpan dalam bentuk spora lyophilized. Sel vegetative didinginkan pada suhu -70oc dengan glycerol sebagai medium suspensi. P. chrysogenum dapat menggunakan macam-macam karbohidrat dan minyak sebagai sumber karbon dan energi. Media yang telah dikembangkan dapat menghasilkan penicillin yang lebih banyak. Komposisi pada media adalah; glukosa atau molase 10%, CSL padat 4-5%, asam penylacetic 0.5-0.8%, minyak nabati antifoam 0.5% total. Corn Steep Liquor (CSL) digunakan sebagai sumber nitrogen, diigunakan sejak hasil penicillin yang lebih besar dibandingkan dengan sumber nitrogen yang lainnya. Beberapa komponen dalam CSL terkonversi menjadi asam phenylacetic atau menjadi rantai sampingan lainnya. Tepung biji kapas atau tapung kedelai dapat digunakan sebagai sumber nitrogen juga; meskipun demikian harganya lebih mahal dibandingkan CSL. Pemberian ammonia sulfat secara kontinyu berfungsi untuk menjaga konsentrasi ammonia pada 250 -300 mg/l yang akan digunakan selanjutnya pada sintesis penicillin dan menghindari lisis dari mycelium. Bibit dari penicillin perlu ditambahkan ke dalam media fermentasi. Penicillin G membutuhkan 0.47 g sodium penyl asetat dan penicillin V membutuhkan 0.5 sodium phenoxy asetat untuk memproduksi 1 gr penicillin. Bibit dari penicillin tersebut harus diberi nutrisi terus-menerus untuk mencegah dari racun. Fosfor disediakan oleh CSL dengan konsentrasi fosfat harus (200-300 mg/l) pada media. Pada 40 jam pertama fermentasi, pertumbuhan sel yang cepat diperoleh dalam waktu 6 jam. Setelah densitas sel yang tinggi diperoleh, nutrien (glukosa dan CSL) dan prekursor ditambahkan perlahan untuk mengurangi pertumbuhan sel menjadi 0,02 per jam dan memaksimalkan produksi penisilin. Konsentrasi oksigen, karbon, nitrogen, dan fosfat harus rendah. Persiapan kultur dimulai dengan spora yang terliofilisasi dan kultur agar. Sel vegetatif dikultivasi di dalam labu kocok dan kemudian dipindahkan ke fermentor benih. Fermentor produksi adalah berupa tangki berpengaduk dari stainless steel dengan volume 200-500 m3. Pengadukan mekanik diberikan dengan laju 100-300 rpm. Temperatur dijaga 25-28C dengan menggunakan koil pendingin. Anti buih ditambahkan untuk mencegah tebentuknya buih. Oksigen terlarut dijaga >2 mg/l dan pH 6,5. Aerasi yang kuat dipasok dari bawah fermentor menggunakan semprotan cincin atau tabung. Karena viskositas yang

tinggi dari air kaldu, transfer oksigen menjadi masalah yang besar dalam fermentasi penisilin. Fermentasi dihentikan ketika 80% fermentor penuh. Pembuatan pensilin dari air kaldu ialah dengan adsorpsi kabron aktif di mana karbon aktif yang telah dicuci dengan aseton 80% dipadatkan melalui evaporasi pada keadaan vaccum pada 20 30oC. Kemudian penisilin diekstrak dengan amylacetate, dan dikristalisasi dengan kelebihan garam mineral pada pH 7 pada keadaan vaccum. Filtrasi biasanya dicapai dengan menggunakan rotary vacuum drum filter yang berkapasitas tinggi untuk pemisahan miselia. Miselia dicuci pada filter dan dibuang. Filtrat yang kaya akan penicillin didinginkan sampai 2-40C untuk menghindari degradasi kimia ataupun enzimatik pada penicillin. Dalam beberapa tahun terakhir, filter macroporous telah digunakan untuk beberapa proses pada pemisahan miselia. Ekstraksi pelarut diselesaikan pada ph rendah seperti 2.5-3.0 menggunakan amil asetat atau butyl asetat sebagi pelarut dengan proses kontinyu multistage sentrifugal counter current . Koefisien distribusi penicillin G atau V antara organic dan fase aqueous berpengaruh kuat pada ph medium. Dua ekstraktor digunakan secara seri menghasilkan hampir 99% recovery penicillin. Penicillin mungkin dapat di ektrak kembali ke air dengan penambahan alkali (KOH atau NaOH) atau larutan buffer pada pH 5 hingga 7.5. Kristal penisilin G atau V atau adalah yang diproduksi menjadi penisilin semisintetis dengan enzin penisilin akilase yang dimanfaatkan untk memcahkan penisilin G atau V menjadi 6-APA dengan bantuan bakteri E.Coli, B.Megaterum, P.Melanogenum, dan bakteri lain. Biaya yang paling penting pada produksi prnicillin adalah bahan baku (35%) dan utiltitas (14%). Sekitar 26.000 ton penicilin G dan 10.000 penicilin V di hasilkan setiap tahunnya.

You might also like