You are on page 1of 8

Tugas Parasit

ECHINOCOCCUS GRANULOSUS
Ekinokokosis/hidatidosis adalah suatu penyakit zoonosis cestoda yang disebabkan oleh infeksi stadium larva Echinococcosis granulosus. Parasit cacing pita ini berukuran kecil (panjangnya < 1 cm) dan mempunyai tiga segmen. Untuk melengkapi siklus hidupnya, E. granulosus memerlukan dua mamalia sebagai inangnya. Cacing dewasanya hidup di dalam usus kecil hewan carnivora, terutama anjing (induk semang definitif) dan menghasilkan telur yang mengandung larva infektif. Sedangkan stadium larva, metacestode berkembang di dalam organ internal hewan ungulata, misalnya, domba, sapi, babi dan onta (induk semang antara). Secara asidental E. granulosus dapat menginfeksi manusia (bila tertelan telur infektif) dan dalam perkembangan stadium larva (hidatid) dapat membentuk kista pada organ tubuh inangnya (terutama hati dan paru-paru). Penyebaran penyakit hidatid secara kosmopolitan, terutama di daerah yang mempunyai populasi domba dan sapi yang sangat banyak. Penyakit ini merupakan problem utama di daerah Timur Tengah, Afrika utara dan sub sahara serta di Amerika Utara. E. granulosus kurang patogen pada anjing, tetapi bersifat patogen pada manusia dan menyebabkan hidatidosis (cystic hydatidosis). Penyakit ini, pada stadium awal tidak memperlihatkan gejala klinik (aymptomatic). Gejala klinis dapat terjadi setelah masa inkubasi yang cukup lama (diperkirakan beberapa bulan hingga tahunan). Dan, tergantung dari jumlah, besar dan lokasi kista, perkembangannya (aktif/inaktif) serta terjadinya penekanan kista terhadap jaringan di sekitarnya. Ukuran kista pada organ tubuh manusia sangat bervariasi, biasanya sekitar 1-15 cm, tetapi bisa juga lebih besar (diameter > 15 cm). Kista pada hati dapat menimbulkan rasa nyeri perut di bagian atas, hepatomegali dan berbagai macam gejala yang lain. Batuk kronik, sesak nafas dan hemoptysis dapat disebabkan oleh kista pada paru-paru.

Tugas Parasit

Taksonominya antara lain: Kerajaan : Animalia Phylum Class Order Family Genus Species Gambar : : Platyhelminthes : Cestoda : Cyclophyllidea : Taeniidae : Echinococcus : E. granulosus

Echinococcus granulosus

1. Host Defenitif Pada Echinococcus granulosuss, induk semang defenitifnya adalah anjing, srigala, kucing dan karnivora lainnya.

2. Lokasi Habitat Lokasi atau habitat Echinococcus granulosuss pada induk semang defenitif (anjing, srigala, kucing ) yakni pada usus halus dan kemudian menghasilkan

proglotid gravid berisi telur-telur yang mengandung larva infektif yang dikeluarkan bersama feses oleh induk semang definitif.

Tugas Parasit

3. Host Intermediet Pada Echinococcus granulosuss, induk semang intermedietnya adalah domba, sapi, babi, kuda, onta, manusia dsb. Menurut Oie (2001), Eckert dan Deplazes ( 2004) Penyebaran E. granulosus secara geografis pada berbagai jenis hewan (induk semang defenitif induk semang intermediet) antara lain sbb: Anjing Domba (strain domba/common sheep strain) Terdapat di Eropa, Timur Tengah, Afrika, Iran, India, Nepal, China, Rusia, Australia, Tasmania, New Zeland, USA dan Amerika Selatan. Anjing Sapi (strain sapi/cattle strain): di Eropa, Afrika Selatan, India, Nepal, Sri Lanka, Rusia, Amerika Selatan. Anjing Babi (strain babi/pig strain): di Polandia, Slowakia, Ukraina, Rusia dan Argentina. Anjing Onta (strain onta/camel strain): Timur Tengah, Iran, Afrika, China, Nepal dan Argentina. Anjing Rusa (strain rusa/deer strain): di Norwegia, Swedia dan Alaska. infektivitasnya pada manusia masih dipertanyakan/belum diketahui secara pasti tp ada beberapa dugaan yaitu seperti , o strain kerbau/bufallo strain (di Asia), o strain kuda/horse strain (di Timur Tengah, Eropa dan Afrika Selatan) o Lion strain (di Polandia dan Afrika)

4. Lokasi Habitat Menurut Edington dan Gilles (1976) lokasi atau habitat Echinococcus granulosuss pada induk semang intermediet yakni pada organ hati, paru-paru dan organ lainnya dan menyebabkan hidatidosis. Tahap ini di awali ketika telur yang

Tugas Parasit

keluar bersama feses termakan oleh induk semang intermediet (domba, sapi, babi, onta, rusa, manusia) maka telur tersebut akan menetas menjadi larva di dalam duodenum inangnya. Kemudian oncosphere, dengan bantuan kait yang dimilikinya menembus mukosa usus, menuju pembuluh darah portal dan mengikuti aliran darah ke berbagai organ tubuh. Dalam perkembangannya metacestoda ini membentuk kista hidatid pada organ sasaran (hati, paruparu dan organ lainnya)

5. Type larva Type larva pada Echinococcus granulosus adalah tipe larva hidatid

(perkembangan setelah tahap larva hidatid) 6. Morfologi Morfologi dari Echinococcus granulosus adalah antaralain: ukuran cacing dewasa bisa mencapai panjang 2 6 mm, hanya tersusun oleh tiga atau empat segmen (jarang lebih dari enam). Skolek : dipersenjatai 30 60 kait yang tersusun dalam 2 baris,

Tugas Parasit

kait yang besar panjangnya 33 40 mikron sedangkan yang kecil panjangnya 22 34 mikron Proglotida : nomor 2 dari belakang merupakan proglotida dewasa dan yang paling belakang adalah proglotida bunting dan biasanya merupakan pertengahan dari tubuh. Ovarium berbentuk ginjal, lubang genital selang-seling tidak teratur dan normalnya terbuka dibagian posterior pertengahan proglotida dewasa atau bunting. Testes berjumlah 45 65 buah menyebar ke seluruh bagian uterus memiliki cabang lateral. Telur : keluar melalui lubang uterus (sehingga tidak ditemukan proglotid didalam tinja) berukuran 32 36 X 25 30 mikron Memiliki 5000 butir telur.

7. Siklus Hidup Cacing dewasa di usus anjing Telur dikeluarkan bersama tinja telur tertelan hospes perantara telur menetas di rongga duodenum embrio yang dikeluarkan menembus dinding usus masuk ke saluran limfe peredaran darah alat-alat tubuh (terbentuk kista hidatid) kista termakan anjing cacing dewasa di usus anjing.

Tugas Parasit

REFERENSI Anonimous ,2010. CESTODA. http://zaifbio.wordpress.com/2010 /05/26/cestoda/ Anonimous ,2012. Cestoda.http://cahyadiblogsan.blogspot.com/2012/02/ cestoda.html Anonimous, 2011. Filum plathyhelmintes. http://nemofishunhas.blogspot.com /2011/02/filum-plathyhelminthes.html Anonimous, 2010. Echinococus granulosus. http://crocodilusdaratensis. wordpress.com/2010/08/18/echinococcus-granulosus/. Edington. G.m. and h.m. gilles. 1976. Pathology In the tropics. Second edition. Edward Arnold ltd. London. Office international des epizooties. 2000. Echinococcus/hydatidosis manual of Standard for diagnostic test and vaccines. Pp: 258-254. Eckert.j., m.a. gemmell and e.j.l. soulsby. 1982. Echinococcosis/hydatidosis. Surveillance, prevention and control. Fao of The united nation. Rome. Eckert. J and p. Deplazes, 2004. Biological, Epidemiological and clinical aspects of Echinococcosis, a zoonosis of increasing Concern. Clinical microbiology reviews. Jan 2004: 107-135.

Tugas Parasit

TUGAS KE II Jelaskan fungsi dari tegument, kelenjer nehlin dan ootipe ? Jawab: a. Tegument Merupakan lapisan paling luar dari cacing pita. Kelebihan dari tegument adalah mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menghisap. Cacing pita tidak memiliki saluran pencernaan maupun sistem peredaran darah. Sehingga tegument berfugsi untuk menghisap makanan langsung melalui dinding tubuhnya.

b. Kelenjar mehli kelenjar Mehlis, yaitu kelenjar yang terdiri dari satu sel yang terletak sebelah kiri dan kanan serta mengelilingi ootipe.. Sekresi dari kelenjar Mehlis berfungsi : untuk melumasi lintasan telur di dalam uterus memperkeras cangkok telur. mengaktifkan spermatozoa. c. Ootipe Terletak antara Pada perpaduan antara oviduk dan saluran vitelin serta dikelilingi oleh kelenjar mehlin. Ootype berfungsi : tempat perakitan komponen-komponen telur dan tempat pembentukan telur. Tempat penyimpanan telur sementara.

Tugas Parasit

(Ootipe terletak ditengah-tengah dan dikelilingi oleh kelenjar mehlin)

You might also like