You are on page 1of 37

TREND ISSUE KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DIBIDANG KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Contemporary Issue In Health Care Service Management Disusun Oleh : Kelompok I 1. Binar o Nain!!olan ". Karlina Na alia Gin in! #. Mar$i%an i &. Nila A!'$ ina Si(a)a *. S'$ ania +. Ti%an Hi,a%a P' ra -. Y'$ni a Hei,i La'ra

PR.GRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEK.LAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG "/1&

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia yang telah diberikan, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang Tren, I$$'e K'ali a$ Pela%anan Ke$e0a an Di)i,an! Kepera1a an Me,ikal Be,a0. Kelompok menyadari bahwa terselesaikannya tugas ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, Kelompok ingin mengu apkan terima kasih kepada : !. "ika #arini, $s.,%p.Kep.&n. %elaku koordiantor mata kuliah dan dosen Contemporary Issue In Health Care Service Management yang selalu memberikan arahan dan bimbingan selama perkuliahan berlangsung.
'.

(inda #otmaida, %.Kep.,$ers. %elaku dosen mata kuliah Contemporary Issue In Health Care Service Management yang selalu memberikan arahan dan bimbingan selama perkuliahan berlangsung.

).

#erwinda, %.Kep.,$ers .%elaku dosen mata kuliah Contemporary Issue In Health Care Service Management yang selalu memberikan arahan dan bimbingan selama perkuliahan berlangsung.

Kelompok menyadari akan berkembangnya ilmu pengetahuan yang tak pernah berhenti, oleh karena itu penulis menerima semua saran dan kritik guna untuk memperbaiki di masa mendatang. %emoga Tuhan Yang Maha *sa membalas semua amal baik semua yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini, &min. Ban,'n!2 "- 3an'ari "/1& Kelompok 1

ii

DA4TAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii BAB I.................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1 1.1 Latar Belakang............................................................................................1 1.2 Tujuan Penuli an.........................................................................................! 1.! "et#$e Penuli an........................................................................................% BAB II................................................................................................................... & TIN'AUAN TE(RI................................................................................................& 2.1 Pengertian...................................................................................................& 2.2 Pela)anan Ke e*atan.................................................................................+ 2.! Ke,era-atan "e$ikal Be$a*.....................................................................1! BAB III.................................................................................................................!1 PENUTUP...........................................................................................................!1 !.1Si.,ulan....................................................................................................!2 Ke,era-atan e/agai ,r#0e i $ituntut untuk .enge./angkan keil.uann)a

e/agai -uju$ ke,e$uliann)a $ala. .eningkatkan ke eja*teraan u.at .anu ia /aik $ala. tingkatan ,reklinik .au,un klinik. Untuk $a,at .enge./angkan keil.uann)a .aka ke,era-atan $ituntut untuk ,eka ter*a$a, ,eru/a*an1,eru/a*an )ang terja$i $i lingkungann)a Ke,era-atan .e$ikal /e$a* terle,a $ari a$an)a /er/agai ,eru/a*an ter e/ut3 etia, aat. e/agai 2a/ang il.u ke,era-atan juga ti$ak e,erti tekn#l#gi alat

ke e*atan3 4aria i jeni ,en)akit $an teknik inter4en i ke,era-atan. A$an)a iii

/er/agai ,eru/a*an )ang terja$i akan .eni./ulkan /er/agai tren$ $an i u )ang .enuntut ,eningkatan ,ela)anan a u*an ke,era-atan.........................!2 5#un$ 2are e6,ert tela* .eneta,kan /a*-a ,rin i, ,era-atan luka terkini a$ala* 7.#i ture /alan2e8 artin)a a,a/ila luka itu kering .aka ,erlu untuk $ile./a/kan /egitu juga e/alikn)a a,a/ila luka itu /a a*. Dala. ,era-atan luka tuga kita e/agai ,era-at *an)a .en2i,takan lingkungan )ang k#n$u i0 untuk .en$ukung ,r# e ,en)e./u*an. Untuk $a,at .e./erikan lingkungan )ang k#n$u i0 .aka kita *aru .a.,u untuk .engeta*ui /a*-a luka ini u$a* /era$a $i 0a e9ta*a,an a,a $an a,a )ang ,aling $i/utu*kan #le* luka itu ,a$a etia, 0a en)a.................................................................................................!2 !.2Saran..........................................................................................................!2 Di*ara,kan .akala* ini .enja$i u./er in0#r.a i /agi ,e./a2a $an ,e./a2a .a.,u .enganali a Tren$ $an I u Ke,era-atan "e$ikal Be$a* ,a$a aat ini e/agai ,enge./angan ,r#0e i ke,era-atan .e$ikal /e$a*.........................!2 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................!!

i4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 La ar Belakan! Keperawatan sebagai pro+esi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. ,ntuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.

Keperawatan medikal bedah sebagai abang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, .ariasi jenis penyakit dan teknik inter.ensi keperawatan. &danya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan. /erdasarkan +enomena diatas, penulis tertarik untuk membahas Trend dan 0su Keperawatan Medikal /edah serta 0mplikasinya terhadap Perawat di 0ndonesia.

Perawat dalam menjalankan peran dan tanggungjawabnya sangat dituntut memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang baik yang dapat menunjang tindak prilaku pro+esionalnya . Pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang baik akan dapat diperoleh dalam lingkungan perguruan tinggi yang memiliki komitmen yang kuat untuk men etak perawat yang pro+esional. Dekade ini begitu banyak perguruan tinggi keperawatan yang berdiri dengan
1

mekanisme yang ada. Perguruan tinggi ini tentunya memiliki andil dalam pembangunan bangsa utamanya dunia keperawatan untuk men etak sumber daya keperawatan yang pro+esional, dan itu patut kita a ungi jempol atas segala upayanya. $amun disatu sisi bahwa dengan maraknya perguruan tinggi keperawatan tersebut.

Pada saat ini, perawatan luka telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dalam dua dekade terakhir ini. Teknologi dalam bidang kesehatan juga memberikan kontribusi yang sangat untuk menunjang praktek perawatan luka ini.%elainitu, isu terkini yang berkait dengan manajemen perawatan luka ini berkaitan dengan perubahan pro+il pasien, dimana pasien dengan kondisi peningkatanpenyakitkronis semakin banyak ditemukan. Kondisi tersebut biasanya sering menyertai kekompleksan suatu luka dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses penyembuhan bisa ter apai dengan optimal.

Trend perawatan luka yang digunakan saat ini adalah menjaga kelembaban area luka. (uka yang lembab akan dapat mengakti.asi berbagai growth factor yang berperan dalam proses penutupan luka. Yang perlu diperhatikan adalah durasi waktu dalam memberikan kelembapan pada luka sehingga resiko terjadinya in+eksi dapat diminimalkan. %elain itu prinsip ini juga tidak menghambat aliran oksigen, nitrogen dan unsur-unsur penting lainnya serta merupakan wadah terbaik untuk sel-sel tubuh tetap hidup dan melakukan replikasi se ara optimal, sehingga dianggap prinsip ini sangat e+ekti+ untuk penyembuhan luka. #al ini akan berdampak pada layanan keperawatan, meningkatkan kepuasan pasien serta memperpendek lama hari perawatan. $amun demikian, prinsip ini belum diterapkan di semua rumah sakit di seluruh 0ndonesia.

Dengan demikian, perawat dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan luka yang dimulai dari pengkajian yang komprehensi+, peren anaan inter.ensi yang tepat, implementasi tindakan, e.aluasi hasil yang ditemukan selama perawatan serta dokumentasi hasil yang sistematis.

1." T'('an Pen'li$an


1.".1 T'('an Um'm &dapun tujuan umum penulisan makalah tentang Trend 0ssue Kualitas Pelayanan Kesehatan Dibidang Keperawatan Medikal /edah dan Mahasiswa mampu menganalisa Trend dan 0su Keperawatan Medikal /edah tentang Perawatan (uka Dengan Prinsip Moisture adalah sebagai berikut: alance ini

Mahasiswa mampu menjadi pemimpin dan manajer keperawatan yang sesuai dengan peminatan dalam perkembangan ilmu manajemen pelayanan kesehatan 1medi al bedah2. Memiliki perspekti+ pelayanan kesehatan yang baik, mampu menganalisa dan mengambil kebijakan dan peman+aatan teknologi terkini.

1."." T'('an k0'$'$ a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami Konsep penyembuhan luka. b. Mahasiswa mengetahui dan memahami prinsip dasar penyembuhan luka. . Mahasiswa mengetahui dan memahami tehnik mempertahankan penyembuhan luka.
!

d. Mahasiswa mengetahui perkembangan prinsip Moisture alance di 0ndonesia.

1.# Me o,e Pen'li$an


Metode penulisan yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah pola deskripsi, yakni mengambarkan, memaparkan serta menjelaskan kembali apa yang telah penulis dapat dan telah penulis pelajari sebelumnya dari berbagai sumber yang telah penulis padukan menjadi satu rangkaian berdasarkan pemahaman penulis, agar mahasiswa juga dapat mengerti dan memahami tentang salah satu mata kuliah yang kami sajikan dalam Contemporary Issue In Health Care Service Managemen. &da pula metode penulisan untuk bahan sumber yang penulis dapatkan adalah sebagai berikut: !. Men ari bahan di perpustakaan berdasarkan sumber yang sesuai dengan materi '. Men ari jurnal yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan ). Menanyakan kepada pakar yang lebih memahami materi ini 3. Men ari di 4ebsite

BAB II TIN3AUAN TE.RI

".1 Pen!er ian


!. Perawat adalah keluarga, dan pro+esi yang di+okuskan pada perawatan indi.idu, masyarakat sehingga mereka dapat men apai,

mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati 1/agol5, '6!62 '. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan pro+esional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensi+, ditujukan kepada indi.idu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang men akup seluruh proses kehidupan manusia 1#idayat, '6632 ). Trend dan 0ssu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibi arakan banyak orang tentang praktek7mengenai keperawatan baik itu berdasarkan +akta ataupun tidak, trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan. 1Depkes ,'6682
%.

de+inisi pelayanan kesehatan menurut Depkes "0 1'6682 adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau se ara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, men egah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atupun masyarakat. %esuai dengan batasan seperti di atas, mudah dipahami bahwa bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak ma amnya.
&

9. Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan pro+esional yang didasarkan 0lmu dan teknik Keperawatan Medikal /edah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yg komprehensi+ ditujukan pada orang dewasa dgn atau yg enderung mengalami gangguan +isiologi dgn atau tanpa gangguan struktur akibat trauma. Keperawatan medi al bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana keperawatan itu sendiri adalah : /entuk pelayanan pro+esional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprihensi+ ditujukan pada indi.idu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang men akup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan dengan alasan : kelemahan +isik, mental, masalah psikososial, keterbatasan pengetahuan, dan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari se ara mandiri akibat gangguan pato+isiologis, 1:#%,'6632.

"." Pela%anan Ke$e0a an


!. De+inisi %istem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat ter apai dengan e+ekti+, e+isien dan tepat sasaran. '. %istem pelayanan kesehatan Keberhasilan sistem pelayanan keehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. %istem terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. %istem terdiri dari: input, proses, output, dampak, umpan balik dan lingkungan. a. 0nput Merupakan sistem yang akan memberikan segala masukan untuk ber+ungsinya sebuah sistem. 0nput pelayanan kesehatan meliputi: potensi masyarakat, tenaga dan sarana kesehatan, dan sebagainya.

b. Proses Merupakan kegiatan merubah sebuah masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut. Proses dalam pelayanan kesehatan meliputi berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan. . Output Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan kesehatan dapat berupa pelayanan yang berkualitas dan terjangkau sehingga masyarakat sembuh dan sehat. d. Dampak Merupakan akibat dari output atau hasil suatu sistem, terjadi dalam waktu yang relati+ lama. Dampak sistem pelayanan kesehatan adalah masyarakat sehat, angka kesakitan dan kematian menurun. e. ,mpan balik Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan. Terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. ,mpan balik dalam pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan. +. (ingkunga &dalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan. ). Tingkat pelayanan kesehatan Merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Menurut (ea.el ; :lark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan lesehatan yang akan diberikan, yaitu: a. #ealth Promotion 1Promosi Kesehatan2 Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. /ertujuan untuk meningkatkan status
:

kesehatan masyarakat. :ontoh: kebersihan perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, dan sebagainya. b. %pe i+i Prote tion 1perlindungan khusus2 Perlindungan khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit keselamatan kerja. . *arly diagnosis and prompt treatment 1diagnosis dini ; pengobatan segera2 %udah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk men egah penyebaran penyakit. :ontoh: sur.ey penyaringan kasus. 3. (embaga pelayanan kesehatan Merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan. /er.ariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan. a. "awat <alan Pusat pelayanan rawat jalan, sama dengan klinik, memberi pelayanan kesehatan dengan ara rawat jalan. Pusat tersebut mungkin bergabung dengan rumah sakit atau ber+ungsi se ara mandiri dibawah suatu yayasan atau dibawah pengawasan seorang dokter atau sekelompok dokter. Pusat pelayanan rawat jalan mungkin dapat berlokasi dalam suatu +asilitas rawat inap= tetapi sebagian besar berdiri sendiri dan berlokasi jauh dari institusi rawat inap yang besar. >Pusat-/edah? merupakan salah satu ontoh dari pusat pelayanan rawat jalan dimana klien datang untuk melakukan prosedur oprasi minor seperti pengangkatan katarak, bedah plastik, dan prosedur endoskopi. >Pusat perawatan darurat? yang memberikan pelayanan '3 jam bagi klien dengan edera minor atau penyakit seperti laserasi dan in+luen5a. Pusat perawatan darurat menawarkan alternati+ pelayanan seperti yang diberikan pada ruang kedaruratan rumah sakit. b. 0nstitusi
;

tertentu.

:ontoh:

0munisasi,

perlindungan

(embaga institusional terdiri dari rumah sakit, +asilitas perawatan yang diperluas, +asilitas psikiatri, dan pusat rehabilitasi. %emuanya menawarkan bentuk pelayanan kesehatan rawat inap 1klien diterima masuk dan tingga=l di suatu institusi untuk penentuan diagnosa, menerima pelayanan pengobatan dan rehabilitasi2. %ebagian besar institusi juga menawarkan pelayanan rawat jalan 1klien berkunjung ke suatu institusi untuk menerima suatu episode diagnosa atau pengobatan yang akan selesai dalam beberapa jam2. . #ospi e &dalah suatu sistem perawatan yang berpusat pada keluarga yang bertujuan agar klien dapat tinggal dirumahnya dengan aman, mandiri, dan penuh harga diri, sambil meringankan penderitaan yang disebabkan oleh penyakit terminal yang dideritanya. @okus perawatan hospi e adalah perawatan paliati+, bukan pengobatan kurati+. #ospi e dapat berman+aat untuk klien yang berada pada tahap terminal dengan penyakit apapun, seperti kardiomiopati, sklerosis multiple, &0D%, kanker, em+isema, atau penyakit ginjal. d. :ommunity /ased &gen y Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien pada keluarganya, sebagaimana pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat keluarga dan lain-lain. 9. (ingkup sistem pelayanan kesehatan Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat men akup pelayanan dokter, pelayanan keperawtan, dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan subsistem dari pelayanan kesehatan. %ubsistem pelayanan kesehatan tersebut memiliki tujuan masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada sekarang ini dapat diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta.

<

Dalam pelayanan kesehatan terdapat ) bentuk, yaitu: a2 !rimary Health Care 1Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama2 Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga si+at pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain-lain. b2 Secon"ary Helath Care 1Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua2 ,ntuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau sejenisnya. 2 Tertiary Health Services 1Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga2 Palayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua. /iasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe & atau /. A. Pelayanan keperawatan dalam pelayanan kesehatan Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar dan rujukan sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan di lingkup puskesmas dengan pendekatan askep keluarga dan komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam kesehatan, diantaranya mengenal masalah kesehatan se ara dini, mengambil keputusan, menanggulangi keadaan darurat, memberikan
1=

pelayanan dasar pada anggota keluarga yang sakit serta memodi+ikasi lingkungan. Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan askep pada ruang atau lingkup rujukannya, seperti: asuhan keperawatan anak, askep jiwa, askep medikal bedah, askep maternitas, askep gawat darurat, dan sebagainya. B. @aktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan Dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak segalanya ter apai sasaran, akan tetapi membutuhkan suatu proses untuk mengetahui masalah yang ditimbulkannya. Pelaksanaan pelayanan kesehatan juga akan lebih berkembang atau sebaliknya akan terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa +aktor, yaitu: a. 0lmu Pengetahuan dan Teknologi /aru Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pngetahuan dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakitpenyakkit yang sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan gen dan lain-lain. /erdasarkan itu, maka pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang ukup mahal dan pelayanan akan lebih pro+esional dan butuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidng tertentu. b. Pergeseran $ilai Masyarakat /erlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada dimasyarakat sebagai penggunaan jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulkan peman+aatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang
11

sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau peman+aatan pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan. . &spek (egal dan *tik Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau peman+aatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan hukum da etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan se ara pro+esional dengan memperhatikan nilainilai hukum dan etika yang ada dimasyarakat. d. *konomi Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat. %emakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka akan sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang ukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan kesehatan. e. Politik Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan.

12

".# Kepera1a an Me,ikal Be,a0


Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan pro+esional yang didasarkan 0lmu dan teknik Keperawatan Medikal /edah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yg komprehensi+ ditujukan pada orang dewasa dgn atau yg enderung mengalami gangguan +isiologi dgn atau tanpa gangguan struktur akibat trauma. Keperawatan medi al bedah merupakan bagian dari keperawatan, dimana keperawatan itu sendiri adalah : /entuk pelayanan pro+esional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprihensi+ ditujukan pada indi.idu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang men akup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan dengan alasan : kelemahan +isik, mental, masalah psikososial, 1:#%,!88'2. Pengertian keperawatan medikal bedah mengandung empat hal seperti di bawah ini: !. Pelayanan Pro+esional %eorang perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, selalu memandang pasien se ara holisti 7menyeluruh baik /ioPsiko-sosial-kultural-%piritual. Dalam setiap tindakan, perawat dituntut untuk memberikan asuhan keperawatan se ara pro+essional sesuai dengan standarisasi pro+esi keperawatan. Pelayanan ini diberikan oleh seorang perawat yang berkompetensi dan telah menyelesaikan pendidikan pro+esi keperawatan pada jenjang yang lebih tinggi. '. /erdasarkan 0lmu Pengetahuan Perawat dalam melaksanakan tugasnya sudah melalui jenjang Pendidikan @ormal yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. 0lmu pengetahuan terus berubah dari waktu ke waktu 1dinamis2, sehingga dalam memberikan &suhan keperawatan pada Klien berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan terbaru
1!

keterbatasan

pengetahuan,

dan

ketidakmampuan

dalam

melakukan kegiatan sehari-hari se ara mandiri akibat gangguan pato+isiologis,

). Menggunakan s ienti+i Metode Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melaui tahap-tahap dalam proses keperawatan berdasarkan pendekatan ilmiah. Dengan menggunakan standarisasi asuhan keperawatan yang ada 1$&$D&, $0:, $O:2. 3. /erlandaskan *tika Keperawatan Perawat dalam melaksanakan tugasnya, dituntut untuk dapat menerapkan asas etika keperawatan yang ada, meliputi asas #utonomy 1menghargai hak pasien7 kebebasan pasien2, ".& Kon$ep Da$ar L'ka Type luka. %e ara garis besar luka, berdasarkan typenya, luka terdiri atas luka akut dan luka kronik. !2 (uka akut (uka akut adalah luka yang dapat sembuh sesuai dengan konsep penyembuhan luka. (uka akut berlangsung se ara tiba-tiba. (uka akut dapat dikategorikan= karena pembedahan 10nsisi, eksisi, skin gra+t, dll2 dan karena trauma 1abrasi, laserasi, injuri, dll2. '2 (uka Kronik &dapun luka kronik yaitu luka yang tidak dapat sembuh sesuai dengan konsep penyembuhan luka dan sembuh disertai dengan adanya komplikasi. (uka kronik terjadi se ara perlahan. :ontoh luka kronik seperti= "ecu&itus, luka "ia&etic, venous ulcer, dll. ".* Kon$ep Pen%em)'0an L'ka (uka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya edera atau pembedahan. (uka ini bisa diklasi+ikasikan berdasarkan struktur anatomis, si+at, proses penyembuhan dan lama penyembuhan. Penyembuhan luka adalah respon tubuh terhadap berbagai edera dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan
1%

eneficience 1menguntungkan bagi pasien2,

$eracity 1kejujuran2, %ustice 1keadilan2.

anatomi dan +ungsi se ara terus menerus.1<oy e M. /la k, '66!2. Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai +ungsi organ tubuh kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang berurutan dimana sel se ara bersama-sama berinteraksi, melakukan tugas dan ber+ungsi se ara normal. 0dealnya luka yang sembuh kembali normal se ara struktur anatomi, +ungsi dan penampilan. ".+ Pro$e$ Pen%em)'0an a. 4a$e In5lama$i 6/7# 0ari8. @ase in+lamasi dimulai sesaat setelah luka terjadi. Tujuan dari +ase ini adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan luka baik itu dari mikroorganisme maupun dari jaringan yang mati 1debris2. ). 4a$e Proli5era$i 6#7"& 0ari8. Tujuan dari +ase ini adalah pembentukan jaringan granulasi untuk menutupi de+ek yang hilang dan pembentukan pembuluh darah baru melalui proses angiogenesis. 9. 4a$e Ma 'ra$i 6"&71 a0'n8. Merupakan proses pematangan, utamanya jaringan +ibrin yang diproduksi oleh kolagen. Tujuan akhir dari +ase ini adalah meningkatkan kekuatan jaringan parut yang terbentuk. %elama +ase ini luka masih beresiko edera terutama oleh tarikan dan tekanan.

".- 4ak or %an! Mempen!ar'0i pen%em)'0an l'ka /erberapa +aktor yang mempengaruhi penyembuhan luka antara lain ialah sebagai berikut: !. ,sia

1&

&nak dan dewasa penyembuhannya lebih epat daripada orang tua. Orang tua lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan +ungsi hati dapat mengganggu sintesis dari +aktor pembekuan darah. '. $utrisi Pasien dengan status nutrisi kurang memerlukan waktu untuk memperbaiki status nutrisi mereka setelah pembedahan. Pasien yang obesitas mengalami penundaan penyembuhan karena suplai darah 1oksigenasi2 jaringan adiposa tidak adekuat. Pasien obesitas juga memiliki risiko tinggi terkena in+eksi, seroma, dan dehisensi. ). &supan $utrisi Penyembuhan luka memerlukan berbagai nutrien. Pada dasarnya nutrien yang berguna ialah protein, karbohidrat, lemak, .itamin, dan mineral.
a.

Protein Deplesi protein dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Terjadi peningkatan kebutuhan akan protein saat terjadinya luka. Peningkatan kebutuhan tersebut diperlukan untuk proses in+lamasi, imun, dan perkembangan jaringan granulasi. Protein utama yang disintesis selama +ase penyembuhan luka adalah kolagen. Kekuatan kolagen menentukan kekuatan kulit luka seusai sembuh. Kekurangan intake protein prabedah, se ara signi+ikan menunda penyembuhan luka pas abedah.

b.

Karbohidrat %elama +ase hipermetabolik, kebutuhan akan karbohidrat meningkat. %egala akti+itas seluler dipengaruhi oleh &TP yang diperoleh dari glukosa 1karbohidrat2, sehingga penyediaan energi untuk respons in+lamasi dapat berlangsung. Kekurangan karbohidrat dalam tubuh menyebabkan penghan uran protein untuk keperluan akti+itas seluler. Dengan kata lain, sedikitnya karbohidrat berpeluang membuat semakin sedikitnya protein.
1+

(emak (emak memiliki peran penting dalam struktur dan +ungsi membran sel. &sam lemak esensial tidak bias disintesis oleh tubuh, sehingga harus didapatkan dari diet keseharian. Peran asam lemak esensial untuk penyembuhan luka masih belum begitu dimengerti, tetapi diketahui bahwa lemak berperan untuk sintesis sel baru.Kekurangan lemak tubuh dapat menunda penyembuhan luka. Omega-) polyunsaturated +atty a ids 1P,@&s2 diketahui lebih berman+aat ketimbang omega-A P,@&s. Omega-)s merupakan anti-in+lamasi yang berguna untuk penyembuhan luka, tetapi pemakaiannya dapat menghambat pembekuan darah, sehingga dinilai merugikan.

d.

Citamin Citamin / kompleks merupakan ko+aktor sejumlah +ungsi metabolik termasuk penyembuhan luka. %elain .itamin /, yang berperan dalam penyembuhan luka ialah .itamin K. Citamin K merupakan ko+aktor en5im karboksilase yang mengubah residu protein berupa asam glutamat 1glu2 menjadi gamma-karboksiglutamat 1gla2. Dla disebut juga gla-protein. Dla protein dapat mengikat ion kalsium, yang mana kinerja ini merupakan langkah yang esensial untuk pembekuan darah. 0on kalsium berguna untuk mengakti+kan +aktor pembekuan. Kekurangan .itamin K menyebabkan +aktor pembekuan tidak akti+ 1darah tidak dapat menggumpal2, sehingga menyebabkan perdarahan pada luka 1operasi2.

e.

Mineral Mineral yang diketahui berman+aat untuk penyembuhan luka ialah besi dan seng. /esi ber+ungsi sebagai ko+aktor pada sintesis kolagen,
1:

sehingga de+isiensi besi membuat penyembuhan luka tertunda. %eng juga berperan dalam penyembuhan luka. Pembahasan mengenai seng ada pada sub-bab yang lain. 3. Oksigenasi Oksigenasi jaringan menurun pada seorang penderita anemia ataupun gangguan pernapasan kronik 1Penyakit paru obstrukti+ kronik, misalnya2. Keadaan sema am ini membuat ketersediaan oksigen untuk penyembuhan luka sedikit. 9. Diabetes Pada diabetesi, terjadi de+isiensi sekresi insulin 1DM tipe '2. 0nsulin ialah polipeptida yang ber+ungsi meningkatkan ambilan glukosa oleh sel. &pabila insulin sedikit, maka ambilan glukosa oleh sel menjadi sedikit, sehingga EenergiE bagi sel untuk beregenerasi makin sedikit. #al inilah yang menyebabkan luka pada diabetesi sukar sembuh. ".: Mo,e Pen%em)'0an /erdasarkan type penyembuhan, maka ada ) modalitas penyembuha luka yaitu: a. Primary Intention Healing. Primary Intention Healing adalah modalitas penyembuhan luka dimana luka dapat sembuh hanya dengan mempertemukan kembali kedua tepi luka. Tepi luka dapat direkatkan kembali dengan menggunakan plester, jahitan, klip, dll. ). Delayed Primary Intention Healing. Dealye" !rimary Intention Healing terjadi apabila ada +aktor-+aktor yang menghambat proses penyembuhan luka, seperti: adanya benda asing atau adanya in+eksi pada luka. c. Secondary Intention Healing.
1;

Secon"ary Intention Healing adalah proses penyembuhan yang harus melalui tahapan in+lamasi, granulasi dan epitelisasi.

".; 3eni$7(eni$ l'ka !. a. /erdasarkan Kategori (uka & idental &dalah edera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka bakar= tepi luka bergerigi= berdarah= tidak steril. b. (uka /edah Merupakan terapi yang diren anakan, seperti insisi bedah, nee"le intro"uction= tepi luka bersih= perdarahan terkontrol= dikendalikan dengan asepsis bedah. '. a. /erdasarkan integritas kulit (uka terbuka Kerusakan melibatkan kulit atau membran mukosa, kemungkinan perdarahan disertai kerusakan jaringandanresiko in+eksi. b. (uka tertutup Tidak terjadi kerusakan pada integritas kulit, tetapi terdapat kerusakan jaringan lunak, mungkin edera internal dan perdarahan. ). a. /erdasarkan Des riptors &berasi (uka akibat gesekan kulit, super+i ial, terjadi akibat prosedur dermatologik untuk pengangkatan jaringan skar. b. Pun ture Trauma penetrasi yang terjadi se ara disengaja atau tidak disengaja oleh akibat alat-alat yang tajam yang menusuk kulit dan jaringan di bawah kulit.

1<

. Tepi d. dan memar. 3. a. luka

(aserasi kasar disertai sobekan jaringan, objek mungkin terkontaminasi dan beresiko in+eksi. Kontusio (uka tertutup, perdarahan di bawah jaringan akibat pukulan tumpul

Klasi+ikasi (uka /edah (uka bersih (uka bedah tertutup yang tidak mengenai system gastrointestinal, , perna+asan atau system genito urinary dan resiko in+eksi rendah . b. /ersih terkontaminasi (uka melibatkan sistem gastrointestinal, perna+asan atau system genito urinary dan beresiko in+eksi. . Kontaminasi (uka terbuka, luka traumatik, luka bedah dengan asepsis yang buruk dan resiko tinggi in+eksi d. 0n+eksi &rea luka terdapat patogen dan disertai tanda-tanda in+eksi.

".1/ Prin$ip Da$ar Pen%em)'0an L'ka Penyembuhan luka adalah proses yang komplek dan dinamis dengan perubahan lingkungan luka dan status kesehatan indi.idu. @isiologi dari penyembuhan luka yang normal adalah melalui +ase hemostasis, in+lamasi, granulasi dan maturasi yang merupakan suatu kerangka untuk memahami prinsip dasar perawatan luka. Melalui pemahaman ini pro+esional keperawatan dapat mengembangkan ketrampilan yang dibutuhkan untuk merawat luka dan dapat membantu perbaikan jaringan. (uka kronik mendorong para pro+esional keperawatan untuk men ari ara mengatasi masalah ini. Penyembuhan luka kronik membutuhkan perawatan yang berpusat pada pasien, holistik, interdisiplin, cost efektive dan evi"ence &ase" yang kuat.
2=

".11

Kon$ep <Time= Dalam Pera1a an L'ka Konsep Fmoisture &alance' dalam penyembuhan luka pertama menyimpulkan bahwa keuntungan lingkungan yang lembab penyembuhan luka adalah sebagai berikut: !2 '2 )2 32 Membantu migrasi epitel. Mendukung p# dan kadar oksigen. Mempertahankan gradient elektrolit. Mengikat eksudat pada permukaan luka. kali bagi

diperkenalkan oleh Deorge 4inter 1!8A'2. % hult5, et al 1'66)2

Teori (oun"

e" !reparation 14/P2 merupakan sebuah konsep

pendekatan yang bersi+at dinamis dalam perawatan luka. Konsep ini diperkenalkan oleh @alanga 1'6632 ke dalam sebuah kerangka kerja yang disebut T0M*. 0nti dari konsep ini adalah persiapan untuk penyembuhan se ara optimal.

T 0 M *

G G G G

Tissue Management) Inflammation an" Infection Control Moisture &alance *phitelial +e"ge, a"vancement

1. Ti$$'e Mana!emen . Pada dasarnya se ara klinis, penampilan luka memberikan gambaran terhadap tahapan proses penyembuhan luka. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut a. Ne9ro ik 6Hi am8.
21

(uka ne roti

merupakan +ase tenang dari luka, namun luka

nekrotik menjadi suatu masalah bukan hanya karena jaringannya sudah mati dan irre.ersible akan tetapi karena: !2 <aringan ne roti lingkungan yang sebagai >de.itali5ed tissue? merupakan o ok untuk pertumbuhan dan

perkembangan mikroorganisme pada luka. '2 <aringan ne roti dilihat. Oleh !2 1:%4D2. Merupakan tindakan pembedahan konser.ati+ dibawah anastesi untuk mengangkat jaringan ne roti . '2 #utolytic menggunakan #ydrogel. )2 Mechanical De&ri"ement, ontohnya, dengan De&ri"ement, ontohnya, dengan karena itu perlu dilakukan tindakan debridement 1ne rotomy2. &da beberapa jenis tindakan debridement yaitu: Conservatice Surgical (oun" De&ri"ement menyebabkan bantalan luka sulit untuk

menggunakan kasa basah-kering 1wet to "ry gau-e2. 32 *n-ymatic De&ri"ement, ontohnya, dengan

menggunakan en5yme papain urea, kolagenase, dll. 92 iosurgical De&ri"ement, menggunakan Maggot7(ar.a7/elatung. &dapun indikasi untuk menghentikan tindakan debridement yaitu: !2 (uka berdarah. '2 Pasien mengeluh nyeri. )2 /antalan luka telah terlihat.
22

ontohnya dengan

).

Slough 6K'nin!8. %lough merupakan tahapan kedua dari proses penyembuhan luka. Tahapan ini dikenal sebagai +ase kritis dalam penyembuhan luka. %lough enderung untuk menghasilkan eksudat yang banyak dan bau yang tidak sedap. Dalam mengganti balutan, hendaknya kita bisa memba a eksudat pada balutan lama. 4arna, Colume, konsistensi dan bau eksudat merupakan tanda ba a yang perlu kita perhatikan. ,ntuk menge.aluasi 1arna kita dapat mengkategorikan atas: !2 <ernih '2 Merah )2 Delap 32 Kunig G serous. G #aemorrhagi . G #emopurulent. G Purulent.

,ntuk menge.aluasi >ol'me kita dapat mengkategorikan atas: !2 #igh, balutan bo or7merembes. '2 Medium, eksudat membasahi balutan. )2 (ow, eksudat tidak membasahi balutan. ,ntuk menge.aluasi bau eksudat kita dapat menggunakan TELER s ale: Skor
& % ! 2 1 = > > > > > > Ti$ak a$a /au Bau ter2iu. ,a$a aat /alutan $i/uka Bau ter2iu. -alau,un /alutan /elu. $i/uka. Bau ter2iu. $ari jarak atu lengan $ari ,a ien. Bau ter2iu. $i $ala. ka.ar Bau ter2iu. $i luar ka.ar.

Makna

,ntuk menge.aluasi kon$i$ en$i kita dapat mengkategorikan atas: !2 Kental dan lengket. '2 *n er dan air
2!

9.

Gran'la$i 6Mera08. :iri khas dari jaringan granulasi adalah mudah berdarah, sehingga dalam melepaskan balutan yang lama kita perlu untuk hati-hati. Perdarahan yang terjadi apabila bersi+at minor dapat dibalut tekan. /alutan yang o ok untuk tahapan ini adalah :al ium &lginate yang memiliki e+ek homostatis dan tidak melengket pada bantalan luka. Perlu untuk diwaspadai jangan sampai balutan terlalu lembab sebab dapat menimbulkan hipergranulasi yang dapat menghambat kemajuan tepi luka.

,.

Epi eli$a$i 6Pink8. *pitelisasi merupakan tahap akhir dari proses panjang penyembuhan yang dapat berlangsung hingga ' tahun. Pada tahapan ini telah terjadi maturasi, namun kekuatannya hanya men apai H6 I bila dibandingkan dengan kulit yang sehat. Pada saat luka memasuki tahapan epitelisasi maka tujuan perawatan adalah >melindungi jaringan epitel dari edera atau trauma?. Mengingat luka epitelisasi sangat mudah untuk edera 1+ragile2 maka seminimal mungkin untuk menghindari manipulasi pada luka, seperti tidak mengganti balutan setiap hari. :ontoh balutan yang tepat digunakan yaitu >#ydro+ilm?.

2.

Inflammation and Infection Control. 0n+lamasi merupakan tahap pertama dari proses penyembuhan luka, in+lamasi dibutuhkan dalam penyembuhan luka yang berlangsung hingga 9 hari setelah onset luka. Oleh karena itu adalah tidak tepat bila pasien diberikan obat anti in+lamasi selama +ase ini belum berakhir. 0n+lamasi memungkinakan tubuh untuk mengisolasi luka dari jaringan yang sehat dan melakukan +agositosis terhadap mikroorganisme yang ada. &pabila proses in+lamasi memanjang 1tidak berhenti di hari ke tiga2 maka ini merupakan tanda bahwa luka akan pindah status dari akut menjadi kronik.

2%

/ukti telah menunjukkan bahwa apabila pada luka terdapat bakteri !6 juta per gram jaringan maka akan menggangu proses penyembuhan. Koloni bakteri dapat membentuk &iofilm berupa mantel polysa arida yang mengakibatkan resistensi !666 J lipat dibandingkan resistensi terhadap antibioti . /erdasarkan onsensus internasional yang dikeluarkan oleh (orl" Council .f *nterostomal Therapy 14:*T2, maka kita harus selalu berasumsi bahwa >(uka selalu mengandung bakteri, walaupun tanpa disertai e+ek yang merugikan?. Keberadaan bakteri pada luka mungkin akan mengakibatkan hal-hal berikut: a. b. . d. e. Kontaminasi Kontaminasi 1jumlah bakteri tidak meningkat dan belum menimbulkan masalah klinis2. Kolonisasi 1bakteri menimbulkan kerusakan jaringan2. 0n+eksi (okal 1/akteri berkembang biak, penyembuhan terganggu, dan terjadi kerusakan jaringan luka2. Perluasan 0n+eksi. /akteri menimbulkan masalah pada jaringan sekitar luka. 0n+eksi sistemik 1/akteri menimbulkan in+eksi sistemik2. Kolonisasi 0n+eksi (okal Perluasan 0n+eksi 0n+eksi %istemik berkembang biak, namun belum

/utuh Kewaspadaan

/utuh 0nter.ensi

Ketika luka sudah masuk ke status in+eksi maka perlu diingat bahwa in+eksi terjadi dengan rumus sebagai berikut: Dosis J Cirulensi #ost resistan e

0n+eksi

2&

/erdasarkan rumus tersebut diatas, maka pendekatan perawatan luka terin+eksi dapat dijabarkan sebagai berikut: a. b. . Menurunkan dosis atau jumlah bakteri dengan ara=

melakukan debridement, irigasi, penggunaan antisepti , topi al terapi dll. Cirulensi dapat dikendalikan dengan men iptakan lingkungan yang tidak kondusi+ bagi pertumbuhan bakteri. #ost resistan e ditingkatkan dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui pemenuhan nutrisi yang adekuat, mengeliminasi +a tor+aktor psikologis yang dapat menggangu proses penyembuhan luka, dll. 3. Moisture Balance #asil penelitian membuktikan bahwa mempertahankan luka dalam suasana yang lembab akan memper epat epitelisasi. %ebagai akibat dari in+eksi atau in+lamasi maka luka akan menghasilkan lebih banyak eJudat. #al ini beresiko untuk menimbulkan ) masalah: a. b. . "esiko maserasi pada tepi luka. "esiko luka kering. "esiko hambatan dalam penyembuhan.

Oleh karena itu tujuan dari prinsip >Moisture

alance? yaitu mengabsorbsi

kelebihan eJudat atau memberikan kelembaban pada luka yang kering. &da beberapa tekhnik untuk mempertahankan kelembaban yaitu: a. b. . d. /ila luka berongga, diisi. 1 ontoh, gunakan foam cavity2 /ila luka basah, diserap. 1 ontoh, gunakan hy"rocelulosa2 /ila luka kering, dilembabkan. 1 ontoh, gunakan hy"rocloi"2. /ila luka kotor, bersihkan. 1 ontoh, irigasi luka2
2+

4.

!ithelial dge "ad#ancement$ Tepi luka merupakan aspek yang paling sering diabaikan dalam perawatan luka, padahal tepi luka merupakan pemisah antara luka dan kulit yang sehat yang bisa memberikan gambaran kepada kita tentang kemajuan atau kemunduran proses penyembuhan.

Tepi luka sebaiknya kita lihat dari berbagai sudut, dari atas luka, sejajar dengan luka, dan dari bawah luka. Masalah-masalah umum yang sering mun ul pada tepi luka antara lain: a. Maserasi, sebagai akibat kelebihan eJudates yang mengkontaminasi kulit yang sehat. b. . d. e. Hypergranulasi/ sebagai akibat luka yang terlalu lembab. Callus, sebagai akibat tekanan yang berlebihan pada tepi luka. *"ema, sebagai akibat hambatan venous return) Sca& formation, sebagai akibat panjangnya proses proli+erasi.

".1" L'ka Yan! S'li Sem)'0 (uka yang sulit sembuh atau har" to heal woun"s merupakan luka yang tidak mengalami kemajuan walaupun telah dilakukan pendekatan berdasarkan standar terapi. Pada dasarnya ada 3 +aktor penyebab luka sulit sembuh, yaitu: !. @aktor pasien. :ontohnya= Pathology, usia, alergi, pengobatan, psikososial, dan nyeri.

2:

'. @aktor luka :ontohnya: durasi, ukuran, kondisi bantalan luka, is hemi , in+eksi, lokasi, dan respon terhadap perawatan. ). @aktor pengetahuan dan keterampilan petugas. :ontohnya: Penentuan diagnosa, penetapan tindakan, pemberian inter.ensi. 3. @aktor sumber daya dan perawatan :ontohnya: %istem pelayanan kesehatan, a.ailability 1ketersediaan2, suitability 1kesesuaian2, e++e ti.eness 1e+ekti+itas2, dan ost 1biaya2.

".1# Teknik Memper a0ankan Kelem)a)an L'ka Optimalisasi perawatan pada luka !. Mengurangi dehidrasi dan kematian sel. %eperti telah dijelaskan pada +ase penyembuhan luka bahwa sel-sel seperti neutropil dan magro+ag membentuk +ibroblast dan perisit. Dan sel-sel ini tidak dapat ber+ungsi pada lingkungan yang kering. '. Meningkatkan angiogenesis. Tidak hanya sel-sel yang dibutuhkan untuk angiogenesis juga dibutuhkan lingkungan yang lembab tetapi juga angiogenesis terjadi pada tekanan oksigen rendah, balutan ?occlusive? dapat merangsang proses angiogenesis ini. ). Meningkatkan debridement autolisis. Dengan mempertahankan lingkungan lembab sel neutropil dapat hidup dan en5im proteolitik dibawa ke dasar luka yang memungkinkan mengurangi7menghilangkan rasa nyeri saat debridemen. Proses ini dilanjutkan dengan degradasi +ibrin yang memproduksi +aktor yang merangsang makro+ag untuk mengeluarkan +aktor pertumbuhan ke dasar luka. 3. Meningkatkan re0epitelisasi. Pada luka yang lebih besar, lebih dalam sel m harus mendapatkan suplai darah dan nutrisi. Krusta yang kering pada luka

2;

menekan7menghalangi suplai tersebut dan memberikan barier untuk migrasi dengan epitelisasi yang lambat. 9. /arier bakteri dan mengurangi kejadian in+eksi. /alutan oklusi+ membalut dengan baik dapat memberikan barier terhadap migrasi mikroorganisme ke dalam luka. /akteri dapat menembus kasa setebal A3 lapisan pada penggunaan kasa lembab. (uka yang dibalut dengan pembalut oklusi+ menunjukkan kejadian in+eksi lebih jarang daripada kasa pembalut kon.ensional tersebut. A. Mengurangi nyeri. Diyakini luka yang lembab melindungi ujung sara+ sehingga mengurangi nyeri.

".1& Ke'n 'n!an Kon$ep Lem)a) /eberapa studi telah menunjukkan bahwa lingkungan lembab memper epat proses epitelisasi dan untuk men iptakan lingkungan lembab dapat dilakukan dengan menggunanakan balutan semi occlusive, full occulisive dan impermea&le "ressing. 1% hulit5, et al. '6692.Menurut #aimowit5, <ulia.*., !88B, ada beberapa keuntungan prinsip moisture dalam perawatan luka, diantaranya: !. '. ). 3. 9. A. B. H. 8. !6. Men egah luka menjadi kering dan keras. Meningkatkan laju epitelisasi. Menjaga pembentukan jaringan es har Meningkatkan pembentukan jaringan dermis. Mengontrol in+lamasi dan memberikan tampilan yang lebih kosmetis. Memper epat proses autolysis "e&ri"ement. Dapat menurunkan kejadian in+eksi. Cost effective. Mempertahankan akti+itas neutro+il. Menurunkan nyeri.
2<

!!. !'.

Memberikan keuntungan psikologis. Mudah digunakan.

".1* Perkem)an!an Moisture Balance ,i In,one$ia Metode perawatan luka yang berkembang saat ini adalah perawatan luka dengan menggunakan prinsip moisture &alance, di mana disebutkan dalam beberapa literatur lebih e+ekti+ untuk penyembuhan luka bila dibandingkan dengan metode kon.ensional. Perawatan (uka dengan tehnik perawatan ?Moisture alance to !romote (oun" Healing? berkembang sejak tahun !8B! didunia internasional. Perkembangannya di 0ndonesia melaju dengan sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Dari banyaknya kasus yang berhasil ditangani menunjukkan peningkatan yang signi+ikan pada bertambahnya kualitas hidup pasien. Perawatan luka dengan menggunakan prinsip moisture &alance ini dikenal sebagai metode mo"ern "ressing dan memakai alat ganti balut yang lebih modern. Metode tersebut memang belum +amilier bagi perawat di 0ndonesia. Di sisi lain, metode perawatan luka mo"ern "ressing ini telah berkembang di 0ndonesia terutama rumah sakit besar di kota-kota besar seperti <akarta, /andung, Yogyakarta, dan %urabaya. %edangkan di rumah sakit-rumah sakit tingkat kabupaten, perawatan luka menggunakan mo"ern "ressing tersebut masih belum berkembang dengan baik. %elama ini, banyak yang beranggapan bahwa suatu luka akan epat sembuh jika luka tersebut telah mengering. Kondisi luka yang terlalu lembab di lingkungan luka dapat merusak proses penyembuhan luka dan merusak sekitar luka, menyebabkan maserasi tepi luka. %ementara itu, kurangnya kondisi kelembaban pada luka menyebabkan kematian sel, dan tidak terjadi perpindahan epitel dan jaringan matriks. ,ntuk men iptakan suasana lembab, pada ara perawatan luka kon.ensional memerlukan kasa sebagai balutan dan $a :l untuk membasahi. Kemudian luka dikompres kasa lembab dan
!=

diganti sebelum kasa mengering, dalam hal ini, memerlukan penggantian kasa yang sering. %ementara untuk metode perawatan modern, dalam men iptakan suasana lembab menggunakan mo"ern "ressing, misalnya dengan a alginat atau hydrokoloid. Perawat dapat melakukan perawatan luka dengan mo"ern "ressing yang dilakukan di "umah %akit maupun di klinik praktek mandiri sesuai dengan kebutuhan klien, dan tidak terlepas dari kolaborasi antara dokter penanggung jawab dengan perawat yang melakukan tindakan perawatan luka.Praktek mandiri perawat saat ini telah banyak mengalami kemajuan, baik dari keputusan di 0ndonesia yang sudah mulai mendukung, yang dikeluarkan olehKeputusan Menteri Kesehatan $omor #K.6'.6'7M*$K*%7!3H7'6!6 yang memberikan kewenangan perawat untuk memasang papan praktek. Peraturan-peraturan yang mendukung dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan membuat praktek mandiri perawat terutama perawatan kesehatan di rumah menjadi peluang perawat menunjukkan pro+esionalismenya. Perawat yang melakukan praktek keperawatan mandiri harus mempunyai beberapa syarat untuk melakukannya praktik mandiri dan di bawah naungan.

BAB III PENUTUP

!1

#.1 Simp'lan Keperawatan sebagai pro+esi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. ,ntuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat. Keperawatan medikal bedah sebagai abang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, .ariasi jenis penyakit dan teknik inter.ensi keperawatan. &danya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan keperawatan. 4ound are eJpert telah menetapkan bahwa prinsip perawatan luka terkini adalah >moisture &alance? artinya apabila luka itu kering maka perlu untuk dilembabkan begitu juga sebaliknya apabila luka itu basah. Dalam perawatan luka tugas kita sebagai perawat hanya men iptakan lingkungan yang kondusi+ untuk mendukung proses penyembuhan. ,ntuk dapat memberikan lingkungan yang kondusi+ maka kita harus mampu untuk mengetahui bahwa luka ini sudah berada di +ase7tahapan apa dan apa yang paling dibutuhkan oleh luka itu pada setiap +asenya. #." Saran Diharapkan makalah ini menjadi sumber in+ormasi bagi pemba a dan pemba a mampu menganalisa Trend dan 0su Keperawatan Medikal /edah pada saat ini sebagai pengembangan pro+esi keperawatan medikal bedah.

!2

DA4TAR PUSTAKA
/unner ; %uddarth. 1'66'2. Keperawatan Me"ikal e"ah. *disi H. <akarta : *D: <oy e M. /la k. 1'66!2. Me"ical Surgical 1ursing. <akarta :%alemba Poltekkes Kemenkes Maluku. 1'6!!2. 2umusan !raktikan Keterampilan Kritik I . <akarta : %alemba Medika Oman, Kathleen % dkk. 1'66H2. !an"uan elajar Keperawatan *mergensi. <akarta : *D: %aldy. 1'6682. Konsep Dasar 3uka. Majene: 4orkshop Perawatan (uka %aldy. 1'6682. Manajemen !engkajian 3uka. Makassar: %eminar $asional Keperawatan

!!

You might also like