You are on page 1of 4

Nama

: Sri Mawar Zahriyani Intan permata sari Ichya Ulfa Halimatus Sakdiah

Kelompok

: 3 ( terapi nutrisi Parenteral )

NUTRISI PARENTERAL A. Pengertian Nutrisi parenteral adalah bentuk nutrisi penunjang yang diberikan secara intravena. (Larocca, Joanne C. 1998) Nutrisi parenteral adalah bentuk sukungan nutrisi yang khusus yaitu pemebrian nutrient melalui rute intravena. (Perry&Potter, 2005) Nutrisi parental (PN), juga disebut sebagai nutrisi parental total (TPN) atau hiperalimentasi intravena (IVH). (kozier, 2010)

Tujuan dari nutrisi parenteral adalah untuk memberikan semua nutrient yang penting dalam jumlah yang adekuat agar individu tetap dalam keseimbangan nutrisi selama periode dimana rute pemberian makan melalui oral atau enteral tidak dapat digunakan atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien. (Larocca, Joanne C. 1998)

B. Indikasi Nutrisi parenteral Menurut (Tambayong, 2002) 1. Pasca bedah Bila komplikasi menyulitkan makan melalui mulut, misalnya ileus pasca bedah berkepanjangan, sepsis atau fistula 2. Luka bakar luas sehingga kebutuhan nutrisi tidak dapat dipenuhi secara enteral 3. Bila terjadi gangguan mobilitas usus atau absorbs nutrient, misalnya penyakit saluran gastrointestinal menahun, sindrom usus pendek 4. Bayi premature

Imaturitas fungsional menyebabkan gagal usus atau sulit mencerna makanan melalui mulut atau selang.

Menurut (Larocca, Joanne C. 1998) 1. Disfungsi gastrointestinal, misalnya penyait peradangan usus, sindrom usus pendek, pancreatitis, colitis, fistula, diare berkepanjangan, obstruksi usus 2. Gagal hepatic 3. Keadaan hipermetabolik, misalnya sepsis, luka bakar yang berat, fraktur tulang panjang, peritonitis 4. Anoreksi sekunder terhadap kondisi medis pasien, misalnya gagal ginjal.

C. Komplikasi Menurut (Perry&Potter, 2005) 1. Sepsis yang berhubungan dengan kateter. Tanda & gejala : demam, menggigil, intoleransi glukosa, kultur darah positif 2. Emboli udara. Tanda & gejala : Dispnea, sianosis, takikardia, hipotensi, kemungkinana kematian 3. Thrombosis vena sentral. Tanda & gejala : Edema unilateral pada leher, bahu, dan lengan. Perkembangan sirkulasi kolateral pada dada, nyeri pada lokasi pemasukan selang 4. Oklusi atau semioklusi kateter. Tanda & gejala : Tidak ada aliran atau aliran terhambatmelalui kateter 5. Hipoglikemia. Tanda & gejala : Berkeringat, menggigil, bingung, kehilangan kesadaran 6. Hiperglikemia. Tanda & gejala : Haus, sakit kepala, letargi, peningkatan urin.

D. Keuntungan nutrisi parenteral Menurut (Larocca, Joanne C. 1998) 1. Resiko kontaminasi dikurangi, jika system TPN dimanipulasikan hanya sekali setiap 24 jam

2. Emulsi lemak tidak memerlukan pemberian dengan cara piggyback 3. Waktu penggabungan di bagian farmasi dikurangi, karena hanya satu kantung disiapkan setiap 24 jam 4. Waktu keperawatan yang berhubungan dengan penyetelan infuse dikurangi 5. Alat-alat yang digunakan lebih sedikit

E. Kerugian nutrisi parenteral Menurut (Larocca, Joanne C. 1998) 1. Merugikan untuk mengatur komponen TNA (campuran nutrisi total) lebih sering dari setiap 24 jam , karena campuran baru diperlukan 2. Beberapa pompa infus tidak memberikan volume campuran yang besar dengan akurat Terapi nutrisi parenteral di bagi menjadi 2 kategori : 1) Terapi nutrisi parenteral parsial ( supportive atau suplemen ) di berikan bila : a) Dalam waktu 5 sampai 7 hari, pasien diharapkan mampu menerima nutrisi enteral kembali. b) Masih ada nutrisi enteral yang dapat diterima pasien. PN parsial ini diberikan dengan indikasi relative 2) Terapi nutrisi parenteral total TPN adalah suatu terapi yang kompleks dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien melalui rute intravena. Larutan yang digunakan dalam terapi ini adalah hiperosmolar (konsentrasi tinggi). Tujan TPN adalah memberikan kalori dalam jumlah yang terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. TPN diberikan jika batasan jumlah kalori ataupun batasan waktu tidak terpenuhi. PN total ini diberikan atas indikasi absolut. Nutrisi parenteral total adalah suatu terapi kompleks yang dilakukan untuk memenuhi keperluan nutrisi pasien melalui rute intraven. Larutan yang digunakan dalam terapi ini adalah larutan hiperosmolar (konsentrasi tinggi). Pemberian teraoi nutrisi parenteral total yang bertujuan untuk memberikan kalori yang cukup besar yang terdiri dari protein, lipid, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Keberhasilan terapi ini bergantung pada jenis makanan yang diresepkan , p[enangganan kateter intravena, perawatan luka insisi, penangganan komplikasi akibat terapi. Terapi ini hanya

digunakan apabila asupan makanan secara enteral tidak memadai atau merupakan kontrakindikasi. TPN tidak diberikan pada pasien yang pencernaan dapat berfungsi selama 7-10 hari, pasien yang masih dapat mencerna makanan dengan baik, dan pada pasien yang mengalami stres atau trauma. (Mubarak&Chahyati,66,2007).

1)

2) 3) 4) 5)

Indikasi TPN untuk pasien : Yang asupan kurang untuk mempertahankan status anabolis misalnya pasien dengan luka bakar berat, malnutrisi, sindrom usus pendek, AIDS, sepsis, kanker. Pasien yang tidak mampu mencerna makanan secara oral atau dengan selang misalnya pasien dengan ileus paraklitik, penyakit chohn dengan obtruksi. Pasien yang menolak mencerna makanan nutrient secara adekuat misalnya pada pasien anoreksia nervosa, lansia pascaoperatif. Pasien yang tidak boleh makanan peroral atau dengan selang misalnya pada lasia dengan pankreatitits akut. Pasien yang memerlukan dukungan nutrisi praoperatif dan pascaoperatif secara terus menerus misalnya pada pasien disertai pembedahan usus.

Kontraindikasi TPN: 1. Pada pasien yang masih dapat mencerna makanan dengan baik 2. Pasien yang mengalami stress atau trauma 3. Pasien dengan tumor yang telah mengalami metastasis

F. Pendidikan kesehatan nutrisi parental Mengajarkan klien melakukan maneuver valsava, berusaha keras mengetatkan mulut tretutup, dan menahan nafas. Hal ini akan meningkatkan tekanan dalam dada dan mengurangi resiko emboli udara selama pemasukan kateter.

You might also like