You are on page 1of 40

Pembimbing : dr. Mamun, Sp.

PD
Di susun oleh :
Annisa Hema Izati Rahmah Fitri Utami Yuditya Dwi Cahya L. G1A212041 G1A212042 G1A212043

IDENTITAS PENDERITA Nama : Tn. S Umur : 60 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Status Perkawinan : Sudah Menikah Alamat : Tanjung 03/06 Pekerjaan : Wiraswasta No.RM : 634272 Tanggal Masuk : 13 Maret 2013 Tanggal Pemeriksaan : 14 Maret 2013

Keluhan Utama : Sesak nafas sejak 2 hari SMRS

Keluhan Tambahan : Mual, muntah, buang air kecil sedikit-sedikit lemas dan mudah lelah
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD RSMS tanggal 13 Maret 2013 dengan keluhan sesak nafas. Sesak nafas dirasakan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit yang dirasakan semakin lama semakin memberat terutama saat beraktivitas. Sesak dirasakan membaik jika istirahat dan tiduran setengah duduk. Selain itu pasien juga mengeluhkan mual dan muntah sejak 2 hari SMRS. Buang air kecil terasa tidak tuntas dan sedikit-sedikit sejak 1 minggu SMRS. Pasien merasa tubuhnya sering lemas dan mudah lelah.
Pasien mengaku menderita CKD dan rutin melakukan HD setiap dua kali seminggu (hari rabu dan sabtu) selama kurang lebih 4 bulan. Pasien sering mengeluhkan sesak nafas berulang dan gejala tersebut berkurang setelah pasien melakukan HD.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat keluhan serupa diakui penyakit jantung disangkal penyakit tekanan darah tinggi diketahui sejak tahun 2010 penyakit kencing manis disangkal penyakit ginjal disangkal penyakit lambung disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat penyakit ginjal di keluarga disangkal tekanan darah tinggi di keluarga disangkal penyakit jantung di keluarga disangkal kencing manis di keluarga disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi

Pembiayaan rumah sakit menggunakan Askes Pasien terkesan berada dalam kondisi ekonomi menengah ke bawah Sebelum didiagnosis penyakit CKD pasien gemar mengkonsumsi makanan yang berlemak serta jarang berolahraga Pasien mengaku tidak pernah merokok, konsumsi alkohol dan obat obatan terlarang.

KU/Kes

: Sedang/CM Vital sign : TD : 170/100 mmHg N : 92 x/menit, teratur, isi dan tekanan cukup. R : 28 x/menit. S : 36,5 C TB : 160 cm BB : 50 kg IMT : 19,53 kg/m2 Status Gizi : Cukup

Kepala : Mesocephal, simetris, venektasi temporal (-), rambut terdistribusi merata, tidak mudah dicabut Pemeriksaan Mata
Palpebra : Edema (-/-), ptosis (-/-) Konjungtiva : Anemis Sklera : Tidak ikterik Pupil : Isokor 3 mm, refleks cahaya (+/+)

Pemeriksaan Mulut
Sianosis : bibir sianosis (+) Mukosa anemis: Ada Lidah kotor : Tidak ada

Pemeriksaan Leher
Trakhea : Deviasi trakea (-) Kelenjar thyroid : Tidak membesar JVP : Tidak meningkat (5+2 cm)

Pemeriksaan Telinga
Discharge : Tidak ada NT mastoideus : Tidak ada

Pemeriksaan Kulit

Pemeriksaan Hidung

Discharge : Tidak ada Deviasi septum : Tidak ada Nafas cuping hidung : Ada

Anemis Sianosis Ikterik Sikatrik

: Ada : Ada : Tidak ada : Tidak ada

Pemeriksaan Dada

Paru-paru Inspeksi : Simetris, Ketinggalan gerak (-) Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kanan dan kiri Batas paru hepar SIC V LMCD Auskultasi : SD ves (+/+), Wh (-/-), Rbh (+/+), Rbk (-/-) Jantung Inspeksi : IC tampak di SIC V 2 jari medial LMCS, pulsasi parasternal (-), pulsasi epigastrium (-). Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari medial LMCS Perkusi : Batas jantung

Kanan atas SIC II LPSD. Kiri atas SIC II LPSS. Kanan bawah SIC IV LPSD. Kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCS

Auskultasi : S1 > S2, reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop.

Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : Agak cembung Auskultasi : Bising usus (+) normal . Perkusi : Timpani, Pekak sisi (+), pekak alih (+) Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), undulasi (+) Hepar teraba 3 jari di bawah arcus costa dextra Lien tidak teraba Kulit : Anemis Superior : Edema (-/-), pitting edema (-/-), deformitas (-/-), jari tabuh (-/-), sianosis (+/+), sensibiltas (+/+), akral dingin (+/+), turgor kulit cukup, capillary refill <2 detik. Inferior : Edema (-/-), pitting edema (-/-), deformitas (-/-), jari tabuh (-/-), sianosis (+/+), sensibiltas (+/+), akral dingin (+/+), turgor kulit cukup, capillary refill <2 detik.

Pemeriksaan Ekstremitas

Lab13 Maret 2013 pukul 16.01

Darah Lengkap

KIMIA KLINIK

Hemoglobin L Leukosit Hematokrit L Eritrosit L Trombosit H MCV MCH MCHC RDW H MPV Hitung Jenis

8,3 g/dL 5280 /uL 25 % 2,8 10^6/uL 523.000 /uL 90,9 fL 30,1 pg 33,1 % 15,3 % 10,0 fL
0,9 8,3 0,00 57,7 17,6 15,5 % % % % % %

SGOT SGPT Ureum Darah Kreatinin Darah Glukosa Sewaktu Natrium Kalium Klorida

21 U/L L 25 U/L H 86,1 mg/dL H 9,90 mg/dL 118 mg/dL 142 mmol/L 4,7 mmol/L 100 mmol/L

Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit

H L L H

Lab 14 Maret 2013 pukul 08.01


Urin Lengkap Fisis Warna Kuning Kejernihan Agak keruh Bau Khas Kimia Berat jenis 1,015 PH H 8,0 Leukosit Negatif Nitrit Negatif Protein 300 Glukosa 50 Keton Negatif Urobilinogen Normal Bilirubin Negatif Eritrosit 10

Sedimen Eritrosit 8 - 10 Leukosit 3-5 Epitel 0-2 Silinder Hialin Negatif Silinder Lilin Negatif Granuler Halus Negatif Granuler Kasar Negatif Kristal Negatif Bakteri Positif Trikomonas Negatif Jamur Negatif

Lab 14 Maret 2013 pukul 18.20

Darah Lengkap

KIMIA KLINIK

Hemoglobin Leukosit Hematokrit Eritrosit Trombosit MCV MCH MCHC RDW MPV Hitung Jenis

L L L L H

8,7 g/dL 3030 /uL 26 % 2,9 10^6/uL 474.000 /uL 90,7 fL 30,1 pg 33,2 % 15,3 % 9,7 fL
1,0 2,6 0.00 62,0 22,8 11,6 % % % % % %

Ureum Darah Kreatinin Darah Kalium

H 52,4 mg/dL H 5,30 mg/dL 3,5 mmol/L

Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit

L L H

Diagnosis

klinis : Chronic Kidney Disease

grade 5 Diagnosis penyerta : Infeksi Saluran Kemih

Bed rest Diet kalori ( 30 35 kkal/kgBB/hari) Diet rendah garam (2 -3 gr/hr) Diet rendah protein (0,60,8 gr/kgBB/hari). Pengawasan kadar natrium dan kalium : untuk mencegah adanya edema dan komplikasi kardiovaskuler. Hemodialisis
Non Farmakologis

IVFD D5% : EAS 10 tpm Inj. ceftriaxon 2x1 gr

Inj. Furosemid 3x2 Ampul (iv)


Inj. Imeprazole 1x1 Ampul (iv) P.O Calos 3x1 tab P.O Irbesartan 1x300 tab P.O Amdixal 1x1 tab P.O Inpepsa syr 3x1 cth P.O Ketorolac 3x30 mg tab P.O Interhistin 2x1 tab P.O Tramifen 3x1 tab P.O Alprazolam 1x1 tab Farmakologi

Ad

vitam : Dubia ad Malam Ad Fungsionam : Dubia ad Malam Ad Sanationam : Dubia ad Malam

Kerusakan ginjal > 3 bulan, yaitu kelainan struktur atau fungsi ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus berdasarkan:
Kelainan patologik Petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria atau kelainan pada pemeriksaan pencitraan radiologi

Laju filtrasi glomerulus < 60 ml/menit/1,73m selama > 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.

Rumus

LFG menurut Kockroft Gault :

Derajat 1 2 3 4 5

Penjelasan Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau Kerusakan ginjal dengan LFG ringan Kerusakan ginjal dengan LFG sedang Kerusakan ginjal dengan LFG berat Gagal ginjal

LFG (mL/menit/1,73m2) 90 60-89 30-59 15-29 <15 atau dialisis

Penyakit parenkim ginjal :


Penyakit ginjal primer :
glomerulonefritis, mielonefritis, ginjal polikistik, TBC ginjal

Penyakit ginjal obstruktif :

Penyakit ginjal sekunder : nefritis lupus, nefropati, amilodorsis ginjal, poliarteritis nodasa, sclerosis sistemik progresif, gout, DM

Pembesaran prostat, Batu saluran kemih, Refluks ureter, infeksi yang berulang dan nefron yang memburuk, Obstruksi saluran kemih, Destruksi pembuluh darah akibat diabetes dan hipertensi yang lama, Scar pada jaringan, dan trauma langsung pada ginjal.

DM

Paparan bahan toksik


Pendidikan rendah

Hipertensi Penyakit autoimun

Penyakit ginjal dalam keluarga

Batu ginjal

> 50 tahun

BBLR

Perokok Sembuh dari gagal ginjal akut

ISK Obesitas

Pengurangan massa ginjal Molekul vasoaktif (sitokin dan growth factors)

Hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa

Hiperfiltrasi Peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerolus Maladaptasi

Sklerosis nefron yang masih tersisa Penurunan fungsi nefron yang progresif

ANAMNESIS DAN PF

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Sesuai dengan penyakit yang mendasari Sindrom uremia Gejala komplikasinya : hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit

Laboratorium

sesuai dengan penyakit dasar Ureum & kreatinin serum , LFG Anemia, hiper /hipokalemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia. Kelainan urinanalis LVH, tanda perikarditis, aritmia, dan gangguan elektrolit Foto polos abdomen Pielografi intravena, antergrad atau retrograde Ultrasonografi ginjal renografi

EKG

Radiologis

Stadium 1 : terapi penyakit dasar, memperkecil resiko kardiovaskuler, evaluasi perburukan fungsi ginjal

Stadium 2 : hambat perburukan fungsi ginjal

Stadium 3 : evaluasi dan terapi komplikasi

Stadium 4 : persiapan untuk RRT (Renal Replacement Therapy)

Stadium 5 : RRT

Terapi diet rendah protein (DRP) Kebutuhan jumlah kalori (sumber energi) untuk GGK harus adekuat

Bila ureum serum > 150 mg% kebutuhan cairan harus adekuat
Kebutuhan elektrolit dan mineral

Asidosis metabolik

Terapi alkali (sodium bicarbonat) bila pH 7,35 atau serum bikarbonat 20 mEq/L Eritropoetin Transfusi darah sampai Hb 11-12 gr/dL. Program terapi dialisis adekuat dan obat-obatan simtomatik Tergantung dengan jenis keluhan kulit Terapi hemodialisis reguler yang adekuat, medikamentosa atau operasi subtotal paratiroidektomi Obat-obatan anti hipertensi Pengendalian DM, HT, dislipidemia, hiperfosfatemia, dan terapi kelebihan cairan dan ggn keseimbangan elektrolit

Anemia
Keluhan GIT Kelainan kulit Kelainan neuromuskular Hipertensi

Kelainan sistem CV

Indikasi absolut : perikarditis, ensefalopati/neuropati azotemik, bendungan paru dan kelebihan cairan yang tidak responsif dengan diuretik, hipertensi refrakter, muntah persisten, dan Blood Uremic Nitrogen (BUN) > 120 mg% dan kreatinin > 10 mg%.

Hemodialisis

Indikasi elektif : LFG 5 -8 mL/menit/1,73 m, mual, anoreksia, muntah, dan astenia berat.

KI : cardiovascular disease, hipotensi, stroke hemoragik, gangguan koagulasi dan lack of vascular access.

Dialisis peritoneal (DP)


Indikasi medik : Anak-anak dan orang tua (umur lebih dari 65 tahun) Pasien dengan penyakit sistem kardiovaskular Pasien yang cenderung akan mengalami perdarahan bila dilakukan hemodialisis Kesulitan pembuatan AV shunting Pasien dengan stroke Pasien GGT (gagal ginjal terminal) dengan residual urin masih cukup Pasien nefropati diabetik disertai co-morbidity dan co-mortality. Indikasi non-medik Keinginan pasien sendiri Tingkat intelektual tinggi untuk melakukan sendiri (mandiri) Di daerah yang jauh dari pusat ginjal.

Transplantasi ginjal

Pasien dengan gagal ginjal kronik umumnya akan menuju stadium terminal atau stadium V. Angka progesivitasnya tergantung :

Diagnosis yang mendasari Keberhasilan terapi Individu masing-masing

Pielonefritis
Ureteritis Infeksi yang terjadi pada semua saluran kemih Cistitis

Prostatitis
Urethritis

Sering terjadi pada wanita 50-80% wanita setidaknya pernah mengalami ISK selama hidupnya

5% diantara wanita usia 20-40

40-50% pada usia yang lebih tua

Enterococcus Staphylococcus aureus Jamur

E.coli (75-90%) Staphylococcus saprophyticus (5-15%) Klebsiella Proteus Enterococcus Citrobacter

Diabetes
Usia lanjut Retensio urin Batu saluran kemih atau hal-hal yang menghambat jalan keluar urin

Kurang mobilisasi Kateter urin Kehamilan Operasi yang melibatkan saluran kemih

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi Traktus Genitalia Pria

ISK non komplikata akut pada wanita Pielonefritis non komplikata akut ISK komplikata Bakteriuri asimtomatik ISK rekurens Uretritis Urosepsis

Prostatitis Epididimitis Orkhitis

ISK ATAS

Keringat dingin atau mengigil Rasa lelah dan lesu Demam diatas 101F Nyeri pada pinggang Mual dan muntah Nyeri perut yang berat Perubahan psikologi atau bingung

Urin berwarna keruh atau darah Demam Rasa sakit atau panas ketika kencing Rasa kram atau melilit pada perut bagian bawah Rasa ingin kencing terusmenerus

ISK BAWAH

Anamnesis :
Gejala iritatif : disuria, frekuensi, urgency, berkemih dengan jumlah urin yang sedikit, nyeri supra-pubis dan honey-moon cystitis Faktor predisposisi

PP :
Nitrat dan leukosit esterase Kultur urin Urinalisis rutin : bakteriuria > 105 koloni/ml

CISTITIS

Kriteria mikrobiologi : 105 bakteri cfu/ml

Kriteria klinis : pasien tidak merasakan gejala dan tanda ISK

Bakteriuria asimtomatik

Tujuan :

Prinsip umum :

Ampisilin dan aminoglikosida atau Cephalosporin generasi 1 dan aminoglikosida Cephalosporin generasi 3, ISK atas : penisilin spektrum luas atau aminoglikosida Trimethoprim2 minggu sulfamethoxazole.

Trimethoprimsulfamethoxazole 160-800 ISK bawah: mg 2x/hari 1 minggu

ISK rekuren

Profilaksis berlanjut Profilaksis post-koital

6 bulan

Renal Scarring

You might also like