You are on page 1of 1

Hati untuk Kaderisasi yang Orisinil

Selama ada impuls yang datang, saraf yang sigap membalas dengan respons. Selama ada kasih sayang dan afeksi yang bijak, anak yang lugu dapat menjelma jadi pahlawan muda. Selama ada yang patut diperjuangkan dan hati yang tererak, dunia dapat diguncangkan oleh langkah pasti arjuna perubahan. Perjuangan telah menjadi gen seluruh manusia Nusantara, yang telah sekian abad berada di bawah kekangan imperialisme. Upaya melepaskan diri dari belenggu dan menunjukkan keunggulan mengubah perjuangan fisik menjadi tanding intelektual dan adu gagasan. Kompetensi semacam ini telah ditunjukkan mahasiswa dan mahasiswi terdahulu yang menggagas jalannya kaum muda masa awal Indonesia merdeka. Keberanian mengkritisi rezim pemerintahan patut diacungi jempol, terutama mahasiswa-mahasiswi yang mempertaruhkan nyawa dalam melawan Orde Baru. Mereka menciptakan sentakangebrakan dalam keterbatasan pada zaman tersebut. Abad keduapuluh satu, yang dipenuhi kemajuan pesat dalam teknologi informasi, seakan mematikan pergerakan kaum muda. Memang sikap kritis terus dibudidayakan, namun mayoritas pelajar memilih jalan yang mudah dan aman saja demi kepentingan pribadi. Dimanja oleh kenyamanan dan kemudahan mendapatkan fasilitas, kaum muda Indonesia masa kini cenderung melupakan semangat perjuangan kaum pendahulu. Sebagian mengatakan bahwa ini disebabkan belum adanya orde baru kedua yang memicu amarah dalam nurani umum. Apakah kita menunggu badai baru membuka payung? Setiap generasi memiliki karakteristik tersendiri yang tidak dapat dipaksakan, namun dapat diarahkan setahap demi setahap. Inilah inti pembentukan karakter manusia menjadi insan yang cerdas dan tanggap untuk menyelesaikan masalah, dalam istilah formalnya kaderisasi. Pentingnya kaderisasi tidak dapat dielakkan dalam proses mendidik mahasiswa, mahasiswi, bahkan seluruh kaum muda dari generasi yang tak acuh menjadi sadar akan kodrat penciptaan. Mengubah pandangan seorang pribadi saja sulit, apalagi kekusutan suatu angkatan. Gerakan dari hati merupakan visi yang harus ditanamkan pada manusia yang hendak mengubahkan manusia lainnya. Dalam memelopori pergerakan massal, diperlukan hati-hati yang diremukkan sisi egoisnya dan diterangi visi bersama. Visi pergerakan haruslah orisinil dan siap menghadapi rintangan yang menerjang. Tentu pergerakan tidak melupakan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keilmuan. Bila hati pemuda telah bersatu, segala hal menjadi mungkin demi Tuhan, bangsa, dan almamater.

You might also like